MAKALAH PATOLOGI
PANKREATITIS
Oleh: Andika Pradana Putra – 108114143 Eva Cristiana – 108114144 Ines Permata Putri - 108114145 Reza Pahlevi Adisaputra – 108114146
FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2012
DAFTAR ISI Bab I Pendahuluan.................................. Pendahuluan......................................................... ............................................... ............................................... .................................3 ..........3 Defenisi............................................ Defenisi................................................................... .............................................. .............................................. ...............................4 ........4 Epidemiologi.................................. Epidemiologi......................................................... .............................................. .............................................. .................................5 ..........5 Etiologi..................................... Etiologi............................................................ .............................................. .............................................. .......................................5 ................5 Faktor Resiko....................................... Resiko.......................................... ... .............................................. ...................................................................1 .....................10 0 Bab II Patogenesis..................................... Patogenesis............................................................ .............................................. .............................................. ................................9 .........9 Riwayat Perjalanan Penyakit....................................... Penyakit.............................................................. .............................................. ........................14 .14 Gejala.............................................. Gejala..................................................................... .............................................. ............................................... ..............................14 ......14 Tanda....................................... Tanda.............................................................. .............................................. .............................................. .....................................16 ..............16 Prognosis.................................. Prognosis......................................................... .............................................. .............................................. ....................................17 .............17 Daftar Pustaka................................... Pustaka.......................................................... .............................................. .............................................. .......................................16 ................16
2|Page
BAB I PENDAHULUAN Pankreas adalah organ pipih yang terletak di belakang dan sedikit di bawah lambung dalam abdomen. Organ ini memiliki dua fungsi: fungsi endokrin dan fungsi eksokrin. Bagian eksokrin dari pangkreas berfungsi sebagai sel asinar pankreas, memproduksi cairan pankreas yang disekresi disekresi melalui melalui duktus duktus pankreas ke dalam usus halus. Sel endokrin endokrin dapat ditemukan ditemukan dalam pulau-pulau Langerhans, yaitu kumpulan kecil sel yang tersebar di seluruh organ. Ada empat jenis sel penghasil hormon yang teridentifikasi dalam pulau-pulau tersebut: a. Sel alfa alfa mensekres mensekresii glukagon, glukagon, yang meningkatk meningkatkan an kadar kadar gula gula darah. darah. b. Sel beta beta mensekresi mensekresi insulin, insulin, yang yang menurunk menurunkan an kadar kadar gula darah. c. Sel delta mesekres mesekresii somato somatosta statin tin,, atau atau hormon hormon penghal penghalang ang hormon hormon pertum pertumbuh buhan, an, yang menghambat sekresi glukagon dan insulin.
d. Sel F mensekresi polipeptida pankreas, sejenis hormon pencernaan untuk fungsi yang tidak jelas, yang dilepaskan setelah makan (Sloane, 1995).
Gambar 1
3|Page
A.
DEFINISI
Pankre Pankreatit atitis is adalah adalah kondis kondisii inflam inflamasi asi yang yang menimb menimbulk ulkan an nyeri nyeri dimana dimana enzim enzim pan pankr kreas eas diak diaktif tifas asii secar secaraa prem premat atur ur meng mengak akib ibatk atkan an auto autodi dige gest stif if dari dari pank pankrea reas. s. Pankreatitis Pankreatitis mungkin mungkin akut atau kronis, kronis, dengan gejala ringan sampai berat (Doengoes et al., 1993). Pankreatitis Pankreatitis adalah adalah reaksi peradangan peradangan
pankreas. pankreas. Secara klinis klinis pankreatitis pankreatitis akut
ditandai oleh nyeri perut yang akut disertai dengan kenaikan enzim dalam darah dan urin. Perjalanan penyakitnya sangat bervariasi dari ringan sampai sangat berat yang disertai dengan renjatan dengan gangguan ginjal dan paru-paru yang berakibat fatal (Nurman, 2006). Berdasarkan Berdasarkan defenisi, defenisi, pada pankreatitis pankreatitis akut, keadaan ini bersifat bersifat reversibel reversibel jika stimul stimulus us pemicu pemicunya nya dihilan dihilangka gkan; n; pankre pankreati atitis tis kronik kronik diartik diartikan an sebaga sebagaii desktr desktruks uksii parenkim eksokrin pankreas yang bersifat ireversibel (Mitchell et al., 2006).
a.
Pankr ankrea eati titi tis s Akut kut
Kelo Kelomp mpok ok kela kelain inan an ini ini dita ditand ndai ai oleh oleh infla inflama masi si pank pankrea reas. s. Pasi Pasien en khas khasny nyaa mengeluhk mengeluhkan an nyeri abdomen akibat peningkata peningkatan n kadar enzim pankreas pankreas (amilase (amilase dan lipase) di dalam darah atau urin. Gambaran ringan berupa edema interstisial dan inflamasi pankreas (pankreatitis interstisial akut). Pada kasus yang lebih berat terjadi nekrosis jaringan (pankreatitis nekrotikans akut). Bentuk terberat, yaitu pankreatitis hemora hemoragik gik akut, akut, memper memperlih lihatk atkan an perdar perdaraha ahan n luas luas ke dalam dalam parenk parenkim im pankre pankreas. as. Sekita Sekitarr 80% 80% kasus kasus pankre pankreatit atitis is berkai berkaitan tan dengan dengan koleli kolelitias tiasis is atau atau alkoho alkoholis lisme me (Mitchell et al., 2006).
b.
Pankr ankrea eati titi tis s Kroni ronik k
Jika Jika luka luka pada pada pank pankre reas as berl berlan anju jut, t, pank pankre reat atit itis is kron kronis is mung mungki kin n dapa dapatt berkembang. Pankreatitis kronis terjadi ketika enzim-enzim pencernaan menyerang dan merusak pankreas dan jaringan-jaringan didekatnya, menyebabkan luka parut dan sakit. sakit. Penyeb Penyebab ab umum umum dari dari pankre pankreati atitis tis kronis kronis adalah adalah penyal penyalahg ahguna unaan an alkoho alkoholl bertahun-tahun, namun bentuk kronis mungkin juga dapat dipicu oleh hanya satu serangan akut, terutama jika saluran-saluran pankreas rusak. Saluran-saluran yang rusa rusak k
meny menyeb ebab abka kan n
perad peradan anga gan n
pank pankre reas as,,
peru perusa saka kan n
jarin jaringa gan-j n-jar arin inga gan, n,
dan dan
terbentuknya jaringan-jaringan parut (Anonim, 2008).
4|Page
Pankreatitis kronik ditandai oleh inflamasi pankreas disertai destruksi parenkim eksokr eksokrin in dan fibros fibrosis; is; pada pada stadiu stadium m lanjut lanjut,, terjadi terjadi destru destruksi ksi parenk parenkim im endokr endokrin in pankreas. Perbedaan utama antara pankreatitis akut dan kronik terletak pada sifat ireversibel ireversibel gangguan gangguan fungsi fungsi pankreas pankreas yang menjadi ciri khas pankreatitis pankreatitis kronik; kronik; pankr pankreat eatiti itiss kronik kronik dapat dapat menyeb menyebabk abkan an kemund kemundura uran n keadaa keadaan n umum umum yang yang berat berat karena hilanganya fungsi pankreas (Mitchell et al., 2006).
B.
EPIDEM EPIDEMIOL IOLOGI OGI
Di negara barat penyakit ini sering kali ditemukan dan berhubungan erat dengan penyalahgunaan pemakaian alkohol, dan penyakit hepetobilier. Frekuensi berkisar antara 0,14% atau 10-15 pasien pada 100.000 penduduk (Nurman, 2006). Di negara negara barat bilamana dihubungkan dihubungkan dengan batu empedu merupakan merupakan penyebab utama pankreatitis akut, maka usia terbanyak terdapat sekitar 60 tahun dan terdapat lebih banya banyak k pada pada peremp perempuan uan (75%), (75%), bila bila dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan pemaka pemakaian ian alkoho alkoholl yang yang berlebihan maka pria lebih banyak (80-90%) (Nurman, 2006).
C.
ETIO ETIOLO LOGI GI
Peny Penyeb ebab ab
pank pankre reat atit itis is
akut dan kronik saling tumpang tindih (lihat tabel). Patogenesis pankr pankreati eatitis tis
tidak tidak
seluru seluruhny hnyaa
dime dimeng nger erti ti,, namu namun n hal hal yang yang mungkin
penting
terh erhala alangnya
adalah
aliran
getah
pankreas dan/atau refluks cairan empedu
ke
dalam
duktus
pankreatikus. Beratnya kerusakan pada pankreas bervariasi mulai dari peradangan ringan dengan edema hingga nekrosis hemoragik. Pada pankreatitis kronik, peradangan yang terus berlangsung menyebabkan fibrosis yang mula-mula di sekitar duktus dan asini namun kemudian di dalam asini (Hayes & Mackay, 1993). Faktor-faktor etiologik pada pankreatitis akut: a. Metabolik
-
Alkoholisme
-
Hiperlipoproteinemia
5|Page
-
Hiperkalsemia
-
Obat-obatan (misalnya, diuretik tiazid)
-
Genetik
b. Mekanis
-
Trauma
-
Batu empedu
-
Jejas iatrogenik
c. Vaskuler
-
Syok
-
Atheroembolisme
-
Poliarteritis nodosa
d. Infeksi
-
Parotitis
-
Coxsackievirus
-
Mycoplasma pneumoniae (Mitchell et al., 2006).
Persentase penyebab pankreatitis akut adalah sebagai berikut: •
Batu empedu 30-50%
•
Alkohol 10-40%
•
Idiopatik 15%
•
Trau Trauma ma
(kol (kolan angi giop opan ankr krea eato togr graf afii
retr retrog ogra rad d
endo endosk skop opik ik
[ERC [ERCP] P],,
pascaoperasi, trauma tumpul) 5% (Davey, 2006).
a. Pankreatitis Pankreatitis Akut
Batu Batu empe empedu du dan dan alkoh alkohol olis isme me meru merupa paka kan n peny penyeb ebab ab terb terban anya yak k dari dari pankreatitis akut (hampir 80%). Batu empedu tertahan di sfingter Oddi sehingga menghalang menghalangii lubang lubang dari saluran pankreas. pankreas. Tetapi kebanyakan kebanyakan batu empedu empedu akan lewat dan masuk ke saluran usus. Meminum alkohol lebih dari 4 ons/hari selama beberapa tahun bisa menyebabkan saluran kecil pankreas yang menuju ke saluran pankreas pankreas utama tersumbat, tersumbat, akhirnya akhirnya menyebabk menyebabkan an pankreatiti pankreatitiss akut (Anonim, (Anonim, 2012). Mekani Mekanisme sme pasti pasti alkoho alkoholl dalam dalam merusa merusak k kelena kelenarr masih masih belum belum diketa diketahui hui dengan jelas. Alkohol atau metabolitnya, yaitu asetaldehida, mungkin memiliki
6|Page
efek toksik langsung pada sel asinus pankreas sehingga terjadi pengaktifan tripsin intras intrasel el oleh oleh enzim-e enzim-enzi nzim m lisoso lisosom, m, atau mungki mungkin n menyeb menyebabk abkan an perada peradanga ngan n sfingter Oddi sehingga enzim-enzim hidrolitik tertahan di ductus pancreaticus dan asinus. Pada pecandu alkohol, malnutrisi dapat mempermudah terjadinya cedera pankr pankreas eas.. Contoh Contohnya nya,, defisi defisiens ensii trace trace element elements, s, misaln misalnya ya seng seng atau atau seleni selenium um diju dijump mpai ai pada pada pecan pecandu du alko alkoho holl dan dan berk berkait aitan an deng dengan ancc cede cedera ra sel sel asin asinus us.. Metalloenzim seperti superoksida dismutase, katalase, dan glutation peroksidase merupakan pembersih radikal bebas yang penting (M cPhee, 2011). Pada pasien yang tidak meminum alkohol, sekitar 50% kasus pankreatitis akut akut berk berkai aita tan n
deng dengan an peny penyak akit it salu salura ran n
empe empedu du..
Pada Pada kasu kasuss-ka kasu suss ini, ini,
mekani mekanisme smenya nya diduga diduga berupa berupa obstr obstruks uksii ductus ductus biliari biliariss commun communis is dan ductus ductus pancreaticus major oleh batu empedu yang tersangkut di ampulla Vateri (McPhee, 2011). Sebab
terl erlazim
kedua kedua pankreatiti pankreatitiss akut adalah penyakit saluran saluran empedu empedu..
Pemben Pembentuk tukan an
batu bisa menyebabka menyebabkan n duktus
koledokus
tersangkut ampulla,
setinggi sehingga
meny menyeb ebab abka kan n
trau trauma ma
atau atau
dukt duktus us
obst obstru ruks ksii
pankreatikus
ata u
Gambar 2
regurg regurgita itasi si empedu empedu ke dalam dalam pankre pankreas as karena karena “salur “saluran an bersam bersama” a” tersum tersumbat bat (Sabiston, 1994). Hubungan Hubungan antara pankreatitis pankreatitis dan saluran saluran bersama bersama yang tersumbat, tersumbat, pertama pertama kali kali diur diuraik aikan an seca secara ra terpe terperi rinc ncii oleh oleh Opie Opie pada pada tahu tahun n 1901 1901 dan dan mula mula-mu -mula la dianggap sebagai sebab utama pankreatitis. Penyakit empedu ditemukan dalam 5 sampai 50 persen dari orang Amerika Utara penderita pankreatitis akut, tetapi bervariasi tergantung pada sifat sosioekonomi populasi yang diteliti. Pada pasien yang telah pulih dari pankreatitis pankreatitis akut yang menyertai kolesistitis, kolesistitis, resiko episode episode pan pankr krea eati titi tiss beri beriku kutn tnya ya berk berkis isar ar dari dari 36 samp sampai ai 63 pers persen en,, jika jika kole koleli liti tias asis is dibiarkan menetap (Sabiston, 1994).
7|Page
Refl Refluk ukss empe empedu du atau atau isi isi duod duoden enum um ke dala dalam m duct ductus us panc pancre reat atic icus us menyebabkan cedera pankreas. Beberapa penulis berpendapat bahwa toksin bakteri atau asam empedu empedu bebas mengalir mengalir melalui melalui pembuluh pembuluh limfe dari kandung empedu ke pankreas, pankreas, yang menyebabka menyebabkan n peradangan peradangan.. Bagaimanapu Bagaimanapun, n, pankreatitis pankreatitis akut yang berkaitan dengan penyakit saluran empedu lebih sering terjadi pada wanita karena batu empedu lebih sering pada wanita (McPhee, 2011). Pankreatitis akut dapat disebabkan oleh berbagai infeksi, termasuk infeksi viru viruss
(viru (viruss
gond gondon onga gan, n,
coxsackieviruI,
virus
hepati atitis
A,
HIV,
atau
sitomegalovirus) dan bakteri ( Salmonella typhii atau Streptococcus Streptococcus hemolyticus hemolyticus ). Pasien Pasien dengan dengan infeksi infeksi HIV dapat mengalami mengalami pankreatitis pankreatitis akut akibat infeksi infeksi HIV itu sendiri, akibat infeksi oportunistik terkait, atau akibat terapi antiretrovirus. Pada pasie pasien n yang yang terinfe terinfeksi ksi HIV, HIV, pankre pankreatit atitis is pernah pernah dilapo dilaporka rkan n berkai berkaitan tan dengan dengan penyalahgunaan obat intravena, terapi pentamidin, infeksi Pneumocystis jiroveci dan Mycobacterium Mycobacterium avium-intracellula avium-intracellulare re complex , dan batu empedu (McPhee, 2011). Trauma tumpul atau tembus dan cedera lain dapat menyebabkan pankreatitis akut. Pankreatitis kadang-kadang terjadi setelah tindakan bedah di dekat pankreas. Infark pankreas dapat terjadi akibat sumbatan pembuluh yang mendarahi kelenjar ini. syok dan hipotermia dapat menyebabkan penurunan perfusi sehingga terjadi dege degene nera rasi si sel sel dan dan pele pelepa pasa san n enzi enzim-e m-enz nzim im pank pankre reas as.. Tera Terapi pi radias radiasii untu untuk k neoplasma ganas retroperitoneum kadang-kadang dapat menyebabkan pankreatitis akut (McPhee, 2011). Hiperkalsemia
yang
tinggi,
seperti
yang
berkaitan
dengan
hiperp hiperpara aratiro tiroidi idisme sme,, sarkoi sarkoidos dosis, is, hiperv hipervitam itamino inosis sis D, atau mielom mielomaa multip multipel, el, meny menyeb ebab abka kan n pank pankre reat atiti itiss akut akut pada pada seki sekita tarr 10% 10% kasu kasus. s. Dua Dua meka mekani nism smee diperkirakan berperan. Tingginya konsentrasi kalsium plasma dapat menyebabkan kalsium mengendap di ductus pancreaticus sehingga terjadi obstruksi. Selain itu, hiperkalsemia mungkin merangsang pengaktifan tripsinogen di ductus pancreaticus (McPhee, 2011). Pankreatitis juga berkaitan dengan hiperlipidemia, terutama dari jenis yang ditandai oleh peningkatan kadar kilomikron plasma (tipe I, IV, dan V). Pada kasuskasus ini, dipostulasikan bahwa asam-asam lemak bebas yang dihasilkan melalui kerja erja
lip lipase ase
pank ankreas reas
meny enyebab ebabk kan
perad eradan anga gan n
dan dan
ced cedera era
kelen elenja jar. r.
8|Page
Penyalahgu Penyalahgunaan naan alkohol alkohol atau pemakaian pemakaian kontraseps kontrasepsii oral meningkatk meningkatkan an resiko resiko pankreatitis akut pada pasien dengan hiperlipidemia (McPhee, 2011). Di Inggris, kebanyakan etiologinya adalah batu empedu, di Amerika Serikat adalah alkoholisme, sedangkan di Asia belum banyak diketahui (Bakta & Suastika, 1998).
b. Pankreatitis Pankreatitis Kronis Kronis
Dahulu terdapat anggapan bahwa pankreatitis kronik terjadi hanya akibat serang serangan an berula berulang ng pankre pankreati atitis tis akut. akut. Namun, Namun, terdap terdapat at beberap beberapaa bukti bukti bahwa bahwa pankreatitis akut dan kronik adalah entitas patogenetik yang berbeda. Pasien yang mengal mengalami ami pankre pankreati atitis tis akut akut rerata rerata 13 tahun tahun lebih lebih tua daripa daripada da mereka mereka yang yang mengal mengalami ami pankre pankreatit atitis is kalsif kalsifika ikasi si kronik kronik.. Selain Selain itu, itu, kedua kedua penyak penyakit it terseb tersebut ut dilaporkan berkaitan dengan kausa yang berbeda. Akhirnya, pada pankreatitis akut, pankreas masih normal sebelum serangan dan perubahan patologis dapat pulih sempurna jika pasien bertahan hidup, sementara pada pankreatitis kronik kelenjar sudah abnormal sebelum serangan dan perubahan patologis bersifat ireversibel (McPhee, 2011). Kaus Kausaa
utam utamaa
pank pankre reat atit itis is kron kronik ik adal adalah ah alko alkoho holi lism smee
kron kronik ik,,
yang yang
menyebabk menyebabkan an sekitar sekitar 70-80% 70-80% kasus. kasus. Pasien Pasien dengan dengan pankreatitis pankreatitis kronik akibat akibat penyalahgunaan alkohol kronik biasanya memiliki riwayat yang lama (6-12 tahun) dalam mengonsumsi alkohol dalam jumlah besar (150-175 g/hari) sebelum awitan pen penya yaki kit. t. Pada Pada peca pecand ndu u alko alkoho hol, l, defi defisi sien ensi si seng seng dan dan sele seleni nium um mung mungki kin n menghambat pembersihan radikal bebas oksigen (McPhee, 2011). Obstruksi kronik ductus pancreaticus juga dapat menyebabkan pankreatitis kronik. Obstruksi dapat disebabkan oleh tumor periampula, stenosis papila, kista, jaringan parut atau striktur, atau trauma. Pancreas divisum dapat menyebabkan pankreatitis kronik akibat obstruksi di papilla minor. Pankreatitis kronik tropis adalah suatu bentuk bentuk juvenilis juvenilis dari pankreatitis pankreatitis non-alkoholik non-alkoholik kalsifikasi kalsifikasi kronik kronik (McPhee, 2011). Peny Penyak akit it
ini ini
dipe diperk rkir irak akan an
dise diseba babk bkan an
oleh oleh
defi defisi sien ensi si
prot protei ein n
atau atau
mikronutrien, yang dapat menyebabkan gangguan pembersihan radikal bebas, atau oleh ingesti suatu zat toksik, misal nya sianogen dalam akar singkong. Sianogen diketahui menghambat berbagai enzim antioksidan. Karena itu, konsumsi singkong dapat menyebabkan pembentukan tak-terkendali radikal-radikal bebas dengan efek
9|Page
toksik. Hiperkalsemia kronik dapat menyebabkan pankreatitis. Contohnya 10-15% pasien dengan hiperparatiroidisme mengalami pankreatitis. Pengendapan kalsium intrad intradukt uktus us dan stimul stimulasi asi sekres sekresii enzim enzim pankre pankreas as diperk diperkirak irakan an pentin penting g dalam dalam patogenesisnya. Pankreatitis herediter kronik, yang ditandai oleh serangan berulang nyeri abdomen yang dimulai sejak masa anak, membentuk sekitar 1% (McPhee, 2011).
D.
FAKTOR FAKTOR RESIKO RESIKO
Faktor Faktor resiko resiko yang yang dapat dapat memicu memicu pankre pankreatit atitis is akut akut dan pankre pankreati atitis tis kronis kronis,, termasuk: •
pecandu alkohol
•
batu empedu
•
operasi perut
•
pengobatan tertentu
•
penyakit penyakit genetik genetik resesif resesif umum yang mempengaru mempengaruhi hi seluruh seluruh tubuh, tubuh,
menyebabkan kecacatan progresif dan sering kematian dini (cystic fibrosis) •
(ERCP),, ketika ketika endoscopic endoscopic retrograde retrograde cholangiopancreatog cholangiopancreatography raphy (ERCP)
digunakan untuk mengobati batu empedu •
latar belakang keluarga terkena pankreatitis
•
level kalsium tinggi di dalam darah
•
level hormon paratiroid tinggi di dalam darah
•
trigliserida tinggi di dalam darah
•
infeksi
•
cedera perut
•
kanker pankreas (Anonim, 2010).
10 | P a g e
BAB II ISI A.
PATOGE PATOGENES NESIS IS a. Pankreatitis Pankreatitis Akut
Patoge Patogenes nesis is pada pada pankre pankreatit atitis is akut akut berupa berupa sekres sekresii sejuml sejumlah ah enzim enzim oleh oleh pankreas; amilase dan lipase disekresikan dalam bentuk aktif, sementara protease, elasta elastase, se, dan fosfol fosfolipa ipase se disekr disekresi esikan kan sebaga sebagaii proenz proenzim im yang yang dalam dalam keadaa keadaan n normal harus diaktifkan oleh tripsin di dalam duodenum. Tripsin sendiri normalnya diaktifkan oleh enteropeptidase duodenal. Patogenesis pankreatitis akut berpusat pada pada aktiva aktivasi si tripsin tripsin yang yang tidak tidak tepat tepat di dalam dalam pankre pankreas; as; tripsi tripsin n yang yang sudah sudah diaktifkan tersebut akan mengubah berbagai proenzim menjadi enzim aktif dan prek prekal alik ikre rein in menj menjad adii kali kalikr krei ein n yang yang akan akan meng mengak akti tifk fkan an sist sistem em kini kinin n sert sertaa pembekuan pembekuan.. Hasil nettonya berupa inflamasi inflamasi pankreas pankreas dan trombosis. trombosis. Ciri-ciri pankreatitis meliputi proteolisis jaringan, lipolisis dan pendarahan, terjadi karena efek destruktif destruktif enzim-enzim enzim-enzim pankreas yang dilepas dari sel-sel sel-sel asiner asiner (Mitchell (Mitchell et al., 2006). Mekanisme Mekanisme yang dikemukakan dikemukakan untuk aktivasi enzim pankreas pankreas meliputi meliputi halhal berikut ini: •
Obstruksi duktus pankreatikus . Batu empedu dapat terjepit di dalam
ampula Vateri; di sebelah proksimal obstruksi, cairan kaya enzim menumpuk dan menimbulkan jejas parenkim pankreas. Leukosit dalam jaringan parenkim akan melepaskan sitokin proinflamantorik yang menggalakkan inflamasi lokal dan edema (Mitchell et al., 2006). •
Jejas primer sel asiner . Keadaan ini dapat disebabkan oleh kerusakan
karena virus (parotitis), obat-obatan, trauma, atau iskemia (Mitchell et al., 2006). •
Enzim-e m-enz nzim im ekso eksokr krin in Defek Defek transpor transportasi tasi-intrasel intraselule ulerr proenzim proenzim. Enzi
pankr pankreas eas mengal mengalami ami kesalah kesalahan an arah dalam dalam perjal perjalanan anannya nya,, yaitu yaitu menuju menuju lisosom dan bukan menuju sekresi; hidrolisis proenzim di dalam lisosom akan menyebabkan aktivasi dan pelepasan enzim (Mitchell et al., 2006).
11 | P a g e
•
Alkohol dapat meningkatkan jejas sel asiner lewat perjalanan proenzim
intr intras asel elule ulerr yang yang sala salah h arah arah dan dan peng pengen enda dapa pan n sumb sumbata atan n prot protei ein n yang yang mengental mengental serta bertambah banyak di dalam duktus pankreatikus pankreatikus sehingga sehingga terjadi inflamasi dan obstruksi lokal (Mitchell et al., 2006). Alkohol mempunyai efek toksik yang langsung merangsang spingter Oddi sehingga sehingga terjadi terjadi spasme spasme yang menyebabkan menyebabkan peningkatan peningkatan tekanan di dalam saluran bilier dan saluran-saluran di dalam pankreas serta merangsang sekresi enzim pankreas dan mengakibat mengakibatkan kan pankreatitis pankreatitis.. Alkohol Alkohol juga mengurangi mengurangi jumlah inhibitor tripsin sehingga pankreas menjadi lebih mudah dirusak tripsin (Price & Wilson, 2005). •
Pankreatitis herediter ditandai oleh serangan rekuren pankreatitis yang
hebat dan sudah dimulai sejak usia kanak-kanak. Kelainan ini disebabkan oleh mutasi germ line (garis-turunan sel tunas) pada: Gen tripsinogen kationik (PRSSI), menimbulkan kehilangan suatu tempat pada tripsi tripsin n yang yang esensi esensial al untuk untuk inakti inaktivas vasii enzim enzim itu sendir sendirii (mekan (mekanism ismee pengaman yang penting untuk mengatur aktivitas enzim tripsin). Gen inhibito (SPINK I), yang menimbulkan menimbulkan inhibitorr protease protease serin serin , Kazal tipe I (SPINK protein yang cacat sehingga tidak lagi mampu memperlihatkan aktivitas tripsin (Mitchell et al., 2006). •
Obat-o Obat-obat batan an mengak mengakiba ibatka tkan n pankre pankreati atitis tis karena karena hipers hipersens ensiti itivit vitas as atau atau
terbent terbentukn uknya ya zat metabo metabolik lik yang yang toksik toksik.. Hipert Hipertrig riglis liseri erida da dapat dapat memicu memicu pankr pankreati eatitis tis akut akut karena karena asam asam lemak lemak bebas bebas yang yang tingg tinggii dalam dalam darah darah akan akan menyeb menyebabk abkan an toksik toksik atau memper mempercep cepat at inflam inflamasi asi pada pada sel-se sel-sell pankre pankreas as (Graber et al., 1996).
b. Pankreatitis Pankreatitis Kronis Kronis
Sementara itu, keadaan yang paling sering menyebabkan pankreatitis kronik adal adalah ah alko alkoho holi lism sme. e. Peny Penyeb ebab ab lain lain yang yang lebi lebih h jara jarang ng dite ditemu muka kan n adal adalah ah
12 | P a g e
hipe hiperk rkal alse semi mi,, hipe hiperli rlipi pidem demia ia,, pank pankre reas as divi divisu sum, m, pank pankre reati atiti tiss here heredi dite terr dan dan malnut malnutris risii defisi defisiens ensi-pr i-prote otein. in. Kejadia Kejadian n yang yang dipost dipostula ulasik sikan an sebaga sebagaii pemicu pemicu meliputi: •
Obstruksi duktus pankreatikus oleh batu (seperti pada alkohol)
•
Efek toksis-metabolik. Berbagai toksin, termasuk alkohol dan metabolitnya
dapat menimbulkan efek toksik langsung pada sel-sel asiner pankreas. •
Stres oksidatif karena pembentukan radikal bebas yang berasal dari oksigen
dan diinduksi oleh alkohol. •
Fibrosis interstisial yang disebabkan oleh pankreatitis akut (Mitchell et al., 2006). Untuk pankreatitis litogenik kronik, beberapa mekanisme patogenesis telah
dipostulasikan. Salah satu teori mempostulasikan hipersekresi protein (tripsinogen) asinus asinus sebaga sebagaii proses proses awal. awal. Pada Pada saat saat yang yang sama, sama, terjad terjadii pening peningkat katan an rasio rasio hidrol hidrolase ase lisoso lisosom m (katep (katepsin sin B) terhad terhadap ap hidrol hidrolase ase pencern pencernaan aan (trips (tripsino inogen gen)) sehingga sehingga terjadi terjadi pengaktifan pengaktifan tripsinogen. tripsinogen. Kemudian Kemudian perubahan perubahan endapan endapan protein protein intraduktus menjadi sumbatan diduga terjadi melalui cara berikut: Lithostathines (dahul (dahulu u disebu disebutt protei protein n batu batu pankre pankreas, as, atau atau PSP) PSP) adalah adalah peptid peptida-pe a-pepti ptida da yang yang disekresikan ke dalam getah pankreas yang normalnya menghambat pembentukan sumba sumbatt protei protein n dan agrega agregasi si krista kristall kalsiu kalsium m karbon karbonat at untuk untuk memben membentuk tuk batu. batu. Sekresi lithostathines oleh sel asinus pankreas terganggu oleh alkohol. Selain itu, ketika terhidrolisis oleh tripsin dan katepsin B, terbentuk lithostathines H2/PSP-S1. Peptida tak larut ini mengalami polimerasi menjadi fibril yang membentuk matriks sumbat sumbat protein. protein. Pada saat yang sama, terjadi hipersekresi hipersekresi kalsium ke dalam getah pan pankr krea eas. s. Hipe Hipers rsek ekres resii kals kalsiu ium m pert pertam amaa kali kali dipi dipicu cu oleh oleh rang rangsa sang ng neur neural al (kolinergik, diperantarai oleh nervus vagus) atau hormonal (McPhee, 2011). Stres oksidatif oksidatif juga mungkin mungkin berperan berperan menyebabka menyebabkan n pankreatiti pankreatitiss kronik. kronik. Menurut teori ini, pengaktifan enzim-enzim sitokrom P450 pankreas yang tidak sesuai (misal oleh alkohol) menyebabkan peroksidasi lipid oleh kelebihan radikal bebas bebas oksige oksigen. n. Pengen Pengendap dapan an lipid lipid di sitopl sitoplasm asmaa basal basal sel asinus asinus diperk diperkira irakan kan
13 | P a g e
memi memicu cu terj terjad adin inya ya fibr fibros osis is.. Stre Stress oski oskida dati tiff dan dan oksi oksida dasi si lipi lipid d memb membra ran n menyeb menyebabk abkan an proses proses perada peradang ngan, an, yang yang mungki mungkin n diperan diperantara taraii oleh oleh berbag berbagai ai kemokin yang menarik sel-sel mononukleus (McPhee, 2011). Pada kasus pankreatitis kronik akibat obstruksi ductus pancreaticus, obstruksi mend mendah ahul ului ui
terj terjad adin inya ya
pank pankre reat atiti itis. s.
Pato Patoge gene nesi sisn snya ya
mung mungki kin n
meli melibat batka kan n
peningkatan tekanan di ductus pancreaticus, yang menyebabkan iskemia, nekrosis, dan perada peradanga ngan n sel-sel sel-sel asinus asinus.. Namun, Namun, epitel epitel duktus duktus tidak tidak tergan terganggu ggu.. Sumbat Sumbat protein yang terkalsifikasi dan batu lebih jarang ditemukan. Banyak pasien dengan pankreatitis kronik idiopatik juga mengalami hipertensi duktus (McPhee, 2011).
B.
RIWAYAT RIWAYAT PERJALANA PERJALANAN N PENYAKIT PENYAKIT
Pankreatiti Pankreatitiss akuta ditandai oleh mendadaknya mendadaknya dimulai dimulai nyeri epigastrium, epigastrium, yang sering sering menjal menjalar ar ke punggu punggung ng dan diserta disertaii oleh oleh mual mual dan muntah muntah.. Etiolo Etiologi gi terlazi terlazim m pankreatitis pankreatitis akut adah alkoholisme alkoholisme atau kolelitiasis. kolelitiasis. Khas amilase serum dan kemudian kemudian amilase amilase urina meningkat. meningkat. Proses Proses patologi patologi bisa menyebabkan menyebabkan serangan realtif ringan ringan karena pankreatitis edematosa. Penyakit ini bisa memburuk dengan mulainya pankreatitis hemoragika, yang disertai oleh tingginya angka mortalitas dan morbiditas yang ditandai oleh pseudokista pankreas, abses dan asites pankreas. Dalam pankreatitis edematosa yang lebih lazim, pankreas dan jaringan retroperitoneum sekelilingnya diinfiltrasi dengan banya banyak k cairan cairan inters interstis tisial ial.. Kehila Kehilanga ngan n cairan cairan (jika (jika tidak tidak digant diganti) i) bisa bisa begitu begitu masif, masif, sehingga sehingga mneyebabka mneyebabkan n syok hipovolemi. hipovolemi. Pankreatitis Pankreatitis hemoragika hemoragika yang lebih parah dise disert rtai ai pend pendar arah ahan an ke dala dalam m
pare parenk nkim imaa
pank pankre reas as dan dan
area area retr retrop oper erit iton oneu eum m
sekelilingnya. Bisa timbul nekrosis pankreas yang luas (Sabiston, 1994). Khas Khas pasi pasien en mend menderi erita ta nyeri nyeri epig epigas astr triu ium m para parah h sete setela lah h maka makan n besa besar. r. Nyeri Nyeri menyebar melalui punggung yang menetap serta disertai mual da muntah. Tergantung atas jumlah jumlah kehila kehilanga ngan n cairan cairan dalam dalam pankre pankreas as dan area area peripa peripankr nkreas eas,, pasien pasien bisa bisa menderita menderita dehidrasi dehidrasi parah dengan dengan hipertensi hipertensi dan kecepatan kecepatan nadi yang cepat. Fungsi Fungsi miok miokar ardi dium um
tert tertek ekan an—mu —mung ngki kin n
karen karenaa
toks toksin in
yang yang
bers bersik ikul ulas asii
memp mempen enga garu ruhi hi
penampilan jantung (Sabiston, 1994).
C.
GEJA GEJALA LA a. Pankreatitis Pankreatitis Akut
14 | P a g e
Pada pankreatitis akut, gejala berupa nyeri, biasanya hebat, hampir selalu ada dan paling hebat di epigastrium dan menyebar ke punggung. Nyeri tersebut dapat berkurang dengan duduk membungkuk. Mual dan muntah juga sering terdapat (Hayes & Mackay, 1993). Mual muntah bersifat tidak spesifik. spesifik. Mual muntah sering merupakan merupakan akibat dari nyeri dan dapat memperburuk keadaan penderita. Syok dapat timbul karena hipovo hipovolem lemia ia akibat akibat dehidr dehidrasi asi ataupu ataupun n karena karena neurog neurogeni enik. k. Demam Demam sering sering pula pula ditemukan pada penderita pankreatitis akut. Penyebab utamanya adalah kerusakan jaringan yang luas (Bakta & Suastika, 1998). Nyeri Nyeri bisa bisa ringan ringan atau atau parah, parah, tetapi tetapi biasan biasanya ya meneta menetap p dan tidak tidak bersif bersifat at kram. Mual dan muntah sering timbul. Sering gejala ini timbul 1 sampai 3 hari setelah meminum alkohol dalam jumlah yang banyak (Sabiston, 1994). Nye Nyeri ri berla berlang ngsu sung ng deng dengan an onse onsett mend mendad adak ak (<30 (<30 meni menit) t),, menj menjala alarr ke pun pungg ggun ung, g, mengh enghil ilan ang g dala dalam m < 72 jam jam. Kemu Kemudi dian an munta untah h yan yang jug juga menyebabk menyebabkan an hipovolem hipovolemia, ia, dan intekrus intekrus yang menunjukka menunjukkan n adanya adanya kolangitis kolangitis yang berhubungan dan meningkatkan kemungkinan batu empedu. Tiga gejala ini disebu disebutt dengan dengan trias trias klasik klasik.. Tingka Tingkatt berat berat suatu suatu serang serangan an bisa bisa bervar bervarias iasii dari dari hampir tidak signifikan sampai membahayakan jiwa (Davey, 2006). Nyeri diperkirakan berasal dari peregangan kapsul pankreas oleh duktulus yang melebar dan edema parenkim, eksudat peradangan, protein dan lipid yang tercern tercerna, a, dan perdar perdaraha ahan. n. Selain Selain itu, itu, zat-zat zat-zat terseb tersebut ut dapat dapat meremb merembes es keluar keluar parenkim dan memasuki retroperitoneum dan saccus minor, tempat zat-zat tersebut meng mengir irit itas asii
ujun ujung g
sara saraff
sens sensor orik ik
retr retrop oper erit iton oneu eum m
dan dan
peri perito tone neum um
sert sertaa
menimbulkan nyeri punggung dan pinggang yang intens (McPhee, 2011). Pender Penderita ita pankre pankreatit atitis is akut akut karena karena alkoho alkoholis lisme, me, bisa bisa tidak tidak menunj menunjukk ukkan an gejala lainnya, selain nyeri yang tidak terlalu hebat. Sedangkan penderita penderita lainnya lainnya akan terlihat sangat sakit, berkeringat, denyut nadinya cepat (100-140 denyut per menit) menit) dan pernaf pernafasa asanny nnyaa cepat cepat dan dangka dangkal. l. Pada Pada awalny awalnya, a, suhu suhu tubuh tubuh bisa bisa normal, namun meningkat dalam beberapa jam sampai 37,8-38,8 Celcius (Anonim, 2012).
b. Pankreatitis Pankreatitis Kronis Kronis
15 | P a g e
Gejala Gejala pankre pankreati atitis tis kronis kronis adalah adalah nyeri. nyeri. Pada Pada 85% kasus, kasus, nyeri nyeri pankre pankreas as berupa nyeri epigastrik yang menjalar ke punggung, seringkali dipicu oleh makan. Tingkat beratnya sangat beragam (Davey, 2006). Nyeri Nyeri abdome abdomen n hebat hebat dapat dapat meneta menetap p atau atau hilang hilang timbul timbul.. Nyeri Nyeri abdome abdomen n sering menyebar ke punggung tengah atau skapula dan meningkat setelah makan. Nyeri kadang-kadang lenyap dengan duduk tegak atau condong ke depan. Nyeri diperk diperkira irakan kan berasa berasall dari dari dilatas dilatasii sistem sistem duktus duktus yang yang menyeb menyebabk abkan an hiperte hipertensi nsi duktus; peradangan parenkim yang menyebabkan iskemia pankreas; atau aktivitas enzimatik setempat dan destruksi selubung perineural sehingga akson terpajan oleh berbagai sitokin yang dibebaskan oleh sel-sel radang dan akhirnya menyebabkan fibrosis fibrosis perineural. perineural. Pasien dapat mengalami serangan berulang berulang nyeri abdomen hebat, muntah, dan peningkatan amilase serum (pankreatitis kambuhan kronik). Berlanjutnya asupan alkohol dapat meningkatkan frekuensi serangan nyeri, paling tidak ketika fungsi pankreas masih relatif terjaga; pada insufisiensi pankreas berat, asupa alkohol tampaknya tidak terlalu berpengaruh pada kejadian nyeri abdomen. Penekanan Penekanan parenkim pankreas pankreas tidak terbukti berkaitan dengan dengan nyeri (McPhee, 2011). Pada Pada kasu kasuss-ka kasu suss tert terten entu tu,, saki sakitt abdo abdome men n hila hilang ng ketika ketika kondis kondisii berlan berlanjut jut,, mungki mungkin n karena karena pankre pankreas as tidak tidak menghasilk menghasilkan an lagi enzim-enzim enzim-enzim pencernaan. pencernaan. Gejala-gejala Gejala-gejala lain termasuk mual, muntah, kehilangan berat badan, dan kotoran (feces) yang berlemak (Anonim, 2008).
D.
TAND TANDA A a. Pankreatitis Pankreatitis Akut
20% penderita pankreatitis akut mengalami beberapa pembengkakan pada perut bagian atas. Pembengkakan ini bisa terjadi karena terhentinya pergerakan isi lambun lambung g dan usus usus (keada (keadaan an yang yang disebu disebutt ileus gastrointestinal atau kare karena na gastrointestinal ) atau pankreas yang meradang tersebut membesar dan mendorong lambung ke depan. Bisa Bisa juga juga terj terjad adii peng pengum umpu pula lan n cair cairan an dala dalam m rong rongga ga peru perutt (asites ). Pada Pada pankreatitis akut yang berat ( pankreatitis pankreatitis nekrotisasi ), tekanan darah bisa turun, mungkin menyebabkan syok (Anonim, 2012). Pada pankreatitis pankreatitis akut tipe hemoragik hemoragik sering ada tanda-tanda tanda-tanda perdarahan perdarahan berupa:
16 | P a g e
a.
Tanda Cullen, suatu bercak kebiruan/ekimosis sekitar umbilikus.
b.
Tanda Gra Gray-Tu -Turner, sua suatu ber bercak keb kebiru iruan ata atau
Gambar 3
ekimosis di pinggang kanan dan kiri (Bakta & Suastika, 1998). c.
Pank Pankre reat atit itis is Kron Kronis is
Tanda dari pankreatitis kronik adalah sebagai berikut: •
Insufisiensi pankreas eksokrin: menyebabkan steatorea dan penurunan
berat berat badan badan pada tahap lanjut lanjut dari penyaki penyakitt bila bila > 90%
fungs fungsii eksokr eksokrin in
pankreas telah menghilang. •
Diabetes: pada 30% (Davey, 2006).
E.
PROG PROGNO NOSIS SIS
Mortalitas akibat pankreatitis akut kira-kira 15% dan pankreatitis hemoragika akut mempunyai mortalitas di atas 50%. Faktor-faktor prediktif dari prognosis yang buruk mencakup demam, hipotensi, takikardia, dan gangguan pernapasan yang terdapat saat pasien pasien datang. datang. hipokalsemi hipokalsemia, a, hipoksemia hipoksemia dan hiperglike hiperglikemia mia yang terjadi kemudian, kemudian, semuanya menunjukkan indikator prognosis yang buruk (Hayes & Mackay, 1993). Berdasarkan kriteria Ranson, adanya tiga atau empat tanda pada saat masuk ke rumah sakit memiliki angka mortalitas 15% sampai 20%. Jika terdapat 7 tanda atau lebih, mortalitasnya mencapai 100%. a. Pada Pada saat saat masu masuk k ruma rumah h sak sakit it.. 1. Usia >55 >55 tah tahun un.. 2. Hitu Hitung ng leu leuko kosi sitt >16.0 >16.000 00.. 3. Gluk Glukos osaa darah darah >200 >200mg mg/d /dl. l. 4. LDH >35 >350 0 IU/ IU/I. I. 5. SGOT GOT >25 >250 0 IU/ IU/L L. b. b. Pada Pada jam jam ke-4 ke-48. 8. 1. Penu Penuru runa nan n hemato hematokr krit it >10%. >10%. 2. Peni Pening ngka kata tan n BUN BUN >5 mg/d mg/dl. l. 3. Kals Kalsiu ium m ser serum um <8 mg/d mg/dl. l.
4. PO2 arteri <60 mm Hg. 5. Defi Defisi sitt bas basaa >4 >4 mEq mEq/L /L..
17 | P a g e
6. Perkir Perkiraan aan terpi terpisah sahnya nya cairan cairan ketig ketigaa >6 liter liter (Graber et al., 1996). Sekita Sekitarr 20% pasien pasien mengal mengalami ami serang serangan an yang yang parah parah atau atau mematik mematikan. an. Angka Angka kematian keseluruhan untuk pankreatitis akut adalah 5-10%, tetapi angka ini meningkat hingga 35% atau lebih pada kasus-kasus berpenyulit. Kematian sering terjadi akibat syok hemoragik, KID, AIDS, atau sepsis (McPhee, (M cPhee, 2011). Untuk pankreatitis kronik, salah satu penelitian mencatat bahwa 63% mengalami disfun disfungsi gsi eksokr eksokrin in dalam dalam 5 tahun tahun dan 94% setela setelah h 10 tahun. tahun. Disfun Disfungsi gsi endokr endokrin in menyebabkan hiperglikemia, glikosuria, dan diabetes melitus yang nyata pada 30-40% kasus kasus pankre pankreati atitis tis kronik kronik yang yang telah telah berlan berlangsu gsung ng bertah bertahunun-tah tahun. un. Pada Pada pasien pasien yang yang dipantau selama lebih dari 10 tahun, angka kematiannya adalah 22%; penyulit akibat pankreatitis kronik menyebabkan 13% kematian. Kausa utama kematian adalah penyakit hati alkoholik, penyulit pascaoperasi, dan kanker. Usia lanjut saat didiagnosis, merokok, dan asupan alkohol adalah prediktor utama kematian pada pasien dengan pankreatitis kronik (McPhee, 2011).
18 | P a g e
DAFTAR PUSTAKA Anonim, 2008, Pankreas, www.totalkesehatananda.com, diakses tanggal 1 Maret 2012 Anonim, 2010, Pankreatitis , health.kompas.com, diakses tanggal 1 Maret 2012 Anonim, 2012, Radang Pankreas Akut , www.medicastore.com, diakses tanggal 1 Maret 2012 Bakta, I.M., & Suastika, I.K., 1998, Gawat Darurat di Bidang Penyakit Dalam , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Davey, P., 2006, At A Glance: Medicine , Penerbit Erlangga, Jakarta Doengos, M., et al., 1993, Rencana Asuhan Keperawatan Keperawatan , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Graber, M.A., et al., 1996, Buku Saku Dokter Keluarga, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Hayes, P.C., & Mackay, T.W., 1993, Buku Saku Diagnosis dan Terapi , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta McPhee, S.J., 2011, Patofisiologi Penyakit: Pengantar Menuju Kedokteran Klinis , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Mitchell, R.N., et al., 2006, Buku Saku Dasar Patologis Penyakit , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Nurman, A., 2006, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam , jilid I, ed. IV, Balai Penerbit FKUI, Jakarta Price, S.A., & Wilson, L.M., 2005, Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Sabiston, 1994, Buku Ajar Bedah , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
19 | P a g e
Sloane, E., 1995, Anatomi & Fisiologi untuk Pemula , Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta
Sumber Gambar: Gambar 1 : faculty.southwe faculty.southwest.tn st.tn.edu .edu Gambar 2 : www.doctortip www.doctortipster. ster.com com Gambar 3 : www.marvista www.marvistavet.co vet.com m
20 | P a g e