DASAR – DASAR TEKNOLOGI BENIH UJI SALINITAS LAPORAN PRAKTIKUM
Oleh : Ahmad Nizar Saifulloh NIM A!!"!#$% Ti&a'ia D(i S)*&ia'i NIM A!!"!#%" A+u'+ ,ah-u Darma(a' NIM A!!"!." A-u ,id-a(a&i E'dah P/ NIM A!!"!""0 Muamar Khadafi NIM A!!"!""% Ha'if Ahmad A1dul Ghofur NIM A!!"!2$2
PROGRAM STUDI TEKNIK PRODUKSI BENIH JURUSAN PRODUKSI PERTANIAN POLITEKNIK NEGERI JEMBER 30!2
BAB I/ PENDAHULUAN
!/! La&ar B)la4a'+
Benih merupakan salah satu alat reproduksi generatif tanaman, mempunyai persediaan bahan makanan yang cukup untuk melindungi serta memperpanjang kehidupannya. Benih sering artikan sama dengan biji, namun terdapat perbedaan yang mendasar antara benih dan biji, yaitu fungsinya. Benih berfungsi sebagai alat perbanyakan generatif, sedangkan biji berfungsi sebagai bahan makanan. Secara ideal
semua benih
harus memiliki kekuatan tumbuh yang tinggi, sehingga bila ditanam pada kondisi lapangan yang beraneka ragam akan tetap tumbuh sehat dan kuat serta berproduksi tinggi dengan kualitas baik. Vigor benih adalah kemampuan benih untuk tumbuh secara normal pada kondisi sub optimum.
Kondisi Sub optimum
merupakan kondisi yang tidak mendukung atau menghambat perkecambahan. Kemampuan tumbuh secara normal yaitu dimana perkecambahan benih tersebut menunjukkan kemampuan untuk tumbuh dan berkembang menjadi bibit tanaman dan tanaman yang baik dan normal, pada lingkungan yang telah disediakan yang sesuai bagi kepentingan pertumbuhan dan perkembangannya. Kekeuatan tumbuh benih adalah kemampuan benih untuk bekecamabah normal dalam kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan sehingga diharapkan dapat tumbuh secara normal meskipun lingkungan pada kondisi yang sub optimum. Pada tanah yang mengandung kadar garam tinggi terutama NaCl dapat menyebabkan terhambatya perkecambahan hal tersebut dipengaruhi oleh tekanan osmosis. Metode tekanan osmosis tinggi dapat digunakan untuk menduga ketahanan benih terdapap kekeringan dan ketahanan terhadap salinitas. Oleh karena itu uji salinitas merupakan salah satu metode yang digunakan untuk mengetahui vigor suatu benih.
!/3 Tu5ua'
dapun tujuan dari praktikum !"ji #alinitas$ adalah agar mahasis%a mampu mengetahui salah satu teknik dalam pengujian vigor benih.
!/# Ma'faa&
dapun man&aat praktikum !"ji #alinitas$ adalah untuk menambah %a%asan mahasis%a tentang salah satu teknik pengujian vigor benih.
BAB II/ TINJAUAN PUSTAKA
'igor diartikan sebagai kemampuan benih untuk tumbuh normal pada keadaan lingkungan yang sub optimal. (#utopo, )*+-. n&ormasi tentang daya kecambah benih yang ditentukan di laboratorium adalah pada kondisi yang optimum. Padahal kondisi lapang yang sebenarnya jarang didapati berada pada keadaan yang optimum. Keadaan sub optimum yang tidak menguntungkan di lapangan dapat menambah segi kelemahan benih dan mengakibatkan turunnya persentase perkecambahan serta lemahnya pertumbuhan selanjutnya (#ajad, )**/-. 0anaman dengan tingkat vigor yang tinggi mungkin dapat dilihat dari per&ormansi &enotipis kecambah atau bibitnya, yang selanjutnya mungkin dapat ber&ungsi sebagai landasan pokok untuk ketahananya terhadap berbagai unsur musibah yang menimpa. 'igor benih untuk kekuatan tumbuh dalam suasana kering dapat merupakan landasan bagi kemampuannya tanaman tersebut untuk tumbuh bersaing dengan tumbuhan pengganggu ataupun tanaman lainnya dalam pola tanam multipa. 'igor benih untuk tumbuh secara spontan merupakan landasan bagi kemampuan tanaman mengabsorpsi sarana produksi secara maksimal sebelum panen. 1uga dalam meman&aatkan unsur sinar matahari khususnya selama periode pengisian dan pemasakan biji (#adjad, )**/-. 2aktor3&aktor yang mempengaruhi vigor benih antara lain &aktor genetik, &aktor &isiologis, dan &aktor eksternal. 2aktor genetik yang mempengaruhi vigor benih adalah pola dasar perkecambahan dan pertumbuhan yang merupakan ba%aan genetik dan berbeda antara satu spesies dengan spesies lain. 2aktor &isiologis yang mempengaruhi vigor benih adalah semua proses &isiologis yang merupakan hasil kerja komponen pada sistem biokimia benih. 2aktor eksternal yang mempengaruhi vigor benih adalah kondisi lingkungan pada saat memproduksi benih, baik ketika panen, pengolahan, penyimpanan, dan penanaman kembali (4edell, )**+-. Metode uji pengusangan cepat benih atau Accelerated Ageing Test (0merupakan pengujian benih vigor benih dengan memberikan perlakuan suhu dan
56 tinggi selama beberapa %aktu. Ketika pengujian dilakukan, benih akan menyerap kelembaban dari lingkungan, bersamaan dengan tingginya suhu lingkungan, sehingga menyebabkan kemunduran benih secar a cepat (#0, 78)8-.
BAB III/ METODELOGI
#/! ,a4&u da' T)m*a&
Praktikum !"ji #alinitas$ dilaksanakan pada hari #enin, + Mei 78)9 pada pukul ).88 ; )9.88 <4 di =aboratorium 0eknologi 4enih, Politeknik Negeri 1ember.
#/3 Ala& da' Baha' #/3/! Ala& 6
). >erminator 7. 4otol #emprot /. >unting
#/3/3 Baha' 6
). 7. /. . . @.
4enih 0omat 4enih Kacang Panjang 4enih Padi NaC= 8,7? Plastik Kertas CA
#/# Pro7)dur K)r5a
). 7. /. . . @. 9. +. *.
Memotong kertas CA secukupnya. Menaruh / lapis kertas CA di atas plastik. Menyemprot kertas CA dengan larutan NaC=. Menanam benih tomat, kacang panjang dan padi di atas kertas CA. Menutup benih yang sudah di tanam dengan 7 lapis kertas CA. Menggulung kertas CA. Memberi label kertas CA sesuai komoditi benih yang telah di uji. Menyimpan benih dalam germinator. Memyiram benih dengan larutan NaC= apabila dirasa media mulai kering.
BAB I8/ PEMBAHASAN
/! Ha7il /!/! Ta1)l B)'ih Ko'&rol Komoditi
6ari ke 3 89 8+
8)
87
8/
8
8
8@
0omat
8
8
8
8
8
8
8
8
Kacang Panjang
8
8
8
8
)
/
7
+
Padi
8
8
8
8
8
8
8
8
8*
)8
))
)7
)/
)
8
8
7
)
/
8
9
8
8
8
8
0otal
?KC0
)8
8
)
@
9
7+
Keterangan : Pengamatan &inal tomat sampai dengan + 6#0, sedangkan kacang dan padi sampai dengan ) 6#0.
/!/3 Ta1)l B)'ih P)rla4ua' Na9L 0:3; 6ari ke 3 Komoditi
0omat
Kacang Panjan g
Padi
K ) K 7 K / K K K ) K 7 K / K K K ) K 7 K / K K
0otal
?KC 0
8 )
8 7
8 /
8
8
8 @
8 9
8 +
8 *
) 8
))
) 7
) /
)
?5ata3rata KC0
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
)
)
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
)
)
7
+
8
8
8
8
8
8
)
)
7
+
8
8
8
8
8
8
8
8
7
8
8
8
8
9
7+
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
)
8
)
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
)
8
8
)
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
8
Keterangan : K)B data pengamatan kelompok), K7Bdata pengamatan kelompok7, dst.
8
9,7
/3 P)m1aha7a' 4eberapa peneliti mengemukaan bah%a pengaruh yang paling penting dari
kekeringan adalah pengurangan &otosintesis yang diakibatkan oleh penurunan luas permukaan daun dan terlalu a%alnya terjadi penuaan daun. 6al tersebut diduga berkaitan dengan penurunan turgor dan potensial air tanaman. 4iasanya penurunan turgor dan potensial air tanaman selalu diikuti dengan penutupan stomata sehingga menurunkan pertumbuhan tanaman. 4ahkan jika potensial air daun mencapai 3) 4ar, daun akan pucat dan menggulung karena berkurangnya turgiditas sel daun sehingga memperkecil luas dan jumlah daun. Keadaan tersebut disebabkan oleh adanya molekul NaCl yang mengalami ionisasi menjadi Na dan Cl sehingga terjadi peningkatan salinitas pada media tumbuh yang menginduksi terjadinya stress ion mengakibatkan pertumbuhan dan perkembangan sel3sel tanaman terhambat (0eare dan Peet, )*+/-. Aari hasil praktikum benih tomat, kacang panjang, dan padi memiliki vigor yang rendah. 6al tersebut dapat dilihat melalui perbandingan benih kontrol dengan benih yang mendapat perlakuan NaC= 8,7?. 4enih tomat kontrol memiliki KC0 8? sedangkan benih tormat normal memiliki KC0 8?, benih kacang panjang kontrol memiliki KC0 @?, sedangkan benih kacang panjang perlakuan NaC= 8,7? memiliki KC0 ?, benih padi kontrol memiliki KC0 7+? sedangkan benih padi perlakuan NaC= 8,7? memiliki KC0 9,7?. Pemberian NaCl yang dapat menginduksi cekaman air (kekeringan- dapat menurunkan laju &otosintesis oleh adanya tiga kombinasi yaitu menutupnya stomata, meningkatnya resistensi meso&il dan menurunnya e&esiensi sistem &otosintesis. Menurut 4lum ()*++-, pengaruh salinitas terhadap &otosintesis tanaman paling sedikit dapat dibagi dalam tiga kategori: ()- mempengaruhi si&at pertumbuhan daun, yang kemudian berpengaruh terhadap &otosintesis, (7mempengaruhi resistensi stomata terhadap di&usi CO7 dan (/- berpengaruh terhadap reaksi3reaksi biokimia dalam &otosintesis. 6al tersebut menyebabkan rendahnya laju &otosintesis terutama pada tanaman yang ditanam pada konsentrasi NaCl yang lebih tinggi.
BAB 8/ PENUTUP
./! K)7im*ula'
Pemberian NaC= berpengaruh nyata terhadap benih yang di ujikan. 4enih yang di ujikan memiliki vigor yang rendah.
./3 Sara'
#ebaiknya dalam praktikum dilakukan pemberian variasi konsentrasi NaC= yang berbeda agar mahasis%a mengetahui konsentrasi NaC= yang masih membuat vigor benih tinggi.
DA
0im Aosen. 78)9. BKPM (Buku Kerja Praktek Mahasiswa). Politeknik Negeri 1ember. #utopo, =. )**+. Teknologi Benih. 1akarta: P0 5aja >ra&indo Persada.
#adjad, #. )**/. Dari Benih Kepada Benih. 1akarta: P0 >rasindo.
4lum . )*++. Plant 4reeding &or #tress Dnvironment. 2lorida: C5C Press, nc. pp 7/7. 0eare A dan Peet MM. )*+/. Crop