Praktikum Teknologi Produksi Benih, FP, UB, Malang, JatimDeskripsi lengkap
aasasasasasasasaDeskripsi lengkap
Praktikum Teknologi Produksi Benih, FP, UB, Malang, JatimFull description
Laporan Praktikum Teknologi Produksi Benih - Uji Mutu Fisik Benih - FP - UB
produksi kedelai lapang
berisi tentang manajemen benihFull description
proposal perencanaan produksi benih bersertifikatDeskripsi lengkap
Full description
Laporan Dormansi Benih
Menjelaskan tentang uji salinitasFull description
Laporan Praktikum Teknologi BenihDeskripsi lengkap
Menyajikan bacaan tentang teknologi benih kopi
Biji merupakan suatu organisme yang teratur, rapi dan mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Walaupun banyak hal yang terdapat pada biji, t...
Laporan Praktikum Teknologi BenihFull description
Full description
Mata Kuliah Teknologi Benih Fakultas Pertanian UnriFull description
TEKNOLOGI BENIH TerongDeskripsi lengkap
Full description
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA Pengujian daya kecambah adalah mengecambahkan benih pada kondisi yang sesuai untuk kebutuhan perkecambahan benih tersebut, lalu menghitung presentase daya berkecambahnya. Persentase daya berkecambah merupakan jumlah proporsi benih-benih yang telah menghasilkan perkecambahan perkecambahan dalam kondisi dan periode tertentu. (Sutopo,1984) Benih dikatakan berkecambah jika dari benih tersebut telah muncul plumula dan radikula dari embrio. (Kuswanto,1997) Benih yang tidak berkecambah adalah benih yang tidak berkecambah sampai akhir masa pengujian, yang digolongkan menjadi: a) Benih segar tidak tumbuh: Benih, selain benih keras, yang gagal berkecambah namun tetap baik dan sehat dan mempunyai potensi untuk tumbuh menjadi kecambah normal. Benih dapat menyerap air, sehingga dapat terlihat benih tampak mengembang. Namun tidak ada pemunculan struktur penting dari perkecambahan benih. Dan jika waktu penyemaian diperpanjang benih akan tumbuh normal. b) Benih keras: Benih yang tetap keras sampai akhir masa pengujian. Benih tersebut tidak mampu menyerap air terlihat dari besarnya benih tidak mengembang, mengembang, dan jika dibandingkan dengan dengan benih segar tidak ti dak tumbuh ukuran benih keras lebih kecil. Hal ini disebabkan karena kulit benih yang impermeabel terhadap gas dan air. c) Benih mati: Benih yang sampai pada akhir masa pengujian tidak keras, tidak segar, dan tidak berkecambah. Benih mati dapat dilihat dari keadaan benih yang telah membusuk, warna benih terlihat agak kecoklatan. Hal ini disebabkan karena adanya penyakit primer yang menyerang benih. Disebabkan karena pada saat kultur teknis dilepangan tanaman yang menajdi induk talah terserang hama dan penyakit sehingga pada benih tersebut berpotensi membawa penyakit dari induknya. (Cipta, 1992)
Faktor-faktor dari dalam yang mempengaruhi perkecambahan, antara lain : tingkat kemasakan benih, ukuran benih, dormansi, penghambat perkecambahan.