PENDAHULUAN Latarbelakang
Salah satu usaha pemerintah pemerintah untuk untuk menunjang menunjang pembangu pembangunan nan dibidang dibidang peternakan adalah dengan pengembangan ternak potong. Kambing merupakan salah satu ternak potong kecil yang perlu mendapat perhatian, karena mempunyai beberapa kelebihan antara lain kambing dapat diternakkan dengan mudah dan cepat perkembangbiakannya. Di Indonesia kambing tidak mengenal musim kawin seperti yang terjadi di negara subtropis, subtropis, sehingga kelahiran kelahiran dapat terjadi dua kali setahun setahun atau tiga kali dalam dua dua tahun. Kambing Kambing merupakan merupakan salah satu ternak ternak yang yang cocok cocok dikemb dikembang angbia biakan kan di daerah daerah pedesaa pedesaan, n, karena karena tidak tidak memerl memerluka ukan n modal yang terlalu besar, pakan cukup dengan dedaunan dan limbah pertanian. Insemi Inseminasi nasi Buatan Buatan merupa merupakan kan salah salah satu satu teknol teknologi ogi dalam dalam reprod reproduks uksii ternak ternak yang yang memilik memilikii manfaat manfaat dalam dalam memper mempercepa cepatt pening peningkat katan an mutu mutu genetik genetik ternak ternak,, menceg mencegah ah penye penyebara baran n penyak penyakit it reprod reproduks uksii yang yang ditula ditularka rkan n melalu melaluii perkawinan alam dan meningkatkan efisiensi penggunaan pejantan unggul. Penerapan teknologi IB dapat menurunkan atau menghilangkan biaya inestasi pengadaan dan pemeliharaan ternak pejantan !Kartasudjana, "##$%. Penamb Penambaha ahan n bahan bahan pengen pengencer cer bertuj bertujuan uan untuk untuk menye menyediak diakan an sumber sumber energ energii bagi bagi sperma sperma sehing sehingga ga menjami menjamin n kelang kelangsun sungan gan hidup hidup sperma sperma selama selama penyimpanan atau pembekuan !kriopreserasi%. Syarat penting bahan pengencer sperma sperma adalah adalah mampu mampu menyed menyediaka iakan n &at'&at &at'&at makana makanan n sebagai sebagai sumber sumber energi energi,, mencegah mencegah terjadinya terjadinya cold shock sewaktu sewaktu preserasi preserasi dan kriopresera kriopreserasi, si, menjaga menjaga p( dan tekanan osmotik yang sama dengan sperma !Salisbury dan )an demark, $*+%. $*+%. Pengenceran Pengenceran juga dapat memberi perlindung perlindungan an terhadap terhadap cold shock yang terjadi saat pembekuan dan sebagai penyanggah untuk menjaga kestabilan p( !-umu, "##*%. Kematian spermato&oa karena cold shock pada saat pendinginan dan pembekuan dapat diperkecil dengan menambahkan bahan pengencer sebagai pelindung. Secara Secara teknis teknis,, motili motilitas tas progre progresif sif sperma spermato& to&oa oa adalah adalah indika indikator tor yang yang paling penting untuk menduga keberhasilan fertilisasi sehingga seringkali dijadikan dijadikan acuan untuk menilai menilai kualitas kualitas semen arena cara ealuasinya ealuasinya mudah mudah dan cepat. ntuk mendapatkan tingkat fertilitas yang optimal dengan inseminasi intra
1
serik maka kualitas semen cair yang digunakan harus optimal !Salador et al., "##%. Pemanfaatan bahan nabati sebagai bahan pengencer semen adalah salah satu upaya untuk mempertahankan kualitas spermato&oa selama penyimpanan baik dalam bentuk cair maupun beku. /ntioksidan didefinisikan sebagai senyawa yang mampu menunda, memperlambat atau menghambat reaksi oksidasi makanan atau obat. /ntioksidan merupakan &at yang mampu melindungi sel melawan kerusakan yang ditimbulkan oleh radikal bebas ! Reactive Oxygen Species%, seperti singlet oksigen, superoksid, radikal peroksid dan radikal hidroksil ,Bahan pangan mengandung senyawa' senyawa yang tidak dikategorikan sebagai &at gi&i, tetapi mempunyai aktiitas antioksidan. Kulit -anggis !Garcinia Mangostana L.) biasanya terbuang begitu saja dan
belum
banyak
dimanfaatkan
sebagai
antioksidan
!preserasi
spermato&oa%.beberapa penelitian menyebutkan bahwa manggis mengandung xanthone yang bersifat antioksidan ,Xanthon memiliki gugus 0( yang efektif mengikat oksigen bebas yang tidak stabil di dalam tubuh .oksigen yang tidak stabil tersebut disebut juga radikal bebas perusak sel tubuh .0leh karnanya, xanton dapat menghambat degenerasi sel !1alters,"#$$% Xanthone merupakan molekul besar yang terdiri dari berbagai komponen super antioksidan ,misalnya alfa mangostin,garcinone / ,beta mangostin dan lain sebagainya ,banyak antioksidan alami yang terdapat dalam makanan antara lain askobat !itamin 2 %,tokoferol!itamin 3%,karotenoid !itamin / % dan poliphenol!anti oksidan dalam teh dan dedaunan% ,namun kesemuanya itu kemampuannya jauh dibawah xanthone dari kulit manggis sebagi contoh antioksidan dalam jeruk mempunyai nilai "4## 05/2 per $## o& ,sedangkan 6anthone mempunyai nilai "#.### 05/2.7!Parawati,"#$$%. Proposal penelitian ini adalah pendahuluan yang bertujuan mengetahui prospek ekstrak kulit manggis di dalam bahan pengencer semen berbasis 2ep $ tanpa kuning telur sebagai agen preserasi terhadap motilitas spermato&oa kambing peranakan 3ttawa yang disimpan pada suhu
4'8 2.
2
Proposal penelitian ini diharapkan dapat menjadi informasi awal dalam program preserasi semen kambing mengunakan kapsul ekstrak kulit buah manggis. Rumusan Masalah
Berdasarkan latarbelakang di atas bahwa dapat di kemukakan rumusan masalah sebagai berikut9 $. Berapa lama sperma Kambing Peranakan 3ttawa ini mampu bertahan setelah di simpan pada suhu 8c dengan penambahan kapsul ekstrak kulit manggis 7 ". Berapa angka motilitas dan iabilitas spermato&oa kambing Peranakan 3ttawa yang di simpan pada suhu 8c 7 :. Berapa lama daya tahan spermato&oa yang di berikan penambahan kapsul ekstrak kulit manggis 7 Tujuan dan Kegunaan Penelitian •
;ujuan Penelitian ;ujuannya penelitian ini adalah9
$. ntuk mengetahui spermato&oa yang paling lama bertahan pada perlakuan tersebut ". ntuk mengetahui motilitas, iabilitas dan morfologi spermato&oa kambing peranakan 3ttawa yang di simpan pada suhu 8c :. ntuk mengetahui penambahan kapsul ekstrak kulit manggis yang baik untuk di jadikan bahan pengencer 4. ntuk mengetahui daya preserasi semen yang paling tahan setelah pemberian ekstrak kulit manggis Kegunaan penelitian • $. ntuk aplikasi bioteknologi reproduksi,
khususnya
dalam
bahan
pengencer sebagai suatu inoasi untuk mempertahankan motilitas dan iabilitas. ". -emberikan kontribusi dalam pengembangan IB dalam mempertahan ketahanan motilitas. :. Sebagai bahan acuan bagi penelitian selanjutnya.
3
TINJAUAN PUTAKA Kambing Peranakan Etta!a
Kambing peranakan 3ttawa !P.3% merupakan kambing keturunan 3ttawa asal negara India yang dibawa oleh penjajah Belanda. Kambing tersebut kemudian dikawinsilangkan dengan kambing lokal di Kaligesing. Saat ini kambing Peranakan 3ttawa dikenal sebagai ras kambing Peranakan 3ttawa asli Kaligesing, Purworejo Kambing jenis ini mudah berkembang dengan baik di daerah berhawa dingin, berbadan besar warna bulu beragam< belang putih, merah coklat, bercal, bercak hitam atau kombinasi ketiganya dan pada bagian belakang terdapat bulu yang lebat dan panjang. Panggemar kambing Peranakan 3ttawa umumnya sangat menyukai keindahan bulu dan bentuk mukanya. Karena itu sangat jarang jenis kambing ini dijadikan kambing semblihan !potong% untuk dimakan, mereka lebih memfungsikannya sebagai =klangenan atau piaraan> untuk koleksi. Bahkan konon jaman dulu, bagi yang memiliki kambing 3ttawa akan terlihat =selera> dan =siapa> orang itu di mata masyarakat. Saat ini pengembangan terpadu kambing 3ttawa ditawarkan kepada inestor oleh Pemerintah Daerah. Diharapkan tawaran ini mendapat respon positif mengingat potensi pasarnya yang masih belum tergarap optimal. Inestor tentu tak akan rugi membisniskan kambing ini. Penilaian Karakteristik "erma Kambing
-enurut Kaka !"#$#%, penilaian terhadap karakteristik sperma dapat dilakukan secara makroskopis maupun mikroskopis. Penilaian secara makroskopis meliputi olume, warna, konsistensi !kekentalan% dan p(. )olume sperma kambing berariasi setiap penampungan yaitu #, ? $,# ml !5usdin, "##@%. 1arna dan konsistensi !kekentalan% sperma dipengaruhi oleh konsentrasi spermato&oa, dimana semakin tinggi konsentrasi spermato&oa maka warna sperma akan semakin keruh dan akan semakin kental.
Derajat keasaman !p(% sangat
mempengaruhi daya tahan hidup spermato&oa. Perubahan p( disebabkan oleh metabolisme spermato&oa dalam keadaan anaerob yang menghasilkan asam laktat
4
yang semakin meningkat. Sperma yang berkualitas baik mempunyai p( sedikit asam yaitu lebih kecil dari A,# dengan rata'rata @,A. ;abel $. Karakteristik Sperma Kambing P3 Segar 5ataanSD #,+A#,:@ Kental'Sedang Krem'putih susu @,@##,#A Khas
Makr#sk#"is
$ )olume " Konsistensi : 1arna 4 Ph Bau Mikr#sk#"is $ Cerakan massa " -otilitas !E% : Konsentrasi !$#@Fml% 4 (idup mati !E% /bnormalitas !E% Sumber 9 Kaka, "#$#
A@,@A$,+: $A4$,$A$$+,: +$,4$,:4 $#,:#,@:
Penilaian sperma secara mikroskopis meliputi gerakan !motilitas% massa, gerakan
indiidu,
konsentrasi
dan
abnormalitas
spermato&oa.
-otilitas
merupakan daya gerak spermato&oa yang dinilai segera setelah penampungan sperma. Penilaian motilitas digunakan sebagai ukuran spermato&oa dalam membuahi sel telur atau oum. ntuk memperoleh hasil yang tepat, sebaiknya sperma diealuasi pada suhu antara :A ? 4# #2 dengan meletakkan gelas objek di atas meja pemanas !heating table% atau menggunakan mikroskop yang dilengkapi pemanas elektrik !5asad, "##4%. Cerakan masa spermato&oa kambing nampak lebih cepat dibandingkan dengan gerakan masa spermato&oa sapi maupun domba. Sperma yang bagus pada pengamatan di bawah mikroskop akan memberikan tampilan kumpulan spermato&oa bergerak bergerombol dalam jumlah besar sehingga membentuk gelombang atau awan yang bergerak !Kaka, "#$#%. Penilaian
spermato&oa
dapat
dilakukan
secara
makroskopis
dan
mikroskopis. Penilaian secara makroskopis meliputi olume, warna, konsistensi dan p(, sedangkan secara mikroskopis meliputi motilitas, konsentrasi jumlah spermato&oa
hidup
dan
mati, gerakan
spermato&oa serta
abnorrmalitas
spermato&oa. Sperma yang kualitasnya bagus umumnya berwarna keputih'putihan atau hampir sama seperti susu, dengan derajat kekeruhan tergantung pada konsentrasi 5
spermato&oa. Sperma kambing meskipun sedikit olumenya tetapi akan tampak keruh berawan. 1arna sperma yang tidak sesuai dengan standar tidak layak dijadikan sempel penelitian !5usdin, "##@%. )olume sperma adalah banyaknya ml sperma yang diperoleh dalam satu kali ejakulasi. mur, bangsa, ukuran tubuh, makanan, frekuensi penampungan, musim dan temperatur serta indiidu pejantan mempengaruhi banyaknya olume yang diperoleh saat ejakulasi.! Partodihardjo !$*+"%. )olume sperma yang rendah biasanya dihasilkan oleh hewan'hewan muda yang berukuran kecil dalam suatu spesies. Seringnya ejakulasi yang berturut'turut juga menyebebkan penurunan olume !;oelihare !$*+$% Sperma yang normal memiliki derajat keasaman !p(% maksimal A atau cenderung kearah basa dengan ariasi @,'@,*. Dijelaskan, bahwa p( sperma akan menurun sesuai dengan bertambahnya waktu penyimpanan. (al ini disebabkan oleh metabolisme anaerob spermato&oa yang menghasilkan asam laktat. !5idwan !"##*% Konsistensi atau derajat kekentalan dapat diperiksa dengan menggoyang' goyangkan tabung reaksi berisi sperma secara perlahan'lahan !;oelihere, $*+$%.. (afe& !$*+A% menyatakan, penentuan jumlah spermato&oa per ml sperma secara akurat sangat penting karena ini merupakan karakteristik sperma yang berariasi. Kecepatan cairan mengikuti miringnya posisi tabung reaksi, menjadi dasar untuk menentukan nilai konsistensi Konsentrasi adalah nilai kepadatan atau banyaknya spermato&oa yang terdapat dalam setiap ml sperma. -enurut Partodihardjo !$*+"%, jika sperma krem atau putih kekuningan konsentrasinya $'" milyar. Sperma seperti susu konsentrasinya ##'@## juta, sperma seperti awan berisi $## juta dan sedikit keruh # juta serta jika spermanya jernih !tidak berwarna% artinya tidak mengandung spermato&oa. 5usdin, "##@ menyatakan motilitas spermato&oa merupakan gerak indiidu dan gerakan massal yang terdapat dalam sperma. -otilitas atau gerakan masal spermato&oa dapat
dilihat
jelas dengan menggunakan mikroskop
!Berdasarkan penilaian pergerakan massal, kualitas sperma dapat ditentukan menjadi sangat baik !% apabila terlihat adanya gelombang besar, banyak,
6
gelap, tebal dan aktif bagaikan gumpalan awan hitam yang bergerak cepat berpindah'pindah. Baik !% apabila terlihat adanya gelombang kecil'kecil, tipis, jarang, serta kurang jelas dan bergerak lamban. 2ukup !% apabila tidak terlihat gelombang melainkan hanya gerakan indiidu aktif progresif. Buruk !'% apabila terlihat hanya sedikit atau tidak ada gerakan'gerakan indiidu !;oelihere, $*+$%. Sperma segar yang dapat diproses adalah spermato&oa yang mempunyai skor 4 atau , sedangkan skor : atau lebih rendah tidak disarankan untuk diproses lebih lanjut. Penentuan motilitas massa dan motilitas indiidu pada spermato&oa dapat dilihat pada tabel $ dibawah ini. ;abel $. Kriteria Penentuan -otilitas -assa Dan Indiidu Skor 4 :
Kualitas Sangat baik
Keterangan Padat, gerak gelombang cepat, indiidu spermato&oa tidak
Baik
terlihat, *# E spermato&oa aktif. Cerakan kuat, gelombang kurang bagus, A#'+ E
Sedang
spermato&oa aktif. Sedikit dan gerak
gelombang
lambat,
indiidu
spermato&oa dapat terlihat, 4'@ E spermato&oa terlihat " $ #
Gelek
aktif. ;idak ada gerak gelombang, tetapi gerakan spermato&oa
Sangat jelek
terlihat "#'4# E spermato&oa hidup dan motilitasnya jelek. (anya $# E spermato&oa kelihatan bergerak dengan
;idak
gerakan yang lambat. ada Semua spermato&oa tidak bergerak.
Cerakan Drajat !"##"% -otilitas spermato&oa yang rendah akan mempengaruhi morfologis spermato&oa. Kelainan atau penyimpangan morfologis dari spermato&oa normal disebut abnormalitas. /bnormalitas spermato&oa dapat dibagi menjadi dua yaitu abnormalitas skunder dan abnormalitas primer. /bnormalitas skunder biasanya terjadi akibat kesalahan perlakuan sedangkan abnormalitas primer terjadi akibat kelainan spermatogenesis dalam tubuli semineferi !5usdin, "##@%. ;anda'tanda abnormalitas skunder adalah kepala terpisah dari leher, leher patah, ekor patah dan ekor tergulung. /bnormalitas primer ciri'cirinya kepala besar, kepala kecil, kepala
7
krucut, kepala miring, kepala dua, ekor dua, akrosom salah bentuk, berleher besar dan kepala bulat !;oelihere, $*+$%. Partodihardjo, $*+" menyatakan abnormalitas spermato&oa dapat dilihat dengan cara pewarnaan spermato&oa yang dibuat menjadi apusan. Pada waktu sperma segar dicampur dengan &at pewarna !apusan% tertentu maka spermato&oa yang hidup warnanya akan jernih karena tidak menyerap &at warna. Spermato&oa yang mati terlihat gelap karena menyerap &at warna. /dapun macam'macam &at pewarna yang digunakan adalah campuran eosin analin dan negrosin eosin. Manggis $Garcinia mangostana L%&
Kulit buah manggis mengandung senyawa 6anthone yang meliputi mangostin,mangostenol,mangostinon mangostanol
,toophyllin
B,
alfa
/,mangostinon mangostin,beta
B,trape&efoli
mangostin,garcinon
B
mangostanol ,flaonoid epichatechin dan gartanin. 3ktrak kulit manggis mempunyai aktiitas melawan sel kanker meliputi breast,lier dan leukimia.selain itu jug digunakan untuk antihistamin,antiimflamasi,menekan sistem saraf pusat dan tekana darah serta anti peradangan,kulit buah manggis ini juga mengandung antosianin seperti cyanidin':'sophoroside dan cyanidin ':'glucoside!1alter."#$$% Buah manggis dapat disajikan dalam bentuk segar, sebagai buah kaleng, dibuat siropFsari buah. Secara tradisional buah manggis digunakan sebagai obat sariawan, wasir dan luka. Kulit buah dimanfaatkan sebagai pewarna termasuk untuk tekstil dan air rebusannya dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Batang pohon dipakai sebagai bahan bangunan, kayu bakarF kerajinan !Prihatman, "###%. Pengen'er emen
Perbaikan kualitas pengencer merupakan salah satu upaya untuk mempertahankan
kualitas
semen
seoptimal
mungkin
sehingga
motilitas
spermato&oa dan daya tahan hidup sperma menjadi optimal. Harutan pengencer yang dapat mempertahankan daya tahan hidup spermato&oa adalah yang dapat menjamin kebutuhan hidup fisik dan kimiawi semen tersebut !;oelihere, $*+%. 0leh karena itu, pengencer harus mengandung unsur dengan fungsi yang sama dengan kandungan unsur semen. Bahan pengencer yang sifat fisik dan kimianya tidak sesuai dengan semen akan menyebabkan abnormalitas atau kerusakan fisik spermato&oa sehingga menurunkan fertilitas.
8
Dalam pelaksanaan IB sangat diperlukan bahan pengencer untuk meningkatkan olume semen, serta mempertahankan daya tahan hidup sel'sel sperma dalam kurun waktu tertentu. Selain itu, yang tidak kalah pentingnya dalam proses pengenceran adalah tempat penyimpanan semen harus sesuai dengan suhu dan kondisi yang menunjang daya tahan semen. Semen yang baik untuk keperluan IB harus mengandung spermato&oa yang motilitas progresifnya di atas #E !Se6ton, $*A@%. Pengenceran yang berlebihan tidak dianjurkan. ;oelihere !$*+% menyebutkan bahwa pengenceran semen yang melampaui batas yaitu $9$## akan menyebabkan penurunan aktiitas spermato&oa dalam waktu relatif singkat karena hilangnya beberapa unsur dari spermato&oa dan sedikitnya plasma semen dalam media penyimpan. Pembuatan larutan
pengencer
untuk
pertimbangan antara lain
keperluan
IB
harus
memperhatikan
beberapa
nontoksin !tidak beracun% baik bagi sperma, uterus
kambing yang akan di'IB maupun bagi inseminator, memenuhi kebutuhan sperma, murah !satu syarat ekonomi yang baik%, mempertahankan daya tahan hidup sperma dan mempertahankan kemampuan membuahi setelah pengenceran !;oelihere, $*+% Kulit
buah
manggis
menunjukkan
aktiitas
antimikroorganisme.
Suksamrarn et al . !"##:% bersama kelompoknya asal ;hailand, melakukan penelitian potensi antituberkulosa dari senyawa 6anton terprenilasi yang diisolasi dari kulit buah manggis. Seperti pada hasil penelitian sebelumnya, alfa mangostin, gamma'mangostin dan garsinon B juga menunjukkan aktiitas paling poten pada percobaan ini. Ketiga senyawa tersebut menghambat kuat terhadap bakteri Mycobacteri! tberclosis. "ermat#(#a Abn#rmal
/bnormalitas sperma dapat terjadi pada kepala dan ekor. /bnormalitas sperma diklasifikasikan dalam abnormalitas primer dan sekunder. "bnor!alitas pri!er terjadi karena kelainan'kelainan spermatogenesis di dalam tubuli seminiferi atau epithel kecambah, sedangkan abnor!alitas seknder terjadi sesudah sperma meninggalkan tubuli seminiferi, selama perjalanannya melalui saluran epididymis, selama ejakulasi atau dalam manipulasi ejakulat termasuk
9
agitasi yang keras, pemanasan berlebihan, pendinginan yang cepat, kontaminasi dengan air, urine atau antiseptic dan sebagainya !;oelihere, $*+$%. Dalam keadaan normal atau patologis ada spermato&oa yang berbentuk abnormal. Keabnormalan bentuk itu kebanyakan pada kepala, mungkin pula pada ekor. Keabnormalan pada kepala seperti9 kepala besar, kepala kecil, kepala kembar, kepala tumpul. Keabnormalan pada ekor seperti9 bagian tengah besar, pada bagian tengah melekat sitoplasma sisa berupa kantung kecil atau gembungan di kedua sisi, ekor melilit, ekor ganda, ekor pendek !atim, $**@%. Bentuk sperma ada yang normal ada pula yang tidak normal. Dibawah ini adalah bentuk sperma yang abnormal menurut 1ongso !"##A%9 $. -akro 9 " E J kepala normal ". -ikro 9 " E J :. ;aper 9 kurus, lebar kepala L yang normal, tidak jelas batas akrosom 4. /morf 9 Bentuk kepala yang ganjil, permukaan tidak rata, tidak jelas batas akrosom . 5ound 9 bentuk kepala seperti lingkaran, tidak menunjukkan akrosom @.Piri 9 tidak jelas adanya kepala yang nyata, tampak midpiece dan ekor saja A.2ytoplasmic droplet 9 menempel pada kepala atau midpiece, lebih cerah +. 3kor abnormal 9 pendek F spiral F permukaan tidak halus F ganda Setiap sperma abnormal tidak dapat membuahi oum, tanpa memandang apakah abnormalitas tersebut terjadi di dalam tubuli seminiferi, dalam epididymis atau oleh perlakuan yang tidak lege artis terhadap ejakulat. Selama abnormalitas sperma belum mencapai "# prosen dari contoh semen, maka semen tersebut masih dapat dipakai untuk inseminasi !;oelihere, $*+$%.
10
MATERI DAN MET)DE PENELITIAN Materi dan *ahan Penelitian Materi Penelitian
-ateri penelitian yang digunakan adalah sperma peranakan kambing peranakan 3ttawa berumur sekitar :, tahun *ahan Penelitian
Bahan yang digunakan sebagai berikut9 a. b. c. d. e. f. g. h. i.
3kstrak kulit manggis !Garcinia !angostana % Bahan pengencer 23P $ Sperma segar kambing P3!Peranakan 3ttawa% ;issu ,kapas /lcohol Ma2l fisiologis Ma2l :E 3osin nigrosin /Nuades
Alat+alat "enelitian
/lat'alat yang digunakan sebagai berikut9 a. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k. l. m. n. o. p.
3lektro ejakulator 3rlinmayer ;abung glass 2oer class 0byek glass -icroskop monitor -agnet stiler Kulkas 5ak kecil ;imbangan analitik /lumunium poil Spuit dispossible 1adah plastik 3mber 2ounter check Kamar hitung
Met#de Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental laboratorik. Ran'angan "er'#baan
11
Penelitian ini menggunakan 5ancangan /cak Hengkap !5/H% Pola Oaktorial dengan perlakuan pengencer dan kali ulangan, yaitu 23P'$ yang ditambahkan pada masing'masing perlakuan dengan ekstrak kulit manggis .Sebagai kontrol digunakan 23P'$ sebanyak ml tanpa ekstrak kulit manggis seperti lay out pada tabel : di bawah ini. ;abel :. Hay out 5ancangan Percobaan Perlakuan ekstrak kulit manggis ! E %
;otal Hama 1aktu
langan
K#
P$
P"
P:
P4
#
#, E
$,# E
$, E
",# E
penyimpanan
$ " : 4 Gumlah
,aktu dan l#kasi "enelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan mulai Desember "#$: sampai dengan januari "#$4 di Haboratorium Imunobiologi Oakultas -IP/ niersitas -ataram.
Pr#sedur Penelitian
a. Pembuatan bahan pengencer Pengencer dalam hal ini berbasis 23P $ tanpa menggunakan kuning telur, b. Penampungan semen Pejantan diikat di kandang jepit untuk meminimalkan pergerakannya. Di • belakang kedua kaki belakang kita letakkan sebuah palang yang tebal dan kuat diatas tanah. Palang tersebut adalah untuk menjaga agar selama ejakulasi, pejantan tidak terpeleset.
12
•
Probe yang sudah diberi pelicin dimasukkan dalam rectum secara
•
perlahan'lahan. Preputium dicuci dan dikeringkan. 5ambut disekitar preputium bisa
•
dicukur .5angsangan dilakukan secara bertingkat (asil ejakulasi dikumpulkan dalam tabung penampungan kemudian di
tutup dengan alumunium poil. c. Penilaian semen Penilaian semen meliputi9 )olume semen pada satu kali ejakulasi dan dapat dilihat dari tabung • •
penampungan yang berskala -engamati Pergerakan dari kumpulan spermato&oa, caranya semen segar diletakkan diatas obyek glass tanpa ditutup coer glass dan
•
dilihat di mikroskop dengan perbesaran $##6 Pergerakan indiidu dari spermato&oa tersebut, caranya semen diletakkan di atas ob#ect glass dan ditutup cover glass serta diamati dibawah mikroskop pada perbesaran 4##6. Penilaian -otilitas indiidu ini dilihat berapa spermato&oa yang bergerak progresif kedepan !pergerakan mundur dan melingkar tidak di ikut sertakan% dibandingkan dengan spermato&oa yang diam ditempat. Penilaian motilitas indiidu ini dalam bentuk prosentase spermato&oa yang
•
bergerak. -enghitung konsentrasi semen Semen disedot dengan pipet eritrosit sampai angka #,. Ma2l :E disedot pada pipet eritrosit tadi sampai angka $,#$ atau
$$. Dikocok dengan membentuk angka + selama "?: menit. Dibuang "?: tetes, kemudian dikocok lagi selama $ menit dan
dibuang $ tetes Diteteskan pada obyek sitometer thoma !haemocytometer% dan
ditutup coer glass serta diamati dengan perbesaran 4##6. Gumlah spermato&oa dihitung pada lima kotak besar !satu kotak
besar ada $@ kotak kecil%, yaitu pada empat kotak besar pojok dan satu kotak besar tengah atau diagonal dari kiri kanan ke kanan
bawah%. Gumlah spermato&oa pada kelima kotak tersebut dikalikan $#A dan konsentrasi spermato&oa yang didapatkan. -isalnya, jumlah
13
spermato&oa dalam kelima kotak tersebut ada $#, berarti konsentrasi yang didapatkan adalah $#$#A atau $##$#@ per •
ml. -enghitung iabilitas penentuannya dengan membuat ulasan eosin? negrosin, kemudian dihitung dalam bentuk persentase antara sperma yang hidup dan mati. -etode sebagai berikut9 Semen diletakkan diatas object glass dengan menggunakan ose
kemudian
disampingnya
diberi
eosin?negrosin
dengan
menggunakan ose. Semen dan eosin?negrosin tersebut diaduk dengan menggunakan ose dan diulas dengan menggunakan coer glass dengan
membentuk sudut :##. lasan dikeringkan dan selanjutnya diamati dibawah mikroskop
perbesaran 4##6. Spermato&oa yang hidup !tidak menyerap warna% dan spermato&oa yang mati !menyerap warna% dihitung. Gumlah antara sperma yang
hidup dan yang mati minimal "## spermato&oa. Persentase spermato&oa hidup dibandingkan dengan spermato&oa mati. DA-TAR PUTAKA
Drajat. S. /., "##". Tekn#l#gi Re"r#duksi Ternak Ruminansia Ke'il $Kambing dan D#mba&% -ataram niersity press. -ataram.
(ttp9FFforum.kompas.comFalternatifF":*$*4'A'manfaat'kulit'manggis'untuk' kesehatan.html Kartasudjana, 5. "##$. ;eknik Inseminasi Buatan Pada ;ernak. Gakarta. Kaka, /., "#$#. $ersentase %ira Lontar &'orasss flabellifer L) (ala! $engencer ris *ning elr erhadap *alitas Se!en +air *a!bing $eranakan tta-ah ang di Si!pan $ada Sh /01 2 + . Gurnal. Oakultas Peternakan niersitas Musa 2endana. Kupang. Parthodihardjo, S., $*+". Ilmu Re"r#duksi He!an. Penerbit P;. -utiara Sumber 1idya. Gakarta.
14
Prihatman,
K., "###, Manggis !Garcinia !angostana H.%, Kantor Deputi
-enegristek
Bidang
Pendayagunaan
dan
Pemasyarakatan
Ilmu
Pengetahuan dan ;eknologi BPP ;eknologi, Gakarta. 5idwan, "##*. Pengaruh Pengen'er emen Terhada" Abn#rmalitas dan Da.a Tahan Hidu" "ermat#(#a Kambing L#kal Pada Pen.im"anan%
5usdin, "##@. Karakteristik emen egar Pejantan Kambing Peranakan Etta!ah $PE& Di
*alai Pembibitan Ternak dan Hijauan Makanan
Ternak /arahan% il#+Jember. G./grisains A!"% 9$"$'$"A.
Salador, I., -.P. )iudes'de'2astro, G. ani&, 3./. Come&, and -./. Silestre. "##. 3ffect of different e6tender and washing of seminal plasma on buck semen storage at
2. J% Anim% 0et% Ad1an'es @!"%9"A"'"AA
Suksamrarn S, Suwannapoch M, Phakhodee 1, ;hanuhiranlert G, 5atananukul P, 2himnoi M, Suksamrarn /.,"##:, /ntimycobacterial actiity of prenylated 6anthones from the fruits of Carcinia mangostana, +he! $har! 'll &okyo)., 23$4&9+A'+* ;oelihere. $*+$. 3isiologi Reprodksi $ada ernak . Bandung9 /ngkasa ;oelihere, -. 5, $*+$ % Inseminasi *uatan Pada Ternak% Angkasa% Bandung. 1alter ,"#$$ / Doctor 2hallenge, / -angosteen Solution 1ongso, /nton Darsono."##A. Me!baca "nalisis Sper!a. http9FF klinik andrologi blogspot.com.diakses tanggal $A mei "##* atim, wildan. $**@. 4istologi. Bandung9 ;arsito
15