Ringkasan Mata Kuliah Perumusan masalah, teori dan hipotesis penelitian Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Metodologi Penelitian
Dosen : Sutrisno T., SE., M.Si., Dr., Ak., Prof
Disusun oleh : Elok Hendiono
!"#!#$#% !"#!#$#% #"# #"# Kelas CB
&'()ERS(TAS &'()ERS (TAS *RA+(A*RA+(A-A AK&/TAS EK0'0M( DA' *(S'(S &R&SA' AK&'TA'S( MA/A'1
!#"
*A* 2 PR0SES PE'E/(T(A'
PE'1AMATA' TERHADAP *(DA'1 MASA/AH -A'1 /&AS
Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus pada situasi yang dibahas. Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan. Contoh bidang masalah luas yang bisa diamati yaitu volume penjualan sebuah produk, pengendalian persediaan atau program pelatihan yang tidak efektif. Bidang masalah yang luas bisa dipersempit menjadi lebih spesifik dengan pengumpulan sejumlah data awal pendahuluan, baik melalui wawancara maupun penelitian literatur
PE!"#"$" $E%&"'"P BI'"! #"(")"& *"! )+"( Identifikasi bidang masalah yang luas melalui proses pengamatan dan fokus pada situasi yang dibahas. Bidang masalah yang luas mengacu pada seluruh situasi dimana seseorang melihat sebuah kemungkinan dalam konteks organisasi yang perlu diselesaikan. Contoh bidang masalah luas yang bisa diamati yaitu volume penjualan sebuah produk, pengendalian persediaan atau program pelatihan yang tidak efektif. Bidang masalah yang luas bisa dipersempit menjadi lebih spesifik dengan pengumpulan sejumlah data awal pendahuluan, baik melalui wawancara maupun penelitian literatur
PE!+#P+)" '"$" "") #elalui wawancara yang tidak terstruktur, wawancara terstruktur dan penelitian perpustakaan akan mambantu peneliti untuk mendefinisikan masalah secara lebih spesifik dan menyusun teori, menguraikan variabel-variabel yang mungkin berpengaruh. (ifat informasi yang diperlukan oleh peneliti untuk tujuan
tersebut
dapat
diklassifikasikan
secara
luas
kedalam
tiga
bagian
/. Informasi latar belakang mengenai organisasi, yaitu faktor kontekstual 0.1ilosofi manajemen, kebijakan perusahaan, dan aspek struktural lainnya. 2.Persepsi, sikap, dan respons perilaku dari anggota organisasi dan sistem klien 3sejauh dapat diterapkan4. Informasi-informasi tersebut dapat diperoleh dari publikasi dokumen yang tersedia, situs web perusahaan, arsip perusahaan dan sumber lainnya.
'ata yang
diperoleh melalui sumber yang telah ada dan tidak perlu dikumpulkan sendiri oleh peneliti disebut data sekunder (edangkan data yang dikumpulkan untuk penelitian dari tempat aktual terjadinya peristiwa melalui pengamatan atau penyebaran kuisioner disebut data primer. Proses pengumpulan data awal yang diperoleh dari wawancara kepada responden baik dengan wawancara terstruktur dan tidak terstruktur akan member ipewawancara gagasan yang baik mengenai dinamika yang berlaku dalam sistem.)angkah selanjutnya setelah wawancara adalah menabulasi berbagai jenis informasi yang telah diperoleh selama wawancara dan menentukan bila ada pola dalam respon yang dapat dilihat. 'ari tabulasi yang menunjukkan variabel tertentu bagi peneliti maka langkah berikutnya, yaitu melakukan survei literatur yang merupakan satu cara untukmeringkaskan data sekunder dan adalah langkah penting dalam proses penelitianuntuk mendefinisikan masalah penelitian. (urvei literatur merupakan dokumentasi dari tinjauan menyeluruh terhadap karya publikasi dan nonpublikasi dari sumber sekunder dalam bidang minat khusus bagi peneliti.)angkah pertama dalam proses tersebut meliputi pengidentifikasian berbagai bahan publikasi dan nonpublikasi yang relevan. )angkah kedua adalah pengumpulan informasi relevan baik melalui pencarian diperpustakaan maupun aksesnya kesumber online. )angkah ketiga adalah menulis tinjauan literature
'E1II(I #"(")"& (etelah memperoleh data awal dari wawancara dan tinjauan literatur, proses selanjutnya adalah mempersempit masalah dari dasar yang semula luas dan menekan
persoalan dengan lebih jelas. 'efinisi masalah adalah pernyataan dari pertanyaan yang jelas, tepat dan ringkas atau persoalan yang diinvestigasi untuk menemukan jawaban, atau solusi. Contoh masalah yang didefinisikan dengan baik adalah seberapa besar pengaruh harga dan kualitas pada penilaian konsumen terhadap produk. %ingkasnya, permasalahan penelitian merupakan dasar mengapa penelitian dilakukan, dituangkan dalam latar belakang penelitian, dan latar belakangnya dimulai dari hal yang bersifat umum kemudian mengerucut ke permasalahan yang lebih spesifik. #asalah harus dirumuskan dengan jelas dan tidak menimbulkan penafsiran yang berbeda. %umusan masalah hendaknya dapat mengungkapkan hubungan antara dua variabel atau lebih dan dinyatakan dalam kalimat tanya.
*a3 " Kerangka Teoritis
5erangka teoritis adalah model konseptual yang berkaitan dengan bagaimana seseorang menyusun teori atau menghubungkan secara logis beberapa factor yang dianggap penting untuk masalah. $eori tersebut mengalir secara logis dari dokumentasi penelitian sebelumnya dalam masalah. #enggabungkan keyakinan logis seseorang dengan penelitian yang dipublikasikan, mempertimbangkan keterbatasan dan hambatan ssituasi, adalah sangat penting dalam membangun dasar ilmiah untuk meneliti masalah penelitian. (ingkatnya, kerangka teoritis membahas saling ketergantungan antar variabel yang dianggap perlu untuk melengkapi dinamika situasi yang sedang diteliti. 'ari kerangka teoritis bias disusun hipotesis yang dapat diuji untuk mengetahui apakah teori yang dirumuskan valid atau tidak. 3+ma (ekaran, 0662//74 (etelah mempelajari jenis variabel yang berbeda yang dapat berlaku dalam sebuah situasi dan bagaimana hubungan antar variabel tersebut dapat dibangun, sekarang kia akan melihat bagaimana cara membuat model konseptual atau kerangka teoretis untuk penelitian kita. 5erangka teoretis merupakan fondasi dimana seluruh proyek penelitian didasarkan. 5erangka teoretis adalah jaringan asosiasi yang d isusun, dijelaskan, dan
dielaborasi secara logis antar variabel yang dinggap relevan pada situasi masalah dan diidentifikasi melalui proses seperti wawancara, penga matan dan survei literatur. Pengalaman dan intuisi juga berperan dalam menyusun kerangka teoreti. 3+ma (ekaran, 06624 5omponen kerangka teoretis menurut +ma (ekaran adalah kerangka teoretis yang baik mengidentifikasi dan menamakan variabel-variabel penting dalam situasi yang relevan daengan definisi masalah. 5erangka teoretis secara logis menjelaskan sangkut-paut antarvariabel tersebut. &ubungan antara variabel bebas, variabel terikat, dan jika tepat, variabel moderator dan antara diuraikan. 8ika terdapat variabel moderator, adalah penting untuk menjelaskan bagaimana dan hubungan spesifik seperti apa yang akan terjadi. 9.
Penyusunan &ipotesis
'efinisi hipotesis menurut +ma (ekaran sebagai hubungan yang diperkirakan secara logis diantara dua atau lebih variabel yang diungkapkan dalam bentuk pernyataan yang dapat diuji. &ubungan tersebut diperkirakan berdasarkan jaringan asosiasi yang ditetapkan dalam kerangka teoritis yang dirumuskan u ntuk studi penelitian. 1ungsi hipotesis adalah sebagai berikut 3ur Indriantoro, /:::4 a4
&ipotesis menjelaskan masalah penelitian dan pemecahannya secara rasional.
b4
&ipotesis menyatakan variabel-variabel penelitian yang perlu diuji secara
empiris. c4
&ipotesis digunakan sebagai pedoman untuk memlih metode-metode pengujian
data. d4
&ipotesis menjadi dasar untuk membuat kesimpulan penelitian.
'esain %iset 'esin riset merupakan semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelititan yang ciri-cirinya adalah sbb 3umar, 066/4 a4
'esain dalam merencanakan penelitian
Pemilihan desain biasanya dimulai ketika peneliti sudah merumuskan h ipotesisnya. 'esain untuk perencanaan penelitian ini bertujuan untuk melaksanakan penelitian sehingga dapat diperoleh suatu logika, baik dalam pengujian hipotesis maupun dalam membuat kesimpulan. b4
'esain dalam melaksanakan penelitian
(uchman, yang dikutib atsir 3/:;;4, desain dalam pelaksanaan penelitian dibagi atas 7 macam yaitu /. 'esain sampel 0. 'esain instrumen 2. 'esain an