I.
DEFINISI
Othematom merupakan hematoma daun telinga akibat suatu ruda paksa yang menyebabkan tertimbunnya darah dalam ruangan antara perikondriom dan kartilago. Keadaan ini biasanya terdapat pada remaja atau orang dewasa yang mempunyai mempunyai kegiatan memerlukan memerlukan kekerasan kekerasan namun bisa saja dijumpai dijumpai pada usia lanjut dan anak-anak. 1,2,3 II.
EPIDEMIOLOGI
Penderita othematom di R! !lin "anjaramasin berasarkan usia sekitar 22 laki-laki #1$$%& diantaranya anak 1 orang #'%& dan dewasa 2$ orang #($%& sedang penderita diatas '$ hanya tahun 1 orang #'%&. 2 Othema Othematom tom berdas berdasark arkan an lokasi lokasi anatom anatomis is 12 orang orang #)$%& #)$%& murni murni pada pada daerah konka. edang Priyono dkk #1(*3& mendapatkan *$ % pada konka. +ima orang orang #2'%& #2'%& mender menderita ita perlua perluasan san dan daerah daerah konka konka kearah kearah bagian bagian superio superior r aurikula #1(*3&, mendapatkan hanya 1)%. Perluasan ke arah lateral ada 2 orang #1$%&.2 III.
ETIOLOGI
Othema Othematom tom umuny umunyaa terjadi terjadi akibat akibat trauma trauma seara seara langsu langsung ng ke daerah daerah telinga seperti yang ditemui pada petinju, pegulat dan seni bela diri, sehingga terdap terdapat at penump penumpuka ukan n bekuan bekuan darah darah dianta diantara ra perikon perikondri drium um dan tulang tulang rawan rawan menerima pasokan darah dari perihondrium atasnya. +uka geser menyebabkan gangguan hubungan anatomi normal dari perihondrium ke tulang rawan, dengan nekrosis tulang rawan yang dihasilkan. ,,( IV.
PATOFISIOLOGI
eara normal edera jaringan atau adanya bahan asing mnejadi pemiu kejadian yang mengikut sertakan en/im, mediator, airan ekstra0asasi, migrasi sel, kerusakan kerusakan jaringan jaringan dan mekanisme mekanisme penyembuh penyembuhan. an. al tersebut tersebut menimbulka menimbulkan n
1
tanda inlamasi berupa kemerahan, pembengkakan, panas, nyeri dan hilangnya ungsi.1* erjadi 3 proses utama selama reaksi inlamasi ini yaitu, aliran darah kedaerah itu meningkat, permeabilitas kapiler meningkat, leukosit mula-mula neutrophil dan makroag, lalu limosit keluar dari kapiler menuju ke jaringan. elanjutnya bergerak ketempat edera dibawah pengaruh stimulus 4 stimulus kemotaktik. "ila ada antigen tersebut, mulu-mula respon imun non spesiik bekerja untuk mengeliminasi antigen tersebut. "ila ini berhasil, inlamasi akut berhenti. 5pabila respon imun non spsiik tidak berhasil, maka respon imun spesiik diakti0asi untuk menangkis antigen tersebut. 6nlamasi berhenti apabila usaha ini berhasil. "ila tidak maka inlamasi ini menjadi kronik dan sering kali menyebabkan destruksi yang irre0ersible pada jaringan. 1*
7ambar 8 5kumulasi darah antara perikondrium dan tulang rawan 11 V.
MANIFESTASI KLINIS
Pada othematom aurikula dapat terbentuk penumpukan bekuan darah diantara prikondrium dan tulang rawan. "ila bekuan darah ini tidak segera dikeluarkan maka dapat terjadi organisasi dari hematoma, sehingga tonjolan menjadi padat dan permanen serta dapat berakibat terbentuknya telinga bunga kol. Penampilan karakteristik telinga kembang kol adalah konsekuensi dari ibrosis berikutnya, kontraktur dan pembentukan neokartilage. 3,,',11 ematoma daun telinga ditandai dengan daun telinga yang terlihat membengkak, garis lipatan konka menghilang, terjadi pembengkakan besar
2
kebiru-biruan yang biasanya dapat mengenai seluruh daun telinga, meskipun kadangkadang terbatas hanya pada setengah bagian atas saja. 11 idak dijumpai nyeri pada daun telinga, namun bila ada nyeri tidak begitu nyata, daun telinga terasa panas dan adanya rasa tidak nyaman. 11 "ila tidak segera diobati, darah ini akan terkumpul menjadi jaringan ikat yang menyebabkan nekrosis tulang rawan, karena adanya gangguan nutria. 9assa jaringan parut yang berlekuk-lekuk ini, terutama dari tyrauma yang berulang, akan menimbulkan deormitas yang disebut aulilower ear. "ila dijumpai oklusi total liang telinga akan menyebabkan kehilangan pendengaran.13
7ambar *8 ematoma 5uriular 11
VI.
DIAGNOSIS
1. 5namnesa :ari anamnesa dijumpai adanya riwayat trauma. 9isalnya karena hantaman atau pukulan saat berolahraga seperti gulat dan lainnya. elinga dapat terasa nyeri dan bengkak. ;ika pembengkakan berlanjut, pasien sering kali mengeluhkan pendengarannya terganggu. ,),
2. Pemeriksaan
3
Pada pemeriksaan isik, dari inspeksi dijumpai benjolan kemerahan pada daun telinga. Pada palpasi terdapat luktuasi tanpa adanya nyeri tekan atau nyeri tekan yang ringan. Pada kasus yang telah lama dan berulang dapat timbul pengerutan pada daun telinga #aulilower ear&. Kemudian dilakukan aspirasi dan dijumpai airan serohemoragis.13 VII.
DIAGNOSA BANDING •
Perikondritis
Radang pada tulang rawan yang menjadi kerangka daun telinga. "iasnya terjadi karena trauma akibat keelakaan, operasi daun telinga yang terineksi.2 •
Pseudokista
erdapat benjolan didaun telinga yang disebabkan oleh adanya kumpulan airan kekuningan diantara lapisan perikondrium dan tulang rawan telinga. 2 VIII.
PENATALAKSANAAN
ujuan pengobatan adalah sepenuhnya untuk menge0akuasi darah subperikondrial dan untuk menegah reakumulasi. :ahulu dilakukan aspirasi sederhana pada hematoma, namu kini kebanyakan dokter menganjurkan terapi yang lebih ekstensi dengan insisi dan drainase kumpulan darah dalam kondisi steril, diikuti dengan pemasangan balutan tekan khusunya pada konka. ekanan setempat akan lebih baik bila membuat jahitan menembus diatas dental roll atau materi serupa. erapi paling baik dilakukan setelah edera, sebelum terjadi organisasi hematoma. Para pegulat perlu diingatkan untuk memakai pelindung kepala, juga pada saat berlatih.,',) 6ndikasi 8 •
5nterior aurikularis bengkak setelah trauma, yang mrusak bentuk anatomi
•
normal dari pinna. Presentasi dalam waktu hari setelah trauma #setelah hari , pembentukan jaringan granulasi dapat menyulitkan prosedur. Pada saat itu pasien harus dirujuk kespesialis&.'
4
Kontra indikasi • •
ematoma yang lebih dari hari ematoma berulang atau hematoma kronis #dalam kasus ini, buja debridement bedah oleh dokter spesialis diindikasikan karena hematom, granulasi jaringan atau keduanya dapat ditemukan didalam tulang rawan dan bukan di subperihondrial&. '
al yang perlu diperhatikan pada penanganan hematoma daun telinga antara lain ' •
5spirasi dilakukan dalam kondisi yang steril dan setelah aspirasi penting
•
diberikan antibioti yang adekuat. Pemantauan yang ketat diperlukan untuk memastikan hematom tidak berulang kembali dan dapat berkembang terbentuknya deposit ibrous
•
ataupun ineksi. !ntuk menegah reakumulasi maka setelah aspirasi atau insisi perlu dilakukan penekanan.
6nstrumren dan bahan yang disediakan 8 • • • • • • • • • • •
puilt ' ml dengan jarum ukuran 2$ 7 alpel =o. 11 dan =o. 1' dengan pemegangnya >ur0ed hemostat #mos?uito& Penrose drain alep betadine "etadin srub Kain kassa steril 2-$ nylon atau prolene +idokain 1 % #dengan atau tanpa epinerin& Peralatan irigasi #spuilt, normal salin& "ahan untuk penekanan o "alut tekan sederhana 8 kapas kering, kass dengan 0asselin, kassa o
dengan elasti bandage "alut tekan khusus 8 dental rolls (cotton bolsters, slicon slint, plaster mold), balut tekan dengan kaning banjo yang diiksasi dengan nilon atau benang prolen dan penekanan dengan gips. ',13
5nestesi
5
•
:ilakukan anestesi loal dengan lidokain 1% dengan 181$$.$$$ epinerin atau tanpa epinerin, dan diiniltrasi seara langsung pada daerah yang
•
akan diinsisi dan drainase. "anyak penulis mendukung penggunaan lidokain tanpa disertai pemberian agen 0asokontrikti seperti epinerin. =amun demikian, beberapa literature menyetujui keamanan penggunaan agen 0asokonstriktor pada lokasi seperti hidung dan daun telinga.
:engan persiapan 8 bersihkan kulit dengan betadine dan alohol, dapat juga digunakan betadine srub, dengan anestesi loal lidokain 1%. 2,' eknik yang digunakan •
5spirasi ;arum o @alaupun seara luas masih sering digunakan, metode ini tidak lagi direkomendasikan karena dapt menyebabkan reakumulasi hematoma. 5spirasi sering kali tidak ade kuat dan hematoma memerlukan penanganan yang lebih lanjut. "eberapa sumber merekomendasikan aspirasi terlebih dahulu yang diikuti dengan o
metode insisi jika terjadi reakumulasi. 7unakan jarum ukuran 1* atau 2$ 7 untuk aspirasi darah dari daerah yang paling berluktiasi atau daerah yang paling bengkak. 1'
7ambar ( 8 5spirasi Othematoma1' •
6nsisi dan drainase 6nsisi pada tepi hematom harus dibuat pada skaa sejajar dengan o heliks. Pembukaan harus ukup luas untuk mengeluarkan seluruh hematoma.
6
o
Perlahan-lahan
dipisahkan
kulit
dengan
perikondrium
dari
hematoma dan tulang rawan, kemudian lakukan pengeluaran hematoma. o
Perlu
kehati-hatian
karena
dapat
merusak
perikondrium. "ila kumpulan bekuan darah telah terjadi karena keterlambatan tindakan, dapat digunakan kuret tajam untuk mengeluarkan bekuan
o o
darah. :ilakukan irigasi dengan normal salin. Pemasangan drain dilakukan pada kasus 4 kasus dengan hematoma yang sangat luas. =amun hal ini dapat menyebabkan luka pada drain dan dapat pula menjadi predisposisi ineksi. ;ika dilakukan pemasangan drain, pasien harus diberikan antibioti adekuat. :rain harus dilepas dalam 2 jam jika tidak terdapat perdarahan yang signiikan.2,'
7ambar ( 8 6nsisi dan drainase hematoma auriular 1' Kompresi dan balut tekan •
+akukan penekanan '-1$ menit, lalu lakukan kompresi dengan balut tekan. eknik yang sederhana biasanya tidak adekuat, dan dapat
•
menyebabkan reakumulasi hematoma. Kompresi balut tekan dapat dibuat dengan berbagai ara metode
sederhana, diantaranya 8' 1. +etakkan kapas kering pada kanal eksternal
7
7ambar 1$ 8 Kompresi dengan kapas kering yang diletakkan dikanal eksternal ' 2. 6si elah aurikuler eksternal dengan kassa yang lembab #yang telah direndam dengan salin atau 0asselin&
7ambar 11 8 Kompresi dengan kassa 0aselin pada pina anterior 3.
:engan menambahkan 3- lapis kassa dibelakang telinga sebagai tampon pada bagian posterior, potong kassa menjadi bentuk A, sehingga pas untuk diletakkan dibelakang telinga.'
8
7ambar 12 8 Kompresi dengan meletakkan kasa pada belakang telinga . utup telinga dengan kassa berlapis
7ambar 13 8 Kompresi kasa pada telinga anterior 1' '. "alut dengan perban elasti
7ambar 1 8 Kompresi kasa dengan perban elasti.
9
Pemasangan balut tekan khusus pada konka, seperti silion splint atau dental rolls, ke bagian anterior dan posterior telinga 12,13
7ambar 1' 8 "alut tekan khusus dengan dental rolls 1' XI.
KOMPLIKASI
"ila tindakan tidak steril, bisa timbul komplikasi yaitu perikondritis. Perikondritis adalah radang pada tulang rawan daun telinga, yang terjadi akibat trauma, pasa operasi telinga, serta sebagai komplikasi hematoma daun telinga, otitis eksterna kronik, otitis media kronik, pseudokista. Pengobatan dengan antibiotika sering gagal. :apat terjadi komplikasi, yaitu tulang rawan hanur dan meniut serta keriput, sehingga terjadi telinga lingsut. elain itu bisa juga terjadi reakumulasi dari hematom, luka parut dan site ineksi.
',12,1*
10
Daftar Pustaka 1. "oies R.+ in Bendi , antoso K. Penyakit elinga +uar iin "oies "uku 5jar Penyakit (BOIES Fundamental Of Otolaringology) , Bd ).Penerbit "uku Kedokteran, al8 '- * 2. Othematoma dan Pengelolaannya,
a0ailable
rom
8
http8CCwww.kalbe.o.idCilesC1'othematomdanpengelolaanya12$pdC1'othe matomdanpengelolaannya12$.html #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& 3. osialisman and elmi inoepardi 5.B 6skandar = edt. Kelainan elinga luar in "uku 5jar 6lmu Keshatan elinga idung dan enggorok Kepala +eher, Bd ',
rom
8
http8CCemediine.medsape.omCartileC*2(3-o0er0iew #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& ). Primrose @.;, 5uriular ematoma in 5 =ew hort eEtbook o Otolaringology, Bd 3 rd, "ritish, B+", 1((2, P8 2-2' . ematom :aun elinga 50ailable
rom8
http8CCghoyareb.omCauriularhematoma.html #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& *. 9aran 5.7.:, :isease O BEternal Bar in in :isease O Bar, =ose, and hroat, Bd 1$ th, P7 5sian Bonomy, ingapore81((.P82)3-2) (. 5uriular ematom 50ailable rom
8
www.medi*.omChealthguideCsports-mediineCaurilar-hematom.html. #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& 1$. 5uriular ematom 50ailable rom 8 www.nje.omChealthguideCaurilarhematom.html #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& 11. .K imothy ;inn oon, :isease o he auriular eEterna in "allengerFs Otorhinolaryngology ead and =ek urgery,+ondon.2$$2.P8 23$-23'
11
12. reatment O 5uriular ematoma !sing :ental Rolls plint a0ailable rom8 www.journalotheroyalmedialser0ie.om. #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& 13. Kelainan pada
telinga
luar
,
a0ailable
rom
8
http8CCwww.indonesiaindonesia.omCC132')-kelainan-telinga-luar.om, #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& 1. 5uriular ematom
50ailable
rom
http8CCdrda0idson.usd.eduCPortalsC$CPathway5uremat.htm 1'. 5lgorithm 5uriular ematom 50ailable
rom
8 8
http8CCdrda0idson.usd.eduCPortalsC$CPathway5uremat.htm 1). 6nlamasi 5uriula 50ailable rom 8 http8CCmedi*.inlamasi-auriula.om #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& 1. >aulilower Bar
50ailable
rom
8
http8CCwikipedia.orgCwikiCaulilowerGear.om #diakses tanggal 8 2$ januari 2$1& 1*. nell .R in ambayong ; 5natomi Klinik, "agian 3, Bd 3, B7>, ;akarta.2$$), al 12*-13(.
12