BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Pengel Pengelola olaan an Ketuba Ketuban n Pecah Pecah Dini Dini (KPD) (KPD) merupa merupakan kan masala masalah h yang yang masih masih kontroversial dalam ilmu kebidanan. Pengelolaan yang optimal dan yang baku masih belum ada, selalu berubah. KPD sering kali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tinggi. Kematian perinatal yang cukup tinggi ini antara lain diseb disebab abka kan n kare karena na kema kematia tian n akib akibat at kuran kurang g bulan bulan,, dan dan kejad kejadia ian n infek infeksi si yang yang mening meningkat kat karena karena partus partus tak maju, maju, partus partus lama, lama, dan partus partus buatan buatan yang yang sering sering dijumpai pada pengelolaan kasus KPD terutama pada pengelolaan konservatif. Dilema sering terjadi pada pengelolaan KPD dimana harus segera bersikap aktif aktif terutam terutamaa pada pada kehami kehamilan lan yang yang cukup cukup bulan, bulan, atau atau harus harus menung menunggu gu sampai sampai terjadinya proses persalinan, sehingga masa tunggu akan memanjang berikutnya akan mening meningkat katkan kan kemung kemungkin kinan an terjadi terjadiny nyaa infeks infeksi. i. Sedang Sedangkan kan sikap sikap konserv konservati atiff ini sebaiknya dilakukan pada KPD kehamilan kurang bulan dengan harapan tercapainya pematangan paru dan berat badan janin yang yang cukup. da ! komplikasi yang sering terjadi pada KPD, yaitu " pertama, infeksi, karena ketuban yang utuh merupakan merupakan barier atau penghalang penghalang terhadap masuknya masuknya penyebab infeksi. Dengan tidak adanya selaput ketuban seperti pada KPD, flora vagina yang normal ada bisa menjadi patogen yang akan membahayakan baik pada ibu maupun pada janinnya. #leh karena itu membutuhkan pengelolaan yang agresif seperti diinduksi untuk mempercepat persalinan dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan resiko terjadinya infeksi. Kedua adalah kurang bulan atau prematuritas, karena KPD sering terjadi pada kehamilan kurang bulan. $asalah yang sering timbul pada bayi yang kurang bulan adalah gejala sesak nafas atau respiratory Distress Syndrom (%DS) yang disebabkan karena belum masaknya paru.
BAB II KETUBAN PECAH DINI
Page 1
PEMBAHASAN
2.1
Definisi
Ketuba Ketuban n Pecah Dini Dini ( amniorrhexis – premature rupture of the membrane P%#$ ) adalah pecahnya selaput korioamniotik sebelum terjadi proses persalinan. Secara klinis diagnosa KPD ditegakkan bila seorang ibu hamil mengalami pecah selaput selaput ketuba ketuban n dan dalam dalam &aktu &aktu satu jam kemudi kemudian an tidak tidak terdapa terdapatt tanda tanda a&al a&al persalinan, dengan demikian untuk kepentingan klinis &aktu ' jam tersebut merupakan &aktu yang disediakan untuk melakukan pengamatan adanya tandatanda a&al persalinan. ila terjadi pada kehamilan * + minggu maka peristi&a tersebut diseb disebut ut KPD KPD Prete Preterm rm (PP% (PP%#$ #$ - preterm premature premature rupture of the membrane preterm amniorrhexis. amniorrhexis. Spontaneous Premature Rupture Of the Membranes (SP%#$) adalah pecahnya ketuban setelah atau pada a&al persalinan. Prolonged Rupture Of the Membranes adalah setiap pecahnya pecahnya membran membran yang berlangsung selama lebih dari ! jam dan sebelum a&al persalinan. Pengertian KPD menurut /0# yaitu %upture of the membranes before the onset of labour. 0acker (!11') mendefinisikan KPD sebagai amnioreksis sebelum permulaan persalinan pada setiap tahap kehamilan. Sedangkan $ochtar ('223) mengat mengataka akan n bah&a bah&a KPD adalah adalah pecahn pecahnya ya ketuba ketuban n sebelum sebelum in partu, partu, yaitu yaitu bila bila pembukaan pada primi kurang dari + cm dan pada multipara kurang dari 4 cm. 0akimi (!11+) mendefinisikan KPD sebagai ketuban yang pecah spontan ' jam atau lebih sebelum dimulainya persalinan. Sedangkan menurut 5ulaikah (!112) ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda persalinan, dan setelah ditunggu satu jam belum terdapat tanda persalinan. /aktu /aktu sejak ketuban pecah sampai terjadi terjadi kontrak kontraksi si rahim rahim disebu disebutt ketuba ketuban n pecah pecah dini dini (perio (periode de laten) laten).. Kondis Kondisii ini merupakan penyebab persalinan premature dengan segala komplikasinya
2.2
Epidemiologi
KETUBAN PECAH DINI
Page 2
$enurut data yang diperoleh dari $edical %ecord %umah Sakit 6mum Daerah Syekh 5usuf 7o&a dengan jumlah persalinan pada tahun !1'' sebanyak !.+3 orang, adapun persalinan dengan Ketuban Pecah Dini sebanyak '1' orang (+,83 9). Sedangkan kejadian Ketuban Pecah Dini pada tahun !1'! mengalami peningkatan yaitu sebanyak !3 orang dari '2+1 persalinan. $enurut /orld 0ealth #rgani:ation (/0#) pada tahun !1'1, memperkirakan angka kematian ibu lebih dari +1111;'11.111 kelahiran, yang disebabkan oleh perdarahan !39, ketuban pecah dini !19, eklampsia '!9, abortus '+9, partus lama '39, dan penyebab lainnya !9. 2.
Str!kt!r Anatomi Selap!t "et!#an
mnion manusia terdiri dari lima lapisan yang berbeda dan tidak mengandung pembuluh darah atau saraf.
dan glikoprotein noncollagenous (laminin, nidogen, dan fibronektin) yang membentuk membran basal.
KETUBAN PECAH DINI
Page 3
$eskipun korion lebih tebal dari amnion, amnion memiliki gaya tarik yang lebih besar. Bhorion ini menyerupai selaput epitel pada umumnya, dengan polaritas yang diarahkan ke desidua maternal. Saat kehamilan berlanjut, vili trofoblastik dalam lapisan chorionic mengalami regresi.
7ambar '. Selaput ketuban 2.$
%!ngsi Selap!t "et!#an
Selaput ketuban dan air ketuban berfungsi dalam pertumbuhan dan perkembangan janin. Cungsi air ketuban adalah sebagai medium sehingga janin dapat bergerak bebas dan sebagai bantalan untuk meredam dan mencegah dari benturan. Selain itu air ketuban juga berfungsi untuk mempertahankan suhu tubuh janin dan bekerja hidrostatik pada saat persalinan untuk memperluas ruang saluran serviks. 2.&
Etiologi
Penyebab KPD menurut $anuaba !112 dan $organ !112 meliputi " '. Caktor keturunan (ion Bu serum rendah, vitamin B rendah, dan kelainan genetik) !. Pengaruh dari luar yang melemahkan ketuban seperti infeksi genitalia dan meningkatnya en:im proteolitik. $asa interval sejak ketuban pecah sampai KETUBAN PECAH DINI
Page 4
terjadinya kontraksi disebut fase laten. $akin panjang fase laten makin tinggi kemungkinan infeksi. $akin muda usia kehamilan, makin sulit upaya pemecahannya tanpa menimbulkan morbiditas janin dan komplikasi ketuban pecah dini meningkat. +. $ultipara, grandemultipara, pada kehamilan yang terlalu sering akan mempengaruhi proses embriogenesis sehingga selaput ketuban yang terbentuk akan lebih tipis dan yang akan menyebabkan selaput ketuban pecah sebelum tanda tanda inpartu. . #verdistensi uterus pada hidramnion, kehamilan ganda, dan sevalopelvik disproporsi. 0idramnion atau sering disebut polihidramnion adalah banyaknya air ketuban melebihi !111 cc. 0idramnion dapat terjadi pada kasus anensefalus, atresia esophagus, gemeli, dan ibu yang mengalami diabetes melitus gestasional. =bu dengan diabetes melitus gestasional akan melahirkan bayi dengan berat badan berlebihan pada semua usia kehamilan sehingga kadar cairan amnion juga akan berlebih. Kehamilan ganda adalah kehamilan dengan dua janin atau lebih sehingga kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah '1 kali lebih besar. 4. $erokok selama kehamilan 8. =nkompetensi serviks (leher %ahim) menyebabkan dinding ketuban yang paling ba&ah mendapatkan tekanan yang semakin tinggi.
KETUBAN PECAH DINI
Page 5
=nkompetensi serviks adalah istilah untuk menyebut kelainan pada otototot leher atau leher rahim (serviks) yang terlalu lunak dan lemah, sehingga sedikit membuka ditengahtengah kehamilan karena tidak mampu menahan desakan janin yang semakin besar. Serviks memiliki suatu kelainan anatomi yang nyata, yang bisa disebabkan laserasi sebelumnya melalui ostium uteri atau merupakan suatu kelainan congenital pada serviks sehingga memungkinkan terjadinya dilatasi berlebihan tanpa perasaan nyeri dan mules dalam masa kehamilan trimester kedua atau a&al trimester ketiga yang diikuti dengan penonjolan dan robekan selaput janin serta keluarnya hasil konsepsi.! . Peningkatan tekanan inta uterin Eekanan intra uterin yang meninggi atau meningkat secara berlebihan dapat menyebabkan terjadinya ketuban pecah dini. $isalnya " a. Erauma " hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesis b. 7emelli Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. 0al ini terjadikarena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput ketuban ) relative kecil sedangkan dibagian ba&ah tidak ada yang menahan sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah. 8 3. $akrosomia $akrosomia adalah berat badan neonatus F111 gram kehamilan dengan makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over distensi dan menyebabkan tekanan pada intra uterin bertambah sehingga menekan selaput ketuban, manyebabkan selaput ketuban menjadi teregang, tipis, dan kekuatan membrane menjadi berkurang, menimbulkan selaput ketuban mudah pecah. 8 2. Penyakit infeksi .=nfeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun ascenden dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya KPD. Penelitian menunjukkan infeksi sebagai penyebab utama KETUBAN PECAH DINI
Page 6
ketuban pecah dini. $embrana khorioamniotik terdiri dari jaringan viskoelastik. pabila jaringan ini dipacu oleh persalinan atau infeksi maka jaringan akan menipis dan sangat rentan untuk pecah disebabkan adanya aktivitas en:im kolagenolitik.=nfeksi merupakan faktor yang cukup berperan pada persalinan preterm dengan ketuban pecah dini. 7rup streptococcus mikroorganisme yang sering menyebabkan amnionitis. + '1. %i&ayat persalinan dengan KPD sebelumnya" resiko !G.
2.'
Mekanisme Pe(a) "et!#an Se#el!m dan Selama Persalinan
Pecahnya ketuban selama persalinan disebabkan terjadinya kelemahan dari seluruh bagian ketuban karena kontraksi rahim dan peregangan yang berulang. Kelemahan tersebut lebih sulit untuk ditentukan ketika membran pecah sebelum &aktunya, dibandingkan dengan membran tersebut yang secara buatan pecah selama persalinan. $embran yang ruptur prematur, muncul menjadi ?focally defective@. Daerah dekat tempat ruptur, terjadi pembengkakan dan gangguan jaringan kolagen fibriler dalam lapisan kompak, fibroblast, dan lapisan spons.
2.*
Per!#a)an "and!ngan + "omposisi "olagen, Str!kt!r, dan "ata#olisme
$engenai masalah kekuatan tarik membran janin melibatkan keseimbangan antara sintesis dan degradasi komponen matriks ekstraseluler. eberapa peneliti menemukan bah&a perubahan dalam membran, termasuk penurunan kadar kolagen, struktur kolagen berubah, dan peningkatan aktivitas collagenolytic, berhubungan dengan ketuban pecah dini. 2.-
angg!an /aringan Ikat dan "ek!rangan i0i Se#agai %aktor isiko
$eskipun ada beberapa peneliti yang bertentangan mengenai perubahan komposisi kolagen janinmembran selama kehamilan, penurunan kandungan kolagen membran atau perubahan struktur kolagen mungkin mendahului pecahnya membran.
KETUBAN PECAH DINI
Page 7
7angguan jaringan ikat dikaitkan dengan selaput janin lemah dan peningkatan insiden prematur pecah dini membran. Sindrom HhlersDanlos, gangguan yang diturunkan, yang ditandai dengan ?hyperelasticity@ kulit dan sendi, disebabkan oleh adanya defek dalam sintesis struktur kolagen. Di antara '3 pasien dengan sindrom HhlersDanlos, ada '+ pasien (!9) yang mengalami ketuban pcah dini. Kehamilan di mana janin terkena dengan sindrom HhlersDanlos adalah contoh dari ketuban pecah dini terkait dengan abnormal struktur dan kandungan kolagen. Kekurangan gi:i dapat mempengaruhi perubahan struktur kolagen yang abnormal dan hal tersebut telah dikaitkan dengan peningkatan risiko ketuban pecah dini. ?Bollagen crosslink@, terbentuk dalam serangkaian reaksi diprakarsai oleh lysyl oGidase, meningkatkan kekuatan tarik serat kolagen.
Peningkatan Degradasi "olagen
KETUBAN PECAH DINI
Page 8
Ketuban pecah dini terjadi karena meningkatnya apoptosis dari komponen sel dari membran fetal dan juga peningkatan dari en:im protease tertentu. Kekuatan membran fetal adalah dari matriks ekstraselular amnion. Kolagen interstitial terutama tipe = dan tipe === yang dihasilan dari sel mesenkim juga penting dalam mempertahankan kekuatan membran fetal. $atriks metalloprotease ($$P) adalah kumpulan proteinase yang terlibat dalam remodeling tissue dan degenerasi kolagen. $$P !, $$P +, dan $$P 2 ditemukan dengan konsentrasi tinggi pada kehamilan dengan ketuban pecah dini. ktivasi protease ini di inhibisi oleh tissue inhibitor of matrix metalloprotease (E=$Ps). E=$Ps ini pula rendah dalam cairan amnion pada &anita dengan ketuban pecah dini. Peningkatan en:im protease dan penurunan inhibitor mendukung bah&a en:im ini mempengaruhi kekuatan membran fetal. 2.13
%aktor "linis 4ang Ber)!#!ngan Dengan 5ollagen Degradasi dan "et!#an Pe(a) Dini
Dokter kandungan telah lama memperdebatkan apakah infeksi intrauterin merupakan penyebab atau akibat dari pecah dini membran janin. da bukti tidak langsung bah&a infeksi saluran genital sebagai penyebab pecahnya selaput ketuban pada he&an dan manusia. Pada servik kelinci hamil, disuntikan Hscherichia coli menghasilkan kultur positif H. coli dalam jaringan cairan ketuban dan desidua dari 2 persen dari he&an yang dira&at mengalami kelahiran prematur. Sebaliknya, pada servik kelinci hamil disuntikan saline;garam tidak ada infeksi atau kelahiran prematur. =dentifikasi mikroorganisme patologis dalam flora vagina manusia segera setelah pecah ketuban menyediakan dukungan untuk konsep bah&a infeksi bakteri mungkin memiliki peran dalam patogenesis pecah ketuban. Data epidemiologis menunjukkan hubungan antara kolonisasi pada saluran genital oleh kelompok B Strepto - kokus, Chlamdia tra!homatis, "eisseria gonorrhoeae, dan mikroorganisme yang menyebabkan vaginosis bakteri ( anaerob vagina , #ardnerella $aginalis , spesies Mobilun!us , dan m!oplasmas genital ) akan terjadi peningkatan risiko ketuban pecah dini membranes. Selanjutnya , dalam
KETUBAN PECAH DINI
Page 9
beberapa studi pengobatan &anita yang terinfeksi dengan antibiotik menurunkan tingkat prematur pecah dini membran. 2.11
Infeksi
=nfeksi intrauterin dapat mempengaruhi pecahnya selaput janin melalui beberapa
mekanisme,
yang
masingmasing
menyebabkan
degradasi
matriks
ekstraseluler. eberapa organisme yang biasa terdapat dalam flora vagina, termasuk B streptokokus
grup,
Staphlo!o!!us
aureus,
%ri!homonas
$aginalis,
dan
mikroorganisme yang menyebabkan vaginosis bakteri, mensekresikan protease yang dapat mendegradasi kolagen dan melemahkan membran janin. Dalam sistem dalam tabung percobaan, proteolisis dari membran matriks janin dapat dihambat dengan penambahan antibiotik %espon inflamasi host terhadap infeksi bakteri merupakan mekanisme potensial yang mungkin dapat menjelaskan hubungan antara infeksi bakteri pada saluran genital dan pecah dini membran . %espon inflamasi dimediasi oleh neutrofil polimorfonuklear dan makrofag yang selanjutnya akan
ke lokasi infeksi dan
menghasilkan sitokin, matriks metalloproteinase, dan prostaglandin . Sitokin inflamasi , termasuk interleukin ' dan tumor necrosis factor I , diproduksi oleh monosit terstimulasi , dan sitokin ini meningkatkan $$P ' dan $$P + yang akan mendegradasi kolagen fibril. =nfeksi bakteri dan respon inflamasi host juga menginduksi produksi prostaglandin oleh selaput janin , yang diduga meningkatkan risiko prematur pecah dini membran dengan menyebabkan iritabilitas uterus dan degradasi kolagen dalam membran. Strain tertentu dari bakteri vagina memproduksi fosfolipase ! , yang melepaskan prekursor prostaglandin asam arakidonat dari membran fosfolipid dalam amnion. Komponen lain dari respon host terhadap infeksi
adalah produksi
glukokortikoid. Dalam sebagian besar jaringan, aksi antiinflamasi glukokortikoid diperantarai oleh penekanan produksi prostaglandin. Jamun, pada amnion, glukokortikoid anehnya merangsang produksi prostaglandin. Selain itu, deksametason mengurangi sintesis fibronektin dan kolagen tipe === dalam kultur utama sel epitel
KETUBAN PECAH DINI
Page 10
amnion. Eemuan ini menunjukkan bah&a glukokortikoid dihasilkan sebagai respons terhadap stres infeksi mikroba memfasilitasi pecahnya selaput janin. 2.12
"ematian Sel 6erprogram
mnion dan chorion manusia yang diperoleh setelah pecah dini membran mengandung banyak sel apoptosis di tempat yang berdekatan dengan situs ruptur dan sel apoptosis sedikit di daerah lain dari membran. Selain itu, dalam kasuskasus korioamnionitis, selsel epitel ketuban apoptosis tampak bersamaan dengan granulosit, menunjukkan bah&a respon imun host dapat mempercepat kematian sel dalam membran janin.
Cungsi cairan amnion '. !. +. . 4.
Proteksi " $elindungi janin terhadap trauma dari luar $obilisasi " $emungkinkan ruang gerak bagi bayi 0emostatis " $enjaga keseimbangan suhu dan lingkungan asam basa (Ph) $ekanik " $enjaga keseimbangan tekanan dalam seluruh ruang intrauteri Pada persalinan, membersihkan atau melicinkan jalan lahir dengan cairan steril sehingga melindungi bayi dari kemungkinan infeksi jalan lahir
$ekanisme KPD menurut $anuaba !112 antara lain "
KETUBAN PECAH DINI
Page 11
'. Eerjadinya premature serviks. !. $embran terkait dengan pembukaan terjadi a. Devaskularisasi b. Jekrosis dan dapat diikuti pecah spontan c. aringan ikat yang menyangga membran ketuban makin berkurang d. $elemahnya daya tahan ketuban dipercepat dengan adanya infeksi yang mencegah en:im proteolitik dan en:im kolagenase.
%aktor I#! Serviks Inkopeten
%aktor /anin
7emeli
Multipara $alposisi
Hidramnion erat anin berlebih
CPD, usia Riwayat KPD Merokok
"ELEMAHAN DINDIN MEMBAN /ANIN
UP6UN7A MEMBAN AMNI8N DAN "H8I8N SEBELUM 6ANDA 9 6ANDA PESALINAN
"E6UBAN PE5AH DINI
KETUBAN PECAH DINI
Page 12
IN%E"SI PADA IBU
2.1
Diagnosis
Diagnosis dapat ditegakan dari anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan laboratorium. '. namnesis Dari anamnesis dapat menegakkan 219 dari diagnosis. Kadang kala cairan seperti urin dan vaginal discharge bisa dianggap cairan amnion. Penderita merasa basah dari vaginanya atau mengeluarkan cairan banyak dari jalan lahir. !. =nspeksi Pengamatan biasa akan tampak keluarnya cairan dari vagina, bila ketuban baru pecah, dan jumlah airnya masih banyak, pemeriksaan ini akan makin jelas. +. Pemeriksaan =nspekulo $erupakan langkah pertama untuk mendiagnosis KPD karena pemeriksaan dalam seperti $aginal tou!her dapat meningkatkan resiko infeksi, cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa " &arna, bau, dan P0 nya, yang dinilai adalah Keadaan umum dari serviks, juga dinilai dilatasi dan perdarahan dari • serviks. Dilihat juga prolapsus tali pusat atau ekstremitas janin. au dari •
amnion yang khas juga harus diperhatikan. Pooling pada cairan amnion dari forniks posterior mendukung diangnosis KPD. $elakukan perasat valsava atau menyuruh pasien untuk batuk untuk
•
memudahkan melihat pooling Bairan amnion di konfirmasikan dengan menggunakan nitra&ine test . Kertas lakmus akan berubah menjadi biru jika P0 8 8,4. Sekret vagina ibu memiliki P0 4, dengan kerta nitra:in ini tidak terjadi perubahan &arna. Kertas nitra:in ini dapat memberikan positif palsu jika tersamarkan dengan darah, semen atau vaginisis trichomiasis.
KETUBAN PECAH DINI
Page 13
. $ikroskopis (tes pakis).
ika dan dapat
tes
terdapat pooling nitra:in
dilakukan
masih
samar
pemeriksaan
mikroskopis dari cairan yang diambil dari forniks posterior. Bairan dis&ab dan dikeringkan diatas gelas objek dan dilihat dengan mikroskop. 7ambaran ? ferning' menandakan cairan amnion 4. Dilakukan juga kultur dari s&ab untuk
!hlamdia, gonnorhea, dan
streto!o!!us group B Pemeriksaan La#
'. Ees lakmus !. Ees pakis +. Pemeriksaan alpha fetoprotein (CP), konsentrasinya tinggi didalam cairan amnion tetapi tidak dicairan semen dan urin . Pemeriksaan darah lengkap dan kultur Pemeriksaan US
Pemeriksaan ini dimaksudkan untuk melihat jumlah cairan ketuban dalam kavum uteri. Pada kasus KPD terlihat jumlah cairan ketuban sedikit (#ligohidramnion atau anhidramnion). #ligohidramnion ditambah dengan hasil anamnesis dapat membantu diagnosis tetapi bukan untuk menegakkan diagnosis rupturnya membran fetal. Selain itu dinilai amniotic fluid indeG (C=), presentasi janin, berat janin, dan usia janin.
KETUBAN PECAH DINI
Page 14
2.1$
Penatalaksanaan
'. Konservatif %a&at di rumah sakit, berikan antibiotik (ampisilin G411mg atau eritromisin bila tidak tahan dengan ampisilin dan metronida:ol ! G 411mg selama hari). ika umur kehamilan kurang dari +! + minggu, dira&at selama air ketuban masih keluar. ika usia kehamilan +! + minggu belum inpartu, tidak ada infeksi, tes busa negatif berikan deGametason, observasi tanda tanda infeksi, dan kesejahteraan janin. Eerminasi pada usia kehamilan + minggu. ika usia kehamilan +! + minggu, sudah inpartu, tidak ada infeksi, berikan tokolitik (salbutamol), deksametason, dan induksi setelah ! jam. ika usia kehamilan +! + minggu, ada infeksi, beri antibiotik dan lakukan induksi, nilai tanda tanda infeksi (suhu, leukosit, tanda tanda infeksi intrauterin). Pada usia kehamilan +! + minggu berikan steroid untuk kematangan paru janin, dan bila memungkinkan periksa kadar lesitin dan spingomietin tiap minggu. Dosis betametason '!mg sehari dosis tunggal selama ! hari, deksametason =$ 4 mg setiap 8 jam selama kali. !. ktif Kehamilan F + minggu, induksi dengan oksitoksin. ila gagal seksio sesarea. ila tanda tanda infeksi berikan antibiotik dosis tinggi dan terminasi persalinan. ila skor pelvik * 4, lakukan pematangan pelviks, kemudian induksi. ika tidak berhasil lakukan seksio sesarea. ila skor pelviks F 4 lakukan induksi persalinan.
KETUBAN PECAH DINI
Page 15
KETUBAN PECAH DINI
Page 16
Batatan " '. %i&ayat medis" /aktu dan kuantitas bocor atau basah, minggu kehamilan, ri&ayat kehamilan dari P%#$, dll
KETUBAN PECAH DINI
Page 17
!. Pemeriksaan Cisik " Pemeriksaan fisik" 0indari pemeriksaan dalam kecuali persalinan aktif. 7unakan pemeriksaan spekulum steril untuk" •
Periksa secara visual untuk servisitis, prolaps tali pusat, atau prolaps janin
•
$enilai dilatasi serviks dan penipisan
•
$endapatkan kultur yang diperlukan
•
Secara visual memastikan diagnosis P%#$
+. Eest" jika diagnosis P%#$ tidak dapat ditegakkan secara visual"
•
6ji p0 cairan dari vagina posterior forniks
•
Barilah apakah ada cairan yang keluar dari dari vagina posterior fornik
Pertimbangkan 6S7, untuk memeriksa volume cairan ketuban, untuk menilai berat janin, usia kehamilan, dan presentasiL untuk memeriksa kelainan anatomi.
Pertimbangkan mniSure jika diagnosis dari P%#$ masih belum jelas setelah pemeriksaan fisik, nitra:ine, dan tes pakis. (mniSure adalah ?rapid slide test@ yang menggunakan metode immunochromatographic untuk mendeteksi jumlah alpha microglobulin' protein dalam cairan vagina.)
PP%#$ (pada usia kehamilan * ! mgg)
6ntuk PP%#$ pada usia gestasi *! minggu, morbiditas janin dan neonatal tetap tinggi. Konsultasikan kepada pasien pilihan apa yang mereka pilih, apakah memilih untuk terminasi (induksi persalinan) atau ?eGpectant managament@ pengelolaan hamil, jika umur kehamilan !! sampai ! minggu, juga harus konsultasi dengan Jeonatologi
KETUBAN PECAH DINI
Page 18
2.1&
"omplikasi
Persalinan Premat!r
Setelah ketuban pecah biasanya segera disusul oleh persalinan. Periode laten tergantung umur kehamilan. Pada kehamilan aterm 219 terjadi dalam ! jam setelah ketuban pecah. Pada kehamilan antara !3+ minggu persalinan dalam ! jam.Pada kehamilan kurang dari !8 minggu persalinan terjadi dalam ' minggu. Infeksi "orioamnionitis
$erupakan komplikasi kehamilan yang disebabkan oleh infeksi bakteri pada janin dan amnion chorion membran.
KETUBAN PECAH DINI
Page 19
6anda dan ge:ala
Eandatanda klinis yang khas dan gejala korioamnionitis meliputi" '. =bu demam (suhu intrapartumF '11. M C atauF +,3 M B)" Paling sering !. Eakikardia ibu yang signifikan (F '!1 denyut ; menit) +. Eakikardia janin (F '81'31 denyut ; menit) . Purulen atau berbau cairan ketuban atau cairan vagina 4. Jyeri tekan pada uterus 8.
sebanding
Ketuban
Pecah
insiden dengan
infeksi lamanya
periode laten.
Komplikasi =bu" Hndometritis Penurunan aktifitas miometrium (distonia, atonia) Sepsis (daerah uterus dan intramnion memiliki vaskularisasi sangat banyak) Syok septik sampai kematian ibu. Komplikasi anin sfiksia janin Sepsis perinatal sampai kematian janin.
KETUBAN PECAH DINI
Page 20
am#ar" =nfeksi intrauterin progresif pasca ketuban pecah dini pada kehamilan
prematur Hipoksia dan Asfiksia
Dengan pecahnya ketuban terjadi oligohidramnion yang menekan tali pusat hingga terjadi asfiksia atau hipoksia. Eerdapat hubungan antara terjadinya ga&at janin dan oligohidramnion, semakin sedikit air ketuban, janin semakin ga&at. Sindrom Deformitas /anin
Ketuban Pecah Dini yang terjadi terlalu dini menyebabkan pertumbuhan janin terhambat, kelainan disebabkan oelh kompresi muka dan anggota badan janin serta hipoplasi pulmonary.
7ambar. Deformitas anin 2.1'
Pen(ega)an
Pada pasien perokok, diskusikan tentang pengaruh merokok selama kehamilan usaha untuk menghentikan, motivasi untuk menambah berat badan yang cukup selama hamil, anjurkan pasangan agar menghentikan koitus pada trimester akhir. KETUBAN PECAH DINI
Page 21
2.1*
Prognosis
Prognosis pada ketuban pecah dini sangat bervariatif tergantung pada "
6sia kehamilan
danya infeksi ; sepsis
Cactor resiko ; penyebab
Ketepatan Diagnosis a&al dan penatalaksanaan Prognosis dari KPD tergantung pada &aktu terjadinya, lebih cepat kehamilan,
lebih sedikit bayi yang dapat bertahan. agaimanapun, umumnya bayi yang lahir antara + dan + minggu mempunyai komplikasi yang tidak serius dari kelahiran premature.
KETUBAN PECAH DINI
Page 22
BAB III PENU6UP
.1
"esimp!lan
Pengelolaan Ketuban Pecah Dini (KPD) merupakan masalah yang masih kontroversial dalam ilmu kebidanan. Pengelolaan yang optimal dan yang baku masih belum ada, selalu berubah. KPD sering kali menimbulkan konsekuensi yang dapat menimbulkan morbiditas dan mortalitas pada ibu maupun bayi terutama kematian perinatal yang cukup tinggi. Penyebab ketuban pecah dini mempunyai dimensi multifaktorial dan mempunyai banyak penyebab sesuai dengan penjabaran diatas. 6ntuk diagnosis nya tidak sulit ditegakkan dengan keterangan terjadi pengeluaran cairan mendadak disertai bau yang khas. Selain keterangan yang disampaikan dapat dilakukan beberapa pemeriksaan yang menetapkan bah&a cairan yang keluar adalah air ketuban, diantaranya adalah tes ferning dan tes nitra:ine. Eata laksana penanganan, sebaiknya pasien dira&at di rumah sakit. Diberikan antibiotik,observasi tanda vital dan janin.$elakukan pemeriksaan air ketuban, kultur dan bakteri. ila pre term Prematur ruptur of membran terjadi berikan kortikosteroid bila terdapat peningkatan suhu dan terjadi distres janin dapat dilakukan SB. egitu juga pada Prom 0amil aterm dengan kelainan obstetrikyang tidak dapat dilakukan per vaginam SB adalah tindakan yang tepat. Pada kehamilan aterm tanpa kelainan obstetrik dapat dilakukan persalinan pervaginam setelah melihat pematangan servik terlebih dahulu dengan bishop score. ila servik sudah matang dengan bishop score diatas 4 dapat langsung diinduks dengan drip oksitosin, bila servik belum matang dapat dilakukan pematangan servik dengan Prostglandin. ila induksi berhasil dapat dilakukan persalinan pervaginam, bila induksi gagal dengan berbagai macam penyebabnya dapat dilakukan SB.
KETUBAN PECAH DINI
Page 23