REFERAT KETUBAN PECAH DINI
Pembimbing:
dr. Erdiyan Astato, Sp.OG
Disusun Oleh:
Farida Ananda
1710221026
SMF OBSTETRIK DAN GINEKOLOGI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PASAR MINGGU FAKULTAS AKULTAS KEDOKTERAN KEDOKTER AN UNIERSITAS UNIERS ITAS PEMBANGUNAN PEMBAN GUNAN NASIONAL NASIONA L !ETERAN" !ETERAN " #AKARTA #AKARTA $%&'
1
LEMBAR PENGESAHAN
REFERAT KETUBAN PECAH DINI
Disusun Oleh:
Farida Ananda
1710221026
Diajukan untuk memenuhi saah satu syarat men!ikuti kepaniteraan kinik di S"F O#stetrik dan Ginekoo!i $umah Sakit %mum Daerah &asar "in!!u 'akarta
(eah disetujui dan dipresentasikan &ada tan!!a
)o*em#er 201+
Menge()hui* Pembimbing
+,- E,+i.)n As()(/* S0-OG
2
BAB I PENDAHULUAN
An!ka kematian i#u A-/ dan an!ka kematian #ayi A-/ merupakan saah satu indikator untuk menerminkan derajat kesehatan i#u dan anak, seain sekai!us erminan dari status kesehatan suatu ne!ara. asi sur*ey demo!ra3i dan kesehatan ndonesia SD-/ tahun 2014, A- yaitu 504 per 100.000 keahiran hidup yan! men!aami penurunan dari tahun 2012 yaitu 54 per 100.000 keahiran hidup1. An!ka kematian #ayi A-/ sendiri menurut sur*ey penduduk antar sensus S%&AS/ pada tahun 2014 yaitu 22 per 100.000 keahiran hidup2. erdasarkan Data Dinas -esehatan &ro*insi o!yakarta pada tahun 2018 A- di &ro*insi o!yakarta pada tahun 2018 yaitu 80 kasus kematian men!aami penurunan di#andin! den!an tahun 2015 yaitu 86 kasus. -ematian i#u yan! dise#a#kan oeh in3eksi yaitu se#anyak 119. -etu#an &eah Dini merupakan saah satu penye#a# in3eksi5. -etu#an peah dini -&D/ dide3inisikan se#a!ai peahnya seaput ketu#an se#eum terjadinya persainan. -etu#an peah dini dapat terjadi pada atau seteah usia !estasi 57 min!!u dan dise#ut -&D aterm atau premature rupture of membranes &$O"/ dan se#eum usia !estasi 57 min!!u atau -&D preterm atau preterm premature rupture of membranes &&$O"/. Sedan!kan, -&D yan! terjadi e#ih dari 28 jam dise#ut den!an -&D memanjan! atau prolonged rupture of membranes8. "asaah -&D memerukan perhatian yan! e#ih #esar, karena pre*aensinya yan! ukup #esar dan enderun! menin!kat. -ejadian -&D aterm terjadi pada sekitar 6,86:14,69 kehamian aterm dan &&$O" terjadi pada terjadi pada sekitar 2:59 dari semua kehamian tun!!a dan 7,89 dari kehamian kem#ar. -ejadian -&D preterm #erhu#un!an den!an penin!katan mor#iditas dan mortaitas materna maupun perinata. -&D preterm #erhu#un!an den!an sekitar 1+:209 kematian perinata di Amerika Serikat4. Sehu#un!an den!an ha diatas, maka diharapkan pen!etahuan tentan! kondisi:kondisi yan! mempen!aruhi keseamatan dan kesehatan kehamian dapat dipahami oeh masyarakat, terutama i#u hami. Den!an demikian diharapkan dapat menjadi pe!an!an daam usaha pene!ahan atau pre*enti3 daam ran!ka menurunkan an!ka ketu#an peah dini, sehin!!a kompikasi yan! tidak diin!inkan pada i#u dan janin dapat dihindari. a ini daam ran!ka menin!katkan keseamatan dan kesehatan, khususnya materna dan perinata, serta kesehatan dan kesejahteraan masyarakat ndonesia pada umumnya6. 5
BAB II TIN#AUAN PUSTAKA
II- &
An)(/mi +)n Fisi/l/gi (e,1)i( Ke(ub)n Pe2)h Dini
Seaput ketu#an terdiri atas 2 apisan, yaitu amnion dan korion. Amnion adaah mem#ran janin yan! pain! daam dan #erdampin!an an!sun! den!an airan amnion. Amnion ju!a menjadi jarin!an yan! menentukan hampir semua kekuatan mem#ran janin. &ada uji kekuatan, resistensi terhadap ro#ekan dan ruptur, didapatkan #ah;a apisan desidua dan *ii korion sudah ro#ek tere#ih dahuu daripada amnion. a ini dise#a#kan karena amnion tersusun dari koa!en interstitium tipe , , <, dan < yan! sain! #erikatan. -orion merupakan mem#ran eksterna yan! #er;arna putih dan ter#entuk dari *ii:*ii yan! #erhu#un!an den!an desidua kapsuaris. -orion akan #erhu#un!an den!an tepi pasenta dan meekat pada apisan uterus. Amnion dan korion muai #erkem#an! dan akan tum#uh terus sampai kira:kira 2+ min!!u.
=airan amnion adaah airan yan! terdapat di daam ron!!a amnion. &ada a;a kehamian, airan amnion merupakan utra3itrat pasma i#u. &ada a;a trimester kedua, aira amnion terdiri atas airan ekstrase yan! #erdi3usi menem#us kuit janin sehin!!a menerminkan komposisi pasma janin. Seteah 20 min!!u, keratinisasi kuit janin mene!ah di3usi ini, dan airan amnion terutama ter#entuk dari urin janin. tiap min!!u muai min!!u ke:+,
8
dan #ertam#ah hin!!a 60 m> tiap min!!u sejak min!!u ke:21, kemudian menurun seara #ertahap hin!!a min!!u ke:55. Fun!si dari airan ketu#an ini antara ain untuk meindun!i janin terhadap trauma dari uar, memun!kinkan janin #er!erak den!an #e#as, men!atur suhu tu#uh janin dan p sekitar, meratakan tekanan di daam uterus pada proses partus, serta meiinkan jaan ahir den!an airan yan! steri. Faktor pertum#uhan epiderma dan transforming growth factor-β ju!a ditemukan daam airan amnion. Sehin!!a. diteannya airan amnion ke daam sauran erna dan dihirupnya airan terse#ut ke daam paru:paru oeh janin dapat memau pertum#uhan dan di3erensiasi jarin!an:jarin!an terse#ut.7 II-$
De3inisi Ke(ub)n Pe2)h Dini -etu#an peah dini adaah #oornya airan amnion seara spontan dari ron!!a amnion di
mana janin ditampun! +. =airan keuar meaui seaput ketu#an yan! men!aami ro#ekan. -etu#an peah dini ju!a dapat diartikan se#a!ai peahnya seaput ketu#an se#eum terjadinya persainan 4.
II-4
Kl)si3i1)si Ke(ub)n Pe2)h Dini
-&D dikasi3ikasikan menjadi dua, yaitu4? a. -&D &reterm -etu#an peah dini preterm adaah peah ketu#an yan! ter#ukti den!an *a!ina pooin!, tes nitra@in dan, tes 3ern atau GF&:1 / pada usia B57 min!!u se#eum onset persainan. -&D san!at preterm adaah peah ketu#an saat umur kehamian i#u antara 28 sampai kuran! dari 58 min!!u, sedan!kan -&D preterm saat umur kehamian i#u antara 58 min!!u sampai kuran! 57 min!!u. De3inisi preterm #er*ariasi pada #er#a!ai kepustakaan, namun yan! pain! diterima dan terserin! di!unakan adaah persainan kuran! dari 57 min!!u. #. -&D Aterm -etu#an peah dini adaah peahnya ketu#an se#eum ;aktunya yan! ter#ukti den!an *a!ina pooin!, tes nitra@in dan tes 3ern /, GF&:1 / pada usia kehamian C 57 min!!u.
II-5
E0i+emi/l/gi Ke(ub)n Pe2)h Dini
4
"enurut Eastman, insidensi ketu#an peah dini #erkisar 129 dari semua kehamian norma. Sekitar 709 kasus ketu#an peah dini terjadi pada kehamian aterm, namun di pusat rujukan, e#ih dari 409 kasus terjadi pada kehamian preterm. Seain itu, dikatakan #ah;a sekitar 84:409 penye#a# dari keahiran prematur adaah idiopatik, 509 terkait den!an -&D dan 14:209 dikaitkan den!an indikasi medis.
II-6
E(i/l/gi +)n F)1(/, Resi1/ Ke(ub)n Pe2)h Dini
&eneitian oeh udi dan $ahayu pada tahun 2017 menemukan #e#erapa etioo!i dan 3aktor resiko terkait kejadian ketu#an peah dini, yaitu jumah paritas, umur kehamian, pem#esaran uterus, keainan etak janin dan Cephalo Pelvic Disproportion, serta in3eksi10. a. 'umah &aritas anita yan! teah meahirkan #e#erapa kai akan e#ih #erisiko tin!!i men!aami -&D pada kehamian #erikutnya. -ehamian yan! terau serin! dapat memen!aruhi em#rio!enesis pada pem#entukan seaput ketu#an. Seaput ketu#an akan menjadi e#ih tipis dan mudah peah se#eum ;aktunya. Semakin #anyak paritas ju!a menye#a#kan semakin mudah terjadinya in3eksi pada amnion aki#at rusaknya struktur ser*ik pada persainan se#eumnya. anita den!an paritas kedua dan keti!a pada usia reprodukti3 #iasanya reati3 memiiki keadaan yan! e#ih aman untuk hami dan meahirkan, karena pada keadaan terse#ut dindin! uterus e#ih kuat. &ada saat itu, dindin! uterus #eum #anyak men!aami peru#ahan, dan ser*iks #eum terau serin! men!aami pem#ukaan sehin!!a dapat menyan!!ah seaput ketu#an den!an #aik. b. %mur -ehamian -ehamian aterm atau kehamian C57 min!!u se#anyak +:109 i#u hami akan men!aami -&D, dan se#anyak 19 kejadian -&D pada i#u hami preterm B57 min!!u. Saat mendekati
persainan
terjadi
penin!katan
matriks
metaoproteinase
yan!
enderun!
menye#a#kan -&D dan pada trimester akhir akan menye#a#kan seaput ketu#an mudah peah dikarenakan pem#esaran uterus, kontraksi rahim, dan !erakan janin. a ini ju!a menunjukkan #ah;a semakin tua umur kehamian akan men!aki#atkan pem#ukaan ser*iks dan pere!an!an seaput ketu#an yan! #erpen!aruh terhadap seaput ketu#an sehin!!a semakin meemah dan mudah peah.
c. &em#esaran %terus 6
Over distensi dapat menye#a#kan terjadinya -&D karena akan mem#uat rahim e#ih #esar sehin!!a seaput ketu#an e#ih tipis dan mudah peah. Over distensi yan! dise#a#kan oeh poihidramnion dan kehamian kem#ar men!aki#atkan risiko e#ih tin!!i untuk terjadinya -&D. a ini dise#a#kan oeh penin!katan massa pasenta dan produksi hormon yan! dapat memun!kinkan kete!an!an rahim menin!kat se;aktu:;aktu sehin!!a seaput ketu#an dapat peah seara ti#a:ti#a. d. -eainan >etak 'anin dan Cephalo Pelvic Disproportion -eainan etak pada janin dapat menin!katkan kejadian -&D karena keainan etak dapat memun!kinkan kete!an!an otot rahim menin!kat. &eneitian se#eumnya men!atakan #ah;a terdapat hu#un!an antara janin presentasi #okon! den!an kejadian -&D, yaitu karena pada janin presentasi #okon!, per!erakan janin terjadi di #a!ian terendah uteri karena ke#eradaan kaki janin yan! menempati daerah ser*ik uteri, sedan!kan kepaa janin akan mendesak 3undus uteri yan! dapat menekan dia3ra!ma dan keadaan ini menye#a#kan tim#unya te!an!an #ere#ih pada uteri dan akhirnya menim#ukan -&D. -eainan etak janin dan cephalo pelvic disproportion =&D/ dapat menye#a#kan ke!a!aan kepaa janin untuk memasuki pintu masuk pan!!u. &an!!u yan! koson! dapat men!aki#atkan tekanan intrauterin yan! tidak merata, kemudian airan ketu#an akan memasuki ron!!a koson! terse#ut sehin!!a dapat menye#a#kan -&D. e. n3eksi -ejadian in3eksi dan -&D merupakan dua ha yan! san!at terkait. -eemahan seaput ketu#an dapat dise#a#kan oeh adanya in3eksi #akteri yan! terjadi meaui #e#erapa mekanisme yaitu akti3itas en@im phospoipase A2 yan! meran!san! peepasan prosta!andin, intereukin materna, endotoksin #akteri, dan produksi en@im proteoitik sehin!!a menye#a#kan emahnya seaput ketu#an. Seain itu, diepaskannya radika #e#as dan reaksi peroksidase dapat merusak seaput ketu#an.
II-7
P)(/genesis +)n P)(/3isi/l/gi Ke(ub)n Pe2)h Dini
&eahnya ketu#an pada saat persainan seara umum dise#a#kan oeh adanya kontraksi uterus dan ju!a pere!an!an yan! #eruan!. Seaput ketu#an peah pada #a!ian tertentu dikarenakan adanya peru#ahan #iokimia, yan! men!aki#atkan #erkuran!nya keeastisan seaput ketu#an, sehin!!a menjadi rapuh dan #iasanya terjadi pada daerah in3erior. 7
-orion amnion merupakan #atas desidua materna yan! tersusun dari koa!en tipe serta < dan apisan di #a;ahnya men!andun! koa!en tipe , , <, dan <, maka dari itu koa!en merupakan kekuatan utama penyusun korion amnion. -umpuan matri metaoproteinase ""&s/ adaah saah satu keuar!a en@im yan! #ertindak untuk merusak serat koa!en yan! mem!an! peranan pentin!.
-ekuatan seaput ketu#an ditentukan oeh keseim#an!an sintesa dan de!radasi matriks ekstraseuer. ia terjadi peru#ahan di daam seaput ketu#an, seperti penurunan kandun!an koa!en, peru#ahan sruktur koa!en dan penin!katan akti*itas koa!enoitik maka -&D dapat terjadi. De!radasi koa!en yan! terjadi diperantarai oeh "atriks "etaoproteinase ""&/ dan diham#at oeh &en!ham#at "atriks "etaoproteinase ("&/ serta pen!ham#at protease. -eutuhan seaput ketu#an terjadi karena kom#inasi dari akti*itas ""& yan! rendah dan konsentrasi ("& yan! reati3 e#ih tin!!i. "ikroor!anisme yan! men!in3eksi host dapat mem#entuk en@im protease disertai respon in3amasi dari host sehin!!a mempen!aruhi keseim#an!an ""& dan ("& yan! menye#a#kan meemahnya kete!an!an seaput ketu#an dan peahnya seaput ketu#an. n3eksi #akteri dan respon in3amasi ju!a meran!san! produksi prosta!andin oeh seaput ketu#an yan! didu!a #erhu#un!an den!an ketu#an peah dini preterm karena menye#a#kan irita#iitas pada uterus dan terjadi de!radasi koa!en mem#ran. e#erapa jenis #akteri tertentu dapat men!hasikan 3os3oipase A2 yan! meepaskan prekursor prosta!andin dari mem#ran 3os3oipid. $espon imunoo!is terhadap in3eksi ju!a menye#a#kan produksi prosta!andin oeh se korion aki#at peran!san!an sitokin yan! diproduksi oeh monosit. Sitokin ju!a teri#at daam induksi en@im sikooksi!enase yan! #er3un!si men!u#ah asam arakhidonat menjadi prosta!andin. &rosta!andin men!!an!!u
sintesis koa!en pada
seaput ketu#an dan
menin!katkan akti*itas ""&:1 dan ""&:5. Akti*itas terse#ut pada akhirnya akan memiu terjadinya pematan!an ser*iks se#eum ;aktunya yan! dapat men!aki#atkan terjadinya -&D.
II-8
M)ni3es()si Klinis Ke(ub)n Pe2)h Dini
(anda ketu#an peah dini yan! dapat munu adaah keuarnya airan ketu#an merem#es dan tidak #isa di#endun! meaui *a!ina. %ntuk mem#edakan antara air ketu#an den!an air seni dapat diketahui dari #entuk dan ;arnanya. iasanya, air seni #er;arna kekunin!:kunin!an dan #enin!, sedan!kan air ketu#an keruh dan #erampur den!an anu!o serta 3ernik kaseosa. =airan
+
ketu#an ju!a dapat di!am#rakan se#a!ai airan putih jernih a!ak keruh keruh terkadan! men!andun! !umpaan haus emak dan #er#au amis. 'ika ke#ooran ketu#an tidak disadari oeh i#u, maka sedikit demi sedikit air ketu#an akan ha#is dan jika air ketu#an ha#is, maka akan menim#ukan rasa sakit ketika janin #er!erak karena janin an!sun! #erhu#un!an den!an uterus11.
II-'
Pe+/m)n Di)gn/s(i1 Ke(ub)n Pe2)h Dini
-ejadian ketu#an peah dini dapat didia!nosis seara kinis meau anamnesis pasien dan *isuaisasi adanya airan amnion pada pemeriksaan 3isik, serta hasi yan! mendukun! dia!nosis -&D pada pemeriksaan penunjan! ainnya14. a. Anamnesis Dari anamnesis peru diketahui ;aktu dan kuantitas dari airan yan! keuar, usia !estasi dan taksiran persainan, tanda:tanda in3eksi, ri;ayat -&D aterm se#eumnya, dan 3aktor risikonya. #. &emeriksaan Fisik 'ika airan amnion jeas terihat men!air dari ser*iks, tidak diperukan a!i pemeriksaan ainnya untuk men!kon3irmasi dia!nosis. &emeriksaan spekuum steri ju!a di!unakan untuk meniai adanya ser*isitis, proaps tai pusat, atau proaps #a!ian ter#a;ah janin pada presentasi #ukan kepaa/ meniai diatasi dan pendataran ser*iks, mendapatkan sampe dan mendia!nosis -&D seara *isua. Diatasi ser*iks dan ada atau tidaknya proaps tai pusat harus diperhatikan den!an #aik. . &emeriksaan &enunjan! 'ika dia!nosis tidak dapat dikon3irmasi meaui pemeriksaan 3isik, akukan tes nitra@in dari 3orniks posterior *a!ina p airan amnion #iasanya 7.1:7.5 sedan!kan sekret *a!ina 8.4:6/ dan ari arborization of fluid dari 3orniks posterior *a!ina.
&emeriksaan ain yan! dapat diakukan adaah tes 3ern. %ntuk meakukan tes, sampe airan ditempatkan pada side kaa dan di#iarkan kerin!. &emeriksaan diamati di #a;ah mikroskop untuk menari poa kristaisasi natrium korida yan! #erasa dari airan ketu#an menyerupai #entuk seperti pakis. &emeriksaan %SG dapat #er!una untuk meen!kapi dia!nosis untuk meniai indeks airan amnion. 'ika didapatkan *oume airan amnion atau indeks airan amnion yan! #erkuran! tanpa adanya a#normaitas !inja janin dan tidak adanya pertum#uhan janin terham#at &'(/ maka keuri!aan akan ketu#an peah san!atah #esar, ;aaupun normanya *oume airan ketu#an tidak menyin!kirkan dia!nosis. Seain itu, %SG dapat di!unakan untuk meniai taksiran #erat janin, usia !estasi dan presentasi janin, dan keainan kon!enita janin. &ada #e#erapa kasus, diperukan tes a#oratorium untuk menyin!kirkan kemun!kinan ain keuarnya airanduh dari *a!inaperineum. 'ika dia!nosis -&D masih #eum jeas seteah menjaani pemeriksaan 3isik, tes nitra@in dan tes 3ern, dapat dipertim#an!kan pemeriksaan seperti insulin-like growth factor binding protein 1 GF&:1/ se#a!ai penanda dari persainan preterm, ke#ooran airan amnion, atau in3eksi *a!ina, meskipun pemeriksaan ini ter#ukti memiiki sensiti*itas yan! rendah.
II-9
T)() L)1s)n) Ke(ub)n Pe2)h Dini
&rinsip utama dari penataaksanaan ketu#an peah dini adaah untuk mene!ah mortiitas dan mor#iditas perinata pada i#u maupun #ayi yan! dapat menin!kat karena in3eksi atau aki#at keahiran preterm. -e#anyakan pasien 09/ akan men!aami persainan spontan daam ;aktu 28 jam jika men!aami -&D. &en!eoaan pasien ter!antun! kein!inan mereka namun risiko i#u tentan! in3eksi intrauterin harus diin!at. $isiko in3eksi intrauterin akan menin!kat den!an adanya durasi -&D yan! ama. Seain itu ju!a peru diperhatikan usia !estasi dari i#u. a ini 10
terkait den!an proses kematan!an or!an janin, dan #a!aimana mor#iditas dan mortaitas apa#ia diakukan persainan maupun tokoisis4. &en!!unaan anti#iotik pada kasus -&D mempunyai dua 3un!si, pertama dapat mene!ah terjadinya disa#iitas neuroo!ik dan pernapasan, sedan!kan yan! kedua dapat memperpanjan! periode aten12. Ada dua maam penataaksanaan pada -&D, yaitu? a. &enataaksanaan akti3
"erupakan manajemen yan! mei#atkan kinisi untuk e#ih akti3 men!inter*ensi persainan. &ada kehamian C 57 min!!u, e#ih #aik diinduksi e#ih a;a terminasi/. )amun, apa#ia pasien memiih manajemen ekspetati3, peru didiskusikan tere#ih dahuu den!an pasien maupun keuar!a pasien. erdasarkan peneitian, pen!!unaan oksitosin e#ih dipiih daripada prosta!andin, dikarenakan prosta!andin dapat menin!katkan risiko horioamnionitis dan in3eksi neonata e#ih tin!!i daripada induksi persainan den!an oksitosin. &en!!unaan kortikosteroid ju!a teah diuji dapat menurunkan risiko respirator distress sndrome, perdarahan intra*entrikuar, enterokoitis nekrotikan, dan mun!kin dapat menurunkan an!ka kematian neonatus. (okoisis pada kejadian -&D preterm tidak direkomendasikan4. #. &enataaksanaan ekspetati3 "erupakan penan!anan den!an pendekatan tanpa meakukan inter*ensi 4.
11
II-&%
K/m0li1)si Ke(ub)n Pe2)h Dini
)- K/m0li1)si Ibu
-ompikasi pada i#u yan! terjadi #iasanya #erupa in3eksi intrauterin. n3eksi terse#ut dapat #erupa endomiometritis, maupun korioamnionitis yan! #erujun! pada sepsis. &ada se#uah peneitian, didapatkan 6,+9 i#u hami den!an -&D men!aami endomiometritis purpura, 1,29 men!aami sepsis, namun tidak ada yan! menin!!a dunia. Diketahui #ah;a yan! men!aami sepsis pada peneitian ini mendapatkan terapi anti#iotik spektrum uas, dan sem#uh tanpa sekuee. Sehin!!a an!ka mortaitas #eum diketahui seara pasti. 80,9 pasien yan! meahirkan seteah men!aami -&D harus dikuret untuk men!euarkan sisa pasenta, 89 peru mendapatkan trans3usi darah karena kehian!an darah seara si!ni3ikan. (idak ada kasus terapor men!enai kematian i#u ataupun mor#iditas daam ;aktu ama4. b- K/m0li1)si #)nin
Saah satu kompikasi yan! pain! serin! terjadi adaah persainan e#ih a;a. &eriode aten, yan! merupakan masa dari peahnya seaput amnion sampai persainan seara umum #ersi3at proporsiona seara ter#aik den!an usia !estasi pada saat -&D terjadi. Se#a!ai ontoh, pada se#uah studi #esar pada pasien aterm menunjukkan #ah;a 49 pasien akan men!aami persainan daam 1 hari sesudah kejadian. Sedan!kan anaisis terhadap studi yan! men!e*auasi pasien den!an preterm 1 min!!u, den!an se#anyak 229 memiiki periode aten 8 min!!u. ia -&D terjadi san!at epat, neonatus yan! ahir hidup dapat men!aami sekue seperti mapresentasi, kompresi tai pusat, oi!ohidramnion, necrotizing enterocolitis, !an!!uan neuroo!i, perdarahan intra*entrike, dan sindrom distress pernapasan4.
BAB III KESIMPULAN
-&D dide3inisikan se#a!ai peahnya seaput ketu#an se#eum terjadinya persainan. -etu#an peah dini dapat terjadi pada atau seteah usia !estasi 57 min!!u dan dise#ut -&D aterm atau premature rupture of membranes &$O"/ dan se#eum usia !estasi 57 min!!u atau 12
-&D preterm atau preterm premature rupture of membranes &&$O"/. Sedan!kan, -&D yan! terjadi e#ih dari 28 jam dise#ut den!an -&D memanjan! atau prolonged rupture of membranes. Gam#aran penye#a# kejadian -&D pada i#u #ersain meiputi mutipara, usia 20:54 tahun, umur kehamian C57 min!!u, pem#esaran uterus norma, in3eksi, dan keainan etak janin. &eahnya ketu#an pada saat persainan seara umum dise#a#kan oeh adanya kontraksi uterus dan ju!a pere!an!an yan! #eruan!. Seaput ketu#an peah pada #a!ian tertentu dikarenakan adanya peru#ahan #iokimia, yan! men!aki#atkan #erkuran!nya keeastisan seaput ketu#an, sehin!!a menjadi rapuh dan #iasanya terjadi pada daerah in3erior. -ejadian -&D dapat didia!nosis seara kinis meau anamnesis pasien dan *isuaisasi adanya airan amnion pada pemeriksaan 3isik, serta hasi yan! mendukun! dia!nosis -&D pada pemeriksaan penunjan! ainnya, seperti tes nitra@in, 3ern, ataupun a#oratorium. &rinsip utama dari penataaksanaan ketu#an peah dini adaah untuk mene!ah mortiitas dan mor#iditas perinata pada i#u maupun #ayi yan! dapat menin!kat karena in3eksi atau aki#at keahiran preterm. -ompikasi -&D dapat terjadi pada i#u, #erupa sepsis aki#at in3eksi intrauterine dan pada janin, #erupa mapresentasi, kompresi tai pusat, oi!ohidramnion, necrotizing enterocolitis, !an!!uan neuroo!i, perdarahan intra*entrike, dan sindrom distress pernapasan.
15