WAWA WAWANCARA NCARA DAN D AN INTEROGASI IN TEROGASI
WAWANCARA Ciri-ciri suatu wawancara : 1. Wawancara Wawancara bersifat bersifat netral dan tidak tidak menuduh dalam segi segi substansi substansi atau caranya, caranya, meskipun meskipun investigator investigator mempunyai alasan alasan untuk percaya bahwa bahwa yang bersangkutan bersangkutan terlibat dalam dalam tindak kejahatan, sehingga menimbulkan rasa percaya dan hormat dengan orang yang diwawancarai. . !elam !elama a wawan wawancar cara a invest investiga igator tor mengu mengumpu mpulka lkan n inform informas asii penti penting ng bagi bagi inves investig tigasi asiny nya a "investigative information# information # dan informasi mengenai perilaku orang yang diwawancarainya "behavioral information#. information #. Behavioral information information membantu mengevaluasi kejujuran orang yang diwawancara. $. Wawanca Wawancara ra dapat dilakukan dilakukan dalam berbagai berbagai lingkunga lingkungan n dan suasana, suasana, namun sebaikny sebaiknya a dilakukan pada ruangan khusus. %. Waw Wawanca ancara ra bers bersif ifat at cair cair,, tida tidak k ters terstr truk uktu turr dan dan bisa bisa melo melomp mpat at dari dari suat suatu u poko pokok k ke pembicaraan pembicaraan lain. &nvestigator &nvestigator secara kreatif dapat mengembangkan pertanyaan pertanyaan sesuai dengan informasi baru yang diterima selama wawancara. '. &nvestig &nvestigato atorr harus harus mencata mencatatt hasil hasil wawanca wawancara ra secara tidak sporadis sporadis tanpa menginteru menginterupsi psi selesa selesainy inya a
perny pernyata ataan an..
memp memper erla lamb mbat at
pros proses es
(al (al
terse tersebu butt
wawa wawanc ncar ara a
bergu berguna na
untu untuk k
selai selain n
meng mengam amat atii
sebag sebagai ai ting tingka kah h
pend pendoku okumen menta tasia sian, n, laku laku
meni menipu pu,,
dan dan
menyemb menyembunyi unyikan kan informas informasii dari pihak pihak yang yang diwawanca diwawancara ra yang diangga dianggap p penting penting bagi investig investigator ator.. &nvestig &nvestigato atorr juga sebaikn sebaiknya ya memberik memberikan an kesempat kesempatan an yang yang seluas-lu seluas-luasny asnya a untuk memberikan detail keterangan dengan caranya. )engad )engadaan aan ruang ruang wawanca wawancara ra formal formal harus harus memperha memperhatika tikan n sifat sifat alamiah alamiah manusia manusia,, berikut berikut saran-saran untuk mengadakan ruang wawancara : 1. Ciptak Ciptakan an suasa suasana na priva privasi. si. . )intu )intu ruang ruang harus harusny nya a tidak tidak terku terkunci nci dan tidak tidak bole boleh h ada ada peng pengha halan lang g apap apapun un bagi bagi yang yang diwawancarai untuk meninggalkan tempat. $. (ilan (ilangka gkan n sega segala la sesua sesuatu tu yang yang bisa bisa mengg menggan angg ggu, u, sepert sepertii dindi dinding ng deng dengan an warna warna-w -warn arnii yang menyolok, lukisan, hiasan ruang dan lain-lain. %. )enerang )enerangan an ruang harus harus cukup namun tidak tidak menyilaukan menyilaukan agar agar tidak tidak menghalang menghalangii wajah dan perilaku yang diwawancarai. '. *inimalkan kebisingan kebisingan apapun, apapun, jangan jangan ada telepon di dalam dalam ruangan. ruangan. +. ursi ursi antara investig investigator ator berjarak berjarak sekitar sekitar 1,' meter. meter. edua edua orang bertatap bertatap muka dan tidak tidak terhalang oleh meja atau perabot apapun. ursi harus tidak beroda dan bersandaran tegak.
uang wawancara juga dapat dilengkapi dengan ruang pengamatan dengan pembatas cermin satu arah. *anfaat dari ruang pengamatan adalah : 1. )engamat dapat menyaksikan sepenuhnya proses wawancara, tanpa menggangu privasi yang harus ada dalam ruang wawancara . )engamat dapat mempelajari gejala perilaku " behavior symtons# si tersangka $. )engamat merupakan saksi ketika yang diwawancara menuduh pewawancara melakukan kejahatan atau pelanggaran terhadapnya %. /pabila pelaku ditinggal sendirian, pengamat dapat melihat kalau pelaku bersiap melarikan diri, bunuh diri atau menyerang pewawancara. '. 0alam tindak pidana yang melibatkan beberapa tersangka, ruang ini berguna untuk mengamati perilaku yang tidak tampak ketika wawancara dilakukan perorangan. /pabila undang-undang memperbolehkan rekaman gambar dan suara atas wawancara, maka rekaman ini berguna untuk : 1. *embantu investigator melakukan pengamatan selama berlangsungnya wawancara dan sesudahnya . 0apat mengganti berita acara wawancara atau memudahkan pembuatan berita acara itu, atau sebagai pendukung berita acara yang ringkas $. 0apat menjadi bukti ketika tersangka mengklaim bahwa wawancara atau interogasi dilakukan dibawah tekanan %. 0apat menjadi alat pelatihan investigator dalam belajar sikap, ucapan dan perilau yang boleh dan tidak boleh ditampilkan selama wawancara atau interogasi. &nvestigator yang akan melakukan wawancara harus menguasai fakta dan memanfaatkan sepenuhnya fakta-fakta tersebut. Wawancara harus dimulai dari orang yang diduga paling kecil menjadi pelaku atau ikut serta dalam melakukan fraud , dilanjutkan dengan orang-orang yang karena alasan pribadi ingin menjadi wistleblower , dan diakhiri dengan mereka yang diduga menjadi perencana tau otak dari tindak pidanannya. rut-urutan tersebut penting, sebab : 1. melakukan wawancara pada orang yang berpotensi kecil untuk bersalah akan memperlengkap fakta yang obyektif sebelum mewancarai terduga utama. . *engetahui bahwa banyak orang yang sudah diwawancarai sebelumnya, pelaku akan sulit untuk mengendalikan apa yang sebaiknya diungkapkan dan apa yang tidak, dan lebih sulit membuat konsitensi persesuaian dalam kebohongan.
Behavior symptom analysis (BSA) dan saluran komunikasi.
)enelitian yang dilakukan oleh eid menunjukkan adanya tiga tingaktan atau saluran yang kita gunakan dalam berkomunikasi, yaitu channel . Verbal channel/behavior .
verbal channel , paralinguistic channel , dan nonverbal
)rinsip dari behavioral symton alysis adalah subjek yang jiwanya sehat dan berinteraksi sosial secara normal akan mengalami kecemasan jika ia berbohong. /papun penyebabnya, ketika subjek berbohong dalam wawancara, gejala-gejala perilakunya mencerminkan kesadarannya untuk menekan atau menghilangkan kecemasan. etika diwawancara seseorang dapat memberikan jawaban : 1. .
*enceritakan apa adanya "truth#. mengakui2jujur secara tersamar " omission#, yaitu pengakuan yang dibungkus dalam
$.
ketidaksengajaan atau kekhilafan. Contoh : pernyataan 3saya khilaf pak4 *engelak "evasion#, yaitu terduga memberikan jawaban tidak bersalah namun secara tersirat dan tanpa menyatakan secara tegas, contoh : pernyataan 3kenapa aku harus
%.
berbuat hal-hal semacam itu54. 6erbohong "deception#. /da beberapa cara untuk berbohong secara verbal, yaitu : a. 6erbohong dengan menunjuk pada sesuatu " lying by referral #, contoh jawaban 3 rekanmu sudah menanyakan hal itu dan sudah kujawab aku tidak tahu apa-apa tentang hal itu4. 0alam jawaban tersebut subjek berbohong saat ditanya oleh rekan si pewancara "wawancara pertama# namun dia menjawab jujur pada wawancara ke dua "dia benar mengatakan hal itu pada saat wawancara pertama#. b. *emberikan tanggapan dengan catatan ( qualified response#, yang terdiri dari : 1# 7anggapan dengan mengutip hal yang baik-baik, contoh 3sebagai pejabat negara yang setia mengabdi pada bangsa ini, saya ingin menandaskan bahwa saya sama sekali tidak terlibat dengan kasus korupsi ini4. # *enyalahkan ingatan sendiri seperti tambahan keterangan sepanjang ingatan saya, yang saya ketahui, sepanjang sepengetahuan saya dsb. $# Omission qualifier , adalah fraselogi yang mengindikasikan subjek menghilangkan sebagian jawabannya, contoh tambahan keterangan hampir tidak pernah, tidak
sering, nggak juga sih dsb. 0ari empat jenis jawaban di atas, menceritakan apa adanya2jujur tidak menimbulkan kegelisahan, berbohong menimbulkan kegelisahan paling tinggi, sedangkan mengakui secara tersamar menimbulkan kegelisahan yang lebih kecil dari pada mengelak. !ifat manusia adalah menghindari kecemasan, sehingga kalau harus berbohong subjek akan memilih mengakui secara tersamar atau paling tinggi mengelak, kalau terpaksa ia akan memilih untuk berbohong. 8awaban selain jawaban jujur akan selalu disertai dengan paralinguistic behavior dan nonverbal behavior untuk menghilangkan kecemasan, dimana perilaku inilah yang diamati oleh investigator yang berpengalaman.
Paralinguistic behavior
*erupakan sumber terbaik dalam mendeteksi kebohongan, karena lebih sulit dikendalikan ketampakannya daripada yang lain. 6erikut beberapa contoh paralinguistic behavior : 1. Response latecy "masa atau periode keheningan# Response latecy menunjukkan rentang waktu antara kata terakhir dari pertanyaan dengan kata awal dari jawaban. )enelitian 9!/ response latecy untuk subjek yang jujur adalah ,' detik, sementara itu subjek yang berbohong adalah 1,' detik. ntuk menguji response latecy dapat digunakan pertanyaan sederhana yang mengandung bahaya bagi terduga. ! "arly response! !ubjek yang jujur akan memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai, dan mengulanginya setelah pertanyaan selesai. !ubjek yang berbohong akan memberikan jawaban sebelum pertanyaan selesai dan tidak mengulanginya. "arly respose yang diberikan pada pertengahan dan akhir wawancara patut dicurigai, karena subjek yang gugup biasanya hanya memberikan early response pada awal sesi wawancara. #! Response $ength! 0ari penelitian, subjek yang jujur memberikan jawaban yang lebih panjang dan seringkali memberikan informasi tambahan yang tidak diminta, namun masih dalam konteks pertanyaan. !ementara subjek yang berbohong lebih memilih jawaban yang singkat untuk sekedar memenuhi menjawab, jika jawabannya panjang cenderung mengalihkan topik. %. )enyampaian jawaban "response delivery # )enyampaian jawaban terlihat dari kecepatan, tinggi rendahnya nada dan kejelasan, tiga hal ini dapat sejalan atau juga bertentangan, ketika subjek berkata jujur kecepatan dan nadanya umumnya meningkat dan jelas, sedangkan subjek yang berbohong umumnya menjawab dengan suara pelan, tidak jelas dan menggumam. '. %ontinuity of response "kelanjutan dari jawaban# 8awaban yang jujur mengalir dengan bebas, spontan, apa adanya, dengan satu kalimat disusul dengan kalimat lainnya sambung menyambung dan tidak loncat dari satu alur ke alur yang lain. !ubjek yang berbohong memiliki ciri berhenti-kemudian jalan " stop-and-start behavior #. +. "rasure Behavior! "perilaku penghapusan#. 0apat berupa gerakan alis, tersenyum, tertawa, mendehem yang fungsinya menghapus konotasi yang tersirat.
Nonverbal beavior. 6anyak penelitian sosial menunjukkan ;< dari pesan-pesan yang dikirimkan dalam komunikasi antara manusia terjadi pada tingkatan nonverbal . )erilaku nonverbal yang akan dibahas disini adalah postur, gerak tangan, gerak kaki, mimik muka dan mata.
1. )ostur. )ostur atau sikap ketika diwawancara mengungkapkan keterlibatan emosinalnya. !ubjek yang jujur mempertahankan keterlibatan emosional, minat, dan percaya diri yang tinggi dalam menyampaikan pernyataannya. )ostur tubuhnya tegak searah dengan investigator, ketika
membuat
pernyataan-pernyataan
penting
ia
mencondongkan
tubuhnya
ke
investigator, kalaupun menyilangkan kaki dan meletakkan satu tungkai pada tungkainya yang lain hal ini dilakukan dengan santai dan nyaman. 0alam wawancara selama %' menit, ia merubah-rubah posisi dan postur secara kasual. !ubjek yang berbohong terlihat dari gerak lamban, seakan tidak berjiwa, terjerembab dalam kursinya dan tidak berminat dengan wawancara. 6atang tubuhnya menjauhi investigator. (al serupa dicapai dengan menggeser kursinya menjauhi kursi investigator. 6entuk lain adalah menyilangkan lengan di depan dada "bersedekap# atau tungkai diatas tungkai yang dilakukan secara ketat. )erilaku nonverbal yang paling mengungkapkan bahwa subjek berbohong adalah kemampuannya mempertahankan posture tadi selama wawancara berlangsung, statis, tidak berubah. . =erak tangan "gesture#. =erak tangan terdiri dari : a. 7idak ada gerak tangan sama sekali. *enandakan subjek tidak melibatkan dirinya dan merasa tidak percaya diri terhadap jawabannya yang sudah atau akan diberikan atau dia tidak memandang penting pertanyaannya. b. =erak tangan menjauh dari tubuh "illustrating gestrure#. =erakan ini seperti gerakan guru yang sedang menjelaskan dan lebih sering ditunjukkan oleh subjek yang jujur. c. &and srug . =erak tangan yang menunjukkan sikap tidak peduli2seakan menyatakan terserah dan sering diiringi dengan gerakan mengangkat bahu. d. =erak tangan mengarah pada tubuh " adaptor behavior #. =erakan ini terdiri dari : 1# 'rooming gesture "gerak mempersolek diri#, gerak ini tidak bermakna apa-apa, seprti menyisir, merapikan dasi, membuang kotoran yang seakan-akan ada di baju. # =erak yang bersifat pribadi " personal gesture#, gerakan ini menandakan subjek tidak nyaman dengan pertanyaan, contoh gerakan ini menggaruk tangan, daun telinga lobang telinga dll meskipun tidak merasa gatal. $# Protective atau supporting gesture, ketika pembicaraan sedang berada pada wilayah aman bagi subjek, gerakan ini wajar-wajar saja, namun gerakan ini harus dicurigai jika wawancara berada pada tingkat yang membahayakan subjek. $. =erak kaki.
etika subjek menyilangkan satu tungkainya pada yang lain, ia mungkin menghentakkan satu kakinya ke tanah. alau hal ini sering dilakukannya ini tanda kecemasan. 9amun hal tersebut bukan berarti subjek berbohong. %. *imik muka dan kontak mata. enyataan bahwa mimik muka subjek berubah meruapakan tanda kebohongan disebabkan subjek kawatir bahwa kebohongannya akan terungkap. ontak mata antara subjek dan investigator merupakan salah satu perilaku nonverbal yang sangat penting untuk dievaluasi. !ubjek yang berbohong tidak berani atau enggan menatap mata investigator. >ima pedoman yang harus diperhatikan ketika menilai kontak mata untuk menentukan subjek membohong atau jujur : 1# mumnya subjek yang tidak melakukan kontak mata dengan investigator sedang merahasiakan sesuatu. 9amun investigator juga harus memperhatikan penyakit mata dan alasan budaya terkait kebiasaan2budaya berkaitan dengan menatap mata. # &nvestigator tidak boleh menantang subjek untuk menatap mata, tantangan ini justru menghapuskan peluang untuk mengamati perilaku nonverbal . $# &nvestigator cukup mengamati kontak mata secara kasual saja sehingga ia tidak membuat subjek menjadi tidak nyaman. %# !ubjek tidak boleh diperkenankan menggunakan kacamata hitam. '# !elaku investigator, jangan mengharapkan subjek terus menatapnya.
INTEROGASI. Ciri!"iri In#ero$asi % 1. &nterogasi bersifat menuduh, berdasarkan prinsip bahwa seseorang yang bersalah tidak akan memberi keterangan yang bertentangan dengan kepentingan pribadinya secara sukarela, kecuali apabila ia yakin bahwa investigator juga mempunyai keyakinan tentang kesalahannya. . &nterogasi dilakukan dengan persuasi aktif, dimana investigator percaya bahwa dalam wawancara sebelumnya orang yang diwawancara terlah berbohong. $. &nterogasi dilakukan dengan membuat pernyataan, bukan pertanyaan. %. 7ujuan interogasi adalah untuk mengetahui apa yang sebenarnya : apa yang sebenarnya terjadi, siapa yang sebenarnya melakukan, berapa jumlah atau nilai fraud sebenarnya dst, bukannya untuk mendapat pengakuan bersalah. '. &nterogasi hanya dilakukan jika investigator memiliki keyakinan yang memadai tentang salahnya seseorang. +. &nvestigator tidak boleh membuat catatan sampai sesudah tertuduh menceritakan yang sebenarnya dan berketetapan hati untuk tidak bringsut dari posisi itu. 7ersangka umumnya memiliki struktur emosi terdiri dari unsur emosional dan non-emosional bermacam macam, ada yang ?: atau :?. !ubjek yang cenderung emosional taktik
interogasi yang tepat didasarkan pada pendekatan simpatik sedangkan subjek yang cenderung non-emosional, taktik interogasi terbaik adalah dengan menyodorkan fakta, factual analysis approach. 8ohn @. eid memperkenalkan A langkah interogasi yang dikenal dengan he Reid nine steps of interrogation, yang terdiri dari : 1. >angkah 1-)irect* Positive %onfrontation. )ada tahap ini investigator menembakkan sangkaannya secara langsung " direct #, mengkonfrontasi tersangka secara tegas " positif confrontation# dalam posisi berdiri "sebaiknya#. >angkah tersebut diambil untuk memberikan pesan bahwa dia yakin seyakinyakinnya bahwa tersangka bersalah, karena jika tesangka mendapat kesan "sekecil apapun# bahwa investigator tidak yakin akan kesalahannya, ia tidak akan mengaku. ! >angkah -+nterogation theme! 7ersangka yang bersalaha melakukan pembenaran sebelum dan ketika melakukan kejahatan. &nvestigator dapat mengetahui tersangka yang bersalah dengan memancing menggunakan theme tertentu, misal menanyakan 3dalam hal apa anda bisa tergoda mengambil uang perusahaan yang pemiliknya anda kenal puluhan tahun54, jika tersangka menanggapi theme tersebut dengan memberikan justifikasi, kemungkinan tersangka memang bersalah. #! >angkah $-&andling denials! 7ahap penyangkalan merupakan tahap yang sangat penting, jika penyangkalan tidak ditangani dengan baik langkah-langkah selanjutnya akan sia-sia. 0alam menangani penyangkalan, investigator harus cekatan untuk mencegah2tidak memberikan kesempatan subjek melakukan penyangkalan yang sama secara berulang-ulang dengan menegaskan keyakinannya bahwa subjek bersalah, menggunakan kalimat antara, menggunakan tema dan fakta-fakta yang ada. %. >angkah %-Overcoming ob,ections! Ob,ections2keberatan adalah benteng pertahanan kedua setelah penyangkalan. >angkah ke empat ini terdiri atas mengenali keberatan, menghargai keberatan, dan membalikkan keberatan. '. >angkah '-eeping the suspect.s attention . etika dua benteng pertahanan tersangka tertembus tersangka akan menarik diri dari percakapan interogasi. 0alam hal ini investigator perlu mendekatkan diri secara fisik serta memberikan pernyataan hipotesis yang mengajak ke perenungan dan menyentuh sisi positif si pelaku. +. >angkah +-handling the suspect.s passive mood . ;. >angkah ;-Presenting the alternative question . ?. >angkah ?-Bringing the suspect into the conversation . 9. >angkah A-he ritten confession.