BAB I PENDAHULUAN A.
Latar Belakang Belakang Salah satu usaha peningkatan mutu pelayanan kesehatan Rumah Sakit adalah mencegah terjadinya infeksi nosokomial di Rumah Sakit. Salah satu usaha pencegahan terjadinya infeksi infeksi nosokomi nosokomial al di Rumah Rumah Sakit Sakit adalah adalah penyehat penyehatan an laundry laundry dan linen. linen. Penyehata Penyehatan n laundry dan linen juga juga menambah kenyamanan kenyamanan bagi pasien untuk tinggal tinggal di Rumah Sakit, sebab pasien hampir 2 jam berada di tempat tidurnya. Selain itu juga dengan tersedianya linen yang baik dalam arti bebas kuman patogen, bersih dan rapi akan menambah citra suatu Rumah Sakit. !ntuk menjaga kualitas linen yang baik sangat tergantung pada pengelolanya. pengelolanya. "uga sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh sarana dan prasarana yang ada pada suatu Rumah Sakit. #leh karena itu penyehatan laundry dan linen perlu ditangani secara professional oleh pengelolanya.
B. $ujua juan Pedo edoman man
%. Ruan Ruang g Lin Lingk gkup up Pela Pelaya yana nan n Laundry Laundry RS &slam &slam Arafah
memberik memberikan an pelayanan pelayanan pengelolaan pengelolaan linen untuk kebutuhan kebutuhan
pelayanan Rumah Sakit dan pelanggan dari luar yaitu pasien, serta linen rumah tangga.
'. Bata Batasa san n #per #peras asio iona nall Pengelolaan linen di laundry Rumah Sakit &slam Arafah ( ). Pengelolaan Pengelolaan linen infeksius infeksius yaitu Linen yang yang terpapar cairan cairan tubuh pasien 2. Pengel Pengelol olaan aan linen linen non non infeks infeksius ius yaitu yaitu Linen Linen kotor kotor beras berasal al dari dari ruang ruang pera* pera*ata atan, n, unit+bagian yang ada di Rumah Sakit.
. Landa ndasan san -ukum ukum
). !ndang undang /omor 01 tahun 23 tentang 4esehatan 2. Pedoman 5anajemen Linen di Rumah Sakit, 'epartemen 4esehatan R& tahun 2 Pedoma man n $ekni eknis s Sara Sarana na 'an 'an Pras Prasar aran ana a Ruma Rumah h Saki Sakitt 4ela 4elas s %, 'epa 'epart rtem emen en 0. Pedo 4esehatan R& $ahun 26
BAB II STANDAR KETENAGAAN
A. 4ualifikasi Sumber 'aya 5anusia /ama "abatan 4oordinator rumah tangga Pelaksana
Pendidikan 5inimal S5!
Sertifikasi Pelatihan internal
"umlah )
5inimal S5P
linen dan laundry Pelatihan internal
7
linen dan laundry B. 'istribusi 4etenagaan dan pengaturan jaga / o ).
2.
"abatan 4oordinator
8ungsi rumah
"ad*al 4erja
5engkoordinasikan laundry
Senin ( 6.0 ).0 Sabtu ( 6. ).
tangga
pelayanan
Pelaksanan
dengan unit terkait 5elaksanakan kegiatan
Senin
di laundry
7.09)0.0
Sabtu
(
%. $ugas dan tanggung ja*ab ). 4oordinator ( ): $ugas
-
5engkoordinasikan kegiatan laundry sesuai dengan sumber daya manusia, prasarana dan peralatan yang tersedia.
-
5elakukan koordinasi dengan bagian + unit terkait
-
5enga*asi pelaksanaan pelayanan laundry setiap hari
-
5engatasi permasalahan yang berkaitan dengan pelayanan laundry
-
5enge;aluasi pelaksanaan kegiatan dan membuat laporan kegiatan berkala
2: $anggung ja*ab
-
5enjamin kompetensi sumber daya manusia yang melaksanakan pelayanan laundry
-
5enjamin sarana, prasarana dan peralatan sesuai dengan kebutuhan pelayanan dan standar
-
5enjamin dapat terlaksananya pelayanan laundry yang bermutu dengan mengutamakan keselamatan pasien
-
5eningkatkan dan mengembangkan kompetensi sumber daya manusia pelayanan laundry secara berkesinambungan.
-
Pelaksanaan pencatatan, e;aluasi dan pembuatan laporan kegiatan di dalam rumah sakit
-
Pelaksanaan program menjaga mutu pelayanan laundry dan keselamatan pasien didalam rumah sakit.
2. Pelaksana ).
5embersihkan roda troly linen bersih dari kotoran dan memberi oli agar roda dapat berjalan dengan baik, setiap pagi
2.
5enerima linen kotor dari ruangan+bangsal pera*atan untuk dicuci dan mengganti troly kosong untuk tempat linen kotor
0.
5enimbang linen kotor dari masing9masing ruangan
.
5elakukan penghitungan linen kotor
7.
5enyerahkan formulir penghitungan ke petugas pengecekan
1.
5enyerahkan linen yang telah dihitung kepada petugas pencucian
6.
5elakukan pencucian berdasarkan klasifikasi linen baik jenis, *arna maupun tingkat kekotorannya.
<.
5enimbang linen yang akan dimasukkan kedalam mesin sesuai dengan kapasitas mesin
3.
5emberikan dosis deterjen sesuai dengan tekhnis pencucian yang berlaku
). 5elakukan proses pencucian linen sesuai dengan S#P )). 5engeluarkan linen dari mesin cuci dan menyerahkan ke petugas pengeringan. )2. 5emasukkan linen ke mesin pengering )0. 5engeluarkan linen dari mesin pengering ). 5elipat, menyetrika dan mengepres linen )7. 5elakukan persiapan pengecekan linen bersih tiap9tiap ruangan + bangsal pera*atan sesuai dengan jumlah linen kotor yang masuk ke sarana sandang )1. 5enyusun dan merapikan linen pada rak + lemari yang telah tersedia sesuai dengan jenisnya )6. 5endistribusikan+menyerahkan linen pada petugas bangsal + pera*atan yang memerlukannya )<. 5elakukan pemeliharaan linen yang sobek atau rusak.
BAB III STANDAR FASILITAS
A.
'enah Ruangan Ada pada lampiran
B. Standar fasilitas ). Ruangan dan peralatan ).).
Ruang penerimaan linen kotor (
a. 5eja pencatatan b. $imbangan c. $empat kereta linen kotor
).2
Ruang pencucian dan pengeringan
a. 5esin cuci =infeksius dan non infeksius b. 5esin peras c. 5esin pengering d. >adah + ember untuk hasil cucian kering
).0
Ruang penyetrikaan linen
a. Setrika biasa b. 5eja lipat c. AP' =alat pelindung diri: ( masker
).
Ruang penyimpanan linen
a. Rak penyimpanan
).7
Ruang distribusi linen
a. 4ereta + ember linen untuk distribusi
2. Bahanpencuci. a. Alkali 5empunyai peran meningkatkan fungsi atau peran detergent dan emulsifier serta membuka pori darilinen. b. 'etergent 5empunyai peran menghilangkan kotoran yang bersifat asam secara global c. mulsifier 5empunyai peran untuk mengemulsi kotoran yang berbentuk minyak dan lemak d. Bleach + pemutih 5engangkat kotoran + noda, mencemerlangkan linen, berlaku sebagai desinfektan. Linen ber*arna =o?one:, line putih=chlorine: e. Penetral +sour 5enetralkan sisa dari bahan kimia pemutih sehingga P- menjadi 6 ataunetral f. Softener
5elembutkan linen, diberikan pada akhir prosespencucian g. 4anji +starch 'igunakan pada proses pencucian, supaya linen menjadi kaku, juga sebagai pelindung linen terhadap noda sehingga noda tidak sampai ke serat linen.
BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
A. Pelayanan Laundry ). Pelayanan laundry berada diba*ah koordinasi rumah tangga 2. 4oordinator
bertanggung
ja*ab
terhadap pengembangan implementasi dan
memelihara atau menegakkan kebijakan serta prosedur yang ditetapkan dan dilaksanakan. 0. Penanggung
ja*ab koordinator laundry mempunyai tanggung ja*ab untuk
memelihara atau mempertahankan program pengendalian mutu yang telah ditetapkan dan dilaksanakan. . 5empunyai tanggung ja*ab untuk memantau dan menelaah seluruh pelayanan laundry yang ditetapkan dan dilaksanakan 7. Bila mana penanggung ja*ab laundry berhalangan maka di tunjuk dari petugas laundry
B. Alur masuk dan keluar Linen
). Alur masuk untuk petugas a. Petugas laundry masuk le*at pintu linen bersih b. Petugas menggangganti baju luar dengan baju khusus launsry c. Petugas mengenakan topi+penutup kepala
2. Alur keluar untuk petugas a. !ntuk alur keluar petugas kamar operasi sesuai dengan alur masuk petugas b. Sandal disimpan di rak sepatu yang telah disediakan diruang ganti dan tidak boleh dipakai keluar
0. Alur masuk untuk pengantaran linen kotor ( masuk le*at pintu terima linen kotor. . Alur masuk pengambilan linen bersih ( masuk le*at pintu ruang linen bersih. %. Pembersihan Laundry ). Pembersihan rutin + harian Pembersihan rutin yaitu sebelum dan sesudah penggunaan laundry agar siap pakai 2. Pembersihan se*aktu Pembersihan bila ada kotoran, tumpahan dari linen infeksius, pembersihan mesin setelah menuangkan chemical, pembersihan setelah
'. Penatalaksanaan Linen
Penatalaksanaan linen dibedakan menurut lokasi dan kemungkinan transmisi organisme berpindah (
'i ruangan9ruangan Perjalanan transportasi linen kotor Pencuciandi laundry Penyimpanan linen bersih 'istribusi linen bersih
Linen kotor yang dapat dicuci di laundry dikategorikan (
Linen kotor infeksius ( linen yang terkontaminasi dengan darah, cairan tubuh dan feses terurama yang berasal dari infeksi $B paru, infeksi salmonella dan shigella =sekresi dan eksresi:, -epatitis @irus B =-B@: dan -&@ =jika terdapat noda darah: dan infeksi lainnya yang spesifik =SARS: dimasukkan ke dalam kantung tertutup *rna
kuning. Linen kotor non infeksius ( &inen yang tidak terkontaminasi darah, cairan rubuh dan feses yang berasal dari pasien lainnya secara rutin Linen atau pakaian pasien yang terinfeksi bahaya khusus seperti Lassa fe;er atau antra dilakukan autoklaf sebelum dikirim ke laundry =pencucian: atau konsultasikan dengan komite PP&RS. !ntuk lebih terperinci penanganan linen dibedakan dengan lokasi sebagai berikut ( ). Pengelolaan linen di ruangan Seperti disebutkan diatas yang dimaksud dengan linen yang infeksius dan non infeksius yang secara spesifik diperlakukan secara khusus dengan kantung linen yang berbeda. Persyaratan kantung linen di ruangan9ruangan ( a. 4antung linen infeksius sekali pakai( >arna kuning !kuran sedang hingga besar b. 4antung linen non infeksius sekali pakai ( >arna hitam !kuran sedang hingga besar Penanganan linen dimulai dari proses ;erbeden= penggantian linen:. Pelaksanaan
;erbeden dilakukan oleh prakrya atau pera*at
dimana sebelum
dilakukan
penggantian linen bersih harus melepaskan linen kotor dengan demikian pera*at tersebut akan kontak dengan linen kotor baik itu dengan linen kotor infeksius maupun tidak terinfeksi. Berikut penanganan linen di unit pera*atan pasien ( Prosedur untuk linen kotor infeksius ( a. 5elakukan kebersihan tangan hygienis dengan sabun sebelum dan sesudah b. c.
melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur unakan AP' ( sarung tangan, masker dan apron . Persiapkan alat dan bahan (plastik kuning dan ember dengan tulisan linen
d.
infeksius, kantung dalam linen infeksius, Linen yang terkontaminasi dengan darah atau cairan tubuh lainnyaharus di bungkus+dimasukkan ke dalam kantong kuning dan di ikat.
e.
Buang terlebih dahulu kotoran seperti faecesdan gumpalan darah ke spoolhock atau
f.
toliet
dan
segera
tempatkan
linen
tersebut
kedalam
kantong
kuning+infeksius dan di ikat Beberapa kantung linen kotor infeksius yang sudah tertutup+ segel dimasukkan kembali ke dalam kantung luar ber*arna ber*arna kuning dan masukkan
g. h.
kedalan ember tertutup Siapkan troli linen kotor 4umpulkan ke troli linen kotor siap diba*a ke laundry dalam keadaan tertutup.
Prosedur untuk linen kotor non infeksius ( a. 5elakukan kebersihan tangan hygienis dengan sabun sebelum dan sesudah b. i.
melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur unakan AP' ( sarung tangan, masker dan apron. Persiapkan alat dan bahan (plastik hitam dan ember dengan tulisan linen non
c.
infeksius. Lipar bagian yang terkena noda noninfeksius di bagian dalam lalu masukkan
d. e.
linen kotor ke dalam plastik dan ember tertutup Siapkan troli linen 4antung linen kotor yang sudah tertutup siap untuk di ba*ake laundry.
2. $ransportasi $ransportasi dapat merupakan bahaya potensial dalam menyebarkan organisme, jika linen kotor tidak tertutup dan bahan troli tidak mudah dibersihkan. Persyaratan alat transportasi linen ( 'ipisahkan antara troli linen kotor dengan linen bersih, jika tidak, maka *adah
penampung yang terpisah. Bahan troli terbuat dan stainlesss steel =baja anti karat:. "ika menggunakan *adah dan *arna yang berbeda. >adah mampu menampung beban linen. >adah mudah dilepas dan setiap saat habis difungsikan selalu dicuci =siapkan cadangan: demikian pula dengan trolinya selalu dibersihkan. 5uatan+loading linen kotor +bersih tidak berlebihan. >adah memiliki tutup.
0. Laundry $ahapan kerja di laundry ( ).
Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan
2. 0. . 7. 1. 6. <. 3. ).
Pemilahan dan penimbangan linen kotor Pencucian Pemerasan Pengeringan Penyetrikaan Pelipatan Penyimpanan Pendistribusian Penggantian linen rusak
Pada saat proses penerimaan sampai penyetrikaan merupakan proses yang krusial dimana
kemungkinan
organisme
masih
hidup,
maka
petugas
di*ajibkan
menggunakan AP'. Alat pelindung diri yang digunakan petugas laundry(
Pakaian kerja dari bahan yang menyerap keringat Apron digunakan pada aat pencucian Sarung tangan rumah tangga digunakan pada saat pencucian Sepatu boot digunakan pada area yang basah 5asker digunakan pada proses penerimaan, pencucian, pelipatan
dan
penyetrikaan 4aca mata+goggle digunakan pada saat pencucian. Penerimaan linen kotor dengan prosedur pencatatan Linen kotor diterima yang berasal dari ruangan di catat berat timbangan sedangkan
jumlah akan dihitung setelah linen bersih. $idak dilakukan pembongkaran muatan untuk mencegah penyebaran organisme
Pencucian Pencucian mempunyai tujuan selai menghilangkan noda =bersih:, a*et =tidak cepat rapuh:, namun memenuhi persyaratan sehat =benas mikroorganisme patogen:. Sebelum melakukan pencucian setiap harinya lakukan desinfeksi untuk membunuh seluruh mikroorganisme yang mungkin tumbuh dalam semalam. !ntuk dapat mencapai tujuan pecucian harus mengikuti persyaratan barikut ( ). >aktu >aktu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dengan temperatur dan bahan kimia guna mencapai hasil cucian yang bersih, jika *aktu tidak tercapai sesuai dengan yang dipersyaratkan,. 2. Suhu Suhu untuk tekstil ( katung C 3D% E polykatun C <D% E Polyester C 67D% E *ool dan silk C 0D%. Sedangkan suhu yang terkait dengan pencampuran bahan kimia dan prose (
-
Proses cuci dengan bahan kimiaalkali dan detergen untuk linen *rna putih 797D%, untuk linen *arna 19<D%
-
Proses bleaching atau dilakukan desinfeksi 17D% atau 6)D%
-
Proses bilas & dan && dengan suhu normal
-
Proses penetralan dengan suhu normal
-
Proses pelembutuan dengan suhu normal.
0. Bahan kimia . 5echanical action
5echanical action adalah putaran mesin pada saat proses pencucian. 8aktor9 faktor yang mempengaruhi mechanical action ( ). Loading+muatan tidak sesuai dengan kapasieta mesin, mesin harus dikosongkan 27 F dari kapasietas mesin. %ontohnya kapasietas mesin 7 kg, maka loading+beban yang dimasukkan tidak boleh lebih dari 06,7 kg. 2. Le;el air yang tidak tepat Le;el air adalah jumlah air yang diperlukan sebagai pengencer bahan kimia yang terdiri dari (
-
Le;el tinggi G 7F dari bahan kimia yang tediri dari kapasitas drum
-
Le;el sedang G 02F dari kapasitas mesin
-
Rendah G )1,1F dari kapasitas drum 0. $akaran detergen yang berlebihan $akaran detergen yang berlebihan mengakibatkan melicinkan linen dan busa yang berlebihan akan mengakibatkan sedikit gesekan
Pemerasan Pemerasan merupakan proses pengurangan kadar air setelah tahap pencucian selesai. Pemerasan dilakukan dengan mesin cuci yang juga memiliki fungsi pemerasan. Proses pemerasan dilakukan dengan mesin pada putaran tinggi selama sekitar 79< menit.
Pengeringan Pengeringan dilakukan dengan mesin pengeringan + drying yang mempunyai suhu sampai dengan 6!!% selama ) menit.
Penyetrikaan Penyetrikaan dilakukan dengan cara
manual + menggunakan setrikaan biasa,
dengan suhu 69< !!%
Pelipatan Pada saat proses pelipatan, lakukan juga pemantauan antara linen yang masih baik dan sudah rusak agar tidak dipakai lagi. Pelipatan dilakukan sesuai dengan prosedur ( a. Laken
- Pegang ujung linen dengan posisi memanjang dengan jahitan terbalik - Pertemukan antara ujung linen menjadi H bagian. - Lipat kembali pegang pertengahan lipatan, temukan dengan kedua ujung menjadi I bagian
- Pinggir jahitan posisinya diba*ah - 4eempat ujung linen dipertemukan menjadi 2 bagian
- Selanjutnya sampai dengan )+< bagian b. Steek laken
-
Posisikan jahitan terbalik =sama dengan laken:
-
Pegang ujung linen arah panjang pertemukan
-
Lipat menjadi I bagian
-
Lipat kembali menjadi I bagian
-
Lipat kembali menjadi 2 arah lebar harus sampai )+< bagian, lipat satu kali lagi.
c. Sarung bantal
-
Posisikan jahitan didalam
-
Lipat menjadi H bagian memanjang lipat menjadi )+0 bagian
d. Sarung guling
-
Posisi jahit didalam
-
Lipat menjadi H memanjang dan lipat lagi menjadi )+
e. Selimut
-
Posisi jahitan diluar =terbalik:
-
Lipat menjadi H bagian arah lebar selimut
-
Lipat lagi menjadi I bagian
-
Lipat arah panjang selimut menjadi H bagian
-
Lipat lagi menjadi I bagian
-
Lipat lagi mejadi )+< bagian.
Penyimpanan penyimpanan mempunyai tujuan selain melindungi linen dari kontaminasi ulang baik dari bahaya seperti mikroorganisme. Sebelum disimpan sebaiknya linen dibungkus dengan plastik transparan sebelum didistribusikan.
Pendistribusian Pendistribusian merupakan aspek administrasi yang penting yaitu pencatatan linen yang keluar. 'i sini diterapkan sistem 8&8# yaitu linen yang tersimpan terlebih dahulu, maka linen tersebut yang harus dikeluarkan terlebih dahulu. Setiap linen yang dikeluarkan dicatat sesuai dengan identitas yang tertera disetiap linen, nomor berapa keluar dan nomor berapa yang disimpan, dengan pencatatan tersebut dapat diketahui berapa kali linen dicuci dan linen mana saja yang mengendap tidak digunakan
Penggantian linen rusak Linen rusak dapat dikategorikan ( ). !mur linen yang sudah standar 2. -uman eror termasuk dihilangkan.
'ua kategori tersebut dapat diketahui dari sistem pencatatan baik mengenai perputaran linen yang tercatat setiap harinya bahkan dapat diketahui ruangan yang menghilangkan atau merusakkan, namun dapat juga kerusakan terjadi pada *aktu proses pencucian akibat human eror petugas laundry. "enis kerusakan ada yang dapat diperbaiki =diserahkan ke penjahitan: dan ada pula yang harus mendapatkan penggantian. "enis kerusakan yang harus mendapatkan pergantian (
-
/oda9noda yang sudah tidak dapat dihilangkan seperti terkena cairan medik dengan area yang luas ataupun terkena noda , mungkin dapat di hilangkan dengan cairan spoting, namun jika dihitung biaya dan kerapuhan yang terjadi menjadi tidak efisien.
-
4erapuhan beberapa bagian akibat kimia korosif akibat -2#2 ataupun bahan kimia lainnya yang korosif seperti pereoksida chlorine diatas 7F.
-
Robek
Penggantian segera dilakukan oleh pihak laundry dengan mengirimkan formulir permintaan kerusakan kepada pihak rumah tangga. Penggantian segera dilakukan pemberian identitas, linen dengan nomor identitas yang rusak diganti sama sesuai dengan yang rusak, hanya tanggal peredaran berbeda dengan linen sebelumnya. . 'okumen 'okumen yang dibutuhkan pada penatalaksanaan linen mulai dari ruangan hingga didistribusikan terdiri dari ( a. 'okumem pengiriman linen kotor dari ruangan dan penerimaan linen bersih b. 'okumen pengiriman linen infeksius c. 'okumen pengiriman linen kotor+infeksius dari #4 d. 'okumen pendistibusian linen bersih dari laundry e. 'okumen penimbangan linen kotor dan infeksius yang akan dicuci f. 'okumen outsourching =jika akan dikirim keluar: g. 'okumen penerimaan cuci dari luar h. 'okumen penghapusan linen rusak i. 'okumen permintaan linen baru
BAB V LOGISTIK A. Pengadaan Alat Dan Bahan DiLaund! ). Pengadaan barang medis Alur ( kepala instalasi menulis permintaan di buku order non stock disesuaikan anggaran yang sudah dibuat di $#R dan bila ada alat atau bahan diperlukan di luar $#R. 5eminta persetujuan dari >akil 'irektur pelayanan.4emudian diba*a ke bagian in;entory. Bila pemakaian barang+alkes rutin bisa langsung di order dari farmasi. Barang medis ( masker,topi
2. Pengadaan barang nonmedis Alur ( kepala instalasi menulis permintaan di buku order non stock disesuaikan anggaran yang sudah dibuat di $#R dan bila ada alat atau bahan diperlukan di luar $#R. 5eminta persetujuan dari >akil 'irektur pelayanan.4emudian diba*a ke bagianin;entory. Bila pemakaian barang rutin bisa langsung di order dari gudang logistik. Barang medis
(
alat
tulis,
barang cetakan, keperluan
chemical,sabun
B.
Pe"ediaanBaang
). Bahan pencuci + chemical untuk linenRS 2. Bahan pencuci untuk linen rumahtangga
rumah
tangga,
bahan
0. Perlengkapan alat tulis,pengepakan BAB
VI
KESELA#ATANPASIEN
$.%.Pengetian. 4eselamatan Pasien + Patient Safety adalah keadaan dimana pasien bebas dari harm atau cedera, yang dapat meliputi penyakit, cedera fisik, psikologis, sosial, penderitaan, cacat, kematian dan lainnya, yang seharusnya tidakterjadi. 'i Laundry , 4eselamatan Pasien bertarti semua standar prosedur operasional yang sudah dibuat untuk kegiatan pelayanan laundry harus ditaati, tidak ada kesalahan pemberian bahan chemical, pencucian yang bersih sehingga pasien merasa nyaman dan bebas dari efek samping yang ditimbulkan dari pengelolaan linen yang tidakbenar
$.&
Tu'uan. 5emenuhi standar keselamatan pasien melalui pemakaian linen oleh pasien
tanpa menimbulkan efek samping yang ditimbulkan dari pengelolaan linen yang tidakbenar.
$.(
Tata La)"ana Ke"ela*atanPa"ien. Langkah9langkah penerapan keselamatan pasien rumah sakit(
a. 5ulai dengan membuat standar prosedur operasional=SP#: b. 5elakukan SP# di semua segi pelayananlaundry c.
5encatat dan menuliskan laporan kejadian bila terjadi kejadian yang tidak diharapkan=4$':
d. 4epala &nstalasi bersama pihak yang terkait melakukan penyelidikan terhadap 4$', mencari jalan keluar bila perlu merubah system sehingga lebih baik dan lebih aman untuk pasien, membuat tindak lanjut dan mensosialisasikan tindak lanjut untuk dilakukan bersama dan menge;aluasi system yang barutersebut
e. 5elaporkan &ndikator keselamatan pasien setiap bulan dalam rapat
kerja
bulanan dengan direksi yaitu(
a. 4ejadian yang berhubungan dengan efek samping yang ditimbulkan
dari
pengelolaanlinen
b. 4ejadian yang berhubungan dengan satndar pengendalian infeksi = cuci tangan:
f.
5elakukan semua standar pengendalianinfeksi
g. 5emilih chemical yang bermutu dan aman bagi linen yang dipakai pasien BAB
VII
KESELA#ATANKER+A
,.%
Pengetian
Pelaksanaan 4esehatan dan 4eselamatan 4erja adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman , sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktifitas kerja.
Penyakit Akibat 4erja = PA4 : dan 4ecelakaan 4erja = 44 : di kalangan petugas kesehatan belum terekam dengan baik. "ika kita pelajari angka kecelakaan dan penyakit akibat kerja dibeberapa negara maju dari beberapa pengamatan menunjukkan kecenderungan peningkatan pre;alensi.Sebagai factor penyebab adalah kurangnya kesadaran pekerja, serta kualitas ketrampilan pekerja yang kurang memadai , sehingga meremehkan resiko kerja, contohnya tidak menggunakan AP' pada saat pengambilan chemical, pemilahanlinen
,.&
Tu'uan $ujuan dari Pelaksanaan 4esehatan dan 4eselamatan 4erja adalah supaya
setiap pekerja laundry aman dari kecelakaan akibat kerja, termasuk aman dari paparan cairan tubuh yang infeksius dan ?at9sat kimialainnya.
,.(
TataLa)"ana.
%. Gedung. a.
Laundry harus memiliki system ;entilasi yang memadai dengan sirkulasi udara yangadekuat.
b.
Laundry harus mempunyai alat pemadam api yang tepat bahan kimiaberbahaya
c.
'ua pintu + jalan harus disediakan untuk keluar dari kebakaran dan terpisah sejauhmungkin
d.
$empat penyimpanan chemical didesign untuk mengurangi resiko sampai sekecilmungkin
e.
-arus tersedia alat Pertolongan Pertama Pada 4ecelakaan = P04:
f.
Sistem pembuangan limbah yangaman
&. PealatanLaund! a.
Semua alat di laundry memiliki kemanan sedemikian rupa sehingga pekerja tidak terpapar aliranlistrik
(. Alat Penga*anDii. a.
%uci tangan harus dijadikan budaya dalam setiap melakukann pekerjaan di laundry
b.
Penggunaan Alat pengaman *ajibdilakukan.
-. #nitingKe"ehatan a.
5onitoring 4esehatan pekerja laundry dilakukan setiap ) tahun sekali
b.
Bila terjadi luka tusuk, akibat tertinggalnya benda tajam di linen maka setiap pekerja *ajib melakukan pemeriksaan + tes Panel -epatitis dan-&@. BAB
VIII
PENGENDALIAN#UTU
+ENISPELAYANAN Pelayana &nput
INDIKATOR ). 4etersediaan pelayanan 2.
Proses
Adanya
STANDAR $ersedia
Penanggung Ada S4'irektur
0. 4etersediaan fasilitas dan
$ersedia
.
) F
4etepatan
*aktu
penyediaan
linen
untuk ruang ra*at inap
#utput
7. 4etepatan pengelolaan
) F
1. 4etersediaanlinen
2, 7 9 0 set jumlah tempat
6. 4etersediaan linen steril
) F
BAB
I/
PENUTUP
Pedoman pelayanan laundry mempunyai peranan penting untuk pedoman kerja bagi laundry dalam memberikan pelayanan pengelolaan dan pencucian linen untuk memenuhi kebutuhan pasien, sehingga mutu dan keselamatan pasien yang memakai linen RS dapat terjamin.Pedoman ini dapat digunakan juga sebagai acuan kerja bagi tenagalaundry. Penyusunan pedoman pelayanan laundry ini adalah merupakan langkah
a*al
sebagai suatu proses yang panjang sehingga memerlukan dukungan dan kerja sama dari berbagai pihak dalam penerapannya untuk mencapai tujuan laundry dan tujuan rumahsakit.