FP PJBL Appendisitis SLO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. .
Definisi Klas lasifik ifikas asii Epid Epidem emio iolo logi gi Pato Patofi fisi siol olog ogii Fakt Faktor or risi risiko ko Mani Manife fest stas asii klin klinis is Peme Pemeri riks ksaa aan n diag diagno nost stic ic Pena Penata talak laksa sana naan an
1. Definisi !pendisitis adala" infeksi dan pem#engkakan pada $s$s #$nt$ %ang dapat men$r$nkan s$plai dara" ke dinding $s$s #$nt$. &al ini men%e#a#kan kematian 'aringan dan $s$s #$nt$ #isa peca" ata$ meledak se"ingga mengaki#atkan #akteri dan tin'a mas$k ke dalam per$t. Ke'adian ini dise#$t $s$s #$nt$ %ang peca". peca". (e#$a (e#$a" " $s$s $s$s #$nt$ #$nt$ %ang %ang peca" peca" #isa #isa men%e# men%e#a# a#kan kan perito peritonit nitis is ata$ ata$ dise#$t infeksi per$t. !pendisitis paling sering ter'adi pada $sia 1) sampai 3) ta"$ ta"$n n %ang %ang mer$ mer$pa paka kan n alas alasan an $m$m $m$m $nt$ $nt$k k oper operas asii pada pada anak anak*a *ana nak+ k+ dan dan mer$pakan #eda" emergensi %ang paling $m$m ter'adi pada ke"amilan ,-"eng et al.+ 2)14. 2. Klas Klasif ifik ika asi Klasifikasi apendisitis men$r$t /$rarif &.! dan &ardi K$s$maa ,2)13 ter#agi men'adi 3+ %akni 0 !. !pendisitis !k$t !pendisitis ak$t sering m$nc$l dengan ge'ala k"as %ang didasari ole" radang radang mendad mendadak ak pada pada apend apendiks iks %ang %ang disert disertai ai ma$p$n ma$p$n tidak tidak disert disertai ai rangsang peritonie$m lokal. e'ala apendisitis ak$t iala" n%eri samar dan t$mp$l t$mp$l %ang %ang mer$pa mer$pakan kan n%eri n%eri isera iserall didaer didaera" a" epigas epigastri$ tri$m m diseki disekitar tar $m#ilik$s. Kel$"an ini sering disertai m$al+ m$nta" dan $m$mn%a nafs$ maka makan n men$ men$r$ r$n. n. Dala Dalam m #e#e #e#era rapa pa 'am 'am n%er n%erii akan akan #erp #erpin inda da" " ke titik titik Mc.$rne%. /%eri dirasakan le#i" ta'am dan le#i" 'elas letakn%a se"ingga mer$pakan n%eri somatik setempat. !pendisitis ak$t di#agi men'adi 0 a. !pendisiti !pendisitis s !k$t !k$t (eder"a (eder"ana na ,-ataral ,-ataral !ppendici !ppendicitis tis Prose roses s pera perad danga angan n #ar #ar$ ter' ter'a adi di m$k m$kosa osa dan dan s$# m$k m$kosa osa dise dise#a #a#k #kan an o#st o#str$ r$ks ksi. i. (ekr (ekres esii m$ko m$kosa sa men$ men$mp mp$k $k dala dalam m l$me l$men n
appendiks dan ter'adi peningkatan tekanan dalam l$men %ang menggangg$ aliran limfe+ m$kosa appendiks mene#al+ edema+ dan kemera"an. e'ala diaali dengan rasa n%eri di daera" $m#ilik$s+ m$al+ m$nta"+ anoreksia+ malaise dan demam ringan. #. !pendisitis !k$t P$r$lenta ,($p$ratie !ppendicitis ekanan dalam l$men %ang ter$s #ertam#a" disertai
edema
men%e#a#kan ter#end$ngn%a aliran ena pada dinding apendiks dan menim#$lkan trom#osis. Keadaan ini memper#erat iskemia dan edema pada apendiks. Mikroorganisme %ang ada di $s$s #esar #erinasi ke dalam dinding apendiks menim#$lkan infeksi serosa se"ingga serosa men'adi s$ram karena dilapisi eks$dat dan fi#rin. !pendiks dan mesoappendiks ter'adi edema+ "iperemia+ dan di dalam l$men terdapat eks$dat fi#rinop$r$len. Ditandai dengan rangsangan peritone$m lokal seperti n%eri tekan+ n%eri lepas di titik Mc. $rne%+ defans m$sk$ler dan n%eri pada gerak aktif dan pasif. /%eri dan defans m$sk$ler dapat ter'adi pada sel$r$" per$t disertai dengan tanda*tanda peritonitis $m$m. c. !pendisitis !k$t angrenosa ila tekanan dalam l$men ter$s #ertam#a"+ aliran dara" arteri m$lai tergangg$ se"ingga ter'adi infark dan gangren. (elain didapatkan tanda*tanda s$p$ratif+ apendiks mengalami gangrene pada #agian tertent$. Dinding apendiks #erarna $ng$+ "i'a$ kea#$an ata$ mera" ke"itaman. Pada apendisitis ak$t gangrenosa terdapat mikroperforasi dan kenaikan cairan peritoneal %ang p$r$lent. d. !pendisitis nfiltrat !pendisitis infiltrat adala" proses radang
apendiks
%ang
pen%e#arann%a dapat di#atasi ole" oment$m+ $s$s "al$s+ sek$m+ kolon dan peritone$m se"ingga mem#ent$k g$mpalan massa flegmon %ang melekat erat sat$ dengan %ang lainn%a. e. !pendisitis !#ses !pendisitis a#ses ter'adi #ila massa lokal %ang ter#ent$k #erisi nana" ,p$s+ #iasan%a di fossa iliaka kanan+ lateral dari sek$m+ retrosekal+ s$#sekal dan pelikal. f. !pendisitis Perforasi !pendisitis perforasi adala" peca"n%a apendiks %ang s$da" gangren %ang men%e#a#kan p$s mas$k ke dalam rongga per$t se"ingga ter'adi
peritonitis $m$m. Pada dinding apendiks tampak daera" perforasi dikelilingi ole" 'aringan nekrotik. . !pendisitis ekrens 8ait$ 'ika ada ria%at n%eri #er$lang diper$t kanan #aa" %ang mendorong dilak$kann%a apendictom%. Kelainan ini ter'adi #ila serangan apendisitis ak$t pertama kali sem#$" spontan. /am$n apendisitis tidak perna" kem#ali ke#ent$k aslin%a karena fi#rosis dan 'aringan par$t. -. !pendisitis Kronis !pendisitis kronis mer$pakan lan'$tan appendicitis ak$t s$p$ratif se#agai proses radang %ang persisten aki#at infeksi mikroorganisme dengan ir$lensi renda"+ k"$s$sn%a o#str$ksi parsial ter"adap l$men. Diagnosis apendisitis kronik #ar$ dapat ditegakkan 'ika ditem$kan adan%a ria%at n%eri per$t kanan #aa" le#i" dari 2 mingg$+ radang kronik apendiks secara makroskopik dan mikroskopik. Kriteria mikroskopik apendisitis kronik adala" fi#rosis men%el$r$" dinding apendiks+ s$m#atan parsial ata$ total l$men apendiks+ adan%a 'aringan par$t dan $lk$s lama di m$kosa dan adan%a sel inflamasi kronik. nsiden apendisitis kronik antara 1*59. !pendisitis kronik kadang*kadang dapat men'adi ak$t lagi dan dise#$t apendisitis kronik dengan eksaser#asi ak$t %ang tampak 'elas s$da" adan%a pem#ent$kan 'aringan ikat. 3. Epidemiologi !pendisitis ak$t mer$pakan pen%e#a# ter#an%ak dari s$at$ ak$t a#domen. Pen%akit ini dapat mengenai sem$a $m$r tetapi paling #an%ak ditem$kan pada $sia 2)*3) ta"$n+ ala$p$n 'arang ditem$i diatas 65 ta"$n tetapi sering #eraki#at pada apendisitis perforasi. esiko seseorang terkena apendisitis ak$t sepan'ang "id$pn%a sekitar 6*:9 ,!ndersson+ 2)12+ dimana di negara #arat 79 dari pend$d$kn%a menderita apendisitis ak$t dan memerl$kan interensi #eda". Kas$s apendisitis ak$t paling #an%ak di'$mpai di !merika ;tara+ nggris+ !$stralia+ dan le#i" 'arang ditem$i di !sia+ !frika enga" dan mas%arakat Eskimo.
Di !merika (erikat kas$s apendisitis melip$ti 11 per 1).))) pop$lasi dan per#andingan insiden pada laki*laki dan anita 301. (ekitar 7)9 kas$s apendisitis ter'adi pada $sia di#aa" 3) ta"$n k"$s$sn%a ter#an%ak pada $sia 15*3) ta"$n ,Petroian$+ 2)12. !pendisitis ak$t sering ter'adi pada $sia 2)=3) ta"$n+ dengan ratio laki* laki di#andingkan dengan peremp$an 1+401+ resiko ter'adi angka kekam#$"an pada laki*laki +69 dan peremp$an 6+7 9 di ;(!.
5. Fakto !isiko !pendisitis ak$t dapat dise#a#kan ole" ter'adin%a proses radang #akteria %ang dicet$skan ole" #e#erapa faktor pencet$s diantaran%a "iperplasia 'aringan limfe+ fekalit"+ t$mor apendiks+ dan cacing askaris %ang men%$m#at. ;lserasi m$kosa mer$pakan ta"ap aal dari ke#an%akan pen%akit ini. nam$n ada #e#erapa faktor %ang memperm$da" ter'adin%a radang apendiks+ diantaran%a 1. Faktor s$m#atan ,o#str$ksi 0 , (a#iston + 2)) Faktor o#str$ksi mer$pakan faktor terpenting ter'adin%a apendisitis ,:)9 %ang diik$ti ole" infeksi.
(ekitar
6)9
o#str$ksi
dise#a#kan
ole"
"%perplasia
'aringanl%mp"oid s$# m$kosa+ 359 karena stasis fekal+ 49 karena #enda asing dan se#a# lainn%a 19 diantaran%a s$m#atan ole" parasit dan cacing 2. Faktor akteri nfeksi enterogen mer$pakan faktor patogenesis primer pada apendisitis ak$t. !dan%a fekalit" dalam l$men apendiks %ang tela" terinfeksi
memper#$r$k
dan
memper#erat
infeksi+
karena
ter'adi
peningkatan stagnasi feses dalam l$men apendiks+ pada k$lt$r didapatkan
ter#an%ak ditem$kan adala" kom#inasi antara acteriodes fragililis dan E.coli+
lal$
(planc"ic$s+
lacto*#acil$s+
Pse$domonas+
acteriodes
splanic$s. (edangkan k$man %ang men%e#a#kan perforasi adala" k$man anaero# se#esar :69 dan aero# > 1)9. 3. Faktor ras dan diet Faktor ras #er"$#$ngan dengan ke#iasaan dan pola makanan se"ari*"ari.angsa k$lit p$ti" %ang d$l$n%a pola makan renda" serat memp$n%ai resiko le#i" tinggi dari negara %ang pola makann%a #an%ak serat. angsa k$lit p$ti" tela" mer$#a" pola makan mereka ke pola makan tinggi serat. <$str$ /egara #erkem#ang %ang d$l$n%a memiliki tinggi serat kini #erali" ke pola makan renda" serat+ memiliki resiko apendisitis %ang le#i" tinggi. ". #anifestasi Klinis Apendisitis ak$t sering tampil dengan ge'ala k"as %ang di dasari dengan radang mendadak $m#ai cacing %ang mem#erikan tanda setempat+ disertai ma$p$n tidak disertai rangsang peritoneum lokal. e'ala klasik apendisitis adala"0 a.
/%eri visceral epigastrium.
#. /afs$ makan men$r$n. c.
Dalam #e#erapa 'am n%eri pinda" ke kanan #aa" ke titik Mc Burney .
d. Kadang tidak ter'adi n%eri tapi konstipasi. e.
Pada anak #iasan%a reel+ nafs$ makan t$r$n karena foc$s pada n%erin%a+ m$nta"*m$nta"+ lema"+ latergik+ pada #a%i )*:)9 apendisitis ter'adi perforasi ,('ams$"ida'at ? @ong de 'ong+ 2)1).
Manisfestasi klinis lain%a adala"0 a. /%eri dik$adran kanan #aa" disertai dengan demam ringan+ dan terkadang m$nta" ke"ilangan nafs$ makan kerap di'$mpai konstipasi dapat ter'adi. b.
Pada tiik Mc Burney ,terletak diantara pertenga"an $m#ilic$s dan spina anterior ileum+ terasa n%eri tekan local dan kekak$an otot #agian #aa" rekt$s kanan.
c. /%eri pant$l dapat di'$mpai lokasi apendiks menent$kan kek$atan n%eri tekan+ spasme otot dan adan%a diare ata$ konstipasi.
d.
$. Pemeiksaan Diagnostik Men$r$t (oeparman ,2)13+ pemeriksaan diagnostic apendisitis terdiri dari0 a. Aa#oratori$m erdiri dari pemeriksaan dara" lengkap dan C-reactive protein ,-P. Pada pemeriksaan dara" lengkap ditem$kan '$mla" le$kosit antara 1).)))*1.)))Bmm3 ,le$kositosis dan ne$trofil diatas 759+ sedangkan pada -P ditem$kan '$mla" ser$m %ang meningkat. -P adala" sala" sat$ komponen protein fase ak$t %ang akan meningkat 4*6 'am setela" ter'adin%a proses inflamasi+ dapat dili"at melal$i proses elektroforesis ser$m protein. !ngka sensitiitas dan spesifisitas -P %ait$ )9 dan :)9. #. !pendikogram !pendikogram dilak$kan dengan cara pem#erian kontras a()4 ser#$k "al$s %ang diencerkan dengan per#andingan 103 secara peroral dan dimin$m se#el$m pemeriksaan k$rang le#i" *1) 'am $nt$k anak* anak ata$ 1)*12 'am $nt$k deasa+ "asil apendikogram di#aca ole" dokter spesialis radiologi. c. adiologi erdiri
dari
pemeriksaan
$ltrasonografi
,;(
dan Computed
Tomography Scanning ,-*scan. Pada pemeriksaan ;( ditem$kan #agian meman'ang pada tempat %ang ter'adi inflamasi pada appendiks+ sedangkan pada pemeriksaan -*scan ditem$kan #agian %ang men%ilang dengan fekalit" dan perl$asan dari appendiks %ang mengalami inflamasi serta adan%a pele#aran sek$m. ingkat ak$rasi ;( :)*:49 dengan
angka sensitiitas dan spesifisitas %ait$ 59 dan :29+ sedangkan -* (can memp$n%ai tingkat ak$rasi :4*1))9 dengan sensitiitas dan spesifisitas %ang tinggi %ait$ :)*1))9 dan :6*:79. d. !nalisa $rin Pemeriksaan $rin dengan "asil sedimen dapat normal ata$ terdapat le$kosit dan eritrosit le#i" dari normal #ila apendiks %ang meradang menempel pada $reter ata$ esika. Pemeriksaan le$kosit meningkat se#agai
respon
fisiologis
$nt$k
melind$ngi
t$#$"
ter"adap
mikroorganisme %ang men%erang. Pada apendisitis ak$t dan perforasi akan ter'adi le$kositosis %ang le#i" tinggi lagi. ,"emoglo#in nampak normal. Aa'$ endap dara" ,AED meningkat pada keadaan apendisitis infiltrat. ;rin r$tin penting $nt$k meli"at apaka" terdapat infeksi pada gin'al. e. Peng$k$ran enCim "ati Peningkatan
enCim
"ati
dan
tingkatan
am%lase
mem#ant$
mendiagnosa peradangan "ati+ kant$ng emped$+ dan pancreas. f. Pemeriksaan #ari$m enema Pemeriksaan #ari$m enema %ait$ s$at$ pemeriksaan *a% dengan memas$kkan #ari$m ke colon melal$i an$s. Pemeriksaan ini dapat men$n'$kkan komplikasi*komplikasi dari
appendicitis pada
'aringan
sekitarn%a dan '$ga $nt$k men%ingkirkan diagnosis #anding. g. Pemeriksaan foto polos a#domen Pemeriksaan foto polos a#domen tidak men$n'$kkan tanda pasti dari apendisitis+ tetapi memp$n%ai arti penting dalam mem#edakan apendisitis dengan o#str$ksi $s$s "al$s ata$ #at$ $reter kanan. .
%. Penatalaksanaan a. Penatalaksanaan medis. a. (e#el$m operasi * #serasi Dalam *12 'am setela" tim#$ln%a kel$"an+ tanda dan ge'ala appendisitis sering kali masi" #el$m 'elas. Dalam keadaan ini o#serasi ketat perl$ dilak$kan. Pasien diminta melak$kan tira" #aring dan dip$asakan. Aaksatif tidak #ole" di#erikan #ila dic$rigai adan%a appendisitis ata$ #ent$k peritonitis
lainn%a. Pemeriksaan a#domen dan rektal serta pemeriksaan dara" , le$kosit dan "it$ng 'enis di$lang secara periodik. Foto a#domen tegak dilak$kan $nt$k mencari kem$ngkinan adan%a pen%$lit lain. Pada ke#an%akan kas$s+ diagnosis dilak$kan dengan lokalisasi n%eri di daera" kanan #aa" dalam 12 'am setela" tim#$ln%a kel$"an. * nt$#asi #ila perl$ * !nti #iotik ,ampisilin+ gentamisin+ metronidaCol+ ata$ klindomisin #. perasi appendiktomi Pem#eda"an diindikasikan #ila diagnosa apendisitis tela" ditegakkan. !nti#iotik
dan
cairan
di#erikan
setela"
diagnosa
ditegakkan.
!pendiktomi dapat dilak$kan sesegera m$ngkin $nt$k men$r$nkan resiko perforasi. !pendiktomi dapat dilak$kan di#aa" anestesi $m$m ata$ spinal dengan insisi a#domen #aa" ata$ dengan laparoskopi %ang mer$pakan metode ter#ar$ %ang sangat efektif. c. Pasca operasi Perl$ dilak$kan o#serasi tanda*tanda ital ter'adin%a
perdara"an didalam+ s%ok+
$nt$k
"ipertermia+
mengeta"$i
ata$ gangg$an
pernafasan. !ngkat sonde lam#ing #ila pasien tela" sadar+ se"ingga aspirasi cairan lam#$ng dapat dicega". aringkan pasien dalam posisi Foler. Pasien dapat dikatakan #aik #ila dalam 12 'am tidak ter'adi gangg$an. (elama it$ pasien dip$asakan. ila tindakan operasi le#i" #esar+ misaln%a pada perforasi ata$ peritonitis $m$m+
p$asa
diter$skan
sampai
f$ngsi
$s$s
kem#ali
normal.
(at$ "ari pasca operasi pasien dian'$rkan $nt$k d$d$k tegak ditempat tid$r selama 2 G 3) menit. Pada "ari ked$a pasien dapat #erdiri dan d$d$k dil$ar
kamar.
&ari
ket$'$"
'a"itan
dapat
diangkat
dan
pasien
diper#ole"kan p$lang. 2. Penatalaksanaan keperaatan erdasarkan pengamatan dan pengalaman %ang perna" dialami dalam "al appendiktomi tidak ada tata laksana keperaatan k"$s$s %ang di#erikan pada pasien apendisitis.adap$n tindakan non medis %ang di#erikan adala" persiapan pasien $nt$k apendiktomi diantaran%a peraat memastikan kepada dokter #a"a tes dara"+cek $rin+ rontgen+ dan p$asa s$da" dilaksanakan. Kem$dian tindakan keperaatan %ang dapat di#erikan post*op adala" peraatan l$ka 'a"itan dan mo#ilisasi pasien secara terat$r $nt$k mencega" dek$#it$s.
Dafta P&staka -"eng &+ @ang 8-+ Ao &-+ ($ A+ (o" K(+ Ceng -@+ @$ (-+ ($ng F-+ &sie" -&+
2)14+Aaparoscopic
appendectom%
ers$s
open
appendectom%
in
pregnanc%0 a pop$lation*#ased anal%sis of maternal o$tcomes. ($rgical Endoscop%. /$rarif+ !min &$da ? K$s$ma+ &ardi. 2)13. !plikasi !s$"an Keperaatan erdasarkan Diagnosa Medis ? /!/D! /- /-
association
it"
age
and
seG
of
t"e
patient
and
it"
appendicectom% rate. E$r < ($rg. Petroian$+ !. ,2)12. Diagnosis of ac$te appendicitis. nternational
#AKALA' PJBL (APPE)D*S*+*S,
Dis&s&n ole- 8$rike liia (ella
,155)7)2))111)1:
Melati -a"%ani ndri
,155)7)2))111)21
(on% !priliaan
,155)7)2))111)23
Aailat$l M$karoma
,155)7)2))111)25
/afis /$rfaiCi !.
,155)7)2)7111))1
Merita (ari
,155)7)2)7111))5
Hac"%a slamia
,155)7)2)7111))7
KELO#POK 3 !E/0LE! 1
P!O/!A# S+0D* *L#0 KEPE!AA+A) FAK0L+AS KEDOK+E!A) 0)*E!S*+AS B!A*JAA 241%