SISTEM TELEPON
1. Umum Pekerjaan sistem telepon meliputi pengadaan semua peralatan, tenaga kerja, pemasangan,
pemrograman,
pengujian
dan
perbaikan
selama
masa
pemeliharaan sehingga seluruh sistem telepon dapat beroperasi dengan baik dan benar.
2. Lingkup Pekerjaan 1. Pekerjaan ini mencakup penyediaan dan pemasangan : Pengadaan, pemasangan, pemrograman dan pengujian PABX kapasitas line PT. TELKOM seperti tertera pada gambar rencana, jumlah sambungan telepon, dan jumlah extention seperti tertera pada gambar dan harus dapat dikembangkan (expandable ) menjadi sejumlah extention seperti tertera pada gambar
lengkap
dengan accessories nya nya
(PC Komputer,
Printer
dan
sebagainya) sehingga sistem dapat beroperasi dengan baik dan benar. Pengadaan dan pemasangan seluruh pesawat telepon sebagaimana tertera pada gambar perancangan.
2. Pengadaan dan pemasangan pemasangan instalasi in-door dari junction box PT. TELKOM ke MDF sampai peralatan PABX di ruang kontrol.
3. Pengadaan dan pemasangan instalasi luar bangunan (outdoor ) dan instalasi dalam bangunan (indoor ) dari MDF-PABX ke IDF (Intermediate Distribution
Frame ) hingga ke outlet telepon.
4. Pengurusan P engurusan perizinan
persetujuan pemakaian peralatan PABX yang akan
dipasang, dari PT. TELKOM.
Sistem Telepon Hal 1 dari 17
5. Pekerjaan-pekerjaan lainnya yang menunjang pekerjaan tersebut di atas seperti : bak kontrol, rak kabel, marking cable (outdoor dan indoor ) dan lainlain pekerjaan penunjang agar sistem telepon dapat bekerja dengan baik dan benar yang disetujui Konsultan Pengawas/ MK.
6. Melaksanakan pengujian dan komisioning untuk seluruh sistem telepon dan seluruh peralatan yang terpasang.
3. Persyaratan Bahan PABX yang diusulkan dan peralatan pendukungnya harus merupakan tipe yang disetujui oleh PT. TELKOM yang berguna untuk hubungan ke jaringan sambungan telepon umum (PSTN). Peralatan ISDN PABX harus menggunakan sistem fully digital SPC (Store
Program Control ) untuk teknik penyambungan fully digital dan memenuhi persyaratan sebagai berikut : - Harus merupakan ISDN-PABX - Harus sesuai dengan standar CCITT G.732 - Menggunakan format PCM 30 channel 2.048 Mbps - Menggunakan 8 kHz sampling rate - Menggunakan 8 bit “A” law - Mempunyai jumlah line dibutuhkan : •
Trunkline / TELKOM Line : jumlah line yang tertera pada gambar dan dapat dikembangkan menjadi jumlah line yang tertera pada gambar line.
•
Extension line : jumlah extension line yang tertera pada gambar yang dapat diexpandable menjadi jumlah extension line yang tertera pada gambar.
•
ISDN BRA : min 4 BRA lines .
Sistem Telepon Hal 2 dari 17
PABX yang diusulkan harus dapat mengikuti dan menikmati fasilitas-fasilitas yang terbaru dalam hubungannya dengan perkembangan teknologi jaringan umum ISDN di Indonesia.
Fasilitas-fasilitas yang terbaru ini harus dapat diaplikasikan pada sistem PABX setelah di instalasi, tanpa ada perubahan besar dari sistem.
Peralatan PABX harus tersusun dalam disain modular, yang dengan mudah dapat dipasang maupun dikeluarkan dari tempatnya.
Semua PE Card dalam PABX harus dapat : - Dipasang dalam semua PABX slot yang bersifat universal dan tidak tetap (non-fixed basis ) - Dapat dilepaskan dari posisinya tanpa harus memadamkan power supply untuk seluruh sistem.
A. Inter-shelf and inter-cabinet cabling. PABX yang ditawarkan harus merupakan model dan tipe yang paling akhir (mutahir) untuk kapasitas yang sama. PABX
yang
harus
memiliki trunk card
yang
dapat berfungsi
sebagai loop start CO maupun DID analog, yaitu dengan menggunakan
trunk card yang sama untuk dihubungkan ke loop start line TELKOM maupun DID analog trunk . PABX
harus
berkemampuan untuk diintegrasikan dengan peralatan
voice mail.
Sistem Telepon Hal 3 dari 17
B.
Konstuksi PABX.
•
PABX yang akan dipasang adalah PABX dengan sistem switching yang / TDM technology , sesuai dengan spesifikasi full digital PCM system CCITT (A-Law Coded ).
•
PABX yang akan dipasang harus memenuhi standar ISDN dan dapat dihubungkan
dengan
PASOPATI
dari
PT.
TELKOM,
dan
akan
disambung ke TELKOM dengan 4 ISDN BRA line. •
Semua bahan dan peralatan harus bermutu baik serta mempunyai kemampuan untuk dipasang di daerah tropis. Semua peralatan harus dapat bekerja tak terbatas pada suhu keliling 45°C dan kelembaban relatif 85 %.
•
PABX harus mempunyai "High Trafic Capacity " non blocking system . Teknologi : fully digital , Stored Program Control (SPC) dan Hierarchical
Control Structure TDM (Time Division Multiplexing ). Digital Switching : Sampling frequency 8 kHz PCM word 8 bits
Encoding A Law Speech Channel Bit Rate 64 kbit ISDN 2B + D Channel Bit Rate 144 kbit
Sample duration 125 us. Komunikasi data : V24/R232 C Assyncronous, 75 s/d 64.000 bps. ISDN adapter, 64.000 s/d 128.000 bps, untuk BRA ISDN adapter, 64.000 s/d 2 Mbps, untuk PRA. Catu daya : Tegangan 220/240 Volt, 50-60 Hz. Battery 48 Volt DC, cukup untuk mencatu PABX pada beban penuh selama min. 2 jam. Konsumsi daya ± 1 VA per-extension. Ketinggian sea level : 0 - 25 m Sistem Telepon Hal 4 dari 17
Kondisi kerja : Temperatur ruangan 0-45°C Kelembaban ruangan 15% - 85%. •
PABX harus dirancang dalam struktur full modular , baik struktur board maupun kabinet, sehingga sistem dapat dikonfigurasi dan dikembangkan secara bebas.
•
Hubungan antara kabinet dan antara unit-unit yang lebih besar harus dengan sistem plug-in yang sederhana atau menggunakan kabel serat optik.
•
PABX harus mempunyai sekurang-kurangnya satu buah CPU (Central
Processing Unit ) seperti tertera pada gambar jumlah unit dan jumlah memory seperti yang tertera pada gambar dengan 1 sebagai back-up, sebagai unit pengontrol operasi, dan dapat dilengkapi dengan CPU kedua
yang
berfungsi
sebagai
cadangan
(redundant CPU) bila
diperlukan. •
PABX harus memiliki sistem catu daya yang tersebar (decentralized), sehingga bila salah satu daya mengalami kerusakan maka PABX masih dapat berfungsi sebagian, dan bila diperlukan PABX dapat pula dilengkapi dengan catu daya cadangan (redundant power supply ).
•
Seluruh peralatan elektronik harus diletakan didalam kabinet besi yang memiliki sistem sirkulasi udara yang baik sehingga tidak diperlukan lagi kipas angin (fan ) eksternal.
•
PABX harus memiliki kapabilitas alarm dan diagnosa kerusakan jarak jauh r(emote maintenance ), sehingga bila terdapat kerusakan pada sistem maka kerusakan harus dapat segera diketahui dan diatasi oleh engineer pada remote office .
•
PABX harus dapat memindahkan seluruh saluran PTT kepada pesawat telepon tertentu bilamana terjadi pemadaman total pada unit PABX.
•
PABX harus dapat tetap menyimpan data-data konfigurasi dan program secara permanen, walaupun sistem dipadamkan total untuk jangka waktu yang sangat lama.
Sistem Telepon Hal 5 dari 17
•
PABX harus memiliki battery internal yang dapat mempertahankan jam dan tanggal pada sistem bilamana terjadi pemadaman total pada catu daya dan baterai eksternal.
•
PABX harus memiliki kemampuan networking dan network management yang baik untuk network analogue maupun digital, dan dengan spesifikasi sebagai berikut : Digital tie-lines : Sofv, S2mfv Analogue tie-lines
C.
: "E + M", 2-wire, 4-wire.
Kemampuan PABX. Secara umum PABX harus memiliki kemampuan minimum sebagai berikut: PABX dapat membagi extension dalam kelas-kelas sebagai berikut : 1. Non restricted (zona 1 - 4) 2. Semi restricted 3. Fully restricted
dan fasilitas-fasilitas sebagai berikut : 1. Call
charge
metering .
PABX
harus
dapat
merekam
dan
mengeluarkan data pemakaian line PTT, PABX harus mampu melakukan pengukuran waktu pembicaraan yang dilakukan oleh
extension (non
restricted )
bila
extension tersebut
melakukan
sambungan city call . 2. Night Service operation . Apabila ada panggilan ke operator dan operator
tidak
ada
ditempat,
maka
panggilan
tersebut
akan
diteruskan secara otomatis ke pesawat reception atau information . 3. Flexible Numbering Scheme . Pemberian nomor extention dapat disamakan dengan nomor ruang atau lantai, sehingga dapat memudahkan untuk mengetahui lokasinya.
Sistem Telepon Hal 6 dari 17
4. Voice Paging . PABX dapat dihubungkan dengan sound system yang terdapat di gedung, sehingga bila terjadi suatu keadaan darurat seperti kebakaran dan sebagainya, maka General Manager dapat memberikan pengumuman melalui pesawat telepon yang ada. 5. Back up Battery . Untuk menjaga agar data-data yang telah dimasukan ke dalam memory PABX tidak hilang sewaktu terjadi pemadaman aliran listrik, maka PABX harus dilengkapi dengan baterai khusus yang dapat bertahan selama minimal 45 hari. 6. Confrence Call . PABX dapat menghubungkan conference call sedikitnya untuk 3 pihak (three parties ) 1 extension dan 2 external
line , 2 extension dan 1 external line atau 3 extension line . 7. Call Transfer . Setiap extension setelah pembicaran selesai dapat memindahkan panggilan lawan bicaranya baik internal maupun eksternal kepada extention lainnya. 8. Call
Diversion . Extention tertentu
dapat
memindahkan
setiap
panggilan yang tertuju kepadanya, kepada extension lain yang dikehendaki. 9. Partner Group . Beberapa extension dapat dikelompokkan di dalam satu kelompok, sehingga bilamana terdapat panggilan untuk anggota kelompok maka dengan menekan tombol tertentu, anggota yang lain dapat menerima panggilan tersebut. Panggilan di antara anggota hanya dengan menekan satu tombol tertentu. 10. Do Not Distrub . Dengan menekan tombol tertentu pesawat extension dapat membuat pesawatnya tidak dapat dihubungi untuk sementara. 11. Abreviated Dialing . Walaupun extension tertentu mempunyai kelas
semi-restricted , namun dengan menekan angka tertentu (3 atau 4 digit) maka pesawat extension tersebut dapat melakukan panggilan
city call (ke nomor tertentu yang telah dimasukan kedalam memory PABX). 12. Call Back . Jika satu extension memanggil extension lainnya yang sedang sibuk (berbicara), maka dengan menekan satu sandi,
extension tersebut akan berdering bilamana extension yang dipanggil sudah bebas.
Sistem Telepon Hal 7 dari 17
13. Different Ringing . Setiap extension dapat membe dakan panggilan external atau internal melalui bunyi bel panggilan yang berbeda. 14. Last Number Redial . Setiap extension dapat melakukan panggilan ulang baik external maupun internal dengan hanya menekan suatu nomor sandi tertentu, tanpa harus mengulang menekan seluruh nomor telepon. 15. Appoinment Call . Extension akan berdering sesuai dengan waktu yang telah diprogram melalui pesawat itu sendiri. 16. Call Pickup . Setiap panggilan pada extension , dapat diambil/dialihkan oleh extension lain yang berada didalam satu ruangan. 17. Chief / Secretary
Function .
Beberapa
pasang
pesawat
dapat
difungsikan sebagai pesawat chief-secretary , sehingga tidak lagi dibutuhkan unit chief secretary tambahan diluar PABX. 18. Software Lock . Extension yang memiliki fasilitas "non restricted " dapat mengunci pesawatnya dengan menggunakan sandi yang ditentukan
oleh
masing-masing
pemilik,
sehingga
menghindari
pemakaian pesawat telepon oleh orang lain. 19. Emergency Switching of Lines . Bilamana terjadi pemadaman PABX secara total seperti PABX dalam perbaikan atau terjadi pemadaman aliran listrik yang sangat lama sehingga back-up battery habis, maka seluruh line external harus dapat dialihkan secara optimis kepada pesawat-pesawat telepon tertentu.
D.
Operator Console Operator console harus bekerja secara full ISDN dengan interface SO (Digital
ISDN/
PASOPATI)
memiliki
tombol-tombol
yang
mudah
dioperasikan, memiliki kunci secara hardware sehingga pesawat tidak dapat dipergunakan tanpa membuka kunci, dan memiliki layar peraga (display ) LCD yang cukup besar dengan lampu penerangan pada bagian belakang (back lite ) sehingga pesan tampilan menjadi jelas dan mudah untuk dibaca pada segala kondisi ruang dan penerangan. Disamping
Sistem Telepon Hal 8 dari 17
berkemampuan standar, operator console harus memiliki "Busy Display " yang terpadu pada layar peraga.
E.
Pesawat Digital Telephone Set Pesawat digital telepon yang ditawarkan harus bekerja secara full ISDN dengan interface SO, memiliki tombol-tombol yang mudah dioperasikan dan memiliki layar peraga (display ) yang cukup lebar dan jelas untuk dibaca. Pesawat digital telepon set harus mempunyai Multi digital dengan kemampuan sebagai berikut : a) Fungsi-fungsi dan feature PABX dapat diaktifkan dengan menekan sebuah tombol (atau dengan menggunakan access code ). b) Pada aplikasi Sekretaris Executive , komunikasi antara dua pihak dapat dilakukan dengan hanya menekan sebuah tombol. c) Optional Data Adapter harus dapat ditambahkan untuk komunikasi data ke Terminal Data atau Workstation PC. d) Tombol-tombol dapat diprogram untuk penerapan multi line dan juga untuk fungsi-fungsi feature . e) Multi line harus dapat diartikan bahwa lebih dari sebuah directory
number dapat diprogramkan pada telepon digital dan dapat dipakai untuk menerima dan melakukan outgoing-call . f) Directory number dapat berupa nomor yang sama baik di executive telepon maupun di sekretaris telepon yang berfungsi untuk call
filtering . g) Telepon Digital Set dapat mengambil tegangan dari power supply PABX untuk semua fungsi kemampuan (feature ) dan display , dan tidak perlu external power (adaptor).
Display LCD untuk menunjukkan tanggal dan waktu, nomor dan nama pihak pemanggil, petunjuk pemakaian, selang waktu pembicaraan dan lain-lain.
Sistem Telepon Hal 9 dari 17
Hubungan antara Digital Telepon Set dengan PABX terdiri dari hanya sebuah kabel Twisted Pair (1pair). h) Tombol-tombol fungsi dapat diprogram untuk menerima sebuah
Direct Line TELKOM untuk digunakan sebagai Private Line baik untuk incoming maupun untuk outgoing . i) Harus dapat diprogram untuk Private Line yang sama dengan pesawat telepon yang berlainan untuk aplikasi Executive Secretary . j) Tombol fungsi dengan Direct Line untuk Private Line dapat diprogram untuk ringing secara serempak pada kedua pesawat digital Executive dan Secretary atau tanpa ringin melainkan dengan indikator secara visual. k) Telepon digital dapat dikembangkan dengan menambahkan Add On
Module 22 tombol fungsi atau lebih yang dapat diprogram jika jumlah tombol fungsi pada telepon digital standar tidak mencukupi. l) Display module harus bersifat modular (dapat ditambahkan atau dilepas). Mempunyai fasilitas :
F.
•
Hand free
•
Telephone book
•
Tampilan nomor dan nama pemanggil
•
Daftar pemanggil yang tidak terjawab (list of call during absence )
•
Call transfer dengan tombol "R"
•
Conference
•
Pengaturan Loudness dan Ring
Pesawat Telepon Analog Pesawat telepon yang ditawarkan adalah tipe standar, dengan sistem pemasangan terdiri atas dua jenis, yaitu pemasangan di atas meja (desktop type ) untuk ruang kantor dan pemasangan di atas dinding (wall
mounted type ) untuk ruang power house , AHU, Pantry , Lift dan lain sebagainya. Sistem Telepon Hal 10 dari 17
Setiap pesawat telepon harus mempunyai fasilitas sebagai berikut :
G.
•
Tombol yang mudah dioperasikan
•
Transfer call dengan tombol "R"
•
Tombol "Call number memory "
•
Dial dengan menggunakan sistem DTMF
Fasilitas dan Kapasitas PABX •
Interface cabinet floor standing
•
MDF cabinet with conector on system site
: 1 unit
•
140 pairs MDF block krone for network side termination
: 1 unit
•
Common Control CPU untuk < 1000 extension
: 1 set
•
System printer dot matrix 100 C/S, do C/L
: 1 unit
•
20 MB winchester disk , 5 1/4 "and integrated 5 1/4"
floppy disk drive
: 1 unit
•
40x speed CD ROM drive
•
System terminal maintenance & programming
: 1 unit
•
Traffic Annalysis Software
: 1 set
•
Call logging software
: 1 set
•
Operator/ Attendaut Console 40 Character Alfa
Numeric display •
: 2 unit
Analog Extension Circuits consist of : ◊
With Massage waiting
: 30 bh
◊
DTMF
: 50 bh
Sistem Telepon Hal 11 dari 17
•
Billing System
•
Trunk line Circuits
•
yang dapat dikembangkan sampai 50 buah
•
150 lines lightning Protector / surge suppresor
•
Conference modul for 6 Station Internal or 1 external and 5 internal
•
DTMF Receiver module
•
DTMF Generator module
•
Battery Charger including MF lead acid Battery for 8 hours operation
: 120 bh
: 1 set
: 1 unit
•
Remote Diasnostic
•
Fasilitas-fasilitas lainnya, sehingga PABX mempunyai kemampuan pelayanan yang dikehendaki.
H.
Power Supply & Switching 1. Harus dipasang suatu sistem catu daya untuk telepon yang terdiri dari : •
Catu daya listrik 220 V AC ± 10%, 50 Hz, ±10%
•
Satu rectifier
•
Satu unit accumulator MF lead acid battery 24/48 V DC, dengan kapasitas 8 jam operasi.
2. Pada keadaan normal PABX harus dapat bekerja dengan catu daya utama, yakni dari PLN 220/380 V AC, 50 Hz. 3. Battery plan harus dapat secara otomatis langsung menampung operasi PABX dan switchboard-switchboard yang bersangkutan paling sedikit selama 8 jam pada kegagalan catu daya utama.
Sistem Telepon Hal 12 dari 17
Battery plan harus bekerja atas dasar "full load " dengan seluruh beban ditanggung oleh battery charger . 4. Peralatan swicthing harus dilengkapi dengan alarm yang dapat dipakai untuk menunjukkan adanya kerusakan pada switch , power ,
ringing dan tone generator , serta abnormal dan subnormal exchange voltage . 5. Power supply untuk PABX, baik main supply maupun battery harus dapat dimatikan secara sendiri-sendiri dengan saklar. 6. Apabila power supply dimatikan maka secara otomatis semua saluran PT. TELKOM harus dialihkan kepada pesawat-pesawat cabang tertentu. 7. Sambungan kejala-jala harus dilengkapi dengan box sekring dan saklar. 8. Hubungan dari battery ke PABX harus melalui sebuah sekring induk 9. Harus disediakan satu combination distribution frame (IDF atau MDF) untuk terminasi semua kabel yang memasuki ruangan switching. Sebagai dari frame tersebut harus bekerja sebagai garis demarkasi untuk kabel pengikat sistem telepon lokal dari sisi vertikal IDF.
3.2.
Kabel Instalasi Telepon •
Kabel
instalasi
telepon
dari terminal box ke
seluruh extension
sebagaimana tertera pada gambar menggunakan kabel jenis ITC 1 x 2 pairs x 0,6 mm¨ (indoor telephone cable ), dan jerry armored 1 x 2 pairs x 0,6 mm¨ (outdoor telephone cable ). •
Instalasi kabel primer dari MDF ke setiap terminal box harus memakai pelindung pipa PVC kelas D dengan ukuran yang sesuai, sedangkan dari
terminal box ke setiap extension ditarik melalui rak kabel atau pelindung pipa kelas D sesuai dalam gambar rancangan. •
Untuk kabel instalasi telepon yang berada di luar gedung harus memakai kabel tanah dari jenis yang sesuai tercantum dalam gambar, yaitu
outdoor jelly armored telephone cable dengan ukuran 0,6 mm¨.
Sistem Telepon Hal 13 dari 17
•
Pipa instalasi pelindung kabel tanah tersebut harus memakai pipa PVC kelas AW dengan ukuran yang sesuai. Pada
perlintasan/ crossing dengan
jalan
atau
melewati
tempat
perkerasan, maka kabel tersebut harus dilidungi memakai pipa baja galvanis dengan ukuran yang sesuai dengan yang tercantum pada gambar.
3.3.
Perencanaan Pelaksanaan a. Gambar Kerja Kontraktor harus menyerahkan gambar-gambar kerja (shop drawing ) untuk disetujui Konsultan Pengawas/ MK. Gambar kerja (shop drawing ) harus diserahkan kepada Konsultan Pengawas/ MK selambat-lambatnya 30 hari sebelum pelaksanaan pemasangan. b. Pengolahan/Pekerjaan Kontraktor
harus
melaksanakan
pekerjaan
pemasangan/
instalasi
telepon sesuai dengan cara-cara dan petunjuk Konsultan Pengawas/ MK. Gambar-gambar dan persyaratan teknis ini merupakan ketentuan yang harus diikuti oleh Kontraktor didalam melaksanakan pekerjaan ini. c. Pekerjaan Instalasi/Pemasangan Kabel •
Kontraktor harus melaksanakan instalasi kabel dari terminal box ke seluruh extension dengan menggunakan bahan yang telah ditentukan seperti di dalam gambar-gambar dan persyaratan teknis ini.
•
Dari MDF di ruang PABX ditarik kabel kesetiap terminal Intermediate
Distribution Frame (IDF) yang jumlahnya sama dengan kapasitas terminal box tersebut.
Sistem Telepon Hal 14 dari 17
d. Pekerjaan Sambungan Kabel •
Semua sambungan baik yang berada di MDF maupun di terminal
box , harus memakai terminal strips tanpa solder, dan harus dipathing antara kabel keluar dan kabel masuk. •
Tidak diperkenankan adanya sambungan kabel di dalam atau pada sambungan pipa instalasi, semua sambungan harus berada di
terminal box tanpa solder. e. Pelindung Kabel •
Kontraktor harus memberikan pelindung kabel instalasi berupa pipapipa µPVC didalam gedung/ ruang pada semua instalasi telepon. Dan pelindungan kabel dengan pipa besi galvanis (GIP) pada instalasi yang menyeberangi jalanan, area yang perlu perlindungan mekanis seperti yang tercantum pada gambar.
•
Pada setiap jarak tarikan maksimum 12 m atau pada setiap belokan atau pada ujung dan pangkal suatu persimpangan/ crossing dengan jalan harus disediakan bak kontrol dari pasangan batu bata, penutup dari beton bertulang yang mudah dibuka dengan bentuk serta ukuran yang sesuai seperti tercantum dalam gambar.
f. Persyaratan Kerja •
Kontraktor harus mempelajari dan memahami lokasi pekerjaan setempat
dan
gambar-gambar
rencana
yang
secara
umum
menunjukan tata letak, instalasi dan lain-lain. Kontraktor
harus
melakukan
penyesuaian
dengan
keadaan
dilapangan sehubungan dengan adanya beda tinggi dan keadaan sebenarnya di lapangan. •
Kontraktor harus menempatkan secara tetap/ full time seorang koordinator yang ahli dalam bidangnya, berpengalaman dalam pekerjaan yang serupa dan dapat sepenuhnya mewakili Kontraktor dengan predikat baik.
Sistem Telepon Hal 15 dari 17
•
Tenaga
pelaksana
lainnya
harus
dipilih
hanya
yang
sudah
berpengalaman dan mampu menangani pekerjaan ini secara aman, kuat dan rapi. g. Pengujian Pekerjaan •
Seluruh instalasi kabel dan peralatan harus diuji terlebih dahulu sebelum dihubungkan dengan PABX dan saluran dari PT. TELKOM.
•
Seluruh pekerjaan tersebut baru dapat dianggap selesai dan diterima, bila telah diperiksa dan diuji oleh PT. TELKOM dan dinyatakan baik .
•
Kontraktor harus menyerahkan jadwal waktu tentang keperluan pengujian yang akan diselenggarakannya dan cara-cara pelaksanaan pengujian tersebut selambat-lambatnya 14 hari sebelum waktu pengujian, kepada Konsultan Pengawas/ MK.
•
Terhadap
kegagalan-kegagalan
pengujian
Kontraktor
harus
melaksanakan penggantian-penggatian bahan dan pekerjaan atau memperbaikinya
menurut
pendapat
Konsultan
Pengawas/
MK
dengan tanpa adanya tambahan untuk penggantian atau perbaikan pekerjaan yang gagal tersebut. h. Penyelesaian Pekerjaan Kontraktor harus melaksanakan perbaikan-perbaikan terhadap bidangbidang dinding atau bagian-bagian lain yang cacat/ rusak akibat pelaksaan instalasi pekerjaan ini, dengan biaya sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor. i.
Penyerahan Pekerjaan 1. Dokumen Terlaksana •
Kontraktor harus membuat catatan-catatan yang cermat dari penyesuaian-penyesuaian pelaksanaan pekerjaan di lapangan. Catatan
tersebut
harus
dituangkan
dalam
gambar
sesuai
pelaksanaan (as built drawings ). •
Kontraktor harus meyerahkan kepada Konsultan Pengawas/ MK, Dokumen terlaksana yang terdiri dari gambar-gambar sesuai pelaksanaan (as built drawings ) dan copy hasil pelaksanaan pengujian yang telah dilakukan oleh pihak yang berwenang dan Sistem Telepon Hal 16 dari 17
telah disahkan, selambat-lambatnya 14 (empat belas ) hari setelah pekerjaan selesai.
4.
Pedoman Penggunaan Kontraktor harus menyerahkan 1 (satu) set lengkap buku-buku pedoman penggunaan (operation manual ) sistem PABX yang telah terpasang, dari pabrik pembuat.
j.
Persyaratan Bahan/Material 1. Semua material yang disupply dan dipasang oleh Kontraktor harus baru dan material tersebut khusus untuk pemasangan di daerah tropis, material-material haruslah dari produk dengan kualitas baik dan dari produk yang terbaru. Untuk material-material yang disebut di bawah ini, maka Kontraktor harus menjamin bahwa barang tersebut adalah baik dan baru. 2. Untuk komponen dari material, yang mungkin sering diganti harus dipilih yang mudah diperoleh di pasaran.
k. Daftar Material/ Bahan 1.
PABX
: Panasonic,Siemens,Toshiba,NEC,Phillips,Setara.
2. Kotak Terminal
: Plat baja tebal 1,5 mm, ex. lokal.
3 Outlet Telepon
: CLIPSAL, MK, ABB/ setara. atau mengikuti merek PABX.
4. Kabel Telepon
: Supreme, Kabelindo, Kabel Metal/ setara
5
: CLIPSAL, EGA, Marshall Tuflex, Waller/ setara
Konduit
Sistem Telepon Hal 17 dari 17