Tujuan: 1.
Menentukan mekanisme kerja dari obat anestesi lokal.
2.
Menentukan efek pemberian lidokain HCl pada percobaan anestesi permukaan yang diberikan secara topikal pada mukosa mata kelinci.
Metodologi: 1. Anestesi Permukaan Bulu mata kelinci digunting lalu diteteskan lidokain HCl 2.5 % ke dalam kantung konjungtiva kelinci pada masing-masing mata. Mata kelinci ditutup selama 1 menit dan dicatat respon kelinci setiap 5 menit. Hasil Pengamatan: Hewan percobaan : Kelinci Obat
: Lidokain HCl 2,5% sebanyak sebanyak 0,5 mL diberikan diberikan secara topikal pada masing-masing mata Tabel … Respon mata kelinci setelah pemberian lidokain HCl
Waktu
Mata Kanan
Mata Kiri
Mata kelinci tidak berkedip walau
Mata kelinci tidak berkedip walau
sudah distimulus dengan aplikator
sudah distimulus dengan aplikator
Mata kelinci tidak berkedip walau
Mata kelinci tidak berkedip walau
sudah distimulus dengan aplikator
sudah distimulus dengan aplikator
Mata kelinci tidak berkedip walau
Mata kelinci tidak berkedip walau
sudah distimulus dengan aplikator
sudah distimulus dengan aplikator
Mata kelinci tidak berkedip walau
Mata kelinci tidak berkedip walau
sudah distimulus dengan aplikator
sudah distimulus dengan aplikator
Mata
Mata
(Menit) 0
5
10
15 kelinci
berkedip
setelah
kelinci
berkedip
20 distimulus dengan aplikator
distimulus dengan aplikator
setelah
Pembahasan: Anestesi secara umum berarti hilangnya rasa atau sensasi. Anestesi lokal adalah obat yang menghambat penghantaran saraf bila dikenakan secara lokal pada jaringan saraf dengan kadar tertentu tanpa menghilangkan kesadaran. Dapat pula diartikan sebagai obat analgesik yang dirancang untuk digunakan secara klinis guna menghilangkan sensasi secara reversible pada bagian tubuh tertentu. (Paul, 2009). Prinsip kerjanya adalah menghilangkan keterangsangan dari organ akhir yangmenghantarkan nyeri dan menghilangkan kemungkinan penghantaran dari serabutsaraf sensibel secara bolak-balik pada tempat tertentu, sebagai akibatnya rasa(sensasi) nyeri untuk sementara hilang. Anestesi lokal dapat digolongkan menjadi senyawa ester (kokain dan ester-ester PABA), senyawa amida (dibukain, lidokain, prilokain) dan golongan lainnya (fenol, benzialkohol dan etilklorida). Mekanisme kerja obat anestesi lokal yaitu mencegah transmisi impuls saraf dengan menghambat pengiriman ion natrium melalui gerbang ion natrium selektif pada membran saraf. Kegagalan permeabilitas gerbang ion natrium untuk meningkatkan perlambatan kecepatan depolarisasi seperti ambang batas potensial tidak tercapai sehingga potensial aksi tidak disebarkan. Selama eksitasi, saluran natrium akan terbuka dan natrium akan masuk sehingga terjadi depolarisasi membran (+40mV), akibat depolarisasi saluran natrium akan menutup dan saluran kalium terbuka. Dengan keluarnya kalium dari sel maka akan terjadi repolarisasi membran (-95 mV). Perbedaan ion ini dikendalikan oleh pompa natrium. Dengan adanya anestesi lokal maka akan terjadi pengikatan reseptor dekat ujung intrasel saluran dan menghambat saluran. Pada alkohol dan barbital, anestesi lokal bekerja dengan menurunkan permebilitas membran sel saraf untuk ion natrium karena terdapat persaingan dengan ion kalsium yang berada pada membran neuron. Akibatnya, laju depolarisasi menurun dan ambang kepekaan terhadap rangsangan listrik akan meningkat dan akhirnya terjadi kehilangan rasa setempat secara reversible. Pada percobaan di laboratorium yang dilakukan hanyalah anestesi permukaan menggunakan lidokain HCl 2.5%. Profil obat lidokain terdapat pada table berikut: Tabelx.x Profil Obat Lidokain Farmakodinamik
Anestesi lokal kuat, lebih kuat dibanding prokain, masa kerja medium, digunakan untuk anestesi permukaan dan infiltrasi serta efektif tanpa menyebabkan vasokonstriksi.
Farmakokinetik
Dapat
menembus
BBB,absorpsi
cepat
pada
tempat injeksi. Indikasi
Anestesi infiltrasi, blok saraf anestesi epidural. Anestesi permukaan, anestesi kornea mata Cabut gigi
Kontraindikasi
Iritabilitas jantung
Efek samping
Mengantuk, pusing, parestesia, gangguan mental, koma, dan seizures
Dosis
Konsentrasi efektif minimal 0.25 %
Anestesi permukaan yaitu pengolesan atau penyemprotan analgetik lokal di atas selaput mukosa seperti mata, hidung, atau faring. Pada percobaan reflek kornea kelinci mata kanan dan kiri menggunakan lidokain HCl, didapatkan hasil bahwa lidokain memberikan efek anestesi lokal sampai menit ke 15. Hal ini dilihat dari menit 0-15 pada kelinci yang sudah diteteskan lidokain menjadi tidak berkedip sekalipun udah diusapkan dengan aplikator. Hal ini sesuai dengan profil lidokain dimana absorpsi cepat pada tempat diberikan serta tergolong anestesi kuat. Pemberian anestesi lokal dengan metode regnier bertujuan untuk mengetahui reflek kornea (okuler) yang timbul setelah beberapa kali disentuh dengan misai sebanding dengan kekuatan kerja anestesi dan besarnya sentuhan yang diberikan. Percobaan dilakukan dengan memberikan sentuhan misai secara tegak lurus pada kedua kornea kelinci, lalu diteteskan anestesi lokal. Percobaan dilakukan sampai 100 kali sentuhan dan dicatat respon setiap selang waktu tertentu. Apabila tidak ada reflek (kelopak mata tertutup) setelah 100 kali hitungan maka dianggap sebagai tanda anestesi lokal. Anestesi konduksi merupakan anestetika lokal yang disuntikkan di sekitar saraf tertentu yang dituju dan hantaran rangsang pada tempat ini diputuskan. Bentuk khusus dari anestesi konduksi ini adalah anestesi spinal, anestesi peridural, dan anestesi paravertebral. Anestesi konduksi disebut juga anestesi blokkade saraf perfier. Pada percobaan dipilih hanya mencit yang menunjukkan respon Haffner negatif. Respon Haffner merupakan respon pada mencit yang berhubungan dengan munculnya respon ketika mencit diberi stimulasi rasa nyeri, misalnya dengan mengikat ekornya. Lalu diinjeksikan obat anestesi lokal dan dicatat respon Haffner yang muncul disetiap selang waktunya. Durasi sampai hilangnya respon Haffner merupakan durasi kerja dari obat anestesi lokal.
Anestesi infiltrasi merupakan anestetika lokal disuntikkan ke dalam jaringan, termasuk juga diisikan ke dalam jaringan. Dengan demikian selain organ ujung sensorik, juga batang-batang saraf kecil dihambat. Pada percobaan kelinci terlebih dahulu dicukur kulitnya pada bagian punggung. Lalu disuntikkan obat anestesi lokal secara intrakutan pada daerah tertentu yang ditandai dengan spidol dan dinyatakan getaran otot pada selang waktu tertentu. Pemberian anestesi akan menghilangkan getaran otot polos karena anestesi akan memberikan rangsangan pada saraf adrenergik yang ada pada otot polos pembuluh darah kulit dan menyebabkan vasokonstriksi. Kesimpulan: 1.
Obat-obat anestesi lokal memiliki mekanisme kerja yaitu mencegah transmisi impuls saraf dengan menghambat pengiriman ion natrium melalui gerbang ion natrium selektif pada membran saraf.
2.
Lidokain HCl memberikan efek anestesi lokal pada kornea mata kelinci pada percobaan anestesi permukaan.
Pustaka: Barber, Paul dan Robertson. Deborah. 2002. Intisari Farmakologi untuk Perawat (hal 37).EGC.Jakarta.