BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Ma Masalah
Ada kecendrungan dewasa ini untuk kembali pada pemikiran bahwa belajar akan lebih baik jika lingkungan diciptakan alamiah. Belajar akan lebih bermakna jika anak mengalami apa yang dipelajarinya, bukan mengetahuinya. Pembelajaran yang berorientasi
target
penguasaan
meteri
terbukti
berhasil
dalam
mengi menging ngat atkan kan dalam dalam jang jangka ka pende pendek, k, teta tetapi pi gaga gagall dalam dalam
komprtensi
memb membek ekal alii anak anak
memecahkan persoalan dalam kehidupan jangka panjang.dan itulah yang terjadi di kelas-kelas sekolah kita. Pend Pendek ekat atan an disk diskus usii meru merupa paka kan n kons konsep ep bela belaja jarr yang ang memb memban antu tu guru guru mengaitkan antara yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga keluarga dan masyarakat. masyarakat. Dengan konsep itu, hasil pembelajaran diharapkan lebih bermakna bagi siswa. Proses pembelajaran berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan siswa bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke siswa. Dalam konteks itu siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dan bagaimana mencapainya. Mereka sadar bahwa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti. Mereka mempelajari apa yang bermanfaat bagi dirinya dan berupaya menggapainya. Dalam upaya itu memerlukan guru pengaruh dan pembimbing. Dalam Dalam kelas kelas konteks kontekstua tual, l, tugas tugas guru guru adalah adalah membant membantu u siswa siswa mencapa mencapaii tujuanny tujuannya, a, maksudn maksudnya ya guru guru lebih lebih banyak banyak beruru berurusan san dengan dengan strate strategi gi dari dari pada memberi informasi. ugas guru mengelola kelas sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan sesuatu yang baru bagi anggota kelas !siswa". #ont #ontek ektu tual al hanya hanya sebua sebuah h stra strate tegi gi pembel pembelaj ajar aran an,, yang yang bertu bertuju juan an agar agar pembelajaran berjalanlebih produktif dan bermakna. Pendekatan kontekstual dapat dijalankan tanpa harus mengubah kurikulum dan tatanan yang ada. Berdasarkan hal-hal tersebut di atas diharapkan dengan adanya penggunaan metode diskusi dapat meningkatkan miti$asi siswa pada pembelajaran. Maka dari itu %
peneliti
mengadakan
sebuah
penelitian
dengan
judul
&P'()(*#AA(
M+)A M+)A) B'A/A0 B'A/A0 P'(D)D)#A( P'(D)D)#A( A*AMA A*AMA )AM M'A1) M'A1) M'+D' D)#1) )2A #'A ))) A MP( 3 10'(& B.
Rumusan Masalah
%.
Apakah pen penggunaan met metode dis diskusi pa pada pem pembelajaran pen pendidikan agama islam islam di kelas ))). A MP( 3 uren uren dapat meningkatkan meningkatkan moti$asi moti$asi belajar siswa4.
3.
Bagai gaimana penggun gunaan aan met meto ode diskusi pad padaa pe pembela elajaran pe pendi ndidikan agama islam islam di kelas ))). A MP( 3 uren uren dapat meningkatkan meningkatkan moti$asi moti$asi belajar siswa4.
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk5 %.
mengetahui ap apakah pe penggunaan me metode di diskusi pa pada pembelajaran pendidikan agama islam di kelas ))).A MP( 3 uren dapat meningkatkan moti$asi belajar siswa.
3.
Mengetahui
bagaimana
penggunaan
metode
diskusi
pada
pembelajaran pendidikan pe ndidikan agama aga ma islam di kelas k elas ))). A MP( 3 uren dapat meningkatkan moti$asi belajar siswa4. D.
Hiptesis Penelitian
Dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan moti$asi belajar siswa di kelas ))).A MP( 3 uren. uren. E.
Man!aat Pe Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan dapat memberi manfaat, a ntara lain5 1. Lembaga ebagai ebagai wahana wahana inform informasi asi tentan tentang g hasil hasil dari dari penggun penggunaan aan metode metode diskus diskusii dalam dalam proses proses belaja belajarr mengaja mengajarka rkanpen npendid didika ikan n agama agama islam, islam, serta serta sebagai sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga dalam memberikan kebijakan kepada para guru dalam penyampaian meteri pendidikan agama islam. 2. Guru
3
peneliti
mengadakan
sebuah
penelitian
dengan
judul
&P'()(*#AA(
M+)A M+)A) B'A/A0 B'A/A0 P'(D)D)#A( P'(D)D)#A( A*AMA A*AMA )AM M'A1) M'A1) M'+D' D)#1) )2A #'A ))) A MP( 3 10'(& B.
Rumusan Masalah
%.
Apakah pen penggunaan met metode dis diskusi pa pada pem pembelajaran pen pendidikan agama islam islam di kelas ))). A MP( 3 uren uren dapat meningkatkan meningkatkan moti$asi moti$asi belajar siswa4.
3.
Bagai gaimana penggun gunaan aan met meto ode diskusi pad padaa pe pembela elajaran pe pendi ndidikan agama islam islam di kelas ))). A MP( 3 uren uren dapat meningkatkan meningkatkan moti$asi moti$asi belajar siswa4.
C.
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk5 %.
mengetahui ap apakah pe penggunaan me metode di diskusi pa pada pembelajaran pendidikan agama islam di kelas ))).A MP( 3 uren dapat meningkatkan moti$asi belajar siswa.
3.
Mengetahui
bagaimana
penggunaan
metode
diskusi
pada
pembelajaran pendidikan pe ndidikan agama aga ma islam di kelas k elas ))). A MP( 3 uren dapat meningkatkan moti$asi belajar siswa4. D.
Hiptesis Penelitian
Dengan menggunakan metode diskusi dapat meningkatkan moti$asi belajar siswa di kelas ))).A MP( 3 uren. uren. E.
Man!aat Pe Penelitian
Dari hasil penelitian, diharapkan dapat memberi manfaat, a ntara lain5 1. Lembaga ebagai ebagai wahana wahana inform informasi asi tentan tentang g hasil hasil dari dari penggun penggunaan aan metode metode diskus diskusii dalam dalam proses proses belaja belajarr mengaja mengajarka rkanpen npendid didika ikan n agama agama islam, islam, serta serta sebagai sebagai bahan pertimbangan bagi lembaga dalam memberikan kebijakan kepada para guru dalam penyampaian meteri pendidikan agama islam. 2. Guru
3
Agar guru mudah dalam menyampaikan materi secara praktis, efektif dan efisie efisien n dalam dalam mencapa mencapaii hasil hasil pembel pembelaja ajaran ran yang yang maksim maksimal, al, serta serta untuk untuk menambah wawasan tentang penggunaan metode pembelajaran. mudah dalam memoti$asi kegiatan belajar meteri pendidikan agama islam untuk di realisasikan dalam kehidupannya. 3. Siswa iswa agar lebih mudah dalam memahami materi yang disampaikan guru, dan melatih siswa untuk berani mengeluarkan pendapatnya, serta lebih
6
BAB II "A#IAN TE$RI
A. Met%e Diskusi &. Pengertian Met%e Diskusi
7ang dimaksud dengan metode diskusi adalah suatu kegiatan kelompok dalam memecahkan masalah untuk mengambil kesimpulan. Dan diskusi tidak sama dengan berdebat, diskusi selalu diarahkan kepada pemecahan masalah yang menimbulkan berbagai macam pendapat dan akhirnya diambil suatu kesimpulan yang dapat diterima oleh anggota dalam kelompoknya !Abu Ahmadi, %89:5 %%;". MA Al-Maarif ingosari menggunakan metode diskusi adalah metode mengajar yang sangat erat hubungannya dengan belajar memcahkan masalah (Problem Solving), metode ini la
berbagai jenis pandangan
!Muhaimin, dkk, %88:5 96". 2. #enis'jenis Diskusi
1ntuk dapat malaksanakan diskusi di kelas, seorang *uru harus mengetahui terlebih dahulu tentang jenis-jenis diskusi, sehingga dalam pelaksanaannya nanti dapat menyesuaikan jenis diskusi apa yang akan digunakan. Ditinjau dari sudut formalitas dan jumlah peserta yang mengikutinya, diskusi digolongkan menjadi5 a.
!iskusi "ormal
Diskusi ini terdapat pada lembaga-lembaga pemerintahan atau semi pemerintahan, dimana dalam diskusi itu perlu adanya ketua dan penulis serta pembicara yang diatur secara formal, contoh5 sidang DP0 8Abu Ahmadi, %89:5 %%;". edang menurut M. yah, aturan yang dipakai dalam diskusi ini biasanya ketat dan rapi. /umlah peserta siswa yang menjadi peserta pun umumnya lebih banyak bahkan dapat melibatkan seluruh siswa kelas. 'kspresi spontan dari peserta biasanya dilarang sebab tiap peserta yang akan berbicara harus sei
;
b. !iskusi #n$ormal Aturan dalam diskusi ini lebih longgar dari pada yang dipakai dalam diskusidiskusi lainnya, karena sifatnya yang tidak resmi. Penerapannya bias dalam diskusi keluarga, dan dalam belajar mengajar dilaksanakan dalam kelompok-kelompok belajar dimana satu sama lain bersifat %"ace to $ace relations&ip'. c. !iskusi Panel Dalam diskusi ini ada dua kategori peserta, yaitu5 peserta akti$ dan non akti$. Peserta aktif langsung melibatkan diri dalam diskusi, sedangkan peserta non aktif hanya menjadi pendengar. Adakalanya peserta non aktif ini terdiri dari beberapa kelompok yang memiliki wakil-wakil
yang
ditugasi berbicara
atas nama
kelompoknya. d. !iskusi dalam bentuk Smposium Diskusi ini hampir sama dengan diskusi formal lainnya, hanya saja diskusi symposium disampaikan oleh seorang pemrasaran atau lebih !umumnya lebih". Pemrasaran secara bergiliran menyampaikan uraian pandangannya mengenai topic yang sama atau salah satu dari topic yang sama tersebut. Dan diskusi symposium ini biasanya tidak mencari kebenaran tertentu. e. Lecture !iscussion Diskusi ini dilaksanakan denga membeberkan suatu persolan, kemudian didiskusikan. Disini biasanyan hanya satu pandanan atau satu persoalan saja. edangkan bila distinjau dari segi pola pemusatan orang yang berperan dalam diskusi di sekolah, metode ini terbagi dua yaitu 5 %. Pola diskusi eac&er entrallit !terpusat pada guru" 3. Pola diskusi student cenrtralit !terpusat pada siswa". Masing-masing mempunyai ciri khas sendiri, terapi tidak mengurangi kontribusi aktif para siswa peserta !urya, %893". %.
Pola *eac&er entrallit !terpusat pada guru" Peranan guru disini adalah 5 +
)ndikator 5 Peserta yang menampilkan agenda masalah yang akan dijadikan topik diskusi.
=
+
Direktur 5 Peserta yang mengarahkan pembicaraan pada agenda masalah yang akan dibicarakan.
+
Moderator 5 peserta yang diberi wewenang yang mengatur laju pembicaraan para partisipan !siswa peserta"
+
'$aluator5 penilai partisipasi dan kemajuan para partisipan baik sebagai indi$idu dan kelompok.
3.
Pola Student entrallit !terpusat pada siswa" Peran siswa partisipan adalah sebagai berikut 5 +
ebagai moderator 5 yang layak memimpin diskusi
+
#ontributor 5 pemberi kontribusi pertanyaan, sanggahan, saran dan sebagainya.
+
'ncourager 5 pemberi dorongan dan kesempatan kepada sesama partisipan untuk turut aktif memberi kontribusi
+
'$aluator
5
penilai
jalanya
pembahasan
dan
keputusan>kesimpulan>jawaban yang disodorkan oleh guru sebagai moderator. 3. Aplikasi Metode Diskusi
Pada dasarnya metode diskusi diaplikasikan dalam Proses Belajar Mengajar untuk 5 a. Mendorong siswa berpikir kritis. b. Mendorong siswa mengekspresikan pendapatnya secara bebas c. Mendorong
siswa
mengembangkan
pikirannya untuk
memecahkan
masalah bersama. d. Mengambil satu alternatif jawaban>beberapa alternatif jawaban untjuk memecahkan masalah berdasarkan pertimbangan yang seksama e. Membiasakan peserta didik suka mendengar pendapat orang lain sekalipu berbeda dengan pendapatnya sendiri f. Membiasakan bersikap toleran Dari apa yang telah diuraikan, sesungguhnya aplikasi metode diskusi mempunyai sisi positif dan sisi negatif.
:
Sisi positif
%. uasana belajar mengajar di kelas akan berkembang. ?al itu dapat di ketahui karena konsentrasi siswa akan terfokus kepada masalah yang sudah didiskusikan. ehingga partisipasi siswa dalam metode ini sangat dituntut pertanyaannya. 3. Memberikan pelajaran bersikap toleran, demokrat, kritis dan berfikir sistematis kepada siswa. 6. #esimpulan-kesimpulan dari masalah yang sedang didiskusikan dapat secara mudah diingat siswa. ?al itu disebabkan karena siswa mengikuti alur berfikir diskusi. ;. Memberikan pengalaman kepada siswa tentang etika bermusyawarah. Sisi Negatif
%. /alannya diskusi akan lebih sering didominasi oleh siswa yang pandai. ehingga mengurangi peluang siswa yang lain untuk berpartisipasi 3. /alannya diskusi sering dipengaruhi oleh pembicaraan yang menyimpang dari topik pembahasan masalah, sehingga pembahasan melebar kemanamana. 6. Diskusi biasanya lebih banyak memboroskan waktu, sehingga tidak sejalan dengan prinsip efisiensi !Barlow, %89=@ Darajat, %89=". Mengingat
adanya
kelemahan-kelemahan
di atas,
maka *uru yang
berkehendak menggunakan metode diskusi sebaiknya mempersiapkan segala sesuatunya dengan rapi dan sistematis terlebi dahulu. Dan dalam hal ini, peran seorang *uru sebagai encourager ang memberi encouragement !dorongan semangat dan membesarkan hati" sangat diperlukan, terutama oleh peserta yang tergolong kurang pintar atau pendiam. B. Mti(asi &. Pengertian Mti(asi
Moti$asi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif saat-saat tertentu terutama apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat disarankan atau mendesak.
urjono rimo memberikan pengertian moti$asi adalah merupakan sesuatu kekuatan pengerak dalam perilaku indi$idu baik yang akan menentukan arah maupun daya tahan !peristence" tiap perilaku manisia yang di dalamnya terkandung pula unsur-unsur emosional instan yang bersangkutan%. Menurut uryadi uryabrata moti$asi diartikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong indi$idu untuk melakukan akti$itas tertentu guna mencapai suatu tujuan. Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa moti$asi secara etimologi adalah dorongan atau daya penggerak yang ada dalam diri seseorang untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai suatu tujuan3. edangkan secara terminologi, menurut redrik j. MC. Donald, moti$asi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan6. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan, bahwa moti$asi dapat dipandang sebagai fungsi, proses tujuan. Moti$asi dipandang sebagai tujuan berarti moti$asi sebagai daya penggerak dari dalam indi$idu untuk melakukan aktifitas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Moti$asi sebagai proses, berarti moti$asi dapat dirangsang oleh faktor luar untuk menimbulka moti$asi dalam diri seseorang. Maka moti$asi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga mencapai tujuan yang dikehendaki. Moti$asi dipandang sebagai tujuan berarti moti$asi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai . jika seseorang mempunyai keinginan untuk belajar sesuatu hal, maka dia akan termoti$asi untuk mencapainya. ). Ma*am'Ma*am Mti(asi
Para ahli psikologi berusaha menggolongkan moti$asi yang ada dalam diri manusia atau suatu organisme kedalam beberapa golongan5 % abrani 0usyan dkk. Pendekatan dalam proses ela-ar enga-ar . 0osda karya. Bandung %898 hal. 89 3 umadi uryabrata, Psikologi Pendidikan, /a-awali %89;. ?al. 6 abranu 0usyan dkk . Pendekatan dalam Proses ela-ar enga-ar . 0osda #arya. Bandung. %898. ?al % 9
a. wuryani Djiwandono membagi moti$asi menjadi dua bagian yaitu moti$asi intrisik dan moti$asi ekstrisik. b. +emar Malik mengemukakan bahwa moti$asi intrinsik adalah mottif-motif yang menjadi aktif atau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam setiap diri seseorang sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. edangkan moti$asi ekstrinsik adalah moti$asi atau tenaga pendingin yang berasal dari luar diri siswa. Berdasarkan definisi diatas, dapat diketahui bahwa moti$asi ekstrinsik pada hakekatnya adalah dorongan yang berasal dari luar seseoprang. Moti$asi ekstrinsik yang positif seperti ganjaran, pujian, hadiah dan sebagainya yang dapat merangsang siswa untuk giat belajar. +. ,ungsi Mti(asi
Menurut +emar Malik, ada tiga fungsi moti$asi dalam belajar yaitu5 a. Mendorong siswa untuk berbuat dan bertindak. Motif itu sebagai penggerak atau motor yang memberikan energi atau kekuatan seseorang untuk melakukan suatu tugas. b. Moti$asi itu menentukan arah perbuatan, yakni kearah perwujudan citacita atau suatu tujuan. c. Motifasi
itu
dapat
menyelesaiakn
suatu
perbuatan
kita,
artinya
menentukan perbuatan-perbuatan yang harus dilakukan, guna mencapai tujuan itu dengan mengesampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan. Menurut . (asution, bahwa fungsi moti$asi adalah sebagai berikut5 a. Mendorong manusia untuk berbuet b. Menentukan arah perbuatan, yakni kearah tujuan yang ingin dicapai. c. Menyelesaikan perbuatan, yakni menyelesaikan berbuatan-perbuatan yang harus dilakukan. -. Hal'Hal ang Menim/ulkan Mti(asi.
Beberapa hal yang dapat menimbulkan moti$asi intrinsik adalah5 a.
Adanya #ebutuhan
8
Dengan adanya kebutuhan, maka hal ini menjadi moti$asi bagi anak didik untuk berbuat dan bekerja sama. Misalnya anak ingin mengetahui isi cerita dari buku sejarah, maka keinginan untuk mengetahui isi buku tersebut menjadi pendorong bagi anak didik untuk membacanya. b.
Adanya Pengetahuan entang Adanya #emajuan endiri Dengan mengetahui hasil dan prestasinya sendiri, seperti apakah ia
mendapat kemajuan atau tidak, hal ini akan menjadi pendorong bagi anak untuk belajar lebih giat lagi. /adi dengan adanya pengetahuan sendiri tentang kemajuannya, maka motifasi itu akan timbul. c. Adanya Aspurasi Atau Cita-Cita Bahwa manusia itu tidak akan lepas dari cita-cita, hal itu tergantung dari tingkat umur manusia itu sendiri. Mungkin anak kecil belum mempunyai citacita, akan tetapi semakin besar usia seseorang, semakin jelas dan tegas dan semakin mengetahui jati dirinya dan cita-cita yang ingin dicapainya. edangkan moti$asi ekstrinsik dapat ditimbulkan oleh hal-hal sebagai berikut5 a.
*anjaran Menurut Amir )ndra #usuma, ganjaran adalah merupakan alat
pendidikan yang represif dan positif. *anjaran adalah juga merupakan alat moti$asi, yaitu alat yang bisa menimbulkan moti$asi ekstrinsik. b. ?ukuman atu-satunya hukuman yang bisa diterima di dunia pendidikan adalah hukuman yang bersifat memperbaiki, hukuman yang bisa menyadarkan anak kepada keinsafan atas kesalahan yang diperbuatkan. c. Persaingan udah jelas bahwa persaingan ini mempunyai intensif yang penting dalam pengajaran.apabila persaingan diadakan dalam suasana yang fair, maka hal ini akan merupakan suatu moti$asi dalam &Academic Achie$ement& akan tetapi persaingan akan mempunyai efek yang lain, apabila itu dijalankan dengan intensif maka5 %. Murid yang terbelakang akan mengundurkan diri dan putus asa
%
3. Murid yang tergolong sedang, maka hal ini akan menimbulkan ketegangan emosional, kehawatiran atau sikap acuh. 1ntuk murid yang dalam kategiri pandai, maka persaingan yang intensif akan menimbulkan rasa optimis terhadap kemampuan
mereka
yang terkadang
bisa menimbulkan
kesombongan pada diri mereka. 0. "arakteristik Mti(asi
Moti$asi ditandai dengan reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan. Pribadi yang bermoti$asi mengadakan respom-respon yang tertuju kearah suatu tujuan. 0esponrespon berfungsi untuk mengurangi ketegangan yang disebabka oleh perubahan energi dalam dirinya. etiap respon merupakan langkah kearah tujuan, misalnya si A ingin mendapatkan hadiah maka ia akan belajar, mengikuti pelajaran, bertanya, membaca buku, dan yang lainnya. 1. ,aktr',aktr ang Mempengaruhi Belajar
ecara global faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat kita bedakan menjadi tiga macam. a. aktor internal !faktor dari dalam siswa", yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa. b. ator eksternal !faktor dari luar siswa", yakni kondisi lingkungan disekitar siswa. c. aktor pendekatan belajar !approach to learning", yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran meteri-materi pelajaran.
%%
BAB III METODE PENELITIAN
A. 2etting Penelitian &. Latar Belakang $/3ek Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di MP( 3 uren yang terletak di /l. 0aya #edok uren kabupaten malang. elp>aE , berada di !6;%" 93;=98. tatus sekolah negeri, dan terakriditasi A, memiliki $isi, misi, dan tujuan sebagai berikut 5 4I2I
erwujudnya insan yang berkualitas, terampil, berdaya kreasi tinggi, berbudi pekerti luhur berdasarkan iman dan taFwa. In%ikatr 5
%. 1nggul dalam prestasi akademik dan non akademik 3. 1ggul dalam imtaF . 6. erampil dalam ilmu pengetahuan dan teknologi. ;. Budaya membaca dan membuat karya tulis. =. erampil dalam apresiasi seni dan olahraga. :. Aktif dalam kegiatan kebersihan lingkungan
MI2I
%. Meningkatkan profesionalisme seluruh warga sekolah. 3. Melaksanakan monitoring, e$aluasi, dan super$isi pada seluruh warga sekolah. 6. Melaksanakan tata kelola administrasi pendidikan dan keuangan yang baik, berimplementasi MB dan transparan. ;. Meningkatkan prestasi akademik dan non akademik. =. Meningkatkan pemberdayaan warga sekolah agar lebih aktif dalam kegiatan iman dan taFwa. :. Mengembangkan potensi warga sekolah agar lebih terampil untuk menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi . Meningkatkan pelayanan perpustakaan untuk meningkatkan minat dan gemar membaca serta membuat karya tulis.
%3
9. Mengembangkan potensi siswa yang memiliki persepsi, apresiasi dan daya kreasi seni dan olahraga 8. Membudayakan hidup sehat, tertib dan disiplin sehingga diperoleh budi pekerti luhur. 2. TU#UAN 2E"$LAH
Berdasarkan $isi dan misi yang telah dirumuskan, serta sesuai dengan tujuan pendidikan dasar yang telah ditetapkan oleh pemerintah, yaitu meletakkan dasar-dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian akhlak mulia dan ketrampilan untuk hidup mandiri serta sebagai bekal mengikuti pendidikan lebih lanjut, maka MP( (egeri 3 uren mengembangkan tujuantujuan yang akan dicapai secara bertahap sesuai dengan Program #erja ekolah, dalam jangka waktu satu tahun pelajaran yang akan datang ! 38 > 3% " dan pada tahun-tahun pelajaran selanjutnya, melalui Program #erja ekolah jangka menengah > tiga ! 6 " tahunan. Adapun tujuan sekolah tersebut yaitu 5 %. ekolah mampu memenuhi>meningkatkan profesionalisme standar pendidik dan tenaga kependidikan yang berdedikasi tinggi. 3. ekolah mampu memenuhi>menghasilkan
perangkat kurikulum MP(
(egeri 3 uren beserta kelengkapannya yaitu silabus, 0PP, dan sistem penilaian untuk semua tingkatan. 6. ekolah mampu melaksanakan kegiatan
monitoring,
e$aluasi
dan
super$isi yang berkelanjutan pada guru, siswa dan tenaga kependidikan lainnya. ;. ekolah mampu melaksanakan tata kelola administrasi pendidikan yang baik, berimplementasi MB. =. ekolah mampu melaksanakan tata kelola administrasi keuangan yang baik transparan dan akuntabel bersama #omite ekolah.
%6
:. ekolah mampu meningkatkan hasil belajar akademik dan non akademik melalui kegiatan lomba akademik dan non akademik. . ekolah mampu melaksanakan kegiatan keagamaan melalui pembiasaan dan atau peringatan hari-hari besar keagamaan. 9. ekolah
mampu
meningkatkan kemampuan
tenaga
pendidik dan
kependidikan melalui penyetaraan, penataran, workshop, sosialisasi, diklat, seminar, M*MP, pelatihan, M## atau melanjutkan studi yang lebih tinggi. 8. ekolah
mampu menyediakan
sarana dan prasarana yang memadai
sesuai standar (P !ab. )PA ab. Bahasa, ab. Computer dan )nternet". %. ekolah mampu menambah koleksi buku referensi, fiksi dan non fiksi dalam
perpustakaan untuk menambah minat baca warga sekolah.
%%. ekolah mampu memfasilitasi bakat dan minat siswa dalam eni dan +lah raga. %3. ekolah mampu menciptakan lingkungan hidup sehat, tertip, disiplin melalui kegiatan lomba-lomba. 3. "$NDI2I UMUM 2MPN NE6ERI ) TUREN
MP( (egeri 3 uren didirikan pada tahun %89= dengan luas tanah %3.: m 3 , yang terletak 3= km dari pusat #ota Malang menuju ke arah elatan. Pada tahun pelajaran 39 > 38 ditetapkan sebagai ekolah tandar (asional ! ( " mempunai 10 rombongan bela-ar, dengan -umla& siswa 1, -umla& guru 2 dengan rincian 23 beri-aa& S1, 4 orang sedang menempu& S1, 1 orang beri-aa& !2. *enaga administrasi terdiri orang, tenaga perpustakaan 1 orang, dan tenaga kebersi&an 3 orang . arana prasarana yang dimiliki terdiri % ruang belajar, % ab.)PA, % ab. #omputer, % ab. Multimedia, % ruang Perpustakaan, 0uang *uru, 0uang #epala ekolah, 0uang B#, 0uang ata 1saha, 0uang 1#, 0uang praktik 'lektro,
%;
Mushalla, MC# iswa dan *uru, #opsis, #antin, apangan Basket, apangan oli, apangan epak akraw, apangan enis Meja, apangan Atletik, dan tempat Parkir. Prestasi akademik yang diperoleh dalam dua tahun terakhir yaitu 5uara ## 6limpiade a&asa #nggris dan a&asa #ndonesia, 5uara ### atematika tingkat kabupaten. Adapun prestasi non akademik yang diperoleh yaitu 5uara ## Lomba Pramuka ( L* ## ), 5uara # Lomba Prestasi Pramuka ( asika Plus ) tingkat #abupaten. Angka kelulusan tahun pelajaran 3:> 3 mencapai 4 7 dan tahun pelajaran 3> 39 mencapai ,287 . (ilai 1A( tahun pelajaran 3:> 3 pada peringkat untuk sekolah negeri dan peringkat 12 untuk sekolah negeri dan swasta se- #abupaten Malang. (ilai 1A( tahun pelajaran 3> 39 untuk sekolah negeri pada peringkat 12 dan untuk sekolah negeri dan swasta pada peringkat 1 tingkat kabupaten. 1ntuk meningkatkan prestai 9ilai :;9 ta&un 288< 288 dilaksanakan bimbingan belajar mata pelajaran 1A( secara intensif dengan = kali tr out . Pengembangan diri yang dilaksanakan meliputi bimbingan +limpiade Bahasa )nggris, Matematika, )PA, Bahasa )ndonesia , Bola Basket, bola oli, Pencak ilat, Pramuka, PM0, eni Baca Al GurHan, eni ari, halat Dhukha, halat Dhuhur berjamaah, baca Al GurHan, dan Mading. Pembiayaan program sekolah diperoleh dari berbagai sumber yang meliputi dana dari pemerinta& pusat yaitu dana B+, dana ( , dan dana #omite ! siswa kelas dan 9 se-umla& /p 888,-, sedangkan untuk kelas se-umla& /p 10.888,> ". Perjalanan program ( telah berjalan hampir satu tahun, namun sampai saat ini bantuan sarana dan prasarana dari pusat ang sangat dibutu&kan masi& relati$ kecil , yaitu hanya bantuan gedung ultimedia, itu pun pendanaannya masih harus meminta bantuan komite. Dengan demikian
MP(( 3 uren untuk menjadi
menjadi Sekolah Standar Nasional masih jauh dari harapan.
B. Ren*ana Tin%akan "elas
%=
&.
Peren*anaan Tin%akan
Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui efektifitas peranan metode Diskusi terhadap moti$asi belajar siswa kelas ))).A MP( 3 uren. 1ntuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu dirumuskan skenario tindakan pembelajaran mulai dari persiapan sampai e$aluasi. Dalam tahap ini, peneliti membuat rencana tindakan dalam rangka untuk mempermudah pelaksanaan penelitian, yang mencakup5 Alat %an tehnik pengumpulan %ata a%alah se/agai /erikut 5
ehnik pengumpulan data5 ehnik +bser$asi dan dokumentasi Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui penerapan metode diskusi dalam meningkatkan moti$asi siswa dalam #BM mata pelajaran Pendidikan Agama )slam kelas ))).A uren, sebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal maka perlu sekali dirumuskan skenario penelitian tindakan, mulai dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada e$aluasi. Penelitian ini dimulai dengan memberikan imbauan dan moti$asi kepada para siswa tentang pentingnya pelajaran pendidikan agama islam bagi perjalanan hidup manusia. #arena kehidupan manusia yang sejati adalah diakhirat kelak, dan di dunia hanyalah sementara
sehingga jika tidak
mempelajari pelajaran agama dengan baik, maka akan sengsara dikehidupanya kelak. Disamping itu, para siswa juga disarankan untuk membaca buku apa saja yang berkaitan dengan materi pelajaran Pendidikan Agama )slam kelas ))), sebagai persiapan untuk pertemuan berikutnya., dalam rangka penerapan metode diskusi di dalam pelaksanaan #BM di kelas. Dengan memberikan imbauan dan motoi$asi kepada para siswa untuk membaca buku-buku Agama )slam yang berkaitan dengan materi pelajaran kelas ))).A seperti buku pelajaran PA) dan lain sebagainya, maka siswa diharapkan dalam #BM dapat mengemukakan pendapat atau argumen mereka dalam diskusi yang berkaitran dengan mata pelajaran, sehingga kelas menjadi
%:
hidup karena akan terjadi timbal balik antara siswa dan Peneliti maupun siswa dengan siswa yang lainnya. ). Implementasi Tin%akan
Apapun yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua alat atau fasilitas yang ada di MP( 3 uren. edangkan jumlah populasi dan sampel dalam penelitian tindakan kelas ini
adalah keseluruhan siswa-siswi yang
dikhususkan sampelnya pada siswa-siswi kelas ))).A dengan jumlah siswa 6;. Dalam penelitian tindakan kelas ini, peneliti membagi menjadi 3 siklus. iap
siklus
terdiri
dari
3
kali
pertemuan.
Adapun
pelaksanaan
tindakan>kegiatan-kegiatan yang direncanakan di kelas selama ; !empat" kali pertemuan sebagai berikut 5 a.
ahap Awal %.
alam pembuka
3.
Mengadakan
Appersepsi
dan
mengaktifkan siswa 6.
Menjelaskan kompetensi yang harus dicapai dalam kegiatan pembelajaran
;.
Dalam proses belajar mengajar menerapkan metode diskusi.
b.
ahapan )nti %.
Peneliti mengadakan tes untuk bacaan al-FurHan siswa.
3.
Peneliti
memberikan
stimulus
Peneliti
membagi
materi
materi yang akan dibahas. 6. pengembangan dari materi Bab ). ;.
Peneliti memberi tugas kepada masing-masing kelompok.
=.
Peneliti diskusi.
%
mengatur
jalannya
:.
iap
kelompok
harus
mempresentasikan ataupun merangkum hasil diskusi .
Peneliti
memberi
kesempatan
kepada siswa untuk bertanya, mengajukan pendapatnya, baik dalam bentuk menyanggah ataupun yang lainnya. 9.
Peneliti
menge$aluasi
hasil
kinerja siswa selama preses belajar mengajar berlangsung. c.
ahap Akhir %.
Peneliti
meluruskan
permasalahan dan memberikan $eed back yang tepat atas permasalahan yang dibahas. 3.
Peneliti memberi tugas untuk mempelajari bab selanjutnya dan mengerjakan tugas-tugas yang telah ditentukan.
6.
Peneliti menutup pertemuan > salam penutup.
+. $/ser(asi %an Interpretasi
elama proses belajar mengajar berlangsung, peneliti melakukan pengamatan mulai siswa melakukan diskusi sampai hasil belajar siswa. ?asil pengamatan dicatat pada lembar pengamatan dan didokumentasikan. ?al-hal yang dicatat antara lain5 +
Akti$itas siswa selama proses belajar-mengajar berlangsung.
+
+ut put belajar siswa yang diperoleh dari nilai tugas diskusi di kelas, keaktifan siswa dan nilai tes ulangan harian.
-. Analisis %an Re!leksi
Analisis data adalah proses mengorganisasikan dan mengurutkan data ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar sehinmgga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. !eEi, Moleong, 335%6" Menurut Miles dan ?ubberman, terhnik analisa data terdiri dari 6 tahap pokok, yaitu5 %" reduksi data, 3" paparan data, dan 6" kesimpulan.
%9
0eduksi data merupakan proses pemilahan data yang rele$an, penting, bermakna dan data yang tidak berguna untuk menjelaskan tentang apa yang menjadi sasaran analisis. angkah yang digunakan adalah menyederhanakan dengan membuat jalan fokus, klasifikasi dan abstraksi data kasar menjadi data yang bermakna untuk dianalisis.
Data
yang
telah
direduksi
selanjutnya
disajikan
dengan
cara
mendiskripsikan dalam bentuk papagran data yang memungkinkan untuk ditarik kesimpulan. #esimpulan merupakan intisari dari analisis yang memberikan pernyataan tentang dampak dari penelitian tindakan kelas. Data hasil pen gamatan dan hasil belajar siswa setelah dianalisis dapat digunakan untuk menyusun refleksi. 0efleksi merupakan kegiatan sintesis-analisis, integrasi, interpretasi dan eksplanasi terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan.!Miles dan ?ubberman, %8835%" erkait dengan penelitian ini, maka data yang diperoleh melalui obser$asi di dalam kelas dianalisis untuk memastikan bahwa dengan menerapkan metode Diskusi dapat mengatasi kesulitan belajar siswa dan memberikan moti$asi siswa dalam pembelajaran Pendidikan Agama )slam. Dalam menganalisis data akan digunakan prosedur dan teknik-teknik yang sesuiai dengan tujuan yang ada atau akan dicapai, yakni memberikan kesempatan kepada siswa untuk pengetahuan-pengetahuan yang baru didapatnya lebih berharga. karena itu merupakan hasil temuan mereka sendiri sehingga pada akhirnya akan mengatasi kesulitan belajar siswa. 0.Pem/uatan Instrumen
Dalam penelitian ini kedudukan peneliti berda dalam penelitian kualitatif yang memiliki beberapa perab yaitu sebagai perencana, pelaksana pengumpulan data dan pada akhirnya ia menjadi pelopor hasil penelitian. Penggunaan instrumen atau alat penelitian di sini tepat karena ia menjadi segalanya dari keseluruha proses penelitian. (amun, instrumen penelitian di sini dimaksudkan sebagai alat mengumpulkan data seperti tes pada penelitian kualitatif. Adapun instrumen yang dapat dijadikan sebagai penunjang lainnya adalah pengamatan dengan lembar pedoman obser$asi prilaku
%8
siswa di dalam kelas pada saat proses belajar-mengajar, nilai tugas dari setiap siklus dan nilai ulangan harian. 1.Pengumpulan Data
1ntuk memperoleh data yang lebih akurat, maka peneliti melakukan perekaman data. Adapun teknik yang dilakukan adalah dengan membuat catatan berdasarkan perkembangan siswa setelah pembelajaran dengan metode Diskusi. edangkan untuk mengetahui perkembangan siswa dan untuk mengetahui efekti$itas Aplikasi Metode Diskusi dan anya jawab, terhadap metode belajar siswa maka, sebelum melanjutkan materi, peneliti memberikan waktu %-%= menit untuk tanya jawab tentang materi yang telah diajarkan sehingga hal ini memudahkan peneliti memahami efekti$itas penggunaan metode Diskusi terhadap pengajaran Pendidikan Agama )slam. Dalam penelitian ini akan digunakan beberapa cara>teknik pengumpulan data selama proses penelitian yaitu5 %. +beser$asi +bser$asi>pengamatan ini dilaksanakan oleh peneliti ketika peneliti mengajar di kelas dengan menggunakan metode Diskusi. ehingga peneliti memperoleh gambaran suasana kelas dan peniliti dapat menentukan metode Diskusi yang lebih baik pada pertmuan berikutnya. 3. )nter$iew>wawancara Menurut uharsimi Arikunto IMetode inter$iew sering disebut juga dengan wawancara>kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara& !uharsimi Arikunto, %88%5%3:" 6. Pengamatan partisipatif Cara ini digunakan peneliti agar data yang diinginkan dapat diperoleh sesuai dengan yang dimaksud peneliti. Partisipatif maksudnya adalah peneliti terlibat langsung dan aktif dalam mengumpulkan data yang diinginkan. #adangkadang peneliti juga menguraikan obyek yang diteliti untuk melaksanakan tindakan yang mengarah pada data yang ingin diperoleh peneliti.
3
7. In%ikatr "inerja
Penelitian yang dilaksanakan ; kali pertemuan sudah cukup digunakan untuk penelitian
tindakan
kelas.
Penelitian
ini
&P'()(*#AA( M+)A) B'A/A0
mengambil
topik
tentang
P'(D)D)#A( A*AMA
)AM M'A1) M'+D' D)#1) )2A #'A ))) A MP( 3 10'(& maksudnya adalah dengan menggunakan metode Diskusi dalam proses belajar siswa akan lebih giat baik belajar di sekolah ataupun belajar di rumah. erta bersemangat dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru atau sebaliknya, siswa akan malas dan tidak bersemangat. Di sini indikator yang ditentukan selama penelitian menerapkan metode Diskusi ini adalah bahwa sebagian besar siswa memperhatikan dengan sungguh-sungguh karena mereka ingin menjawab pertanyaan yang akan peneliti ajukan. setelah penjelasan materi selesai dan mereka juga belajar di rumah. )tu terlihat ketika peneliti memberikan pertanyaan tentang materi yang telah disampaikan pada pertemuan sebelumnya.
3%
BAB I4 PAPARAN DATA DAN HA2IL PENELITIAN
A. Paparan Data
Penelitian dilaksanakan di MP( 3 uren yang terletak di jalan 0aya #edok uren yang terakreditasi A, MP( 3 uren didukung oleh sumber daya manusia yang memadai dan profesional, yaitu 38 pendidik !guru" dan = staf tata usaha. Dalam mengembangkan sumber daya manusia yang berkualitas, MP( 3 uren menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung proses pembelajaran diantaranya arana prasarana yang dimiliki terdiri % ruang belajar, % ab.)PA, % ab. #omputer, % ab. Multimedia, % ruang Perpustakaan, 0uang *uru, 0uang #epala ekolah, 0uang B#, 0uang ata 1saha, 0uang 1#, 0uang praktik 'lektro, Mushalla, MC# iswa dan *uru, #opsis, #antin, apangan Basket, apangan oli, apangan epak akraw, apangan enis Meja, apangan Atletik, dan tempat Parkir. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 3 juli 38 sampai dengan tanggal % agustus 38 selama 6 kali pertemuan, tiap hari senin jam ke %-3 Materi yang disampaikan yaitu BAB ) tentang hukum bacaan Fol-Folah dan raH dan BAB )) tentang iman kepada kitab- kitab Allah.
33
Didalam meneliti, Peneliti mencoba menerapkan metode yang dianggap mampu untuk meningkatkan moti$asi dan pemahaman siswa yaitu dengan metode diskusi dan tanya jawab. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengubah sistem pengajaran Pendidikan Agama )slam yang selama ini monoton menjadi menarik dan diminati siswa. &. 2iklus Penelitian A. 2iklus Pertama a. Peren*anaan
0encana tindakan siklus Pertama5 Adapun rencana perencanaan siklus ini meliputi5 a. Menyusun rencana pembelajaran b. Membuat alat-alat obser$asi c. Menyiapkan media pembelajaran d. Menyusun langkah-langkah pembelajaran e. Menyusun alat e$aluasi /. Pelaksanaan
1ntuk mencapaai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti memilih meggunakan Metode Diskusi yang nantinya akan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama )slam. ebelum melaksanakan tindakan, peneliti melakukan perencanaan sebagai berikut5 a.
Membentuk 0PP! 0encan Pelaksanaan pembelajaran"
b.
Membagi pokok bahasan Bab ) sebagai berikut5
%. ?ukum bacaan Fal-Falah 3. ?ukum bacaan raH a.
Peneliti membagi siswa menjadi ; kelompok besar untuk membahas ?ukum bacaan Fal-Falah dan raH
36
b. Peneliti mempersiapkan alat obser$asi
sebagai alat pengukur
kreatifitas, keantusiasan dan ketertarikan siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama )slam c. Dalam pembelajaran Pendidikan Agama )slam akan menggunakan metode diskusi dan penerapannya sebagai berikut5 angkah ) %. Peneliti menjeleskan tujuan pembelaran 3. Peneliti menggali pengetahuan siswa tentang bacaan- bacaan yang ada dalam al-FurHan 6. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok untuk sharing pengetahuan tentang hukum Fal-Falah dan raH angkah )) %. Peneliti mempersilahkan siswa yang terbagi dalam kelompok untuk melakukan sharing tentang hukum bacaan Fal-Falah dan raH. 3. etelah didiskusikan dikelompok, pembahasan tentang hukum bacaan Fal-Falah dan raH .dibahas secara bersama-sama oleh seluruh siswa dan difasilitasi oleh guru.
angkah ))) %. Peneliti menge$aluasi jalanya kegiatan pembelajaran. 3. Peneliti juga sebagai guru menambahkan beberapa penjelasan setelah diskusi selesai. etelah dipersiapkan recana pembelajaran da tehnik yang akan dipakai maka proses pembelajaran
akan dilaksanakan sesuai dengan rencana pembelajaran
menggunakan tehnik yang telah ditetapkan. Adapun pembelajaran dilaksanakan dalam waktu 3J;= menit dengan kegiatan sebagai berikut5 Pertemuan I5) 8 -0 menit 9 2enin: )7 #uli );;< " Tahap a=al
3;
a. alam pembuka b. Membaca doHa. c. Absensi Tahap inti
Pre ;ctivit a. Peneliti menjelaskan tujuan pembelajaran b. Peneliti menggali pengetahuan siswa tentang hukum bacaan Fal-Falah dan raH c. ecara global guru menjelaskan tentang hukum bacaan Fal-Falah dan raH d. Peneliti membagi siswa menjadi beberapa kelompok diskusi. ?&ilst ;ctivit a. siswa melakukan diskusi dengan kelompokna masing-masin. b. etelah dibahas dikelompok masing-masing hukum bacaan Fal-Falah, tiap kelompok secara bergatian mempresentasika hasil kelompok masingmasing sedang yang lain menanggapi. c. Peneliti memberi kesempatan siswa untuk mengaitkan pelajaran yang baru dia temukan dengan kehidupan sehari-hari. d. Peneliti menjadi fasilitator slam kegiatan berlangsung. Post ;ctivit a.
Peneliti menge$aluasi jalannya kegiatan pembelajaran.
b.
Peneliti yang juga sebagai guru memberi feed back pada siswa dan memberi kesempatan untuk bertanya.
c.
Peneliti meminta siswa untuk mempelajari halaman selanjutnya .
Tahap akhir
a. Peneliti atau guru memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya berkaita dengan materi bab % secara keseluruhan. b. Peneliti atau guru menyuruh kepada siswa untuk membuat ringkasan meteri yang telah dipelajari. c. Peneliti atau guru memberikan moti$asi-moti$asi agar para siswa bisa lebih meningkat belajar.
3=
d. Peneliti atau guru menutup pertemuan atau salam penutup.
Pertemuan II5 ) 8 -0 menit 92enin: + Agustus );;<>
Menambahkan beberapa penjelasan tentang hukum bacaan Fal-Falah dan raH Taha/ a=al
a. alam pembuka b. Membaca doa c. Absensi d. Peneliti atau guru mengadakan tadarus bersama e. Peneliti atau guru menjelaskan secara singkat kompetensi yang harus dimiliki siswa sebagai hasil belajar. Taha/ inti
a. Peneliti atau guru memberikan pertanyaan-pertanyaan seputar materi sebelumnya. b. Peneliti atau guru memberikan penjelasan tentang materi yang akan dipelajari dengan singkat dan jelas c. Peneliti atau guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk belajar secara berpasangan. d. Peneliti atau guru meminta siswa untuk membuat pertanyaan tentang meteri yang belum dimengerti. e. Peneliti atau guru membuka session untuk tanya jawab dan berdiskusi dengan para siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab terlebih dahulu. f. Peneliti atau guru memberikan kesimpulan materi yang telah dipelajari. g. Peneliti atau guru menge$aluasi hasil kinerja siswa selama proses belajar mengajar. Taha/ akhir
a. .Peneliti atau guru menyuruh kepada siswa untuk membuat ringkasan meteri yang telah dipelajari.
3:
b. Peneliti atau guru memberikan moti$asi-moti$asi agar para siswa bisa lebih meningkat belajar. c. Peneliti atau guru menutup pertemuan atau salam penutup. %. Pengamatan
elama kegiatan pembelajaran berlangsung, peneliti disini selain bertindak sebagai guru praktikan, peneliti juga bertindak sebagai obser$er yang mencatat lembar pengamatan pada lembar obser$asi prilaku siswa. ?asil pengamatan pada tahab %, kegiatan siswa sudah cukup bagus, siswa terlihat antusias dalam memperhatikan pelajaran, karena siswa merasa pelajaran yang didapatkan dengan diskusi terlebih dahulu, akan lebih memahamkan siswa. kemudian setiap siswa mengajukan pertanyaan lesan, dan pertanyaan tersebut dijawab oleh siswa yang persentasi. Dalam hal ini pelajaran berkesan menyenangkan dari biasanya. #arena terlihat antusias siswa dalam menjawab pertanyaan dan membacakannya didepan kelas. Memasuki tahab )), siswa lebih antusias dan lebih aktif lagi dalam belajarnya. #arena siswa sudah mulai terbiasa dengan diskusi, ?al ini terlihat dari penguasaan meteri yang telah dipelajari pada pertemuan sebelumnya, dan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh siswa berkaitan dengan pengembangan meteri bab ), hal ini terbukti mayoritas mereka telah mampu mencari hukum- hukum Fal-Falah dan raH didalam al-FurHan yang telah ditugaskan oleh guru. Disamping itu, siswa juga telah mampu mempraktekkan bacaan Fal-Falah dan raH pada ayat- ayat Al-FaurHan. e. Re!leksi
ujuan peneliti menerapkan metode diskusi adalah untuk meudahkan pemahaman siswa, dan membiasakan para siswa untuk berani berbicara di muka kelas, serta berani menyampaikan pendapat. Metode diskusi ini juga untuk melatih siswa untuk menghargai pendapat orang lain. Agar metode-metode pembelajaran Pendidikan Agama )slam dapat dirasakan efektif oleh siswa, khususnya pada kelas ))) A MP( 3 uren, yang mana hal ini tidak terlepas dari kebiasaan siswa dalam belajar yang dialami selama ini. Dan latar belakang pendidikan yang dimiliki siswa
3
yang ada di kelas ini berbeda-beda yaitu lulusan D dan M). 1ntuk menyingkapi kenyataan diatas maka diambil langkah-langkah. Memperhatikan peningkatan siswa dalam memahami materi Pendidikan Agama )slam yaitu hukum bacaan Fal-Falah dan raH.. Maka penerapan metode diskusi dianggap perlu sehingga pembelajaran lebih efektif, dan efisien. 2iklus "e%ua a. Peren*anaan
1ntuk mencapai hasil yang maksimal dalam pembelajaran, peneliti memilih menggunakan metode diskusi yang nantinya akan melibatkan siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama )slam. ebelum pelaksanaan metode diskusi pada siklus )), peneliti melakukan perencanaan melalui beberapa tahap persiapan yaitu5 %. membuat rencana pembelajaran. 3. Membagi materi BAB )) menjadi : bagian, yaitu5 K
Pengertian iman kepada kitab- kitab Allah
K
Macam- macam kitab Allah
K
Perbedaan kitab dengan suhuf
K
ungsi kitab- kitab Allah
K
Pengertian Al-FurHan
K
Mencintai al-FurHan sebagai kitab Allah
6. peneliti atau guru membagi siswa kelas ))) A menjadi : kelompok, sekaligus memberi tugas masing-masing kelompok. ;. etelah membentuk kelompok, kemudian peneliti membagi materi pada masing-masing kelompok. =. Mengambilan alat obser$asi guna mengetahui keantusiasan dan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung. a. Pelaksanaan
dengan tetap menggunakan metode diskusi maka pembelajaran yang dilakukan adalah sebagai berikut. Pertemuan III5 ) 8 -0 menit 92enin: & 2eptem/er );;<>
39
Taha/ A=al
a. salam pembuka b. berdoa c. absensi siswa d. menguraikan kompetensi yang akan dikuasai siswa sebagai hasil belajar e. Membuat kaitan dengan konteks nyata. f.
'$aluasi pemahaman siswa tentang kandungan materi yang telah dipelajari
Tahap Inti
a. peneliti atau guru memberikan stimulus materi BAB )) b. peneliti atau guru membagi siswa menjadi : kelompok c. peneliti atau guru membagi tugas kepada masing-masing kelompok d. peneliti atau guru memberikan instruksi kepada setiap kelompok untuk membaca materi yang sudah dibagikan dalam waktu beberapa menit, kemudian dilanjutkan dengan diskusi , mencatat hasil diskusi serta mempresentasikannya. e. Peneliti atau guru mengatur jalannya diskusi. f. Peneliti atau guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengajukan pendapatnya, baik dalam bentuk bertanya, menyanggah ataupu n yang lainnya. g. Peneliti atau guru mengklarifikasi atas permasalahan yang ada dan menge$aluasi hasil kinerja siswa selama proses belajar-mengajar. tahap akhir
a. peneliti atau guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya. b. Peneliti atau guru memberikan moti$asi-moti$asi agar para siswa bisa lebih meningkatkan belajarnya. c. Peneliti atau guru memberikan informasi mengenai bahasan selanjutnya. d. Peneliti atau guru menutup pertemuan atau salam penutup. *. Pengamatan
setelah diadakan perbaikan-perbaikan terhadap hasil yang didapat pada siklus ), kegiatan siswa dalam proses belajar mengajar lebih bagus lagi hal ini dikarenakan banyaknya metode yang telah diterapkan dari metode diskusi dan dengan teknik-
38
tekniknya sesuai dengan materi yang sedang dijelaskan sehingga siswa dapat dapat memahami materi yang dipelajari dan tidak mengalami kesulitan dalam belajar Pendidikan Agama )slam. Dari hasil pengamatan, menyatakan bahwa siswa terlihat antusias untuk memahami materi pelajaran. #arena siswa sudah mulai berani menyatakan pendapat pendapatnya, bertanya, dan juga berani bicara di muka kelas, sehingga suasana kelas menjadi semakin aktif dan terlihat hidup. Dalam peningkatan prestasi belajar siswa yang merupakan hasil akhir dari pembelajaran metode diskusi, yaitu dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian siswa dan keaktifan siswa dikelas dengan bertanya atau dengan mengemukakan pendapat. %. Re!leksi
Dari kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dengan menggunakan metode diskusi yang telah diterapkan dengan teknik-tekniknya yaitu menerapkan teknik inFuiry, teknik disco$ery, teknik micro teaching, teknik modul belajar, dan teknik belajar mandiri, maka tujuan pembelajaran Pendidikan Agama )slam yang efektif dan efisien dapat dicapai yaitu untuk mengatasi kesulitan belajar siswa hingga mereka lebih aktif, kreatif dalam proses belajar mengajar dan tidak ada hambatan dalam mempelajari Pendidikan Agama )slam Dari hasil obser$asi pada siklus )), maka langkah yang akan diambil5 a.
Pemahaman dan keaktifan siswa menunjukkan bahwa metode diskusi terus diterapkan kepada siswa untuk lebih mudah dimengerti secara mendalam makna yang terkandung dalam materi yang disampaikan.
b.
Menjaga agar kualitas belajar yang sudah berjalan berkembang lebih baik dan tetap terpelihara.
B. Pem/ahasan
1raian berikut adalah salah satu upaya untuk mendeskripsikan hasil penelitian tindakan kelas yang telah dilaksanakan. Dengan demikian kita akan mengetahui bahwa penggunaan metode diskusi dalam pembelajaran Pendidikan Agama )slam dapat mempermudah belajar siswa kelas
6
))) A MP( 3 uren. ?al ini dapat
dibuktikan dari keaktifan siswa dikelas yang semakin meningkat dari pertemuan pertama hingga pertemuan terakhir. Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 3 /uli 38 sampai tanggal % eptember 38 selama 6 kali pertemuan, setiap hari senin jam %-3 dengan demikian, praktek untuk mengajar yang dilakukan peneliti hanya berlangsung 6 kali pertemuan. ! )) pertemuan praktek mengajar dilanjutnya pada P# dan ) pertemuan selanjutnya praktek mengajar dan menge$aluasi serta pemantapan hasil penelitian tindakan kelas ". Dengan 3 pokok bahasan yaitu5 BAB ) tentang hukum bacaan FolFolah dan raH ! 3 J ;= menit 3 kali pertemuan ", dan BAB )) tentang iman kepada kitab- kitab Allah ! 3 J ;= menit dengan % kali pertemuan". ebagai upaya untuk mendapatkan hasil yang maksimal dan optimal, peneliti menerapkan metode diskusi sebagai metode yang dapat melibatkan antara guru, siswa dan dapat perperan aktif dalam proses kegiatan belajar mengajar. #arena jika hanya menggunakan metode yang klasik seperti metode caramah ataupun yang lainnya maka hasil pembelajarannyapun tidak akan maksimal jika diterapkan dalam pembelajaran Pendidikan Agama )slam. Berdasarkan pada hasil penelitian yang telah dilaksanakan dikelas ))) A MP( 3 uren, dengan metode diskusi yang diperankan di kelas ternyata dapat membantu siswa
lebih termoti$asi dan
cepat dalam memahami materi yang di
ajarkan pada siswa, serta siswa dapat belajar lebih mudah memahami materi Pendidikan Agama )slam.
6%
BAB 4 PENUTUP
&.
"esimpulan
Berdasarkan uraian penelitian tersebut di atas dapat diketahui bahwa penggunaan penerapan metode diskusi dalam meningkatkan moti$asi siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama )slam di kelas ))) A MP( 3 uren, dapat meningkatkan moti$asi belajar siswa pada materi Pendidikan Agama )slam. ?al ini dapat diketahui dari hasil obser$asi partisipatif peneliti pada proses belajar mengajar berkenaan dengan akti$itas siswa selama kegiatan pe mbelajaran berlangsung. Adanya peningkatan moti$asi belajar pada siswa dapat terlihat dari partisipasi siswa selama kegiatan berlangsung. Dari beberapa uraian diatas juga dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut5 1ntuk meningkatkan moti$asi siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama )slam perlu adanya pendekatan, metode ataupun teknik pembelajaran yang dapat menarik perhatian siswa dan lebih membuat siswa menghargai pengetahuan yang ia dapat, dan terlebih untuk membuat siswa menghargai pendapat orang lain.
63
penerapan metode diskusi pada pembelajaran Pendidikan Agama )slam adalah satu pendekatan dan
teknik pembelajaran yang dapat
dilaksanakan untuk
meningkatkan moti$asi siswa pada pembelajaran Pendidikan Agama )slam.
).
2aran
Ada beberapa saran peneliti yang diharapakan dapat membangun dan mendukung peningkatan kualitas pembelajaran Pendidikan Agama )slam di MP( 3 uren pada khususnya dan seluruh lembaga pendidikan pada umumnya, Diantaranya adalah5 %. Dalam setiap pembelajaran, khususnya pembelajaran Pendidikan Agama )slam
perlu
adanya
pendekatan,moti$asi,
metode
maupun
tehnik
pembelajaran yang dapat menarik perhatian dan minat siswa yang hendaknya telah dipersiapkan oleh seorang guru sebelum meleksanakan proses belajar mengajar
66
DA,TAR PU2TA"A
Muhibbin yah. 3;. Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru Bandung 5 P. 0emaja 0osdakarya
umardi uryabrata. %89;. Psikologi Pendidikan. 0ajawali
iti 'sti 2uryani Djiwandono. 33. Psikologi Pendidikan. /akarta 5 *rasindo
+emar Malik. 3%. Proses Belajar Megajar . /akarta 5 Bumi Aksara
abrani 0usyan dkk, %898. Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar . Bandung 5 0emaja 0osdakarya
6;