SATUAN ACARA PENYULUHAN IBU HAMIL DENGAN GEMELLI
Oleh: Nama: Hairawati Nim : 201510300511008
PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2018
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik
: Ibu hamil dengan Gemelli
Sasaran
: Ny. M
Tempat
: Jalan Ikan Tombro Barat
Hari/tanggal
: Senin/ 15 Januari 2018
Waktu
: 14.00
1.Tujuan Instruktural Umum Setelah dilakukan penyuluhan, klien Setelah mendapat penyuluhan diharapkan ibu-ibu dapat mengetahui tentang Tanda Bahaya Pada Kehamilan.
2. Tujuan Khusus Setelah selesai mengikuti penyuluhan, diharapkan : a. klien dapat menjelaskan pengertian tanda bahaya pada kehamilan b. klien dapat Menyebutkan macam tanda bahaya pada keh amilan c. klien dapat menjelaskan komplikasi yang ditimbulkan d. klien dapat menjelaskan cara mencegah terjadinya bahaya pada kehamilan 3.Metode Diskusi/ Tanya jawab 4.Media Leaflet
No. 1.
Tahap Pembukaan
2.
Pengembangan
3.
Penutup
Kegiatan Mengucap salam Perkenalan Pendekatan dengan pesarta Menggali pengetahuan ibu tentang tanda bahaya pada kehamian Menjelaskan tentang pengertian tanda bahaya pada kehamilan, macam tanda bahaya pada kehamilan, komplikasi yang ditimbulkan dan cara mencegah terjadinya bahaya dalam kehamilan Memberi kesempatan peserta untuk bertanya. Mengadakan Tanya jawab untuk mengetahui seberapa jauh peserta paham tentang materi yang disampaikan Membagikan lieaflet Menyimpulkan hasil penyuluhan Ucapan terima kasih dan salam penutup
Waktu 10 menit
35 menit
15 menit
Evaluasi
a. Pelaksanaan b Tanggal / Jam : 25 Nopember 2014 c Waktu : 10.00 WIB d. Tempat : BPM Ny. Sri Sayekti, SST Desa Mukuh Kec. Kayen Kidul Kab. Kediri Macam pertanyaan yang diajukan : Bagaimana cara untuk mencegah terjadinya eklamsi pada kehamilan kedua Makanan yang bisa menyebabkan tekanan darah tinggi Jika terjadi KPD berapa lama minimal waktu bayi ak an lahir Apa yang dilakukan jika berat badan pada TM II masih belum naik padahal tidak mengalami mual muntah
MATERI TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN A. Pengertian Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu kehamilan yang memiliki suatu tanda bahaya atau risiko lebih besar dari biasanya (baik bagi ibu maupun bayinya), akan terjadinya penyakit atau kematian sebelum maupun sesudah persalinan (Tiran, 2007). Tanda-tanda bahaya pada kehamilan adalah tanda-tanda yang terjadi pada seorang Ibu hamil yang merupakan suatu pertanda telah terjadinya suatu masalah yang serius pada Ibu atau janin yang dikandungnya.Tanda-tanda bahaya ini dapat terjadi pada awal kehamilan Sedangkan menurut uswhaya 2009, Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah gejala yang menunjukkan bahwa ibu dan bayi dalam keadaan bahaya. B. Macam – macam tanda bahaya kehamilan a. Keluar darah dari jalan lahir
Perdarahan vagina dalam kehamilan adalah jarang yang normal. Pada masa awal sekali kehamilan, ibu mungkin akan mengalami perdarahan yang sedikit atau spotting disekitar waktu pertama haidnya. Perdarahan ini adalah pendarahan implantasi, dan ini normal terjadi. Pada waktu yang lain dalam kehamilan, perdarahan ringan mungkin pertanda dari servik yang rapuh atau erosi. Perdarahan semacam ini mungkin normal atau mungkin suatu tanda adanya infeksi.Pada awal kehamilan, perdarahan yang tidak normal adalah yang merah, perdarahan yang banyak, atau perdarahan dengan nyeri. Perdarahan ini dapat berarti abortus, kehamilan mola atau kehamilan ektopik. Pada kehamilan 7-9 bulan, meskipun hanya sedikit, tetap merupakan ancaman bagi ibu dan janin, karena mengindikasikan bahwa sesuatu telah terjadi, seperti adanya pelepasan plasenta sebelum waktunya (solusio plasenta) atau indikasi plasenta menutupi jalan lahir (plasenta previa). b. Keluar air ketuban sebelum waktunya Yang dinamakan ketuban pecah dini adalah apabila terjadi sebelum persalinan berlangsung yang disebabkan karena berkurangnya kekuatan membran atau meningkatnya tekanan intrauteri atau oleh kedua faktor tersebut, juga karena adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan servik dan penilaiannya ditentukan dengan adanya cairan ketuban di vagina. Penentuan cairan ketuban dapat dilakukan dengan tes lakmus (nitrazintest) merah menjadi biru (Saifuddin, 2002).
c. Kejang Pada umumnya kejang didahului oleh makin memburuknya keadaan danterjadinya gejala -gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga muntah. Bila semakin be rat, penglihatan semakin kabur, kesadaran menurun kemudian kejang. Kejang dalam kehamilan dapat merupakan gejala dari eklampsia d. Bengkak pada wajah, kaki dan tangan Memasuki masa kehamilan beberapa perubahan tubuh pada ibu hamil antara lain adalah kenaikan berat badan dan sedikit pembengkakan pada ba gian tubuh seperti tangan, kaki dan wajah. Namun waspada bila terjadi pembengkakan pada bagian tubuh tersebut dan diikuti dengan nyeri tengkuk, nyeri ulu hati dan pusing kepala bahkan kejang-kejang mendadak dan disertai pertambahan berat badan yang berlebihan selama hamil. Semua tanda tersebut mengarah pada keadaan keracunan kehamilan atau disebut dengan preeklampsia dan eklampsia bila kejang. Ibu hamil dengan kondisi bengkak, pusing kepala, nyeri tengkuk dan ulu hati, mata berkunang kunang wajib segera memeriksakan diri ke bidan dan tenaga kesehatan terdekat. e. Gerakan janin tidak ada atau kurang (minimal 10 kali dalam 12jam) Ibu mulai merasakan gerakan bayi selama bulan ke-5 atau ke-6. Beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika bayi tidur gerakannya akan melemah. Ba yi harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam 1 jam jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. f. Demam Tinggi Ibu menderita demam dengan suhu tubuh >38ºC dalam kehamilan merupakan suatu masalah. Demam tinggi dapat merupakan gejala adanya infeksi dalam kehamilan. Penanganan demam antara lain dengan istirahat baring, minum banyak dan mengompres untuk menurunkan suhu (Saifuddin,2002). Demam dapat disebabkan oleh infeksi dalam kehamilan yaitu masuknya mikroorganisme pathogen ke dalam tubuh wanita hamil yang kemudian menyebabkan timbulnya tanda atau gejala-gejala penyakit. Padainfeksi berat dapat terjadi demam dan gangguan fungsi organ vital. Infeksi dapat terjadiselama kehamilan, persalinan dan masa nifas. g. Nyeri perut yang hebat Nyeri abdomen yang tidak berhubungan dengan persalinan normal adalah tidak normal. Nyeri abdomen yang
mungkin menunjukkan masalah yang mengancam keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap dan tidak hilang setelah istirahat. Hal ini bisa berarti appendiksitis, kehamilan ektopik, aborsi, penyakit radang pelviks, persalinan preterm, gastritis, penyakit kantong empedu, iritas uterus, abrupsi placenta, infeksi saluran kemih atau infeksi lainn ya .
h. Sakit kepala yang hebat Sakit kepala bisa terjadi selama kehamilan, dan seringkali merupakanketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan. Sakit kepala yang menunjukkan suatumasalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang menetap dan tidak hilang dengan beristirahat. Kadang-kadang dengan sakit kepala yang hebat tersebut, ibu mungkinmenemukan bahwa penglihatannya men jadi kabur atau berbayang. Sakit kepala yang hebatdalam kehamilan adalah gejala d ari pre-eklampsia i. Muntah terus dan tidak bisa makan pada kehamilan muda. Mual dan muntah adalah gejala yang sering ditemukan pada kehamilan trimester I. Mual biasa terjadi pada pagi hari, gejala ini biasa terjadi 6 minggu setelah HPHT dan berlangsung selama 10 minggu. Perasaan mual ini karena meningkatnya kadar hormoneestrogen dan HCG dalam serum. Mual dan muntah yang sampai mengganggu aktifitas sehari-hari dan keadaan umum menjadi lebih buruk, dinamakan Hiperemesis Gravidarum. j. Selaput kelopak mata pucat Anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11gr % pada trimester I dan III, <10,5 gr % pada trimester II. Nilai tersebut dan perbedaannya dengan wanita tidak hamil terjadi hemodilusi, terutama pada trimester II. Anemia dalam kehamilan disebabkan oleh defisiensi besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi (Saifuddin, 2002) k. Berat badan ibu hamil tidak naik Selama kehamilan, ibu diharapkan mengalami penambahan berat badan sedikitnya 6 kg. Ini sebagai petunjuk adanya pertumbuhan janin. Tidak adanya kenaikan berat badan yang diharapkan menunjukkan kondisi gizi yang buruk pada ibu hamil dan menunjukkan adanya pertumbuhan janin yang terhambat. l. Kelainan letak janin Normalnya, kepala janin berada di bagian bawah rahim ibu dan menghadap ke arah punggung ibu. Menjelang persalinan, kepala bayi turun dan masuk ke rongga panggul
ibu. Namun, terkadang letak janin tidak normal sampai usia kehamilan 9 bulan. Sehingga ibu harus melahirkan di rumah sakit supaya ibu dan janin bisa diselamatkan. Kelainan letak janin antara lain : 1. Letak sungsang : kepala janin di bagian atas rahin 2. Letak lintang: letak janin melintang di dalam rahim Jika menjelang persalinan bagian tubuh janin terlihat di jalan lahir, misalnya tangan, kaki atau tali pusat, maka ibu harus segera mendapat perawatan medis di rumah sakit. C. Komplikasi yang Ditimbulkan Oleh Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan a. Komplikasi tanda bahaya kehamilan : a) Perdarahan Penyebab perdarahan paling sering pada trimester ketiga adalah: 1. Kelainan letak plasenta. 2. Pelepasan plasenta sebelum waktunya. 3. Penyakit pada vagina atau leher rahim (misalnya infeksi). Perdarahan pada trimester ketiga memiliki risiko terjadinya kematian bayi, perdarahan hebat dan kematian ibu pada saat persalinan. Untuk menentukan penyebab terjadinya perdarahan bisa dilakukan pemeriksaan USG, pengamatan leher rahim dan Pap smear. b) Persalinan prematur lebih mungkin terjadi pada keadaan berikut: 1. Ibu memiliki kelainan struktur pada rahim atau leher rahim. 2. Perdarahan. 3. Stress fisik atau mental. 4. Kehamilan ganda. 5. Ibu pernah menjalani pembedahan rahim. 6. Bayi lahir belum cukup bulan. 7. Bayi lahir dengan berat kahir rendah (BBLR). 8. Keguguran (abortus). 9. Persalinan tidak lancar / macet. 10. Perdarahan sebelum dan sesudah persalinan. 11. Janin mati dalam kandungan. 12. Ibu hamil / bersalin meninggal dunia. 13. Keracunan kehamilan/kejang-kejang. (Firdaus, 2006)
D. Cara Mencegah Tanda Bahaya Selama Masa Kehamilan Pencegahan Tanda Bahaya Kehamilan a. Mengenal dan mengetahui ibu-ibu yang termasuk dalam kondisi yang mengalami tanda bahaya dengan adanya pengetahuan ibu-ibu sehingga dapat dilakukan rujukan ke tempat fasilitas yang lebih baik (rumah sakit).
b. Meningkatkan mutu prinatal care c. Menganjurkan setiap ibu hamil kontrol ke BKIA. d. Penyuluhan oleh bidan desa terhadap kesehatan ibu, bayi serta penyakit yang dapat diderita oleh ibu selama kehamilan secara aktif. e. Bidan desa harus bertempat tinggal di desa yang ditugaskan yang merupakan ujung tombak tentang kesehatan ibu di desa yang ditempatinya. f. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin d an teratur ke Posyandu, Puskesmas, Rumah Sakit, paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan. g. Dengan mendapatkan imunisasi TT 2X. h. Bila ditemukan kelainan saat pemeriksaan harus lebih sering dan lebih intensif. i. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi 4 sehat 5 sempurna. (Rachmat, 2007