PROSIDING TPT XXII PERHAPI 2013 Salam PERHAPI, Dua tahun terakhir ini Industri pertambangan di Indonesia mengalami tantangan yang semakin berat. Harga komoditi batubara maupun mineral yang belum membaik, kebijakan perijinan yang masih menghadapi kendala penerapannya di lapangan, keharusan untuk segera memenuhi berbagai kewajiban antara lain nilai tambah (Permen ESDM no 7 thn 2012), reklamasi hutan, pinjam pakai kawasan hutan dan lainnya. Bersamaan dengan hal tersebut beberapa faktor eksternal seperti tuntutan masyarakat di sekitar tambang akan kontribusi perusahaan tambang baik tenaga kerja lokal dan pembangunan saranainfrastruktur semakin marak hampir di semua daerah. Di sisi lain eksploitasi besar-besaran telah membuat semakin berkurangnya sumber daya mineral dan batubara dan menambah dampak kerusakan lingkungan di beberapa daerah. Sampai saat ini pembangunan pabrik pengolah untuk meningkatkan nilai tambah masih dirasa memberatkan bagi perusahaan skala menengah ke bawah. Upaya melakukan upgrading low rank coal juga masih belum ekonomis untuk diaplikasikan di industri. Eksploitasi sumber daya alam yang relatif mudah dijangkau transportasi-nya sudah mulai menipis sehingga eksploitasi sudah mulai mengarah ke dalam (hulu sungai) dan remote area yang tentunya akan menambah biaya operasi / transportasi dan permasalahan lokal. Sehubungan dengan hal tersebut, dalam rangka mengimplementasikan apa yang diamanatkan dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat 3 dimana “Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh Negara dan dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk kesejahteraan rakyat”, maka konservasi bahan tambang yang baik, yaitu meng-ekstrak bahan tambang untuk dimanfaatkan secara efisien tanpa melakukan penimbunan diharapkan dapat membawa industry pertambangan yang lebih baik dan mewujudkan kemakmuran bagi seluruh rakyat Indonesia. Demi mewujudkan cita-cita bersama ini PERHAPI mengambil tema “Konservasi bahan tambang untuk masa depan industri pertambangan Indonesia yang lebih baik” yang diketengahkan dalam Temu Profesi Tahunan (TPT) XXII PERHAPI 2013 di Jogyakarta, 21 – 22 Oktober 2013. Dalam Acara ini, 60 Makalah terpilih untuk dipresentasikan oleh anggota PERHAPI dan 5 makalah disampaikan dalam diskusi interaktif oleh pakar-pakar terkait. Prosiding ini berisi 68 Makalah yang dibagi menjadi Kelompok Kebijakan, Kelompok Eksplorasi, kelompok Operasi Penambangan, Kelompok Geoteknik Tambang, Kelompok Pengolahan Bahan Galian, Kelompok Lingkungan dan Kelompok Student Paper Contest. Diharapkan Prosiding ini dapat dijadikan sebagai salah satu bahan acuan, khususnya dalam hal Konservasi bahan tambang untuk masa depan industri pertambangan Indonesia yang lebih baik. Dalam kesempatan yang berbahagia ini pula, segenap Pengurus PERHAPI ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggitingginya kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya acara TPT XXII PERHAPI 2013. Ketua Umum PERHAPI Achmad Ardianto, ST., MBA