ROBEKAN SERVIKS A. Pengertia Pengertian n
Robekan yang terjadi pada persalinan yang kadang-kadang sampai ke forniks; robekan biasanya terdapat pada pinggir samping serviks serviks malahan malahan kadang-kadang kadang-kadang sampai ke SBR dan membuka parametrium. (UNPAD, 1984:219) B. Penyeb Penyebab ab Robek Robekan an Servik Servikss
Robekan pada serviks karena: 1. Pers Persal alina inan n lama lama:: apabil apabilaa servi serviks ks terje terjepit pit diant diantar araa kepal kepalaa bayi bayi dan Symp Sympis isis is pubis pubis,, sisi sisi anterior dapat membengkak, tidak teregang dengan baik dan kemungkinan akan ruptur. 2. Kelahir Kelahiran an dengan bantuan bantuan misalnya: misalnya:for forsep, sep, ekstrak ekstraksi si vakum, atau ekstraks ekstraksii pada bokong sebelum serviks berdilatasi penih. 3. Persalinan Persalinan Pretiposis Pretiposisii (secara (secara spontan spontan atau atau distimulas distimulasii dengan dengan oksitosik) oksitosik) 4. Kegagal Kegagalan an serviks serviks atau berdila berdilatas tasii karena karena kelaina kelainan n kongenit kongenital al atau jaringan jaringan parut akibat akibat luka terdahulu. (dikutip dari: Modul Hemoragi Post Partum. 2001. Jakarta. EGC) Apabila serviks kaku dan his huat, serviks uteri mengalami tekanan kuat oleh kepala janin, sedangkan pembukaan tidak maju. Akibat tekanan kuat dan lam ialah pelepasan sebagian serviks atau pelepasan serviks secara sirkuler. (Sarwono, 2005:668) C. Patofisio Patofisiologi logi
Serviks kaku dan his kuat ↓ Serviks uteri ditekan oleh kepala ↓ Pelepasan sebagian serviks ↓
Robekan serviks
D. Tanda Tanda Rob Robeka ekan n Servik Servikss
Biasanya pada robekan serviks ditandai dengan perdarahan. Jika robekan besar dan dalam biasanya keadaan umum ini buruk dan apabila dengan rehidrasi rehidrasi intravena intravena keadaan ibu tidak membaik, segera pasang tampon kasa dan segera rujuk ibu dengan Baksokuda.
E. Komplika Komplikasi si dari dari Robeka Robekan n Servik Servikss a. Komplikasi awal 1. Perdar darahan han
Perdarahan dapat terjadi jika pembuluh darah tidak diikat dengan baik. Pencegahannya adalah dengan mengikat titik perdarahan ketika sedang menjahit, pastikan bahwa perdarahan tidak berasal dari uterus yang atonik. 2. Hematoma Hemato Hematoma ma adalah adalah mengum mengumpuln pulnya ya darah darah pada dinding dinding vagina vagina yang biasanya biasanya terjadi terjadi akibat akibat komplikasi luka pada vagina. Hematoma terlihat adanya pembengkakan vagina atau nyeri hebat dan retensi urine. 3. Rete Retens nsii Urine rine Maternal harus sering dianjurkan untuk sering berkemih. Jika ibu tidak mampu maka pasang kateter untuk menghindari ketegangan kandung kemih. 4. Infeksi Kompli Komplikasi kasi paling paling umum umum dan dapat dapat dihindar dihindarii dengan dengan member memberikan ikan anti anti biotik biotik profil profilati atik k pada maternal dan gunakan teknik aseptik saat menjahit robekan. Jika terjadi infeksi, jahitan harus segera dilepas dan diganti dengan jahitan kedua kali, jika diperlukan hanya setelah infeksi teratasi.
b. Komplikasi lanjut.
1. Jaringa Jaringan n parut parut dan stenosi stenosiss (penyem (penyempit pitan) an) vagina, vagina, dapat dapat menyeb menyebabka abkan n nyeri nyeri selama selama bersenggama bersenggama dan persalinan persalinan lama pada kelahiran kelahiran berikutnya, berikutnya, jika robekan yang terjadi tidak diperbaiki.
2. Vesiko Vagina, vesiko serviks atau fistula dapat terjadi apabila robekan vagina atau serviks meluas kekandung kemih atau rectum. (Dikutip dari: Modul Hemoragi Post Partum.. 2001. Jakarta: EGC) F. Penan Penanga ganan nan
Apabila ada robekan memanjang, serviks perlu ditarik keluar dengan beberapa cunam ovum, supaya batas antara robekan dapat dilihat dengan baik. Jahitan pertama dilakukan pada ujung atas luka, baru kemudian diadakan jahitan terus ke bawah. (Sarwono, 2005:668) Robekan serviks harus dijahit kalau berdarah atau lebih besar dari 1 cm. (UNPAD, 1984:220) Pada robekan serviks yang berbentuk melingkar, diperiksa dahulu apakah sebagian besar dari serviks sudah lepas atau tidak. Jika belum lepas, bagian yang belum lepas itu, dipotong dari serviks; jika yang lepas hanya sebagian kecil saja itu dijahit lagi pada serviks. Perlukaan dirawat untuk menghentikan perdarahan. (Sarwono, 2005:412) G.Penatalaksanaan
Biasanya pada robekan serviks terjadi pada bagian kiri tengah atau kanan tengah (posisi jam 3/9), dan akan terlihat pada saat inspeksi vagina dan serviks, robekan serviks juga dapat terjadi pada persalinan persalinan spontan, itulah sebabnya pemeriksaan pemeriksaan serviks dan vagina harus dilakukan dilakukan secara teliti. Pada robekan ringan akan cepat sembuh, tapi tampilannya akan berubah dari bukaan sirkuler yang halus menjadi irisan transversal. jika robekan serviks meluas harus dijahit. Perbaikan Robekan Serviks :
1. Beritahu Beritahu ibu tentang tentang tujuan tujuan prosedur prosedur yang akan akan dilakukan dilakukan dan beri beri dukungan. dukungan. 2. Jika Jika robekan robekan luas luas beri beri diazepam diazepam dan dan petidin petidin IV, IV, perlaha perlahan. n. 3. Taha ahan fund fundu us. 4. Jepit Jepit bibir serviks serviks dengan dengan klem klem ovum, kemudian kemudian pindahkan pindahkan klem klem bergantian bergantian searah searah jarum jam sehingga sehingga semua semua bagian bagian serviks serviks dapat diperiks diperiksa. a. 5. Jika Jika ditemukan ditemukan robekan robekan tingga tinggalka lkan n 2 klem klem diantara diantara robeka robekan. n. 6. Tempatk Tempatkan an klem klem dalam dalam satu satu tanga tangan. n. 7. Tari Tarik k kear kearah ah kita kita.. 8. Mulail Mulailah ah menjahi menjahitt bagian bagian apeks apeks (ata (atas) s) servik serviks. s.
9. Lakukan Lakukan penjahita penjahitan n terputu terputuss disepanjan disepanjang g luka berjarak berjarak 1 cm, dengan dengan mengambil mengambil seluruh seluruh ketebalan pada setiap bibir serviks. 10. Gunakan pembalut pembalut steril steril pada perineum. perineum. Perawatan lanjutan .
1. Periksa tanda vital tiap 2-4 jam 2. Perhatikan jika ada robekan atau terjadinya hematoma. 3. Beri cairan IV dan atau donor sesuai keadaan pasien. 4. Beri antibiotic profilaktik, misal amoksilin 500 mg oral tiap 8 jam selama 5 hari. 5. Tindak lanjuti selama 10 hari, dan dalam 6 minggu untuk memastikan bahwa luka benar-benar sembuh. (DIkutip dari: Modul Unpad Episiotomi dan Penjahitan Robekan Jalan Lahir. DepKes)