1
BAB I PENDAHULUAN
Osteoartritis (OA) adalah jenis arthritis yang umum dan paling sering terjadi di antara antara penyak penyakit it arthriti arthritiss lainny lainnya. a. Osteoa Osteoartri rtritis tis yang yang juga juga disebu disebutt dengan dengan penyakit sendi degeneratif, artritis degeneratif, osteoartrosis, atau artritis hipertr hipertrofi ofik, k, memili memiliki ki preval prevalens ensii yang yang cukup cukup tinggi tinggi,, terutam terutamaa pada pada orang orang tua. tua. Selain itu, osteoartritis ini juga merupakan penyebab kecacatan paling banyak pada orang tua. Faktor resiko res iko utama penyakit ini adalah obesitas. Oleh sebab s ebab itu, semakin tinggi prevalensi obesitas pada suatu populasi akan meningkatkan angka kejadi kejadian an penya penyakit kit osteoa osteoartri rtritis. tis. i Amerik Amerikaa Serika Serikat, t, preval prevalens ensii osteoar osteoartrit tritis is diperkirakan akan meningkat sebesar !!"#$$% pada tahun &$&$. # Osteoa Osteoartri rtritis tis menyeran menyerang g sendi" sendi"sen sendi di tertent tertentu. u. Sendi Sendi yang yang sering sering terken terkenaa meliputi tulang belakang pada bagian servikal dan lumbosakral, pinggul, lutut, dan sendi phalangeal metatarsal. i tangan, OA juga sering terjadi pada sendi interphalangeal distal dan proksimal dan pangkal ibu jari. 'iasanya sendi"sendi yang tidak rentan terkena OA adalah pergelangan tangan, siku, dan pergelangan kaki. erjadinya erjadinya OA pada sendi"sendi yang telah disebutkan di atas dimungkinkan karena sendisendi tersebut mendapat beban yang cukup berat dari aktivitas sehari" hari seperti memegangmenggenggam benda yang cukup berat (memungkinkan OA terjadi di dasar ibu jari), berjalan (memungkinkan OA di lutut dan pinggul), dan lain sebagainya. # iagno iagnosis sis osteoar osteoartrit tritis is dapat dapat ditegak ditegakkan kan berdas berdasarka arkan n kelaina kelainan n struktu struktur r anatom anatomis is dan atau atau gejala gejala yang yang ditimb ditimbulk ulkan an oleh oleh penyak penyakit it ini. ini. *enuru *enurutt studi studi kadaver pada tahun"tahun terdahulu, perubahan struktural OA hampir universal, antara lain hilangnya hilangnya tulang ra+an (dilihat (dilihat sebagai sebagai berkurangny berkurangnyameny amenyempit empitnya nya ruang sendi pada pemeriksaan radiologis sinar") dan osteofit. 'anyak orang yang didiagnosis mengalami OA berdasarkan temuan radiologis tidak menunjukkan gejala pada sendi.# Osteoartritis simptomatik (nyeri pada persendian yang didukung gambaran radiologis OA) pada lutut terjadi sebesar #&% dari orang usia !$ di Amerika Serikat dan !% dari seluruh orang de+asa usia -$. OA panggul simptomatik kira"
2
kira sepertiga dari penyakit OA pada lutut. Sementara OA asimtomatik (tidak menimbulka menimbulkan n gejala namun sudah dibuktikan dibuktikan dari gambaran gambaran radiologis) radiologis) pada tangan seringkali terjadi pada pasien usia lanjut. *eski begitu, OA simptomatik di tangan juga terjadi pada #$% orang tua dan sering menghasilkan keterbatasan fungsi gerak sendi. # revalensi OA meningkat berbanding lurus dengan usia. erlepas dari hal tersebut, OA jarang terjadi pada orang de+asa di ba+ah usia /$ tahun dan sangat la0im terjadi pada orang di atas usia !$ tahun. enyakit ini juga jauh lebih sering terja terjadi di pada pada +ani +anita ta diba diband ndin ingk gkan an pada pada pria pria.. OA yang yang suda sudah h didi didiag agno nosis sis berdasarkan temuan radiologis pada umumnya terjadi di punggung ba+ah dan leher, namun nyeri punggung dan nyeri leher belum tentu dapat dikatakan sebagai OA. Osteoartritis Osteoartritis pada punggung punggung ba+ah dan leher dapat ditegakkan ditegakkan berdasarkan berdasarkan pemeriksaan radiologis yaitu pemeriksaan sinar". #,&
3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
&.# efinisi Osteoartritis Osteoartitis
(OA)
merupakan
penyakit
sendi
degeneratif,
dimana
keseluruhan struktur dari sendi mengalami perubahan patologis. itandai dengan menipisnya kartilago sendi secara progresif, disertai dengan pembentukan tulang baru pada trabekula subkondral dan terbentuknya osteofit pada tepi sendi.
#
enyakit osteoartritis predominan menyerang sendi penumpu beban berat, seperti sendi lutut, panggul, servikal, lumbosakral, dan kaki. Sendi lainnya yang sering juga terkena adalah distal interphalangeal (1), proximal interphalangeal (1), dan carpometacarpal (2*2). &.& 3pidemiologi Osteoartritis Osteoartritis merupakan penyakit sendi pada orang de+asa yang paling sering dijumpai di dunia. Satu dari tiga orang de+asa memiliki tanda"tanda radiologis terhadap OA.# iperkirakan lebih dari 4$% orang tua yang berusia lebih dari !4 tahun menderita penyakit ini. OA terjadi pada #-,5% orang de+asa berusia lebih dari &4 tahun dan --,!% dari mereka yang berusia lebih dari !4 tahun. revalensi sendi yang terkena OA menurut temuan radiologis adalah pada tangan 6,-%, kaki &,-%, lutut $,5%, dan panggul #,4%. 3,4,5,6 OA pada lutut merupakan tipe OA yang paling umum dijumpai pada orang de+asa. ada orang de+asa dengan umur lebih dari 4$ tahun diperkirakan prevalensi OA lutut lebih tinggi pada +anita dibandingkan dengan pria dengan rasio #,67#. ada pria dengan kelompok umur yang sama, dijumpai &-% menderita OA pada lutut kanan, sementara #!,-% sisanya didapati menderita OA pada lutut kiri. 'erbeda halnya pada +anita yang terdistribusi merata, dengan insiden OA pada lutut kanan sebanyak &/,&% dan pada lutut kiri sebanyak &/,6. & &.- 3tiologi 3tiologi osteoartritis belum diketahui secara pasti, namun faktor biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan faktor terpenting dalam proses terjadinya osteoartritis. Faktor biomekanik yaitu kegagalan mekanisme protektif, antara lain
4
kapsul sendi, ligamen, otot"otot persendian, serabut aferen, dan tulang"tulang. 8erusakan sendi terjadi multifaktorial, yaitu akibat terganggunya faktor"faktor protektif tersebut. Osteoartritis juga bisa terjadi akibat komplikasi dari penyakit lain seperti gout, rheumatoid arthritis, dan sebagainya. #,& ekanan setiap hari yang dibebankan pada sendi memainkan peran penting dalam perkembangan osteoartritis. 9aya eksternal yang berlebihan mempercepat efek katabolik kondrosit dan mengganggu fungsi normal matriks tulang. / &./ Faktor :esiko A. Faktor :esiko Sistemik a. ;sia ;sia merupakan faktor risiko paling umum pada OA. roses penuaan meningkatkan kerentanan sendi melalui berbagai mekanisme, meliputi penipisan sendi, konsistensi proteoglikan, vaskularisasi dan perfusi kartilago. 8artilago pada sendi orang tua sudah kurang responsif dalam mensintesis matriks kartilago yang distimulasi oleh pembebanan (aktivitas) pada sendi. Akibatnya, sendi pada orang tua memiliki kartilago yang lebih tipis. 8artilago yang tipis ini akan mengalami gaya gesekan yang lebih tinggi pada lapisan basal dan hal inilah yang menyebabkan peningkatan resiko kerusakan sendi. Selain itu, otot"otot yang menunjang sendi menjadi semakin lemah dan memiliki respon yang kurang cepat terhadap impuls.
5
adalah polimorfisme dalam diferensiasi pertumbuhan gen faktor 4. olimorfisme ini mengurangi kuantitas 9F4 yang memiliki efek anabolik pada sintesis matriks tulang ra+an. '. Faktor 1ntrinsik a. 8elainan struktur anatomis pada sendi seperti vagus dan valrus. b. 2edera pada sendi seperti trauma, fraktur, atau nekrosis. 2. Faktor beban pada persendian a. Obesitas 'eban berlebihan pada sendi dapat mempercepat kerusakan pada sendi. Obesitas dihubungkan dengan peningkatan level adipokin, suatu senya+a yang ditemukan pada jaringan adiposa yang menimbulkan respon inflamasi minimal dan kronik pada jaringan sendi. b. enggunaan sendi yang sering Aktivitas yang sering dan berulang pada sendi dapat menyebabkan lelahnya otot"otot yang membantu pergerakan sendi. &.4 atogenesis Osteoartritis berdasarkan penyebabnya, OA dibedakan menjadi dua yaitu OA primer dan OA sekunder. OA primer, atau dapat disebut OA idiopatik, tidak memiliki penyebab yang pasti (tidak diketahui) dan tidak disebabkan oleh penyakit sistemik maupun proses perubahan lokal pada sendi. OA sekunder, berbeda dengan OA primer, merupakan OA yang disebabkan oleh inflamasi, kelainan sistem endokrin, metabolik, pertumbuhan, faktor keturunan (herediter), dan immobilisasi yang terlalu lama. 8asus OA primer lebih sering dijumpai pada praktik sehari"hari dibandingkan dengan OA sekunder.& Selama ini OA sering dipandang sebagai akibat dari proses penuaan dan tidak dapat dihindari. >amun telah diketahui bah+a OA merupakan gangguan keseimbangan dari metabolisme kartilago dengan kerusakan struktur yang penyebabnya masih belum jelas diketahui.& 8erusakan tersebut dia+ali oleh kegagalan mekanisme perlindungan sendi serta diikuti oleh beberapa mekanisme lain sehingga pada akhirnya menimbulkan cedera. *ekanisme pertahanan sendi diperankan oleh pelindung sendi yaitu 7
6
8apsula dan ligamen sendi, otot"otot, saraf sensori aferen dan tulang di dasarnya . 8apsula dan ligamen"ligamen sendi memberikan batasan pada rentang gerak ( Range of Motion) sendi.# 'erikut adalah mekanisme terjadinya kerusakan kartilago sendi7 Stage 1 7 9angguan atau perubahan matriks kartilago berhubungan dengan peningkatan konsentrasi air yang mungkin disebabkan gangguan mekanik,
degradasi
makromolekul
matriks,
atau
perubahan
metabolisme kondrosit. A+alnya konsentrasi kolagen tipe 11 tidak berubah, namun jaring"jaring kolagen dapat rusak dan konsentrasi serta derajat agregasi proteoglikan menurun. Stage 11 7 :espon kondrosit terhadap gangguan atau perubahan matriks. 8etika kondrosit mendeteksi gangguan atau perubahan matriks, kondrosit berespon dengan meningkatkan sintesis dan degradasi matriks, serta berproliferasi. :espon ini dapat menggantikan jaringan yang rusak, mempertahankan jaringan, atau meningkatkan volume kartilago. :espon ini dapat berlangsung selama bertahun"tahun. Stage 111 7 enurunan respon kondrosit. 8egagalan respon kondrosit untuk menggantikan
atau
mempertahankan
jaringan
mengakibatkan
kerusakan tulang ra+an disertai dan diperparah oleh peurunan respon kondrosit. enyebab penurunan respon ini belum diketahui, namun diperkirakan akibat kerusakan mekanis pada jaringan, dengan kerusakan kondrosit dan menurunnya regulasi respon kondrosit terhadap sitokin anabolik.
Gambar 2.1. atogenesis Osteoartritis
7
2airan sendi (sinovial) mengurangi gesekan antar kartilago pada permukaan sendi sehingga mencegah terjadinya keletihan kartilago akibat gesekan. rotein yang disebut dengan lubricin merupakan protein pada cairan sendi yang berfungsi sebagai pelumas. rotein ini akan berhenti disekresikan apabila terjadi cedera dan peradangan pada sendi.
ecrosis Factor (>F), dan faktor pertumbuhan. ;mpan balik yang diberikan en0im tersebut akan merangsang kondrosit untuk melakukan sintesis dan membentuk molekul"
8
molekul
matriks
yang
baru.
embentukan
dan
pemecahan
ini
dijaga
keseimbangannya oleh sitokin faktor pertumbuhan, dan faktor lingkungan. # 8ondrosit mensintesis metaloproteinase matriks (**) untuk memecah kolagen tipe dua dan aggrekan. ** memiliki tempat kerja di matriks yang dikelilingi oleh kondrosit. >amun, pada fase a+al OA, aktivitas serta efek dari ** menyebar hingga ke bagian permukaan (superficial) dari kartilago. # Stimulasi dari sitokin terhadap cedera matriks adalah menstimulasi pergantian matriks, namun stimulaso 1<"# yang berlebih malah memicu proses degradasi matriks. >F menginduksi kondrosit untuk mensintesis prostaglandin (9), oksida nitrit (>O), dan protein lainnya yang memiliki efek terhadap sintesis dan degradasi matriks. >F yang berlebihan mempercepat proses pembentukan tersebut. >O yang dihasilkan akan menghambat sintesis aggrekan dan meningkatkan proses pemecahan protein pada jaringan. Bal ini berlangsung pada proses a+al timbulnya OA.# 8artilago memiliki metabolisme yang lamban, dengan pergantian matriks yang lambat dan keseimbangan yang teratur antara sintesis dengan degradasi. >amun, pada fase a+al perkembangan OA kartilago sendi memiliki metabolisme yang sangat aktif. ada proses timbulnya OA, kondrosit yang terstimulasi akan melepaskan aggrekan dan kolagen tipe dua yang tidak adekuat ke kartilago dan cairan sendi. Aggrekan pada kartilago akan sering habis serta jalinan"jalinan kolagen akan mudah mengendur. 8egagalan dari mekanisme pertahanan oleh komponen pertahanan sendi akan meningkatkan kemungkinan timbulnya OA pada sendi.# &.! iagnosis Osteoartirits iagnosis OA didasarkan pada gambaran klinis yang dijumpai dan hasil radiografis.6anda dan 9ejala 8linis ada umumnya, pasien OA mengatakan bah+a keluhan"keluhan yang dirasakannya telah berlangsung lama, tetapi berkembang secara perlahan 'erikut adalah keluhan yang dapat dijumpai pada pasien OA 7 a. >yeri sendi 8eluhan ini merupakan keluhan utama pasien. >yeri biasanya bertambah dengan gerakan dan sedikit berkurang dengan istirahat. 'eberapa gerakan dan
9
tertentu terkadang dapat menimbulkan rasa nyeri yang melebihi gerakan lain. erubahan ini dapat ditemukan meski OA masih tergolong dini (secara radiologis). ;mumnya bertambah berat dengan semakin beratnya penyakit sampai sendi hanya bisa digoyangkan dan menjadi kontraktur, Bambatan gerak dapat konsentris (seluruh arah gerakan) maupun eksentris (salah satu arah gerakan saja).6 8artilago tidak mengandung serabut saraf dan kehilangan kartilago pada sendi tidak diikuti dengan timbulnya nyeri. Sehingga dapat diasumsikan bah+a nyeri yang timbul pada OA berasal dari luar kartilago. # ada penelitian dengan menggunakan *:1, didapat bah+a sumber dari nyeri yang timbul diduga berasal dari peradangan sendi ( sinovitis ), efusi sendi, dan edema sumsum tulang. Osteofit merupakan salah satu penyebab timbulnya nyeri. 8etika osteofit tumbuh, inervasi neurovaskular menembusi bagian dasar tulang hingga ke kartilago dan menuju ke osteofit yang sedang berkembang Bal ini menimbulkan nyeri. >yeri dapat timbul dari bagian di luar sendi, termasuk bursae di dekat sendi. Sumber nyeri yang umum di lutut adalah akibat dari anserine bursitis dan sindrom iliotibial band. # b. Bambatan gerakan sendi 9angguan ini biasanya semakin bertambah berat secara perlahan sejalan dengan pertambahan rasa nyeri.6 c. 8aku pagi :asa kaku pada sendi dapat timbul setelah pasien berdiam diri atau tidak melakukan banyak gerakan, seperti duduk di kursi atau mobil dalam +aktu yang cukup lama, bahkan setelah bangun tidur di pagi hari. 6 d. 8repitasi 8repitasi atau rasa gemeratak yang timbul pada sendi yang sakit. 9ejala ini umum dijumpai pada pasien OA lutut. ada a+alnya hanya berupa perasaan akan adanya sesuatu yang patah atau remuk oleh pasien atau dokter yang memeriksa. Seiring dengan perkembangan penyakit, krepitasi dapat terdengar hingga jarak tertentu.6
10
e. embengkakan sendi embengkakan sendi dapat timbul dikarenakan terjadi efusi pada sendi yang biasanya tidak banyak (C #$$ cc) atau karena adanya osteofit, sehingga bentuk permukaan sendi berubah.6 g. anda ? tanda peradangan anda ? tanda adanya peradangan pada sendi ( nyeri tekan, gangguan gerak, rasa hangat yang merata, dan +arna kemerahan ) dapat dijumpai pada OA karena adanya synovitis. 'iasanya tanda ? tanda ini tidak menonjol dan timbul pada perkembangan penyakit yang lebih jauh. 9ejala ini sering dijumpai pada OA lutut.6 h. erubahan gaya berjalan 9ejala ini merupakan gejala yang menyusahkan pasien dan merupakan ancaman yang besar untuk kemandirian pasien OA, terlebih pada pasien lanjut usia. 8eadaan ini selalu berhubungan dengan nyeri karena menjadi tumpuan berat badan terutama pada OA lutut.6 emeriksaan iagnostik ada penderita OA, dilakukannya pemeriksaan radiografi pada sendi yang terkena sudah cukup untuk memberikan suatu gambaran diagnostik 9ambaran :adiografi sendi yang menyokong diagnosis OA adalah 7 a. enyempitan celah sendi yang seringkali asimetris ( lebih berat pada bagian yang menanggung beban seperti lutut ). b. eningkatan densitas tulang subkondral ( sklerosis ). c. 8ista pada tulang d. Osteofit pada pinggir sendi e. erubahan struktur anatomi sendi. 'erdasarkan temuan"temuan radiografis diatas, maka OA dapat diberikan suatu derajat. 8riteria OA berdasarkan temuan radiografis dikenal sebagai kriteria 8ellgren dan
11
erajat osteoartritis lutut dinilai menjadi 4 derajat oleh 8ellgren dan
7 idak ada gambaran osteoartritis 7 Osteoartritis meragukan dengan gambaran sendi normal, tetapi terdapat osteofit minimal 7 Osteoartritis minimal dengan osteofit pada & tempat, tidak terdapat sklerosis dan kista subkondral, serta celah sendi baik 7 Osteoartritis moderat dengan osteofit moderat, deformitas ujung tulang dan celah sendi sempit 7 Osteoartritis berat dengan osteofit besar, deformitas ujung tulang, celah sendi hilang, serta adanya sklerosis dan kista subkondral.
emeriksaan
tentang
penyakit
yang
dideritanya,
bagaimana
agar
penyakitnya tidak bertambah parah, dan agar persendiannya tetap terpakai. b. :ehabilitasi pada pasien yang mengalami kesulitan berjalan akibat rasa sakit. erapi ini dilakukan untuk melatih pasien agar persendiannya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit. c. enurunan berat badan.6 &. erapi farmakologis enanganan terapi farmakologi melingkupi penurunan rasa nyeri yang timbul, mengoreksi gangguan yang timbul dan mengidentifikasi manifestasi klinis dari ketidakstabilan sendi.# a. Obat Antiinflamasi >onsteroid ( A1>S ), 1nhibitor Siklooksigenase"& (2OE"&), dan Asetaminofen ;ntuk mengobati rasa nyeri yang timbul pada OA lutut, penggunaan obat A1>S dan 1nhibitor 2OE"& dinilai lebih efektif
12
daripada penggunaan asetaminofen. >amun karena risiko toksisitas obat A1>S lebih tinggi daripada asetaminofen, asetaminofen tetap menjadi obat pilihan pertama dalam penanganan rasa nyeri pada OA. 2ara lain untuk mengurangi dampak toksisitas dari obat A1>S adalah dengan cara mengombinasikannnya dengan menggunakan inhibitor 2OE"&. # b. 2hondroprotective Agent 2hondroprotective Agent adalah obat ? obatan yang dapat menjaga atau merangsang perbaikan dari kartilago pada pasien OA. Obat ? obatan yang termasuk dalam kelompok obat ini adalah 7 tetrasiklin, asam hialuronat, kondroitin sulfat, glikosaminoglikan, vitamin 2, dan sebagainya.# -. erapi pembedahan erapi ini diberikan apabila terapi farmakologis tidak berhasil untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu aktivitas sehari ? hari. erapi pembedahan terdiri atas & prinsip, meliputi Realignment osteotomi dan Replacement joint . #. :ealignment osteotomi ermukaan sendi direposisikan dengan cara memotong tulang dan merubah sudut dari weightbearing . ujuan dari tindakan ini adalah untuk membuat kartilago yang sehat menopang sebagian besar berat tubuh. apat pula dikombinasikan dengan ligamen repair atau meniscus repair. &. Arthroplasty ermukaan sendi yang artritis dipindahkan dan permukaan sendi yang baru ditanam. ermukaan penunjang biasanya terbuat dari logam yang berada dalam high-density polyethylene. indakan
pembedahan
pada
sendi
lutut
meliputi
partial
replacement/unicompartemental, high tibial osteotomi, patella and condile resurfacing, minimally constrained total replacement dan cinstrained joint . BAB III LAPORAN KASUS
13
3.1 IDENTITAS PASIEN
3.2
>ama
7 n. *.A
;mur
7 !D tahun
=enis kelamin
7
Agama
7 1slam
Suku
7 Aceh
ekerjaan
7 okter
Alamat
7 idie
2*
7 #$/6D45
anggal emeriksaan
7 && April &$#4
ANAMNESIS
a. Keluha U!ama
7 >yeri di lutut kanan
b. Keluha Tambaha
7 Sulit menggerakkan kaki
". R#$a%a! Pe%a! Se&ara'
asien datang dengan keluhan nyeri di lutut yang dirasakan sejak kurang lebih # tahun yang lalu. >yeri dirasakan pada kedua lu tut namun terasa lebih nyeri pada lutut kanan. >yeri dirasakan seperti ditusuk"tusuk. asien
mengeluhkan
keadaan paling nyeri dirasakan saat pasien memulai berjalan dari posisi diam atau posisi duduk. alam & bulan terakhir nyeri dirasakan semakin memberat, dan durasi nyeri sekitar #4 menit. >yeri lutut dirasakan setiap pasien beraktivitas dan menyebabkan pasien sulit melakukan aktivitas sehari"hari. >yeri berkurang saat pasien beristirahat dan mengkonsumsi obat penghilang nyeri. >yeri men yebabkan pasien kesulitan untuk berjalan. (. R#$a%a! Pe%a! Dahulu
asien tidak pernah mengalami hal seperti ini sebelumnya. erdapat ri+ayat trauma & tahun yang lalu dimana pasien terjatuh dari motor dengan anggota gerak bagian kanan mengenai aspal terlebih dahulu. >amun setelah trauma pasien tidak memiliki keluhan yang signifikan, khususnya pada ekstremitas inferior. asien tidak memiliki ri+ayat hipertensi dan diabetes melitus. e. R#$a%a! Pe%a! Keluar'a
14
idak ada anggota keluarga yang mengalami hal yang sama seperti pasien. ). R#$a%a! Keb#a*aa S+*#al
asien merupakan individu dengan aktifitas fisik minimal dan berat badan diatas rata"rata. '. R#$a%a! Pe''uaa Oba!
asien mengkonsumsi obat penghilang nyeri seperti asam mefenamat, parasetamol dan sebagainya 3.3 PEMERIKSAAN ,ISIK a. S!a!u* Pre*e!
8eadaan ;mum 7 8esan Sakit Sedang 8esadaran
7 2ompos *entis
'erat 'adan
7 D& kg
inggi 'adan
7 #!6 cm
ital sign ekanan arah
7 #-$D$ mmBg
Frekuensi >adi
7 D! kali menit, regular, isi cukup
Frekuensi >afas 7 #5 kali menit Suhu Ailla
7 -!,D $2
b. S!a!u* Geeral Kul#!
Garna
7 8uning langsat
urgor
7 cepat kembali
1kterus
7 (")
Anemia
7 (")
Sianosis
7 (")
Ke-ala
*ata
7 8onjungtiva palpebra inf. pucat (""), sklera ikterik ("")
elinga
7 Sekret (""), erdarahan ("")
Bidung
7 Sekret (""), erdarahan ("")
Mulu!
'ibir
7 ucat ("), Sianosis (")
15
9igi 9eligi
7 8aries (")
7 'eslag ("), remor (")
*ukosa
7 'asah (H)
enggorokan
7 onsil ##
Faring
7 Biperemis (")
Leher
'entuk
7 8esan simetris
8el. 9etah 'ening
7 8esan simetris, embesaran (")
eningkatan =
7 ("), : 4 " & cmB &O
A#lla
embesaran 89' (") Th+ra
aru 7 1nspeksi
7 9erakan dinding dada simetris kanan dan kiri
alpasi
7 okal fremitus kanan dan kiri sama
erkusi
7 Sonor pada kedua lapangan paru
Auskultasi
7 esikuler pada kedua lapang paru, rhonki (""), +hee0ing ("")
=antung 7 1nspeksi
7 1ctus kordis tidak terlihat
alpasi
7 1ctus kordis teraba di 12S linea aillaris anterior
erkusi
7 batas jantung kanan 7 linea parasternalis dekstra 12S batas jantung kiri
Auskultasi
7 linea ailaris anterior sinistra 12S
7 'unyi jantung 1 I bunyi jantung 11, reguler, bising (")
Ab(+me
1nspeksi
7 perut datar, venektasi ("), distensi ("),
Auskultasi
7 bising usus (H) normal, frekuensi / menit
alpasi
7 supel, nyeri tekan ("), hepar dan lien tidak teraba
erkusi
7 timpani
E&*!rem#!a* L++&
S< a.r genu dekstra 7 tampak luka ditutup perban dengan luka kering, s+elling (H), +arna kulit kemerahan
16
3kstremitas Sianotik 3dema 1kterik 9erakan elebaran vena Atrofi otot Akral ingin
Superior 8anan 8iri " " " " " " Aktif Aktif " " " " " "
1nferior 8anan 8iri " " H " " " Aktif Aktif " " " " " "
Superior 8anan 8iri " " > > " " " "
1nferior 8anan 8iri H " > > " " " "
,eel
3kstremitas >yeri tekan Sensibilitas Atrofi otot Akral ingin M+!#+
8ekuatan
5
5
4
5
onus
N
N
N
N
ROM
>ormal erbatas
>ormal >ormal
3./ PEMERIKSAAN PENUNJANG
-./.#
Je#* Pemer#&*aa
2/ ,ebruar# 201
17
Bb
#-,-
Bt
/$
3ritrosit
/,&
#-,/
rombosit
/-&
Hitung Jenis 3os'as>.Sega82l ;reum8reatinin
6#/4-!## & D #/6/,-#$# #&$,D6 #D!
89S
-./.& Foto 9enu A"
1nterpretasi Foto 7 2elah sendi genu detra dan sinistra menyempit. Osteophyte pada condylus tibialis detrasinistra dan pada condylus femoralis detrasinistra. idak tampak fraktur dan dislokasi. 8esimpulan 7 Osteoartritis
18
3. DIAGNOSIS SEMENTARA
Osteoartritis dekstra 3. PENATALAKSANAAN a. 1nj. 2eftriaone # gr#& jam b. 1nj. 8etorolac -$ mgD jam c. rip ramadol # amp hari
3. PLANNING DIAGNOSTIK
#. otal 8nee :eplacement &. Fisioterapi
3.4 DIAGNOSA KLINIS
Osteoartritis dekstra
3.5 PROGNOSIS
Juo ad itam
7 ubia ad bonam
Juo ad Functionam
7 ubia ad malam
Juo ad Sanactionam 7 ubia ad bonam
3.10 ANALISA KASUS
asien adalah seorang laki"laki, berusia !D tahun. Bal ini sesuai dengan teori bah+a prevalensi OA meningkat berbanding lurus dengan usia. erlepas dari hal tersebut, OA jarang terjadi pada orang de+asa di ba+ah usia /$ tahun dan sangat la0im terjadi pada orang di atas usia !$ tahun.OA terjadi pada #-,5% orang
19
de+asa berusia lebih dari &4 tahun dan --,!% dari mereka yang berusia lebih dari !4 tahun. ;sia merupakan faktor risiko paling umum pada OA. roses penuaan meningkatkan kerentanan sendi melalui berbagai mekanisme. 8artilago pada sendi orang tua sudah kurang responsif dalam mensintesis matriks kartilago yang distimulasi oleh pembebanan (aktivitas) pada sendi. Akibatnya, sendi pada orang tua memiliki kartilago yang lebih tipis. 8artilago yang tipis ini akan mengalami gaya gesekan yang lebih tinggi pada lapisan basal dan hal inilah yang menyebabkan peningkatan resiko kerusakan sendi. Selain itu, otot"otot yang menunjang sendi menjadi semakin lemah dan memiliki respon yang kurang cepat terhadap impuls.
yang
cukup
berat
dari
aktivitas
sehari"hari
seperti
memegangmenggenggam benda yang cukup berat (memungkinkan OA terjadi di dasar ibu jari), berjalan (memungkinkan OA di lutut dan pinggul), dan lain sebagainya. ada penelitian dengan menggunakan *:1, didapat bah+a sumber dari nyeri yang timbul diduga berasal dari peradangan sendi (sinovitis), efusi sendi, dan edema sumsum tulang. ari pemeriksaan radiologis didapatkan interpretasi foto pasien celah sendi genu detra dan sinistra menyempit. Osteophyte pada condylus tibialis detrasinistra dan pada condylus femoralis detrasinistra dan kesimpulannya adalah osteoartritis. 9ambaran :adiografi sendi yang menyokong diagnosis OA
20
adalah penyempitan celah sendi yang seringkali asimetris (lebih berat pada bagian yang menanggung beban seperti lutut), peningkatan densitas tulang subkondral (sklerosis), osteofit pada pinggir sendi dan perubahan struktur anatomi sendi. ada pasien dilakukan operasi otal 8nee :eplacement yang bertujuan untuk mengurangi rasa sakit dan juga untuk melakukan koreksi apabila terjadi deformitas sendi yang mengganggu aktivitas sehari ? hari. asien juga direncanakan untuk menjalani fisioterapi, ini dilakukan untuk melatih pasien agar persendianya tetap dapat dipakai dan melatih pasien untuk melindungi sendi yang sakit.
BAB I6 KESIMPULAN
Osteoartritis merupakan gangguan pada sendi yang ditandai dengan perubahan patologis pada struktur sendi tersebut yaitu berupa degenerasi tulang ra+ankartilago hialin. enyakit ini memiliki prevalensi yang cukup tinggi, terutama pada orang tua. Selain itu, osteoartritis ini juga merupakan penyebab
21
kecacatan paling banyak pada orang tua. 3tiologi osteoartritis belum diketahui secara pasti, namun faktor biomekanik dan biokimia sepertinya merupakan faktor terpenting dalam proses terjadinya osteoartritis. 8etidakseimbangan antara pembentukan dan penghancuran matriks"matriks kartilago merupakan kata kunci dalam perjalanan penyakit ini. Osteoartritis menyerang sendi"sendi tertentu terutama sendi"sendi yang mendapat beban cukup berat dari aktivitas sehari"hari. Osteoartritis dapat didiagnosis berdasarkan kelainan struktur anatomis dan atau gejala yang ditimbulkan oleh penyakit ini. 9ejala yang sering muncul pada osteoartritis adalah nyeri sendi yang diperburuk oleh aktivitas dan gejala akan mereda setelah istirahat. iagnosis osteoartritis didasarkan pada pemeriksaan fisik dan dilakukan pemeriksaan radiologis
berupa foto sinar" sebagai
penunjangpemastian
diagnosis. 9ambaran yang ditemukan pada foto sinar" pasien dengan osteoartritis adalah menyempitnya celah antar sendi, terbentuknya osteofit, dan sklerosis subchondral. emeriksaan tambahan lain yang dapat dilakukan adalah *:1 yaitu untuk mengetahui derajat patologisnya, namun pemeriksaan ini jarang dilakukan sebagai penunjang diagnostik dalam osteoartritis, karena sebagian besar gambaran penyakit ini sudah bisa dinilai berdasarkan pemeriksaan sinar".
BAB 6 DA,TAR PUSTAKA
22
#. Fauci, Anthony S, et al. &$#&. Osteoartritis. alam 7 BarrisonKs rinciples Of 1nternal *edicine 3ighteenth 3dition. he *c9ra+"Bill 2ompanies. &.
eborah Bellinger. &$$#.
:adiographic Assessment
of
Osteoartritis. American Family hysician. !/(&)7&65?&D! -. ational Bealth and >utrition 3amination Survey #55#?#55/. = :heumatol. --(##)7&&6#?&&65. 4. =ordan =*, Belmick 29, :enner =', et al. &$$6. revalence of knee symptoms and radiographic and symptomatic knee osteoartritis in African Americans and 2aucasians7 he =ohnston 2ounty Osteoartritis roject. = :heumatol. -/(#)7#6&?#D$. !. illon 2F, Birsch :, et al. &$$6. Symptomatic hand osteoartritis in the ;nited States7 prevalence and functional impairment estimates from the third ;.S. >ational Bealth and >utrition 3amination Survey, #55#?#55/. Am = hys *ed :ehabil. D!(#)7#&?. 6.
Soeroso, =., 1sbagio, B., 8alim, B., 'roto, :., dan ramudiyo, :., &$$!. Osteoartrits. alam 7 Al+i, 1., Sudoyo, A.G., dan Setiati, S., ed. 'uku Ajar 1lmu enyakit alam =ilid 11 3disi 1. =akarta, 1ndonesia 7 enerbit F8;1 usat, ##54"#&$#.