BAB I PENDAHULUAN
Dalam Dalam rangka rangka mencapa mencapaii cita-cit cita-citaa bangsa bangsa Indonesi Indonesiaa sebagaim sebagaimana ana yang yang terca tercant ntum um dalam dalam pembuk pembukaan aan UUD UUD 194 1945 5 aleni aleniaa ke-4 ke-4 maka maka disel diseleng enggar garaka akan n pembangunan nasional pada semua bidang, salah satunya yaitu pembangunan keseh kesehat atan. an. Pemb Pemban angun gunan an keseh kesehat atan an memi memilik likii tuua tuuan n untuk untuk menin meningka gkatka tkan n kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat menadi in!estasi bagi pembangunan produkti" secara sosial dan ekonomi. #alah #alah satu bentuk bentuk pembang pembangunan unan kesehata kesehatan n yaitu yaitu dengan dengan meningk meningkatka atkan n deraat deraat kesehata kesehatan. n. Untuk Untuk mencap mencapai ai deraat deraat kesehata kesehatan n yang yang optimal optimal diperluk diperlukan an upaya upaya kesehata kesehatan n dalam dalam peningka peningkatan tan promotive penceg egah ahan an $ preventive $promotive%, penc preventive%, pengobatan $curative% dan pemulihan $rehabilitative% $&enkes 'I, ()14%. *erbagai upaya kesehatan yang sedang dilaksanakan tersebut tidak lepas dari peran akti" berbagai pihak di bidang kesehatan salah satunya adalah pro"esi "isioterapi. "isioterapi. +isioterapi adalah bentuk pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang dituukan kepada indi!idu dan atau kelompok untuk mengembangkan, memelihara dan memulihkan gera gerak k dan dan "ung "ungsi si tubu tubuh h sepa sepan nan ang g daur daur kehi kehidu dupa pan n deng dengan an meng menggu guna naka kan n penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan $"isik, elektroterapeutis dan mekanis mekanis%, %, pelatih pelatihan an "ungsi, "ungsi, dan kom komunik unikasi asi $P& $P& # # o /) 0ahun ahun ()1%.
1
(
A.
Latar Belakang Masalah
#eiring kemauan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perkembangan aman yang semakin mau, semakin banyak pula berbagai enis penyakit yang disebabkan karena pola hidup, akti"itas manusia yang kurang sehat, dan "aktor degenerasi. #alah satu penyakit yang disebabkan oleh "aktor degenerasi adalah osteoarthritis $23%. 23 adalah suatu sindroma klinik yang ditandai dengan adanya kerusakan atau gangguan pada kartilago artikuler, tulang subcondral, permukaan sendi, sino!ium, dan aringan paraartikuler, dengan karakteristik menipisnya kartilago secara progresi", disertai dengan pembentukan tulang baru pada tepi sendi atau osteo"it dan trabekula subchondral $3ltman,et al, 19/ dikutip oleh urnia dei, ())9%. 23 sering menyerang pada sendi 6 sendi besar dan bersi"at unilateral. 3kan tetapi tidak menutup kemungkinan baha osteoartritis uga dapat bersi"at bilateral. #alah satu sendi yang sering terserang adalah sendi lutut $knee oint%. 7al itu disebabkan karena sendi lutut merupakan penumpu dari berat badan, sebagian besar penderita osteosrthtritis kelihatannya menderita obesitas $8atim, ())%. 23 yang dikenal sebagai penyakit degenerati" sendi, merupakan penyakit sendi yang paling sering mengenai manusia dan dianggap sebagai penyebab ketidakmampuan pada orang tua. Pre!alensi atau insiden pada populasi tidak dipengaruhi oleh iklim, lokasi geogra"is, suku bangsa atau arna kulit. Pada umumnya 23 mengenai usia diatas 5) tahun. aki-laki dan anita pada umumnya sama-sama dapat terkena penyakit ini, meskipun pada usia sebelum 45
tahun lebih sering teradi pada laki-laki, tetapi setelah usia 45 tahun lebih banyak teradi pada anita dengan perbandingan : 4 ; 1 $7udaya, ())(%. 23 adalah penyakit sendi paling umum di dunia, dengan peningkatan usia terkait dalam insiden dan pre!alensi. Di U#, arthtitis dan rematik $kebanyakan 23% adalah sebuah penyebab terbesar timbulnya kecacatan pada seseorang yang usianya lebih dari 1/ tahun. 7al ini lebih dari dua kali lipat dari umlah orang yang cacat karena penyakit antung. 23 kebanyakan menyerang orang tua, dan pada tahun ()() diperkirakan meningkat sebesar <1= yang sebelumnya sebesar 5= dari populasi dan lebih banyak pada negara mau. $#harma, ())<%. esehatan publik dan masalah ekonomi yang membuat U# mengeluarkan biaya setidaknya >15,5 miliar per tahun, pergeseran demogra"is ini akan menyebabkan pre!alensi 23 meningkat taam pada dekade selanutnya. Diestimasikan beban penduduk karena 23 akan lebih besar dari 7I? atau @2PD. 2leh karena itu, sangat penting untuk mende"inisikan dan mempelaari 23 untuk lebih memahami "aktor risiko penyakit, menemukan peraatan terbaik untuk geala yang dirasa, dan menemukan terapi baru untuk memperlambat atau bahkan mencegah perkembangan penyakit. $#harma, ())<%. Data di Indonesia, diketahui sekitar 5,<= pasien di poliklinik 'heumatologi '#UP Dr. @ipto &angunkusumo Aakarta, didiagnosis menderita salah satu enis 23. #edangkan berdasarkan studi yang dilakukan di Aaa 0engah menemukan pre!alensi 23 lutut mencapai 15,5= pada pria dan 1(,<= pada anita yang berumur antara 4)-) tahun. Pre!alensi ini semakin meningkat dengan bertambahnya usia. arena pre!alensi yang cukup tinggi dan si"atnya
4
yang kronik-progresi", 23 mempunyai dampak sosio-ekonomi yang besar, baik di negara mau maupun di negara berkembang. Diperkirakan 1 sampai ( uta orang lanut usia di Indonesia menderita cacat karena 23. Pada abad mendatang tantangan terhadap dampak 23 akan lebih besar karena semakin banyaknya populasi yang berumur tua $+irmansyah, ()1%. Beala yang sering muncul pada kondisi 23 antara lain ; $1% nyeri, $(% kekakuan sendi, $% keterbatasan lingkup gerak sendi lutut, $4% kelemahan otot Cuadrisep dan $5% gangguan stabilitas sendi yang kesemuanya menyebabkan bentuk kelainan yang bersi"at impairment . yeri dapat timbul saat sendi bergerak dan menumpu berat badan yang berlebihan, nyeri berkurang saat istirahat. ekakuan sendi timbul apabila sendi tidak digerakkan dalam beberapa aktu dan akan menghilang setelah sendi digerakkan. 23 uga dapat menimbulkan gangguan functional limitation seperti kesulitan beralan arak auh, sulit berdiri dari posisi ongkok, naik turun tangga, dan uga menyebabkan akti!itas sosial masyarakatnya
terganggu
$ participation
restriction%.
eadaan
tersebut
memerlukan inte!erensi secara tim (team work) yang mencakup aspek media oleh dokter dengan berbagai spesialisasinya yang terkait dengan aspek "isik $oleh "isioterapis% dan aspek psikologis serta aspek lain yang diperlukan $untono, ()11%. 0uuan dari penatalaksanaan "isioterapi adalah untuk mencegah atau menahan kerusakan yang lebih lanut pada sendi tersebut, mengatasi nyeri dan kaku sendi guna mempertahankan mobilisasi $@arter, 1994%. yeri pada
5
osteoarthritis bisa disebabkan oleh peningkatan tekanan interoseus, in"lamasi pada sino!ium, penebalan kapsul sendi, bursitis, tendinitis, psikogenik dan etiologi lain. 3plikasi panas
pada sendi
yang mengalami
osteoarthritis dapat
mengurangi nyeri dan kekakuan sendi sehingga banyak modalitas yang dapat dipakai seperti; #ED, &ED, U#, dan in"ra merah. Pada karya tulis ilmiah ini, modalitas yang digunakan penulis dalam kasus ini adalah &ED, 0# dan terapi latihan. &ED menghasilkan perubahan temperatur F panas yang berman"aat mengurangi nyeri, melancarkan sirkulasi darah dan relaksasi otot. 0# merupakan alat yang dapat merangsang sistem sara" melalui permukaan kulit sehingga dapat mengurangi berbagai tipe nyeri. #alah satu penatalaksanan konser!ati" terhadap osteoarthritis lutut adalah terapi latihan dengan tuuan memperbaiki kinera, meningkatkan "ungsi, meningkatkan kekuatan otot lokal dan ketahanan, meningkatkan kemampuan relaksasi otot secara tepat, meningkatkan kebugaran umum, yang semuanya berperan dalam kapasitas "ungsional. Dengan latihan diharapkan sendi dapat ber"ungsi sesuai dengan biomekanismenya sehingga dapat mengatasi nyeri, kecacatan "isik seperti keterbatasan gerak sendi, atropi otot, kelemahan otot, pola alan yang tidak e"isien dengan energi yang besar, perubahan respon pembebanan sendi, semuanya dapat menghambat atau menurunkan akti"itas pasien. &eskipun terapi latihan tidak dapat menghentikan proses degenerasi akan tetapi diharapkan dapat menghambat progresi"itasnya, meringankan geala yang timbul, mencegah komplikasi yang teradi akibat proses degenerati", yang perlu diperhatikan dalam
pemberian terapi latihan yang penting tidak menyebabkan pembebanan sendi lutut yang berlebihan akibat weight bearing penuh. $Aones, 199%. Dalam pemberian terapi latihan pada kasus osteoarthritis lutut secara akti" maupun pasi", dengan bantuan maupun tanpa bantuan akan memberi e"ek naiknya adaptasi pemulihan kekuatan tendon dan ligamentum serta dapat menambah kekuatan otot, sehingga dapat mempertahankan stabilitas sendi dan menambah lingkup gerak sendi $isner, 199%.
B.
Rumusan Masalah
'umusan masalah pada kasus osteoarthritis lutut ini adalah sebagai berikut; $1% apakah &ED dan 0# dapat mengurangi nyeri pada kasus osteoarthritis lututG, $(% apakah terapi latihan dapat meningkatkan stabilitas sendi pada kasus osteoarthritis lututG, $% apakah &ED, 0# dan terapi latihan dapat meningkatkan akti!itas "ungsional pasien pada kasus osteoarthritis lututG
C.
Tujuan Penulisan
Penulisan karya tulis ini bertuuan untuk; $1% mengetahui man"aat &ED dan 0# dalam mengurangi nyeri pada kasus osteoarthritis lutut, $(% mengetahui man"aat terapi latihan dalam meningkatkan stabilitas sendi pada kasus osteoarthritis lutut, dan $% mengetahui man"aat &ED, 0# dan terapi latihan dalam meningkatkan akti!itas "ungsional pasien pada kasus osteoarthritis lutut.
<
D.
Manfaat Penulisan
&an"aat penulisan yang ingin dicapai penulis dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini adalah sebagai berikut; 1. *agi penulis &an"aat dari penulisan karya tulis ilmiah ini bagi penulis agar dapat menambah serta memperluas aasan dan pengetahuan bagi penulis tentang penatalaksanaan &ED, 0# dan terapi latihan pada 23 lutut sehingga dapat menadi bekal setelah lulus nanti di masyarakat. (. *agi institusi Penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat berman"aat bagi institusi pendidikan sebagai sarana pendidikan guna mempersiapkan peserta didiknya di lingkungan pendidikan serta untuk memahami dan melaksanakan peranan "isioterapi dalam menangani kondisi 23 lutut menggunakan &ED, 0# dan terapi latihan. . *agi masyarakat Dari hasil penulisan karya tulis ilmiah ini diharapkan dapat memberikan in"ormasi
kepada
masyarakat
mengenai
kasus
23
lutut
beserta
penatalaksanaannya oleh "isioterapis dengan menggunakan modalitas &ED, 0# dan terapi latihan.