WRAP UP SKENARIO 3 “MENGGIGIL DISERTAI DEMAM” BLOK INFEKSI PENYAKIT TROPIS
KELOMPOK PBL B-01
Ketua
:
Roesa Dahliana Ibrahim
1102011243
Sekertaris
:
Selly Viani
1102012267
Anggota
:
Raden Agil Widjaya
1102012221
Yolanda Syafitri
1102011296
Mutia Tri Pujianti
1102012184
Putri Erica
1102012215
Ratna Kurnianingsih
1102012228
Rumi Aulia
1102012257
Soraya Dwi Khairunnisa
1102012285
Septha Amelia Dewi
1102012269
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA
SKENARIO 3 Menggigil disertai demam
Seorang laki – laki 35 tahun dating ke poliklinik dengan keluhan utama demam sejak satu minggu lalu. Demam di rasakan setiap duahari sekali. Setiap kali demam didahului menggigil dan di akhiri berkeringat. berkeringat. Setelah demam hilang tubuhnya terasa bugar kembali. kembali. Beliau baru kembali dari melakukan study lapangan di Sumatra Selatan selama dua minggu. Setelah melakuk melakukan an pemeri pemeriksaa ksaan n sediaan sediaan hapus hapus darah darah tepi tepi dokter dokter mengata mengatakan kan beliau beliau terinfek terinfeksi si Plasmodium vivax SASARAN BELAJAR
LI 1.
Mamp Mampu u memah memahami ami dan dan menj menjela elaska skan n plasm plasmodi odium um LO 1.1 Memahami dan menjelaskan klasifikasi plasmodium LO 1.2 Memahami dan menjelaskan siklus hidup dan perbedaan plasmodium LO 1.3 Memahami dan menjelaskan perubahan eritrosit yang terinfeksi Plasmodium terinfeksi Plasmodium
vivax LI 2.
Mampu memahami dan menjelaskantentang malaria LO 2.1 Memahami dan menjelaskan definisi malaria LO 2.2 Memahami dan menjelaskan epidemiologi malaria LO 2.3 Memahami dan menjelaskan pathogenesis malaria LO 2.4 Memahami dan menjelaskan manifestasi malaria LO 2.5 Memahami dan menjelaskan diagnosis banding malaria LO 2.6 Memahami dan menjelaskan komplikasi malaria
LI 3.
Mampu Mampu memah memahami ami dam dam menjel menjelaska askan n penatala penatalaksan ksanaan aan malar malaria ia LO 3.1 Memahami dan menjelskan pencegahan malaria LO 3.2 Memahami dan menjelaskan pengobatan malaria LO 3.3 Prognsis malaria
LI 4.
Mampu Mampu memaham memahamii dan menjela menjelaskan skan penceg pencegahan ahan dan dan prosedur prosedur “Gebra “Gebrak k Malaria” Malaria”
LI1.
Memahami dan Menjelaskan Plasmodium LO1.1 Klasifikasi Plasmodium Family: Plasmodiidae Kelas: Sporozoa Ordo: Haemosporida Genus: Plasmodium Plasmodiu m falciparum
Plasmodiu m vivax
Plasmodium ovale
Plasmodiu m malariae
5,5 hari
8 hari
9 hari
10-15 hari
-
+
+
-
40.000
10.000
15.000
15.000
60 mikron
45 mikron
70 mikron
55 mikron
48 jam
48 jam
50 jam
72 jam
Muda dan normosit
Retikulosit dan normosit
Retikulosit dan normosit muda
Normosit
-
++
+
-
Maurer
Schuffner
Schuffner (james)
Zieman
Hitam
Kuning tengguli
Tengguli tua
Tengguli hitam
8-24
12-28
8-10
8
10 hari
8-9 hari
12-14 hari
26-28 hari
Daur praeritrosit Hipnozoit Jumlah merozoit hati Skizon hati Daur eritrosit Eritrosit yang dihinggapi Pembesaran eritrosit Titik-titik eritrosit Pigmen Jumlah merozoit eritrosit daur dalam nyamuk pada 270C
Jenis dan habitat
No. Species
Distribusi
Habitat
1.
Anopheles sundaicus
Jawa, bali, NTT, NTB, Kalimantan
Lagun berlumut kena sinar (pantai)
2.
Anopheles subpictus
Jawa, bali, NTT, NTB, Bengkulu, Sulawesi
Sama dengan sundaicus
3.
Anopheles saconitus
Jawa, Kalimantan, NTT, NTB, sumatera, Sulawesi
Sawah, saluran irigasi
4.
Anopheles barbirostris
Jawa, bali, sumatera, NTT, NTB, Sulawesi
Sawah, saluran irigasi, kolam, rawarawa
5.
Anopheles maculatus
Sumatera, jawa, bali, NTT, NTB, Kalimantan, Sulawesi
Sungai kecil atau mata air yang kena sinar, ada tanaman selada
6.
Anopheles balanacensis
Sumatera, jawa, Kalimantan
Air tawar dalam hutan, pinggiran sungai
7.
Anopheles letife r
Kalimantan, Sumatera
genangan air dlm hutan yg terlindung sinar matahari, rawarawa
8.
Anopheles sinensis
Kalimantan, Sumatera
Sawah, kolam terbuka, rawa-rawa
9.
Anopheles nigerrimus
Kalimantan, Sumatera, Sulawesi
Sawah, rawa & air mengalir perlahan, kolam yg berumput, juga air payau
10. Anopheles annullaris
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, NTT, NTB
Sawah, kolam ikan air tawar
11. Anopheles vagu s
Sumatera s/d Papua
air kotor agak berlumpur, Kubangan, kolam, Saluran irigasi
12. Anopheles tessellatus
Sumatera s/d Maluku
sawah, kobakan, air mengalir, kolam, dapat juga air payau
13. Anopheles umbrosus
Sumatera, Kalimantan
rawa di hutan terlindung dari sinar matahari
Plasmodium vivax
Spesies Spesies plasmod plasmodium ium ini menyeba menyebabkan bkan penyakit penyakit “Malari “Malariaa tertian tertianaa benigna” atau disebut malaria tertiana. Nama tertiana adalah ad alah berdasarkan berdas arkan fakta bahwa timbulnya gejala demam terjadi setiap 48 jam. Nama tersebut diperoleh dipero leh dari istilah Roma, yaitu hari kejadian pada hari pertama , sedangkan 48 jam kemudian adalah hari ke 3. Penyakit banyak terjadi di daerah tropik dan sub tropik, tropik, kejadian kejadian penyakit penyakit malari malariaa 43% disebabk disebabkan an oleh P. vivax.. vivax.. Proses Proses schizogony exoerytrocytic dapat terus terjadi sampai 8 tahun, disertai dengan periode relaps, disebabkan oleh terjadinya invasi baru terhadap erythrocyt. Kejadia Kejadian n relaps relaps terciri terciri dengan dengan pasien pasien yang terlihat terlihat normal normal (sehat) (sehat) selama selama periode laten. late n. Terjadinya relaps juga erat hubungannya hubung annya dengan reaksi imunitas dari individu. Plasmodium Plasmodium vivax hanya menyerang erytrocyt muda (reticulocyt), (reticulocyt), dan tidak dapat menyerang/tidak mampu menyerang erytrocyt yang masak. Segera setelah setelah invasi invasi kedalam kedalam erytrocy erytrocytt langsung langsung membent membentuk uk cincin. cincin.,, cytoplas cytoplasma ma menjadi aktif seperti ameba membentuk pseudopodia bergerak ke segala arah sehingga disebut “vivax”. Infeksi terhadap erytrocyt lebih dari satu trophozoit trophozoit dapat dapat terja terjadi di teta tetapi pi jaran jarang. g. Pada Pada saat saat tropho trophozo zoit it berkem berkemban bang g erytr erytrocy ocytt membesar, membesar, pigmennya berkurang berkurang dan berkembang berkembang menjadi peculiar peculiar stipling disebut “Schuffners dot”. Dot (titik) tersebut akan terlihat bila diwarnai dan akan terlihat parasit di dalamnya. dalamnya. Cincin menempati 1/3-1/2 dari erytrocyt dan tropho trophozo zoit it mene menemp mpati ati 2/3 2/3 dari dari sel sel darah darah mera merah h terse tersebut but selam selamaa 24 jam. jam. Granula hemozoin mulai terakumulasi sesuai dengan pembelahan nucleus dan terulang lagi sampai 4 kali, terdapat 16 nuclei pada schizont yang masak. Bila terjadi imunitas atau diobati chemotherapi hanya terjadi sedikit nyclei yang dapat diproduksi. Proses schizogony dimulai dan granula pigmen terakumulasi dalam dalam parasi parasit. t. Meroz Merozoi oitt yang yang bulat bulat dengan dengan diame diamete terr 1,5 1,5 um langs langsung ung menyerang menyerang erytrocyt erytrocyt lainnya. Schizogony Schizogony dalam erytrocyt erytrocyt memakan memakan waktu 48 jam. Beberpa Beberpa merozoi merozoitt berkemba berkembang ng menjadi menjadi gametoc gametocyt, yt, dan gametoc gametocyt yt yang yang masak masak mengi mengisi si sebag sebagia ian n besar besar erytr erytrocy ocytt yang yang memb membes esar ar (10um (10um). ). Sedangkan mikrogametocyt terlihat lebih kecil dan biasanya hanya terlihat sedi sediki kitt dala dalam m eryt erytro rocy cyt. t. Game Gameto tocy cytt meme memerl rluk ukan an 4 hari hari untu untuk k masa masak. k. Perbandi Perbandingan ngan antara antara macro:m macro:micro icrogame gametocy tocytt adalah adalah 2:1, dan salah salah satu sel darah kadang diisi keduanya (macro+micro) dan schizont. Dalam nyamuk terjadi proses pembentukan zygot, ookinete dan oocyt dengan ukuran 50 um dan memproduksi 10.000 sporozoit. Terlalu banyak oocyst oocyst dapat dapat memb membunu unuh h nyamu nyamuk k itu itu sendi sendiri ri sebelu sebelum m oocyt oocyt berke berkemb mbang ang menjadi sporozoit. Plasmodium falciparum
Penya Penyaki kitt mala malari riaa yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh speci species es ini ini disebu disebutt juga juga “Malaria tertiana maligna”, adalah merupakan penyakit malaria yang paling ganas yang menyerang menyerang manusia. Daerah penyebaran malaria ini adalah daerah tropik dan sub-tropic, dan kadang dapat meluas kedaerah yang lebih luas, walaupun sudah mulai dapat diberantas yaitu di Amerika Serikat, Balkan dan sekitar Mediterania. Mediterania. Malaria Malaria falciparum falciparum adalah pembunuh terbesar manusia di
daerah daerah tropis tropis di seluruh seluruh dunia dunia yang diperkirak diperkirakan an sekitar sekitar 50% malaria tidak tertolong.
penderit penderitaa
Mala Malari riaa terti tertiana ana mali maligna gna selal selalu u ditud dituduh uh sebag sebagai ai penyeb penyebab ab utama utama terj terjad adin inya ya penu penuru runa nan n popu popula lasi si pend pendud uduk uk di jama jaman n Yuna Yunani ni kuno kuno dan dan menyebabkan terhentinya expansi “Alexander yang agung” menaklukan benua Timur karena kematian serdadunya oleh seranagn malaria ini. Begitu juga pada perang Dunia I dan II terjadinya kematian manusia lebih banyak disebabkan oleh penyakit malaria ini daripada mati karena perang. Sepe Sepert rtii pada pada mala malari riaa lain lainny nya, a, schi schizo zont nt exoe exoery rytr troc ocyt ytic ic dari dari P. falc falcip ipar arum um timb timbul ul dala dalam m sel sel hati hati.. Schi Schizo zont nt robe robek k pada pada hari hari ke 5 dan dan mengeluarkan 30.000 merozoit. Disini tidak terjadi fase exoerytrocytic ke 2 dan tidak terjadi relaps. Tetapi penyakit akan timbul lagi sekitar 1 tahun, biasanya sekitar 2-3 tahun kemudian setelah infeksi pertama. Hal tersebut disebabkan oleh jumlah populasi parasit yang sedikit didalam sel darah merah. Merozoit menyerang sel darah merah pada senua umur, disamping itu P. falciparum terciri dengan tingkat parasitemia yang tinggi dibanding malaria malaria lainnya. Sel darah yang mengandung parasit ditemukan dalam jaringan yang paling dalam seperti limpa dan sumsum tulang pada waktu schizogony. Pada waktu waktu gametoc gametocyt yt berkemb berkembang, ang, sel darah darah tersebu tersebutt bergerak bergerak menuju menuju sirkuls sirkulsii darah perifer, biasanya terlihat sebagi bentuk cincin. Trophoz Trophozoit oit bentuk bentuk cincin cincin adalah adalah yang paling paling kecil kecil diantara diantara parasit parasit malaria lainnya yang menyerang manusia, sekitar 1,2um. Begitu trophozoit tumbuh dan mulai bergerak dengan pseudopodi, pergerakannya tidak se aktif infeksi P. vivax. Erytrocyt yang terinfeksi berkembang menjadi ireguler dan lebih besar daripada P. vivax, sehingga menyebabkan degenerasi sel hospes. Schiz Schizont ont yang yang masak masak berke berkemb mbang ang menja menjadi di 8-32 8-32 meroz merozoit oit,, pada pada umumnya 16 merozoit. Schizont sering ditemukan pada darah perifer, fase erytrocyt ini memakan waktu sekitar 48 jam. Pada kondisi yang berat, saat terjadi parasitemia ditemukan lebih dari 65% erytrocyt mengandung parasit, tetapi biasanya pada kepadatan 25% saja sudah menyebabkan fatal. Plasmodium malariae
Infeksi Infeksi parasit parasit P. malari malariae ae disebut disebut juga “Malari “Malariaa quartana quartana”” dengan dengan terjadinya krisis penyakit setiap 72 jam. Hal tersebut di kenali sejak jaman Yunani, karena karena waktu demam berbeda berbeda dengan parasit malaria malaria tertiana. tertiana. Pada tahun 1885 Golgi dapat membedakan antara demam karena penyakit malaria tertiana dengan quartana dan memberikan deskripsi yang akurat dimana parasit tersebut diketahui sebagai P. malariae. Plasmodium Plasmodium malariae adalah parasit cosmopolitan, cosmopolitan, tetapi distribusinya distribusinya tidak continyu di setiap lokasi. Parasit sering di temukan di daerah tropik Afrika, Birma, India, SriLanka, Malaysia, Jawa, New Guienia dan Eropa. Juga terseb tersebar ar di daerah daerah baru baru sepert sepertii Jamai Jamaica ca,, Guada Guadalo lope, pe, Braz Brazil il,, Pana Panama ma dan dan Amerika Amerika Serikat. Serikat. Diduga Diduga parasit parasit menyera menyerang ng orang orang di jaman jaman dulu, dulu, dengan dengan berkembangnya perabapan p erabapan dan migrasi penduduk, p enduduk, kasus infeksi infek si juga menurun. Schizogony exoerytrocytic terjadi dalam waktu 13-16 hari, dan relaps terjadi sampai 53 tahun. Bentuk erytrocytic berkembang lambat di dalam darah
dan gejala klinis terjadi sebelumnya, dan mungkin ditemukan parasit dalam ulas ulas dara darah. h. Bent Bentuk uk cinc cincin in kura kurang ng moti motill dari daripa pada da P. viva vivax, x, seda sedang ngka kan n cytoplasma lebih tebal. Bentuk cincin yang pipih dapat bertahan sampai 48 jam, yang akhirnya berubah bentuk memanjang menjadi bentuk “band” yang mengu mengunpu npulk lkan an pigme pigmen n dipin dipinggi ggirny rnya. a. Nukl Nukleus eus memb membela elah h menja menjadi di 6-12 6-12 merozoit dalam waktu 72 jam. Tingkat parasitemianya parasitemianya relatif rendah sekitar 1 parasit tiap 20.000 sel darah. Rendahnya jumlah parasit tersebut berdasarkan fakta bahwa merozoit hanya menyerang erytrocyt yang tua yang segera hilang dari peredaran darah karena didestruksi secara alamiah. Game Gametoc tocyt yt mungk mungkin in berke berkemb mbang ang dalam dalam organ organ inter internal nal,, bentuk bentuk masaknya jarang ditemukan dalam darah perifer. Mereka berkembang sangat lambat untuk menjadi sporozoit infektif. Plasmodium ovale
Penyakit yang disebabkan infeksi parasit ini disebut “malaria tertiana ringan” ringan” dan merupaka merupakan n parasi parasi malaria malaria yang paling jarang jarang pada manusia. manusia. Biasanya penyakit malaria malaria ini tersebar di daerah tropik, tetapi telah dilaporkan di daerah Amerika Serikat dan Eropa. Penyakit banyak dilaporkan di daerah pantai Barat Afrika yang merupakan lokasi asal kejadian, penyakit berkembang ke daerah d aerah Afrika Tengah dan sedikit kasus di d i Afrika Timur. Juga telah dilaporkan kasus di Philipina, NewGuenia dan Vietnam. Plasmodium ovale sulit di diagnosis karena mempunyai kesamaan dengan P. vivax. Schizont Schizont yang masak berbentuk berbentuk oval dan mengisi separo dari sel darah hospes. hospes. Biasany Biasanyaa akan terbentuk terbentuk 8 merozoi merozoit, t, dengan dengan kisaran kisaran antara antara 4-16. 4-16. Bent Bentuk uk titi titik k (dot (dot)) terl terlih ihat at pada pada awal awal infe infeks ksii kedl kedlam am sel sel dara darah h mera merah. h. Bentukny Bentuknyaa lebih lebih besar besar daripada daripada P. vivax vivax dan bila diwarna diwarnaii terlihat terlihat warna merah terang. Gametocyr dari P. ovale memerlukan lebih lama dalam darah perifer daripada daripada malaria malaria lainnya lainnya.. Tetapi Tetapi mereka mereka cepat cepat dapat dapat menginfe menginfeksi ksi nyamuk nyamuk secara teratur dalam waktu 3 minggu setelah infeksi. LO 2.1Memahami dan menjelaskan siklus hidup dan perbedaan plasmodium Morfologi
Morfologi Vektor Nyamuk jantanAnopheles m e m p u n y a i p a l p u s y a n g u j u n g n y a m e m b e s a r ( club club-- shap shaped ed)) dan dan ante antena nany nyaa “plu “plumo mose se”” (leb (lebat at). ). Nyam Nyamuk uk betinanya memiliki ujung palpust id a k me mb es ar d a n a n te n a n y a “pilos “pilose” e” (jaran (jarang). g). Berbed Berbedaa dengan dengan Aedes Aedes dan Culex, Culex,nya nyamuk muk ini bai b ai k ny am u k j a n ta n ma up u n b et in an ya m em pu n y a i p al p u s y an g sama panjang dengan probosis. Scutellum toraks nyamuk dewasa ujungnya membulat, ti tidak m e m p u n y a i l o b u s . K a k i - k a k i A n o p h e l e s p a n j a n g dan langsing. S e d a n g k a n abdomennya tidak mempunyai bercak bercak sisik.
(Anonymous, 2011) Plasmodium Bentuk Bentuk cincin cincin dari keempat keempat spesies spesies yang sangat sangat mirip mirip dan sulit sulit dibedakan. P. falciparum cincin cincin cenderun cenderung g sedikit sedikit lebih kecil kecil dan lebih lebih banyak daripada spesies lainnya. Kehadiran sejumlah besar cincin dengan tidak adanya tahap yang lebih matang, serta memperbanyak eritrosit terinfeksi, sangat sugestif dari P. falciparum. Eritrosit terinfeksi P. vivax dan P. ovale yang membesar dan menunjukkan menunjukkan titik Schüffner sebagai cincin tumbuh menjadi trophozoites. Para trophozoites P. vivax sering ameboid, sedangkan P. ovale cenderung lebih kompak. Para trofozoit P. malariae sangat kompak dan eritrosit eritrosit utama tersebut tidak diperbesar. Bentuk aseksual dewasa P. falciparum jarang ditemukan dalam sirkulasi perifer. Jumlah khas merozoit diproduksi per skizon adalah: P. vivax 14-20 (sampai 24), P. ovale 6-12 (sampai 18), P. malariae 8-10 (hingga 12), dan P. falciparum 16-24 (sampai 36). P. falciparum pameran berbentuk bulan sabit gametosit sedangkan spesies lain semuanya bulat sampai bulat telur. P. vivax dan P. ovale gametosit berada dalam eritrosit diperbesar dengan titik-titik Schüffner dan sulit untuk membedakan satu sama lain. P. malariae gametosit tidak mengubah eritrosit host. Gametosit dapat dibedakan dari trophozoites dengan ukurannya yang besar (hampir mengisi eritrosit) dan inti tunggal. Microgametocytes dewasa cenderung noda ringan dari macrogametocytes macrogametocytes dan memiliki memiliki inti lebih menyebar.
1.
Plas Plasmo modi dium um viva vivax x •
• •
•
•
•
•
Eritrosit yang terinfeksi oleh parasit ini mengalami pembesaran dan pucat karena kekurangan kekur angan hemoglobin. Tropozoit muda tampak sebagai cincin dengan inti pada satu sisi. Tropo Tropozo zoit it tua tamp tampak ak sebaga sebagaii cinci cincin n amubo amuboid id akibat akibat peneb penebala alan n sitoplasma yang tidak merata. Dalam Dalam wakt waktu u 36 jam jam parasi parasitt akan akan mengi mengisi si lebi lebih h dari dari seten setengah gah sel sel eritrosit yang membesar. Proses Proses selanjut selanjutnya nya inti inti sel parasit parasit akan mengalami mengalami pembela pembelahan han dan menjadi bentuk schizont yang berisi merozoit berjumlah berjumlah antara 16 – 18 buah. Gametos Gametosit it mengisi mengisi hampir hampir seluruh seluruh eritrosi eritrosit. t. Mikrogam Mikrogameto etosit sit berinti berinti besar dalam pewarnaan Giemsa akan berwarna berwarn a merah muda sedangkan sedan gkan sitopla sitoplasma sma berwarna berwarna biru. biru. Makrogam Makrogametos etosit it berinti berinti padat padat berwarna berwarna merah letaknya biasanya di pinggir. Terdapat bintik-bintik bintik-bintik merah yang disebut titik Schuffner pada eritrosit yang terinfeksi parasit ini.
2. Plasmodium falciparum •
• • • • •
•
•
Hanya Hanya ditemu ditemukan kan bentuk bentuk tropozoi tropozoitt dan gameto gametosit sit pada darah tepi, tepi, kecuali pada kasus infeksi yang berat. Schizogoni terjadi di dalam kapiler organ dalam termasuk jantung. Sedikit schizont di darah tepi, terkait berat ringannya infeksi. Schizont berisi merozoit berjumlah 16 – 20 buah. Eritrosit yang terinfeksi tidak mengalami pembesaran. Bisa terjadi multiple infeksi dalam eritrosit (ada lebih dari satu parasit dalam eritrosit), bentuk acolle (inti menempel dinding eritrosit) dan spliting (inti parasit terpecah dua). Game Gameto tosi sitt berb berben entu tuk k pisa pisang ng,, makro akroga game meto tosi sitt inti inti komp kompak ak (mengumpul) biasanya di tengah sedangkan makrogametosit intinya menyebar. Sitoplasma eritrosit terdapat terdapat bercak-bercak merah yang tidak teratur disebut titik Maurer.LO1.3 Daur Hidup Plasmodium
Bila Bila nyamuk nyamuk Anophel Anopheles es menghis menghisap ap darah darah mengelu mengeluark arkan an zat anti pembekuan darah untuk menjaga agar darah korban tidak membeku (zat antiko antikoagu agulan lan). ). Menge Mengelu luark arkan an sporoz sporozoi oitt dari dari mulu mulutt nyamu nyamuk k dan masuk masuk kedal kedalam am luka luka gigit gigitan an ditubu ditubuh h korban korban.. Sporo Sporozo zoit it masuk masuk di dalam dalam sel-se sel-sell parenkima hati fasenya eksoeritrositair (selama 3 hari). Sporozoit keluar menyerang sel-sel darah dan memasukinya. Tropozoit (di dalam sel-sel darah merah) fasenya erisoeritair. Tropozoit membelah menjadi merozoid disebut skizogoni. Merozoid pecah membentuk gametosit. Gametosit menjadi gamet jantan dan betina disebut gamogoni, terjadi fertilisasi menjadi zigot, zigot menja menjadi di ookin ookinet et (gele (gelemb mbung ung yang yang berben berbentu tuk k seper seperti ti cacin cacing). g). Ookin Ookinet et menerobos dinding usus dan perut nyamuk, ookinet menjadi oosista. Oosista menjadi sporozoit yang secara sporogoni dan sporozoid menjadi kelenjar liur nyamuk untuk ditularkan lagi
LO 1.3 Memahami dan menjelaskan perubahan eritrosit yang terinfeksi Plasmodium terinfeksi Plasmodium vivax
•
Eritrosit normal :
•
Stadium Trofozoit muda : - Bentuk cincin (besarnya 1/3 eritrosit) - Erit Eritros rosit it memb membesa esar r - Titik Titik schuffne schuffnerr mulai mulai tampak tampak
•
Stadium Trofozoit Tua : - Bentuk amoeboid (masih terdapat vakuol) - Erit Eritros rosit it memb membesa esar r - Titi Titik k schuf schuffn fner er jel jelas as
•
Stadium Skizon Muda : - Inti membelah, jumlah 4-8 - Erit Eritros rosit it memb membesa esar r - Titi Titik k schuf schuffn fner er jel jelas as
•
Stadium Akizon Matang : -
•
Stadium Makrogametosit : -
•
Stadium Mikrogametosit : -
Jumlah inti 12-24 Pigm Pigmen en kuni kuning ng teng tenggul gulii berk berkum umpul pul Eritr ritros osit it mem membe besa sar r Titik Titik schuf schuffner fner masih masih tamp tampak ak dibagi dibagian an pingg pinggir ir eritrosit.
Inti kecil padat, merah Pigm Pigmen en dise diseki kita tarr int intii Prot Protop opla lasm smaa berw berwar arna na bir biru u Erit Eritro rosi sitt memb membes esar ar Titi Titik k schuffn schuffner er masih masih tamp tampak ak dipin dipinggi ggir r
Inti besar, tidak padat, pucat Pigme gmen te terseb sebar Prot Protopl oplasm asmaa biru biru kem kemera eraha han n pucat pucat Eritr ritros osit it mem membe besa sar r Titi Titik k schuff schuffner ner masi masih h tampa tampak k diping dipinggir gir
LI1.2 LI1.2 Memaham Memahamii dan dan Menjelas Menjelaskan kan Malaria Malaria LO2.1 Definisi Malaria Malar Malaria ia adal adalah ah penya penyakit kit infeks infeksii yang yang diseb disebab abkan kan oleh oleh paras parasit itee Plasmodium Plasmodium yang hidup dan berkembang biak dalam sel darah merah manusia. Penyakit ini secara alami ditularkan melalui gigitan nyamuk anopheles betina yang pada air liurnya mengandung sporozoit. Malar Malaria ia adalah adalah suatu suatu penya penyakit kit yang yang diseba disebabka bkan n oleh oleh proto protozoa zoa oblig obligat at intra intrasel selul uler er dari dari genus genus Plasmodium. Malari riaa pada pada manu manusi siaa dapa dapatt Plasmodium. Mala disebabkan P. disebabkan P. malariae, P. vivax, P. falciparum dan P dan P . ovale. ovale. Penularan malaria dilakukan oleh nyamuk betina dari tribus Anopheles tribus Anopheles.. Dari sekitar 400 spesies nyamuk anopheles telah ditemukan 67 spesies yang dapat menularkan malaria dan 24 diantaranya ditemukan di Indonesia. Selain itu gigitan nyamuk malaria dapat ditularkan secara langsung melalui transfuse darah atau jarum suntik yang tercemar dari ibu hamil kepada bayinya
LO2.2 Epidemiologi Malaria
Epidemiologi malaria ialah ilmu yang mempelajari factor-faktor yang mene menent ntuk ukan an dist distri ribu busi si mala malari riaa pada pada masy masyar arak akat at dan dan mema memanf nfaa aatk tkan an pengetahuan tersebut te rsebut untuk menanggulangi menanggu langi penyakit tersebut ter sebut Pada pidato Menteri Kesehatan Republik Indonesia pada Peringatan Hari Malaria Sedunia Ke-2 Pada tanggal tanggal 25 April 2009 : ”Sampai tahun 2007, 80% Kabupaten/Kota Kabupaten/Kota di Indonesia masih endemis malaria. Jumlah kasus yang dilaporkan pada tahun 2008 sebanyak 1.624.930 orang.jumlah ini mungkin lebih besar dari keadaan yang sebenarnya karena lokasi yang endemis malaria malaria adalah desa-desa yang terpencil dengan sarana transportasi yang sulit dan akses akses pelayana pelayanan n kesehat kesehatan an masih masih rendah. rendah. Menurut Menurut perhitun perhitungan gan para ahli ekonomi kesehatan dengan jumlah kasus tersebut sudah dapat menimbulkan kerugian sebesar 3,3 triliun rupiah. Di Indone Indonesi siaa sampai sampai saat saat ini ini penyak penyakit it malar malaria ia masih masih merup merupak akan an masalah masalah kesehata kesehatan n masyarak masyarakat. at. Angka Angka kesakit kesakitan an penyakit penyakit ini masih masih cukup cukup
tinggi, tinggi, terutam terutamaa di daerah daerah Indonesi Indonesiaa bagian bagian timur. timur. Di daerah daerah trasmi trasmigras grasii dimana terdapat campuran penduduk yang berasal dari daerah yang endemis dan tidak endemis malaria, di daerah endemis malaria masih sering terjadi letusan kejadian luar biasa (KLB) malaria Oleh karena kejadian luar biasa ini menyebabkan insiden rate penyakit malaria masih tinggi di daerah tersebut. Indonesia merupakan salah satu negara yang masih tergolong berisiko malaria serta sering mengalami kejadian luar biasa (KLB). (KLB). Ini bisa dilihat dari jumlah penderita malaria pada dua tahun terakhir; pada tahun 2006 terdapat sekitar dua juta kasus malaria klinis, sedangkan tahun 2007 menjadi 1,7 juta kasus. Jumlah penderita positif malaria (hasil pemeriksaan mikroskop) tahun 2006 sekitar 350 ribu kesakitan dan tahun 2007 sekitar 311 ribu kesakitan. Daera Daerah h endem endemis is malar malaria ia tingg tinggi, i, sebag sebagia ian n besar besar berad beradaa di wila wilayah yah timu timur r Indonesia, yang umumnya merupakan daerah terpencil dengan keadaan sosial ekonomi yang rendah, lingkungan yang kurang baik serta transportasi dan komunika komunikasi si yang relatif relatif sulit; sulit; sedangka sedangkan n di Pulau Pulau Jawa Jawa dan Bali, Bali, malaria malaria berada pada kantong-kantong kan tong-kantong di daerah daer ah pantai dan pegunungan. pegun ungan. Akibat dari perpindahan penduduk dan arus transportasi yang cepat, penderita malaria bisa dijumpai di daerah yang tidak tid ak ada penularan. Seperti di Jakar Jakarta ta,, walau walaupun pun tidak tidak ada penula penularan ran mala malari ria, a, tida tidak k jaran jarang g ditem ditemuka ukan n penderita malaria dan bahkan sampai ada penderita yang meninggal karena tidak pasti diagosanya dan terlambat atau salah pengobatan. Setiap Setiap dokter dokter yang bekerja di Indonesi Indonesiaa perlu perlu memaham memahamii penyaki penyakitt mala malaria ria,, mamp mampu u mendi mendiag agnos nosa, a, mengo mengobat bati, i, menge mengeta tahui hui kompli komplika kasi si dan dan penanganannya, serta dapat memberi nasehat naseha t mengenai pencegahannya. pencegaha nnya. Dalam rangka menuju Indonesia Sehat 2010, Pembangunan Kesehatan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yaitu untuk untuk mewuj mewujudk udkan an manus manusia ia sehat sehat,, produk produkti tiff dan dan memp mempuny unyai ai daya daya saing saing tinggi. Salah satu ciri bangsa maju adalah bangsa yang mempunyai derajat kesehatan tinggi. Dengan memahami epidemiologi penyakit malaria diharapkan dapat dilakukan pemberantasan yang tepat, sehingga eliminasi penyakit malaria di Indonesia dapat terwujud. (http://referensikedokteran.blogspot.com/2010/07/epidemiologi-malaria.html) Etiologi Malaria Malaria disebabkan oleh protozoa dari genus Plasmodium, yaitu : 1. Plasmodium falciparum 2. Plasmodium vivax 3. Plasmodium malariae 4. Plasmodium ovale Plasmodium falciparum menyebabkan infeksi paling berat dengan angka kematian tertinggi
Malaria disebabkan oleh parasit sporozoa Plasmodium yang di tularkan melalui melalui gigitan gigitan nyamuk nyamuk anophel anopheles es betina betina infekti infektif. f. Sebagia Sebagian n besar besar nyamuk nyamuk anopheles akan menggigit pada waktu senja atau malam hari, pada beberapa jenis nyamuk, puncak gigitn adalah tengah malam sampai fajar (Widoyono, 2005). Ny Nyamuk amuk anopheles hidup didaerah iklim tropis dan subtropis, tetapi juga bisa hidup didaerah yang beriklim sedang. Nyamuk ini jarangditemukan pada daerah dengan ketinggian lebih dari 2000 – 2500meter (Sutisna, 2004). Ciri Ciri nyamu nyamuk k Anoph Anophel eles es relat relatif if suli sulitt memb membeda edakan kannya nya dengan dengan jenis jenis nyamuk lain, kecuali dengan kaca pembesar. Ciri yang palingmenonjol yang bisa dilihat oleh mata telanjang adalah posisi waktu menggigit menungging, terjadi di malam hari, baik di dalam maupun di luar rumah, sesudah menghisap darah darah nyamuk nyamuk beristir beristirahat ahat di dinding dinding dalam dalam rumah rumah yang gelap, lembab, lembab, di bawah meja, tempat tidur atau di d i bawah dan di belakang lemari. Empat jenis penyebab malaria pada manusia : a. Plasm lasmod odiu ium m fal falci cifa faru rum m Yang Yang sering sering terj terjadi adi mala malaria ria cereb cerebral ral,, denga dengan n angka angka kemati kematian an yang yang tinggi. Infeksi oleh spesies ini menyebabkan parasitemia yang meningkat jauh lebih cepat di bandingkan spesies lain dan merozoitnya menginfeksi menginfeks i sel sel darah darah merah merah dari dari segala segala umur umur (muda (muda maupu maupun n tua) tua).. Spesi Spesies es ini menjadi penyebab 50% malaria di seluruh dunia. b. Plasmodium vivax Spes Spesie iess ini cend cender erun ung g mengi menginf nfek eksisel-se sisel-se l dar ah mera h yang mud a (retilkulosit) kira-kira 43% darikasus malaria di seluruh dunia dis eb ab ka n ole h plasm plasmodi odium um vivax vivax . c . P la la sm s m od od iu i u m M al a l ar ar iiaa e Me mp un ya i ke ce nd er un ga n untuk menginfeksi sel-sel darah merah yang tua. d. Plas Plasmo modi dium um oval ovale, e, Prediksinya terhadap sel-sel darahm e r a h mir ip den gan pl a s mo d i u m vi v a x ( me ng in fe k s i s e l- s e l darah muda) LO2.3 LO2.3 Memaham Memahamii dan menjela menjelaskan skan patogene patogenesis sis Malaria Malaria Parasit malaria malaria memerlukan dua hospes untuk siklus hidupnya yaitu manusia dan nyamuk anopheles betina Manusia: 1.Siklus eksoeritrosoter 2.Siklus eritrositer Manusia Manusia :Pada :Pada waktu waktu nyamuk nyamuk anophele anopheless infekti infektiff menghis menghisap ap darah darah manusia, sporozoit yang berada di kelejar liur nyamuk akan masukke dalam peredaran darah manusia selama ½ jam. Setelah itu akan masukkedalam sel hati dan menjadi tropozoit hati :
Patogenesis: 1. Dema Demam: m: mulai mulai timb timbul ul saat saat pecah pecahnya nya sciz scizond ondar arah ah yg neneg nenegel elua uarka rkan n bermacam-macam antigen. Antigen akan merangsang makrofag,monosit, atau limfosit yg mengeluarkan mengeluarkan berbagai sitokin (al: tumor nekrosis faktorTNF). TNF akan dibawa ke hipotalamus (pusat pengatur suhu) dan terjadi demam. Lama proses scizogoni: P. fa lc ip ar um : 36 -4 8 ja m, de ma m dapat terjadi setiap hari • P. vivax/ovale: 48 jam, demam selang waktu satu hari •
2.
Anemi: Anemi: terjadi karena pecahnya pecahnya sel darahmerah darahmerah yang terinfeksi terinfeksi maupun yang tidak tidak terinfeksi. P. falciparum: menginfeksi semua jenis sel darahmerah, sehingga anemi dpt terjadi pada infeksiakut maupun kronis. P. vivax/ovale: menginfeksi sel darah merahyg masih muda (2%), sehingga anemi terj terjad adii pad padain ainfek feksi si kronis kro nis •
•
3. Sple Spleno nome mega gali li:: Limf Limfaa meru merupa paka kan n orga organ n reti retiku kulo loen endo dote teli lial al,, dima dimana na plasmodium dihancurkan oleh sel-selmakrofag dan limfosit. Penambahansel-sel radang ini menyebabkan limfamembesar Malaria berat (P. falciparum): 1. Eritros Eritrosit it mengala mengalami mi sekuestr sekuestrasi: asi: terseba tersebarnya rnya eritros eritrosit it yg berpara berparasit sit ke ke pem pembul buluh kapi kapile lerr alat alat dala dalamtubuh. mtubuh. 2. Knop: Knop: pada permuk permukaan aan Eritr Eri tros osit it terinf terinfeks eksii akan terbent terbentuk uk knop, yg merupa merupakan kan tempat berikatan dg endotelkapi lkapiler ler,, shg terj terjadi adi obstr obstruks uksii pada pada kapiler,sehingga terjadi iskemi jaringan (organ) 3. Rosette: Rosette: Bergerombolnya Bergerombolnya eritrosit eritrosit yg berparasit berparasit dengan eritrosit eritrosit lainnya lainnya 4. Prose Prosess imuno imunolo logi: gi:te terbe rbent ntukn uknya ya media mediato torr al: al: TNF, TNF,Int Inter erleu leukin kin,, yg berperan dalamgangguan dalamgang guan fungsi organ LO2.4 Memahami dan menjelaskan manifestasi Malaria Mero Merozo zoit it baru baru dala dalam m erit eritro rosi sitt dala dalam m juml jumlah ah mengakibatkan gejala klinik : mengigil dan demam •
•
•
besa besarr
(dau (daurr
erit eritro rosi sit) t)
Para Parasi sitt meng mengha hanc ncur urka kan n erit eritro rosi sitt meng mengak akib ibat atka kan n terj terjad adin inya ya anem anemia ia hemolitik Pigmen malaria menyebabkan perubahan warna pada hati, limpa, kelenjar getah bening, dan sumsum tulang Akti Aktiva vasi si mekan mekanism ismee perta pertahan hanan an fagosi fagositi tiss oleh oleh pejam pejamu u menye menyebab babkan kan hiperplasia sistem fagosit mononukleus di seluruh tubuh , splenomegaly
Ada beberapa bentuk manifestasi penyakit malaria, antara lain : •
Malaria tertiana, tertiana, disebabk disebabkan an oleh Plasmo Plasmodium dium vivax, vivax, dimana dimana penderit penderitaa merasakan demam muncul setiap hari ketiga.
•
•
•
Malaria quartana, quartana, diseba disebabka bkan n oleh oleh Plasm Plasmodi odium um mala malaria riae, e, pender penderit itaa merasakan demam setiap hari keempat. Malaria serebral , disebabk disebabkan an oleh Plasmo Plasmodium dium falcipar falciparum, um, penderit penderitaa mengalami mengalami demam tidak teratur dengan disertai gejala terserangnya terserangnya bagian otak, bahkan memasuki fase koma dan kematian yang mendadak. Malaria pernisiosa, pernisiosa, diseb disebabk abkan an oleh oleh Plasm Plasmodi odium um vivax vivax,, gejal gejalaa dapat dapat timbul sangat mendadak, mirip Stroke, koma disertai gejala malaria yang berat.
Serangan malaria biasanya berlangsung selama 6-10 jam dan terdiri dari tiga tingkatan, yaitu: 1. Stadium di dingin Stadium ini mulai dengan menggigil dan perasaan yang sangat dingin. Gigi gemeretak dan penderita biasanya menutup tubuhnya dengan segala macam pakaian dan selimut yang tersedia nadi cepat tetapi lemah. Bibir dan jari jemarinya pucat kebiru-biruan, kulit kering dan pucat. Penderita mungkin muntah dan pada anak-anak sering terjadi kejang. Stadium ini berlangsung antara 15 menit sampai 1 jam. 2.
Stadium Demam Setelah Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita penderita merasa kepanasan. Muka merah, kulit kering dan terasa sangat panas seperti terbakar, sakit kepal kepalaa dan munt muntah ah serin sering g terj terjadi adi,, nadi nadi menj menjadi adi kuat kuat lagi. lagi. Biasa Biasanya nya penderita merasa sangat haus dan suhu badan dapat meningkat sampai 41°C atau lebih. Stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam. Demam disebabkan disebabkan oleh pecahnya skizon darah yang telah matang dan masuknya merozoit darah ke dalam aliran darah. Pada P. vivaxdan P. ovaleskizonskizon dari setiap generasi menjadi matang setiap 48 jam sekali sehingga demam timbul setiap tiga hari terhitung dari serangan demam sebelumnya. Nama malaria tertiana bersumber dari fenomena ini.Pada P. malaria, feno fenome mena na ters terseb ebut ut 72 jam jam sehi sehing ngga ga dise disebu butt mala malari riaa P. viva vivax/ x/P. P. ovale,hanya interval demamnya tidak jelas. Serangan demam diikuti oleh periode laten yang lamanya tergantung pada proses pertumbuhan parasit dan tingkat kekebalan yang kemudian timbul pada penderita.
3.
Stad Stadiu ium m Berke erkeri ring ngat at Pada Pada stadium stadium ini penderi penderita ta berkeri berkeringat ngat banyak banyak sekali sekali sampaisampai-sam sampai pai tempat tempat tidurny tidurnyaa basah. basah. Suhu Suhu badan badan meningka meningkatt dengan dengan cepat, cepat, kadangkadangkadang kadang sampai sampai dibawah dibawah suhu normal. normal. Penderi Penderita ta biasanya biasanya dapat dapat tidur tidur nyenyak. Padasaat bangun dari tidur merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain, stadium ini berlangsung antara 2 sampai 4 jam.
LO2.5 Memahami dan menjelaskan diagnosis dan diagnosis banding malaria Diagnosis Diagn Diagnosi osiss mala malaria ria sering sering meme memerl rluka ukan n anamn anamnesa esa yang yang tepat tepat dari dari penderita tentang asal penderita apakah dari daerah endemic malaria, riwayat bepergian ke daerah dae rah malaria, riawayat pengobatan pengob atan kuratip maupun preventip. p reventip.
1. Pemeriksaan tetes darah untuk malaria Pemerik Pemeriksaan saan mikrosk mikroskopik opik darah darah tepi untuk untuk menemuk menemukan an adanya adanya parasit parasit malaria sangat penting untuk menegakkan diagnosa. Pemeriksaan satu kali deng dengan an hasi hasill nega negati tive ve tida tidak k meng mengen enya yamp mpin ingk gkan an diag diagno nosa sa mala malari ria. a. Pemeriksaan darah tepi tiga kali dan hasil negative maka diagnosa malaria dapat dapat dikesam dikesamping pingkan. kan. Adapun Adapun pemeri pemeriksaa ksaan n darah darah tepi dapat dapat dilakuk dilakukan an melalui : a. Tetesan Tetesan prep preparat arat darah darah tebal. tebal. Merupakan cara terbaik untuk menemukan parasit malaria karena tetesan darah cukup banyak dibandingkan preparat darah tipis. Sediaan mudah dibuat khususnya untuk studi di lapangan. Ketebalan dalam membuat sediaan sediaan perlu perlu untuk untuk memudah memudahkan kan identif identifikas ikasii parasit. parasit. Pemerik Pemeriksaan saan parasit dilakukan selama 5 menit (diperkirakan 100 lapang pandangan dengan dengan pembesa pembesaran ran kuat). kuat). Preparat Preparat dinyatak dinyatakan an negative negative bila bila setelah setelah diperiksa diperiksa 200 lapang pandangan dengan pembesaran 700-1000 kali tidak dite ditemu mukan kan parasi parasit. t. Hitun Hitung g parasi parasitt dapat dapat dilaku dilakukan kan pada pada tete tetess tebal tebal denga dengan n mengh menghit itung ung jumla jumlah h parasi parasitt per per 200 leuko leukosi sit. t. Bila Bila leuko leukosi sitt 10.000/ 10.000/ul ul maka hitung hitung parasit parasitnya nya ialah ialah jumlah jumlah parasit parasit dikalika dikalikan n 50 merupakan jumlah parasit per mikro-liter darah. b. Tetesan preparat darah tipis. tipis . Digunakan untuk identifikasi jenis plasmodium, bila dengan preparat darah tebal sulit ditentukan. Kepadatan parasit dinyatakan sebagai hitung parasit (parasite count), count), dapat dilakukan berdasar jumlah eritrosit yang mengandung parasit per 1000 sel darah merah. Bila jumlah parasit > 100.000/ul 100.000/ul darah menandakan menandakan infeksi yang berat. Hitung parasit penting untuk menentukan prognosa penderita penderita malaria. malaria. Pengecatan Pengecatan dilakukan dilakukan denga dengan n pewar pewarnaa naan n Giem Giemsa, sa, atau atau Leis Leishm hman’ an’s, s, atau atau Fiel Field’s d’s dan dan juga juga Romanowsky. Pengecatan Giemsa yang umum dipakai pada beberapa laboratorium laboratorium dan merupakan merupakan pengecatan yang mudah dengan hasil yang cukup baik. 2. Tes Antigen : p-f test Yaitu mendeteksi antigen dari P.falciparum (Histidine Rich Protein II). II) . Deteksi sangat cepat hanya 3-5 menit, tidak memerlukan latihan khusus, sensitivitasnya baik, tidak memerlukan alat khusus. Deteksi untuk antigen vivaks vivaks sudah sudah beredar beredar dipasara dipasaran n yaitu yaitu dengan dengan metode metode ICT. ICT. Tes sejenis sejenis dengan mendeteksi mendeteksi laktat dehidrogenase dari plasmodium (pLDH) dengan cara immunochromatographic telah dip dipasar sarkan kan deng engan nama tes OPTIMAL. Optimal dapat mendeteksi dari 0-200 parasit/ul darah dan dapat membedakan membedakan apakah infeksi P.falciparum infeksi P.falciparum atau P.vivax. atau P.vivax. Sensitivitas sampai 95 % dan hasil positif salah lebih rendah dari tes deteksi HRP-2. Tes ini sekarang dikenal sebagai tes cepat (Rapid test). 3. Tes Serologi Tes Tes serol serologi ogi mulai mulai diper diperken kenalk alkan an seja sejak k tahun tahun 1962 1962 dengan dengan mema memakai kai tekhnik indirect indirect fluorescent fluorescent antibody antibody test . Tes Tes ini bergu berguna na mende mendetek teksi si adanya adanya antib antibody ody speci specifi ficc terha terhadap dap mala malaria ria atau atau pada pada keada keadaan an dima dimana na parasit sangat minimal. Tes ini kurang bermanfaat sebagai alat diagnostic sebab antibody baru terjadi setelah beberapa hari parasitemia. Manfaat tes serologi terutama untuk penelitian epidemiologi atau alat uji saring donor
darah. darah. Titer Titer > 1:200 1:200 diangga dianggap p sebag sebagai ai infeks infeksii baru baru ; dan test > 1:20 1:20 dinyat dinyatak akan an posi positi tiff . Metod Metode-m e-met etode ode tes tes serol serologi ogi antar antaraa lain lain indirect haemagglu haemagglutinat tination ion test, immunoprec immunoprecipitat ipitation ion techniques, techniques, ELISA test, radio-immunoassay. 4. Peme Pemeri riks ksaa aan n PCR PCR ( Polymerase Polymerase Chain Reaction) Pemeriksaan ini dianggap sangat peka dengan tekhnologi amplifikasi DNA, waktu dipakai cukup cepat dan sensitivitas maupun spesifitasnya tinggi. Keun Keungg ggul ulan an tes tes ini ini wala walaup upun un juml jumlah ah para parasi sitt sang sangat at sedi sediki kitt dapa dapatt memberikan hasil positif. Tes ini baru dipakai sebagai sarana penelitian dan belum untuk pemeriksaan rutin. Anemnsis: Keluhan n utama utama:: demam, demam, menggi menggigil gil,, berker berkering ingat at dan dapa da patt dis d iser erta taii sak s akit it kepa ke pala la,, 1. Keluha mual, muntah,diare, nyeri otot, atau pegal.Klasik: Trias Malaria, secara berurutan perioded i n g in (1 5 -6 0 me n i t) , me n g ig i l, d i ik u ti pe p e ri o d e pana panass (beb (beber erap apaa jam) jam),, diiku iikuti ti pe period riodee berk berker erin inga gat,temperatur t,temperatur turun dan merasa sehat 2. Riwayat Riwayat berkunju berkunjung ng dan dan bermal bermalam am ke daerah daerah endem endemic ic malari malariaa 3. Riwayat tinggal di daerah endemic malaria 4. Riwayat sakit malaria 5. Riwayat minum obat malaria stu bulan terakhir 6. Riwayat transfusi darah Pada penderita tersangka malaria berat dapat ditemukan: 1. Gangg Gangguan uan kesad kesadara aran n dlm dlm berba berbagai gai deraj derajat at 2. Keada Keadaan an umum umum yg lem lemah ah (tdk (tdk bisa bisa duduk duduk/be /berdi rdiri ri)) 3. Kejang-kejang 4. Panas sa sangat ngat tinggi nggi 5. Mata Mata ata atau u tubu tubuh h kuni kuning ng (ik (ikte teru rus) s) 6. Perda Perdara rahan han hidu hidung, ng, gusi gusi,, atau atau sal pence pencerna rnaan an 7. Napa Napass cep cepat at dan dan ata atau u sesa sesak k napa napass 8. Munt Muntah ah terus terus mene menerus rus dan dan tida tidak k dapat dapat maka makan n minum minum 9. Warna Warna air air seni seni sepeti sepeti teh teh tua tua dan dan dapat dapat sampai sampai kehit kehitama aman n 10. Jumlah air seni kurang (oliguri) (oliguri) sampai tidak ada ada (anuria) (anuria) 11. Telapak Telapak tangan tangan sangat sangat pucat pucat Pemeriksaan Fisik 1. Demam 2. Konjungt Konjungtiva iva atau telapak telapak tangan tangan pucat pucat 3. Pemb Pembes esara aran n limf limfaa (splenom (splenomega egali) li) 4. Pemb Pembes esara aran n hati (hepa (hepato tome megal gali) i) Pemeriksaan Fisik malaria berat: 1. T Rektal 40o c 2. Nadi Nadi cepa cepatt dan dan lem lemah/ ah/ke kecil cil 3. TS < 70 mmH mmHg g (dew (dewasa asa), ), < 50(a 50(ana nak) k) 4. R > 35 x/m x/menit enit,, 5. Penur Penuruna unan n kesad kesadara aran n (GCS (GCS < 11) 6. Manifestasi Manifestasi perdarahan (petekhiae, (petekhiae, purpura,h purpura,hematom) 7. Tanda Tanda dehidras dehidrasii (mata (mata cekung, cekung, turgor turgor danel danelasti astisita sitass kulit berkur berkurang, ang, bibir bibir kering, produksi airseni berkurang)
8. 9. 10. 10. 11. 12. 13.
Anemia berat Ikterik Ronk Ronkhi hi pad padaa kedu keduaa paru paru Pembe Pembesar saran an limfa limfa dan dan hepa hepar r Gagal Gagal ginjal ginjal (olig (oliguri uri / anuri anuri)) Gajala neurologik neurologik Kaku Kaku kuduk, kuduk, reflak reflak patologis patologis
Pemeriksaan laboratorium pemeriksaan dengan mikroskop:Pemeriksaan sediaan darah tebal dan tipis di puskesmas/lapangan/RS puskesmas/lapanga n/RS untukmenentukan: 1. Ada Ada tida tidakny knyaa para parasit sit mala malari riaa (+/(+/-)) 2. Spes Spesie iess dan dan stad stadiu ium m plas plasmo modi dium um 3. Kepada adatan par parasi asit Untuk tersangka malaria berat perlu memperhatikan hal sbb: 1. Bila Bila pemeriksaa pemeriksaan n darah pertama pertama negatip negatip,per ,perlu lu diperiksa diperiksa ulang ulang setiap setiap 6 jam sampai 3hari berturut turut 2. Bila Bila hasil hasil pemeri pemeriksa ksaan an sediaan sediaan darah darah tebal tebal selam selamaa 3 hari hari bertu berturut rut turut turut tidak ditemukanparasit maka diagnosis malaria disingkirkan 3. Pemeriksaan dengan test diagnostikcepat (Rapid diagnostik test) test)ber berdas dasark arkan an dete deteksi ksi anti antigen gen parasi parasitt mala malari ria, a, dg mengg mengguna unakan kan metodaimunokromatografi dlm bentuk dipstik Penunjang untuk malaria berat 1. Hb dan Ht 2. Hitung Hitung jumlah jumlah lekosit lekosit dan trombos trombosit it 3. GD, Serum Serum bilirub bilirubin, in, SGOT/S SGOT/SGPT GPT,, Alkaliposfatase,Albumin/globulin,ureum/kreatinin, Na, K, analisa gas darah 4. EKG 5. Foto tora oraks 6. Anal Analisa isa cai caira ran n cerebr cerebrosp ospin inal al 7. Biaka Biakan n dara darah h dan dan uji uji serol serologi ogi 8. Urinali alisis Diagnosis Banding Untuk malaria tanpa komplikasi, diagnosis bandinganya adalah infeksi virus padasistem pernafasan, influenza, bruselosis, demam tifoid, demam d emam dengeu deng eu dan infeksi bakteriallainnya.Un bakteriallainnya.Untuk tuk malaria malaria berat, diagnosa banding tergantung tergantung pada manifestasi malaria beratnya.Pada malaria dengan ikterus, diagnosa bandingnya dalah demam tifoid dengan hepatitis,kolesistitis, abses hati dan leptospirosis LO2.5 Komplikasi Malaria Malaria Serebral
Merupakan komplikasi paling berbahaya. Ditandai dengan penurunan kesadaran (apatis, disorientasi, somnolen, stupor, sopor, koma) yang dapat terjadi terjadi secara secara perlahan perlahan dalam beberapa beberapa hari hari atau mendadak mendadak dalam waktu waktu
hanya 1-2 jam, jam, sering disertai kejang. Penilaian Penilaian penurunan penurunan kesadaran kesadaran ini dievaluasi berdasarkan GCS. Diperberat karena gangguan metabolisme, seperti asidosis, hipoglikemi, gangguan ini dapat terjadi karena beberapa proses patologis. Diduga terjadi sumbatan kapiler pembuluh darah otak sehingga terjadi anoksia otak. Sumbatan karena eritrosit eritrosit berparasit berparasit sulit melalui melalui kapiler karena proses sitoadherensi dan sekuestrasi parasit. Tetapi pada penelitian Warrell, menyatakan menyatakan bahwa tidak ada perubahan cerebral blood flow, cerebro vascular resi resist sten ence ce,, atau atau cere cerebr bral al meta metabo boli licc rate rate for for oxyg oxygen en pada pada pasi pasien en koma koma dibanding pasien yang telah pulih kesadarannya. Kadar laktat pada cairan serebrospinal (CSS) meningkat pada malaria serebr serebral al yait yaitu u >2.2 >2.2 mmol mmol/L /L (1.96 (1.96 mg/dL mg/dL)) dan dapat dapat dija dijadik dikan an indik indikat ator or prognostik: bila kadar laktat >6 mmol/L memiliki prognosa prog nosa yang fatal. Biasanya disertai ikterik, gagal ginjal, hipoglikemia, dan edema paru. Bila terdapat >3 komplikasi organ, maka prognosa kematian >75 %. Gagal Ginjal Akut (GGA)
Kelainan fungsi ginjal dapat terjadi prerenal karena dehidrasi (>50%), dan hanya ±5-10 % disebabkan oleh nekrosis tubulus akut. Gangguan fungsi ginjal ini oleh karena anoksia yang disebabkan penurunan aliran darah ke ginjal ginjal akiba akibatt dehidr dehidrasi asi dan dan sumb sumbat atan an mikro mikrovas vasku kular lar akiba akibatt sekuestrasi, sitoadherendan rosseting. Apabi Apabila la berat berat jeni jeniss (BJ) (BJ) urin urin <1.0 <1.01 1 menun menunju jukka kkan n dugaa dugaan n nekro nekrosis sis tubulus akut; sedang urin yang pekat dengan BJ >1.05, rasio urin:darah > 4:1, natrium urin < 20 mmol/L menunjukkan dehidrasi Secara Secara klinis klinis terjadi terjadi oligour oligouria ia atau poliuria poliuria.. Beberap Beberapaa faktor faktor risiko risiko terjadinya GGA ialah hiperparasitemia, hipotensi, ikterus, hemoglobinuria. Dialis Dialisis is merupak merupakan an pengobat pengobatan an yang dapat dapat menurun menurunkan kan mortali mortalitas. tas. Seperti Seperti pada hiperbi hiperbiliru lirubine binemia mia,, anuria anuria dapat dapat berlangs berlangsung ung terus terus walaupu walaupun n pemeriksaan parasit paras it sudah negatif Kelainan Hati (Malaria Biliosa)
Ikter Ikterus us seri sering ng dijum dijumpai pai pada pada infek infeksi si mala malaria ria falsi falsipar parum um,, mungk mungkin in disebabkan karena sekuestrasi dan sitoadheren yang menyebabkan obstruksi mikrova mikrovaskul skular. ar. Ikterik Ikterik karena karena hemoli hemolitik tik sering sering terjadi. terjadi. Ikterik Ikterik yang berat berat karena karena P. falsi falsipa parum rum serin sering g pende penderit ritaa dewa dewasa sa hal ini ini karena karena hemoli hemolisi sis, s, kerusa kerusaka kan n hepat hepatosi osit. t. Terda Terdapat pat pula pula hepat hepatom omega egali, li, hiperb hiperbil ilir irubi ubinem nemia ia,, penurunan kadar serum albumin dan peningkatan ringan serum transaminase dan 5 nukleotidase. Ganggguan fungsi hati dapat menyebabkan hipoglikemia, asidosis laktat, gangguan metabolisme obat.
Edema Paru sering disebut Insufisiensi Paru
Seri Sering ng terj terjad adii pada pada mala malari riaa dewa dewasa sa.. Dapa Dapatt terj terjad adii oleh oleh kare karena na hiperpermiabilitas hiperpermiabilitas kapiler dan atau kelebihan kelebihan cairan dan mungkin juga karena peningkatan TNF-α. Penyebab lain gangguan pernafasan (respiratory distress): 1) Kompensasi pernafasan dalam keadaan asidosis metabolic; 2) Efek langsung dari parasit atau peningkatan tekanan intrakranial pada pusat pernapasan di otak; 3) Infeksi sekunder pada paru-paru; 4) Anemia berat; 5) Kelebihan dosis antikonvulsan (phenobarbital) menekan pusat pernafasan. Hipoglikemia
Hipoglikemi sering terjadi pada anak-anak, wanita hamil, dan penderita dewasa dalam pengobatan quinine (setelah 3 jam infus kina). Hipoglikemi terjadi karena: 1) Cadanga Cadangan n glukosa glukosa kurang kurang pada penderit penderitaa starvasi starvasi atau malnutrisi; 2) Gangguan absorbsi glukosa karena berkurangnya aliran darah ke splanchnicus; 3) Mening Meningkat katnya nya meta metabol bolism ismee glukos glukosaa di jari jaringa ngan; n; 4) Pemakaian Pemakaian glukosa oleh parasit; 5) Sitokin Sitokin akan menggangu menggangu glukoneogenesis; glukoneogenesis; 6) Hiperinsulinemia pada pengobatan quinine. Metabolisme anaerob glukosa akan menyebabkan asidemia dan produksi laktat yang akan memperburuk prognosis malaria berat Haemoglobinuria (Black Water Fever)
Merupak Merupakan an suatu suatu sindrom sindrom dengan dengan gejala gejala serangan serangan akut, akut, menggig menggigil, il, demam, hemolisis intravascular, hemoglobinuria, dan gagal ginjal. Biasanya terjadi pada infeksi P. infeksi P. falciparum yang berulang-ulang pada orang non-imun atau dengan pengobatan kina yang tidak adekuat dan yang bukan disebabkan oleh karena defisiensi G6PD atau kekurangan G6PD yang biasanya karena pemberian primakuin. Malaria Algid
Terjadi gagal sirkulasi atau syok, tekanan sistolik <70 mmHg, disertai gambaran klinis keringat dingin, atau perbedaan temperatur kulit-mukosa >1 ˚C, kulit tidak elastis, pucat. Pernapasan dangkal, nadi cepat, tekanan darah turun, sering tekanan sistolik tak terukur dan nadi yang normal. Syok umumnya terjadi karena dehidrasi dehidrasi dan biasanya bersamaan dengan sepsis. Pada kebanyakan kasus didapatkan tekanan darah normal rendah yang disebabkan karena vasodilatasi. Asidosis
Asidosis (bikarbonat <15meq) atau asidemia (PH <7.25), pada malaria menunjuk menunjukkan kan prognosi prognosiss buruk. buruk. Keadaan Keadaan ini dapat dapat disebabk disebabkan: an: 1) Perfusi jaringan yang buruk oleh karena hipovolemia yang akan menurunkan pengangkutan oksigen; 2) Produksi laktat oleh parasit; 3) Terbentuknya laktat karena aktifitas sitokin terutama TNF-α, pada fase respon akut; 4) Aliran darah ke hati yang berkurang, sehingga mengganggu bersihan laktat; 5) Gangguan fungsi ginjal, sehingga terganggunya ekresi asam.
Asidosi Asidosiss metabol metabolik ik dan gangguan gangguan metabol metabolik: ik: pernafas pernafasan an kussmau kussmaul, l, peningkatan asam laktat, dan pH darah menurun (<7,25) dan penurunan bikarbonat (< 15meq). 15meq ). Kead Keadaa aan n asid asidos osis is bisa bisa dise disert rtai ai edem edemaa paru paru,, syok syok gaga gagall ginj ginjal al,, hipogl hipoglike ikemi mia. a. Gangg Ganggua uan n lain lain seper seperti ti hipoka hipokalse lsemi mia, a, hipofo hipofosfa sfate temi mia, a, dan dan hipoalbuminemia. Manifestasi gangguan Gastro-Intestinal
Gejala gastrointestinal sering dijumpai pada malaria falsifarum berupa keluhan tak enak diperut, flatulensi, mual, muntah, kolik, diare atau konstipasi. Kadang Kadang lebih lebih berat berat berupa berupa billious billious remittent remittent fever (gejala gastro-intestina gastro-intestinall dengan dengan hepatom hepatomegal egali), i), ikterik, ikterik, dan gagal gagal ginjal, ginjal, malaria malaria disentri disentri,, malaria malaria kolera. Hiponatremia
Terjadinya hiponatremia disebabkan karena kehilangan cairan dan garam mela melalui lui munta muntah h dan mencr mencret et ataup ataupun un terja terjadin dinya ya sindro sindroma ma abnor abnorma malit litas as hormon anti-diuretik (SAHAD). Gangguan Perdarahan
Gangg Gangguan uan perda perdarah rahan an oleh oleh karena karena tromb trombosi ositop topeni eniaa sangat sangat jaran jarang. g. Perdarahan lebih sering disebabkan oleh Diseminata oleh Diseminata Intravaskular C oa oa gulasi (DIC). Catatan Sitoadherensi: perlekatan antara eritrosit berparasit (EP )stadium matur pada permukaan endotel en dotel vaskular. Sekuestrasi: Sekuestrasi: sitoadheren menyebabkan eritrosit berparasit tidak beredar kembali dalam vaskuler Rosseting: berkelompoknya EP matur yang diselubungi ≥10 eritrosit yang non parasit sehingga terjadi obstruksi aliran darah local/dalam jaringan sehingga mempermudah terjadinya sitoadheren. LI 3
Mampu memahami dan menjelaskan penatalaksanaan malaria LO 3.1Mampu memahami dan menjelaskan pencegahan malaria Pencegahan Primera. a.
Tindakan terhadap manusia 1. Eduk Edukas asii adal adalah ah fakt faktor or terp terpen enti ting ng penc penceg egah ahan an mala malari riaa yang yang haru haruss diberikan kepada setiap pelancong atau petugas yang akan bekerja di daerah endemis. Materi utama edukasi adalah mengajarkan mengajarkan tentang cara penularan malaria, risiko terkena malaria, dan yang terpenting pengenalan tentang gejala dan tanda malaria, pengobatan malaria, pengetahuan tentang upaya menghilangkan tempat perindukan. 2. Mela Melakuk kukan an kegiat kegiatan an siste sistem m kewa kewaspa spada daan an dini, dini, denga dengan n memb member erika ikan n penyuluhan pada masyarakat masy arakat tentang cara pencegahan p encegahan malaria.
3. Proteks Proteksii pribadi, pribadi, seseorang seseorang seharusny seharusnyaa menghindar menghindarii dari gigtan nyamuk nyamuk dengan dengan menggun menggunakan akan pakaian pakaian lengkap, lengkap, tidur tidur menggun menggunakan akan kelambu, kelambu, memakai obat penolak nyamuk, dan menghindari untuk mengunjungi lokasi yang rawan malaria. 4. Modif Modifika ikasi si peril perilaku aku berupa berupa mengu menguran rangi gi aktivi aktivita tass di luar luar rumah rumah mula mulaii senja sampai subuh di saat nyamuk anopheles umumnya mengigit. b. Kemoprofilaksis (Tindakan terhadap Plasmodium sp) Walaupu Walaupun n upaya upaya pencegah pencegahan an gigitan gigitan nyamuk nyamuk cukup cukup efektif efektif mengura mengurangi ngi paparan dengan nyamuk, namun tidak dapat menghilangkan sepenuhnya risiko terkena infeksi. Diperlukan upaya tambahan, yaitu kemoprofilaksis untuk mengurangi risiko jatuh sakit jika telah digigit nyamuk infeksius. Bebe Bebera rapa pa obat obat-o -oba batt anti antima mala lari riaa yang yang saat saat ini ini digu diguna naka kan n seba sebaga gaii kemoprofilaksis adalah klorokuin, meflokuin (belum tersedia di Indonesia), doksisik doksisiklin, lin, primakui primakuin n dan sebagai sebagainya. nya. Dosis Dosis kumulat kumulatif if maksim maksimal al untk pengobatan pencegahan dengan klorokuin pada orang dewasa adalah 100 gram basa. Untu Untuk k mence mencegah gah terja terjadi dinya nya infeks infeksii mala malaria ria terha terhadap dap penda pendata tang ng yang yang berkunjung ke daerah malaria pemberian obat dilakukan setiap minggu; mulai minumobat 1-2 minggu sebelum mengadakan mengadakan perjalanan perjalanan ke endemis malaria dan dilanjutkan setiap minggu selama dalam perjalanan atau tinggal di daerah endemis malaria dan selama 4 minggu setelah kembali dari daerah tersebut. Pengoba Pengobatan tan pencegah pencegahan an tidak tidak diberik diberikan an dalam dalam waktu waktu lebih lebih dari 12-20 minggu dengan obat yang sama. Bagi penduduk yang tinggal di daerah risik risiko o tingg tinggii malar malaria ia dimana dimana terj terjadi adi penula penulara ran n mala malaria ria yang yang bersif bersifat at musi musima man n maka maka upay upayaa penc penceg egah ahan an terh terhad adap ap gigi gigita tan n nyam nyamuk uk perl perlu u diti diting ngka katk tkan an seba sebaga gaii pert pertim imba bang ngan an alte altern rnat atif if terh terhad adap ap pemb pember eria ian n pengobatan profilaksis jangka panjang dimana kemungkinan terjadi efek samping sangat besar. c. Tindaka Tindakan n terhad terhadap ap vector vector 1. Penge Pengend ndali alian an seca secara ra meka mekanis nis Dengan Dengan cara cara ini, ini, sarang sarang atau atau temp tempat at berke berkemb mbang ang biak biak seran serangga gga dimusn dimusnahk ahkan, an, misal misalnya nya denga dengan n menge mengeri ringk ngkan an genan genanga gan n air air yang yang menjadi menjadi sarang sarang nyamuk. nyamuk. Termas Termasuk uk dalam dalam pengenda pengendalia lian n ini adalah adalah mengurangi mengurangi kontak nyamuk dengan manusia, misalnya memberi kawat nyamuk pada jendela dan jalan angin lainnya. 2. Penge Pengend ndali alian an seca secara ra biolo biologis gis Pengendalian Pengendalian secara biologis dilakukan dengan menggunakan menggunakan makhluk hidup yang bersifat parasitik terhadap nyamuk atau penggunaan penggunaan hewan predator atau pemangsa peman gsa serangga. Dengan Deng an pengendalian secara s ecara biologis ini, ini, penu penuru runa nan n popu popula lasi si nyam nyamuk uk terj terjad adii seca secara ra alam alamii tanp tanpaa menim menimbul bulkan kan gangg gangguan uan keseim keseimban bangan gan ekolo ekologi. gi. Meme Memeli lihar haraa ikan ikan pemangsa jentik nyamuk, melakukan radiasi terhadap nyamuk jantan sehingga steril dan tidak mampu membuahi nyamuk betina. Pada saat ini sudah dapat dibiakkan dan diproduksi secara komersial berbagai mikr mikroo oorg rgan anis ism me yang yang meru merupa paka kan n para parasi sitt nyam nyamuk uk.. Baci Bacill llus us thuringiensis merupakan salah satu bakteri yang banyak digunakan, sedangkan Heterorhabditis termasuk golongan cacing nematode yang mampu memeberantas serangga. Pengendalian nyamuk dewasa dapat
dilakukan oleh masyarakat yang memiliki temak lembu, kerbau, babi. Karena nyamuk An. Aconitus adalah nyamuk yang senangi menyukai darah binatang (ternak) sebagai sumber mendapatkan darah, untuk itu ternak dapat digunakan sebagai tameng untuk melindungi orang dari serangan serangan An. aconitu aconitusyai syaitu tu dengan dengan menemp menempatka atkan n kandang kandang ternak ternak diluar rumah (bukan dibawah kolong dekat dengan rumah). 3. Penge Pengend ndali alian an seca secara ra kim kimia iawi wi Peng Pengen enda dala laia ian n seca secara ra kimi kimiaw awii adal adalah ah peng pengen enda dali lian an sera serang ngga ga mengunakan insektisida. Dengan ditemukannya berbagai jenis bahan kimiayang bersifat sebagai pembunuh serangga yang dapat diproduksi secara secara besar-be besar-besara saran, n, maka maka pengenda pengendalian lian serangga serangga secara secara kimiaw kimiawii berkembang pesat.. Pencegahan Sekunder a. Penc Pencar aria ian n pen pende deri rita ta mala malari riaa Penc Pencari arian an secar secaraa aktif aktif mela melalui lui skrini skrining ng yait yaitu u denga dengan n penem penemuan uan dini dini penderita malaria dengan dilakukan pengambilan slide darah dan konfirmasi diagnosis (mikroskopis dan /atau RDT (Rapid Diagnosis Test)) dan secar secaraa pasif pasif denga dengan n cara cara malak malakuka ukan n penca pencata tata tan n dan dan pelap pelapora oran n kunjungan kasus malaria. b.
Diagnosis Dini Diagnosis malaria sering memerlukan anamnesis yang tepat dari penderita tentang keluhan utama (demam, menggigil, berkeringat berkeringat dan dapat disertai sakit sakit kepala kepala,, mual mual,, munta muntah, h, diare, diare, dan nyeri nyeri otot otot atau atau pegalpegal-pe pegal gal), ), riwa riwayat yat berku berkunj njung ung dan dan berma bermalam lam 1-4 mingg minggu u yang yang lalu lalu ke daera daerah h endemis malaria, malaria, riwayat tinggal di daerah endemis malaria, riwayat sakit mala malari ria, a, riwa riwayat yat minum minum obat obat mala malaria ria satu satu bulan bulan terak terakhi hir, r, riwa riwayat yat mendapat transfusi darah.
c.
Peng Pengob obat atan an yan yang g tepa tepatt dan dan adek adekua uatt Berb Berbed edaa deng dengan an peny penyak akit it-p -pen enya yaki kitt yang yang lain lain,, mala malari riaa tida tidak k dapa dapatt disembuhkan meskipun dapat diobati untuk menghilangkan gejala-gejala penyakit. Malaria menjadi penyakit yang sangat berbahaya karena parasit dapat tinggal dalam tubuh manusia seumur hidup. Sejak 1638, malaria diobati dengan ekstrak kulit tanaman cinchona.bahan ini sangat beracun tetapi dapat menekan pertumbuhan protozoa dalam darah. Saat ini ada tiga jenis obat anti malaria, yaitu Chloroquine, Doxycyline, dan Melfoquine. Tanpa Tanpa pengob pengobat atan an yang yang tepat tepat akan akan dapat dapat menga mengakib kibatk atkan an kema kemati tian an penderita. Pengobatan harus dilakukan 24 jam sesudah terlihat adanya gejala.
Pencegahan Tersier a.
Pena Penanga ngana nan n akibat akibat lanju lanjutt dari dari kompli komplika kasi si mala malaria ria Kematia Kematian n pada malaria malaria pada umumnya umumnya disebabk disebabkan an oleh malaria malaria berat berat karena infeksi P. falciparum. Manifestasi malaria berat dapat bervariasi
dari dari kela kelaina inan n kesad kesadar aran an samp sampai ai ganggu gangguan an fungs fungsii organ organ terte tertentu ntu dan gangguan metabolisme. Prinsip penanganan malaria berat. 1. Pemberian Pemberian obat obat malaria malaria yang efektif sedini mungkin 2. Pena Penang ngan anan an kega kegaga gala lan n orga organ n sepe sepert rtii tind tindak akan an dial dialis isis is terh terhad adap ap gangguan fungsi ginjal, pemasangan ventilator pada gagal napas. 3. Tinda Tindakan kan suport suportif if berupa berupa pember pemberian ian caira cairan n serta serta pema pemant ntaua auan n tanda tanda vital untuk mencegah memburuknya fungsi organ vital. b.
Rehabilitasi mental/ psikologis psiko logis Pemulihan Pemulihan kondisi penderita malaria,memberikan malaria,memberikan dukungan moril kepada penderita dan keluarga di dalam pemulihan dari penyakit malaria, melaksanakan rujukan pada penderita yang memerlukan pelayanan tingkat lanjut.
LO3.2 Memahami dan menjelaskan pengobatan Malaria 1.
Terapi Umum 1. Istirah Istirahat at :tidak :tidak perlu perlu istirahat istirahat mutlak 2. Die Diett : Maka Makanan nan bias biasaa 3. Me Medik dikam ament entosa osa
Obat pertama: Klorokin basa : Hari pertama 600 mg, disusul 300 mg setelah 6 jam. o Hari kedua dan ketiga masing-masing 300 mg atau dosis disedsrhanakan o menjadi 2 x 300 mg/hari. Dosis total 1500 mg. Pada plasmodium vivax ditambahkan primakin 15 mg/hari selama 14 hari hari diberikan bersama atau setelah pemberian klorokin, sedangkan pada P. falciparum diberikan 3 sampai 5 hari saja untuk mensterilkannya. Obat Alternatif Amodiakin 3 x 200 mg hari pertama, disusul 2 x 200 mg pada 2 hari o berikutnya. Sulfadoksin-pirimetamin (Fansidar) dosis tunggal 2 – 3 tablet. o Kina (Quinine sulfat) 3 x 650 mg oral selama 7 – 14 hari o Meflokoin 15 sampai 25 mg/kg BB, dosis tunggal peroral atau terbagi o dalam 2 dosis setiap 12 jam. Halonfantrin dengan dosis 500 mg tiap 6 jam, total 1500 mg. o Qinghaosu, kinghaosu, dan Pironaridin. o Beberapa antimikroba antimikroba dapat digunakan digunakan untuk malaria malaria yaitu: Tetrasiklin 4 x 250 mg/hari, 7 – 10 hari o Doksisiklin 2 x 100 mg/hari, 7 hari o Klindasimin 3 x 300 mg/hari, 7 – 10 hari o Spiramisin 3 x 500 mg o Rifampisin 1 x (450 – 600) mg o Flouroquinolon o Sulfanamid o
Jenis pengobatan pengobatan malaria : A. Kemoprofilaksis : jarang dilakukan B. Pada keadaan akut 1. Kloroki Klorokin n basa (lihat pada terapi terapi umum umum di di atas). atas). Apabila Apabila terpaksa terpaksa diberi obat secara parentral, diberikan klorokin 200 mg IM/6 jam, maksimal 800 mg/hari. 2. Kina sul ulffas. Kina HCl dalam NaCl fisiologis/dextrosa 5% dalam waktu 4 jam infus dan diulangi 12 jam kemudian, maksimal 1800 mg/24 jam. C. Terapi supresif, agar tidak timbul serangan malaria. jenis obat yang digunakan :
•
•
•
•
•
•
•
Klorokin untuk : Pendatang sementara ke daerah endemis. Dosis klorokin: 300 mg/minggu, 1 minggu sebelum berangkat, selama berada di lokasi sampai 4 minggu setelah kembali. Penduduk di daerah endemis dan penduduk baru yang akanm menetap tinggal, dianjurkan menelan klorokin 300 mg/minggu selama 6 tahun atau amodiakin 600 mg/2 minggu. Semua penderita demam di daerah endemis diberi klorokin dosis tunggal 600 mg. Bila di daerah itu plasmodium falsiparum sudah resisten terhadap klorokin, ditambahkan primakin sebanyak 3 tablet. Mepakrin 100 mg/hari dimulai 2 minggu sebelum sampai hingga 4 minggu setelah keluar dari daerah endemis tersebut. Pirimetamin (Daraprim) 50 mg/minggu sampai dengan 4 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut. Proguanil 100 mg/hari atau 300 mg dosis tunggal/minggu sampai dengan 4 minggu setelah kembali. Kina 1 tablet (250 mg)/hari sampai dengan 4 minggu setelah meninggalkan lokasi
D. Terapi radikal, untuk menghilangkan seluruh parasit malaria dalam tubuh, diberikan obat : Klorokin, seperti terapi akut bersama dengan primakin 15 mg selama o 14 hari. Pirimetamin + sulfadoksin (FANSIDAR) plus primakin. o E. Terapi kasus-kasus khusus 1. Mala Malaria ria serebr serebral, al, diraw dirawat at di ruanga ruangan n perawat perawatan an intensi intensiff (ICU). (ICU). Obat Obat diberikan parentral adalah : Klorokin 200 mg IM, diulangi 6 jam kemudian. Dosis maksimal 800 mg/hari, hati-hati! Kina hidroklorida dalam NaCl fisiologis/dextrosa 5% dalam waktu 4 jam, diulangi 12 jam kemudian. Dosis maksimal 1800 mg/24 jam. kalau sudah sadar diteruskan dengan pemberian peroral 3 x 650 mg – 7 hari sejak hari pertama pemberian. Kinidin (isomer kina) 15 mg basa/kg BB dalam larutan seperti pada kina. Dilanjutkan peroral setelah sadar. Dekstran molekul rendah, 500 cc/24 jam
Bila ada hipoglikemi, diberikan 50 ml glukosa 40% IV, lalu diteruskan dengan dekstrose 10%. Ada yang berhasil dengan pentoksifilin 600 mg/hari plus kini dan klindasimin Bila kejang-kejang diberikan : fenobarbital 3,5 mg/kg BB: Diazepam 10 -20 mg/IV atau klorpromazin 50 – 100 mgIM Pentoksifilin 600 mg/hari Kinin + klindasimin
Jika tanpa komplikasi maka: 1. falciparum · dengan lini pertama yaitu artesunat + Amodiakuin + Primakuin · dengan lini kedua yaitu Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin 2. vivaks, ovale dan malariae · dengan lini pertama yaitu Klorokuin + Primakuin · dengan lini kedua yaitu Kina + Primakuin · pengobatan alternatif yaitu Kina + Doksisiklin atau Tetrasiklin + Primakuin Jika dengan komplikasi maka: 1. Peng Pengoba obata tan n simp simptom tomati atik k 2. Pemb Pember eria ian n obat obat ant antii malar malaria ia 3. Pemb Pember eria ian n Kemo Kemopro profil filak aksis sis
Farmakodinamik
Farmakokinetik
Efek samping
Kontraindikasi
Dosis
PRIMAKUIN KLOROKUIN Hanya be berupa Antimalaria; efek antimalaria; untuk antiradang; klorokuin hanya penyembuhan radikal efektif terhadap parasit dlm malaria vivax dan ovale; fase eritrosit, tdk pada fase primakuin → elektrofil jaringan; efektivitasnya efektivita snya (mediator oksidasisangat tinggi pada P. vivax, reduksi); beberapa P. ovale, dan P. malariae; P.vivax resisten dpt mengendalikan gejala terhadap primakuin klinis dan parasitemia malaria Pemberian per oral→ Absorpsi klorokuin terjadi diabsorpsi → distribusi cepat dan lengkap; kaolin luas ke jaringan; tidak dan antacid mengganggu pernah diberikan absorpsi klorokuin krn parenteral → hipotensi mengandung Ca dan Mg; nyata metabolisme klorokuin lambat anemia hemolitik akut Sakit kepala ringan, krn defisiensi G6PD; gangguan pencernaan, spasme usus dan gangguan penglihatan, dan gangguan lambung pd gatal-gatal; dosis tinggi); Klorokuin 250 mg/hari → metheglobinemia dan ototoksisitas dan retinopati sianosis (pd dosis lebih yg menetap; tinggi); granulositopenia Dosis tinggi parenteral → dan agranulositosis toksisitas system (jarang terjadi) kardiovaskular; Klorokuin parenteral sebaiknya diberikan dgn cara infus lambat atau IM dan SK dosis kecil. Pada penyakit sistemik berat (artritis rheumatoid dan lupus eritematosis); tdk bersamaan obat yg menimbulkan hemolisis dan depresi sumsum tulang; tdk dianjurkan utk wanita hamil - Primakuin fosfat : tablet setara dgn 15 mg basa. - Profilaksis terminal : primakuin 15 mg/hari selama 14 hari sebelum atau sesudah dari daerah endemik. - Penyembuhan radikal P.vivax dan P. ovale : setelah serangan akut, 3 hari diberi klorokuin, hari ke 4 dgn dosis 15 mg/hari selama 14 hari. - Penggunaan primakuin jangka lama hrs dihindari krn toksik,
Penyakit hati, gangguan sal. cerna, neurologic, dan darah yg berat; defisiensi G6PD → hemolisis; klorokuin + fenilbutazon → dermatitis; klorokuin + meflokuin → risiko kejang - garam klorokuin fosfat : tablet 250 dan 500 mg Malaria - Dosis awal : 10 mg/kgBB klorokuin basa; Pada 6, 12, 24, dan 36 jam selanjutnya dosis 5 mg/kgBB sampai dosis total 30 mg/kgBB dlm 2 hari
LO3.3 Prognosis Malaria ¤ Terjadi mortalitas hanya pada malaria berat, makin banyak komplikasi, makin besar peningkatan mortalitas ¤ Bergantung pada kecepatan dan ketepatan diagnosis memperkecil mortalitas ¤ Bergantung pada kegagalan fungsi organ ¤ Kepadatan parasit semakin padat semakin buruk LI 4.
Mampu Mampu memaham memahamii dan menjela menjelaskan skan penceg pencegahan ahan dan dan prosedur prosedur “Gebra “Gebrak k Malaria” Malaria”
Pencegahan Pencegahan penyakit malaria dapat di kelompokkn menjadi beberapa kegiatan : Pence Pencegah gahan an teha tehadap dap parasi parasite te yait yaitu u denga dengan n pengob pengobat atan an profi profila laksi ksiss atau atau pengobatan pencegahan penc egahan Orang yang akan berpergian ke daerah endemis malaria harus minum obat • anti malaria malaria sekurang sekurang kurangny kurangnyaa satu minggu minggu sebelum sebelum keberngk keberngkatan atan sampai sampai empat empat mingg minggu u setel setelah ah orang orang terse tersebut but menin meningga ggalk lkan an daerah daerah endemis malaria Wani Wa nita ta hami hamill yang yang akan akan berp berper ergi gian an ke daer daerah ah ende endemi miss mala malari riaa di • peringatkan tentang resiko yang mengancam kehamilannya. Sebelum berpergian, ibu hamil di sarankan untuk berkonsultasi ke klinik atau rumah sakit dan mendapatkan obat malaria Bayi dan anak-anak berusia di bawah empat tahun dan hidupdi daerah • endemis malaria harus mendapat obat anti malariakarena tingkat kematian bayi/anak akibat infeksi malaria cukuptinggi.2. Pencegahan terhadap vektor/gigitan nyamuk.
Daerah yang jumlah penderitanya penderitanya sangat banyak, tindakan untuk menghindari menghindari gigitan nyamuk sangat penting. Maka dari itu di saranakn u ntuk memakai baju lengan panjang saat keluar pada malam hari, juga dapat memakai minyak anti nyamuk saat tidur dimalam dimalam hari untuk mencegah mencegah gigitan gigitan nyamuk nyamuk malaria, malaria, karenabiasa karenabiasanya nya vektor vektor malaria malaria menggigit menggigit pada malam malam hari (Prabowo,2004). Tindakan-tindakan pencegahan yang dapat dilakukan : •
•
•
•
•
Usah Usahak akan an tidu tidurr deng dengan an kela kelamb mbu, u, memb member erii kawa kawatt kasa kasa,, mema memaka kaii obatny obatnyam amuk, uk, menye menyemp mprot rot ruang ruang tidur tidur dan dan mence mencegah gah nyamu nyamuk k untuk untuk berkembang biak di d i rumah seperti, kebiasaan keb iasaan menggantung menggantun g baju di rumah. Usaha pengobatan pencegahan secara berkala terutama di daerah endemis malari malaria. a. Menjaga Menjaga kebersih kebersihan an lingkun lingkungan gan dengan dengan members membersihka ihkan n ruang ruang tidur, semak semak sekitar rumah, genangan air dan kandang Meme Memeli lihar haraa ikan ikan sepert sepertii kepal kepalaa tima timah, h, gabus, gabus, muja mujair ir,, nila nila,, pada pada air air tergenang seperti kolam dan sawah M e m e l i h a r a i k a n s e p e r t i k e p a l a t i m a h , g a m b u s , m u ja ja i rr,, ni ni la la pa p a da a i r y a n g t er g e n a ng s e p er ti k o l am , s aw a h d a n Penyemprotan insektisida DDT dan benzon benzonee hexach hexachlor loride ide.. Penyem Penyempro protan tandil dilaku akukan kan pada pada tempat tempat-te -tempa mpatt yang digunak digunakan an u nt n t uk u k t em e m pa pa tt tt id i d ur u r d an an d in in d in in g r um u m ah ah l ai ai nn n n ya y a , t er e r ut u t am am a d i da er ah en de mi s malaria malaria juga juga temp tempat at bersara bersarangny ngnyaa nyamuk.. nyamuk.. Pendid Pendidika ikan n Keseha Kesehatan tan Masyar Masyaraka akatt yakni yakni berupa berupa penyul penyuluha uhan n kepada kepada masyarakat masyarakat mampu mampu meningkatka meningkatkan n pengetahuan pengetahuan kepada masyarakat masyarakat tentang tentang penyakit penyakit malaria malaria terutama terutama cara pencegahan pencegahan dan pengobatannya (Sjamsunir, 2002)
Gebrak Malaria Gebr Gebrak ak Mala Malari riaa adal adalah ah gera geraka kan n nasi nasion onal al selu seluru ruh h komp kompon onen en masyara masyarakat kat untuk untuk membera memberantas ntas malaria malaria secara secara intensif intensif melalui melalui kemitra kemitraan an anatara pemerintah, dunia usaha, lembaga swadaya masyarakat dan badan badan internasional serta penyandang dana. Berbagai upaya penanggulangan malaria yang telah dikerjakan telah memberi memberi hasil positif seperti terlihat dari penyebaran penyakit malaria yang semakin terkonsentrasi di tempat-tempat tertentu tertentu dan makin menurunnya tingkat endemisitas maupun prevalensi pada daerah-daerah yang ditangani secara intensif misalnya dengan intensifikasi pemberantasan malaria di daerah Pasca Tsunami yaitu Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD) dan Nias serta di 5 provinsi wilayah timur ( Papua, Maluku, Maluku, Maluku Maluku Utara, Utara, Nusa Tenggara Tenggara Timur Timur dan Papua Papua Barat Barat dengan dengan bantuan Global Fund). Program malaria yang telah dan sedang dilakukan adalah: 1. POSMALDES ( POS MALARIA DESA ) a. Pengertian Pos malaria Desa ( POSMALDES ) adalah wadah pemberdayaan masyarakat dalam penanggulang malaria yang dibentuk dari, oleh , dan untuk masyarakat secara mandiri dan berkelanjutan b. Fungsi a) Wadah Wadah bagi semua semua masyara masyarakat kat didesa didesa dalam dalam upaya upaya penanggula penanggulang ng malaria. b) Alat legitimasi kegiatan masyarakat masyar akat dalam penaggulangan penaggula ngan malaria.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
c) Media pengembangan pengembangan pelestari pelestarian an budaya budaya dan nilai – nilai nilai kearifan kearifan lokal dalam penanggulangan malaria Tujuan Tumbuh dan berkembangnya peran dan kemandirian masyarakat didalam upaya penanggulangan malaria di desa sehingga malaria tidak merupakan masalah kesehatan masyarakat Kegi Kegiat atan an oprasi oprasion onal al POLD POLDAM AMES ES a) Penemua Penemuan n dan pengobat pengobatan an penderit penderitaa oleh kader kader terlati terlatih. h. b) Penyuluhan kepada masyarakat. c) Berbaga Berbagaii upaya untuk untuk kemandir kemandirian ian dan pemberda pemberdayaan yaan Posmal Posmaldes, des, misalnya: iuran, arisan kelambu, kerja bakti, membersihkan sarang nyamuk, dan lain-lain Bimb Bimbing ingan an Teknis Teknis Dan Dan Penda Pendamp mping ingan an Bimbingan teknis dilakukan oleh petugas Puskesmas/Pustu/Polindes meliputi penemuan dan pengobatan penderita, penyuluhan dan penggerakan masyarakat masyarak at dalam penanggulangan penanggula ngan malaria, pembuatan sediaan darah/Rapid Diagnostic Test( bila memungkinkan ). Pendampingan untuk kelestarian dan kemandirian Posmaldes dilakukan oleh LSM, PKK, Organisasi Desa, TOMA, TOGA, Tokoh Adat, dan lainlain Upay Upayaa Pem Pembe berd rday ayaa aan n Agar Posmaldes dapat berfungsi secara efektif dan berkembang sesuai dengan kebutuhan, diperlukan berbagai upaya antara lain : a) Membangun komitmen dengan Pemerintah daerah setempat untuk mendapatkan dukungan kebijakan dalam rangka pembentukan POSMALDES. b) Membangun dukungan dukung an sosial dan finansial dari lintas sektor terkait, LSM dan masyarakat c) Memberdayakan masyarakat dalam upaya penanggulangan penyakit malari Indik Indikat ator or keber keberhas hasil ilan an Indikator keberhasilan POSMALDES diukur dengan : a) Dimanfaatkannya POSMALDES oleh masyarakat sehingga penderita segera ditolong dengan pemberian obat secara benar dan tepat. b) Berfungsinya POSMSLDES dalam upaya penyuluh an dan pemberdayaan masyarakat masyarak at dalam penanggulangan penanggulang an penyakit malaria. c) Kegiatan POSMALDES dapat berlangsung secara mandiri dan berkelanjutan. Hasil Hasil upaya upaya pengemb pengembanga angan n POSMAL POSMALDES DES di di 4 propinsi propinsi Hasil upaya pengembangan POSMALDES di 4 propinsi (NTT, Maluku, Maluku Utara, dan Papua ), adalah : a) POSMALDES mulai dibentuk di 13 Kabupaten di 4 propinsi lokasi proyek IPM- GF pada bulan Maret 2004. 20 04. b) Sampai dengan bulan Agustus Agu stus 2004, telah dibentuk dibentu k 882 POSMALDES dan 1606 kader sudah dilatih c) POSMALDES ini tersebar di 179 Puskesmas. d) Jumlah kasus malaria yang diobati sebanyak 27.960 orang ( sekitar 13% dari jumlah seluruh kasus yang ditemukan dari lokasi dan periode yang sama)
2. GEBRAK MALARIA a. Pengertian Gebrak malaria adalah gerakan nasional seluruh komponen masyarakat untuk memberantas malaria secara intensife melalui kemitraan antara pemerintah, dunia usaha, lembaga wadaya masyarakat, dan badan-badan internasional serta penyandang dana. b. Tujuan Tujuan gebrak malaria adalah meningkatnya kemampuan setiap orang dan kepedulian masyarakat untuk mengatasi malaria, terciptanya lingkungan yang terbebas dari penularan malaria, terselengara dan terjangkaunya upaya penanggulangan malaria yang bermutu untuk menurunkan angka kematian dan kesakitan malaria serta meningkatkan produktifitas kerja guna mencapai indonesia sehat 2010. c. Sasaran Sasaran gebrak malaria meliputi 3 kahalayak sasaran, yaitu: a). Sasaran Primer Sasaran primer adalah kelompok sasaran didaerah bermasalah malaria, meliputi siapa yang paling beresiko malaria, malaria , siapa yang paling ba nyak terkena malaria, mana yang y ang paling penting yang harus dijangkau. b). Sasaran Sekunder Sasaran sekunder adalah kelompok sasaran yang mempengaruhi perubahan perilaku ( melatih, mendukung, memotivasi ) kelompok sasaran primer. c). Sasaran Tersier Sasaran tersier adalah para pembuat dan pengambil keputusan, penyandang dana yang memungkinkan terlaksananya kegiatan gebrak malaria. d. Jenis Kegiatan Jenis kegiatan dalam malaria ini meliputi : a) Advokasi Advokasi gebrak malaria adalah suatu upaya persuasi dan motivasi dengan informasi yang tepat, akurat, dan shahi untuk memperoleh dukungan dari pemerintah, dunia usaha, LSM dan para pengambil kebijakan kebijak an publik sehingga sehingg a terjadi perubahan kebijakan yang mendukung mend ukung upaya pemberantasan malaria. b) Kemitraan Kemitraan gebrak malaria adalah upaya untuk menciptakan suasana konduktif guna menunjang promosi gebrak malaria, menjalin kemitraan untuk pembentukan opini publik dengan berbagai kelompok yang ada di masyarakat seperti tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh adat, lembaga sawdaya masyarakat, dunia usaha, swasta dan organisasi c) Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan masyarakat adalah segala upaya untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan masyarakat agar mampu mengindentifikasi masalah, merencanakan, dan melakukan pemecahannya dengan memanfaatkan potensi setempat dan fasilitas yang ada.
B. MASALAH DALAM PELAKSANAAN PROGRAM MALARIA Dari berbagai hasil penelitian dan program yang dilakukan di Indonesia oleh berbagai pihak maka ada beberapa masalah dalam pelaksanaan program malaria yang harus diatasi bersama antara lain : 1. Diagnosis : masih banyak kasus malaria dengan penderita yang tinggal di daerah terpencil dan sulit terjangkau serta hanya berdasarkan gejala yang nampak saja. 2. Pengobatan : beberapa daerah endemik malaria sudah banyak penderita yang resisten. 3. Pengendalian : pengendalian vektor tidak berdasarkan fakta dinamika transmisi penularan malaria. 4. Kerjasama dan partisipasi masyarakat : terbatasnya partisipasi dari sektor lain dan masyarakat. 5. Mobilisasi sumber daya : advokasi sumberdaya untuk mendukung upaya pengendalian malaria di tiap daerah administrasi. C. RENCANA PENGENDALIAN MALARIA Bagan diatas adalah rencana pengendalian malaria hingga tahun 2010 dengan target utama menurunkan angka kesakitan karena malaria hingga 50% untuk seluruh penderita di Indonesia. Adapun obat anti malaria yang digunakan di Indonesia adalah : 1. amodiakuin 2. artesunate 3. primakuin 4. klorokuin 5. kina 6. artemeter Sedangkan untuk antibiotik antara lain : 1. doksisiklin 2. tetrasiklin