SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MANAJEMEN DIET HATI PADA SIROSIS HEPATIS
OLEH :
SUJANA
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) CIREBON 2013
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Topik
: Diet hati pada sirosis hepatis
Sub Sub Topik opik
: Tuju Tujuan an diet, iet, syar syarat at diet diet,, jen jenis is diet diet,, pro prose sedu durr die diett hat hatii
Sasaran
: Klien Ny. E dengan sirosis hepatis da dan keluarganya
Tempat
: Ruang Mawar RSUD Majalengka
Hari Hari / Tan Tangg ggal al : Jum Jumat / 08 Febr Febru uri 2013 2013 Waktu
: Pukul 09.00 – 09.30 WIB (1 x 30 menit)
Pemberi Pemberi Materi :
Sujana
A. Latar Latar Belakan Belakang g
Hati Hati merupa merupakan kan salah salah satu alat alat tubuh tubuh pentin penting g yang yang berper berperan an dalam dalam metabo metabolism lismee karbonhidrat, lemak, dan protein. Sebagian besar hasil pencernaan setelah diabsopsi, langsung dibawa ke hati untuk disimpan atau diubah menjadi bantuk lain dan diangkat ke bagian bagian tubuh tubuh yang yang membut membutuhk uhkan. an. Dengan Dengan demikia demikian, n, adany adanyaa kelain kelainan an atau kerusakan kerusakan pada hati akan berpengaruh berpengaruh terhadap fungsi saluran cerna dan penggunaan penggunaan makana makanan n dalam dalam tubuh tubuh sehingg sehinggaa sering sering menye menyebab babkan kan ganggu gangguan an gizi. gizi. Untuk Untuk itu, itu, dibutuhkan nutrisi yang seimbang baik dari segi kalori, karbonidrat, protein, dan lemak yang nantinya akan membawa pengaruh yang baik untuk memperbaiki kerusakan sel hati. hati. Pada Pada tingka tingkatt tertent tertentu u kerusa kerusakan kan sel hati hati masih masih bisa bisa diperb diperbaik aikii dengan dengan cara memproduksi sel baru yang sehat. Dalam kasus seperti ini peran perawat yang merupakan penghubung utama antara pasien dengan anggota tim lain, adalah antara lain bertanggung jawab dalam pemesanan makanan atau diet ke dapur sesuai preskripsi diet yang sudah diterapkan. Perawat bertanggung bertanggung jawab dalam pemberian pemberian makanan makanan per oral, enternal, enternal, maupun maupun parenteral dan memberi laporan secara lisan dan / atau tertulis tentang kemungkinan akib akibat at yang ang kura kurang ng baik baik kere kerena na pemb pember eria ian n maka makana nan n ters terseb ebut ut.. Pera Perawa watt juga juga bertanggung jawab untuk memberi penjelasan secara garis besar kepada pasien dan keluarganya tentang makanan atau diet yang diberikan.
B. Tujuan 1.
Tuju Tujuan an ins instr truk uksi sion onal al Umu Umum m Setelah keluar keluargan ganya ya
mendapatk atkan
pendidikan keseh sehatan
diharapk apkan Ny.
E
dan
dapat dapat mengeta mengetahui hui dan memaham memahamii tentan tentang g diet diet hati hati pada pada pasien pasien
dengan sirosis hepatis. 2.
Tujua Tujuan n Inst Instru ruks ksio iona nall Khusu Khususs Setelah Setelah mendapatka mendapatkan n pendidikan pendidikan kesehatan kesehatan selama 1 x 30 menit, Ny. E dan keluarga mampu : a. Menget Mengetahu ahuii tujua tujuan n diet diet b. Mengetahui syarat diet hati sirosis hepatis c. Mengetahui Mengetahui jenis diet diet hati hati sirosis sirosis hepatis hepatis d. Mengetahui Mengetahui prosedur prosedur diet diet hati pada sirosis sirosis hepatis hepatis
C. Meto Metode de
1. Cerama Ceramah h dan tanya tanya jawab jawab Metode ini digunakan untuk penyampaian materi melalui penjelasan kepada klien Ny. E dan keluarga dengan cara tatap muka dan mempertahankan kontak mata. mata. 2. Disk Disku usi Metode Metode ini diguna digunakan kan untuk untuk saling saling tukar tukar pendap pendapat, at, dan dimaks dimaksudk udkan an untuk untuk menget mengetahu ahuii sejauh sejauhman manaa klien klien Ny. Ny. E dan keluar keluarga ga mampu mampu menye menyerap rap tentan tentang g materi yang telah disampaikan. D. Medi Media a
Leaflet yang berisi tujuan diet, syarat diet, jenis diet dan prosedur diet hati pada sirosis hepatis. E. Materi Pembelajaran 1. Tuju Tujuan an die diett 2. Syarat Syarat diet diet hati hati sirosis sirosis hepatis hepatis 3. Jenis Jenis diet diet hati hati sirosis sirosis hepati hepatiss 4. Prosedur Prosedur diet diet hati hati sirosis sirosis hepatis hepatis
F. Strategi Strategi Pembelaj Pembelajaran aran Hari Hari/T /Tgl gl/J /Jam am Jumat 08/02/2013 Jam 09.00 s/d 09.30 WIB
Taha Tahap p Kegi Kegiat atan an 1. Persiapan 2. Pemb embukaan 3. Inti
4. Penutup
Kegi Kegiat atan an Mempersiapkan materi, media, sa sasaran dan tempat Meng engucapkan sala salam m , perkenalan lan dan penyampaian maksud dan tujuan Menjelaskan te tentang ma materi me meliputi tuju tujuan an,, syar syarat at diet diet,, jeni jeniss diet diet dan dan prosedur diet pada sirosis hepatis Diskusi, mengevaluasi tujuan penyuluhan kesehatan, mengucapkan teri terim ma kasi kasih h atas atas perh perhat atia ian n yang ang diberikan dan memberi salam penutup .
Waktu Wakt u 5 menit 5 menit 15 menit
5 menit
G. Evalua Evaluasi si
1. Eval Evalua uasi si Pros Proses es Klie Klien n Ny. Ny. E dan kelu keluar arg ga dapa dapatt koope oopera rati tif, f, resp respon on mende enden ngark garkan an dan dan memperhatikan penyampaian materi. 2. Eval Evalua uasi si Akh Akhir ir Setel etelah ah dib diberik erikan an pend endidik idikan an kese keseh hatan atan klien lien Ny. Ny. E dan kelu keluar arg ga dap dapat menjelaskan kembali tentang diet hati pada sirosis hepatis.
H. Materi Pembelajaran Pembelajaran
1. Peng Penger erti tian an Sirosis hepatis adalah penyakit kronis yang menyebabkan destruksi sel dan fibrosis (jaringan parut) dari jaringan hepatik. Akibatnya terjadi gangguan fungsi hati, yang diantaranya terjadi gangguan dalam pengolaham zat gizi dan menetralkan racun, termasuk obat-obatan yang membahayakan. 2. Tuju Tujuan an die diett Tujuan diet penyakit hati adalah untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal tanpa memberatkan fungsi hati dengan cara : a. Meningkatkan regenerasi jaringan ahti dan mencegah kerusakan lebih lanjut. b. Meningkatkan fungsi jaringan hati yang tersisa. c. Mencegah katabolisme protein. d. Mencegah penurunan berat badan atau meningkatkan berat badan bila kurang. e. Mencegah atau mengurangi asites, varises, dan hipertensi portal. f. Mencegah koma hepatik
3. Syara Syaratt diet diet 1)
Energii Ting Energ Tinggi, gi, untuk mencegah mencegah pemeca pemecahan han protei protein, n, yan yang g diberi diberikan kan bertahap sesuai dengan kemampuan pasien, yaitu 40 – 45 kkal.kgbb.
2)
Lemak Cukup, yaitu 20 – 25% dari kebutuhan energi total, dalam bentuk yang mudah dicerna atau dalam bentuk emulsi. Bila pasien mengalami steatorea, gunakan lemak dengan asam lemak rantai sedang (medium chain triglyceride / MCT). Jenis lemak ini tidak membutuhkan aktifitas lipase dan asam empedu dala da lam m pr pros oses es ab abso sorb rbsin siny ya. Pe Pemb mber erian ian le lema mak k seb seban anya yak k 45 gr gram am da dapa patt mempertehankan fungsi imun dan proses sintesis lemak.
3)
Protein Agak Tinggi, yaitu 1,25 – 1,5 g/kg BB agar terjadi anabolisme protein. Pada kasus hipatitis Fulminan dengan nekrosis dan gejala ensefalopati yang disertai peningkatan amoniak dalam darah, pemberian protein harus dibatasi untu un tuk k me menc ncag agah ah ko koma ma,, yait aitu u seb seban anya yak k 30 – 40 g/ g/ha hari ri.. Pa Pada da si siro rosis sis ha hati ti terkom terk ompen pensasi sasi,, pro protrei trein n dib diberi erikan kan seb sebany anyak ak 1,2 1,25 5 g/k g/kg g BB. Pro Protein tein nab nabati ati member mem berika ikan n keu keuntu ntunga ngan n kar karena ena kan kandun dungan gan sera seratt ya yang ng dap dapat at mem memperc percepat epat pengeluaran amoniak melalui fesis. Namun, Na mun, sering timbul keluhan berupa rasa kembung kemb ung dan penuh penuh.. Diet ini dapat mengurangi mengurangi status ensefalo ensefalopi, pi, tetapi tidak dapat memperbaiki keseimbangan nitrogen.
4)
Vitamin dan Mineral, diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi. Bila perlu, diberikan suplemen vitamin B kompleks, C, dan K serta mineral seng dan zat besi bila ada anemia.
5) Natrium, diberikan rendah tergantung tingkat edema dan asites. Bila pasien mendapat diuretika, garam natrium dapat diberikan labih luas. 6)
Cairan, diberikan labih dari biasa kecuali bila ada kontraindikasi.
7)
Bentuk makanan lunak bila ada keluhan mual dan muntah, atau makanan biasa sesuai kemampuan saluran cerna.
4. Jeni Jeniss die diett •
Diet hati I Diberikan kepada penderita sirosis hepatis berat dan hepatitis infeksiosa akut dalam keadaan pre koma atau segera setelah penderita dapat makan kembali. Pemberian sumber protein sedapat mungkin dihindari. Makanan berupa cairan yang mengandung hidrat arang sederhana seperti sari buah, sirop, the manis. Cairan + 2 L sehari, bila ada ascites dan diuresis belum sempurna, pemberian cairan maksimal 1 L sehari
•
Diet hati II diberik dib erikan an bil bilaa kea keadaa daan n aku akutt atau pre prekom komaa sud sudah ah ter terata atasi. si. Pem Pember berian ian pro protei tein n dibatasi (30 g sehari) dan lemak diberikan dalam bentuk mudah cerna.
•
Diet hati III Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati II atau kepada penderita dengan denga n nafsu makan cukup. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa sesuai sesu ai den dengan gan kea keadaa daan n pen pender derita. ita. Pro Protei tein n dib diberi erikan kan 1g/ 1g/kg kg BB/ BB/har hari, i, lem lemak ak sedang, dalam bentuk mudah cerna.
•
Diet Hati IV Diberikan sebagai makanan perpindahan dari Diet Hati III atau kepada penderita hepatit hep atitis is inf infeksi eksiosa osa yan yang g naf nafsu su mak makann annya ya tel telah ah bai baik, k, tela telah h dap dapat at men menerim erimaa protein dan tidak menunjukkan gejala sirosis hepatis aktif. Makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa sesuai dengan keadaan penderita.
5. Prosedur Prosedur diet hati pada pada sirosis sirosis hepatis hepatis a.
Makanan yang harus dihindari 1) Hind Hindar arii maka makana nan n yang dapa dapatt menim menimbu bulk lkan an gas, gas, sepe sepert rtii ubi, ubi, sing singko kong ng,, kacang merah, kol, sawi, lobak, nangka, durian dan lain-lain. 2) Hindar Hindarii makanan makanan yang yang telah diawet diawetkan kan sepert sepertii sosis, ikan ikan asin, asin, kornet, kornet, dan lain-lain. 3) Pili Pilihl hlah ah baha bahan n maka makanan nan yang yang kand kandun unga gan n lemak lemakny nyaa tida tidak k bany banyak ak sepert sepertii daging yang tidak berlemak, ikan segar, ayam tanpa kulit. 4) Seba Sebaik ikny nyaa pili pilih h say sayur-s ur-say ayur uran an yang ang sedi sediki kitt menga engand ndun ung g sera seratt sepe sepert rtii bayam, wortel, bit, labu siam, kacang panjang muda, buncis muda, daun kangkung dan sebagainya. 5) Bumb Bumbu-b u-bum umbu bu janga jangan n terl terlalu alu mera merang ngsan sang. g. Salam Salam,, laos laos,, kuny kunyit it,, bawa bawang ng merah, merah, bawang bawang putih putih dan ketumb ketumbar ar boleh boleh dipaka dipakaii tetapi tetapi jangan jangan terlalu terlalu banyak. 6) Hindar Hindarkan kan makana makanan n yang terlalu terlalu berlema berlemak k seperti seperti daging daging babi, babi, usus, babat, babat, otak, sum-sum dan santan kental.
b.
Makanan yang dianjurkan 1)
Sumber Sumber hidrat hidrat arang arang seperti seperti nasi, nasi, havermou havermout, t, roti roti putih, putih, umbi-umbi umbi-umbian. an.
2)
Sumber Sumber protein protein antara antara lain telur, ikan, daging daging,, ayam, ayam, tempe, tahu, tahu, kacang kacang hijau, sayuran sayuran dan buah-buahan yang tidak menimbulkan gas.
3)
Makanan Makanan yang yang mengandun mengandung g hidrat hidrat arang tinggi tinggi dan mudah mudah dicerna dicerna seperti seperti gula-gu gula-gula, la, sari buah, selai, sirup, manisan, dan madu.
I. Su Sumb mber er Mate Materi ri
1. Mansjoer, Mansjoer, A, Triyanti, Triyanti, K, Savitri, R, Wardani, Wardani, W. I, Setiowulan, Setiowulan, W. (1999). (1999). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi III. Jakarta: Media Ausculapius FKUI. 2. Swearingen Swearingen.. (2001). Pocket Pocket Guide to Medical-Surgical Medical-Surgical Nursing, Nursing, 2/E (Seri Pedoman Pedoman Praktis Keperawatan Medikal Bedah, E/2, alih bahasa oleh Monica Ester). Jakarta: EGC. 3.
Sedi Sediao aoeta etama ma AD. AD. (20 (2002 02). ). Ilmu Ilmu Giz Gizii untu untuk k Prof Profesi esi.. Jakar Jakarta. ta.