BAB III ASUHAN KEPERAWATAN ALERGI OBAT
3.1 Pengkajian
a. Anamnesis Wawancara mengenai riwayat penyakit penyakit ( anamnesis ) merupakan merupakan cara yang paling penting untuk diagnosis alergi aler gi obat, karna cara-cara cara -cara pemeriksaan pemeriksa an yang ada sekarang masih rumit dan hasilnya juda belum memuaskan , kesulitan yang sering timbul yaitu apakah gejala yang dicurigai timbul sebagai manifestasi alergi obat atau karna penyakit dasarnya. Masalah tersebut lebih sulit lagi bila pada saat yang sama pasien mendapat lebih dari satu macam obat. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada anamnesis pasien alergi obat a dalah: a)
Catat semua obat yang dipakai pasien, termasuk vitamin,tonikum, dan juga obat yang sebelumnya telah sering dipakai tetapi tidak menimbulkan gejala alergi obat.
b)
Lama waktu yang diperlukan mulai dari pemakaian obat sampai timbulnya gejala. Pada reaksi anafilaksis gejala timbul segara, tetapi gejala alergi obat baru timbul 7 sampai 10 hari setelah pemakaian pertama. pertama.
c)
Cara lama pemakaian serta riwayat pemakaian obat sebulumnya. Alergi obat sering timbul bila obat diberikan secara berselang-seling, berulangulang, serta dosis tinggi secara parenteral.
d)
Manifeatasi klinis alergi obat sering dihubungkan dengan jenis obat tertentu.
e)
Diagnosis alergi obat sangat mungkin, bila gejala menghilang setelah pemberian obat dihentikan dan timbul kembali bila pasien diberikan obat yang sama.
f)
Pemakaian obat topikal (salep) antibiotik jangka lama merupakan salah satu jalan terjadinya sensitisasi obat yang harus diperhatikan.
b. Pemeriksaan Fisik 1. Kulit, seluruh kulit harus diperhatikan apakah ada peradangan kronik, bekas garukan terutama daerah pipi dan lipatan kulit daerah fleksor.
1
2. Mata, diperiksa terhadap hiperemia, edema, sekret mata yang berlebihan dan katarak yang sering dihubungkan dengan penyakit atropi. 3. Telinga, telinga tengah dapat merupakan penyulit rinitis alergi. 4. Hidung, beberapa tanda yang sudah baku misal: salute, allergic crease, allergic shiners, allergic facies. 5. Mulut dan orofaring pada rinitis alergik, sering terlihat mukosa orofaring kemerahan, edema. Palatum yang cekung kedalam, dagu yang kecil serta tulang maksila yang menonjol kadang-kadang disebabkan aler gi kronik. 6. Dada, diperiksa secara infeksi, palpasi, perkusi, auskultasi. Pada waktu serangan asma kelainan dapat berupa hiperinflasi, penggunaan otot bantu pernafasan. 7. Periksa tanda-tanda vital terutama tekanan darah.
3.2 Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan pada alergi obat adalah : 1. Perubahan pola napas berhubungan dengan bronkospasme akibat kontraksi otot polos karena pelepasan histamin ditandai dengan dispneu. 2. Nyeri berhubungan dengan reaksi inflamasi kulit. 3. Gangguan pola istirahat berhubungan dengan perasaan kulit terbakar, gatal dan nyeri akibat timbulnya urtikaria. 4. Gangguan integritas kulit berhubungan dengan perdarahan lokal kulit dan ruam kulit ditandai dengan purpura dan urtikaria. 5. Gangguan konsep diri berhubungan dengan lesi atau ruam ad kulit ditndai dengan dermatitis kontak.
2
3.3 Rencana Intervensi No
1.
Diagnosa
Tujuan dan
Rencana
Keperawatan
Kriteria Hasil
Intervensi
Perubahan
pola
Tujuan :
a) Identifikasi
napas
Dalam waktu 1 x
berhubungan
24
bronkospasme akibat
jam
kontraksi
otot polos karena pelepasan
Tepat
faktor pencetus
setelah
dilakukan
dengan
Rasional
maka
Kesulitan
nafas
kesesuaian pola
dan peningkatan
nafas
tekanan
jalan
mempertahankan
nafas
dapat
pola
memperburuk
pasien
mampu
pernafasan
efektif.
kondisi
histamin ditandai dengan dispneu.
memilih tindakan terapeutik
b) Awasi
intervensi
dalam
terjadinya Kriteria Hasil : a) Pasien tidak
komplikasi c) Auskultasi
Memperkirakan
mengalami
bunyi
sesak nafas.
tandai
daerah perkembangan
paru
adanya
b) Bebas dari
nafas,
adanya
komplikasi
tanda dan
bunyi
infeksi
gejala sesak
adventisius,
pernafasan
nafas.
misal:
/
krekels,
c) RR pasien
mengi, ronchi
normal
d) Berikan periode istirahat
yang
Menurunkan konsumsi O2.
cukup dientara waktu aktivitas perawatan e) Pertahankan
Membantu pasien
perilaku tenang,
mengalami
bantu
fisiologis
pasien
kontrol
diri
dengan
nafas
lambat
atau
dalam
hipoksia
efek
yang
dapat
di
menifestasikan sebagai rasa takut
Kolaborasi : a) Berikan
Mempertahankan
3
tambahan
O2
ventilasi/ oksige-
cara
nasi efektif untuk
sesuai
mencegah/ mem-
melalui yang lewat
masker, perbaiki
kanul
pernafasan
b) Berikan
2.
obatsesuai
diperlukan untuk
indikasi
seperti
meningkatkan
bronkodilator,
mempertahankan
ekspektoran
jalan nafas
Tujuan :
dengan
Dalam waktu 2 x
nyeri, perhatikan
24 jam, nyeri
lokasi
menghilang atau
intensitasnya.
inflamasi kulit.
Mungkin
obatan
Nyeri berhubungan reaksi
a) Kaji
keluhan
selalu ada pada
dan beberapa derajat beratnya keterlibatan
Kriteria Hasil :
jaringan
berkurang
/
nyeri hampir
berkurang.
a) Melaporkan nyeri
krisis
b) Berikan
meningkatkan
tindakan
relaksasi,
kenyamanan
menurunkan
ekspresi wajah
dasar
tegangan otot dan
atau postur tubuh
pijatan pada area
rileks.
yang sakit.
b) Menunjukkan
seperti
c) Pantau TTV
kelelahan umum
metode IV sering digunakan awal
pada untuk
memaksimalkan efek obat d) Berikan analgetik
menghilangkan rasa nyeri
sesuai indikasi. 3.
Gangguan
pola
Tujuan :
a) Berikan bedak
Mengurangi
istirahat
Dalam waktu 2 x
pada area yang pelebaran
berhubungan
24 jam setelah
gatal
yang gatal
b) Beritahu
Makanan
dengan
perasaan
area
dilakukan intervensi maka
dapat
4
terbakar, pasien mampu
kulit gatal
dan
nyeri
akibat timbulnya urtikaria.
pasien
untuk
untuk mentoleransi
menghindari
rasa gatal yang
makanan yang
dirasakan
dapat
memperparah gatal
menimbulkan Kriteria Hasil:
alergi
a) pasien
parah
melaporkan
lebih
c) Kolaborasi
Untuk
dapat
dengan
beristirahat
medis
dengan cukup
pemberian obat
tim dalam
lebih
mempermudah dalam
proses
pengobatan
b) mengurangi atau menghilangkan rasa gatal 4.
Tujuan :
Gangguan integritas
setiap hari catat
garis
24 jam turgor kulit
turgor sirkulasi
dimana
kembali normal.
dan sensori serta perubahan
dengan perdarahan
lokal
kulit
ruam
kulit
ditandai
dengan
purpura
dan urtikaria.
Menentukan
kulit Dalam waktu 3 x
berhubungan
dan
a) Observasi kulit
dasar
pada
perubahan
status
Kriteria hasil :
lainnya yang
dibandingkan dan
a) Lesi dan ruam
terjadi.
melakukan
berkurang b) Jaringan
dapat
intervensi kulit
kembali utuh
yang
tepat b) Gunakan pakaian tipis dan
Menurunkan iritasi
garis
alat tenun yang jahitan lembut.
dan
tekanan dari baju, membiarkan insisi terhadap
terbuka udara
meningkat proses penyembuhan dan menurunkan resiko infeksi c) Jaga kebersihan
Untuk mencegah
5
daerah di sekitar
infeksi
pasien. d) Kolaborasi
Untuk mencegah
dengan
tim
medis. 5.
Gangguan konsep
Tujuan :
diri berhubungan
Dalam waktu 3 x
dengan lesi atau 24 ruam
ad
ditandai
kulit dengan
dermatitis kontak.
setelah
dilakukan
Berikan
kesempatan
kesempatan
mengungkapkan
untuk
masalah
mengidentifikasi
intervensi
maka
proses
pasien
dapat
harapan
meningkatkan
lebih
lanjut
a) Berikan
jam
infeksi
tentang penyakit, masa
depan.
rasa
takut
atau
kesalahan konsep dan
integritas diri dan
menghadapinya
lebih percaya diri
secara langsung
Kriteria Hasil : a) mengungkapka n peningkatan
b) Diskusikan
Isyarat
verbal
rasa percaya
persepsi pasien
atau non verbal
diri dalam
mengenai
oranmg terdekat
menghadapi
bagaimana
dapat mempunyai
penyakit
orang
b) perubahan gaya hidup
terdekat pengaruh mayor
menerima keadaan
pada
bagaimana
atau pasien
keterbatasan
memandang dirinya sendiri
1. Dukung
Ungkapan
pasien
perasaan
pasien
untuk
dapat
mengungka
mengurangi
pkan
perasaam cemas
aktualisasi dirinya
1.4 Implementasi No.
1.
Diagnosa
Tujuan dan
Keperawatan
Kriteria Hasil
Perubahan pola napas
Tujuan :
Rencana Intervensi
Mengidentifikasi faktor pencetus
6
berhubungan
dengan
Dalam waktu 1 x 24
bronkospasme akibat jam kontraksi otot polos karena histamin
pelepasan ditandai
dengan dispneu.
setelah
mengawasi kesesuaian pola nafas Mengauskultasi bunyi nafas,
dilakukan intervensi
tandai daerah paru adanya bunyi
maka pasien mampu
adventisius, misal: krekels, mengi,
mempertahankan
ronchi
pola
memberikan periode istirahat yang
pernafasan
efektif.
cukup dientara waktu aktivitas perawatan
Kriteria Hasil :
mempertahankan perilaku tenang,
a) pasien tidak
bantu pasien kontrol diri dengan
mengalami sesak
nafas lambat atau dalam
nafas.
Kolaborasi :
b) bebas dari tanda
memberikan tambahan O2 melalui
dan gejala sesak
cara yang sesuai lewat masker,
nafas.
kanul
c) RR pasien normal
memberikan obat-obatan sesuai indikasi seperti bronkodilator, ekspektoran
2.
Nyeri
berhubungan
Tujuan :
mengkaji keluhan nyeri,
dengan reaksi inflamasi
Dalam waktu 2 x 24
perhatikan lokasi dan
kulit.
jam, nyeri
intensitasnya.
menghilang atau
memberikan tindakan kenyamanan
berkurang.
dasar seperti pijatan pada area
Kriteria Hasil :
yang sakit.
c) Melaporkan nyeri berkurang d) Menunjukkan
memantau TTV memberikan analgetik sesuai indikasi.
ekspresi wajah/postur tubuh rileks
3.
Gangguan
pola
istirahat berhubungan
Tujuan :
memberikan bedak pada area yang
Dalam waktu 2 x 24
gatal
dengan perasaan kulit jam setelah terbakar,
gatal
dan
dilakukan intervensi
memberitahu pasien untuk
maka pasien mampu
menghindari makanan yang dapat
7
nyeri akibat timbulnya
untuk mentoleransi
urtikaria.
rasa gatal yang dirasakan
menimbulkan alergi lebih parah
berkolaborasi dengan tim medis dalam pemberian obat
Kriteria Hasil: c) pasien melaporkan dapat beristirahat dengan cukup d) mengurangi atau menghilangkan rasa gatal 4.
Gangguan kulit dengan
integritas
berhubungan
Tujuan :
mengobservasi kulit setiap hari
Dalam waktu 3 x 24
catat turgor sirkulasi dan sensori
perdarahan jam
lokal kulit dan ruam
turgor
kulit
kembali normal.
terjadi. menggunakan pakaian tipis dan
kulit ditandai dengan purpura dan urtikaria.
serta perubahan lainnya yang
Kriteria hasil : c) Lesi
alat tenun yang lembut.
dan
ruam
berkurang
menjaga kebersihan daerah di sekitar pasien.
d) Jaringan
kulit
berolaborasi dengan tim medis.
kembali utuh 5.
Gangguan konsep diri
Tujuan :
memberikan kesempatan
berhubungan
Dalam waktu 3 x 24
mengungkapkan masalah tentang
dengan
lesi atau ruam ad kulit jam ditndai
dengan
dermatitis kontak.
setelah
proses penyakit, harapan masa
dilakukan intervensi
depan.
maka pasien dapat
mendiskusikan persepsi pasien
meningkatkan
mengenai bagaimana orang
integritas
diri
dan
terdekat menerima keadaan atau
lebih percaya diri
keterbatasan
Kriteria Hasil :
mendukung pasien untuk
a) mengungkapkan
mengungkapkan aktualisasi
peningkatan rasa
dirinya
percaya diri dalam menghadapi
8
penyakit perubahan gaya hidup
1) Evaluasi
Hasil yang diharapkan pada proses perawatan pasien, yaitu: a) Masalah pernapasan dapat diatasi, pola napas normal. b) Nyeri menghilang atau berkurang dengan berkurangnya reaksi inflamasi pada kulit c) Pola istirahat kembali normal dengan berkurang atau menghilangnya rasa gatal dan perasaan terbakar pada kulit d) Terjadi peningkatan rasa percaya diri e) Lesi dan Ruam pada kulit berkurang atau hilang
9