PEDOMAN KODE ETIK RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ABDUL RIVAI
PEMERINTAHAN KABUPATEN BERAU RUMAH SAKIT UMUM DAERAH DR. ABDUL RIVAI TAHUN 2011
BAB I PENDAHULUAN
Rumah sakit adalah suatu lembaga yang merupakan bagian dari sistem pelayanan kesehatan yang menjalankan upaya promotif, preventif, kuratif ( rawat inaprawat jalan ) dan rehabilitatif beserta segala penunjangnya. Ketenangan di bidang pelayanan merupakan salah satu soko guru dalam menjalankan roda organisasi sebuah rumah sakit. Oleh karena itu, perilaku dokter, perawat dan karyawan non medik perlu tetap menjaga dan mempertahankan etika, baik etika kerumahsakitan pada umumnya maupun etika kedokteran serta perawatan pada khususnya. ujuan disusunnya !tika Rumah "akit untuk mendapatkan suatu pedoman dalam menghadapi masalah !tika Rumah "akit. #uku !tika Rumah "akit ini berisi halhal yang berkaitan dengan Komisi !tika Rumah "akit (K!R"), $okok-$okok etika yang berhubungan dengan data pasien% rekam medis, $okok-$okok !tika Keperawatan, $okok-$okok !tika $elayanan, &aboratorium Klinik, $okok-$okok !tika dalam $elayanan 'edik, $okok-$okok !tika $elayanan $erawatan ntensif (*), +ak-+ak $asien dan Kewajiban Rumah "akit. "ebagian auan dalam penyusunan buku !tika Rumah "akit ini adalah Kode !tik Kedokteran ndonesia dan Kode !tik Rumah "akit hasil keputusan konggres $ersi tahun //0.
BAB II KOMITE ETIK RUMAH SAKIT
'asalah etika dihadapi oleh semua pihak yang ada di Rumah "akit. *ntuk membantu 1irektur dalam menyelesaikan masalah etik tersebut dibentuk Komite !tika Rumah "akit.
2ungsi Komite !tik Rumah "akit 3 •
'emberi nasehat atau konsultasi melalui diskusi dan berperan dalam menilai
•
penyelesaian atau kebijaksanaan4 'elaksanakan pendidikan pada lingkungan Rumah "akit4 #erhubungan seara khusus dan memberikan anjuran pada pelayanan review
•
kasus sulit. ugas $anitia !tik Rumah "akit 3 . 'embantu dokter, perawat dan karyawan non medik lain di rumah sak it dalam menghadapi masalah etika. 5. K!R" merupakan sumber informasi yang relevan untuk penyelesaian masalah di rumah sakit. 0. K!R" dapat mengidentifikasikan masalah etika, sehingga dapat memberikan gambaran tentang penyelesaiannya. 6. K!R" tidak memberikan saran kepada 1irektur rumah sakit unt uk meneruskan atau tidak meneruskan pelanggaran masalah etika melalui pengadilan. 7. #ila dipandang perlu K!R" meminta pertimbangan Organisasi profesi yang terkait.
BAB III POKOK-POKOK ETIK RUMAH SAKIT
1. Kewajiban R umah Saki A. Kewajiban Rumah Sak i Te!ha"a# Ma$ %a!aka "an Li n&kun&an '
) Rumah sakit harus jujur dan terbuka, peka terhadap saran dan kritik masyarakat dan berusaha agar pelayanannya menjangkau di luar rumah sakit. 5) Rumah sakit harus senantiasa menyesuaikan kebijakan pelayanannya pada harapan dan kebutuhan masyarakat setempat. 0) Rumah "akit dalam menjalankan operasionalnya bertanggung jawab terhadap lingkungan agar tidak terjadi penemaran yang merugikan masyarakat
B. Kewajiban Rumah Saki Te!ha"a# Pa$ien
) Rumah sakit harus mengindahkan hak-hak asasi pasien 5) Rumah sakit harus memb erikan penjelasan apa yang dider ita pasien, dan tindakan apa yang hendak dilakukan. 0) Rumah sakit harus meminta persetujuan pasien (informed onsent) sebelum melakukan tindakan medik. 6) Rumah sakit berkewaijiban melindungi pasien dari penyalahgunaan teknologi kedokteran.
(. Kewajiban Rumah Sak i Te!ha"a# Pi m#inan) Sa*) "an Ka!% awan
) Rumah sakit harus menjamin agar pimpinan, staf, dan karyawannya senantiasa mematuhi etika profesi masing-masing 5) Rumah sakit harus mengadakan seleksi tenaga staf dokter, perawat, dan tenaga lainnya berdasarkan nilai, norma, dan standar ketenagaan
0) Rumah sakit harus menjamin agar koordinasi serta hubu ngan yang baik antara seluruh tenaga di rumah sakit dapat terpelihara. 6) Rumah sakit harus memberi kesempatan kepada seluruh tenaga rumah sakit untuk
meningkatkan
dan
menambah
ilmu
pengetahuan
serta
keterampilannya. 7) Rumah sakit harus mengawasi agar penyelenggaraan pelayanan dilakukan berdasarkan standar profesi yang berlaku. 8) Rumah sakit berkewajiban memberi kesejahteraan kepada karyawan dan menjaga keselamatan kerja sesuai dengan peraturan yang berlaku.
D. Hubun&an Rumah Saki Den&an Lemba&a Te!kai
) Rumah sakit harus memelihara hubungan yang baik dengan pemilik berdasarkan nilai-nilai, dan etika yang berlaku di masyarakat ndonesia. 5) Rumah sakit harus memelihara hubungan yang baik antar rumah sakit dan menghindarkan persaingan yang tidak sehat. 0) Rumah sakit harus menggalang kerjasama yang baik deng an instansi atau badan lain yang bergerak di bidang kesehatan. 6) Rumah sakit harus berusaha membantu kegiatan pendidikan tenaga kesehatan dan penelitian dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan kesehatan
+. Hak-Hak Rumah Saki
9. 'embuat peraturan-peraturan yang berlaku di rumah sakit ( Hospital By Law ) #. 'ensyaratkan bahwa pasien dan keluarganya harus mentaati segala peraturan rumah sakit . 'ensyaratkan bahwa pasien harus mentaati segala instruksi yang diberikan dokter kepadanya 1. 'emilih tenaga dokter yang bekerja di rumah sakit ( dalam hubungannya dengan Vicarious Liability ) !. 'enuntut pihak-pihak yang telah melakukan wanprestasi ( termasuk pasien,
pihak ketiga, dll ) 2. 'endapat perlindungan hukum
BAB I, POKOK POKOK ETIK AN/ BERHUBUN/AN DEN/AN DATA PASIEN0 REKAM MEDIK
1. Eika Pe!iaku D2ke! e!ha"a# Daa Pa$ien0 Rekam Me"ik. 1okter merupakan petugas rumah sakit yang mempunyai kewajiban dalam
mengisi data pasien% rekam medis, baik pasien yang sedang dirawatnya maupun pasien yang sedang dikonsultasikan kepadanya. 1alam mengisi rekam medik dokter harus berpegang teguh pada sumpah jabatan dan berdasar pada ilmu pengetahuan yang didapatnya. Konsultan spesialis membeikan bimbingan dan pengawasan dalam pengisian rekam medik oleh dokter umum% asisten ahli. +. Eika Pe!i aku Pe!a wa "an Pa!ame "ik N2n #e!a waan e!ha"a# Daa Pa$ien 0 Rekam Me"ik. $erawat dan paramedik nonperawatan merupakan petugas rumah sakit yang
ikut berperan dalam pengisian atatan data pasien% rekam medik selama pasien berada dalam pelayanan suatu rumah sakit. Oleh karena itu, dalam pengisian rekam medik oleh perawat dan paramedik nonperawatan harus benar-benar sesuai dengan ilmu pengetahuan yang didapatnya. *ntuk tenaga perawat yang masih dalam pendidikan, pengisian rekam medik harus dibawah pengawasan atasannya. 3. Eika Pe!i aku Tena&a Taa U$aha Rum ah Saki e! ha"a# Daa P a$ien0 Rekam Me"ik
$etugas tata usaha yang ikut berperan dalam pengisian rekam medik pasien hanya dapat mengisi data pasien dalam batas-batas data nonmedis, sejak pasien memasuki rumah sakit sampai saat pasien meninggalkan rumah sakit. $etugas tata usaha harus menginformasikan tentang segala maam biaya pelayanan kepada seluruh petugas rumah sakit maupun masyarakat. 1ata yang dibuat oleh petugas tata usaha rumah sakit erat kaitannya dengan data individual si pasien, sehingga pengisian atatan-atatan terutama dalam hal penantuman biaya akan sangat mempengaruhi keperluan pasien itu sendiri ataupun keperluan rumah sakit.
. K!$!R9:99; A. Pe!awa " an K ien
) $erawat dalam member ikan pelayanan keperawatan menghargai harkat dan martabat manusia, keunikan klien, dan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur, jenis kelamin, aliran politik dan agama yang dianut serta kedudukan sosial. 5) $erawat dalam memberikan pelayanan keperawatan senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari klien. 0) anggung jawab utama perawat adalah kepada mereka
yang
membutuhkan asuhan keperawatan 6) $erawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahui sehubungan dengan tugas yang diperayakan kepadanya keuali jika diperlukan oleh berwenang sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku B. Pe!awa " an P! akik
) $erawat memelihara dan meningkatkan kompetisi dibidang keperawatan melalui belajar terus menerus. 5) $erawat senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran profesional yang menerapkan pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan klien. 0) $erawat dalam membuat keputusan didasarkan pada informasi yang akurat dan mempertimbangkan kemampuan serta kualifikasi seseorang bila melakukan konsultasi, menerima delegasi dan memberikan delegasi kepada orang lain. 6) $erawat senantiasa menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan selalu menunjukkan perilaku profesional.
(. Pe!awa "an ma$%a!aka
$erawat mengemban tanggung jawab bersama masyarakat untuk memprakarsai dan
mendukung
berbagai
kebutuhan dan kesehatan masyarakat.
kegiatan dalam
memenuhi
D. Pe!awa "an eman $ejawa
) $erawat senantiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat maupun dengan tenaga kesehatan lainya, dan dalam memelihara keserasian suasana lingkungan kerja maupun dalam menapai tujuan pelayanan kesehatan seara menyeluruh 5) $erawat bertindak melindungi klien dari tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan seara tidak kompeten, tidak etis dan ilegal. E. Pe!awa "an P!2*e$i
)
$erawat mempunyai peran utama dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkanya dalam kegiatan
5)
pelayanan dan pendidikan keperawatan. $erawat berperan aktif dalam berbagai kegiatan pengembangan profesi
0)
keperawatan $erawat berpartisipasi aktif dalam upaya profesi untuk membangun dan memelihara kondisi kerja yang kondusif demi terwujudnya asuhan keperawatan yang bermutu tinggi.
"elain tersebut diatas, perawat dan bidan juga memiliki tanggung jawab diantaranya 3 1. Tan&&un& jawab #e!awa e!ha"a# i n"i5i"u) keua!&a "an ma$% a!aka.
9. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau dalam melaksanakan pengabdiannya senantiasa berpedoman kepada tanggung jawab yang bersumber dari adanya kebutuhan perawatan dari individu, keluarga dan masyarakat. #. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau dalam bidang keperawatan
senantiasa
memelihara
suasana
lingkungan
yang
menghormati nilai-nilai budaya, adat istiadat dan kelangsungan hidup beragama dari individu, keluarga dan masyarakat.
. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau dalam melaksanakan kewajiban bagi individu, keluarga dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ikhlas sesuai dengan martabat dan tradisi luhur keperawatan. 1. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan individu, keluarga dan masyarakat dalam mengambil keputusan
dan melaksanakan upaya di
bidang kesehatan, serta upaya kesejahteraan umum, sebagai bagian dari tugas dan kewajibannya bagi kepentingan masyarakat.
+. Tan&&un& 6awab Pe!awa e!ha"a# Tu&a$
9. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau senantiasa memelihara mutu pelayanan keperawatan yang tinggi disertai kejujuran dan profesional dalam pengetahuan serta ketrampilan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu%pasien, keluarga dan masyarakat. #. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya sehubungan dengan tugas yang diperayakan kepadanya. . $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau tidak akan menggunakan pengetahuan dan ketrampilannya untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma kemanusiaan. 1. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha dengan penuh kesadaran dengan tidak terpengaruh oleh pertimbangan kebangsaan, politik, agama serta kedudukan sosial. !. $erawat
R"*1
mengutamakan
1r.
9bdul
perlindungan
rivai dan
Kabupaten
#erau
keselamatan
senantiasa
pasien
dalam
melaksanakan tugas keperawatan serta mempertimbangkan kemampuan dengan matang jika menerima atau mengalih tugaskan tanggung jawab yang ada hubungannya dengan keperawatan.
3. Tan&&un& 6awab Pe!awa Te!ha"a# Se$ama Pe!awa "an P!2*e$i Ke$ehaan Lain.
9. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau senatiasa memelihara hubungan baik dengan sesama perawat dan tenaga kesehatan lain, dalam memelihara kenyamanan suasana lingkungan kerja maupun dalam menapai tujuan pelayanan kesehatan seara keseluruhan. #. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau Kajen Kabupaten $ekalongan senantiasa menyebarluaskan pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan pengalaman dari profesi lain dalam rangka meningkatkan kemampuan dalam bidang keperawatan. 7. Tan&&un& 6awab Pe!awa Te!ha"a# P!2*e$i Ke#e!awaan.
9. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional baik seara mandiri atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu pengetahuan, ketrampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi perkembangan keperawatan. #. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau selalu menjunjung tinggi nama baik profesi keperawatan dengan menunjukan tingkah laku dan kepribadian yang luhur. . $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau senantiasa berperan dalam menentukan standar pendidikan dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dalam kegiatan-kegiatan pelayanan dan pendidikan perawatan. 1. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau seara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi profesi keperawatan sebagai sarana pengabdiannya.
8. Tan&&un& 6awa b Pe!awa Te!ha"a# Peme !inah) Ban &$a "an Tanah Ai!.
9. $erawat
R"*1
1r.
9bdul
rivai
Kabupaten
#erau
senantiasa
melaksanakan ketentuan-ketentuan kebijakan yang telah digariskan pemerintah dalam bidang kesehatan.
#. $erawat R"*1 1r. 9bdul rivai Kabupaten #erau senantiasa berperan aktif dalam menyumbangkan pikiran kepada pemerintah dalam rangka meningkatkan
pelayanan
kesehatan
dan
keperawatan
kepada
masyarakat.
5. K!#19;9; A. Kewajiban Bi"an Te!ha"a# Kien "an Ma$%a!aka 19 "etiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, mengamalkan
sumpah
jabatannya
dalam
menghayati
dan
melaksanakan tugas
pengabdiannya. +9 "etiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara itra bidan. 39 "etiap bidan dalam menjalankan tugas senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat. 79 "etiap bidan dalam menjalankan
tugasnya
mendahulukan
kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. 89 "etiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhannya bedasarkan kemampuan yang dimilikinya. :9 "etiap bidan senantiasa meniptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatan seara optimal.
B.
Kewajiban Bi"an e!ha"a# Tu&a$n%a
) "etiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna kepada klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.
5) "etiap
bidan
berhak
memberikan
pertolongan
dan
mempunyai
kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukan. 0) "etiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau diperayakan kepadanya, keuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan dengan kepentingan klien. (.
Kewajiban Bi"an eha"a# Sejawa "anTena&a Ke$ehaan Lainn%a
) "etiap bidan harus menjalin hubungan yang baik dengan sejawat untuk meniptakan suasana kerja yang serasi. 5) "etiap bidan dalam melaksanakan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya. D.
Kewajiban B i"an e !ha"a# P!2*e$in%a
) "etiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi itra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan yang bermutu kepada masyarakat. 5) "etiap bidan harus senantiasa mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. 0) "etiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenisnya yang dapat meningkatkan mutu dan itra profesinya. E.
Kewajiban Bi"an e!ha"a# Di!i Sen"i!i
) "etiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baik. 5) "etiap bidan seyogyanya berusaha untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. ;.
Kewajiban Bi"an e!ha"a# Peme!inah) Nu$a) Ban&$a "an Tanah Ai!
) "etiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, kususnya dalam bidang pelayanan K9%K# kesehatan keluarga.
5) "etiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan K9%K# kesehatan keluarga.
BAB ,I POKOK-POKOK ETIKA DALAM PELAANAN MEDIK
1. Kewajiban Umum A. "etiap dokter harus menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan "umpah
1okter B. "eorang dokter harus senantiasa melaksanakan tugas profesinya menurut ukuran yang tertinggi. (. 1alam melaksanakan tugas kedokterannya, seorang dokter tidak boleh dipengaruhi oleh pertimbangan keuntungan pribadi. D. $erbuatan berikut dipandang bertentangan dengan etika 3 setiap perbuatan yang bersifat memuji diri sendiri4 seara sendiri atau bersama-sama menerapkan • •
•
pengetahuan
dan
keterampilan dokter dalam segala bentuk, tanpa kebebasan profesi4 menerima imbalan lain diluar imbalan yang layak sesuai dengan jasanya,
keuali dengan keikhlasan, sepengetahuan dan atau kehendak pasien. !. "etiap perbuatan atau nasehat yang mungkin melemahkan daya tahan makhluk insani, baik jasmani maupun rohani, hanya diberikan untuk kepentingan pasien. 2. "etiap dokter harus senantiasa berhat-hati dengan mengumumkan dan menerapkan setiap penemuan teknik pengobatan baru yang belum diuji kebenarannya. <. "etiap dokter harus memberikan keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya. +. 1alam melaksanakan pekerjaannya sebagi doketr harus mengutamakan% mendahulukan kepentingan masyarakat dan memperhatikan semua aspek pelayanan kesehatan yang menyeluruh ( promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif ), serta berusaha menjadi pendidik dan pengabdi masyarakat yang sebenarnya. . Kerjasama antara dokter dengan para pejabat di bidang kesehatan dan bidang lainnya serta masyarakat harus dilandasi oleh saling pengertian yang sebaikbaiknya. +. Kewajiban D2ke! e!ha"a# Pa$ien 9. "etiap dokter harus senantiasa ingat akan kewajibannya untuk melindungi
makhluk insani.
#. "etiap dokter wajib bersikap tulus ikhlas dan mempergunakan segala ilmu dan keterampilannya untuk kepentingan pasien. 1alam hal ia tidak mempu melakukan suatu pemeriksaan atau pengobatan, ia wajib merujuk pasien ke dokter lain yang mempunyai keahlian dalam penyakit tersebut. . "etiap dokter harus membe rikan kesempatan kepada pasien agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya dan penasehatnya dalam beribadat dan% atau dalam masalah lainnya. 1. "etiap dokter wajib merahasiakan sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia. !. "etiap dokter wajib melakukan pertolongan darurat sebagai tugas kemanusiaan, keuali bila ia yakin bahwa ada orang lain yang bersedia dan mampu memberikannya. 3. Kewajiban "2 ke! e !ha"a# ema n $eja wan%a A. "etiap dokter hendaklah memperlakukan teman sejawatnya sebagaimana ia
sendiri ingin diperlakukan. B. "etiap dokter tidak boleh mengambil alih pasien teman sejawatnya tanpa persetujuannya. 7. Kewajiban "2ke! e!h a"a# "i!i $en"i!i A. "etiap dokter harus memelihara kesehatannya, supaya dapat bekerja dengan
baik. B. "etiap dokter hendaklah senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan tetap setia kepada ita-itanya yang luhur. "ehubungan dengan pekembangan ilmu kedokteran dan teknologi yang makin pesat maupun dengan tuntutan masyarakat yang dirasakan semakin berat, menyebabkan wawasan dan tangggung jawab makin meluas dan mendalam. :awasan pelayanan kesehatan yang senantiasa berkembang ini harus tetap bertitik tolak dari pandangan berikut 3 . $elayanan kesehatan kepada manusia harus tetap menjaga martabat manusia sesuai dengan fitrahnya. 5. +arus diusahakan agar pelayanan kesehatan tetap dapat diberi kan sebaik-baiknya, jujur serta mempertimbangkan hasrat dan kemampuan ekonomi pasien. "ementara itu dokter yang bersangkutan hendaklah senantiasa tetap berusaha meningkatkan
kemampuan, pengetahuan dan keterampilan profesi mediknya, sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. 0. ;ilai profesi harus dijaga dan masyarakat harus dilindungi dari sikap moral yang kurang baik dengan kemampuan profesi yang memadai. 6. Kerjasama yang serasi deng an sejawat lain dalam bidan g kesehatan harus dibina seara professional dan kolegial untuk memberikan pelayanan kesehatan yang sebaik-baiknya kepada pasien. 7. $elayanan dokter kepada orang dewasa di klinik yang lan gsung menangani pasien mengutamakan diagnosis dan terapi, disamping itu memperhatikan pula masalah penyuluhan dan rehabiliatsi. 8. +ubungan dokter dan pasien harus selaras seara empatik dan tidak menimbulkan masalah diluar bidang medik sebagai akibat dari hubungan dokter dan pasien yang tidak proporsional. =. "ikap dan tindakan dokter harus diutamakan pada pemeahan masalah medik. 1iagnosis harus berdasarkan pada data-data klinik yang objektif di bidang pengetahuan kedokteran. etapi harus diarahkan untuk mengatasai problema medik atau penderitaan pasien dan sejauh mungkin menghindarkan diri dari perbuatan mal praktek. >. +al lain yang berkaitan dengan masalah medik dapat dibiarakan sebagai penunjang dalam penyelesaian masalah medik. 1okter yang bekerja di klinik seyogyanya senantiasa dilengkapi dengan pengetahuan dan kemampuan dasar klinis. "elain itu ia harus tetap memegang teguh standar moral untuk dapat memberikan pelayanan medik yang sebaik-baiknya dengan tanggung jawab yang sesuai dengan fungsi dan kedudukannya BAB ,II POKOK-POKOK PELAANAN PERA4ATAN INTENSI; < I(U 9
$elayanan yang diberikan di * menakup 3 . 1iagnosis dan penatalaksanaan spesifik penyakit-penyakit akut yang menganam nyawa dan dapat menimbulkan kematian dalam beberapa manit sampai beberapa hari.
5. $emberitahuan dan pengambil alihan fungsi vital tubuh sekaligus melakukan penatalaksanaan spesifik masalah dasar. 0. $emantauan fungsi vital tubuh terhadap komplikasi 3 penyakit, penatalaksanaan spesifik, sistem bantuan tubuh dan atau akibat pemantauan itu sendiri. 6. $enatalaksanaan untuk menegah komplikasi akibat koma yang dalam, immobilitas berkepanjangan, stimulasi berlebihan dan kehilangan daya sensorik. 7. $emberian bantuan emos ional terhadap pasien yang nyawanya pada saat itu bergantung pada fungsi alat% mesin dan orang lain. Ruang perawatan intensif berbeda dari ruang perawatan biasa karena harus mempunyai kemampuan pelayanan tertentu atau maksimal. 9kan tetapi ruang perawatan intensif harus memiliki kemampuan melampaui pelayanan minimal, yaitu 3 . 5. 0. 6. 7. 8. =. >.
Resusitasi jantung paru. $enatalaksanaan jalan nafas, termasuk intubasi endotrakeal dan ventilasi. erapi ?at asam. $emantauan !K< seara kontinyu. $elayanan laboratorium menyeluruh dengan epat. $elayanan bantuan nutrisi. erapi titrasi intervensi dengan pompa infuse% pompa semprit. 9lat-alat bantuan kehidupan portable untuk transport pasien. indakan dan pengobatan di * terutama resusitasi darurat dan penggunaan
alat-alat anggih, mengakibatkan dapat tertolongnya pasien yang sebelumnya diperkirakan akan epat meninggal. 9kan tetapi hal ini dapat mengakibatkan pasien berada dalam kehidupan antara hidup dan mati. Kadang-kadang kita menganggap proses perpanjangan kematian dan bukan perpanjangan kehidupan. 'asalah lain adalah mahalnya perawatan dan pengobatan di * dan terbatasnya tempat. $ersoalannya ialah apakah etika dan moral kita dapat menghentikan tindakan pengobatan ( misalnya mematikan alat bantu nafas ) jika kondisi pasien tidak memperlihatkan adanya harapan untuk hidup. *ntuk menangani masalah ini dibutuhkan ketentuan tentang mati, euthanasia dan tindakan pengakhiran resusitasi.
BAB ,III POKOK-POKOK ETIKA PELAANAN LABORATORIUM KLINIK
$ada hakikatnya pokok-pokok etika pelayanan laboratorium klinik tidak berbeda dari pokok-pokok etika kedokteran pada umumnya yaitu 3 . 'emberikan pelayanan dengan menjunjung tingggi martabat manusia. 5. #erusaha meningkatkan kemampuan, pengetahuan dan keterampilan medik% profesi sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. 0. 'elindungi masyarakat dan profesinya dari sikap moral yang kurang baik dan kemampuan profesional yang tidak adekuat. 6. 'emberikan konsultasi sesuai dengan kemampuan profesionalnya kepada teman seprofesi ataupun kepada orang dari profesi lain dalam upaya memberikan pelayanan sebaik @ baik nya kepada pasien. 7. 'enjamin privasi pasien dengan memegang teguh rahasia mengenai data laboratorium dan identitas pasien, keuali diminta untuk keperluan siding pengadilan atau kalu hal itu dianggap penting untuk melindungi keamanan pasien atau kesejahteraan masyarakat umum.
BAB I= HAK-HAK DAN KE4A6IBAN PASIEN
1. Pa$ien mem#un%ai hak '
9. 'endapatkan pelayanan kesehatan optimal %sebaik-baiknya sesuai dengan standar profesi kedokteran. #. +ak atas informasi yang jelas dan benar tentang penyakit dan tindakan medis yang akan dilakukan dokter% suster. . +ak memilih dokter dan rumah sakit yang akan merawat sang pasien. 1. +ak atas rahasia kedokteran % data penyakit, status, diagnosis dll. !. +ak untuk memberi persetujuan % menolak atas tinda kan medis yang akan dilakukan pada pasien. 2. +ak untuk menghentikan pengobatan. <. +ak untuk menari pendapat kedua % pendapat dari dokter lain % Rumah "akit lain. +. +ak atas isi rekaman medis % data medis. . +ak untuk didampingi anggota keluarga dalam keadaan kritis. A. +ak untuk memeriksa dan menerima penjelasan tentang biaya yang dikenakan % dokumen pembayaran % bon %bill. K. +ak untuk mendapatkan ganti rugi kalau terjadi kelalaian dan tindakan yang tidak mengikuti standar operasi profesi kesehatan. 5. $asien mempunyai kewajiban 3 9. $asien dan keluarganya berkewajiban mentaati segala peraturan tata tertib rumah sakit #. $asien berkewajiban untuk mematuhi segala instruksi dokter dalam rangka penyembuhannya . $asien atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi semua imbalan atas jasa pelayanan rumah sakit% dokter 1. $asien atau penanggungnya berkewajiban untuk melunasi perjanjian yang ditandatanganinya.
anjung Redeb, 5 1esember 5B
'engetahui,
Ketua
1irektur
Komite !tik Rumah "akit,
D!.Hj.E!nawai).S#.THT ;$. /80B78 ///B0 5 BB8
D!. Bamban& P!ij2kun>2!2 ;$. /70B=8 />6B0 BB