10
BAB I PENDAHULUAN
Osteoarthritis (OA) adalah jenis arthritis yang umum dan paling sering terjadi di antara penyakit penyakit arthritis lainnya. Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama terutama pada orang tua. Selain itu, osteoarthrit osteoarthritis is ini juga merupakan merupakan penyebab penyebab kecacatan paling banyak pada orang tua. Faktor resiko utama penyakit ini adalah obesitas. Oleh sebab itu, semakin tinggi prevalensi obesitas pada suatu populasi akan akan mening meningkat katkan kan angka angka kejadi kejadian an penyak penyakit it osteoa osteoarth rthrit ritis. is. i Amerik Amerikaa Serika Serikat, t, prevalensi osteoartritis diperkirakan akan meningkat sebesar !!"#$$% pada tahun &$&$. # Osteoarthri Osteoarthritis tis menyerang menyerang sendi"sendi sendi"sendi tertentu. tertentu. Sendi yang sering terkena meliputi meliputi tulang tulang belaka belakang ng pada pada bagian bagian servika servikall dan lumbo lumbosakr sakral, al, pinggu pinggul, l, lutut, lutut, dan sendi sendi phalangeal metatarsal. i tangan, OA juga sering terjadi pada sendi interphalangeal distal dan proksimal dan pangkal ibu jari. 'iasanya sendi"sendi yang tidak rentan terkena OA adalah pergelangan tangan, siku, dan pergelangan kaki. erjadinya OA pada sendi"sendi sendi"sendi yang telah disebutkan disebutkan di atas dimungki dimungkinkan nkan karena sendi" sendi" sendi tersebut mendapat beban yang cukup berat dari aktivitas sehari"hari seperti memegangm memegangmengg enggengg enggam am benda yang cukup cukup berat (memungki (memungkinkan nkan OA terjadi di dasar dasar ibu ibu jari) jari),, berj berjal alan an (mem (memun ungk gkin inka kan n OA di lutu lututt dan dan ping pinggu gul), l), dan dan lain lain sebagainya.# Osteoarthritis dapat didiagnosis berdasarkan kelainan struktur anatomis dan atau gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini. *enurut studi kadaver pada tahun"tahun terdahulu, perubahan struktural s truktural OA hampir universal, antara lain la in hilangnya tulang ra+an (dilihat sebagai berkurangnyamenyempitny berkurangnyamenyempitnyaa ruang sendi pada pemeriksaan radiologis sinar") dan osteo-it. 'anyak orang yang didiagnosis mengalami OA berdasarkan temuan radiologis tidak menunjukkan menunjukkan gejala pada sendi.# Osteoarthritis simptomatik (nyeri pada persendian yang didukung gambaran radiologis OA) pada lutut lutut terjadi terjadi sebesar sebesar #&% dari orang usia !$ di Amerika Amerika Serikat Serikat dan !%
11
dari seluruh orang de+asa usia $. OA panggul simptomatik kira"kira sepertiga dari penyakit OA pada lutut. Sementara OA asimtomatik (tidak menimbulkan gejala namun sudah dibuktikan dibuktikan dari dari gambaran gambaran radiolo radiologis) gis) pada pada tangan tangan seringkali seringkali terjadi pada pasien usia lanjut. *eski begitu, OA simptomatik di tangan juga terjadi pada #$% orang tua dan dan sering menghasilkan keterbatasan -ungsi gerak sendi. sendi.
#
Prevalensi OA meningkat berbanding lurus dengan usia. erlepas erlepas dari hal tersebut, OA jarang terjadi pada orang de+asa di ba+ah usia /$ tahun dan sangat la0im terjadi pada orang di atas usia !$ tahun. Penyakit ini juga jauh lebih sering terjadi pada +anita dibandingkan pada pria. OA yang sudah didiagnosis berdasarkan temuan radiologis pada umumnya terjadi di punggung punggung ba+ah dan leher, leher, namun nyeri punggung punggung dan nyeri leher belum tentu dapat dikatakan dikatakan sebagai sebagai OA. Osteoarthriti Osteoarthritiss pada punggung punggung ba+ah dan leher dapat ditegakkan berdasarkan pemeriksaan radiologis yaitu pemeriksaan sinar".#
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi
12
Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai dengan perubahan patologis
pada
struktur
sendi
tersebut
yaitu
berupa degenerasi
tulang
ra+ankartilago hialin. 1al tersebut disertai dengan peningkatan ketebalan dan sklerosis dari subchondral yang bisa disebabkan oleh pertumbuhan osteo-it pada tepian
sendi, peregangan kapsul artikular, synovitis ringan pada persendian, dan
lemahnya otot"otot yang menghubungkan persendian. # B. Etiologi
2tiologi osteoarthritis belum diketahui secara pasti, namun -aktor biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan -aktor terpenting dalam proses
terjadinya
osteoarthritis. Faktor biomekanik yaitu kegagalan mekanisme protekti-, antara lain kapsul sendi, ligamen, otot"otot persendian, serabut a-eren, dan tulang"tulang. 3erusakan
sendi
terjadi multi-aktorial, yaitu akibat terganggunya -aktor"-aktor
protekti- tersebut. Osteoarthritis juga bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain seperti gout, rheumatoid arthritis, dan sebaga inya.#,& C. Klasifikasi
Secara umum, osteoarthritis dikategorikan menjadi 4 #) Osteoarthritis primer (idiopatik). &) Osteoarthritis sekunder, yaitu osteoathritis yang disebabkan trauma, komplikasi dari penyakit lain, dan akibat deposisi kalsium piro-os-at. D. Epidemiologi
Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang Prevalensinya
meningkat
seiring
bertambahnya
tua.
usia. i Amerika Serikat,
prevalensi osteoartritis pada populasi dengan usia di atas !5 tahun mencapai 6$% dan diperkirakan akan meningkat pada tahun &$&$.
#,&
OA terjadi pada #,7% orang de+asa berusia lebih dari &5 tahun dan ,!% dari mereka yang berusia lebih dari !5 tahun. Prevalensi sendi yang terkena OA menurut temuan radiologis adalah pada tangan 8,%, kaki &,%, lutut $,7%, dan panggul #,5%. Prevalensi OA menurut gejala yang ditemui yaitu pada tangan 6%, kaki &%, lutut
13
#&,#% pada orang de+asa berusia lebih dari !$ tahun dan #!% pada orang de+asa berusia /5 9 !$ tahun, dan panggul /,/%.
,/,5,!
Angka kematian yang diakibatkan osteoarthritis adalah sekitar $,& hingga $, kematian per #$$.$$$ (#787"#766). Angka kematian akibat OA sekitar !% dari semua kematian akibat arthritis. 1ampir 5$$ kematian per tahun disebabkan OA dan angka tersebut meningkat selama #$ tahun terakhir.8 E. akto! !esiko
A. Faktor resiko sistemik #. :sia 4 merupakan -aktor risiko paling umum pada OA. Proses penuaan meningkatkan kerentanan sendi melalui berbagai mekanisme. 3artilago pada sendi orang tua sudah kurang responsi- dalam mensintesis matriks kartilago yang distimulasi oleh pembebanan (aktivitas) pada sendi. Akibatnya, sendi pada orang tua memiliki kartilago yang lebih tipis. 3artilago yang tipis ini akan mengalami gaya gesekan yang lebih tinggi pada lapisan basal dan hal inilah yang menyebabkan peningkatan resiko kerusakan sendi. Selain itu, otot"otot yang menunjang sendi menjadi semakin lemah dan memiliki respon yang kurang cepat terhadap impuls. ;igamen
menjadi
semakin
regang, sehingga kurang bisa mengabsorbsi impuls.
Faktor"-aktor ini secara keseluruhan meningkatkan kerentanan sendi terhadap OA. &.
amun, -enotipe OA ini sangat jarang diturunkan bahkan beberapa studi menyatakan bah+a penyakit ini sama sekali tidak diturunkan. 'ukti yang muncul belakangan ini mengidenti-ikasi suatu mutasi
gen yang meningkatkan risiko tinggi terhadap OA, salah satunya adalah
polimor-isme dalam di-erensiasi pertumbuhan gen -aktor 5. Polimor-isme ini mengurangi kuantitas ?F5 yang memiliki e-ek anabolik pada sintesis matriks tulang ra+an.
14
'. Faktor intrinsik #. 3elainan struktur anatomis pada sendi seperti vagus dan valrus. &. @edera pada sendi seperti trauma, -raktur, atau nekrosis. @. Faktor beban pada persendian #. Obesitas 4 beban berlebihan pada sendi dapat mempercepat kerusakan pada sendi. &. Penggunaan sendi yang sering 4 aktivitas yang sering dan berulang pada sendi dapat menyebabkan lelahnya otot"otot yang membantu pergerakan sendi. . Patogenesis
Sebuah sendi disusun atas kartilago artikular (tersusun atas kondrosit) yang dikelilingi matriks ekstraseluler yang mengandung dua makromolekul utama yaitu kolagen tipe & dan aggrecan. 3olagen tipe & merupakan molekul yang menentukan kekakuan kartilago, sedangkan aggrecan merupakan proteoglikan yang berikatan dengan asam hyaluronat yang terdiri dari glikosaminoglikan bermuatan negati-. Pada kartilago yang normal, kolagen tipe & berikatan erat membuat molekul"molekul aggrecan berada dalam jarak yang dekat satu sama lain. *olekul aggrecan ini melalui tolakan elektrostatis dari muatan negati-nya memberikan kekakuan pada kartilago. 3ondrosit mensintesis elemen" elemen pada matriks, en0im yang menghancurkan matriks, sitokin dan gro+th
-actor.
Sitokin
dan
gro+th
-actor
inilah yang
mengatur keseimbangan yang mengatur sintesis dan katabolisme matriks"matriks kartilago. Stres mekanik dan osmotik pada kondrosit menginduksi sel"sel untuk mengubah ekspresi gen dan meningkatkan produksi sitokin in-lamasi dan en0im penghancur matriks. Pada orang normal, metabolisme dari kartilago berjalan lambat, sintesis
dan
katabolisme kartilago seimbang. Pada osteoarthritis, metabolisme kartilago berjalan sangat akti-. 3ondrosit mensintesis en0im penghancur menyebabkan
degradasi
dari
matriks.
2n0im
ini
molekul kolagen tipe & dan aggrecan, dimana
perubahan ini akan menyebabkan ketidakseimbangan
antara
pembentukan
dan
15
penghancuran
matriks" matriks kartilago, menyebabkan hilangnya kekakuan dari
tulang ra+an sehingga lebih mudah rusak dan terkena osteoarthritis.# Osteoarthritis (OA) merupakan
penyakit kompleks yang melibatkan
-aktor
biomekanik dan metabolisme yang mengubah homeostasis jaringan tulang ra+an artikular dan
tulang subchondral sehingga proses destrukti- lebih mendominasi
daripada proses produkti-. 3unci utama dalam pato-isiologi kartilago artikular adalah interaksi ekstraseluler matriks (2@*) yang dimediasi oleh integrin permukaan sel. alam pengaturan -isiologis, integrin memodulasi 2@* untuk mengatur dalam pertumbuhan, di-erensiasi dan mempertahankan homeostasis tulang ra+an. Pada OA, ekspresi integrin abnormal mengubah 2@* dan memodi-ikasi sintesis kondrosit, menyebabkan ketidakseimbangan sitokin melebihi -aktor regulasi. ;"#, >F"alpha dan
sitokin pro"katabolik mengakti-kan degradasi en0imatik dari matriks tulang
ra+an dan tidak diimbangi dengan sintesis inhibitor yang memadai. 2n0im utama yang terlibat dalam gangguan 2@* adalah metalloproteinase (**P). Aktivitas **P sebagian dihambat oleh inhibitor jaringan **P (*P). Pada tulang ra+an dengan osteoarthritis, *P ini sintesisnya lebih rendah dibandingkan dengan produksi **P.6 OA terjadi karena degradasi pada ra+an sendi, remodelling tulang, dan in-lamasi. erdapat / -ase penting dalam proses pembentukan osteoartritis yaitu -ase inisiasi, -ase in-lamasi, nyeri, -ase degradasi. #. Fase inisiasi 4 3etika terjadi degradasi pada ra+an sendi, ra+an sendi berupaya
melakukan
perbaikan
sendiri
dimana
khondrosit mengalami
replikasi dan memproduksi matriks baru. Fase ini dipengaruhi oleh -aktor pertumbuhan suatu polipeptida yang mengontrol proli-erasi sel dan membantu komunikasi antar sel, -aktor tersebut seperti Insulin-like growth factor (IGF-1), growth hormon, transforming growth factor b (TGF-b) dan coloni stimulating factors (CSFs) Faktor"-aktor ini menginduksi khondrosit untuk mensintesis asam deoksiribo nukleat (>A) dan protein seperti kolagen dan proteoglikan. ?F"# memegang peran penting dalam perbaikan ra+an sendi.
16
&. Fase in-lamasi 4 Pada -ase in-lamasi sel menjadi kurang sensiti- terhadap ?F"# sehingga meningkatnya pro"in-lamasi sitokin dan jumlah leukosit yang mempengaruhi sendi. ;"#( Inter !eukin-#) dan tumor nekrosis -aktor"B (>F"B) mengakti-asi en0im degradasi seperti gelatinase in-lamasi
untuk
membuat
memiliki
collagenase
dan
produk in-lamasi pada osteoartritis. Produk
dampak negati- pada jaringan sendi, khususnya pada
kartilago sendi dan menghasilkan kerusakan pada sendi. 9 . Fase nyeri4
Pada -ase
ini terjadi proses peningkatan aktivitas
-ibrinogenik dan penurunan aktivitas -ibrinolitik. Proses ini menyebabkan penumpukan trombus dan komplek lipid pada pembuluh darah subkondral sehingga menyebabkan terjadinya iskemik dan nekrosis jaringan. 1al ini mengakibatkan lepasnya mediator kimia seperti prostaglandin dan interleukin yang dapat menghantarkan rasa nyeri. =asa nyeri juga berupa akibat lepasnya mediator kimia seperti kinin yang dapat menyebabkan peregangan tendo, ligamen serta spasme otot"otot. >yeri juga diakibatkan oleh adanya osteo-it yang menekan periosteum dan radiks sara- yang berasal dari medulla spinalis serta kenaikan tekanan vena intramedular akibat stasis vena pada pada proses remodelling trabekula dan subkondrial. /. Fase degradasi 4 ;"# mempunyai e-ek multipel pada sel cairan sendi yaitu meningkatkan sintesis en0im yang mendegradasi ra+an sendi. Peran makro-ag didalam cairan sendi juga berman-aat, yaitu apabila terjadi jejas mekanis, material asing hasil nekrosis jaringan atau @SFs akan memproduksi sitokin akti-ator plasminogen (PA). Sitokin ini akan merangsang khondrosit untuk memproduksi @SFs. Sitokin ini juga mempercepat resorpsi matriks ra+an sendi. Faktor pertumbuhan dan sitokin memba+a pengaruh yang berla+anan selama perkembangan OA. Sitokin cenderung merangsang degradasi komponen matriks ra+an sendi sedangkan -aktor pertumbuhan merangsang sintesis (Sudoyo et al, &$$8).
". Diagnosis
iagnosis OA didasarkan pada gambaran klinis yang dijumpai dan hasil radiogra-is ( Soeroso, &$$! ). #.$.%. Tanda dan "e&ala Klinis
Pada umumnya, pasien OA mengatakan bah+a keluhan"keluhan yang dirasakannya telah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan 'erikut adalah keluhan yang dapat dijumpai pada pasien OA 4 a.
>yeri sendi 3eluhan
ini
merupakan
keluhan
utama
pasien.
>yeri
biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat.
'eberapa
gerakan
dan
tertentu
terkadang
dapat
menimbulkan rasa nyeri yang melebihi gerakan lain. Perubahan ini dapat ditemukan meski OA masih tergolong dini ( secara radiologis ). :mumnya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanya bias digoyangkan dan menjadi kontraktur, 1ambatan gerak dapat konsentris ( seluruh arah gerakan ) maupun eksentris ( salah satu arah gerakan saja ) . 3artilago tidak mengandung serabut sara- dan kehilangan kartilago pada sendi tidak diikuti Sehingga
dengan timbulnya
nyeri.
dapat diasumsikan bah+a nyeri yang timbul pada OA
berasal dari luar kartilago. Pada penelitian dengan menggunakan *=, didapat bah+a sumber dari nyeri yang timbul diduga berasal dari peradangan sendi ( sinovitis ), e-usi sendi, dan edema sumsum tulang. Osteo-it merupakan salah satu penyebab timbulnya nyeri. 3etika osteo-it tumbuh, inervasi neurovaskular menembusi bagian
dasar tulang hingga ke kartilago dan menuju ke osteo-it yang sedang berkembang 1al ini menimbulkan nyeri . >yeri dapat timbul dari bagian di luar sendi, termasuk bursae di dekat sendi. Sumber nyeri yang umum di lutut adalah aakibat dari anserine bursitis dan sindrom iliotibial band. b.
1ambatan gerakan sendi ?angguan ini biasanya semakin bertambah berat secara
perlahan sejala n dengan pertambahan rasa nyeri. c.
3aku pagi =asa kaku pada sendi dapat timbul setelah pasien berdiam
diri atau tidak melakukan banyak gerakan, seperti duduk di kursi atau mobil dalam +aktu yang cukup lama, bahkan setelah bangun tidur di pagi hari. d.
3repitasi 3repitasi atau rasa gemeratak yang timbul pada sendi yang
sakit. ?ejala ini umum dijumpai pada pasien OA lutut. Pada a+alnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu. e.
Pembesaran sendi ( de-ormitas ) Sendi yang terkena secara perlahan dapat membesar .
-.
Pembengkakan sendi yang asimetris Pembengkakan sendi dapat timbul dikarenakan terjadi e-usi
pada sendi yang biasanya tidak banyak ( C #$$ cc ) atau
karena
adanya
osteo-it, sehingga bentuk permukaan sendi
berubah. g. anda 9 tanda peradangan anda 9 tanda adanya peradangan pada sendi ( nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan +arna kemerahan ) dapat dijumpai pada OA karena adanya synovitis. 'iasanya tanda 9 tanda ini tidak menonjol dan timbul pada perkembangan penyakit yang lebih jauh. ?ejala ini sering dijumpai pada OA lutut . h.
Perubahan gaya berjalan ?ejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien dan
merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA, terlebih pada pasien lanjut usia. 3eadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri karena menjadi tumpuan berat badan terutama pada OA lutut. Pada penderita OA, dilakukannya pemeriksaan radiogra-i pada sendi yang terkena sudah cukup untuk memberikan suatu gambaran diagnostic. ?ambaran =adiogra-i sendi yang menyokong diagnosis OA adalah 4 a. Penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris ( lebih berat pada bagian yang menanggung beban seperti lut ut ). b. Peningkatan densitas tulang subkondral (sklerosis ). c. 3ista pada tulang d. Osteo-it pada pinggir sendi e. Perubahan struktur anatomi sendi.
#.
'agian yang sering terkena OA ;utut a.
Sering
terjadi
rongga sendi.
hilangnya
kompartemen
-emorotibial pada
b.
3ompartemen bagian medial merupakan penyangga tubuh yang utama,
tekanannya
lebih
besar
sehingga
hampir
selalu
menunjukkan penyempitan paling dini.
&.
ulang belakang
a. erjadi penyempitan rongga diskus.
b. Pembentukan tulang baru ( s"uring pembentukan taji) antara vertebra yang berdekatan sehingga dapat menyebabkan keterlibatan pada akar syara- atau kompresi medula spinalis. c. Sklerosis dan osteo-it pada sendi"sendi apo-iseal invertebrate
.
Panggul 4
a. Penyempitan pada sendi disebabkan karena menyangga berat badan yang terlalu berat, sehingga disertai pembentukan osteo-it -emoral dan asetabular. b. Sklerosis dan pembentukan kista subkondral. c. Penggantian total sendi panggul menunjukkan OA d. panggul yang sudah berat. /.
angan 4
a. 'iasanya mengenai bagian basal metakarpal pertama. b. Sendi"sendi inter-alang proksimal ( nodus 'ouchard ). c. Sendi"sendi inter-alang distal ( nodus 1eberden ). 'erdasarkan temuan"temuan radiogra-is diatas, maka OA dapat diberikan suatu derajat. 3riteria OA berdasarkan temuan radiogra-is
dikenal sebagai kriteria 3ellgren dan ;a+rence yang membagi OA dimulai dari tingkat ringan hingga tingkat berat. Perlu diingat bah+a pada a+al penyakit, gambaran radiogra-is sendi masih terlihat normal ( Felson, &$$! ).
?rade $4 >ormal, idak tampak adanya tanda"tanda OA pada radiologis. ?rade #4 =agu"ragu, tanpa osteo-it.
?rade &4 =ingan, osteo-it yang pasti, tidak terdapat ruang antar sendi. ?rade 4 Sedang, osteo-it sedang, terdapat ruang antar sendi yang cukup besar. ?rade /4 'erat atau parah, osteo-it besar, terdapat ruang antar sendi yang lebar dengan sklerosis pada tulang subkondral.
abel #. 3lasi-ikasi osteoartritis menurut 3ellgren dan Fla+rence
3lasi-ikasi osteoartritis berdasarkan pemeriksaan radiologis menurut
ingkatan
$
3ell ren dan Fla+rence # &
/
Sedang
'erat
=adiogra-i 3lasi-ikasi
>ormal
=agu" =agu
=ingan
eskripsi
anpa
anpa
Osteo-it
Osteo-it
Osteo-it
osteo-it
osteo-it
yang
yang
yang
pasti,
sedang,
besar,
tetapi
dan
ruang
tidak
terdapat
antar sendi
terdapat ruang
ruang antar
yang lebar, dengan
antar
sendi
sklerosis
sendi
yang
pada
cukup
tulang
#merican College of $heumatolog% (#768) mendeskripsikan kesehatan seseorang berdasarkan derajat keparahan. Antara lain sebagai berikut4 erajat $
erajat #
4 idak merasakan tanda dan gejala.
4 erbentuk taji kecil, nyeri dirasakan ketika berakti-itas cukup berat, masih
bisa
dilokalisir
mengistirahatkan
sendi
dengan
tetapi cara
yang terkena
osteoartritis. erajat &
4 Osteo-it yang pasti, mungkin terdapat celah antar sendi, nyeri hampir selalu dirasakan, kaku sendi pada pagi hari, krepitus, membutuhkan bantuan dalam menaiki tangga, tidak mampu berjalan jauh, memerlukan tenaga asisten dalam menyelesaikan pekerjaan rumah.
erajat 3
: Osteo-it sedang, terdapat celah antar
sendi, dan terdapat de-ormitas pada garis tulang. Derajat /
4
Osteo-it
sendi,
berat,
terdapat
kemungkinan
terjadi
celah
antar
perubahan
anatomis tulang, nyeri disetiap hari, kaku sendi pada pagi hari, krepitus pada gerakan akti-
sendi,
ketidakmampuan
yang
signi-ikan dalam beraktivitas. iagnosis OA seringkali bisa didasarkan pada pemeriksaan -isik, namun bisa dilakukan pemeriksaan radiologis berupa -oto sinar" untuk memastikan diagnosis. *= dapat mengungkapkan tingkat patologi pada sendi osteoarthritis,
namun
tidak diindikasikan sebagai bagian dari pemeriksaan diagnostik. # emuan radiologis dari osteoarthritis antara lain menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteo-it, terbentuknya kista, dan sklerosis subchondral.&
?ambar #. Pencitraan radiologis sinar" pada osteoarthritis lutut.
Sumber 4 ;S, aniel, eborah 1ellinger. &$$#.
=adiographic
Assessment o- Osteoarthritis. American Family Physician. !/ (&) 4 &87"&6! 3eterangan 4 ?ambar
atas
kiri
4
pandangan
anteroposterior
menunjukkan
menyempitnya celah sendi (tanda panah) ?ambar ba+ah kiri 4 pandangan lateral menunjukkan sklerosis yang ditandai terbentuknya osteo-it (tanda panah) ?ambar atas kanan 4 menyempitnya celah sendi (tanda panah putih) menyebabkan destruksi padapada kartilago dan sunchondral (tanda panah terbuka) ?ambar ba+ah kanan 4 ditemukan kista subchondral (tanda panah)
24
?ambar &. Pencitraan radiologis sinar" pada osteoarthritis tangan. Sumber 4 ;S, aniel, eborah 1ellinger. &$$#.
=adiographic Assessment o- Osteoarthritis.
American Family Physician. !/ (&) 4 &87"&6! 3eterangan 4 ?ambaran anteroposterior dari -oto sinar" di atas menunjukkan menyempitnya celah sendi dan sklerosis subchondral pada sendi metacarpal pertama
(tanda
panah
putih).
Pembentukan
osteo-it
dengan pembengkakan
jaringan lunak dan sklerosis subchondral dijumpai pada sendi interphalangeal distal kedua dan ketiga (tanda panah transparan)
25
?ambar . Pencitraan radiologis sinar" pada osteoarthritis panggul. Sumber 4 ;S, aniel, eborah 1ellinger. &$$#.
=adiographic Assessment o- Osteoarthritis.
American Family Physician. !/ (&) 4 &87"&6!
3eterangan 4 ?ambar atas 4 gambar pertama menunjukkan penyempitan celah sendi pada panggul (tanda panah putih), sklerosis subchondral (kepala panah putih), dan terbentuknya kista (kepala panah transparan). ?ambar ba+ah 4 gambar kedua diambil & tahun setelah gambar pertama yang menunjukkan
semakin
menyempitnya
celah
sendi
(tanda
panah putih) dan
sklerosis (kepala panah putih)
26
?ambar /. Pencitraan radiologis sinar" osteoarthritis pada jari tangan Sumber 4
4
penyempitan
ruang
gambaran sendi
radiologis interphalangeal,
posteroanterior sklerosis
menunjukkan
subchondral,
dan
pembentukan osteo-it (panah)
?ambar 5. Pencitraan radiologis sinar" osteoarthritis pada jari kaki. Sumber 4
27
3eterangan
4
gambaran
radiologis anteroposterior
kaki menunjukkan
menyempitnya celah sendi metatarsophalangeal pertama, sklerosis, dan pembentukan osteo-it (panah)
?ambar !. Pencitraan radiologis sinar" osteoarthritis pada lutut. Sumber 4
4
gambaran
radiologis
anteroposterior
lutut
menunjukkan
penyempitan ruang sendi, sklerosis, dan pembentukan osteo-it (panah)
?ambar 8. Pencitraan radiologis sinar" osteoarthritis pada pinggul.
28
Sumber 4
?ambar 6. Pencitraan radiologis sinar" osteoarthritis pada panggul. Sumber 4
4
=heumatoid
arthritis dengan
osteoartritis sekunder. ?ambaran
radiologis panggul anteroposterior menunjukkan penyempitan ruang sendi setiap sendi panggul. Perhatikan erosi (anak panah) dan osteo-it (panah)
H. Tatalaksana
Sampai saat ini tidak ada terapi yang bisa mengobati osteoarthritis. ujuan terapi osteoarthritis adalah untuk mengurangi rasa nyeri hilangnya
-ungsi
-isik.
Pengobatan
dan
meminimalisasi
OA dilakukan secara komprehensi- yaitu
menangani semua gangguan yang dialami dan meningkatkan -ungsi. Pengobatan
29
komprehensi- tersebut dapat dilakukan dengan terapi -armakologis dan atau terapi non-armakologis. Pasien dengan gejala ringan yang hilang timbul mungkin perlu pera+atan non-armakologis saja. >amun, pasien dengan nyeri hebat yang mengganggu aktivitas sehari"hari mungkin membutuhkan terapi komprehensi-, baik terapi non-armakologis maupun terapi -armakologis. a) Farmakoterapi
Paracetamol merupakan analgesik yang dapat dipilih dalam terapi OA. :ntuk sebagian pasien, e-ek obat ini sudah adekuat dalam menghilangkan nyeri sehingga penggunaan OA>S yang memiliki e-ek lebih toksik terhadap tubuh dapat dihindari. OA>S merupakan obat paling populer untuk mengobati osteoarthritis. Obat ini dapat diberikan secara topikal atau oral. alam uji klinis, OA>S oral menghasilkan e-ek analgesik $% lebih besar daripada paracetamol dosis tinggi. Sebagian pasien yang diobati dengan OA>S mengalami e-ek yang signi-ikan, sedangkan sebagian lain mengalami sedikit perbaikan. OA>S harus diberikan secara topikal atau per oral sesuai kebutuhan karena e-ek samping akan berkurang jika obat digunakan dosis intermiten rendah. S peroral sering menimbulkan e-ek samping, yang paling banyak adalah e-ek toksisitas pada
saluran
gastrointestinal,
cerna, dan
termasuk
dispepsia, mual,
kembung,
perdarahan
tukak gastrointestinal.#
b) Nonfarmakoterapi
ujuan utama dari terapi non-armakologis berkaitan dengan mengurangi beban pada sendi yang sakit dan meningkatkan -ungsi mekanisme protekti- sendi sehingga dapat mengurangi pembebanan pada sendi. 'eberapa cara yang dilakukan untuk mengurangi pembebanan sendi antara lain 4 #. *enghindarimengurangi aktivitas yang menyebabkan kerja berlebihan pada sendi dan terbukti mengakibatkan nyeri pada sendi tersebut.
30
&.
*eningkatkan kekuatan otot penunjang kerja sendi untuk mengoptimalkan
-ungsinya sebagai -aktor protekti- sendi. *engurangi sendi
beban
yang
diperoleh
dengan menggunakan alat bantu seperti memasang splint pada sendi yang
sakit, menggunakan tongkat untuk berjalan pada pasien OA lutut, dan sebagainya.# c) Tindakan operatif
3etika pasien dengan OA lutut atau pinggul telah gagal menjalani pengobatan medis dan tetap kesakitan dengan keterbatasan -ungsi -isik yang menurunkan kualitas hidup, pasien harus dirujuk untuk artroplasti total. ni adalah operasi yang sangat e-ekti- dalam menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan -ungsi pada sebagian besar pasien. Saat ini tingkat kegagalan #% per tahun. 3emungkinan keberhasilan operasi ini lebih besar di pusat" pusat kesehatan d imana sedikitnya &5 operasi tersebut dilakukan setiap tahun atau dengan ahli bedah yang berpengalaman dalam melakukan operasi tersebut. Eaktu penggantian lutut atau pinggul sangat penting.
31
BAB III KESI'PULAN
Osteoarthritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai dengan perubahan patologis pada struktur sendi tersebut yaitu berupa degenerasi tulang ra+ankartilago hialin. Penyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang tua. Selain itu, osteoarthritis ini juga merupakan penyebab kecacatan paling banyak pada orang tua. 2tiologi osteoarthritis belum diketahui secara pasti, namun -aktor biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan -aktor terpenting terjadinya
osteoarthritis.
3etidakseimbangan
antara
dalam
proses
pembentukan
penghancuran matriks"matriks kartilago merupakan kata kunci dalam
dan
perjalanan
penyakit ini. Osteoarthritis menyerang sendi"sendi tertentu terutama sendi"sendi yang mendapat beban cukup berat dari aktivitas sehari"hari. Osteoarthritis dapat didiagnosis berdasarkan kelainan struktur anatomis dan atau gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini. ?ejala yang sering muncul pada osteoarthritis adalah nyeri sendi yang diperburuk oleh aktivitas dan gejala akan mereda setelah istirahat. iagnosis
osteoarthritis
pemeriksaan diagnosis.
didasarkan
radiologis ?ambaran
berupa yang
pada
-oto
pemeriksaan
sinar"
ditemukan
pada
-isik
sebagai -oto
dan dilakukan
penunjangpemastian
sinar"
pasien
dengan
osteoarthritis adalah menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteo-it, terbentuknya kista, dan sklerosis subchondral. Pemeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah *= yaitu untuk mengetahui derajat patologisnya, namun pemeriksaan
ini
jarang
dilakukan
sebagai
penunjang
diagnostik
dalam
osteoarthritis, karena sebagian besar gambaran penyakit ini sudah bisa dinilai berdasarkan pemeriksaan sinar".
32
Sampai saat ini belum ada terapi de-initi- untuk mengobati osteoarthritis. erapi yang sudah ada bertujuan untuk mengurangi rasa nyeri dan meminimalisasi hilangnya -ungsi -isik. 1al ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup pasien dengan cara membantu pasien agar tetap bisa melakukan aktivitas sehari"hari.
33
DATA( PUSTAKA
#. Fauci, Anthony S, et al. &$#&. Osteoarthritis. alam 4 1arrisons Principles O- nternal *edicine 2ighteenth 2dition. he *c?ra+"1ill @ompanies. &.
;S,
aniel,
eborah
1ellinger.
&$$#.
=adiographic Assessment
o-
Osteoarthritis. American Family Physician. !/(&)4&879&6! . ;a+rence =@, Felson , 1elmick @?, et al. &$$6. 2stimates o- the prevalence o- arthritis and other rheumatic conditions in the :nited States. Part . Arthritis =heum. 56(#)4&!95. /. illon @F, =asch 23, et al. &$$!. Prevalence o- knee osteoarthritis in the :nited States4 arthritis data -rom the hird >ational 1ealth and >utrition 2amination Survey #77#9#77/. < =heumatol. (##)4&&8#9&&87. 5. ational 1ealth and >utrition 2amination Survey, #77#9#77/. Am < Phys *ed =ehabil. 6!(#)4#&9. 8. Sacks <<, 1elmick @?, ;angmaid ?. &$$/. eaths -rom arthritis and other rheumatic conditions, :nited States, #7879#776. < =heumatol. #4#6&9 #6&6. 6. annone F, ;apadula ?. &$$. he pathophysiology o- osteoarthritis. Aging @lin 2p =es. #5(5)4!/98&.
34
7.
et
al.
&$$6.
=adiographic
2valuation
o- Arthritis
4
egenerative
35