BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang G. Thomson (Mikarsa, 2004: 1.2) menyatakan pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas individu untuk menghasilkan peruahan!peruahan yang tetap dalam keiasaan!keiasaan pemikiran, sikap!sikap, dan tingkah laku. "ro# and "ro# (Mikarsa, 2004) menyatakan $ungsi utama pendidikan adalah imingan terhadap individu dalam upaya memenuhi keutuhan dan keinginan yang sesuai dengan potensi yang dimilikinya, sehingga sis#a memperoleh kepuasan dalam seluruh aspek kehidupan priadi dan kehidupan sosialnya. %endidikan merupakan hal yang penting agi kema&uan individu. 'ndividu memperoleh in$ormasi dan pengetahuan yang dapat dipergunakan untuk mengemangkan diri erdasarkan kemampuan dan kesempatan yang ada. Tu&uan pendidikan yaitu meningkatkan keerdasan, pengetahuan, kepriadian, akhlak mulia, keterampilan untuk hidup mandiri serta mengikuti pendidikan leih
lan&ut.
%endidikan
merupakan
peraan
sentral
dalam
upaya
mengemangkan sumer daya manusia. ekolah merupakan lemaga $ormal seagai #adah untuk kegiatan ela&ar menga&ar. eluruh sis#a harus mematuhi tata terti dengan penuh rasa disiplin yang tinggi, agar proses ela&ar menga&ar er&alan dengan lanar. *isiplin
1
menurut +ndi asdiyanah (1--:2/) adalah kepatuhan untuk menghormati dan melaksanakan suatu sistem yang mengharuskan orang untuk tunduk pada keputusan, perintah atau peraturan yang erlaku. %erilaku disiplin sangat diperlukan dalam peminaan perkemangan anak untuk menu&u masa depan yang leih aik. ekolah memiliki tanggung &a#a untuk mementuk kedisiplinan sis#a. +gar sis#a memiliki perilaku disiplin sesuai harapan, sekolah harus memiliki aturan atau norma yang dapat mementuknya. *isiplin sekolah merupakan upaya untuk mementuk perilaku disiplin sis#a. *isiplin sekolah diartikan seagai usaha sekolah untuk memelihara perilaku sis#a agar tidak menyimpang dan dapat mendorong sis#a untuk erperilaku sesuai dengan norma, peraturan, dan tata terti yang erlaku di sekolah. Menurut ikipedia (+khmad udra&at, 200/:1) disiplin sekolah adalah refers to students complying with a code of
behavior often known as the school rules” , yang dimaksud aturan sekolah (school rule) seperti aturan standar erpakaian ( standards of clothing), ketepatan #aktu, perilaku sosial dan etika ela&arker&a. Maman ahman (+khmad udra&at, 200/:1) mengemukakan tu&uan disiplin sekolah adalah (1) memeri dukungan agi teriptanya perilaku yang tidak menyimpang, (2) mendorong sis#a melakukan yang aik dan enar, (3) memantu sis#a memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan men&auhi melakukan hal!hal yang dilarang oleh sekolah, (4) sis#a ela&ar hidup dengan keiasaan!keiasaan yang aik dan erman$aat aginya serta 2
lingkungannya. *isiplin merupakan kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan atau tata terti karena didorong oleh kesadaran yang ada pada kata hatinya (+rikunto, 1--0:114), dengan adanya disiplin peserta didik ela&ar hidup dengan pemiasaaan yang aik, positi$ dan erman$aat agi dirinya dan lingkungannnya. edisiplinan pada diri seseorang tidak dapat tumuh tanpa adanya intervensi dari pendidik, dan dilakukan seara ertahap, sedikit demi sedikit. %ementukan sikap disiplin yang dia#a dari lingkungan keluarga merupakan modal esar agi pementukan sikap kedisiplinan di lingkungan sekolah. %emiasaan disiplin di sekolah erpengaruh positi$ agi kehidupan sis#a dimasa yang akan datang. Menurut Tu5u (2004:1) pementukan disiplin harus memulai proses pan&ang, dimulai dari dalam keluarga dan dilan&utkan di sekolah. 6al!hal penting dalam pementukan kedisipli nan dari kesadaran diri, kepatuhan, tekanan, sanksi, teladan, lingkungan disiplin dan latihan!latihan. %ada pengelolaan penga&aran, disiplin merupakan suatu masalah penting. Tanpa adanya kesadaran akan keharusan melaksanakan aturan yang sudah ditentukan seelumnya, penga&aran tidak mungkin dapat menapai target maksimal (+rikunto, 1--0:11/). is#a erhasil dalam ela&arnya dengan disiplin yang munul karena kesadaran diri. egiatan dan proses pendidikan akan terganggu tanpa disiplin yang aik, karena ada yang melanggar disiplin sekolah. %elanggaran kedisiplinan pasti akan merusak suasana kondusi$ sekolah, sea ada tatanan nilai yang dilanggar, diganggu, dan diaaikan. 3
is#a adalah orang yang terliat langsung dalam dunia pendidikan. %ada perkemangannya harus melalui proses ela&ar. Termasuk di dalamnya ela&ar mengenal diri, ela&ar mengenal orang lain, dan ela&ar mengenal lingkungan sekitarnya. edisiplinan dilakukan agar sis#a dapat mengetahui dan menempatkan posisinya di tengah!tengah masyarakat sekaligus mampu mengendalikan diri. 7anyak sis#a yang melanggar peraturan sekolah, seperti tidak lengkapnya atriut seragam, seragam yang terlalu ketat, sering terlamat, olos sekolah, dan tidak menger&akan peker&aan rumah. %elanggaran!pelanggaran tata terti sekolah pada dasarnya diseakan oleh rendahnya kedisiplinan yang dimiliki sis#a. Masalah kedisiplinan sis#a men&adi sangat erarti agi kema&uan sekolah (8ursisto, 2002:9/). *i sekolah yang terti selalu diiptakan proses pemela&aran yang aik. %ada sekolah yang tidak terti kondisinya &auh ereda. %elanggaran! pelanggaran kedisiplinan untuk memperaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. *iperlukan ker&a keras dari eragai pihak untuk menguahnya, sehingga pelanggaran terhadap disiplin khususnya tata terti sekolah dapat diegah dan ditangkal. %enelitian
Melina,
estari
(200;:
;)
menun&ukan
aspek!aspek
kedisiplinan yang tergolong tinggi tingkat pelanggarannya adalah aspek sopan santun (-3<), kehadiran (/9<), dan penampilan (91<), sedangkan sisanya tergolong kedalam katagori sedang yaitu men&aga sarana dan prasarana (;0<) 4
dan dari data aspek upaara (;/<), dengan kata lain tingkat kedisiplinan sis#a sangat rendah. alah satu ontoh kasus sis#a yang kurang disiplin, ter&adi di M 8egeri 1 ragen Tahun %ela&aran 20102011. atusan sis#a memenuhi ruas &alan depan gerang sekolah. is#a datang leih dari &am masuk sekolah yang telah di tentukan yaitu &am 09.00 ahkan leih dari toleransi yang dierikan oleh pihak sekolah yaitu 09.1. 'ronisnya ke&adian ketidakdisiplinan hampir erlangsung setiap hari. =enomena kedisiplinan merupakan tindakan yang melanggar tata terti sekolah, yang erarti tidak disiplin dalam hal #aktu. %erlu penanganan yang tepat untuk menindak sis#a!sis#a yang sering terlamat datang ke sekolah. %enelitian yamsu >usu$ (1-/-: 129) mengenai disiplin diri sis#a dalam ela&ar terhadap sis#a sekolah menengah negeri, diperoleh 2/< sis#a yang telah memiliki disiplin diri tinggi dalam ela&arnya. +rtinya sis#a telah mampu mengukur dirinya sendiri dalam ela&ar, dan mentaati peraturan dalam ela&ar yang ditetapkan sekolah erdasarkan kesadarannya sendiri. ;3< sis#a memiliki disiplin diri dalam katagori sedang, artinya sis#a elum mampu mengatur dirinya sendiri dalam ela&ar, menaati peraturan masih di#arnai oleh ontrol dari luar elum didasarkan pada kesadaran diri. atagori disiplin rendah hanya dimiliki oleh -< sis#a. +rtinya sis#a masih tergantung pada kontrol dari luar mesti ada kemungkinan pada situasi tertentu munul kemauan ela&ar. Menyimak dan menyaksikan pemeritaan di media massa dan elektronik pada tahun 2011 menggamarkan tingkat kedisiplinan sis#a umumnya masih
tergolong memprihatinkan. %elanggaran yang dilakukan oleh sis#a semakin ertamah dari #aktu ke #aktu. 7eragai &enis pelanggaran tata terti sekolah, antara lain sis#a yang olos atau minggat pada #aktu &am ela&ar, perkelahian, terlamat datang ke sekolah, malas ela&ar, sering tidak masuk sekolah, tidak menger&akan tugas!tugas yang dierikan guru, tidak memuat peker&aan rumah, dan merokok. eara garis esar anyaknya pelanggaran yang dilakukan oleh sis#a
akan
erpengaruh
terhadap
kema&uan
dan
prestasi
ela&ar
(tarmizi.wordpress.com/2008/12/12/kedisiplinan siswa/ Masalah kedisiplinan sis#a di sekolah harus segera diselesaikan karena $rekuensinya yang ukup esar. esuai dengan yang dikemukakan oleh >usu$ (1-/-: 4) kedisiplinan sis#a merupakan permasalahan yang harus segera dipeahkan karena kedisiplinan sis#a merupakan masalah yang esar setelah masalah priadi. Meniptakan kedisipli nan sis#a ertu&uan untuk mendidik sis#a agar sanggup memerintahkan diri sendiri. is#a dilatih untuk dapat menguasai kemampuan, &uga melatih sis#a agar dapat mengatur dirinya sendiri, sehingga para sis#a dapat mengerti kelemahan atau kekurangan yang ada pada dirinya sendiri. alah satu $aktor yang mempengaruhi keerhasilan sis#a dalam melakukan penyesuaian diri terhadap tata terti sekolah adalah adanya kemampuan pengendalian diri. iandgren (1-92: 2;;) mengemukakan disiplin seagai pelatihan untuk memperaiki dan menguatkan. 'mplikasi dari pengertian kedisiplinan adalah tu&uan disiplin adalah disiplin diri, dalam arti ;
tu&uan latihan yaitu memerikan kesempatan kepada individu untuk melakukan sesuatu erdasarkan pengarahan dan kendali diri. endali diri atau self control mengandung arti pengaruh seseorang terhadap $isiknya, tingkah laku, dan proses!proses psikologisnya serta peraturan tentang $isiknya, tingkah laku, dan proses!proses psikologisnya, dengan kata lain sekelompok proses yang mengikat
dirinya.
emampuan
mengendalikan
diri
dapat
erentuk
mengendalikan tuuh, mengendalikan diri terhadap tingkah laku yang impulsi$, serta ersikap #a&ar terhadap dirinya. 6asil survei pendahuluan di M 8egeri 1 aupaten ragen, tingkat kedisiplinan sis#a M 8egeri 1 aupaten ragen khususnya sis#a kelas ?' masih kurang terukti dari masih seringnya sis#a!sis#a terseut terlamat masuk kelas, anyaknya sis#a yang tidak menyelesaikan tugas tepat pada #aktunya. *iperlukan program imingan priadi!sosial khusus untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a di sekolah. endahnya kedisiplinan sis#a di sekolah seperti yang dikemukakan oleh ahadiani (2000: 93) merupakan masalah yang menuntut perhatian sekaligus ampur tangan imingan dan konseling. is#a M seagai rema&a memerlukan imingan dan konseling yang
er$okus
pada
priadi,
yaitu
imingan
dan
konseling
yang
menitikertakan pada pen&elasan dan pemahaman tentang kedisiplinan yang seaiknya dimiliki sis#a serta penanganan masalah khusus pengemangan kedisiplinan pada sis#a yang memiliki tingkat kedisiplinan rendah.
9
=enomena ketidakdisiplinan sis#a dalam mentaati tata terti di sekolah, perlu memperoleh perhatian khusus dari semua pendidik di sekolah. 7imingan dan konseling seagai suatu su sistem pendidikan memiliki peran penting dalam mendukung penapaian proses pemela&aran dengan mem$asilitasi sis#a agar mampu menapai perkemangannya dengan optimal. alah satu perkemangan yang harus diapai sis#a di sekolah yaitu perkemangan sosial terutama dalam meningkatkan kedisiplinan. ayanan imingan dan konseling diharapkan dapat mengemangkan kedisipli nan sis#a sehingga pada akhirnya sis#a mampu erdisiplin dimanapun sis#a terseut erada. 7entuk imingan yang dapat dierikan untuk memantu sis#a meningkatkan kedisiplinan ialah imingan priadi!sosial, karena imingan priadi sosial merupakan imingan untuk memantu sis#a mengatasi masalah!masalah yang ersi$at priadi seagai akiat ketidakmampuan sis#a dalam menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya. 7imingan priadi sosial dirasa tepat untuk memantu sis#a dalam meningkatkan kedisiplinannya, karena ketidakmampuan sis#a untuk erperilaku disiplin akan menimulkan persoalan priadi agi sis#a dalam penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya. 7imingan priadi sosial diarahkan untuk memantapkan kepriadian dan mengemangkan kemampuan sis#a dalam menangani masalah!masalah dirinya yang meliputi masalah huungan dengan sesama teman, pemahaman si$at, kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan sekolah dan masyarakat, /
serta penyelesaian kon$lik (@untika 8urikhsan, 2009: 1;). *engan demikian, sudah men&adi tugas konselor untuk mengamil peran serta peduli dalam memantu sis#a mengatasi permasalahan!permasalahan yang dialaminya dan memantu sis#a dalam mengemangkan potensinya seara optimal, khususnya dalam mengemangkan kedisiplinan, karena kedisiplinan merupakan salah satu potensi yang harus dimiliki sis#a. 7imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisplinan sis#a perlu disusun dalam ranangan program imingan dan konseling yang direnanakan seara sistematis, terarah, dan terpadu. %rogram imingan priadi sosial selain diharapkan dapat memantu sis#a dalam meningkatkan kedisplinan sis#a &uga diharapkan dapat memantu mengatasi permasalahan yang ersi$at priadi akiat dari ketidakmampuannya dalam erperilaku disiplin. Aleh karena itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang “Upaya Meningkatkan Kedisiplinan Siswa di Sekola !elal"i Progra! Bi!#ingan Pri#adi Sosial
teradap siswa kelas $I SMK Negeri %
Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%(+
B.
,"!"san Masala *isiplin merupakan agian dari pendidikan yang #a&i dilaksanakan ukan hanya oleh sis#a, tapi semua orang yang terliat dalam pendidikan. *isiplin harus dimulai dari diri sendiri sehingga akan menghasilkan priadi
-
yang sehat yang akan di a#a sampai individu ergaung dalam masyarakat. %ada keanyakan sekolah, sis#a memperlihatkan ketidakdisiplinan terhadap tata terti sekolah. %erilaku disiplin dalam penelitian ini adalah agaimana seorang sis#a taat, patuh, setia dan terti dalam melaksanakan tata terti sekolah. Bsaha ke arah pengemangan kedisiplinan dapat dilakukan dengan memerikan intervensi dalam entuk imingan dan konseling. 7imingan dan konseling merupakan antuan yang dierikan kepada sis#a yang dilakukan seara erkesinamungan agar sis#a dapat memahami dirinya dan dapat ertindak seara #a&ar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat serta kehidupan pada umumnya. 7imingan priadi sosial dapat dierikan seara tepat dan menyeluruh. Tepat dalam arti layanan yang dierikan sesuai dengan keutuhan dan kondisi sis#a, menyeluruh dalam arti dapat melayani seluruh keutuhan perkemangan sis#a. 7imingan priadi sosial dikemas dalam seuah ranangan program imingan dan konseling yang lengkap dalam meningkatkan kedisiplinan sis#a. Mengingat pentingnya program priadi sosial di sekolah yang sesuai dengan keutuhan sis#a, tuntutan lingkungan masyarakat dan kei&akan lemaga untuk memantu sis#a menapai kompetensi priadi sosial, maka rumusan permasalahan yang diangkat dalam penelitian adalah 7agaimanakah
10
rumusan program hipotetik imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#aCD +dapun rumusan masalah di&aarkan dalam pertanyaan penelitian, yaitu : 7agaimanakah gamaran umum kedisiplinan sis#a pada kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012C
-.
&"'"an Penelitian eara umum penelitian ertu&uan untuk merumuskan program hipotetik imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012. eara khusus tu&uan dari penelitian yaitu memperoleh gamaran umum kedisiplinan sis#a pada kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012.
D.
Manaat Penelitian Man$aat penelitian adalah seagai erikut: a.
7agi sekolah, memerikan masukan menganai tingkat ketaatan sis#a terhadap peraturan dan disiplin priadi, aik di sekolah maupun dalam lingkungan masyarakat.
.
7agi konselor, di&adikan pedoman dalam memerikan layanan imingan priadi!sosial di M, khususnya pengemangan kemampuan sis#a dalam upaya peningkatan disiplin di sekolah.
11
.
7agi sis#a, untuk menumuhkan dan meningkatkan kedisiplinan sis#a, sehingga sis#a dapat melaksanakan proses ela&ar menga&ar dengan tenang tanpa mendapatkan hamatan!hamatan dalam entuk sanksi pelanggaran disiplin.
E.
As"!si %enelitian dilaksanakan erdasarkan atas asumsi seagai erikut : 1.
*isiplin seagai alat dan sarana untuk mementuk, mengendalikan dan meniptakan pola perilaku seseorang seagai priadi yang erada dalam satu lingkungan atau kelompok tertentu (Mulyasa, 200:190).
2.
esadaran diri men&adi moti$ sangat kuat ter#u&udnya disiplin. (Tulus Tu5u, 2001: 4/)
3.
%enerapan disiplin yang ma ntap dalam ke hidupan sehari!hari akan tumuh dan terpanar dari hasil kesadaran diri (oegeng %ri&odarminto, 1--2:2)
4.
*isiplin sangat penting dan diutuhkan oleh setiap sis#a, karena disiplin men&adi prasyarat agi pementukan sikap, perilaku dan tata kehidupan erdisiplin, yang akan mengantar seorang sis#a sukses dalam ela&ar dan kelak ketika eker&a (Tu5u, 2004:3/).
.
7imingan priadi!sosial merupakan imingan yang memantu para sis#a dalam menghadapi dan memeahkan masalah!masalah priadi!
12
sosial seperti masalah pergaulan, penyesuaian diri, dn penyelesaian kon$lik (M. urya, 1-//:49) ;.
%rogram imingan dan kons eling priadi!sosial diutuhkan dalam meningkatkan kedisiplinan sis#a karena imingan priadi!sosial merupakan
imingan
untuk
memantu
para
individu
dalam
mengemangkan potensi priadi!sosial serta memeahkan eragai permasalahan priadi!sosial seperti penyesuaian diri dengan lingkungan. (yamsu >usu$, 200;:3/)
13
BAB II BIMBIN/AN P,IBADI*S0SIAL DAN KEDISIPLINAN SIS1A
A.
Konsep Disiplin %.
Pengertian disiplin
%eter M %hail (yamsu >usu$, 1-/-:21) mengemukakan istilah disiplin erasal dari ahasa latin yaitu disiplinaD yang meru&uk kepada kegiatan ela&ar menga&ar. %engertian terseut tidak &auh ereda dengan pendapat menurut %oer#adarminta (Bnarad&an, 2003:/) disiplin adalah latihan #atak dan atin agar segala peruatan seseorang sesuai dengan peraturan yang ada. elan&utnya "haplin dalam kamus lengkap %sikologi (2002: 13-) mengemukakan disiplineD (disiplin) diartikan seagai kontrol penguasaan diri dengan tu&uan menahan impuls yang tidak diinginkan, atau untuk mengeek keiasaan. onsep disiplin meru&uk pada peraturan norma dan atasan prilaku. *engan penanaman disiplin, individu diharapkan dapat erperilaku yang sesuai dengan peraturan terseut. "ro# (yamsu >usu$, 1-/-: 23) mengemukakan: !mplicit in the concept of discipline are "1 presense of
rules# regulations# standards# or other conduct determiners# and "2 the
14
control of implusive overt e$pressions of personal desires# interests# or ambitions in accordance with appropriate and acceptable societal standards (eara implisit konsep disiplin adalah (1) adanya aturan, patokan, standar, dan ketentuan nilai dan (2) ontrol erdasarkan kata hati, keinginan, minat, atau amisi yang sesuai dengan standar penerimaan masyarakat). 6urlok (1-/9: /2) mengemukakan disiplin erasal dari kata disipleD, yaitu seorang yang ela&ar atau sukarela#an yang mengikuti seorang pemimpin. elan&utnya dikemukakan &uga terdapat dua konsep mengenai disiplin, yaitu disiplin positi$ dan negati$. *isiplin yang positi$ yaitu disiplin yang entuknya self discipline dan self control# dalam arti disiplin yang positi$ mengarahkan pada motivasi dari dalam diri. *isiplin yang negati$ erhuungan dengan kontrol seseorang erdasarkan otoritas dari luar individu yang iasanya dilakukan seara terpaksa dan dengan ara yang kurang menyenagkan karena takut hukuman. indgren (>usu$, 1-/- : 21) mengemukakan terdapat tiga pengertian mengenai disiplin, yaitu : a.
%unishment (hukuman), hal ini erarti ah#a anak perlu dihukum (ila salah)
.
&ontrol by enforcing abedience or orderly conduct , erarti anak memerlukan seseorang yang mengontrol, mengarahkan, dan
1
mematasi tingkah lakunya. 'ndividu tidak mampu mengarahkan, mengontrol, dan mematasi tingkah lakunya sendiri.
c.
'raining that correct and strengthness# implikasi tu&uan disiplin itu adalah sel$ disipline (disiplin diri). +rtinya tu&uan latihan adalah memeri kesempatan kepada individu untuk melakukan sesuatu erdasarkan pengarahan dan kontrol dirinya. edisiplinan erasal dari kata disiplin. 'stilah disiplin erasal dari
ahasa latin()isciplina” yang menun&uk pada kegiatan ela&ar dan menga&ar.
edisiplinan
dalam
istilah
ahasa
'nggrisnya
yaitu
()iscipline” yang erarti: 1) terti, taat atau mengendalikan tingkah laku, penguasaan
diriE
2)
latihan
mementuk,
meluruskan
atau
menyempurnakan sesuatu, seagai kemampuan mental atau karakter moralE 3) hukuman yang dierikan untuk melatih atau memperaikiE 4) kumpulan atau sistemsistem peraturan!peraturan agi tingkah laku (Ma Millan dalam Tu5u, 2004:20). *isiplin &uga dapat erarti tata terti, ketaatan, atau kepatuhan kepada peraturan tata terti (*epdikud 1-//:20/). *alam ahasa 'ndonesia istilah disiplin kerap kali terkait dan menyatu dengan istilah tata terti dan ketertian. *engan demikian, kedisiplinan hal!hal yang erkaitan dengan ketaatan atau kepatuhan seseorang terhadap peraturan atau tata terti yang erlaku.
1;
edisiplinan adalah suatu kondisi yang teripta dan terentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menun&ukkan nilai!nilai ketaatan,
kepatuhan,
kesetiaan,
keteraturan
dan
atau
ketertian
(%ri&odarminto 1--4:23). Menurut +matemun (1-94:;) edisiplinan adalah keadaan terti dimana orang yang tergaung dalam organisasi tunduk pada peraturan yang telah ada dengan senang hati. Menurut Fkosis#oyo dan ahman (2000:-9), disiplin hakikatnya adalah pernyataan sikap mental individu maupun masyarakat yang menerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan ke#a&ian dalam rangka penapaian tu&uan. Menurut +rikunto (1--0:114), di dalam pemiaraan disiplin dikenal
dua
istilah
yang
pengertiannya
hampir
sama
tetapi
pementukannya seara erurutan. edua istilah adalah disiplin dan ketertian, ada &uga yang menggunakan istilah siasat dan ketertian. etertian menun&uk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti peraturan dan tata terti karena didorong oleh sesuatu dari luar misalnya karena ingin mendapat pu&ian dari atasan. elan&utnya pengertian disiplin atau siasat menun&uk pada kepatuhan seseorang dalam mengikuti tata terti karena didorong kesadaran yang ada pada kata hatinya. 'tulah seanya iasanya ketertian itu ter&adi dahulu, kemudian erkemang men&adi siasat. Tim kelompok ker&a Gerakan *isiplin 8asional tahun 1-- (2004:33) merumuskan pengertian disiplin seagai ketaatan 19
terhadap peraturan dan norma kehidupan masyarakat, erangsa dan ernegara yang erlaku yang dilaksanakan seara sadar dan ikhlas lahir atin, sehingga timul rasa malu terkena sanksi dan rasa takut terhadap Tuhan >ang Maha Fsa. %erilaku terseut diikuti erdasarkan keyakinan ah#a hal itulah yang enar dan keinsya$an ah#a hal itu erman$aat agi dirinya dan masyarakat. %ada sisi lain, disiplin adalah alat untuk meniptakan perilaku dan tata terti manusia seagai priadi maupun seagai kelompok masyarakat. *isiplin erarti hukuman atau sanksi yang eroot mengatur dan mengendalikan perilaku. %engertian kedisiplinan mengisyaratkan dalam pelaksanaan disiplin senantiasa meru&uk pada peraturan atau patokan!patokan yang men&adi unsur penentu perilaku. %eraturan disusun oleh kelompok masyarakat agar dalam setiap interaksi antar individu sesuai dengan harapan masyarakat. 8orma!norma atau aturan!aturan diperkenalkan kepada individu agar dihayati dan dapat ditanamkan seagai nilai dalam diri serta di#u&udkan dalam perilaku yang sesuai dengan harapan masyarakat. eenderungan disiplin diri individu dipengaruhi oleh kontrol diri aik kontrol yang ersi$at internal maupun eksternal. *engan adanya kontrol, individu akan menampilkan perilaku disiplin. %erilaku disiplin dapat mengarah pada disiplin positi$ maupun negati$. Menanamkan disiplin sis#a tidak terlepas dari adanya norma yang men&adi patokan tingkah laku individu. 8orma yang ada dalam 1/
lingkungan individu terseut er$ungsi seagai kontrol. ontrol perilaku individu teragi kedalam dua katagori yaitu internal control dan eksternal
control. *engan adanya kedua kontrol, individu akan menampilkan perilaku disiplin. %erilaku disiplin dapat mengarah pada disiplin yang positi$ maupun negati$. eenderungan disiplin positi$ dan negati$ tergantung kepada kontrol yang leih kuat dan ara pengontrolannya. emampuan
mengatur
diri
dapat
dimaknai
individu
akan
mempertimangkan perilaku yang ditampilkannya didasarkan pada aik uruk, enar!salah, serta erdampak aik atau tidak agi diri sendiri dan orang lain. emampuan untuk merenanak an kegiatan sendiri ini erarti individu mampu mengarahkan dan ertanggung &a#a atas perilakunya untuk menapai tu&uan yang diharapkan. 'ndividu yang memiliki disiplin, tidak hanya mampu menaati peraturan dengan dasar niat yang tulus, tetapi &uga mampu mengatur diri atau mengarahkan diri untuk menapai tu&uan yang diharapkan. Terdapat eragai
pola
atau
ara
umum
yang
dapat
digunakan
untuk
mendisiplinkan sis#a menurut 6urlok (1-9/: -3!-4) yaitu a.
*isiplin Atoriter *isiplin otoriter dapat erkisar antara pengendalian perilaku sis#a yang #a&ar hingga yang kaku yang tidak memeri keeasan ertindak, keuali sesuai dengan standar yang ditentukan. *isiplin otoriter selalu erarti mengendalikan melalui kekuatan eksternal 1-
dalam entuk hukuman, terutama hukuman adan. "ontoh: sis#a dierikan ke#a&ian oleh pihak sekolah untuk menaati peraturan disiplin yang diuat oleh sekolah, apaila tidak dilaksanakan sis#a akan mendapatkan hukuman ( %unishment) yang setimpal. is#a suka atau tidak dengan peraturan, sis#a #a&i melaksanakan disiplin yang diperintahkan sekolah dan sis#a tidak dierikan kesempatan untuk menyanggah atau ertanya mengenai tindak disiplin yang harus sis#a &alani. .
*isiplin yang lemah *isiplin yang lemah dierlakukan pada sis#a ukan karena ke#a&ian, tapi karena keiasaan. 7entuk disiplin yang lemah tidak aik &ika diiarkan melekat pada diri sis#a. Menurut teknik disiplin yang lemah, si#a akan ela&ar agaimana erperilaku dari setiap akiat peruatan nya. *engan demikian sis#a tidak perlu dia&arkan aturan!aturan, sis#a tidak perlu dihukum apaila salah, namun &uga tidak dieri hadiah apaila erperilaku sosial yang aik. 7entuk disiplin yang lemah mulai ditinggalkan karena tidak mengandung tiga unsur penting disiplin. Bnsur!unsur kedisiplinan meliputi tiga hal yaitu: 1) sikap mental ( mental attitude) yang merupakan sikap taat dan terti seagai hasil atau pengemangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalian #atak, 2) pemahaman yang aik mengenai sistem peraturan perilaku, norma, kriteria, dan 20
standar yang sedemikan rupa, sehingga pemahaman menumuhkan pengertian yang mendalam atau kesadaran, ketaatan akan aturan. 8orma, dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk menapai keerhasilan (sukses), 3) sikap kelakuan yang seara #a&ar menun&ukkan kesungguhan hati, untuk mentaati segala hal seara ermat dan terti (%ri&odarminto 1--4:23). .
*isiplin demokratis *isiplin demokratis menggunakan pen&elasan, diskusi dan penalaran untuk memantu sis#a mengerti mengapa perilaku tertentu diharapkan. Menekankan hak sis#a untuk mengerti aturan yang diuat dan sis#a memperoleh kesempatan mengemukakan pendapatnya apaila sis#a menganggap peraturan tidak adil. *iupayakan sis#a mengerti alasan adanya aturan!aturan, dan mengapa sis#a diharapkan mematuhi. 6ukuman atas pelanggaran yang dilakukan, disesuaikan dengan tingkat kesalahan, dan tidak lagi dengan ara hukuman $isik. %erilaku sosial yang aik, dan sesuai dengan harapan, dihargai terutama dengan pemerian pengakuan sosial dan pu&ian. 7erdasarkan paparan mengenai pengertian kedisiplinan dapat
disimpulkan kedisiplinan adalah sikap seseorang yang menun&ukkan ketaatan atau kepatuhan terhadap peraturan atau tata terti yang telah ada dan dilakukan dengan senang hati dan kesadaran diri. 7erdasarkan 21
pengertian, yang dimaksud kedisiplinan dalam penelitian adalah keadaan terti dimana sis#a seagai #arga sekolah harus tunduk pada peraturan atau tata terti sekolah dengan senang hati. (.
Uns"r*Uns"r Disiplin
6urlok (1-9/: /!-2), mengungkapkan unsur penting dalam disiplin yaitu a.
%eraturan %eraturan adalah pola yang di terapkan untuk eruat atau ertingkah laku. Tu&uan peraturan terseut adalah untuk memekali anak dengan pedoman perilaku yang diakui dalam situasi dan kelompok tertentu. %eraturan memiliki dua $ungsi penting, yaitu peraturan mempunyai nilai pendidikan dan $ungsi preventi$. =ungsi pendidikan seagai peraturan merupakan alat memperkenalkan perilaku yang disetu&ui anggota kelompok kepada anak. =ungsi preventi$ diseakan karena peraturan diharapkan dapat memantu mengekangmenegah perilaku yang tidak diinginkan. %eraturan dianggap e$ekti$ apaila setiap pelanggaran atas peraturan mendapat konsekuensi yang setimpal. +paila tidak ada konsekuensi, peraturan akan kehilangan maknanya. %eraturan yang e$ekti$ dapat memantu seorang anak merasa terlindungi sehingga anak tidak melakukan hal!hal yang tidak pantas. 'si setiap peraturan harus menerminkan huungan yang serasi antara anggota keluarga, 22
memiliki dasar yang logis untuk memuat eragai kei&akan, dan men&adi model perilaku yang harus ter#u&ud di dalam keluarga. %roses setiap peraturan dan larangan agi anak!anak ukan merupakan sesuatu yang dapat diker&akan seketika dan erlaku dalam &angka #aktu yang pan&ang. %eraturan dapat diuah agar dapat disesuaikan dengan peruahan keadaan, pertumuhan $isik, usia, dan kondisi saat ini dalam keluarga. .
6ukuman 6ukuman erasal dari kata ker&a latin punier dan erarti men&atuhkan hukuman kepada seseorang karena melakukan suatu kesalahan, perla#anan atau pelanggaran. 6ukuman mempunyai tiga $ungsi :
*ungsi pertama, menghalangi pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat. is#a tidak akan melakukan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat karena teringat akan hukuman yang dirasakan di #aktu lampau akiat tindakan.
*ungsi kedua dari hukuman adalah mendidik. eelum anak mengerti peraturan, anak dapat ela&ar suatu tindakan enar atau salah dengan mendapat hukuman karena melakukan tindakan yang salah dan tidak menerima hukuman apaila sis#a melakukan tindakan yang diperolehkan.
23
*ungsi ketiga dari hukuman adalah memeri motivasi untuk menghindari perilaku yang tidak diterima oleh masyarakat. %engetahuan tentang akiat tindakan yang salah perlu seagai motivasi untuk menghindari kesalahan. .
%enghargaan 'stilah penghargaanD erarti setiap entuk imalan adalah suatu hasil yang aik. %enghargaan tidak perlu erentuk materi, tetapi &uga dapat erupa kata!kata pu&ian, senyuman, atau tepukan di punggung dan elaian. %enghargaan mempunyai tiga peranan penting, yakni : (1) penghargaan mempunyai nilai mendidik, (2) penghargaan er$ungsi seagai moti$asi untuk mengulangi perilaku yang di setu&ui seara sosial, (3) tidak adanya penghargaan melemahkan perilaku.
d.
onsistensi onsistensi adalah tingkat keseragamanstailitas atau suatu keenderungan menu&u kesamaan. onsistensi memiliki $ungsi mendidik yang esar, memeri motivasi yang kuat untuk melakukan tindakan yang aik dalam masyarakat dan men&auhi tindakan uruk, mementuk perkemangan sis#a untuk menghormati peraturan! peraturan masyarakat seagai otoritas. is#a yang telah erdisiplin seara konsisten mempunyai motivasi yang leih kuat dan komitmen untuk erperilaku sesuai dengan standar sosial yang 24
erlaku dianding dengan sis#a yang erdisiplin seara tidak konsisten. 7erdasarkan paparan mengenai unsur!unsur kedisiplinan, dapat disimpulkan peraturan er$ungsi seagai pedoman perilaku, hukuman seagai akiat dari pelanggaran peraturan, penghargaan er$ungsi seagai penguatan positi$ untuk perilaku yang aik dan sesuai dengan peraturan yang erlaku, serta konsistensi dalam menaati peraturan dan ara yang digunakan untuk menga&arkan peraturan dan di#u&udkan dengan memiliki komitmen dalam melaksanakan peraturan. 2.
3enis*'enis Disiplin
*isiplin dikelompokkan men&adi dua &enis yaitu internal dan eksternal. *isiplin yang eksternal diseut disiplin yang negati$ (!), sedangkan disiplin yang internal diseut disiplin yang positi$(H). %andangan 6urlok (1-9/:/2), terdapat dua maam disiplin. *isiplin yang positi$ (H) sama artinya dengan pendidikan dan imingan karena menekankan pertumuhan dan perkemangan di dalam diri ( inner
growth) yang menangkup disiplin diri ( self discipline) dan pengendalian diri (self control). *isiplin yang negati$ (!) artinya pengendalian dengan kekuasaan luar yang iasanya dilakukan seara terpaksa dan dengan ara yang kurang menyenangka ndilakukan karena takut hukuman ( %unishment). endati demikian, disiplin tidak munul egitu sa&a melainkan hasil 2
ela&ar, yaitu proses interaksi dengan lingkungan. *isiplin akan tumuh apaila dilatih dan diina dengan ara pendidikan dan pemiasaan yang diterapkan melalui keteladanan yang dimulai se&ak dini. sis#a akan meniru keiasaan orang yang leih de#asa, karena diperlukan teladan yang mampu memuka pikiran dan tingkah laku sis#a agar melakukan sesuatu dengan sungguh!sungguh dan ertanggung &a#a. edisplinan akan terus erkemang sampai sis#a eran&ak de#asa dan kedisiplinan yang tumuh dalam dirinya akan semangkin kuat. %erilaku disiplin yang dilakukan oleh individu diartikan seagai ketaatan terhadap peraturan dan norma, erdasarkan kesadaran diri erdasarkan kendali diri (internal control). *iartikan &uga seagai
eksternal control yang telah terinternalisasikan pada diri individu, sedangkan disiplin yang negati$ adalah ketaatan yang di dasarkan kepada kendali dari luar. 7erdasarkan uraian mengenai &enis!&enis kedisiplinan, terdapat dua &enis disiplin, yaitu 1) disiplin yang positi$ yang diterapkan melalui pendidikan dan imingan, yang dalam hal ini disiplin leih menekankan pada perkemangan diri individu yang dimulai dari diri sendiri dan mengarah kepada perilaku pengendalian diri individu itu sendiriE dan 2) disiplin yang negati$ yakni disiplin yang diterapkan melalui hukuman dimana individu akan melakukan kedisiplinan kerena unsur keterpaksaan.
2;
4.
Pe!#ent"kan Disiplin
Terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi dan mementuk disiplin individu, yaitu : mengikuti dan mentaati peraturan, kesadaran diri, alat pendidikan, dan hukuman. Tulus Tu5u (2004:4/!4-) mengemukakan alasannya yaitu : a.
esadaran diri seagai pemahaman diri disiplin dianggap penting agi keaikan dan keerhasilan dirinya. esadaran diri men&adi moti$ sangat kuat ter#u&udnya disiplin.
.
%engikutan dan ketaatan seagai langkah penerapan dan praktik atas peraturan yang mengatur perilaku individunya. Tekanan dari luar dirinya seagai upaya mendorong, menekan dan memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang sehingga peraturan diikuti dan dipraktekan.
.
+lat pendidikan untuk mempengaruhi, menguah, memina dan mementuk perilaku yang sesuai dengan nilai!nilai yang ditentukan atau dia&arkan.
d.
6ukuman seagi upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kemali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. Tulus Tu5u (2004: 4) mengemukakan eerapa $aktor lain yang erpengaruh pada pementukan disiplin sis#a, yaitu:
29
a.
Teladan, peruatan dan tindakan yang kerap kali leih esar pengaruhnya diandingkan dengan kata!kata. "ontoh dan teladan disiplin orang tua, kepala sekolah, dan guru!guru sangat erpengaruh terhadap disiplin para sis#a.
.
ingkungan erdisiplin, seseorang dapat &uga dipengaruhi oleh lingkungan. apaila erada di lingkungan erdisipli n, seseorang dapat tera#a oleh lingkungan terseut. alah satu iri manusia adalah kemampuannya eradaptasi dengan lingkungan.
*engan
potensi
adaptasi,
sis#a
dapat
mempertahankan hidupnya. .
atihan erdisiplin, disiplin dapat diapai dan dientuk melalui proses latihan dan keiasaan artinya, melakukan disiplin seara erulang!ulang dan memiasakannya dalam praktek disiplin sehari!hari. Melalui latihan dan memiasakan diri, disiplin akan terentuk dalam diri sis#a.
7erdasarkan paparan mengenai $aktor kedisiplinan, hal terpenting dalam pementukan disiplin sis#a yaitu kesadaran diri dalam diri sis#a sendiri. +paila sis#a memiliki pemikiran positi$ terhadap disiplin dalam arti disiplin ukan suatu paksaan, memuat sis#a memiliki keyakinan tersendiri
terhadap
disiplin.
=aktor
lain
yang
menyeakan pementukan disiplin yaitu lingkungan.
2/
memungkinkan
7agaimana lingkungan mampu memeri ontoh, meyakinkan dan menga&ak sis#a untuk erdisiplin. e&alan dengan pementukan disiplin, Maman ahman (Tulus Tu5u 2004: 0) mengungkapkan pemiasaan disiplin di sekolah erpengaruh positi$ agi kehidupan sis#a di masa akan datang. %ada mulanya disiplin merupakan sesuatu yang mengekang keeasan. +paila aturan dirasakan seagai sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi seara sadar untuk keaikan dirinya dan sesama, lama!lama akan men&adi suatu keiasaan yang aik menu&u arah disiplin diri. *isiplin tidak lagi merupakan aturan yang datang dari dalam dirinya sendiri, suatu hal yang #a&ar dalam kehidupan sehari!hari. oegeng %ri&odarminto erpedapat (Tulus Tu5u, 2004: 0) pementukan disiplin, ter&adi karena alasan disiplin: a.
Tumuh dan dapat diina, melalui latihan, pendidikan, penanaman keiasaan dan keteladanan. %eminaan kedisiplinan dimulai dari lingkungan keluarga se&ak kanak!kanak.
.
*apat ditanam mulai dari tiap!tiap individu dari unit paling keil, organisasi atau kelompok.
.
*iproses melalui peminaan se&ak dini, se&ak usia muda, dimulai dari keluarga dan pendidikan.
d.
eih mudah ditegakkan apaila munul dari kesadaran diri.
e.
*apat diontohkan oleh atasan atau a#ahan. %roses pementukan disiplin harus dimulai dari dalam diri, keluarga dan lingkungan 2-
sekitar. %roses pementukan disiplin akan er&alan aik apaila individu mempunyai komitmen yang kuat terhadap dirinya. 5.
Perke!#angan Disiplin
%erilaku disiplin erkemang pada individu, implikasinya dapat dilakukan intervensi sehingga ter$asilitasi proses perkemangan disiplin dan dapat diapai kematangan. %erkemangan disiplin dipengaruhi oleh : 1.
%ola asuh da n kontrol yang dilakukan oleh orang tua (or ang de#asa) terhadap perilaku. %ola asuh orang tua mempengaruhi agaimana anak erpikr, erperasaan dan ertindak. Arang tua yang dari a#al menga&arkan dan mendidik anak untuk memahami dan mematuhi aturan akan mendorong anak untuk mematuhi aturan. %ada sisi lain anak yang tidak pernah dikenalkan pada aturan akan erperilaku tidak eraturan.
2.
pemahaman tentang diri dan motivasi %emahaman terhadap siapa diri, apa yang diinginkan diri dan apa yang dapat dilakukan oleh diri sendiri agar hidup men&adi leih nyaman, menyenangkan,sehat dan sukses memuat individu memeuat perenanaan hidup dan mematuhi perenanaan yang diuat.
3.
huungan sosial dan pengaruhnya terhadap individu. elasi sosial dengan individu maupun lemaga sosial memaksa individu memahami aturan sosial dan melakukan penyesuaian diri agar dapat diterima seara sosial. @ika dalam suatu masyarakat erkemang 30
udaya ersih tentu akan sangat tidak nyaman manakala kita memuat sampah semarang dan semua orang melihat kita menyatakan keheranan dan menun&ukkan perilaku yang dilakukan adalah salah. 6.
7aktor*aktor yang Me!pengar"i Disiplin
*isiplin sis#a dipengaruhi oleh tiga $aktor yaitu keluarga, sekolah, dan masyarakat. Bnarad&an (2003: 22!32) mengungkapkan mengenai terentuknya disiplin seagai tingkah laku yang erpola dan teratur dipengaruhi oleh dua $aktor yaitu. a.
=aktor 'ntern =aktor intern yang dimaksid adalah unsur!unsur yang ada dalam diri manusia yang meliputi keadaan $isik dan psikis. ondisi $isik sis#a yang sehat akan dapat menunaikan tugas!tugas yang ada dengan aik. *engan penuh vitalitas dan tenang, sis#a dapat mengatur #aktu untuk mengikuti eragai kegiatan seara seimang dan lanar. is#a menyadari dialik norma atau peraturan, terdapat nilai!nilai tertentu yang erguna agi dirinya dan orang lain. ondisi psikis sangat mempengaruhi disiplin sis#a. ama halnya dengan kondisi $isik, kondisi psikis yang sehat dapat menghayati norma!norma yang erlaku dalam keluarga dan masyarakat. *engan demikian, kondisi $isik dan psikis akan sangat 31
mempengaruhi sis#a dalam mengemangkan disiplin dalam dirinya. +paila salah satu agian dalam kondisi yang tidak sehat akan terganggu, maka penghayatan dan ketaatan terhadap norma yang erlakupun akan terhamat. .
=aktor Fkstern 1)
eluarga eluarga seagai tempat pertama dan utama peminaan priadi merupakan salah satu $aktor yang sangat penting dalam menanamkan disiplin. eluarga mempengaruhi dan menentukan perkemangan priadi anak dikemudian hari. eluarga
dapat
men&adi
$aktor
pendukung
maupun
penghamat upaya peminaan. eluarga yang aik ialah keluarga yang menghayati dan menerapkan norma!norma moral dan agama yang dianutnya. Arang tua memegang peranan penting agi pengemangan dan peminaan disiplin anggota keluarga, karena selain menga&arkan kepriadian orang tuanya sendiri (teladan) , seperti ara eriara, ara menerapkan peraturan dan konsekuensinya kalau dilanggar akan memerikan #arna tertentu pada disiplin a#al. 2)
ekolah %eminaan dan pendidikan disiplin di sekolah ditentukan oleh kondisi sekolah terseut. ondisi sekolah yang dimaksud 32
adalah ada atau tidaknya sarana yang diperlukan agi kelanaran proses ela&ar menga&ar yang meliputi : gedung sekolah, sarana dan prasarana ela&ar lengkap, tenaga pendidik dan penga&ar, serta sarana pendidik lainnya. Tenaga pendidik dan penga&ar yang memenuhi kuali$ikasi tertentu dan menun&ukan sikap pro$esional dalam mendidik dan menga&ar sis#a dapat mempengaruhi perkemanga n sis#a khususnya sikap disiplin sis#a. ondisi ruangan!ruangan kelas dan sarana $isik sekolah lainnya yang nyaman lengkap dengan ventilasi udara yang ukup dan men&adikan suasana yang
menyenagkan
dalam
proses
ela&ar
menga&ar,
kemungkinan esar keerhasil an dalam peminaan disiplin sis#a akan terapai. 7eerapa hal yang perlu diiasakan seara teratur dalam diri anak. alah satunya yang memiliki kaitan erat dengan disiplin yaitu #aktu. is#a perlu dilatih untuk menyelesaikan setiap tugas atau kegiatan sesuai dengan #aktu yang ditentukan. "ontoh lain, sis#a dierikan pengetahuan dan dilatih untuk menerapkan tata krama dan sopan santun dalam pergaulan seperti ara erpakaian yang meliputi keersihan dan kerapihan. 3)
Masyarakat
33
Masyarakat seagai suatu lingkungan daripada keluarga dan sekolah turut menetukan erhasil tidaknya peminaan dan pendidikan disiplin. ituasi masyarakat tidak selamanya konstan
atau
stail,
situasi
dapat
menghamat
atau
memperlanar terentuknya disiplin anggota masyarakat. 8.
Pentingnya Disiplin
etiap individu memutuhkan disiplin apaila ingin ahagia dan men&adi orang yang aik penyesuaiannya, melalui disiplin sis#a dapat ela&ar erperilaku dengan ara yang diterima masyarakat dan seagai hasilnya diterima oleh kelompok sosial (6urlok, 1-9/: /3). Tu5u (2004: 34) mengemukakan disipli n diperlukan oleh siapapun dan dimanapun, diseakan dimana pun seseorang erada, selalu ada peraturan atau tata terti. Maman ahman (Tu5u 2004: 3) mengemukan pentingnya disiplin agi para sis#a seagai erikut: a.
Memeri
dukungan
agi
teriptanya
perilaku
yang
tidak
menyimpang .
Memantu individu memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan.
.
"ara meny elesaikan tun tutan yang ingin ditun&ukan individu terhadap lingkungannya.
d.
Mengatur keseimangan, keinginan individu satu dengan individu lainnya. 34
e.
Men&auhi individu melakukan hal!hal dilarang.
$.
Mendorong individu melakukan hal!hal yang aik dan enar
g.
'ndividu ela&ar hidup dengan keiasaan!keiasaan yang a ik, positi$, dan erman$aat aginya dan lingkungannya.
h.
eiasaan aik menyeakan ketenangan &i#a dan lingkungannya.
Tu5u (2004: 39) mengungkapkan alasan pentingnya disiplin seagai erikut: a.
*engan disiplin yang munul karena kesadaran diri, sis#a erhasil dalam ela&arnya. ealiknya, sis#a yang kerap kali melanggar ketentuan sekolah pada umumnya terhamat optimalisasi potensi dan prestasinya.
.
Tanpa disiplin yang aik, suasana sekolah dan kelas, men&adi kurang kondusi$ agi kegiatan pemela&aran. eara positi$, disiplin memeri dukungan lingkungan yang tenang dan terti agi proses pemela&aran.
.
Arang tua senantiasa erharap, di sekolah anak!anak diiasakan dengan norma!norma, nilai kehidupan dan disiplin. *engan demikian anak!anak dapat men&adi individu yang terti, teratur dan disiplin
3
d.
*isiplin merupakan &alan agi sis#a untuk sukses ela&ar dan kelak ketika eker&a. esadaran pentingnya norma, aturan, kepatuhan dan ketaatan merupakan prasyarat kesuksesan seseorang. *engan adanya keteraturan dan keterarahan hidup manusia terdapat
kedamaian, keahagiaan, dan keerhasilan yang merupakan damaan setiap insan. eutuhan dan harapan akan kondisi seperti di atas mendorong manusia untuk memiliki disiplin. Manusia merupakan makhluk sosial maka man$aat disiplin akan dirasakan oleh priadi yang ersangkutan serta lingkungan sekitarnya. 9.
Peran Sekola dala! Menana!kan Disiplin Siswa
%erilaku sis#a terentuk dan dipengaruhi oleh eragai $aktor, antara lain $aktor keluarga, masyarakat, dan sekolah. Tidak dapat dipungkiri sekolah merupakan salah satu $aktor dominan dalam mementuk dan mempengaruhi perilaku sis#a. Tu5u (2004: 13) mengemukakan di sekolah seorang sis#a erinteraksi dengan sis#a lain, dengan para guru, serta pega#ai yang erada dalam komponen! komponen sekolah. ikap, teladan, peruatan dan perkataan para guru yang dilihat dan di dengar serta dianggap aik oleh sis#a dapat meresap masuk egitu dalam ke dalam hati sanuarinya. Guru seagai pendidik mempunyai peranan penting dalam mengemangkan disiplin sis#a. Tanggung &a#a pokok guru ukan hanya memantu sis#a menguasai in$ormasi dan keterampilan aru, 3;
namun
seenarnya
guru memiliki
tanggung &a#a yang leih.
%engemangan disiplin, guru memiming sis#a agar memiliki pemahaman tentang peraturan atau norma!norma dan dapat erperilaku sesuai dengan peraturan atau norma terseut. yamsu >usu$ (1-/-: ;0) mengemukakan eerapa hal yang perlu men&adi perhatian guru yaitu: a.
Guru hendaknya men&adi model a gi sis#a Guru hen daknya erperilaku yang menerminkan nilai!nilai moral, sehingga dia men&adi figure central agi sis#a dalam menter&emahkan nilai!nilai terseut dalam perilakunya. Guru seagai model, erarti guru telah mener&emahkan nilai!nilai terseut pada dirinya, seperti erlaku &u&ur, erdisiplin diri dalam melaksanakan tugas, ra&in ela&ar, dan ersikap optimis dalam menghadapi persoalan!persoalan hidup.
.
Guru hendaknya memahami dan menghargai priadi sis#a 1)
Guru hendaknya memahami setiap sis#a memiliki keleihan dan kekurangannya.
2)
Guru mau menghargai pendapat sis#a.
3)
Guru hendaknya tidak mendominasi sis#a.
4)
Guru hendaknya tidak menemooh sis#a.
)
Guru memerikan pu&ian kepada sis#a yang erperilaku atau erprestasi aik.
.
Guru memerikan imingan kepada sis#a 39
1)
Mengemangkan iklim kelas yang eas dari ketegangan dan yang ernuansa memantu perkemangan sis#a.
2)
Memerikan in$ormasi tentang ara!ara mengemangkan disiplin.
3)
Mengadakan dialog dengan sis#a tentang tu&uan dan man$aat peraturan yang di tetapkan di sekolah.
4)
Memantu sis#a untuk mengemangkan keiasaan yang aik.
)
Memantu mengemangkan sikap positi$ sis#a terhadap disiplin.
;)
Memantu sis#a yang mengalami masalah.
9)
Memerikan in$ormasi tentang nilai!nilai yang erlaku, dan mendorongnya agar erperilaku sesuai nilai!nilai terseut.
ekolah &uga merupakan #ahana pendidikan dimana para sis#a diiasakan
dengan nilai!nilai
tata terti sekolah dan nilai!nilai
pemela&aran seagai idang studi yang dapat meresap kedalam kesadaran hati nuraninya (Tu5u 2004: 11). ekolah dengan tata tertinya mempunyai $ungsi seagai kontrol sosial. Tata terti yang dimiliki oleh sekolah dierlakukan dengan tu&uan agar men&adi patokan perilaku masing!masing sis#a, dan &uga agar tidak ter&adi penyalahgunaan hak antar sesama sis#a.
3/
on$$ (Bnarad&an, 2003: 11) erpendapat untuk memuat seseorang men&adi disiplin, dilakukan suatu intervensi disiplin. edisiplinan ertu&uan agar kelak sis#a memiliki disiplin yang dihayati seagai nilai dalam diri dan di#u&udkan dalam perilaku yang sesuai denga aturan yang erlaku. %erilaku disiplin yang ditampilkan sis#a ukan karena paksaan dari pihak yang leih otoriter melainkan dorongan dari dalam diri sis#a.
B.
Konsep Dasar Bi!#ingan %.
Pengertian Bi!#ingan Pri#adi*Sosial
yamsu >usu$ (200;: 30) mengartikan imingan seagai proses pemerian antuan (process of helping) kepada sis#a agar mampu memahami
potensi
diri
dan
lingkungannya,
menerima
diri,
mengemangkan dirinya seara optimal, dan menyesuaikan diri seara positi$ dan konstrukti$ terhadap tuntutan norma kehidupan (agama dan udaya) sehingga menapai kehidupan yang ermakna (erahagia), aik seara personal maupun sosialD ukardi (2002: 20) erpendapat imingan merupakan proses pemerian antuan kepada seseorang atau sekelompok orang seara terus! menerus dan sistematis oleh guru pemiming agar individu atau sekelompok individu men&adi priadi yang mandiri. emandirian yang men&adi tu&uan usaha imingan menangkup lima $ungsi pokok yang hendaknya di&alankan oleh priadi mandiri, yaitu mengenal diri sendiri
3-
dan lingkungan seagaimana adanya, menerima diri sendiri dan lingkungan
seara
positi$
dan
dinamis,
mengamil
keputusan,
mengarahkan diri sendiri dan me#u&udkan diri yang mandiri. ayanan imingan di de$inisikan para ahli dengan ara yang er$ariasi, namun meru&uk pada kepada hakikat, tu&uan dan prosedur yang serupa, yang ringkas dikemukakan oleh Makmun (200: 229) seagai erikut. a.
ayanan imingan ( guidance services) merupakan antuan yang dierikan kepada individu tertentu.
.
ayanan imingan ertu&uan agar yang ersangutan dapat menapai tara$ perkemangan dan keahagiaan seara optimal.
.
*engan layanan imingan, sis#a dapat men&alani proses pengenalan, pemahaman, penerimaan, penghargaan, per#u&udan, serta penyesuaian diri, aik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap lingkungannya *ari
ketiga
pendapat
mengenai
layanan
imingan
dapat
disimpulkan imingan merupakan proses pemerian antuan yang dierikan kepada sis#a yang dilakukan seara erkesinamungan supaya sis#a dapat memahami dirinya sehingga sis#a sanggup mengarahkan dirinya dan dapat ertindak seara #a&ar sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan, keluarga dan masyarakat, serta kehidupan pada umumnya. 40
etelah diahas mengenai pengertian imingan erdasarkan para ahli, erikut akan diahas pula pengertian imingan priadi!sosial. 7imingan priadi merupakan upaya untuk memantu individu dalam menemukan dan mengemangkan priadi yang eriman dan ertak#a kepada Tuhan >ang Maha Fsa, mantap dam mandiri serta sehat &asmani dan rohani. 7imingan sosial merupakan upaya untuk memantu individu dalam mengenal dan erhuungan dengan lingkungan sosial yang dilandasi udi pekerti luhur dan tanggung &a#a. 7imingan priadi sosial erarti upaya untuk memantu individu dalam menghadapi keadaan atinnya sendiri dan mengatasi kon$lik! kon$lik dalam diri dalam upaya mengatur dirinya sendiri di idang kerohanian, pera#atan &asmani, pengisian #aktu luang, penyaluran na$su seksual dan seagainya, serta upaya memantu individu dalam memina huungan sosial di eragai lingkungan (pergaulan sosial) (inkel, 1--9:142). Moh. urya (1-//:49) mengemukakan de$inisi imingan priadi! sosial, yaitu: 7imingan priadi sosial merupakan imingan yang memantu para sis#a dalam menghadapi dan memeahkan masalah! masalah sosial priadi seperti masalah pergaulan, penyelesaian kon$lik, dan penyesuaian diri. %ada seting sekolah, de$inisi imingan konseling priadi!sosial yaitu layanan imingan untuk memantu sis#a agar menemukan dan 41
mengemangkan priadi yang eriman dan ertaI#a kepada Tuhan >MF, mantap dan mandiri dalam men&alani kehidupan pendidikannya, sehat &asmani dan rohani serta mampu mengenal dengan aik dan erinteraksi dengan lingkungan sosialnya serta ertanggung &a#a. 7imingan priadi sosial menurut @untika (2003: 21) merupakan imingan untuk memantu individu dalam memeahkan masalah! masalah priadi sosial. Menurut inkel (1--1: 129) imingan priadi sosial erarti imingan dalam menghadapi keadaan atinnya sendiri dan mengatasi pergumulan!pergumulan dalam hatinya sendiri dalam mengatur dirinya sendiri di idang kerohanian, pera#atan &asmani, pengisian #aktu luang, penyaluran na$su seksual, dan seagainya, serta imingan dalam memina huungan kemanusi aan dengan sesama di eragai lingkungan (pergaulan sosial). Masalah yang tergolong dalam masalah!masalah priadi sosial adalah masalah yang erhuungan dengan sesama teman, guru, serta karya#an sekolah lainnya, pemahaman si$at dan kemampuan diri, penyesuaian diri dengan lingkungan pendidikan dan masyarakat tempat mereka tinggal, dan penyelesaian kon$lik. 7imingan
priadi
sosial
diarahkan
untuk
memantapkan
kepriadian dan mengemangkan kemampuan individu dalam menangani masalah!masalah dirinya. 7imingan merupakan layanan yang mengarah pada penapaian priadi yang seimang dengan memperhatikan keunikan 42
karakteristik priadi serta ragam permasalahan yang dialami oleh individu. 7imingan priadi!sosial dierikan dengan ara meniptakan lingkungan
yang
kondusi$,
interaksi
pendidikan
yang
akra,
mengemangkan sistem pemahaman diri, dan sikap!sikap yang positi$, serta keterampilan!keterampilan priadi sosial yang tepat. 7erdasarkan rumusan!rumusan mengenai imingan priadi!sosial, imingan priadi sosial merupakan upaya memantu individu untuk mengemangkan keseluruhan potensi priadinya seara mantap, terarah dan erkelan&utan aik yang menyangkut kemampuan intrapersonal maupun kemampuan interpersonal. Melihat dari eerapa de$inisi mengenai imingan priadi!sosial, maka dapat disimpulkan, sis#a atau individu tidak dapat terlepas dari lingkungan sosial. 'ndividu terus erkemang dan tumuh dengan antuan lingkungan sosial. Tidak ada manusia yang mampu tumuh dan erkemang tanpa dukungan dan pengaruh lingkungan sosialnya. (.
Urgensi Bi!#ingan dan Konseling Pri#adi*Sosial
%ada dasarnya imingan tidak hanya er$ungsi untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi individu (kurati$), melainkan memiliki $ungsi
lain
yaitu
seagai
upaya
penegahan
(preventi$)
dan
pengemangan (developmental). ynn 7ullard (*alam yamsu >usu$, 1--/:9/) mengungkapkan untuk melakukan re$ormasi (pemaharuan) program imingan dan konseling seara tepat, maka 43
layanan!
layanannya harus diintegrasikan ke dalam program!program yang erorientasi pengemangan, yang memantu para sis#a mengemangkan dan mempraktekkan kompetensi!kompetensinya. 7imingan konseling yang erorientasi pengemangan tidak hanya di$ungsikan untuk memantu individu ketika permasalahan munul, melainkan leih kepada seelum permasalahan ter&adi dan upaya memantu individu menapai sel$ development al dan sel$ realiJation. 6al!hal yang dipandang positi$ yang ada pada diri individu di&aga agar tetap
aik.
*engan
demikian,
individu
dapat
memelihara
dan
mengemangkan eragai potensi dan kondisi positi$ dalam rangka perkemangan dirinya seara mantap dan erkelan&utan (+.. 8ayak, 1--9:). 7imingan priadi!sosial merupakan salah satu imingan yang sangat penting agi setiap sis#a. is#a tidak mungkin terlepas dari lingkungan sosial, dari upaya pengemangan diri dan memenuhi keutuhan untuk erhuungan dengan lingkungannya. 2.
&"'"an Bi!#ingan Pri#adi*Sosial
7erkaitan dengan imingan priadi!sosial, +sosiasi 7imingan dan onseling 'ndonesia (2009: 1/!1-) merumuskan tu&uan imingan dan konseling untuk aspek priadi!sosial seagai erikut: a.
Memiliki komitmen yang kuat dalam mengamalkan nilai!nilai keimanan dan ketak#aan terhadap Tuhan >ang Maha Fsa, aik 44
dalam kehidupan priadi, keluarga, pergaulan dengan teman seaya, sekolah, tempat ker&a, maupun masyarakat pada umumnya. .
Memiliki sikap toleransi terhadap umat eragama lain, dengan saling menghormati dan memelihara hak dan ke#a&iannya masing! masing.
.
Memiliki pema haman tentang iram a kehidupan yang ersi$at $luktuati$ antara yang menyenagkan dan tidak menyenagkan, serta mampu meresponnya seara positi$ sesuai dengan a&aran agama yang dianutnya.
d.
Memiliki pemahaman dan penerimaan diri seara o&ekti$ dan konstrukti$, aik yang
terkait dengan keunggulan maupun
kelemahan, aik $isik maupun psikis. e.
Memiliki sikap positi$ atau respek terhadap diri sendiri dan orang lain.
$.
Memiliki kemampuan melakukan pilihan seara sehat.
g.
7ersikap respek terhadap orang lain, menghormati atau menghargai orang lain, tidak meleehkan martaat atau harga dirinya.
h.
Memiliki rasa tanggung &a#a yang di #u&udkan dalam entuk komitmen, terhadap tugas dan ke#a&iannya.
i.
Memiliki kemampuan erinteraksi sosial ( human relationship), yang di#u&udkan dalam entuk persahaat an, persaudaraan atau silaturahmi dengan sesama manusia. 4
&.
Memiliki kemampuan dalam menyelesaikan kon$lik (masalah) aik ersi$at internal (dalam diri sendiri) maupun orang lain.
k.
Memiliki kemampuan untuk mengamil keputusan seara e$ekti$. @untikan 8urihsan (2003:-) menyatakan tu&uan imingan priadi! sosial pada akhirnya memantu individu dalam menapai (1) keahagiaan hidup priadi seagai makhluk tuhanE (2) kehidupan yang produkti$dan e$ekti$ dalam masyarakatE (3) hidup ersama dengan individu lain dan E (4) harmon i antara ita!ita mereka dengan kemauan yang dimilikinya. *apat disimpulkan tu&uan imingan priadi!sosial yang harus
dikemangkan dalam program layanan imingan dan konseling adalah mem$asilitasi
sis#a
dalam
mengemangkan
kemampuan
dalam
mengatasi masalah!masalah priadi dan sosial sis#a. etidakdisiplinan sis#a dalam mematuhi peraturan!peraturan di sekolah indikasi rendahnya kedisiplinan sis#a di sekolah. etidakmampuan sis#a dalam mematuhi peraturan!peraturan yang ada di sekolah merupakan salah satu masalah priadi!sosial yang men&adi hamatan agi sis#a untuk mengemangkan kedisiplinan seara optimal. 7imingan priadi!sosial ertu&uan untuk menguah konsep diri yang tidak mantap dan meningkatkan keimanan dan ketaI#aan kepada Tuhan >ang Maha Fsa dan mementuk priadi yang mampu menyelesaikan permasalahannya sendiri, dan terampil dalam melakukan interaksi dengan lingkungan sosialnya. Manakala 4;
peraturan atau norma telah men&adi milik sis#a, dalam arti telah memahami, menghayati, dan men&adikan norma seagai pedoman perilakunya, erarti sis#a telah mampu menyerap atau menginternalisasi norma atau nilai!nilai. is#a yang telah mampu menyerap nilai, erarti sis#a telah memiliki sikap disiplin. 4.
7"ngsi Bi!#ingan Pri#adi*Sosial
=ungsi imingan priadi!s osial yang diungkapkan Totok dalam ima %uspita (2009: 49!4-). a.
7eruah menu&u pertumuhan. *alam imingan priadi!sosial, konselor seara erkesinamungan mem$asilitasi individu agar ia mampu men&adi agen peruah ( agent of change ) agi dirinya dan lingkungannya. onselor &uga erusaha memantu individu sedemikian rupa sehingga individu mampu menggunakan segala sumer daya yang dimilikinya untuk eruah.
.
%emahaman diri seara penuh dan utuh. 'ndividu memahami kelemahan dan kekuatan yang ada dalam dirinya, serta kesempatan dan tantangan yang ada diluar dirinya. %ada dasarnya melalui imingan priadi!sosial diharapkan individu mampu menapai tingkat kede#asaan dan kepriadian yang utuh dan penuh seperti yang diharapkan, sehingga individu tidak memiliki kepriadian yang terpeah lagi dan mampu mengintegrasi diri dalam segala aspek kehidupan seara utuh, selaras,serasi, dan seimang. 49
.
7ela&ar erkomunikasi yang leih sehat. *alam hal ini, imingan priadisosial dapat er$ungsi seagai media latihan agi individu untuk erkomunikasi seara leih sehat dengan lingkungannya.
d.
7erlatih tingkah laku ar u yang le ih sehat. *alam hal ini , imingan
priadisosial
digunakan
seagai
media
untuk
meniptakan dan erlatih perilaku aru yang leih sehat. e.
7ela&ar mengungkapkan di ri seara penuh dan ut uh. Melalui imingan
priadi!sosial
diharapkan
individu
dapat
dengan
spontan, kreati$, dan e$ekti$ dalam mengungkapkan perasaan, keinginan, dan inspirasinya. $.
'ndividu mampu ertahan. Melalui imingan priadi!sosial diharapkan individu dapat ertahan dengan keadaan saat ini, dapat menerima keadaan dengan lapang dada, dan mengatur kemali kehidupannya dengan kondisi yang aru.
g.
Menghilangkan
ge&ala!ge&ala
yang
di$ungsional.
onselor
memantu individu dalam menghilangkan atau menyemuhkan ge&ala yang mengganggu seagai akiat dari krisis. apaila konselor tidak mampu menghilangkan seara tuntas, setidaknya melalui imingan memperkeil
priadi!sosial ge&ala
individu
keanormalan,
er$ungsi kemali seara maksimal.
4/
mampu sehingga
mengurangi individu
dan dapat
*engan tu&uan dan $ungsi dari imingan priadi!sosial, diharapkan individu mampu mengatasi permasalahan interpersonal dengan aik. 5.
Peran Bi!#ingan dan Konseling dala! Menge!#angkan Disiplin Siswa
+nak ekolah Menengah e&uruan (M) termasuk katagori rema&a, tepatnya masa rema&a madya. Menurut onopka (%ikunas, 1-9; dalam >usu$, 200: 1/4) mengklasi$ikasikan masa rema&a men&adi tiga yang Kmeliputi : (a) masa rema&a a#al 12!1 tahun, () masa rema&a madya 1!1/ tahun, () rema&a akhir 1-!22 tahun. Melihat tahapan dari setiap masa rema&a, rema&a adalah individu yang enderung leih anyak melakukan hal negati$, leih senang erada pada lingkungan teman daripada keluarga, masa penarian &ati diri dan penentuan kepriadian serta penemuan pendirian hidup. ema&a seagai aset angsa yang merupakan harapan semua orang. Masyarakat tidak hanya menuntut rema&a untuk erperilaku aik, tetapi &uga memuat rema&a agar selalu ertanggung &a#a atas apa yang dilakukannya. ema&a adalah sis#a yang sedang erapa dalam proses erkemang kearah kematangan. *alam men&alani proses perkemangan, tidak semua rema&a dapat menapainya dengan mulus. *iantara sis#a!sis#a masih anyak yang mengalami masalah, yaitu yang menampilkan sikap dan perilaku menyimpang, tidak #a&ar seperti : memolos dari sekolah, ta#uran, tindak kriminal, mengkomsumsi minuman keras (miras), 4-
men&adi peandu napJa, dan $ree seL (erhuungan adan seelum menikah). ema&a senantiasa terlena dengan dunianya, rema&a tidak lagi peduli dengan tuntutan dari lingkungan sekitar yang harus rema&a laksanakan. ema&a selalu menuntut dirinya untuk mendapatkan hak yang selayaknya rema&a harus dapatkan, tanpa menghiraukan ke#a&ian yang harus rema&a lakukan. eperti halnya di sekolah, rema&asis#a elum sepenuhnya melaksanakan ke#a&ian seagai seorang sis#a, misalnya dalam aturan tata terti, dan pelaksanaan disiplin. eagai makhluk sosial yang selalu terkait dan erhuungan dengan orang lain, diperlukan norma, nilai dan peraturan untuk mengatur agar kehidupan dan kegiatan individu dapat er&alan harmonis dengan lingkungannya dan tidak menimulkan masalah aik pada dirinya sendiri maupun lingkungan dimana individu itu erada. *isiplin erguna untuk menyadarkan seseorang, sis#a perlu menghargai orang lain dengan ara mentaati dan mematuhi peraturan yang erlaku. etaatan dan kepatuhan tertentu yang mematasi individu agar tidak merugikan pihak lain, sehingga huungan dengan sesama men&adi aik dan lanar. 6urlok (1-9/: /3) mengemukan setiap rema&a memutuhkan disiplin apaila rema&a ingin ahagia dan men&adi orang yang aik penyesuaiannya. *isiplin ela&ar dengan ara erperilaku yang diterima masyarakat sehingga dapat diterima kelompok sosial, sehingga 0
pada akhirnya rema&a mampu erdisiplin dimanapun rema&a erada. 7eriara mengenai disiplin dalam huungannya dengan imingan dan konseling, terdapat peredaan dalam memperseps ikannya. *i satu pihak ada yang erpendapat disiplin ukan idang guru imingan dan konseling dan di lain pihak erpendapa t disiplin merupakan idang guru imingan
dan
konseling,
selain
idang
kesis#aan.Tugas
imingan
dan
konseling
#akil dalam
kepala
sekolah
meningkatkan
kedisiplinan yaitu mengemangkan kepriadian sis#a sehingga pada akhirnya sis#a mampu erdisiplin dimanapun sis#a erada. akil kepala sekolah kesis#aan ertugas menegakkan kedisiplinan yang erada di sekolah dengan ara memeri sangsihukuman apaila sis#a melanggar tata terti yang erlaku di sekolah. ehingga sis#a tidak melakukan kemali pelanggaran terhadap tata terti sekolah. 7imingan dan konseling merupakan agian integral dalam pendidikan, agian yang tak terpisahkan dengan pendidikan. +rtinya, program pendidikan yang aik adalah yang memiliki program imingan dan konseling seara terenana dan realistik di sekolah yang didasarkan kepada keutuhan!keutuhan sis#a di sekolah (o$yan illis, 2004: -). 7imingan dan konseling mem$asilitasi sis#a agar erkemang seara optimal dalam aspek priadi!sosial, ela&ar (akademik), dan karir. *isiplin yang termasuk dalam aspek priadi!sosial merupakan hal yang penting untuk dikemangkan pada sis#a. 7imingan dan konseling 1
memerikan pemahaman kepada sis#a mengenai hidup yang layak dan sesuai dengan peraturan yang erlaku dalam lingkungan sosial tertentu. *engan memerikan layanan dasar seara umum yang diperuntukkan agi sis#a, diharapkan dapat mengemangkan dan memperluas konsep sehari!hari sis#a. %elanggaran terhadap peraturan yang dilakukan oleh sis#a mungkin ter&adi dalam proses pemela&aran di sekolah. edisiplinan memerlukan penanganan segera yakni melalui layanan responsi$ yang erupa kegiatan konseling aik seara individual maupun kelompok. onseling sangat perlu dilakukan agar kesalahan yang sama tidak terulang di masa datang. 7imingan dan konseling seagai susistem sekolah merupakan salah satu unsur penting agi keseluruhan proses pemela&aran sis#a, dalam hal ini imingan dan konseling ertu&uan untuk memantu sis#a meningkatkan disiplin yang dimilikinya seara optimal. eih lan&ut yamsu >usu$ (1-/-: 40!41) mengemukakan tiga $ungsi konseling dalam situasi kedisiplinan yaitu : a.
ehailitas. Melalui konseling, sis#a diantu untuk merehailitasi atau memperaiki perilakunya yang menyimpang.
.
%enegahan (prevention). Melalui konseling sis#a di antu untuk mengemangkan dirinya agar memiliki priadi yang sehat. *alam hal ini, khususnya priadi yang memiliki disiplin. *engan erkemangnya disiplin diri sis#a, erarti konseling telah er$ungsi 2
untuk menegah ter&adinya penyimpangan!penyimpangan perilaku pada diri sis#a. .
Memantu sis#a agar memiliki persepsi yang #a&ar, dan mau menerima otoritas dari luar. Melalui konseling, sis#a diantu agar memahami dan menerima otoritas luar seagai suatu realita yang tidak dapat dipungkiri keeradaannya. is#a &uga diantu untuk memahami tata nilai yang erlaku, sehingga sis#a mampu untuk menyesuaikan diri seara tepat dengan tata nilai.
-.
Progra!
Bi!#ingan
Pri#adi*Sosial
"nt"k
Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa %.
Ko!ponen Progra! a.
Pengertian Progra! Bi!#ingan
Bman uherman dan *adang udra&at (1--/: 1) mengartikan program imingan adalah suatu renana kegiatan yang akan dilakuakan yang disusun seara operasional selama periode tertentu dengan mempertimangkan $aktor!$aktor yang erkaitan dengan pelaksanaannya yang terdiri dari aspek tu&uan, &enis kegiatan, personil, #aktu, teknik, strategi pelaksanaan dan $asilitas lainnya. %engertian diperkuat oleh inkel (1--9: 11-) yang menyatakan program imingan (guidance program) adalah suatu rangkaian
3
kegiatan yang terenana, terorganisasi, dan terkoordinasi selam periode #aktu tertentu. %erumusan
program
imingan
dan
konseling
dapat
dirangkum dalam eerapa tahapan yaitu perenanaan ( %lanning), memuat keputusan, mengarahkan, mengemangkan, evaluasi, perenanaan untuk tahap erikutnya. *ari de$inisi yang dipaparkan maka dapat disimpulkan program imingan adalah serangkaian kegiatan imingan yang direnanakan seara sistematis, terarah, dan terpadu untuk menapai tu&uan selama periode tertentu. %rogram imingan didasarkan pada keutuhan karakteristik sis#a akan me#u&udkan tu&uan dan tepat sasaran sehingga hasil yang diapai akan optimal. #.
Prinsip*Prinsip Penge!#angan Progra! Bi!#ingan
"iri!iri program imingan yang aik menurut Miller (dalam Bman uherman dan *adang udra&at, 1--/: 23), seagai erikut: 1)
*isusun dan dikemangkan erdasarkan keutuhan nyata sis#a.
2)
*iatur menurut skala prioritas erdasarkan keutuhan sis#a.
3)
*ikemangkan seara erangsur!angsur dengan meliatkan semua unsur petugas.
4)
Mempunyai tu&uan yang ideal tapi realistis.
4
)
Menerminkan komunikasi yang erkesinamungan di antara semua sta$ pelaksanaan.
;)
Menyediakan $asilitas yang diutuhkan.
9)
%enyusunan disesuaikan dengan program pendidikan dan penga&aran di sekolah yang ersangkutan.
/)
Memerikan kemungkinan pelayana kepada seluruh sis#a.
-)
Memperlihatkan peran yang penting dalam menghuungkan sekolah dengan masyarakat.
10)
7erlangsung se&alan dengan proses penilaian aik mengenai program itu sendiri, kema&uan sis#a yang diiming, dan kema&uan pengetahuan, keterampilan serta sikap para petugas pelaksananya.
11)
Men&amin keseimangan dan kesinamungan pelayanan imingan dalam hal: 1) pelayanan kelompok individual, 2) pelayanan yang dierikan oleh eragai guru pemiming, 3) penguatan alat ukur yang o&ekti$ dan su&ekti$, 4) penelaahan tentang sis#a dan pemerian konseling, ) pelayanan yang di erikan dalam eragai &enis imingan dan ;) pemerian konseling umum dan khusus. 7eerapa hal yang harus diperhatikan dalam memuat
program imingan ada yaitu 1) karakteristik sis#a serta keutuhan akan imingan dan konselingE 2) dasar dan tu&uan lemaga
pendidikan yang ersangkutanE 3) kemampuan lemaga dalam menyediakan dana dan $asilitas yang diperlukanE 4) lingkup sasaran dan prioritas kegiatanE ) &enis kegiatan dan layanan yang perlu diprioritaskan.E
;)
ketersediaan
tenaga
pro$essional
untuk
melaksanakan kegiatan imingan dan konseling. uatu program imingan
perkemangan
penyelenggaraan
dititikeratkan
imingan
seara
pada individual
pengalihan menu&u
penyelenggaraan imingan yang menyertakan seluruh sis#a melalui akti$itas imingan kelas dan pengalaman terstruktur dalam kelompok. %rogram imingan dan konseling merupakan akti$itas konselor dalam menyusun renana kegiatan yang didasarkan atas pedoman kei&akan pemerintah (kurikulum 7) dan pimpinan sekolah, kondisi o&ekti$ ketenagaan 7, dan realitas karakteristik keutuhan
sis#a.
umusan
program
imingan
disertai
pertimangan penyelenggaraan program imingan dan konseling seelumnya, sehingga ter#u&ud : a) tu&uan operasional program 7, ) renana program operasional atau akti$itas layanan erikut #aktu penyelenggaraannya, ) ranangan perangkat administrati$ dan $ormat!$ormat penilaian akti$itas layanan 7, dan d) renana keikutsertaan dalam $orum!$orum yang menyelenggarakan program yang ersi$at pengemangan ketenagaan 7 (upriatna, 2002:21). ;
Melihat dan meru&uk pada pengertian disiplin serta pengertian imingan
priadisosial,
dirumuskan
eerapa
karakteristik
priadisosial sis#a yang erkaitan dengan disiplin (yamsu >usu$: 2004,1--), yaitu: 1)
7ertak#a
kepada
tuhan
>ang
Maha
Fsa
dan
mau
melaksanakan perintah!8ya dan men&auhi larangan!8ya. 2)
7ersikap respek dan mau menerima peraturan sekolah.
3)
7erpartisipasi dalam kegiatan!kegiatan sekolah.
4)
Men&alin persahaatan dengan teman!teman di sekolah.
)
7ersikap hormat dengan guru, pemimpin sekolah dan sta$ lainnya.
;)
Memantu sekolah dalam merealisasikan tu&uan!tu&uannya.
9)
Memiliki ras a tanggung &a#a yang di#u &udkan dala m entuk komitmen, terhadap tugas!tugas dan ke#a&iannya. %rogram diranang untuk merealisasikan harapan terhadap
karakteristik rema&a yang ideal dengan ara mempositi$kan permasalahan yang ter&adi pada diri sis#a khususnya yang erkaitan dengan disiplin sis#a. :.
3enis*3enis Layanan Bi!#ingan
7erdasarkan &enis layanan, dalam imingan dan konseling diedakan empat &enis layanan utama, yaitu :
9
1)
ayanan dasar imingan adalah layanan imingan yang ertu&uan memantu para sis#a mengemangkan perilaku e$ekti$
dan
keterampilan!keterampilan
hidupnya
yang
mengau pada tugas!tugas perkemangannya pada aspek sosial dan priadi. ayanan dasar imingan ditun&ukan untuk seluruh sis#a ( guidance for all) melalui kegiatan!kegiatan kelas atau diluar kelas, yang disa&ikan seara sistematis, dalam rangka memantu sis#a mengemangkan potensi dirinya seara optimal. 2)
ayanan responsi$ adalah layanan imingan yang ertu&uan memantu memenuhi keutuhan yang dirasakan sangat penting oleh sis#a saat. ayanan responsi$ leih ersi$at preventi$ atau mungkin kurati$. 'si layanan responsi$ sesuai dengan keutuhan sis#a dalam idang priadi!sosial.
3)
ayanan perenanaan individual adalah layanan imingan yang memerikan antuan kepada semua sis#a agar mampu memuat dan melaksanakan perenanaan masa depannya erdasarkan pemahaman akan kekuatan dan kelemahan dirinya. ayanan perenanaan individual ertu&uan untuk memiming seluruh sis#a agar : (1) memiliki kemampuan untuk me#u&udkan tu&uan, perenanaan, atau pengelolaan terhadap pengemangan dirinya yang menyangkut aspek /
priadi!sosialE (2) dapat ela&ar memantau dan memahami perkemangan dirinya, dan (3) dapat melakukan kegiatan atau tindakan erdasarkan pemahamannya atau tu&uan yang telah dirumuskan seara pro!akti$. 4)
*ukungan sistem adalah kegiatan!kegiatan mene&emen yang ertu&uan memantapkan, memelihara, dan meningkatkan program
imingan
seara
menyeluruh
melalui
pengemangan pro$essional (huungan masyarakat dan sta$, konsultasi dengan guru,
sta$ ahlipenasehat),
masyarakat
yang leih luas, mene&emen program, penelitian dan pengemangan (inkel, 1--9:14). (.
Progra!
Bi!#ingan
Pri#adi*Sosial
"nt"k
Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa
uatu program imingan perkemangan dititikeratkan pada pengalihan
penyelenggaraan
imingan
seara
individual
menu&u
penyelenggaraan imingan yang menyertakan seluruh sis#a melalui akti$itas imingan kelas dan pengalaman terstruktur dalam kelompok. %rogram imingan dan konseling merupakan akti$itas konselor dalam menyusun renana kegiatan yang didasarkan atas pedoman kei&akan pemerintah (kurikulum 7) dan pimpinan sekolah, kondisi o&ekti$ ketenagaan 7, dan realitas karakteristik keutuhan peserta didik. umusan program imingan dan konseling disertai pertimangan -
penyelenggaraan program imingan dan konseling seelumnya sehingga ter#u&ud : (1) tu&uan operasional program 7, (2) renana program operasional atau akti$itas layanan erikut #aktu penyelenggaraannya, (3) ranangan perangkat administrasi dan $ormat!$ormat penilaian akti$itas layanan 7, (4) renana keikutsertaan dalam $orum!$orum yang menyelenggarakan program yang ersi$at pengemangan ketenagaan 7 (Maman upriatna, 2000:21). Melihat dan meru&uk pengertian disiplin serta pengertian imingan priadisosial, dapat dirumuskan karakteristik priadi!sosial sis#a yang dikaitkan dengan perilaku disiplin (yamsu >usu$: 2004, 1--) yaitu : a.
7ertak#a kepada Tuhan >ang Maha Fsa dan mau melaksanakan perintahnya dan men&auhi larangannya.
.
7ersikap respek dan mau menerima peraturan sekolah
.
7erpartisipasi dalam kegiatan!kegiatan sekolah
d.
7ersikap hormat terhadap guru, pimpinan sekolah dan sta$ lainnya.
e.
Memantu sekolah dalam merealisasikan tu&uan!tu&uannya.
$.
Men&alin persahaatan dengan teman!teman di sekolah
g.
Memiliki rasa tanggung &a#a yang di#u&udkan dalam entuk komitmen, terhadap tugas dan ke#a&iannya. %rogram
diranang
untuk
merealisasikan
harapan
terhadap
karakteristik rema&a yang ideal dengan ara mempositi$kan permasalahan yang ter&adi pada diri sis#a khususnya yang erkaitan dengan perilaku ;0
disiplin sis#a. %rogram imingan priadi!sosial ertu&uan meningkatkan perilaku disiplin sis#a di sekolah. %erilaku disiplin meru&uk pada peraturan atau tata terti sekolah. seagaimana yang diutarakan oleh oegeng %ri&odarminto (1--4:23), disiplin yaitu kondisi yang teripta dan terentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menun&ukan nilai!nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dan ketertian. %engemangan
program
imingan
priadi
sosial
untuk
meningkatkan kedisplinan sis#a diharapkan dapat tersusun seara sistematis, terarah, dan terpadu. Bntuk menapai program yang terintegrasi seara sistematis khususnya untuk meningkatkan kedisiplinan melalui eerapa tahap, yaitu : 1)
%erenanaan %rogram imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a dapat dilakukan melalui imingan priadi sosial yang terintegrasi
dalam
pemela&aran
ataupun
program
satuan
layananpendukung yang memperhatikan hal!hal erikut : a)
Menetapkan
materi
layanan
yang
disesuaikan
dengan
keutuhan atau permasalahan pengemangan kemampuan kedisiplinan sis#a. )
Menetapkan tu&uan yang ingin diapaiE tu&uan yang disusun merupakan
tu&uan
;1
seara
umum
penyusunan
program
imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a. )
Menetapkan sasaran kegiatan layanan imingan.
d)
Menetapkan ahan, sumer ahan, dan nara sumer, serta personil
yang
terkait
dan
peranannya
dalam
upaya
meningkatkan kedisiplinan sis#a. e)
Menetapkan metode, teknik khusus, media dan alat yang digunakan dalam meningkatkan kedisiplinan sis#a.
$)
Menetapkan renana penilaian (evaluasi) terhadap program imingan
priadi
sosial
dalam
upaya
meningkatkan
kedisiplinan sis#a. g)
Mempertimangkan
keterkaitan
antara
layanan
yang
direnanakan dengan kegiatan lainnya. h)
Menetapkan #aktu dan tempat pelaksanaan kegiatan layananE +lokasi #aktu dan tempat yang ditentukan mengau pada metode dan teknik yang digunakan agar proses penapaian optimal.
2)
%elaksanaan %roses pelaksanaan meliputi proses pemerian layanan imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a. trategi yang digunakan dalam pemerian layanan adalah imingan klasikal , imingan kelompok dengan meman$aatkan teknik diskusi, role ;2
playing dan teknik lainnya yang erkaitan dengan kegiatan kelompok. Materi layanan yang akan dierikan menakup materi! materi yang dapat memantu sis#a memiliki pemahaman mengenai pentingnya kedisiplinan sehingga sis#a dapat mengemangkan kemampuan kedisiplinannya. 3)
Fvaluasi %rogram imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a, program diharapkan dapat tersusun seara terarah dan sistematis, sehingga program dapat mem$asilitasi sis#a dalam penapaian tugas!tugas perkemangan, dan kematangan diri konseli khususnya dalam melakukan proses interaksi di sekolah. Fvaluasi program iminga n priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a dilakukan erpedoman pada pelaksanaan evaluasi "'%% (&onte$t# !nput# %rocess# dan %roduct), yang dimana evaluasi dilaksanakan eriringan dengan pada saat analisis keutuhan dan peranangan desain program (pra program), pelaksanaan program dan akhir pelaksanaan program (hasil program). Tu&uannya adalah untuk menentukan keputusan atas kualitas analisis keutuhan, pelaksanaan program dan out put program, sehingga
dapat
ditentukan langkah
pengemangan
program selan&utnya. +dapun segi yang akan dievaluasi seara rini adalah : ;3
a)
&onte$t (kontes program), Fvaluasi leih menekankan pada keerhasilan tu&uan program. Fvaluasi yang dilaksanakan meliputi relevansi program dengan keutuhan sis#a serta struktur dan komponen program.
)
!nput
(masukan
pengolahan
program),
analisis
meliputi
keutuhan
pengumpulan
sis#a
yang
dan
memiliki
kedisiplinan rendah. )
%rocess (pelaksanaan program), meliputi aktivitas sis#a pada setiap sesi layanan, $asilitas layanan yang digunakan, pihak! pihak
yang
terliat
dalam
pelaksanaan
layanan,
keterlaksanaan kegiatan imingan sesuai dengan program dan analisis hamatan yang ditemukan. d)
%roduct (hasil program), yaitu peruahan ara pandang, sikap, dan kemampuan kedisiplinan sis#a setelah mendapatkan layanan.
'ndikator keerhasilan program dilihat antara kesesuaian tu&uan dengan hasil akhir yaitu erupa peruahan perilaku yang ditampilkan oleh sis#a. 6asil akhir yang kurang atau tidak sesuai dengan tu&uan, maka akan ditindak lan&uti agar program yang akan disusun erikutnya leih e$ekti$ dan sesuai. %engemangan program imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a merupakan suatu program imingan yang didalamnya menakup ;4
pengumpulan data melalui need assessment (analisis keutuhan), perumusan tu&uan, pengemangan komponen ker&a, renana ker&a, pelaksanaan dan evaluasi dari kiner&a konselor eserta dukungan sistem lainnya dalam rangka meningkatkan kedisiplinan sis#a di sekolah. %rogram imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a mengau kepada struktur pengemangan program erasis tugas perkemangan. eara lengkap, isi ruang lingkup program hipotetik imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a meru&uk pada amu!amu %enyelenggaraan 7imingan dan onseling dalam @alur %endidikan (200/: 220 ) dapat dirumuskan seagai erikut: 1.
asional umusan dasar pemikiran tentang urgensi imingan priadi sosial
untuk
meningkatkan
kedisiplinan
sis#a
dalam
keseluruhan program sekolah. 2.
isi dan Misi eara mendasar visi dan misi imingan dan konseling perlu dirumuskan ulang kedalam $okus isi : isi : =okus isi dari visi leih kepada memangun iklim sekolah agi kesuksesan sis#a.
;
Misi : Mem$asilitasi sis#a memperoleh dan menguasai kompetensi di idang priadi sosial, erlandaskan tata kehidupan etis normati$ dan ketaI#aan kepada Tuhan >ang Maha Fsa. 3.
*eskripsi eutuhan erdasarkan hasil need asessment umusan erdasarkan hasil
need asessment
(penilaian
keutuhan) sis#a untuk meningkatkan kedisiplinan ke dalam rumusan perilaku!perilaku yang diharapkan dikuasai oleh sis#a. 4.
Tu&uan program umusan tu&uan yang akan diapai dalam entuk perilaku yang harus dikuasai sis#a setelah memperoleh layanan imingan priadi sosial. Tu&uan dirumuskan ke dalam tataran tu&uanE a)
%enyadaran,
untuk
memangun
pengetahuan
dan
pemahaman sis#a dalam meningkatkan kedisiplinan )
+komodasi,
untuk
memangun
pemaknaan,
internalisasi, dan men&adikan kompetensi kedisiplinan seagai agian dari kemampuan dirinya, dan )
Tindakan, yaitu mendorong sis#a untuk me#u&udkan kompetesi kedisiplinan dalam tindakan nyata sehari!hari
.
omponen program ;;
omponen
program
(amu!amu
%enyelengaraan
7imingan dan onseling dalam @alur %endidikan =ormal, 200/ : 224) dipaparkan seagai erikut: a.
ayanan dasar 1)
7imingan lasikal %rogram yang diranang menuntut konselor untuk melakukan kontak langsung dengan sis#a di kelas. eara ter&ad#al, konselor memerikan pelayanan imingan kepada sis#a. egiatan imingan klasikal dapat erupa diskusi kelas atau brain storming (urah pendapat).
2)
%elayanan Arientasi %elayanan orientasi merupakan kegiatan yang memungkinkan sis#a dapat memahami dan menyesuaikan
diri
aru,terutama
dengan
%elayanan
orientasi
dengan
lingkungan
lingkungan di
sekolah
sekolah. iasanya
dilaksanakan pada a#al program pela&aran aru. Materi pelayanan orientasi di sekolah iasanya menakup organisasi sekolah, sta$ dan guru!guru, kurikulum, program imingan dan konseling,
;9
program ekstrakurikuler, $asilitas atau sarana dan prasarana, dan tata terti sekolah. 3)
%elayanan 'n$ormasi ayanan pemerian in$ormasi tentang eragai hal yang dipandang erman$aat agi sis#a melalui komunikasi langsung maupun komunikasi tidak langsung (melalui media etak dan elektronik yang
meliputi:
uku,
rosur,
ma&alah
dan
internet). 4)
7imingan elompok ayanan imingan yang dierikan kepada sis#a melalui kelompok!kelompok keil ( s.d 10 orang). 7imingan kelompok ditu&ukan untuk merespon keutuhan dan minat sis#a. Topik yang didiskusikan dalam imingan kelompok adalah masalah!masalah yang ersi$at umum "common
problem dan tidak rahasia. )
%elayanan %engumpulan *ata %elayanan pengumpulan data merupakan kegiatan untuk mengumpulkan data atau in$ormasi tentang priadi sis#a dan lingkungannya. %engumpulan
;/
data dapat dilakukan dengan eragai instrumen, aik tes maupun non!tes. .
ayanan responsi$ 1)
onseling individual dan kelompok %emerian layanan konseling ditu&ukan untuk mmemantu sis#a yang mengalami kesulitan, mengalami hamatan dalam menapai tugas!tugas perkemangannya. Melalui konseling, sis#a (konseli) diantu untuk mengidenti$ikasi masalah, penyea masalah, penemuan alternati$ pemeahan masalah, dan pengamilan
keputusan
seara
leih
tepat.
onseling dapat dilakukan seara individual maupun kelompok. 2)
e$eral (ru&ukan atau alih tangan) onselor yang kurang memiliki kemampuan untuk
menangani
seaiknya
mere$eral
masalah atau
konseli,
maka
mengalihtangankan
konseli kepada pihak yang leih er#enang, seperti psikolog, psikiater, dokter, kepolisian dan anyak lainnya.
;-
3)
olaorasi dengan guru mata pela&aran dan #ali kelas onselor
erkolaorasi
pela&aran
dan
#ali
dengan kelas
guru
dalam
mata rangka
memperoleh in$ormasi tentang peserta didik, memeahkan
masalah
peserta
didik,
dan
mengidenti$ikasi aspek!aspek imingan yang perlu dilakukan. 4)
olaorasi dengan orang tua onselor perlu melakukan ker&asama dengan orang tua, karena proses imingan tidak hanya ter&adi di sekolah sa&a melainkan &uga di rumah. Melalui
ker&asama
memungkinkan
ter&adinya
saling memerikan in$ormasi, pengertian, dan tukar pikiran antara konselor dengan orang tua sis#a dalam upaya mengemangkan potensi sis#a atau
memeahkan
masalah
yang
mungkin
dihadapi sis#a. )
olaorasi dengan pihak!pihak terkait di luar sekolah
90
onselor perlu men&alin ker&asama dengan unsur! unsur masyarakat yang dipandang relevan dengan mutu pelayanan imingan. ;)
on$erensi kasus on$rensi
kasus
merupakan
kegiatan
untuk
memahas permasalahan peserta didik dalam suatu pertemuan yang dihadiri oleh pihak!pihak yang
dapat
memerikan
kemudahan
dalam
memeahkan masalah peserta didik. 9)
un&ungan rumah egiatan untuk memperoleh data atau keterangan tentang peserta didik tertentu yang sedang ditangani,
dalam
upaya
mengentaskan
masalahnya. .
%erenanaan 'ndividual onselor memantu sis#a menganalisis kekuatan dan kelemahan dirinya erdasarkan data atau in$ormasi yang diperoleh yaitu yang menyangkut penapaian tugas! tugas perkemangan. Melalui perenanaan individual, sis#a
memiliki
pemahaman,
penerimaan,
dan
pengarahan dirinya seara positi$ dan konstrukti$. =ungsi konselor dalam perenanaan individual meliputi 91
pemerian pertimangan, penempatan dan penilaian individual.
%ada
perenanaan
individual,
sis#a
menggunakan in$ormasi yang diperolehnya untuk : 1) merumuskan
tu&uan,
dan
merenanakan
kegiatan
(alternati$ kegiatan) yang menun&ang pengemangan dirinya,
atau
kegiatan
yang
er$ungsi
untuk
memperaiki kelemahan dirinya, 2) melakukan kegiatan yang sesuai dengan tu&uan atau perenanaan yang telah ditetapkan, dan 3) mengevaluasi kegiatan yang telah dilakukannya. d.
*ukungan istem *ukungan sistem kegiatan!kegiatan mana&emen yang ertu&uan
memantapkan,
memelihara,
dan
meningkatkan program imingan seara menyeluruh melalui
pengemangan
pro$esional
(huungan
masyarakat dan sta$, konsultasi dengan guru, sta$ ahlipenasehat), mana&emen program, penelitian dan pengemangan. ;.
enana operasional enana kegiatan "+ction %lan diperlukan untuk men&amin pelunuran
program
imingan
priadi
sosial
dapat
dilaksanakan seara e$ekti$ dan e$isien. enana kegiatan 92
adalah uraian detail dari program yang menggamarkan struktur isi program, aik kegiatan di sekolah maupun luar sekolah, untuk mem$asilitasi sis#a dalam meningkatkan kedisiplinanya. 9.
%engemangan TematopikE %engemangan tema merupakan rinian lan&ut dari kegiatan yang sudah diidenti$ikasi terkait dengan kedisiplinan sis#a. Tema seara spesi$ik dirumuskan dalam entuk materi untuk setiap komponen program.
/.
%engemangan atuan ayanan *ikemangkan seara ertahap sesuai dengan tematopik
-.
Fvaluasi program Fvaluasi
program
imingan
priadi
sosial
untuk
meningkatkan kedisiplinan sis#a dirumuskan atas dasar tu&uan yang ingin diapaiindikator keerhasilan. Fvaluasi &uga dirumuskan pada evaluasi program yang er$okus kepada keterlaksanaan program, seagai entuk akuntailitas pelayanan imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a.
93
BAB III ME&0DE PENELI&IAN
A.
,an:angan Penelitian anangan dalam penelitian ini adalah ranangan penelitian tindakan. %enelitian tindakan merupakan merupakan intervensi skala keil terhadap tindakan dunia nyata dan pemeriksaan ermat terhadap pengaruh intervensi terseut ("ohen dan Mantion, (1-/0) yang dikutip oleh Nuriah, (2003). anangan dalam penelitian ini direnanakan melalui eerapa tahap perenanaan, diantarannya: (1) re$leksi a#al, (2) peneliti merumuskan permasalahan seara operasional, (3) peneliti merumuskan hipotesis tindakan, dan (4) menetapkan dan merumuskan ranangan tindakan. anangan penelitian tindakan ini, dilakukan seara kolaorati$ antara peneliti dengan guru!guru M 8egeri 1 aupaten ragen.
B.
S"#'ek Penelitian %ertimangan dasar dalam menentukan sempel dan populasi penelitian di
M 8egeri 1 aupaten ragen adalah elum adanya program imingan priadi!sosial yang dikhususkan untuk mengemangkan perilaku disiplin sis#a. Teknik pengamilan sampel dilakukan seara aak sederhana atau yang iasa diseut dengan istilah random sampling. %engamilan sampel dilakukan seara
94
aak "random sampling, dengan arti setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk dipilih seagai sampel pengolahan data a#al pemuatan program. Teknik pengamilan sampel yang digunakan sesuai dengan pen&elasan urakhmad (1--/:100), yaitu apaila populasi di a#ah 100 dapat dipergunakan sampel seesar 0<, dan &ika erada di antara 100 sampai 1000, maka dipergunakan sampel seesar 1< ! 0< dari ¨ah populasiD. 7erdasarkan asumsi yang dikemukakan urakhmad, peneliti akan mengamil sampel seanyak 29< dari ¨ah sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011! 2012. %enentuan ¨ah sampel di rumuskan seagai erikut:
O 29< H
1000 ! n 1000 ! 100
(0< ! 1<)
*imana: O @umlah sampel yang di amil. n O @umlah anggota populasi.
O 29< H
1000 ! 33;
(0< ! 1<)
1000 ! 100
O 29< H
;;4 -00
(3<)
O 29< H (0,94) (3<) O 29< H 2.- < O 2.- <
9
*engan demikian sampel diperoleh seesar 2.-< ? 33; O199.94 O 19/ is#a. %opulasi kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen er¨ah 33; sis#a. ehingga sampel yang diamil seesar 2.- < terseut er¨ah 19/ sis#a responden. ampel penelitian ini diamil dari populasi kelas ?' dengan asumsi ah#a: 1)
is#a kelas ?' merupakan agian dari masa rema&a (puertas) yang erada dalam kondisi emosi yang lail karena pada tingkatan kelas ?' sis#a merasa dirinya mempunyai otoritas atau kekuasaan leih terhadap sekolah apalagi adik kelas
2)
is#a kelas ?' adalah sis#a yang sudah mengalami proses interaksi dengan sekolah, sehingga sis#a mengetahui konsekuensi!konsekuensi yang akan diterimanya apaila sis#a melaksanakan atau melanggar peraturan yang telah ditetapkan di sekolah
3)
M 8egeri 1 aupaten ragen
elum memiliki program imingan
khususnya program imingan priadi!sosial yang dikhususkan untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a disekolah. @umlah populasi dan sampel dapat dilihat pada tael 3.1 erikut
9;
&a#el 2.% 3"!la Anggota Pop"lasi dan Sa!pel Siswa Kelas $I SMK Negeri % Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%( No . Kelas 1 + ?' 2 7 ?' 3 " ?' 4 * ?' F ?' ; = ?' 9 G ?' / 6 ?' @umlaheseluruhan @umlah ampel
-.
3"!la
43 44 41 41 42 41 42 42 33; 19/
Langka*langka Penelitian Menurut ;"ria (2003) mengatakan ah#a langkah!langkah penelitian tindakan terdiri atas empat tahap. +dapun pen&elasannya seagai erikut. 1.
&aap %. ,efleksi +wal
Merupakan $ase re$leksi a#al yang erarti melakukan re$leksi terhadap situasi yang seenarnya, setelah merumuskan tema penelitian. 2.
&aap (. %erencanaan
Merupakan $ase perenanaan yang dilakukan setelah melakukan $ase pertama, perlu merevie# analisis a#al yang harus dilakukan, tentang pelaksanaan tata terti kedisiplinan dalam kegiatan ela&ar menga&ar pada sis#a elas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen. *alam tahap ini diharapkan (a) dapat memperoleh data yang konkrit tentang pelaksanaan
99
tata terti kedisiplinan sis#a dalam proses ela&ar menga&ar, dan alasan pemilihan tema terseut, () dra$ ker&a tindakan tiap individu dan kelompok, () sis#a dan pihal! pihak yang terliat, (d) garis esar renana program ker&a (time achedirlle), (e) memonitor peruahan saat penelitian erlangsung, dan ($) imingan priadi!sosial a#al tentang e$isiensi data yang terkumpul. Tahap ini memastikan ah#a sis#a elas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen di&adikan seagai oyek penelitian dengan pertimangan karakteristik yang dimiliki kelas ini sesuai dengan permasalahan yang akan di ahas. 2. &aap 2 . 'indakan -bservasi
Tahap ini merupakan tahap pen&aaran renana ke dalam tindakan dan mengamati &alannya tindakan. Menurut 8asution (1-//) yang dimaksud dengan oservasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan selama di lapangan, peneliti erusaha erinteraksi dengan su&ek seara akti$, sea oservasi adalah kegiatan selekti$ dari suatu proses akti$. *imaksudkan untuk mengetahui keadaan oyek penelitian seelum peneliti melakukan penelitian sesuai dengan kenyataan yang ada. 4.
Tahap 4. e$leksi +khir Tahap ini terdiri dari: (a) menganalisis, () melakukan sintesis, () memerikan makna, (d) eksplanasi, dan (e) memuat kesimpulan.
9/
D.
Instr"!en Pe nelitian Menurut ;"ria (2003), ada &enis instrumen yang digunakan dalam penelitian tindakan. *iantaranya oservasi, #a#anara, atatan lapangan, angket, dan dokumentasi. *alam penelitian ini instrumen yang digunakan meliputi: (1) oservasi, (2) a#anara, dan (3) dokumentasi. %.
0#ser
Aservasi diartikan seagai pengamatan dan penatatan seara sistematik terhadap ge&ala yang tampak pada o&ek penelitian (Nuriah, 2003). +da dua &enis oservasi yang dilakukan, diantaranya: (a) Aservasi langsung, yaitu oservasi yang dilakukan dimana oserver erada ersama o&ek yang diselidiki, dan () Aservasi tidak langsung, yaitu oservasi
atau
pengamatan
yang
dilakukan
tidak
pada
saat
erlangsungnya suatu peristi#a yang akan diteliti. *engan menggunakan teknik ini, melakukan atatan
terhadap hasil oservasi dengan
menggunakan da$tar ek ( chek list). *alam penelitian ini metode oservasi yang dilakukan oleh peneliti adalah pengamatan erperan serta. Menurut 7ogdan P 7iklen (1-/2) ketiga teknik terseut merupakan teknik!te knik dasar yang digunakan dalam penelitian kualitati$.
9-
Menurut 7ogdan (1-93) dalam Moleong (2001) mendi$ini sikan ah#a seara tepat pengamatan erperan serta seagai penelitian yang eririkan interaksi sosial yang memakan #aktu ukup lama antara peneliti dengan su&ek dalam lingkungan su&ek, dan selama itu data dalam entuk atatan lapangan dikumpulkan seara sistematis dan erlaku tanpa gangguan. Spradley (1-/0) memagi tiga tahap pengamatan erperan serta
dalam penelitian kualitai$, diantaranyaE a) dimulai dari pengamatan! pengamatan yang ersi$at memeriksa (descriptive observations) seara luas, dengan melukiskan situasi sosial seara umum yang ada di lokasi penelitian, ) kemudian dilan&utkan dengan pengamatan!pengamatan yang leih ter$okus ( focused observations) untuk menemukan kategori! kategori utama tentang $okus penelitian, dan ) setelah itu diadakan pengamatan!pengamatan yang ersi$at selekti$ (selective observations) untuk menemukan kategori!kategori yang leih rini tentang su!su $okus penelitian. elan&utnya Spradley (1-/0) men&aarkan lima tipe keterliatan peneliti dalam partisipasi oservasi seagai erikut, diantaranya: (a) tidak erpartisipasi (non participation). %ada tipe ini peneliti dalam melakukan penelitian tidak erpartisipasi. +rtinya peneliti hanya melakukan pengamatan (melihat) seara pasi$ dan men&auhi agar tidak terliat dalam aktivitas oyek penelitian, () partisipasi pasi$ ( passive participation). /0
Tahap ini peneliti ikut atau erada dalam oyek penelitian, tetapi tidak erpartisipasi atau interaksi dengan oyek penelitian. %eneliti hanya mondar!mandir seagai penonton sa&a, () partisipasi moderat ( moderat
participation). %eneliti sudah pada konteks untuk men&aga keseimangan antara seseorang yang erada di dalam ( insider) dan men&adi seseorang yang erada di luar ( outsider) ataupun terliat dan mengamati, (d) partisipasi akti$ (active participation). %ada tahap ini peneliti seara akti$ melakukan apa yang dilakukan oleh personal!personal sekolah, dan (e) %artisipasi seara total ( complete or ordinary participation ). Tipe ini merupakan tahap tertinggi dalam keterliatan peneliti seagai oserver partisipant. %eneliti total melakukan seperti apa yang diker&akan oleh personal!personal sekolah dalam memperoleh data penelitian. (.
1awan:ara
a#anara merupakan salah satu prosedur terpenting untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitati$, sea anyak in$ormasi yang diperoleh peneliti melalui #a#anara. Menurut +ri$in (1---) yang dimaksud dengan #a#anara adalah suatu perakapan yang ertu&uan memperoleh konstruksi yang ter&adi sekarang tentang orang, ke&adian, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, pemakuan, kerisauan dan seagainya. a#anara
dalam
penelitian
ini
dilakukan
peneliti
untuk
memperoleh data sesuai dengan kenyataan pada saat peneliti melakukan /1
#a#anara. a#anara dalam penelitian ini ditu&ukan kepada guru dan sis#a elas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen. a#anara dalam penelitian ini menggunakan &enis #a#anara mendalam yang tidak terstruktur. ea dalam #a#aara tidak terstruktur akan diperoleh in$ormasi seanyak!anyaknya yang rahasia, dan sensiti$ si$atnya sekalipun serta memungkinkan sekali diatat semua respons a$ekti$ in$orman yang tampak selama #a#anara erlangsung.
2.
Dok"!entasi
Menurut ;"ria (2003) teknik ini adalah ara mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis, terutama erupa arsip!arsip dan termasuk &uga uku!uku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum!hukum lain yang erhuungan dengan masalah penelitian. /"#a P Lin:oln (1-/1) mengatakan ah#a dokumen dan reord
dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (1) merupakan sumer yang stail, kaya dan mendorong, (2) erguna seagai ukti untuk suatu pengu&ian, (3) si$atnya alamiah sesuai dengan konteks, (4) hasil pengka&ian
akan
memuka
kesempatan
pengetahuan yang diselidiki.
/2
untuk
leih
memperluas
E.
&eknik Analisis Data +nalisis data adalah proses pengorganisasian dan pengurutan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar, sehingga dapat ditemukan tema seperti yang disarankan oleh data. Miles dan H"#er!en (1-/4) mengatakan analisis data perlu dilakukan seara terus menerus selama penelitian erlangsung. elan&utnya Nas"tion (1-//) mengatakan ah#a analisis data adalah proses menyusun, mengkategorikan data, menari pola atau tema dengan maksud untuk memahami maknanya. elan&utnya Miles P H"#er!en (1-/4) menerapkan tiga alur kegiatan dalam analisis deskripti$ yang men&adi satu kesatuan yang tak dapat terpisahkan, yaitu: (1)
,eduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan, pemusatan
perhatian
untuk
penyederhanaan,
pengastrakan,
dan
trans$ormasi data mentah atau data kasar yang munul dari atatan! atatan di lapangan, (2)
%enyaian data, teknik ini memaparkan hasil temuan seara narasi, dan
(3)
%enarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti erusaha agar dapat mengmedia penga&arankan erepresentati$an suatu peristi#a, ke&adian atau suatu su&ek.
/3
Teknis analisis data dalam penelitian ini, adalah analisis data kualitati$ yang ersi$at linear (mengalir) maupun ersi$at sirkuler. +dapun teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah!langkah seagai erikut: (1)
Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. %enelaahan dilakukan dengan ara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan menyimpulkan. egiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan se&ak a#al data dikumpulkan,
(2)
Mereduksi data yang didalamnya meliatkan kegiatan mengkategorikan dan pengklasi$ikasian, dan
(3)
Menyimpulkan dan men$erivikasi. *ari kegialan reduksi selan&utnya dilakukan penyimpulan terakhir dan selan&utnya diikuti kegiatan $erivikasi atau pengu&ian terhadap temuan penelitian. *alam kegiatan analisis data terseut, akan didapatkan dua &enis data
yaitu, data kualitati$ dan data kuantitati$. *ata kualitati$ erupa hasil oeservasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitati$ erupa hasil ela&ar atau prestasi ela&ar yang didapatkan oleh sis#a dalam melakukan proses pemela&aran dengan penggunaan media penga&aran.
7.
Penyiapan Partisipan %enelitian ini dilandasi prinsip kolaorati$, partisipatoris, dan kooperati$, maka kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu dilakukan. egiatan
/4
pelatihan dia#ali dengan kegiatan diskusi tentang penggunaan media penga&aran dalam proses ela&ar menga&ar sis#a elas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen.
/
BAB I= HASIL PENELI&IAN DAN PEMBAHASAN
A.
Deskripsi Hasil Penelitian %ada 7a ' diuraikan hasil penelitian serta pemahasannya. eara garis esar agian yang akan diahas sesuai dengan pertanyaan penelitian yaitu gamaran umum mengenai kedisiplinan dan ranangan program imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a elas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012. %.
/a!#aran U!"! Kedisiplinan Sis wa Kel as $I SM K Negeri % Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%(
7erdasarkan hasil pengumpulan data yang diperoleh mengenai gamaran kedisiplinan dari hasil penyearan instrumen terhadap sampel penelitian. *ata yang dikumpulkan diperoleh gamaran mengenai kedisiplinan, aspek dan indikator kedisiplinan sis#a. eara rini, gamaran presentase ¨ah sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun a&aran 2011!2012 dapat dilihat pada Gra$ik erikut :
/;
Gra$ik Gamaran Bmum edisiplinan is#a elas ?' M 8egeri 1 ragen Tahun %ela&aran 20112012
7erdasarkan gra$ik di atas seara umum ;4,0< sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun %ela&aran 20112012 memiliki kedisiplinan pada kategori sedang, artinya sis#a menun&ukkan perilaku disiplin dengan nilai!nilai : 1)
etaatan pada indikasi men&alankan aturan sesuai kemampuan, ersungguh!sungguh men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a dan men&alankan aturan tanpa ada paksaan dari orang lain.
2)
epatuhan pada indikasi menyanggupi melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah, men&alankan ke#a&ian di sekolah atas pelanggaran yang dilakukan
3)
esetiaan pada indikasi merasa ersalah apaila melakukan esalahan, men&alankan segala aturan dengan perasaan senang,
/9
menun&uukan
disiplin terhadap tata terti yang diuat dan
memperhatikan sikpan priadi terhadap orang lain 4)
etertian
pada
indikasi
dapat
mengaturmengelola
#aktu,
mengetahui atasan!atasan sikap &ika erada di sekolah, dan erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan tata tertiaturan. (.
/a!#aran U!"! Pen:apaian Aspek*Aspek Kedisiplinan Siswa Kelas $I SMK Negeri % Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%(
Gamaran yang leih spesi$ik mengenai gamaran kedisipli nan sis#a di sekolah, erikut disa&ikan pada gra$ik 4.2 mengenai gamaran presentase ¨ah sis#a erdasarkan aspek!aspek kedisiplinan yaitu aspek ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dan ketertian. Gamaran umum penapaian aspek! aspek kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun a&aran 2011!2012 dapat dilihat pada gra$ik 4.2 seagai erikut:
//
Gar$ik 4.2 menun&ukan keempat aspek kedisiplinan erada pada kategori sedang. +spek ketaatan ditun&ukan oleh ;4,; < sis#a. +rtinya sis#a mampu men&alankan aturan sesuai kemampuan, mampu men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a, dan mampu men&alankan aturan tanpa paksaan dari orang lain. %ada aspek kepatuhan ditun&ukan oleh ;9,4< sis#a. +rtinya sis#a mampu melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah, mampu men&alankan ke#a&ian di sekolah, dan mampu ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang di lakukan. +spek kesetiaan ditun&ukan oleh ;1,/< sis#a. +rtinya sis#a mampu merasa ersalah apalila melakukan kesalahan, mampu men&alankan segala aturan dengan perasaan senang, mampu menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang di uat dan mampu memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain. +spek ketertian ditun&ukan oleh 3,9< sis#a. +rtinya sis#a mampu mengelola atau mengatur #aktu, mamapu mengetahui atasan!atasan sikap &ika erada di sekolah dan mampu erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan aturan di sekolah. 2.
/a!#aran Kedisiplinan Siswa Berdasarkan Indikator
*ari keempat aspek kedisiplinan pada penelitian telah dikemangkan indikator!indikator untuk mengungkap kedisiplinan sis#a. eara rini gamaran presentase sis#a erdasarkan indikator di&elaskan pada gra$ik! gra$ik seagai erikut :
/-
a.
Aspek Ketaatan
eara rini, gamaran presentase ¨ah sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun a&aran 2011!2012 mengenai indikator!indikator dari aspek ketaatan dapat dilihat pada gra$ik 4.3 seagai erikut:
/raik 4.2 /a!#aran U!"! Indikator Aspek Ketaatan
Gra$ik 4.3 menun&ukkan indikator aspek ketaatan erada pada kategori rendah dan sedang. *iperoleh 9-,2< sis#a, pada indikator men&alankan aturan sesuai kemampuan erada pada katagori rendah. +rtinya sis#a elum mampu men&alankan aturan sesuai kemampuannya.
-0
*iperoleh ;4,;< sis#a, pada indikator ersungguh!sungguh men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a erada pada katagori
sedang.
+rtinya
seagian
esar
sis#a
mampu
men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a. *iperoleh ;4,0< sis#a, pada indikator men&alankan aturan tanpa ada paksaan dari orang lain erada pada katagori sedang. +rtinya seagian esar sis#a mampu men&alankan aturan tanpa ada paksaan dari orang lain. #.
Aspek Kepat"an
eara rini, gamaran presentase ¨ah sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun a&aran 2011!2012 mengenai indikator!indikator dari aspek kepatuhan dapat dilihat pada gra$ik 4.4 seagai erikut:
/raik 4.4 /a!#aran U!"! Indikator Aspek Kepat"an
-1
Gra$ik 4.4 menun&ukkan indikator aspek kepatuhan erada pada kategori rendah dan sedang. *iperoleh ;;,3< sis#a, pada indikator menyanggupi melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah erada pada katagori rendah. +rtinya sis#a elum mampu men&alankan aturan sesuai kemampuannya. *iperoleh 9,3< sis#a, pada indikator men&alankan ke#a&ian di sekolah erada pada katagori sedang. +rtinya seagian esar sis#a mampu men&alankan ke#a&ian di sekolah. *iperoleh ,1< sis#a, pada indikator ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan erada pada katagori sedang. +rtinya seagian esar sis#a mampu ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan. :.
Aspek Kesetiaan
eara rini, gamaran presentase ¨ah sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun a&aran 2011!2012 mengenai indikator!indikator dari aspek kesetiaan dapat dilihat pada gra$ik 4. seagai erikut:
-2
/raik 4.5 /a!#aran U!"! Indikator Aspek Kesetiaan
Gra$ik 4. menun&ukkan semua indikator pada aspek kesetiaan erada pada
kategori sedang. *iperoleh 3,4< sis#a, pada
indikator merasa ersalah apaila melakukan kesalahan erada pada kategori sedang. +rtinya sis#a mampu merasa ersalah apaila melakukan kesalahan. *iperoleh ;3,< sis#a, pada indikator men&alankan segala aturan dengan perasaan senang erada pada kategori sedang. +rtinya sis#a mampu men&alankan segala aturan yang di tetapkan sekolah dengan perasaan senang. *iperoleh 42,1< sis#a, pada indikator menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang di uat erada pada kategori sedang. +rtinya sis#a mampu menun&ukan sikap disiplin tehadap tata terti ketika erada di sekolah. *iperoleh 3,4< sis#a, pada indikator memperhatikan
-3
sikap priadi terhadap orang lain erada pada kategori sedang. +rtinya sis#a mampu memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain dengan aik. d.
Aspek Keterti#an
eara rini, gamaran ¨ah presentase sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun a&aran 2011!2012 mengenai indikator!indikator dari aspek ketertian dapat dilihat pada gra$ik 4.; seagai erikut:
/raik 4.6 /a!#aran U!"! Indikator Aspek Keterti#an
Gra$ik 4.; menun&ukkan semua indikator pada aspek ketertian erada pada kategori sedang. *iperoleh -,0< sis#a, pada
-4
indikator dapat mengaturm engelola #aktu erada pada kategori sedang. +rtinya sis#a mampu mengelola atau mengatur #aktu dengan aik. *iperoleh 4/,-< sis#a, pada indikator mengetahui atasan!atasan sikap &ika erada di sekolah erada pada kategori sedang. +rtinya sis#a mampu mengetahui atasan!atasan sikap ketika erada di sekolah. *iperoleh 42,9< sis#a, pada indikator erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan tata tertiaturan erada pada kategori sedang dengan perolehan presentase. +rtinya sis#a mampu erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan peraturan di sekolahnya.
B.
Pe!#aasan Hasil Penelitian %.
Hasil Penelitian &entang Perilak" Disiplin Siswa
6asil penelitian kedisiplinan menun&ukkan seagian esar sis#a kelas 6asil penelitian kedisiplinan menun&ukkan seagian esar sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012 erada pada kategori sedang, tetapi ada eerapa sis#a yang memiliki kedisiplinan pada kategori tinggi dan rendah. is#a pada kategori sedang diasumsikan telah menapai tingkat kedisiplinan yang ukup aik pada setiap aspeknya.
-
%enelitian meru&uk pada konsep kedisipli nan yang dikemukakan oegeng %ri&odarminto mengungkapkan disiplin sebagai kondisi yang
tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian prilaku yang menunukan nilainilai ketaatan# kepatuhan# kesetiaaan dan ketertiban. ilainilai menadi bagian prilaku dalam kehidupannya. %rilaku kedisplinan tercipta melalui keluarga# pendidikan# dan pengalaman. 7erdasarkan pendapat oegeng %ri&odarminto, dapat dipahami disiplin merupakan sesuatu yang menyatu di dalam diri seseorang. 7ahkan, disiplin sesuatu yang men&adi agian dalam hidup seseorang, yang munul dari pola tingkah lakunya sehari!hari. Meskipun sis#a pada umumnya telah memiliki disiplin yang ukup optimal tetapi masih terdapat sis#a yang memiliki sikap disiplin dalam katagori rendah dalam indikator!indikator yang diteliti. *iperkuat dengan $enomena yang peneliti temukan ketika erada di lapangan masih ada sis#a yang terlamat datang ke sekolah, sering riut ketika tidak ada guru, dan keluar kelas ketika tidak ada guru. %engertian disiplin menurut FliJaeth 6urtok (dalam tesis yamsu >usu$ 8: 1-/-) *isiplin itu erasal dari kata discipline yaitu seseorang yang ela&ar atau sukarela#an yang mengikuti seorang pemimpin. elan&utnya dikemukakan ada dua konsep mengenai disiplin, yaitu yang positi$ dan negati$. *isiplin negati$ adalah yang erhuungan dengan kontrol seseorang erdasarkan otoritas luar yang iasanya dilakukan -;
seara terpaksa, dan dengan ara yang kurang menyenangkan atau dilakukan karena takut hukuma n "punishment. *isiplin positi$ adalah sama artinya dengan pendidikan dan konseling yaitu yang menekankan perkemangan dan dalam "inner growth yang entuknya self discipline dan self controll. *isiplin yang positi$ mengarahkan kepada motivasi dari dalam diri sendiri. onsep disiplin selalu meru&uk kepada peraturan, norma atau atasan!atasan tingkah laku. %enanaman disiplin individu diharapkan dapat erperilaku yang sesuai dengan norma. elan&utnya indgren (yamsu >usu$ 1-/-:21) mengemukakan ada
tiga pengertian mengenai disiplin yaitu "1 %unishment (hukuman). 7erarti sis#a perlu dihukum ila ersalah "2 &ontrol by enforcing
obedience or orderly conduct. sis#a memerlukan seseorang yang mengontrol, mengarahkan, dan mematasi tingkah lakunya. 'ndividu dipandang tidak mampu mengarahkan, mengontrol dan mematasi tingkah lakunya sendiri. " 'raining that corrects and strengthens. Tu&uan disi plin adalah self disciplineQ(disiplin diri), dalam arti tu&uan latihan adalah memeri kesempatan kepada individu untuk melakukan sesuatu eradsarkan pengarahan dan kontrolnya sendiri. *ari pendapat!pendapat yang telah dipaparkan maka dapat disimpulkan disiplin merupakan proses upaya memasuki serta hasil latihan individu se&ak keil dalam menghaadapi aturan!aturan, norma! norma dan pedoman perilaku. Maksudnya agar individu mematuhi -9
aturan!aturan demi kese&ahteraan individu. 6asil latihan merupakan proses pendidikan karena sagala ontoh perilaku yang ditanamkan akan mempengaruhi hasil disiplin seseorang. %elaksanaan disiplin senantiasa meru&uk kepada peraturan, atau patokan!patokan yang men&adi unsur penentu tingkah laku. *i samping adanya unsur pengontrolan terhadap tingkah laku supaya sesuai dengan patokan!patokan yang erlaku atau diterima
masyarakat.
%hill
(1-/2:
12-)
pentingnya
disiplin,
mengemukaan yaitu: (1) dalam situasi ela&ar diutuhkan disiplin, karena hanya dalam situasi disiplinlah pengetahuan, pengalaman dan keahlian guru dapat eker&a dengan e$ekti$ # (2)disiplin itu panting agi kesehatan dan kese&ahteraan guru, tidak adanya disiplin akan mengurangi kualitas keahlian ahkan menghilangkan kesempatan untuk memuktikan pro$esi keahlian, (3) disiplin diperlukan pada saat!saat tertentu sehingga tindakanperintah harus ditaati tanpa ertanya. %engertian disiplin sekolah kadang kala diterapkan pula untuk memerikan hukuman (sanksi) seagai konsekuensi dari pelanggaran terhadap aturan, meski kadang kala men&adi kontroversi dalam menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga ter&eak dalam entuk kesalahan perlakuan $isik ( physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan psikologis "psychological maltreatment). 7erkenaan dengan tu&uan disiplin sekolah, Maman ahman (+khmad udra&at, 200/:1) mengemukakan tu&uan disiplin adalah: (a) memeri dukungan agi teriptanya perilaku yang tidak menyimpang, () -/
mendorong sis#a melakukan yang aik dan enar, () memantu sis#a memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungannya dan men&auhi melakukan hal!hal yang dilarang oleh sekolah, dan (d) sis#a ela&ar hidup dengan keiasaan!keiasaan yang aik dan erman$aat agi dirinya sendiri dan lingkungan. Masalah kedisiplinan sis#a men&adi sangat erarti agi kema&uan sekolah (8ursisto, 2002:9/). *i sekolah yang terti akan selalu meniptakan proses pemela&aran yang aik. ealiknya, pada sekolah yang tidak terti kondisinya akan &auh ereda. %elanggaran!pelanggaran yang ter&adi sudah dianggap arang iasa dan untuk memperaiki keadaan yang demikian tidaklah mudah. *iperlukan ker&a keras dari eragai pihak untuk menguahnya, sehingga eragai &enis pelanggaran terhadap disiplin dan tata terti sekolah perlu diegah dan ditangkal. eara umum, penapaian aspek!aspek kedisiplinan sis#a erada pada kategori sedang. Terdapat empat aspek kedisiplinan yang kategori sedang. eempat aspek memiliki presentase sedang yaitu ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan,
dan
ketertian.
%enapaian
aspek!aspek
kedisiplinan menun&ukan sis#a mampu menun&ukan nilai!nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan dan ketertian dan perlunya upaya imingan untuk meningkatkan kedisiplinan yang dimiliki sis#a. Bpaya imingan diarahakan pada pendekatan preventi$ dan pengemangan, yaitu mengamangkan kedisiplinan sis#a di sekolah. --
%enelitian meru&uk pada konsep kedisipli nan yang dikemukakan Fkosis#oyo dan ahman (2000:-9). *isiplin hakikatnya adalah pernyataan
sikap
mental
individu
maupun
masyarakat
yang
menerminkan rasa ketaatan, kepatuhan, yang didukung oleh kesadaran untuk menunaikan tugas dan ke#a&ian dalam rangka penapaian tu&uan. 6asil penelitian menun&ukan pada aspek ketaatan, seagian esar sis#a memiliki kemampuan yang ukup aik dalam ersungguh!sungguh men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a dan sis#a ukup mampu men&alankan aturan tanpa ada paksaan dari orang. is#a masih elum mampu dalam men&alankan aturan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. etaatan dide$isnisikan seagai kesediaan men&alankan suatu aturan yang tertulis atau tidak tertulis tanpa rasa tertekan atau paksaan dari orang lain. Menurut oegeng %ri&odarminto (1--2: 1!19, 23!24) tentang pendapatnya mengenai alasan ter&adinya pementukan disiplin, yakni disiplin leih mudah ditegakkan ila munul dari kesadaran diri tanpa ada paksaan dari luar. @adi, ketaatan harus dimulai dari kesadaran diri yang aik. 6asil penelitian menun&ukan pada aspek kepatuhan, seagian esar sis#a memiliki kemampuan yang ukup aik dalam men&alankan ke#a&ian yang ada di sekolah dan sis#a mampu menerima sangsi atas
100
pelanggaran yang dilakukan. is#a masih elum mampu menyanggupi melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah. epatuhan dide$inisikan seagai suatu sikap yang didasarkan kesanggupan untuk men&alankan suatu aturan yang si$atnya mengikat. Menurut Maman ahman (1---:1;/) mengartikan disiplin seagai upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengemangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata terti erdasarkan dorongan dan kesadaran yang munul dari dalam dirinya. 6asil penelitian menun&ukan pada aspek kesetiaan, seagian esar sis#a memiliki kemampuan yang ukup aik dalam men&alankan segala aturan dengan perasaan senang, sis#a mimiliki perasaan ersalah apaila melanggar peraturan yang ada di sekolah, sis#a mampu menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang diuat, dan sis#a dapat memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain. esetiaan di de$inisikan seagai keterikatan atau konsistensi seseorang terhadap sesuatu hal yang si$atnya erkelan&utan dan dilakukan dengan senang hati. e&alan dengan pendapat Tulus Tu5u (2004: 4/!4-), untuk mementuk perilaku disiplin harus adanya kesenangan dalam diri untuk melaksanakannya. 7isa ter&adi salah satunya karena adanya sosok panutan atau teladan yang ingin diontoh oleh sis#a
101
6asil penelitian menun&ukan pada aspek ketertian, seagian esar sis#a memiliki kemampuan yang ukup aik dalam mengaturmengelola #aktu, sis#a mampu mengetahui atasan!atasan sikap &ika erada di sekolah, dan sis#a ukup mampu erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan tata terti yang erlaku di sekolah. %enelitian meru&uk pada konsep kedisiplin an menurut ikipedia (+khmad udra&at, 200/:1) disiplin sekolah adalah refers to students
complying with a code of behavior often known as the schoo l rules” , yang dimaksud aturan sekolah ( school rule) seperti aturan standar erpakaian (standards of clothing), ketepatan #aktu, perilaku sosial dan etika ela&arker&a eorang sis#a dalam mengikuti kegiatan ela&ar tidak akan pernah lepas dari eragai peraturan dan tata terti yang dierlakukan di sekolah. etiap sis#a dituntut untuk dapat erperilaku sesuai dengan aturan dan tata terti yang erlaku disekolah. epatuhan dan ketaatan sis#a terhadap eragai aturan dan tata terti yang erlaku di sekolah iasa diseut disiplin sis#a, sedangkan peraturan tata terti, dan eragai ketentuan lainnya yang erupaya mengatur perilaku sis#a diseut disiplin sekolah. e&alan dengan pementukan disiplin, Maman ahman (Tulus Tu5u
2004: 0) mengungkapkan pemiasaan disiplin di sekolah
erpengaruh positi$ agi kehidupan sis#a di masa akan datang. %ada mulanya disiplin merupakan sesuatu yang mengekang keeasan. +paila 102
aturan dirasakan seagai sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi seara sadar untuk keaikan dirinya dan sesama, lama!lama akan men&adi suatu keiasaan yang aik menu&u arah disiplin diri. *isiplin tidak lagi merupakan aturan yang datang dari dalam dirinya sendiri, suatu hal yang #a&ar dalam kehidupan sehari!hari. alah satu unsur pokok yang harus diperhatikan dalam proses pendidikan adalah agaimana upaya sekolah men&adikan sis#a erpriadi sehat, yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri seara tepat, aik terhadap dirinya sendiri, lingkungan maupun terhadap Tuhan. alah satu iri priadi yang sehat itu adalah disiplin. 'ndividu yang erdisiplin akan mampu menampilkan perilaku yang sesuai dengan atasan!atasan norma yang erlaku, dan mampu mengarahkan dirinya kepada aktivitas!aktivitas yang positi$ dan konstrukti$. 7erdasarkan penya&ian dari hasil penelitian, kedisiplinan yang dimiliki sis#a pada eerapa aspek sudah menun&ukan tingkat penapaian yang ukup aik akan tetapi masih terdapat indikator yang tingkat penapaiannya masih kurang sehingga memerlukan upaya imingan yang diharapkan mampu memelihara dan meningkatkan kedisiplinan sehingga sis#a menun&ukan perilaku disiplin di sekolah. udah men&adi tugas konselor untuk mengamil peran serta peduli dalam memantu sis#a mengatasi permasalahan!permasalahan yang dialaminya dan memantu sis#a dalam mengemangkan potensinya 103
seara optimal, khususnya dalam mengemangkan kedisiplinan, karena kedisiplinan merupakan salah satu potensi yang harus dimiliki sis#a. 7erdasarkan hasil penelitian pelanggaran yang dilakukan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun +&aran 2011!2012 memang masih sering ter&adi, seperti tidak menger&akan peker&aan rumah (%), keluar kelas ketika tidak ada guru, dan tidak masuk sekolah tanpa iJin. =aktor yang menyeakan pelanggaran disiplin pada diri sis#a dapat diperoleh dari sekolah, lingkungan sekolah, lingkungan, situasi tempat tinggal yang dapat menyeakan kon$lik dalam diri sis#a, dan akan menimulkan masalah &ika tidak diatasi dengan aik (Fkosis#oyo dan ahman, 2000:21). %enelitian meru&uk pada konsep rema&a yang dikemukakan ukad&i (2000:14).
is#a
M
pada
umumnya
erada
dalam
tahap
perkemangan rema&a, dimana rema&a masih memutuhkan antuan dari orang de#asa lainnya untuk memantu mengatasi masalah yang sis#a hadapi dengan aik. *iperlukan adanya suatu program atau layanan di sekolah yang dapat memantu sis#a menghadapi dan memeahkan masalah yang sedang dihadapi. alah satu usaha pihak pendidikan di sekolah untuk menegah dan menanggulangi pelanggaran disiplin pada sis#a adalah dengan memuat seuah layanan yang diperuntukkan agi para sis#a yaitu layanan 7imingan onseling (7). 7imingan dan konseling merupakan agian integral dari sekolah yang ertu&uan 104
memerikan antuan kepada sis#a aik perorangan maupun kelompok agar men&adi priadi yang mandiri dan erkemang seara optimal (ukad&i, 2000:19). %enggunaan layanan imingan konseling memiliki $ungsi yang mempunyai huungan dan pengaruh yang sangat esar agi sis#a, aik dari sikap maupun akademiknya. Tu&uan
dari
imingan
dan
konseling
untuk
memantu
menyelesaikan permasalahan yang dialami oleh sis#a, sesuai dengan kompleksitas permasalahannya. eutuhan akan penggunaan imingan konseling di &en&ang M+M leih terasa daripada di &en&ang pendidikan dasar, sea masalah yang dihadapi rema&a leih anyak daripada anak!anak tahap perkemangan selan&utnya. %ada perkemangan rema&a, anyak peruahan yang dialami sehingga menyeakan adanya peruahan dan ketidakstailan emosi. eadaan emosi yang demikian dapat menyeakan penyesuaian yang salah dan ketidaknyamanan. is#a perlu mengenal dirinya dengan seaik!aiknya. *engan mengenal diri sendiri, sis#a akan dapat ertindak dengan tepat sesuai dengan kemampuan yang ada pada dirinya. Tidak semua sis#a mampu mengenal segala kemampuan dirinya. is#a memerlukan antuan orang lain agar dapat mengenal diri sendiri, lengkap dengan segala kemampuan yang dimilikinya, dan antuan dapat dierikan melalui layanan imingan konseling.
10
Tu&uan disiplin adalah memantu sis#a memahami hal!hal yang diperlukan untuk menapai sasaran dan memotivasinya untuk tetap erlatih atau tetap mengikuti aturan yang telah ditentukan. +danya layanan imingan konseling di sekolah, diharapkan sis#a M 8egeri 1 aupaten ragen dapat leih memahami masalah yang dimiliki dan dapat memeahkan masalahnya dengan aik. *iharapkan kedisipli nan sis#a di sekolah dapat ditingkatkan. (.
Analisis Ke#"t"an Layanan Bi!#ingan dan Konseling Pri#adi* Sosial Unt"k Meningkatkan Kedisiplinan Siswa.
%enyusunan program merupakan seuah upaya yang diperlukan untuk mengarahkan suatu renana kegiatan agar er&alan leih sistematis. %enyusunan program erdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh mengenai gamaran umum kedisiplinan sis#a dan indikator! indikator kedisiplinan sis#a di sekolah. Gamaran indikator!indikator kedisiplinan sis#a merupakan dasar dalam penyususnan program imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a. =urIon (200) mengemukakan pengemangan program imingan dan konseling pada dasarnya ersi$at universal spesialis. Bniversal dalam arti meliputi semua aspek dan ditu&ukan untuk semua individu di sekolah, spesialis dalam arti sesuai keutuhan o&ek dan su&ek layanan. A&ek dan su&ek layanan 7imingan dan onseling yang paling utama di sekolah adalah peserta didiksis#a. 10;
7erdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012, diketahui sis#a kelas ?' memiliki tingkat penapaian
kedisiplinan
yang
ukup
aik.
%enyusunan
program
imingan priadi!sosial diarahkan pada pendekatan preventi$ dan pengemangan. +rtinya, program imingan priadi!sosial disusun untuk dapat meningkatkan kedisiplinan sis#a. Bpaya pemerian antuan dilakukan melalui layanan dasar erupa imingan klasikal dan imingan kelompok agi sis#a yang memiliki tingkat kedisiplinan sedang, layanan resposi$ erupa konseling kelompok agi sis#a yang memiliki
tingkat
memutuhkan
kedisiplinan
pertolongan
yang
dengan
rendah
segara,
dan
diasumsikan
layanan
perenanaan
individual yang ditun&ukan agi sis#a yang memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi dan dukungan sistem. etiap layanan dikemangkan erdasarkan indikator!indikator tingkat penapaian aspek kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011! 2012. 7erdasarkan hasil penelitian yang telah dideskripti$kan pada pemahasan seelumnya, maka program imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a dirumuskan erdasarkan hasil analisis kondisi o&ekti$ sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tentang
109
perilaku disiplinnya yang terungkap melalui penyearan angket. %rogram yang direkomendasikan adalah : a.
eara umum, program imingan diarahkan pada pendekatan preventi$ dan pengemangan, dalam meningkatkan perilaku disiplin sis#a di sekolah. Meskipun seara umum diperpleh gamaran sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen memiliki tingkat disiplin sedang, hasil penelitian terasa elum maksimal, maka dari itu diperlukan
adanya
layanan
imingan
priadi!sosial
untuk
memantu sis#a meningkatkan perilaku disiplin di sekolah khususnya dalam idang priadi!sosial. .
%rogram imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a di sekolah elum ada, kemudian disusun seara tersendiri dan direkomendasikan men&adi salah satu agian dari imingan priadi!sosial dalam program imingan dan konseling di M 8egeri 1 aupaten ragen. %emerian layanan imingan priadi! sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a dapat dilakukan di dalam kelas.
2.
Progra!
Bi!#ingan
Pri#adi
Sosial
"nt"k
Meningkatkan
Kedisiplinan Siswa Di Sekola
%enyusunan program erdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh mengenai gamaran umum kedisplinan sis#a dan indikator! indikator
kedisiplinan
di
sekolah. 10/
Gamaran
indikator!indikator
kedisiplinan sis#a merupakan dasar dalam penyusunan program imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a. %rogram imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen divalidasi oleh Guru 7 M 8egeri 1 aupaten ragen. 6asil validasi menun&ukan adanya peraikan (revisi) pada komponen!komponen tertentu, akan tetapi pada dasarnya program dapat direkomendasikan untuk sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen. %rogram imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a merupakan program tamahan agi program imingan dan konseling priadi sosial khususnya agi sis#a kelas ?' sehingga diperlukan adanya sosialisasi terleih dahulu kepada guru pemiming sis#a kelas ?'. esimpulan hasil validasi, seagai erikut. 1.
umusan kompetensi yang dikemangkan, deskripsi keutuhan, pengemangan tema disusun erdasarkan hasil penelitian, yaitu disusun erdasarkan tingkat penapaian kedisiplinan sis#a.
2.
*ukungan sistem leih dioperasionalkan, yaitu mengenai tugas dan ker&a sama personil sekolah dengan konselor leih diper&elas mengenai #aktu dan kegiatan yang dilakukan.
3.
eana operasional leih dioperasionalkan dengan tu&uan yang ingin diapai.
4.
Menamahkan instrumen pada evaluasi. 10-
7erdasarkan hasil validasi, ditarik kesimpulan dan selan&utnya dilakukan peraikan atau revisi program men&adi program hipotetik, program hipotetik imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a merupakan program aru yang melengkapi program 7 yang sudah ada pada idang priadi sosial.
110
P,0/,AM BIMBIN/AN P,IBADI*S0SIAL UN&UK MENIN/KA&KAN KEDISIPLINAN SIS1A
(Setela =alidasi) I.
,asional
ema&a seagai generasi harapan angsa dan seagai penerus ita!ita angsa harus diperhatikan aspek perkemangannya se&ak dini. Bntuk mengeman tugas yang teramat mulia maka rema&a dituntut untuk mengaktualisasikan dirinya seara sempurna ke dalam kegiatan atau akti$itas sehari!hari. +ktualisasi dapat terapai apaila rema&a mempunyai kepriadian yang aik, tanggung &a#a, ulet, pantang menyerah serta mampu eradaptasi dengan aik terhadap lingkungan. Masa rema&a diseut &uga seagai masa transisi atau masa peralihan, karena rema&a elum memperoleh status seagai orang de#asa tetapi tidak lagi memiliki status anak ("alon, 1-3). Menurut +usuel (1-;) rema&a erada dalam status interen seagai akiat dari posisi yang seagian dierikan oleh orang tua dan seagian lagi diperoleh melalui usaha sendiri, yang selan&utnya memerikan prestise tertentu kepadanya. Masa peralihan diperlukan untuk mempela&ari rema&a agar mampu memikul tanggung &a#anya nanti pada masa de#asa. *engan semakin ertamahnya usia rema&a, maka huungan dengan dunia sekitar semakin ertam ah luas, kemudian setahap demi setahap rema&a mengenal adanya norma!norma, aturan!aturan, adat istiadat yang erlaku dalam lingkungan sosial. ema&a agar dapat diterima oleh kelompok, maka rema&a 111
harus erusaha menyesuaikan dirinya dengan aturan!aturan dan norma!norma terseut (Gunarsa, 1--). *alam huungannya penyesuaian sosial di sekolah, rema&a harus melakukan penyesuaian terhadap norma!norma di sekolah, peraturan sekolah serta
kedisiplinan
terhadap
peraturan
terseut.
ema&a
mengadakan
penghayatan terhadap kenyataan sosial dengan teman!teman, guru dengan melakukan huungan!huungan, aik didalam agian intrakuli kuler maupun ekstrakurikuler (6urlok, 1-9/). 7erdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di M 8egeri 1 aupaten ragen, diperoleh gamaran ah#a pemahaman sis#a mengenai disiplin hanya seatas tata terti yang diuat oleh sekolah untuk memuat sis#a men&adi tertekan. is#a tidak men&alankan tata terti karena kesadaran sendiri tetapi harus diingatkan oleh guru. ementara oegeng %ri&odarminto (1--2:3) men&elaskan ah#a iri utama disiplin adalah ketertian, kesetiaan, keteraturan, dan keteladanan. eempat iri harus dimiliki oleh sis#a agar memiliki perilaku disiplin yang aik. alah satu unsur pokok yang harus diperhatikan dalam proses pendidikan adalah agaimana upaya sekolah men&adikan sis#a erpriadi sehat, yang memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri seara tepat, aik terhadap dirinya sendiri, lingkungan maupun terhadap Tuhan. alah satu iri priadi yang sehat adalah disiplin. 'ndividu yang erdisiplin akan mampu menampilkan perilaku yang sesuai dengan atasan!atasan norma yang
112
erlaku, dan mampu mengarahkan dirinya kepada aktivitas!aktivitas yang positi$dan konstrukti$. edisiplinan merupakan sikap atau perilaku yang menggamarkan kepatuhan kepada suatu aturan atau ketentuan. edisipl inan &uga erarti suatu tuntutan agi erlangsungnya kehidupan yang sama, teratur dan terti,yang di&adikan syarat mutlak agi erlangsungnya suatu kema&uan dan peruahan! peruahan ke arah yang leih aik. is#a mengenal aturan yang harus dipatuhi se&ak di lingkungan keluarga, erlan&ut di angku sekolah, serta pergaulan di masyarakat.pada pelaksanaan aturan sekolah masih anyak pelanggaran tata terti sekolah karena sis#a mentaati peraturan erdasarkan paksaan. eorang pemiming atau pendidik haruslah mampu menanamkan disiplin kepada sis#a tanpa sis#a merasa di perintah ataupun dikekang. %eranan guru seagai pemiming dalam proses ela&ar menga&ar merupakan salah satu kompetensi guru yang terpadu dalam keseluruhan kompetensi priadinya. ohman 8ata#id&aya (1-//: 33) mengungkapkan peranan guru seagai
pemiming
terseut
merupakan
kompetensi
penyesuaian
interaksional, yang merupakan kemampuan guru untuk menyesuaikan diri dengan karakteri stik sis#a dan suasana ela&ar sis#a. elan&utnya, Frikson (ohman 8ata#id&aya, 1-//: 1) sehuungan dengan paranan guru dalam keseluruhan program imingan di sekolah menyimpulkan ah#a guru memiliki kesempatan yang luas untuk melakukan imingan di kelas..
113
Menurut Tulus Tu5u (2004: 4/!4-), terdapat empat hal yang dapat mempengaruhi dan mementuk disiplin yaitu : (1) kesadaran diri seagai pemahaman diri ah#a disiplin dianggap penting agi keaikan dan keerhasilan dirinya. kesadaran diri men&adi moti$ sangat kuat ter#u&udnya disiplin, (2) mengikuti dan mentaati aturan seagai langkah penerapan dan praktek atas peraturan!peraturan yang mengatur perilaku individunya. eagai kelan&utan dari adanya kesadaran diri yang dihasilkan oleh kemampuan dan kemauan diri yang kuat. Tekanan dari luar dirinya seagai upaya mendorong, menekan dan memaksa agar disiplin diterapkan dalam diri seseorang sehingga peraturan!peraturan diikuti dan diperaktekan, (3) alat pendidikan untuk mempengaruhi, menguah, memina dan mementuk perilaku yang sesuai dengan nilai!nilai yang ditentukan atau dia&arkan, (4) hukuman seagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang salah sehingga orang kemali pada perilaku yang sesuai dengan harapan. ekolah adalah #adah yang mem$asilitasi sis#a dalam upaya mementuk priadi erdisiplin. ekolah erke#a&ian menyelenggarakan layanan imingan dan konseling terhadap sis#a, khususnya yang erkenaan dengan imingan priadidan sosial sis#a. +rah kegiatan imingan dan konseling adalah memantu peserta didik untuk dapat melaksanakan kehidupan sehari!hari seara mandiri dan erkemang seara optimal. ayanan imingan dan konseling di sekolah dapat memantu sis#a dalam mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh sis#a. hususnya permasalahan disiplin di sekolah. alah satu permasalahan yang ada 114
di sekolah saat ini yaitu mengenai tindak disiplin sis#a yang elum terlaksana seara optimal. Masih anyak sis#a ditemukan dieerapa sekolah yang elum melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah dengan rasa tanggung &a#a. *engan demikian, melalui imingan dan konseling di sekolah, diharapakan dapat memantu sis#a kelas ?' dalam mengemangkan perilaku disiplinnya. Masalah!masalah yang munul pada sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen termasuk dalam idang priadi!sosial. 7imingan priadi!sosial merupakan imingan untuk memantu sis#a dalam mengatasi masalah yang ersi$at priadi serta memeahkan kesulitan! kesulitan dalam masalah sosial, sehingga sis#a dapat menyesuaikan diri seara aik dan #a&ar dalam lingkungan sosialnya. %engamangan kompetensi dititikeratkan kepada kemampuan peserta didik untuk meningkatkan perilaku disiplin sis#a di sekolah. %rogram yang disusun dapat memantu pesrerta didik dalam memahami diri, mengendalikan diri, mengenali se¨ah pengaruh dan masalah yang diakiatkan dengan erperilaku tidak disiplin. edangkan agi pihak sekolah, memantu dalam men&alankan visi!misi kependidikan yaitu me#u&udkan insan yang memiliki keimanan dan ketak#aan yang dire$leksikan dalam sikap dan peruatan seharihari. ikap dan peruatan sehari!hari diartikan pada kedisiplinan sehari!hari sis#a di sekolah. *idasarkan pada analisis keutuhan dan studi mendalam menganai $enomena perilaku disiplin sis#a di sekolah yang sudah menurun. 11
eara khusus, layanan yang dierikan dalam program imingan dan konseling dikemangkan erdasarkan gamaran umum perilaku disiplin sis#a di sekolah. 7erdasarkan studi yang dilakukan diperoleh gamaran ah#a dari 19/ sis#a, terdapat 1/.< (33 sis#a) tergolong ke dalam katagori rendah, ;4,0< (114 sis#a) tergolong ke dalam katagori sedang dan 19.4< (31 sis#a) tergolong ke dalam katagori tinggi. Bntuk leih &elasnya dapat dilihat pada tael 4.1 seagai erikut:
&a#el 4.% /a!#aran U!"! Kedisiplinan Siswa kelas $I SMK Negeri % Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%(
Kategori Perilak" Disiplin Siswa Tinggi edang endah @BM+6
SIS1A KELAS $I 7 > 31 19,4< 114 ;4,0< 33 1/,< 19/ 100<
7erdasarkan tael 4.1, terlihat ah#a perilaku disiplin sis#a paling anyak erada dalam katagori sedang yaitu ;4,0< sis#a, dengan demikian program imingan priadi!sosial diarahkan pada pendekatan pre$enti$. +rtinya meskipun seara umum sis#a telah memiliki perilaku disiplin dalam katagori sedang, sis#a tetap perlu dierikan layanan imingan dan konseling, terutama
11;
di idang priadi!sosial. 7ertu&uan untuk memelihara dan meningkatkan perilaku disiplin yang telah dimiliki oleh sis#a. &a#el 4.( /a!#aran Kedisiplinan Siswa Kelas $I SMK Negeri % Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%( Bedasarkan Aspek
Aspek ataatan epatuhan esetiaan etertian
Persentase ;4,;< ;9,4< ;1,/< 3,9<
Katagori edang edang edang deang
Tael 4.2 menun&ukan aspek etertian memiliki persentase paling keil diandingkan aspek!aspek lainnya. Munulnya aspek!aspek kedisiplinan ditandai oleh adanya indikator yang menun&ukan tingkat penapaian kedisplinan sis#a elas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012. eara rini, disa&ikan pada tael 4.3 erikut:
&e#el 4.2 /a!#aran Perilak" Disiplin Siswa Kelas $I SMK Negeri % Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%( BerdasarkanIndikator
No . %
Aspek Ketaatan
Persentase 64?6>
Indikator
a) )
119
Men&alankan aturan sesuai kemampuan 7ersungguh!sungguh men&alankan aturan dengan penuh rasa tanggung &a#a
Persentas e
19,4<
;4,;<
)
(
a)
Kepat"an
;9,4< ) )
2
Kesetiaan
;1,/<
a) )
)
d)
4
etertian
3,9<
a) )
)
Men&alankan peraturan tanpa ada paksaan dari orang lain anggup melaksanakan
;4,0<
tata terti yang erlaku di sekolah Melaksanakan ke#a&ian di sekolah seagai sis#a 7ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan Merasa ersalah apaila melakukan kesalahan Men&alankan segala aturan dengan perasaan senang Menun&ukan sikap disiplin
1;,-<
terhadap tata terti yang di uat oleh sekolah Memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain *apat mengatur mengelola #aktu Mengetahui atasan! atasan sikap &ika erada di sekolah 7erperilaku dan perpenampilan sesuai dengan tata tertiaturan
42,1<
3,3< ,1< 3,4< ;3,<
3,4< -,0< 4/,-<
42,9<
7erdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian yang dilaksanakan terhadap sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011! 2012, diketahui sis#a kelas ?' memiliki kedisiplinan yang ukup aik akan tetapi dirasa elum maksimal dan perlunya upaya yang mengarah pada suatu kegiatan yang dapat memantu sis#a meningkatkan kedisplinan yang
11/
dimilikinya. Bpaya imingan dilakukan oleh pelaksana layanan imingan dan konseling di sekolah, karena imingan dan konseling di sekolah memiliki peran sangat penting untuk memantu meningkatkan potensi sis#a dalam kedisiplinan di sekolah. Melalui layanan imingan dan konseling di sekolah, diharapkan dapat memantu sis#a dalam mengatasi masalah!masalah sosial yang menghamat perkemangannya. Masalah!masalah kedisplinan yang munul pada sis#a termasuk dalam idang layanan imingan dan konseling priadi!sosial. 7imingan priadi!sosial merupakan imingan untuk memantu sis#a dalam mengatasi masalah yang ersi$at priadi serta memeahkan dan mengatasi kesulitan!kesulitan dalam masalah sosial, sehingga sis#a dapat erperilaku
sesuai
dengan
tuntutan
lingkungan
kehidupan
dan
perkemangannya. 7imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a di sekolah perlu disusun dalam ranangan program imingan dan konseling yang direnanakan seara sistematis, terarah, dan terpadu. %rogram imingan
priadisosial
diharapkan
dapat
memantu
sis#a
dalam
meningkatkan kedisplinan yang dimilikinya. %enyusunan program imingan priadi!sosial didasarkan pada hasil
need assessment yang diperoleh erdasarkan hasil penelitian yaitu diarahkan pada pendekatan preventi$ dan pengemangan, yaitu program imingan priadi!sosial disusun untuk dapat memelihara dan meningkatkan kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen. 11-
II.
Ko!petensi yang Dike!#angkan
7erdasarkan
standar
kompetensi
kemandirian
peserta
didik,
pengemangan kompetensi seara umum dititikeratkan kepada meningkatkan kedisiplinan sis#a melalui kemampuan sis#a dalam landasan perilaku etis sehingga sis#a dapat mengenal alasan perlunya menaati aturannorma erperilaku, memahami keragaman aturanpatokan erperilaku dalam konteks udaya, dan ertindak atas pertimangan diri terhadap norma yang erlakuE pengemangan priadi sehingga sis#a mengenal kemampuan dan keinginan diri, menerima keadaan diri seara positi$, dan menampilkan perilaku yang mere$leksikan keragaman diri dalam lingkungannyaE dan kematangan dengan teman seaya sehingga sis#a mempela&ari norma!norma pergaulan dengan teman seaya yang eragam latar elakangnya, sis#a menyadari keragaman latar elakang teman seaya yang mendasari pergaul an, sis#a eker&asama dengan teman seaya yang eragam latar elakangnya. %rogram disusun dapat memantu sis#a dalam meningkatkan kedisplinan yang di#u&udkan dalam entuk ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, dan ketertian. Bntuk selan&utnya dierikan eragai strategi dan &enis layanan imingan priadi!sosial seara khusus untuk meningkatkan kedisplinan yang dimiliki sis#a. eara khusus layanan yang dierikan dalam program imingan priadi!sosial dikemangkan erdasarkan pro$il aspek dan indikator kedisiplian sis#a yang erada pada katagori, tinggi, sedang, dan rendah tingkat 120
penapaiannya. alaupun seara umum tingkat penapaian kedisplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012 ukup aik, dirasa elum maksimal dan perlu upaya pengemangan ke arah yang leih erarti. ompetensi yang diharapkan setelah pemerian layanan adalah seagai erikut. a.
%enapaian kemampuan untuk mentaati tata terti yang erlaku di sekolah
.
%enapaian kemampuan untuk menyanggupi men&alankan suatu aturan yang si$atnya mengikat.
.
%enapaian kemampuan untuk konsistensi terhadap suatu hal yang si$atnya erkelan&utan dan dilakukan dengan senang hati.
d.
%enapaian kemampuan men&alankan tata terti seara urut, sistematis, serta sesuai dengan porsinya
III.
Dasar dan Landasan 0perasional
ayanan imingan dan konseling seara yuridis memiliki kekuatan hukum yang sangat &elas, sehingga posisi 7 dalam penyelenggaraan pendidikan harus mendapat pengakuan dan perlakuan yang sesuai. +dapun eerapa
alasan
hukum
pelaksanaan
pengemangan
program
layanan
imingan dan konseling adalah seagai erikut. a.
Bndang!Bndang 8o. 20 tahun 2003, tentang istem %endidikan 8asional.
.
%eraturan Menteri %endidikan 8asional epulik 'ndonesia 8o. 22 tahun 200;, tentang tandar 'si untuk atuan %endidikan *asar dan Menengah.
121
.
%eraturan Menteri %endidikan 8asional epulik 'ndonesia 8o. 23 tahun 200;, tentang tandar ompetensi ulusan untuk atuan %endidikan *asar dan Menengah.
d.
%eraturan Menteri %endidikan 8asional epulik 'ndonesia 8o. 24 tahun 200;, tentang %elaksanaan %eraturan Menteri %endidikan 8asional 8o. 22 tahun 200; tentang tandar 'si untuk satuan %endidikan *asar dan Menengah dan %eraturan Menteri %endidikan 8asional 8o. 23 tahun 200; tentang tandar ompetensi ulusan untuk atuan %endidikan *asar dan Menengah.
e.
Mendikud 8o. 02 tahun 1--, tentang %elaksanaan 7imingan dan onseling pada uatu %endidikan =ormal.
$.
8askah +kademik %enataan %endidikan %ro$esional onselor dan ayanan 7imingan dan onseling dalam @alur %endidikan =ormal.
g.
amu!ramu penyelenggaraan 7imingan dan onseling dalam @alur %endidikan =ormal.
I=.
Deskripsi Ke#"t"an
7erdasarkan temuan penelitian yang merupakan hasil ka&ian gamaran umum dan aspek sis#a, maka diperoleh keutuhan sis#a terhadap layanan imingan dan konseling untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a di sekolah seagai erikut :
122
&a#el 4.4 Ke#"t"an Layanan Bi!#ingan dan Konseling Unt"k Meningkatkan Kedisiplinan Siswa kelas $I SMK Negeri % Ka#"paten Sragen &a"n A'aran ()%%*()%(
1.
KondisiU!"! Gamaran umum kedisiplinan sis#a terdapat 33 orang erada pada katagori rendah dengan tingkat penapaian (1/,<), 114 orang erapa pada katagori sedang dengan tingkat penapaian (;4,0<), dan terdapat 31 orang erada pada katagori tinggi dengan
1)
tingkat penapaian (19,4<).
2.
Ke#"t"anSiswa is#a yang erada pada katagori memutuhkan layanan ,enda responsi$ yang ersi$at kurati$ dalam entuk konseling kelompok dan sis#a yang erada pada katagori memutuhkan layanan sedang erupa layanan dasar, yaitu imingan kelompok untuk meningkatkan kedisiplinan yang dimilikinya dan dapat menapai
perkemangan yang aik. is#a yang erada pada katagori tinggi memutuhkan layanan perenanaan individual agar sis#a mampu merumuskan dan melakukan serangkaian akti$itas yang erkaitan dengan se¨ah renana untuk mempertahankan dan memelihara kedisiplinan yang dimilikinya.
Gamaran aspek kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 20112012 seagai erikut: a. Aspek Ketaatan erada pada katagori sedang, ditandai oleh munulnya indikator : men&alankan aturan sesuai kemampuan (9-,2<), ersungguh!sungguh men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a (;4,;<) dan men&alankan aturan
is#a kelas ?' memutuhkan layanan dasar erupa imingan klasikal dan layanan responsi$ yaitu erupa konseling kelompok mengenai: 1) Men&alankan aturan sesuai kemampuan 2) 7ersungguh!sungguh men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a 3) Men&alankan aturan tanpa paksaan dari orang lain
123
tanpa paksaan dari orang lain (;4,0<) #. Aspek Kepat"an erada pada katagori
is#a kelas ?' memutuhkan layanan dasar erupa imingan klasikal dan
sedang, ditandai oleh munulnya indikator : menyanggupi melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah (;;,3<), men&alankan ke#a&ian di sekolah (9,3<), dan ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan (,1 <) :. Aspek Kesetiaan erada pada katagori sedang
layanan responsi$ yaitu erupa konseling kelompok mengenai : 1) Menyanggupi melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah 2) Men&alankan ke#a&ian di sekolah 3) 7ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan
ditandai oleh munulnya indikator : merasa ersalah apaila melakukan kesalahan (3,4<), men&alankan segala aturan dengan perasaan senang (;3,<), menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang diuat (42,1<), dan memperhatikan sikap priadi terhadap orang
mengenai : 1) Merasa ersalah apaila melakukan kesalahan 2) Men&alankan segala aturan dengan perasaan senang 3) Menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang diuat 4) Memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain
is#a kelas ?' memutuhkan layanan dasar erupa imingan klasikal
lain (3,4<) d. Aspek Keterti#an erada pada katagori sedang ditandai oleh munulnya indikator : dapat mengaturmengelola #aktu (-,0<), mengetahui atasanatasan sikap &ika erada di sekolah
is#a kelas ?' memutuhkan layanan dasar erupa imingan klasikal mengenai : 1) *apat mengaturmengelola #aktu 2) Mengetahui atasan!atasan sikap &ika erada di sekolah 3) 7er perilaku dan erpenampilan sesuai dengan tata terti aturan
124
(4/,-<), dan erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan tata terti aturan (42,9<)
=.
=isi dan Misi Layanan Bi!#ingan Pri#adi*Sosial
isi imingan priadi!sosial untuk meningkatkan perilaku disiplin sis#a di sekolah adalah Meningkatkan perilaku disiplin sis#a yang leih ertanggung &a#aD ementara misinya yaitu : 1.
Mem$asilitasi perkemangan sis#a agar dapat men ingkatkan seluruh aspek perkemangannya seara optimal.
2.
Mengemangkan potensi guru imingan dan konseling khususnya dalam memantu sis#a menanamkan perilaku disiplin.
3.
Meningkatkan kolaorasi dan konsultasi dengan pihak terkait aik di sekolah maupun di instansi lain, khususnya dalam penanggulangan disiplin.
=I.
&"'"an Progra!
%rogram yang di kemangkan memiliki tu&uan agar sis#a mampu memahami, memaknai, dan melakukan hal!hal seagai erikut. 1.
is#a dapat memangun pengetahuan dan pemahaman terhadap man$aat erperilaku disiplin @Pengenalan.
2.
is#a dapat memangun pemaknaan, internalisasi, dan men &adikan kedisiplinan seagai keiasaan diri @Ako!odasi.
12
3.
is#a dapat me#u&udkan perilaku disiplin yang dip erlihatkan dalam tindakan nyata sehari!hari @&indakan. +dapun
tu&uan
khusus
imingan
priadi!sosial
dalam
upaya
meningkatkan kedisiplinan sis#a di sekolah adalah untuk memantu sis#a agar: 1.
Men&alankan aturan tanpa ada paksaan dari orang lain
2.
Men&alankan
ke#a&ian
di
sekolah,
sehingga
sis#a
dapat
melaksanakannya dengan penuh taggung &a#a. 3.
Memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain.
4.
*apat mengatur mengelola #aktu, sehingga sis#a dapat melatih diri untuk mengelola #aktu dengan aik.
=II.
Sasaran P rogra!
asaran dari kegiatan layanan imingan priadi!sosial ini adalah sis#a keles ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012. asaran program imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012 er¨ah 19/ orang. Bntuk leih memper&elas sasarannya, terdapat dalam Tael 4. erikut.
12;
&a#el 4.5 Sasaran Progra! Bi!#ingan Pri#adi*Sosial Unt"k Meningkatkan Kedisiplinan Siswa
No . 1 2 3 4 ; 9 / 3"!laKesel"r"an 3"!laSa!pel
+ 7 " * F = G 6
Kelas ?' ?' ?' ?' ?' ?' ?' ?'
3"!la
43 44 41 41 42 41 42 42 226 %89
=III. Ko!ponenStr"kt"r Progra!
%ada program imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupate n ragen Tahun +&aran 2011!2012 mengau pada pola imingan perkemangan di mana terdapat empat komponen utama, yaitu: layanan imingan dasar, layanan responsi$, layanan perenanaan individual, dan dukungan sistem. %.
Layanan Dasar
ayanan ini ertu&uan untuk memantu seluruh sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012 yang erada pada katagori sedang agar terus erkemang kearah yang leih aik melalui pendekatan yang isa diterima oleh sis#a. ayanan dasar pada program imingan priadi!sosial dikemangkan erdasarkan pada hasil penelitian pro$il kedisiplinan sis#a yang menangkup pada indikator!
129
indikator kedisplinan yang menun&ukan dimana sis#a sudah ukup optimal dalam menampilkan perilaku kedisiplinannya. trategi yang digunakan dalam layanan adalah imingan klasikal dan imingan kelompok menggunakan atuan egiatan ayanan 7imingan dan onseling. 'ndikator!indikator yang men&adi $okus pengemangan layanan dasar menangkup hal!hal erikut : 1) kemampuan untuk men&alankanaturan tanpa ada paksaan dari orang lain, 2) 7ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan, 3) kemampuan men&alankan ke#a&ian di sekolah, 4) ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan, ) merasa ersalah apaila melakukan kesalahan, ;) men&alankan segala aturan dengan perasaan senang, 9) menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang diuat, /) memperhatikan
sikap
priadi
terhadap
orang
lain,
-)
dapat
mengaturmengelola #aktu, 10) mengetahui atasan!atasan sikap &ika erada di sekolah, 11) erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan tata terti aturan. (.
Layanan ,esponsi
ayanan responsi$ merupakan antuan agi seluruh sis#a dan yang diasumsikan memiliki keutuhan atau masalah yang memerlukan antuan dengan segera (immediate needs and oners). ayanan responsi$ merupakan antuan agi seluruh sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012 yang erada pada katagor i 12/
rendah tingkat kedisplinannya. Tu&uan layanan ini adalah memantu sis#a menemukan potensi dirinya dalam mengemangkan perilaku disiplin. Masalah terseut munul pada sis#a dan dirasakan saat itu sehingga perlu segera ditangani. ayanan responsi$ &uga dierikan kepada sis#a yang selama mengikuti pelayanan dasar enderung masih memiliki pemahaman yang kurang terhadap disiplin dan yang masih memiliki perilaku kurang disiplin. trategi yang digunakan adalah konseling individual dan kelompok. Mengguakan pendekatan konseling. *alam konseling kelompok dan konseling individual menggunakan pendekatan ehavioral atau dapat disesuaikan dengan keadaan lapangan. %endekatan itu dipandang tepat untuk dapat meruah sikap dari perilaku tidak disiplin men&adi disiplin. =okus pengemangan layanan responsi$ yaitu pada upaya memantu sis#a memiliki kemampuan kedisiplinan yang dapat di laksanakan untuk melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah. ayanan responsi$ &uga dierikan kepada sis#a yang selama mengikuti pelayana dasar enderung masih memiliki pemahaman yang kurang terhadap pentingnya memiliki kedisiplinan. 7entuk intervensi yang dilakukan oleh guru 7 melalui pendekatan krisis atau kurati$ dengan strategi yang digunakan yaitu konseling kelompok. Materi yang dikemangkan erdasarkan indikator!indikator pada aspek kedisiplian dengan tingkat penapaian terendah , yaitu : 1) kemampuan men&alanka n
12-
aturan
sesuai
kemampuan,
dan
2)
kemampuan
menyanggupi
melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah. 2.
Layanan Peren:anaan Indi
ayanan
perenanaan
individual
merupakan
layanan
memantu sis#a kelas ?' M 8ege ri 1 aupaten
untuk
ragen Tahun
+&aran 2011!2012 yang erada pada katagori tinggi untuk memuat dan mengimplementasikan
renana!renana
untuk
mempertahankan
kemampuan kedisiplinannya. Tu&uan utama dari layanan perenanaan individual adalah memantu sis#a agar memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya men&alankan kedisiplinan di sekolah. omponen layanan perenanaan individual terdiri dari eagai akti$itas yang di$okuskan seagai pendampinga n setiap perorangan sis#a agar dapat mengmangkan, menganalisis, dan mengevaluasi tu&uan serta renana
meningkatkan
kedisiplinannya.
=ungsi
konselor
dalam
perenanaan individual meliputi pemerian pertimangan, penempatan dan penilaian individual. =okus pengemangan layanan perenanaan individual menangkup : a.
@angka pendek 1)
enana
keikutsertaan
ekstrakulikuler)
untuk
erorganisasi
130
dalam
erorganisasi
(osis,
melatih
kedisiplinan
dalam
2)
enana melakukan kegiatan!kegiatan yang positi$ dalam rangka memiasakan sis#a agar teriasa melaksanakan tata terti yang ada di sekolah.
.
@angka pan&ang 1)
enana mengikuti seminar tentang pelatihan kedisiplinan
2)
enana peran ak ti$ dalam $orum
sharing mengenai
kedisiplinan tartegi yang digunakan adalah pemerian in$ormasi, konsultasi, dan konseling individual, ru&ukan atau kolaorasi dengan disiplin ilmu yang lain. 4.
D"k"ngan Siste!
*ukungan istem adalah kegiatan!kegiatan mana&emen yang ertu&uan
memantapkan,
memelihara, dan
meningkatkan
program
imingan seara menyeluruh melalui pengemangan pro$esional, huungan masyarakat dengan sta$, konsultasi dengan guru, sta$ ahlipenasehat, masyarakat yang leih luas, mana&emen program, penelitian dan pengemangan. ayanan dukungan sistem yang dimaksud pada program meliputi strategi ker&asama yang dilakukan dalam pemerian layanan dengan meliatkan guru seagai $asilitator materi, ker&asama dengan komite sekolah ker&asama dengan pihak mene&emen sekolah,
ker&asama
dengan
instansi!instansi
mitra
sekolah,
dan
memasukan program imingan dan konseling seagai agian yang 131
integral dalam program atau kegiatan!kegiatan seara umum dan khusus di M 8egeri 1 aupaten
ragen Tahun +&aran 2011!2012. Bnsur!
unsur yang ada di M 8eger i 1 aupaten ragen men&adi seuah sistem yang dapat dioptimalkan dalam memerikan layanan imingan dan konseling melalui pengemangan &eå "networking. 7entuk dukungan sistem dalam pemerian layanan menyangkut kegiatan yang meliputi : 1)
Melakukan pertemuan rutin yang di lakukan satu ulan sekali dengan orang tua dalam rangka ertukar in$ormasi mengenai perkemangan sis#a dalam penapaian kedisiplinan sis#a.
2)
etiap dua minggu sekali konselor menghimpun eragai data dari guru piket, khususnya yang erkaitan dengan prilaku pelanggaran kedisiplinan yang di lakukan sis#a.
3)
onselor eker&a sama dengan guru piket dalam meningkatkan ketaatan,
kepatuhan,
kesetiaan,
dan
ketertian
sehingga
sis#asemangkin disiplin dalam men&alankan tata terti yang ada di sekolah. 4)
%ada ulan ketiga semester genap konselor eker&asama dengan %
"public relationship untuk mengadakan seminar yang ertu&uan untuk meerikan masukan dan latihan mengenai agimana ara mentaati tata terti yang erlaku di sekolah.
132
I$.
1akt" Pelaksanaan
%rogram dilaksanakan dalam #aktu yang telah ditetapkan yaitu : a.
7imingan klasikal dan imingan kelompok dilaksanakan 1 kali pertemuan dalam 1 minggu.
.
onseling kelompok dilaksanakan setiap minggu sesuai keutuhan erdasarkan situasi dan kondisi sis#a di sekolah
$.
Kelengkapan Sarana
arana dan prasarana yang diutuhkan untuk menun&ang pelaksanaan program imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a di sekolah adalah seagai erikut : 1)
arana a.
+lat pengumpul data eperti : $ormat!$ormat (simulasi), pedoman oservasi pelaksanaan program, angket, atatan hariankartu kontrol pelaksanaan program, pedoman #a#anara, dan kartu konseling individualkelompok.
.
+lat penyimpan data eperti : kartu priadi, uku priadi, dan map.
.
%erlengkapan teknis eperti: uku pedomanpetun&uk program, uku in$ormasimateri yang akan disampaikan (7), paket imingan (individualkelompok), alat!alat tulis.
2).
%rasarana a.
uang layanan konseling yang harus leih ditata dengan rapih 133
.
uang imingan dan konseling kelompokindividual atau ruang diskusi
.
uang kelas untuk imingan klasikal
d.
%erangkat el ektronik seperti laptop, "* infocus, A6%, dan proyektor
$I.
E
Fvaluasi yang digunakan dalam pelaksanaan program imingan priadisosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a. Fvaluasi ertu&uan untuk memperaiki dan mengemangkan program imingan priadi!sosial dan memerikan in$ormasi kepada para personil dan orang tua sis#a mengenai keutuhan sis#a dalam meningkatkan kedisiplinan. Fvaluasi program imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a dilakukan erpedoman pada pelaksanaan evaluasi "'%% (&onte$t# !nput# %rocess# dan
%roduct), yang dimana evaluasi dilaksanakan eriringan dengan pada saat analisis keutuhan dan peranangan desain program (pra program), pelaksanaan program dan akhir pelaksanaan program (hasil program). Tu&uannya adalah untuk menentukan keputusan atas kualitas analisis keutuhan, pelaksanaan program
dan
out put
program,
sehingga
dapat
ditentukan
langkah
pengemangan program selan&utnya. uang lingkup evaluasi program imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a, yaitu :
134
a.
omponen konteks yang menekankan penilaian terhadap aspek program imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a seara keseluruhan mengenai kriteria kesesuaian rasional, tu&uan program, hasil yang diharapkan dan kriteria keerhasilan program imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a.
.
omponen input yang diarahkan kepada masukan!masukan yang direnanakan
dalam menapai
tu&uan dan keerhasilan program
imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan yaitu seperti personel, layanan yang dierikan sesuai dengan penapaian kemampuan kedisiplinan sis#a, $asilitas dan media pendukung. .
omponen proses yang ditekankan kepada interaksi komponen! komponen yang terdapat dalam program imingan priadi sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a.
d.
omponen produk yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh atau dampak program imingan priadi sosial dari kegiatan layanan yang telah dilaksanakan dan realisasi tu&uan yang telah dilakukan yaitu peruahan perilaku kedisiplinan yang dilakukan setelah mendapatkan layanan imingan priadi sosial.
-.
Keter#atasan Penelitian
%enelitian
memiliki
eerapa
keteratasan
dalam
pelaksanaanya.
'nstrumen penelitian erupa angket yang mengungkap kedisiplinan sis#a di 13
M 8egeri 1 aupaten ragen dengan melakukan penyearan angket dipandang masih elum ukup untuk mengungkap gamaran umum mengenai kedisiplinan sis#a M 8egeri 1 aupaten ragen. 7entuk instrumen tamahan yaitu seperti oservasi dan #a#anara diperlukan untuk memperkuat keakuratan data yang diperoleh %ada penelitian, kisi!kisi instrumen perlu dioperasionalkan sehingga data yang didapat akan leih mengungkap perilaku disiplin seara mendalam, terutama keterkaitan antara indikator merasa ersalah apaila melakukan kesalahan, men&alankan segala aturan dengan perasaan senang, menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang diuat oleh sekolah, dan memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain dengan aspek kesetiaan dirasa masih kurang relevan sehingga hasilnya kurang maksimal. eteratasan pemahaman tentang konsep dasar statistik, akan menyeakan pena$siran yang keliru terhadap hasil statistik. 6asil u&i statistik dari penelitian tidak dapat di&adikan
patokan
satu!satunya
dalam
kedisiplinan
13;
mengungkap
gamaran
umum
BAB = KESIMPULAN DAN ,EK0MENDASI
A.
Kesi!p"lan
7erdasarkan temuan penelitian dapat dirumuskan kesimpulan seagai erikut. 1.
edisiplinan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012 erada pada kategori sedang, artinya sis#a mampu melakukan peraturan yang ada di sekolah yang di#u&udkan dalam entuk ketaatan, kepatuhan, kesetian dan ketertian.
2.
%ada penapaian aspek kedisiplinan sis#a, hasil penelitian menun&ukan seagian esar sis#a mampu memiliki nilai!nilai: a)
etaatan pada indikasi men&alankan aturan sesuai kemampuan, ersungguhsungguh men&alankan aturan dengan rasa tanggung &a#a dan men&alankan aturan tanpa ada paksaan dari orang lain.
)
epatuhan pada indikasi menyanggupi melaksanakan tata terti yang erlaku di sekolah, men&alankan ke#a&ian di sekolah dan ersedia menerima sangsi atas pelanggaran yang dilakukan.
)
esetiaan pada indikasi merasa ersalah apaila melakukan kesalahan, men&alankan segala aturan dengan perasaan senang,
139
menun&ukan sikap disiplin terhadap tata terti yang diuat dan memperhatikan sikap priadi terhadap orang lain d)
etertian
pada
indikasi
dapat
mengaturmengelola
#aktu,
mengetahui atasanatasan sikap &ika erada di sekolah, dan erperilaku dan erpenampilan sesuai dengan tata tertiaturan 3.
%rogram imingan priadi sosial yang disusun memuat komponen! komponen seperti rasional program, visi dan misi, deskripsi keutuhan, tu&uan, komponen program, renana operasional, pengemangan tema, pengemangan satuan layanan, evaluasi. eara keseluruhan setiap aspek dan indikator kedisiplinan di&adikan landasan pengemangan program yang dierikan melalui layanan dasar imingan, layanan responsi$, layanan perenanaan individual dan dukungan sistem, dengan materi relevan yang telah disesuaikan dengan hasil analisis keutuhan sis#a kelas ?' M 8egeri 1 aupaten ragen tahun a&aran 2011!2012.
B.
,eko!endasi %.
Bagi /"r" Bi!#ingan dan Konseling @Konselor
Gamaran kedisiplinan sis#a M 8egeri 1 aupaten ragen Tahun +&aran 2011!2012 yang telah digamarkan pada a 4 di&adikan dasar program seagai rekomendasi dari penelitian untuk digunakan di sekolah, khususnya M 8egeri 1 aupaten ragen. %rogram yang disusun merupakan program imingan priadi!sosial yang diduga dapat meningkatkan kedisiplinan sis#a. %emerian layanan program imingan 13/
priadi!sosial
untuk
meningkatkan
kedisiplinan
dimulai
dengan
pemahaman konselor mengenai keutuhan sis#a (need asessment ). onselor diharapkan dapat memerikan layanan imingan priadi!sosial yang dilakukan melalui imingan kelompok pada komponen layanan dasar sehingga guru pemiming diharuskan mementuk kelompok pada setiap sesi pemerian materi dengan strategi diskusi, tanya &a#a, dan simulasi. 7imingan priadi!sosial dapat dilakukan di ruangan kelas atau $asilitas yang disediakan di sekolah. Fvaluasi program imingan priadi!sosial untuk meningkatkan kedisiplinan dilakukan pada akhir pelaksanaan program dan konselor menyusun laporan kegiatan program yang telah dilakukan. %rogram seara utuh yang direkomendasikan terlampir pada lampiran ;. (.
Bagi Peneliti Selan'"tnya
a)
%rogram yang dirumuskan oleh peneliti ersi$at hipotetik, peneliti selan&utnya dapat melakukan u&i oa program imingan priadi! sosial untuk meningkatkan kedisiplinan sis#a sehingga dapat diperoleh penyempurnaan program.
)
Mengka&i leih &auh mengenai huungan kedisiplinan dengan prestasi ela&ar sehingga gamaran penelitian yang dihasilkan dinamis dan menyeluruh.
13-
)
+paila peneliti selan&utnya akan memakai kisi!kisi dan interumen pada penelitian selan&utnya, indikator pada aspek kesetiaan perlu dika&i ulang erdasarkan de$inisi dari kesetiaan.
140
DA7&A, PUS&AKA
+rsyad, +. 2003. 3edia %engaaran. @akarta: %T a&a Gra$indo %ersada 7ogdan, . ".., P 7iklen, . h. 1-/2. 4ualitative ,esearch !n 5ducation. 7oston: +llyll P 7aon 7runer., @., . 1-;;. 'oward a 'heory of !nstruction. "amridge: 6avard Bniversity *ale, F. 1-; -. +udiovisual 3ethos in 'eaching. (Third Fdition). 8e# >ork: The *ryden %ress, 6olt, inehart and inston, 'n Gua, '@. G., inoln, >! . 1-/1. 5ffective 5valuation. an =ransiso: @ossey!7ass %ulishers F!lamalik, A. 1--4. Media %endidikan. ("etatkan ke!9). 7andung: %enerit %T "itra +ditya +adi emp, @., F., dttn *ayt on, '). , . 1-/. %lanning dan %rodurcing !nstructional
3edia. (=i$th Fdition). 8e# >ork: 6arper P o#, %ulisher. Miles, M. 7., : 6uermen, + .M. 1-/4. +nalisis )ata 4ualitatif. Ter&emahan oleh Tiet&ep ohendi ohidi. Bniversitas 'ndonesia, @akarta Moleong, . @. 2001. 3etodologi %enelitian 6ualitatif. 7andung: %T. ema&a R osdakarya. 8asution, . 1-//. 3etode %enelitian uturalistik 6ualitatif. 7andung: %enerit Tarsito pradley, @., %. 1-/0.%articipant -bservation. 8e# >ork: 6olt, inehart and inston
141
ud&ana, 8. dan ival, +. 1--0. 3edia %engaaran. 7andung: %enerit ". inar 7aru 7andung. Nuriah, 8. 2003. %enelitian 'idakan dalam 7idang %endidikun dan osial. Fdisi %ertama. Malang: 7ayu Media %ulishing
142
143