FISTULA PREAURIKULAR
BAB I PENDAHULUAN
Fistul Fistulaa preaur preauriku ikular lar terjadi terjadi ketika ketika pemben pembentuk tukan an daun daun telinga telinga pada pada masa masa embrio embrio.. Kelainan ini berupa gangguan embrional pada arkus brakial 1 dan 2. Fistula preaurikular sering ditemukan ditemukan pada suku bangsa bangsa di Asia dan Afrika, Afrika, yang merupakan merupakan kelainan herediter yang dominan.Fistula preaurikular juga biasa disebut sebagai sinus preaurikular atau pit preaurikular.1 Kelainan ini seringkali ditemukan pada pemeriksaan fisik berupa lubang kecil yang mengarah ke telinga luar, biasanya pada tepi anterior dari bagian ascending heliks. Kelainan ini sering dilaporkan terjadi pada permukaan lateral crus heliks dan tepi posterosuperior dari heliks, tragus atau lobulus. Secara anatomi, kelainan ini terletak pada lateral dan superior dari nervus fasialis dan kelenjar parotis. Fistula dapat ditemukan didepan tragus atau di sekitarnya dan seringkali mengalami infeksi. ada keadaan tenang, tampak muara fistula berbentuk bulat atau lonjong, berukuran seujung pensil. !ari muara fistula sering keluar sekret yang berasal dari kelenjar sebasea.2 Fistula preaurikular diturunkan secara autosomal dominan inkomplit. Kelainan ini dapat muncul muncul secara spontan. spontan. Fistula Fistula dapat terjadi secara bilateral, bilateral, terjadi pada 2"#"$% 2"#"$% kasus. ada kasus yang terjadi secara unilateral, preaurikular kiri lebih sering terkena.1#" &iasanya pasien datang karena terdapat obstruksi dan infeksi fistula, sehingga terjadi pioderma atau selulitis fasial. &ila tidak ada keluhan, operasi tidak perlu dilakukan. Akan tetapi apabila terdapat abses berulang dan pembentukan sekret kronis, maka perlu dilakukan pengangkatan fistula seluruhnya, karena bila tidak bersih akan menyebabkan kekambuhan. kekambuhan. '
1
BAB II PEMBAHASAN
Anatomi Telinga Luar
Secara garis besar telinga dibagi menjadi ' bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah, dan telinga telinga dalam. dalam. (eling elingaa luar luar dimulai dimulai dari dari daun daun teling telingaa )auriku )aurikula*, la*, meatus meatus akustik akustikus us eksterna, hingga membran timpani. (elinga tengah meliputi cavum timpani yang didalamnya terdapat ossikula auditorik. (elinga dalam terdiri dari labirin cochlea dan labirin vestibularis. +
ambar 1. otongan coronal telinga. (elinga (elinga terbagi menjadi ' bagian yaitu- )1* telinga luar terdiri atas aurikula dan meatus akustikus eksterna, )2* telinga tengah yang terdiri dari cavum timpani dan ossikula auditorik, dan )'* telinga dalam yang terdiri dari labirin cochlear dan labirin vestibular. +
Daun Telinga
!aun telinga terletak di kedua sisi kepala, merupakan lipatan kulit dengan dasarnya terdiri dari tulang raan yang juga ikut membentuk liang telinga bagian luar. /anya cuping telinga atau lobulus yang tidak mempunyai tulang raan, tetapi terdiri dari jaringan lemak dan jaringan fibrosa. + ermukaan lateral daun telinga mempunyai tonjolan dan daerah yang datar.(epi daun telinga yang melengkung disebut heliks. ada bagian postero# superiornya terdapat tonjolan kecil yang disebut tuberkulum telinga ) Darwin ) Darwin tubercle*. tubercle*. ada bagian anterior heliks terdapat
2
lengkungan disebut antiheliks. &agian superior antiheliks membentuk dua buah krura antiheliks, dan bagian di kedua krura ini disebut fosa triangularis. !i atas kedua krura ini terdapat fossa skafa.+ !i depan antiheliks terdapat konka, yang terdiri atas bagian yaitu simba konka, yang merupakan bagian antero superior konka yang ditutupi oleh crus helicis dan kavum konka yang terletak dibaahnya berseberangan dengan konka dan dibaah crus helicis terdapat tonjolan kecil berbentuk segi tiga tumpul yang disebut tragus. &agian di seberang tragus dan terletak pada batas baah antiheliks disebut antitragus. (ragus dan antitragus dipisahkan oleh celah intertragus. 0obulus merupakan bagian daun yang terletak dibaah antiheliks yang tidak mempunyai tulang raan dan terdiri dari jaringan ikat dan jaringan lemak. !i permukaan posterior daun telinga terdapat juga tonjolan dan cekungan yang namanya sesuai dengan anatomi yang membentuknya yaitu sulkus heliks, sulkus crus helicis, fossa antiheliks, eminensia konka dan eminensia skafa. + angka tulang raan daun telinga dibentuk oleh lempengan fibrokartilago elastik. (ulang raan tidak terbentuk pada lobulus dan bagian daun telinga diantara crus helicis dan tulang raan daun telinga ini ditutupi oleh kulit dan hubungkan dengan struktur di sekitarnya oleh ligametum dan otot#otot. (ulang raan daun telinga berhubungan dengan tulang raan liang telinga melalui bagian yang disebut isthmus pada permukaan posterior dimana perlekatannya tidak terlalu erat karena ada lapisan lemak subdermis yang tipis. Kulit daun telinga ditutupi oleh rambut#rambut halus yang mempunyai kelenjar sebasea pada akarnya.Kelenjar ini banyak terdapat dikonka dan fossa skafa. + 0igamentum daun telinga terdiri dari ligamentum ekstrinsik dan ligamentum intrinsik. 0igamentum ekstrinsik menghubungkan tulang raan daun telinga dan tulang temporal. 0igamentum intrinsik berukuran kecil dan menghubungkan bagian#bagian daun telinga satu sama lain.+ tot daun telinga terdiri dari ' buah otot ekstrinsik dan enam buah otot intrinsik. tot ekstrinsik terdiri m.aurikularis anterior, m.aurikularis superior dan m.aurikularis posterior. tot#otot ini menghubungkan daun telinga dengan tulang tengkorak dan kulit kepala. tot# otot ini bersifat rudimenter, tetapi pada beberapa orang tertentu ada yang masih mempunyai kemampuan untuk menggerakan daun telinganya keatas dan kebaah dengan menggerakan otot#otot ini. tot intrinsik terdiri dari m.heliksis mayor, m.heliksis minor, m.tragikus,
3
m.antitragus,
m.obli3us
aurkularis
dan
m.transversus
aurikularis.
tot#otot
ini
menghubungkan bagian#bagian daun telinga. + ersarafan sensorik daun telinga ada yang berasal dari pleksus servikalis yaitu n.aurikularis magnus bersama dengan cabang kutaneus n.fasialis mempersarafi permukaan posterior dan anterior dan bagian posterior. 4ervus oksipitalis mempersarafi bagian atas permukaan
posterior
daun
telinga.
4ervus
aurikulotemporalis
merupakan
cabang
n.mandibularis memberikan persarafan daerah tragus, crus helicis dan bagian atas heliks. + &entuk dari kulit, tulang raan dan otot pada suatu keadaan tertentu dapatmenentukan bentuk dan ukuran dari orifisium liang telinga bagian luar, serta menentukan sampai sejauh mana serumen akan tertahan dalam liang telinga disamping itu mencegah air masuk kedalam liang telinga.+
ambar 2. Auricula+
Liang Telinga Luar
0iang telinga luar yang sering disebut meatus, merupakan suatu struktur berbentuk 5S5 yang panjangnya kira#kira 2," cm, membentang dari konka telinga sampai membran timpani. leh karena kedudukan membran timpani miring menyebabkan liang telinga bagian belakang atas lebih pendek kira#kira 6 mm dari dinding anterior inferior. &agian lateral liang telinga adalah tulang raan meluas kira#kira 7 panjang liang telinga. &agian tulang raan liang telinga luar sedikit mengarah keatas dan kebelakang dan bagian tulang sedikit kebaah dan kedepan. enarikan daun telinga kearah belakang atas luar, akan membuat liang telinga cenderung lurus sehingga memungkinkan terlihatnya membran timpani pada kebanyakan liang telinga. !inding depan, dasar dan sebagian dinding belakang dari liang telinga dibentuk oleh tulang raan yang mana terbentuk penyempitan depan baah, bila meluas kemedia. 4
8jung sebelah dalam dari jalur ini melekat erat dengan permukaan luar yang kasar dari bagian tulang liang telinga. &agian superior dan posterior dibentuk oleh jaringan ikat padat yang berlanjut dengan prosteum dari bagian tulang liang telinga. + 0iang telinga bagian tulang raan sangat lentur dan fleksibel sebagian akibat adanya dua atau tiga celah tegak lurus dari santrorini pada dinding tulang raan. ada liang telinga bagian tulang ada bagian daerah cembung yang bervariasi dari dinding anterior dan inferior tepat dimedial persambungan antara bagian tulang dan disebut ishmus. Sesudah ishmus, dasar liang telinga menurun tajam ke baah dan kemudian menaik keatas kearah persambungan pinggir inferior anulus timpanikus, membentuk lekukan yang disebut recensus tympanicus inferior. Sudutyang dibentukdinding anterior dengan membran timpani juga memiliki kepentingan klinis, dimana daerah ini dapat menjadi tempat penumpukan keratin atau serumen yang nantinya dapat bertindak sebagai sumber infeksi. /ubungan antara liang telinga dengan struktur sekelilingnnya juga mempunyai arti klinis yang penting. !inding anterior liang telinga kearah medial berdekatan dengan sendi temporomandibular dan ke lateral dengan kelenjar parotis.+ !inding inferior liang telinga juga berhubungan erat dengan kelenjar parotis. !ehisensis pada liang telinga bagian tulang raan ) fissure of Santorini* memungkinkan infeksi meluas dari liang telinga luar kedalam parotis dan sebaliknya pada ujung medial dinding superior liang telinga bagian tulang membentuk lempengan tulang berbentuk baji yang disebut tepi timpani dari tulang temporal, yang mana memisahkan lumen liang telinga dari epitimpani. !inding superior liang telinga bagian tulang, disebelah medial terpisah dari epitimpani oleh lempengan tulang baji kearah lateral suatu lempengan tulang lebih tebal memisahkan liang telinga dari fossa kranii medial. !inding posterior liang telinga bagian tulang terpisah dari sel udara mastoid oleh suatu tulang tipis. &entuk dari daun telinga dan liang telinga luar menyebabkan benda asing serangga dan air sulit memasuki liang telinga bagian tulang dan mencapai membran timpani. rifisiumdan liang telinga luar yang kecil dari tumpang tindih antara tragus dan antitragus merupakan garis pertahanan pertama terhadap kontaminasi dari liang telinga dan trauma membran timpani. aris pertahanan kedua dibentuk oleh tumpukan massa serumen yang menolak air, yang mengisi sebagian liang telinga bagian tulang raan tepat dimedial orifisium liang telinga. aris pertahanan ketiga yaitu bagian tulang raan dan bagian tulang liang telinga, hal ini karena dinding liang telinga yang cembung. enyempitan ini membuatserumen menumpuk atau benda asing sulit memasuki lumen liang telinga bagian tulang dan membran timpani. +
5
Kulit liang telinga
0iang telinga sebenarnya mempunyai lapisan kulit yang sama dengan lapisan kulit pada bagian tubuh lainnya yaitu dilapisi epitel skuamosa. Kulit liang telinga merupakan lanjutan kulit daun telinga dan kedalam meluas menjadi lapisan luar membran timpani. 0apisan kulit liang telinga luar lebih tebal pada pars cartilagineus daripada pars osseus. ada liang telinga pars cartilagineus tebalnya $," 9 1 mm, terdiri dari lapisan epidermis dengan papillanya, dermis dan subkutan yang melekat dengan perikondrium. + 0apisan kulit liang telinga pars osseus lebih tipis, tebalnya kira#kira $,2 mm, tidak mengandung papilla, melekat erat dengan periosteum tanpa lapisan subkutan, berlanjut menjadi lapisan luar dari membran timpani dan menutupi sutura antara tulang timpani dan tulang. Kulit pada daerah ini tidak mengandung kelenjar dan rambut. + :pidermis dari liang telinga pars cartilagineus biasanya terdri dari + lapisan yaitu sel basal, skuamosa, sel granuler dan lapisan tanduk.+
Folikel-folikel Ramut
Folikel rambut banyak terdapat pada 1;' bagian luar liang telinga, pendek dan tersebar secara tidak teratur,tetapi tidak begitu banyak pada 2;' liang telinga pars cartilagineus. ada liang telinga pars osseus, rambut#rambutnya halus dan kadang#kadang terdapat kelenjar pada dinding posterior dan superior. !inding luar folikel rambut dibentuk oleh invaginasi epidermis yang menipis ketika mencapai dasar folikel, dinding sebelah dalam folikel adalah rambut sendiri. uang potensial yang terbentuk disebut kanalis folikularis. Kelenjar sebasea atau kelenjar lemak banyak terdapat pada liang telinga dan hampir semuanya bermuara ke folikel rambut. +
Kelen!ar-kelen!ar Sea"ea #an A$okrin
Kelenjar sebasea pada telinga berkembang baik pada daerah konka, ukuran diameternya $," #2,2 mm. Kelenjar ini banyak terdapat pada liang telinga luar bagian tulang raan, dimana kelenjar ini berhubungan dengan rambut. ada bagian luar liang telinga bagian tulang raan, kelenjar sebasea menjadi lebih kecil, berkurang jumlahnya dan lebih jarang atau tidak ada sama sekali pada kulit liang telinga bagian tulang. Kelenjar sebasea terletak secara berkelompok pada bagian superfisial kulit.+
6
8mumnya, beberapa alveoli yang berdekatan terbuka dalam saluran ekskresi yang pendek. Saluran#saluran ini dilapisi dengan epitel yang berlanjut menjadi sarung akar rambut luar dan dengan lapisan basal epidermis bagian sekresi kelenjar#kelenjar sebasea berupa alveoli yang bundar berdiameter $," 9 2,$ mm kearah sentral alveoli, sebagian kecil sel#sel mengalami keratinisasi tetapi ukuran bertambah besar, menjadi polihidral dan secara bertahap dan terisi butir#butir lemak. 0ambat laun intinya mengkerut dan menghilang, dan sel#sel pecah menjadi serpihan#serpihan lemak bercampur dengan sisi bertanduk.
Pen#ara%an
Arteri#arteri dari daun telinga dan liang telinga luar berasal dari cabang arteri temporalis superfisial dan aurikular posterior dari arteri karotis eksterna. ermukaan anterior telinga dan bagian luar liang telinga diperdarahi oleh cabang arteri aurikular anterior dari arteri temporalis superfisial. Suatu cabang dari arteri aurikular posterior memperdarahi permukaan posterior telinga. &anyak dijumpai anastomosis diantara cabang#cabang dari arteri 7
ini. endarahan kebagian lebih dalam dari liang telinga luar dan permukaan luar membrana timpani adalah oleh cabang aurikular dalam arteri maksilaris interna. =ena telinga bagian anterior, posterior dan bagian dalam umumnya bermuara kevena jugularis eksterna dan vena mastoid. Akan tetapi, beberapa vena telinga mengalir kedalam vena temporalis superfisial dan vena aurikularis posterior.+
ambar '. =ascularisasi Auricula+
&eberapa cabang yang lebih kecil dari arteri#arteri dan vena#vena menembus jaringan ikat padat yang menjembatani bagian yang kurang tulang raannya. Sebagian cabang lainnya meleati fissura Santorini pada dinding tulang raan anterior dan jaringan ikat fibrosa yang mempersatukan tulang raan dengan bagian tulang liang telinga. embuluh#pembuluh ini kemudian bercabang dan beranastomosis pada selaput membran lia ng telinga dan membentuk jaringan vaskular kutaneus profunda, dibagian dalam perikondrium. + Sejumlah besar cabang#cabang arteri menaik tegak lurus ke papilla dermis kedalam daerah cabang#cabang arteri dari lekukan kapiler. 0ekukan#lekukan ini mengalir kedalam pleksus venous dan selanjutnya kedalam jaringan venosus diatas perikondrum. Satu arteriol tunggal memperdarahi tubulus sekretorius dan kebanyakan saluran kelenjar apokrin, selanjutnya memisahkan diri menjadi kapiler yang sangat banyak, yang bergabung kedalam dua atau lebih kumpalan venula. +
8
Per"arafan
ersarafan telinga luar bervariasi berupa gabungan antara saraf#saraf kutaneus dan kranial. 4ervus aurikulotemporalis berasal dari nervus mandibularis yang merupakan cabang dari nervus trigeminus )4.=* mempersarafi permukaan anterolateral permukaan telinga, dinding anterior dan superior liang telinga, dan segmen depan membran timpani.ermukaan posteromedial daun telinga dan lobulus dipersarafi oleh pleksus servikalis nervus aurikularis mayor. >*, glossofaringeus )4.>?* dan vagus )4.?* menyebar kedaerah konka dan cabang#cabang saraf ini mempersarafi dinding posterior dan inferior liang telinga dan segmen posterior dan inferior membran timpani. &atang saraf utama pada jaringan subkutan beralan sejajar dengan permukaan kulit.
ambar +. ersarafan Auricula 9
&' Defini"i
Fistula preaurikular adalah kelainan kongenital yakni suatu traktus yang di dasari oleh epitel s3uamous yang bermula di depan daun telinga. >ni disebabkan oleh kegagalan untuk bersatu dsri tuberkulum arkus pertama ke tuberkulum#tuberkulum lainnya.1
(' Etiologi
Fistula preaurikular terbentuk akibat gangguan penyatuan dan penutupan arkus brakialis pertama dan kedua dari hillocks of His. ada usia janin + minggu arkus brakialis tampak di permukaan janin. Setelah minggu ke enam hyoid dan arkus mandibular menyatu dan melintas di baah kedudukan kanalis aurikularis eksterna, lalu kemudian menutup. !aerah penyatuan terletak di leher pada region sub mandibular. angguan penutupan celah tersebut menyebabkan fistula preaurikular kongenital, sehingga pada umumnya muara fistula terletak pada crus helicis, sebagian yang lain meluas dari pinggir baah heliks ke sudut mulut. Fistula ini juga bisa terbuka ke atas pada lantai meatus akustikus eksternus dan di bagian pinggir depan baah dari otot sternokleidomastoideus pada daerah belakang sudut rahang baah.1,'," Fistula ini sering menjadi infeksi dan bakteri yang menyebabkan infeksi ini adalah
Staphylococcus
epidermidis
)'1%*,
Staphylococcus
aureus
)'1%*,
Streptococcus viridians )1"%*, Peptococcus species )1"%*, dan Proteus species )%*.1
)' E$i#emiologi
!alam sebuah studi, insidensi fistula preaurikular di Amerika Serikat sekitar $# $.B% dan insidensinya di kota 4e Cork sekitar $.2'%. !i (aian, insidensinya sekitar1.6#2."%D di Skotlandia sekitar $.$6% dan di /ungaria sekitar $.+E%. !i beberapabagian Asia dan Afrika, insidensinya sekitar +#1$%.>nsidensi fistula preaurikular pada orang kulit putih adalah $.$#$.6% andinsidensinya pada ras Amerika, Afrika dan Asia adalah 1#1$%. &aik laki#laki maupunperempuan memiliki kemungkinan yang sama untuk menderita kelainan ini. Fistulapreaurikular muncul pada masa antenatal dan terlihat pada saat lahir.' 10
*' Patofi"iologi
Selama embriogenesis, daun teliga )aurikula* muncul dari arkus brakial 1dan 2 pada minggu keenam kehamilan. Arkus brakial adalah struktur mesoderm yang dibungkus oleh ektoderm dan mengelilingi endoderm. Arkus#arkus ini terpisah satu dengan lainnya oleh celah brakial ektoderm kearah luar dan oleh kantong faringeal endoderm kearah dalam. Arkus brakial 1 dan 2 brakial masing#masing membetuk 'tonjolan )hillocks*D struktur ini disebut hillocks of His. (iga hillocks muncul dari tepi baah arkus brakial 1 dan ' lagi dari batas atas arkus brakial kedua. Hillocks ini seharusnya
bergabung
embriogenesis.Fistula
selama
beberapa
minggu
kemudian
terjadi
sebagai
akibat
preaurikular
pada
dari
masa
kegagalan
penggabungan tonjolan#tonjolan ini. 1,',"
11
ambar 6. erubahan dalam perkembangan telinga pada masa embriogenik 11
Fistula preaurikular biasanya sempit, panjangnya bervariasi )biasanya pendek* dan salurannya biasanya kecil. Fistula preaurikular biasanya ditemukan pada lateral, superior dan posterior dari nervus fasialis dan kelenjar parotis. ada hampir semua kasus, salurannya terhubung ke perikondrium dari kartilago daun telinga.Salurannya dapat mengarah ke kelenjar parotis. ",11
+' Manife"ta"i Klinik
Kelainan ini biasanya asimptomatik. enderita dengan fistula preaurikular kongenital pada umumnya datang ke dokter setelah terjadi obstruksi dan infeksi fistel ini baik infeksi yang pertama ataupun infeksi yang berulang dengan keluhan#keluhan rasa sakit dan bengkak di depan telinga serta demam. enyebab infeksi tersering adalah manipulasi penderita terhadap muara fistula karena timbulnya rasa gatal atau keluarnya sekret. Sekret yang tidak dapat dikeluarkan juga merupakan media yang baik untuk perkembangan bakteri sehingga akan timbul suatu infeksi dan selanjutnya menjadi abses. !apat pula terjadi pioderma atau selulitis fasial.1,2,',"
12
ambar E. Fistula reaurikular 6
ambar . Fistula reaurikular "
,' Diagno"i" a' Anamne"i"
Kebanyakan orang dengan kelainan ini biasanya asimptomatik. /anya sepertiga orang menyadari adanya kelainan ini. !alam sebuah studi terhadap '1 pasien, suatu lesi menjadi jelas, sekitar B,2 tahun )rata#rata* sebelum mereka mencari pertolongan medis.' &eberapa pasien fistula preaurikular datang dengan drainase kronik yang intermitten berupa material purulen dari tempatnya yang terbuka. !rainase fistula ini 13
menjadi mudah mengalami infeksi. Sekali mengalami infeksi, fistula ini sering berkembang menjadi eksaserbasi akut yang rekuren. asien mungkin datang dengan selulitis fasial atau ulserasi yang berlokasi pada bagian depan telinga. 8lserasi ini sering diobati tanpa mengetahui sumber primernya dan fistula preaurikular menjadi tidak ketahuan. erkembangan dari adanya infeksi, lesinya mungkin dapat berkembang menjadi jaringan skar.1,' ' Pemerik"aan Fi"ik
Fistula preaurikular biasanya muncul sebagai sebuah celah kecil dekat tepi anterior heliks bagian ascending. ika fistula ini mengalami infeksi yang aktif dapat ditemukan adanya tanda#tanda radang yang biasanya disertai pengeluaran sekret, dan dapat meninggalkan gejala sisa berupa jaringan parut ) scarring *. ada pemeriksaan fisik dapat pula ditemukan fistula branchiogenik dan atau penurunan pendengaran. '
ada pemeriksaan makroskopis, fistula preaurikular terdiri dari struktur tubular yang sederhana atau gambaran melingkar memiliki dinding yang tipis dan berkilau, atau putih dan menebal. Saluran fistula dapat melingkar atau dapat berliku#liku, dan lumennya berisi debris. Fistula preaurikular sering penuh dengan keratin dan
14
dikelilingi oleh jaringan ikat longgar. Secara mikroskopis, duktus dari fistula dikelilingi oleh epitel s3uamous berlapis dan mengandung banyak kista sepanjang salurannya. aringan ikat yang mengelilingi duktus dapat mengandung folikel rambutD kelenjar sebasea dan kelenjar keringatD dan jaringan inflamasi, diantaranya limfosit, sel plasma dan leukosit polimorfonuklear.1,'
.' Penatalak"anaan
enatalaksanaan fistula preaurikular kongenital ini tidak diperlukan kecuali pencegahan terjadinya infeksi yaitu menghindari manipulasi dan membersihkan muara dari sumbatan dengan alkohol atau cairan antiseptik lainnya secara rutin. ada kasus dengan infeksi biasanya dapat diberikan antibiotik dan kompres hangat. 1,'," embedahan fistula adalah dengan diseksi dan eksisi komplit dari fistula dan salurannya, hanya dilakukan pada infeksi yang berulang oleh karena sulitnya mengeluarkan fistula secara lengkap. Kesukaran pembedahan disebabkan oleh adanya percabangan fistula sehingga sulit untuk menentukan luas keseluruhan saluran tersebut. Selama eksisi pembedahan, harus diingat baha salurannya dapat berkelok# kelok dengan cabang#cabangnya di subkutaneus. !iseksi sampai ke periosteum dari tulang temporal biasanya dibutuhkan, dan semua cabang#cabang dari salurannya harus diangkat untuk mencegah infeksi yang berulang. engangkatan yang tidak lengkap menimbulkan sinus yang mengeluarkan cairan sehingga membutuhkan pengangkatan yang lebih sulit dan lebih radikal. 8ntuk membantu pembedahan dapat disuntikkan larutan methylen blue ke dalam saluran sebelum operasi sehingga jaringan yang berarna bisa digunakan sebagai petunjuk panjang dan luasnya fistula. /arus diketahui baha Gat arna tersebut mungkin tidak memasuki seluruh cabang#cabang yang lebih kecil sehingga diperlukan ketelitian selama diseksi untuk mencari saluran# saluran kecil yang tidak berarna. 1,',",6,E
15
ambar B. :ksisi Fistula reaurikular."
/' Diagno"i" Ban#ing
!iagnosis banding dari fistula preaurikular adalah- ' a' Kar"inoma "el a"al
Karsinoma sel basal adalah keganasan yang berasal dari sel pluripotensial pada lapisan basal dari epidermis atau folikel. Faktor resiko yang paling sering 16
menyebabkan basal sel karsinoma adalah paparan sinar matahari. !aerah redileksi pada daerah kepala dan leher. ambaran lesi biasanya muncul sebagai papul berarna merah atau pinkyang perlahan membesar. B
ambar 1$. papul berarna merah muda translusen disertai telangiektasis dan erosi krusta. B
' Ki"ta inklu"i e$i#ermal
Kista inklusi epidermal adalah kista kutaneus yang paling sering terjadi. Kista ini dapat terjadi di badan, dan paling sering terjadi di ajah, kepala, leher, dan punggung. Kista inklusi epidermal berasal dari proliferasi dari sel epidermal. ambaran umum kista inklusi epidermal berupa benjolan berarna kekuningan, berbentuk nodul dengan berbagai ukuran. !an memiliki pori di bagian sentralnya. 1$
ambar 11. Kista epidermoid yang besar dengan punctum prominen. 1$
17
0' Kom$lika"i
Komplikasi yang dapat terjadi pada fistula preaurikular adalah - 1,' a. asien dapat mengalami infeksi pada salurannya dengan pembentukan abses. b. >nfeksi dan ulserasi dapat terjadi pada bagian yang jauh dari tempat yang terbuka. c. Kekambuhan postoperasi merupakan komplikasi dari ekstirpasi saluran fistula. &eberapa faktor yang berkontribusi untuk terjadinya kekambuhan setelah operasi adalah usaha pengangkatan sebelumnya pada saat dioperasi, operasi dengan menggunakan anestesi lokal, pengangkatan yang tidak sempurna dari saluran fistula, infeksi yang aktif pada saat operasi, drainase abses sebelum operasi, kurangnya gambaran yang jelas dari traktus ketika dilakukan operasi, kegagalan mengangkat kartilago aurikula pada dasar fistula, kegagalan untuk mengidentifikasi nervus fasialis karena letaknya yangdekat dengan fistula. '
&1' Progno"i"
Fistula preaurikular umumnya memilikiprognosis yang baik. ika fistula preaurikular ini ditangani dengan tepat maka hasilnya akan memuaskan dan kecil kemungkinan untuk residif. '
18
BAB III KESIMPULAN
Fistula preaurikular merupakan kelainan herediter yang dominan. Fistula dapat ditemukan di depan tragus. &erbentuk bulat atau lonjong, dengan ukuran seujung pensil. Fistula ini sering menjadi infeksi dan bakteri yang menyebabkan infeksi ini adalah Staphylococcus epidermidis, Staphylococcus aureus, Streptococcus viridians, Peptococcus species, dan Proteus species. Kelainan ini biasanya asimptomatik. enderita dengan fistula preaurikularpada umumnya datang ke dokter setelah terjadi obstruksi dan infeksi fistel ini baik infeksi yang pertama ataupun infeksi yang berulang dengan keluhan#keluhan rasa sakit dan bengkak di depan telinga, demamdisertai pengeluaran sekret, dan dapat meninggalkan gejala sisa berupa jaringan parut ) scarring *. enatalaksanaan fistula preaurikulartidak diperlukan kecuali pencegahan terjadinya infeksi yaitu menghindari manipulasi dan membersihkan muara dari sumbatan dengan alkohol atau cairan antiseptik lainnya secara rutin. ada kasus dengan infeksi biasanya dapat diberikan antibiotik dan kompres hangat. embedahan fistula adalah dengan diseksi dan eksisi komplit dari fistula dan salurannya, hanya dilakukan pada infeksi yang berulang oleh karena sulitnya mengeluarkan fistula secara lengkap. Fistula preaurikular umumnya memiliki prognosis yang baik
19
DAFTAR PUSTAKA
1
@ardhiah A. Fistula Preaurikular Kongenital . @ajalah kedokteran nusantara )serial online*.2$$". !esember.) cited 2$1+ April '$ th*- volume ';hal.'2#''2. Available from 80-http-;;repository.usu.ac.id;bitstream;12'+"6EB;1""B;1;mkn#des2$$"# %2$%21$%2B.pdf
2
/afil AF, Sosialisman, /elmi. Kelainan telinga luar. !alam Soepardi :A, >skandarb 4, &ashiruddin , estuti !. Buku !ar "lmu Kesehatan #elinga$ Hidung$ #enggorok$ Kepala dan %eher . :disi ke#6. akarta - &alai penerbit FK 8>D 2$$E.hal."E.
3
Scheinfeld4S. Preauricular Sinuses. 2$1$ )cited 2$1+ April '$ th*D Available from 80http-;;emedicine.medscape.com;article;111E6#overvie
+
. asha, !ennis >. tology and neurotology. &tolaryngology head and neck surgerysingular publishing groupD 2$$.p.21#".
"
. (homas, S. hinrich. :mbryology of the outer, middle and inner ear. >n- . (homas, S. hinrich. &tolaryngology basic science and clinical review - (hieme publishing groupD 2$$E.p.2"1#".
6
stroer S(. Preauricular 'ysts$ Pits$ and Fissures. 2$1$ )cited 2$1+ April '$ th*D Available from 80- http-;;emedicine.medscape.com;article;+"2#overvie
E
&luestone n- &luestone
C. Fred, @. Hara. nC. Fred, @. Har. :4( board prep. Springer scienceD p- '#+, 161.
B
amsey @0. Basal 'ell 'arcinoma. 2$1$ )cited 2$1+April'$ th*D Available from 80http-;;emedicine.medscape.com;article;11$$$$'#overvie
1$ /anson 0. (pidermal "nclusion 'yst . 2$1$ )cited 2$1+April'$ th*D Available from 80http-;;emedicine.medscape.com;article;1$61"2#overvie 11 !. &rian, . @arthathe histologic relationship of preauricular sinuses to auricular cartilage. American medical associatio.2$$B. !esemberD page- 1262#6" 12 . 0eopardi, . 40AC40>(A0>
20
13
@. Florian, K. eorgios. #he preauricular sinus) a novel approach for complete bilateral e+cision via a modivief face*lift incision. Scientific research. 2$1'. April. age-E6#B.
21