PRAKTIKUM PEMERIKSAAN STREPTOKOKUS dr. Shofyatul Yumna Triyana, MSc
1
Streptokokus (Streptococcus sp) •
Sifat Gram positif. Dengan bertambahnya usiamati, menjadi Gram negatif. Dapat terjadi setelah > 24 jam
• •
Bentuk kokus Pada media kultur, koloni berbentuk seperti rantai. Panjang pendeknya rantai, dipengaruhi oleh faktorfaktor lingkungan
2
STREPTOKOKUS – Flora Normal Streptokokus: • flora normal pada kulit dan membran mukosa • patogen
3
4
5
Streptokokus - 20 spesies Klasifikasi berdasarkan : •Karakteristik pertumbuhan koloni •Pola hemolisis pada agar darah (α, β atau non hemolitik) •Komposisi antigenik substansi dinding sel
6
Streptokokus - patogen Streptokokus menyebabkan : • Infeksi tenggorokan dan kulit (Streptococcus pyogenes/grup A) paling virulen • Kolonisasi pada traktus genitalis mengakibatkan sepsis neonatal (Streptococcus agalactiae/grup B) • Endokarditis (Streptococcus viridans) • Pneumonia, otitis dan meningitis (Streptococcus pneumoniae) Streptococcus pyogenes (grup A), Streptococcus agalactiae (grup B), enterococci (grup D) 7
PEMERIKSAAN - Spesimen • •
Bahan pemeriksaan bergantung pada tempat infeksi, yakni dapat berupa usap tenggorok (faring), hidung, kulit, darah, sputum, cairan serebrospinal, dll. Metode pengambilan sesuai dengan tempat infeksi,a.l : ^ tonsil dan faring : dengan kapas lidi steril ^ kulit : dengan kapas lidi steril ^ sputum : pastikan tidak terkontaminasi oleh flora normal
8
PEMERIKSAAN - Transpor Spesimen :
•<
2 jam : tidak diperlukan penanganan khusus. Bakteri streptokokkus cukup tahan pada lingkungan kering. Spesimen berupa kapas lidi dapat dimasukkan ke dalam kantong kertas steril atau tabung steril untuk dibawa ke laboratorium. •Jika membutuhkan waktu selama 24 jam (baru dikirim esok harinya) atau jika curiga terdapat kuman patogen lainnya, misalnya pada infeksi luka, sangat diperlukan media lain seperti media stuart atau amies. •Jika transpor membutuhkan waktu lebih dari 1 hari, perlu silika gel atau sistem transpor dengan kertas filter kering. Sistem ini dapat digunakan untuk spesimen usapan kulit atau faring. 9
PEMERIKSAAN - Jenis • Langsung • Isolasi dan kultur • Identifikasi
10
PEMERIKSAAN - Langsung • paling sederhana, cepat dan murah • bersifat pengujian pendahuluan harus dikonfirmasi • pemeriksaan mikroskopis dengan pengecatan Gram • hanya dapat menentukan bentuk koloni, susunan koloni dan sifat pengecatan Gram • Bentuk bakteri ini bulat atau bulat telur dengan susunan khas berderet-deret seperti rantai panjang atau pendek. Sering tampak sebagai diplokokkus dan bentuknya kadang-kadang 11 menyerupai batang
PEMERIKSAAN - Langsung Bahan pemeriksaan
Buat preparat mikroskopik di gelas obyek * Lakukan pengecatan Gram*
Periksa/identifikasi di bawah mikroskop 12
PEMERIKSAAN - Langsung Contoh pemeriksaan dari sputum smear bakteri kokus, gram positif, susunan berderet seperti rantai
13
PEMERIKSAAN – Isolasi dan kultur • • • • • • •
dikultur pada media agar darah dan diinkubasi selama 18-24 jam pada suhu 37°C koloni : transparan, jernih, bulat dgn tepi rata, diameter 0,5 mm Streptokokkus memerlukan media yang kaya nitrisi. Sebaiknya menggunakan media agar infusion dan kaldu seperti triptic soy heart infusion Media harus bebas dari gula tereduksi, karena gula tersebut dapat menghambat hemolisis beta dari streptokokkus pH medium sebaiknya 7,3 – 7,4 Perbedaan konsentrasi darah akan berpengaruh pada ukuran area kerusakan eritrosit (diameter zona hambatan) dan akan mempengaruhi penentuan tipe hemolisis Plat agar yang ideal untuk isolasi primer adalah yang mengandung 5 % darah defribinasi dengan ketebalan kurang 14 lebih 4 mm
PEMERIKSAAN – Isolasi dan kultur Bahan pemeriksaan Dengan ose steril atau kapas lidi steril, spesimen ditanam di media agar darah
Inkubasi di inkubator pada suhu 37°C selama 18-24 jam
Amati dan/atau lakukan pemeriksaan selanjutnya 15
PEMERIKSAAN – Identifikasi Berdasarkan : 1. Serologik 2. Kemampuan menghemolisis eritrosit
16
PEMERIKSAAN – Identifikasi 1. SEROLOGIK
Streptokokus beta hemolitikus dikelompokkan ke dalam grup Lancefield berdasarkan karbohidrat antigen permukaannya (yaitu karbohidrat C sangat antigenik dan mudah diekstrak dengan asam cair)
Strep. Beta hemolitik dikelompokkan ke dalam grup A sampai U berdasarkan karbohidrat C-nya. Yang paling secara klinis adalah grup A ,B dan D.
Prinsip reaksi : aglutinasi dengan antiserum yang sesuai. Positif jika terjadi lingkaran di tengah. Aglutinasi setelah 2 menit 17 pada suhu ruangan
PEMERIKSAAN – Identifikasi 2. KEMAMPUAN HEMOLISIS DARAH : a. Streptokokkus α hemolitikus. Pada media, tampak zona samarsamar di sekitar koloni sering disertai perubahan warna medium menjadi kehijau-hijauan atau kecoklatan. Lebar zona 1-2 mm, dengan tepi tidak jelas. Ini disebabkan lisis sebagian eritrosit. b. Streptokokkus β hemolitikus. Pada media tampak zona jernih tidak berwarna di sekitar koloni. Lebar zona 2-4 cm dengan tepi jelas. Ini akibat lisis sempurna eritrosit. c. Non hemolisis (gamma). Tidak tampak aktivitas hemolisis dan tidak terjadi perubahan di sekitar koloni. d. Alfa (α) primer atau wide zone α hemolysis. Tampak zona kecil tepat di sekeliling koloni yang disebabkan lisis sebagian eritrosit, dengan zona hemolisis sempurna di sebelah luarnya. Secara makroskopis sukar dibedakan dari beta hemolitik. 18
PEMERIKSAAN – Identifikasi
Alfa hemolitik Streptokokus alfa hemolitik menyebabkan perubahan Hb eritrosit pada agar darah
Beta hemolitik Streptokokus beta hemolitik menyebabkan eritrosit mengalami lisis
19
TES UNTUK MEMBEDAKAN STREPTOKOKUS DAN STAFILOKOKUS
Tes katalase negatif
positif timbul gelembung
Stafilokokus :katalase (+) Streptokokus : katalase (-) Organisme katalase (+) menguraikan H2O2 menjadi O2 dan H2O. Gelembung terjadi setelah 1 menit bakteri dicampur dengan 2-3 ml H2O2
20
TES-TES LAIN -
Tes disk bacitracin
Streptococcus pyogenes (grup A) daerah hemolisis beta
sensitif terhadap bacitracin
untuk identifikasi streptokokus grup A (Streptococcus pyogenes) berbeda dari streptokokus beta hemolitikus lainnya, S. pyogenes sensitif terhadap bacitracin 21
TES-TES LAIN -
Bile esculin test Hasil positif : terjadi perubahan warna menjadi hitam, karena terjadi hidrolisis esculin menjadi esculin dan glukosa. Esculin bereaksi dengan feri mengakibatkan warna hitam
Tujuan tes ini untuk membedakan streptokokus grup D dari grup yang lain 22
TES-TES LAIN
Streptococcus viridans; alfa hemolitik tidak sensitif terhadap optochin
-
Tes optochin
S. pneumoniae ; alfa hemolitik dan sensitif terhadap optochin
Tujuan pemeriksaan ini untuk membedakan S. pneumoniae dengan S. viridans Pneumokokus akan terhambat pertumbuhannya di sekitar disk optochin Hasil positif : terbentuk zona hambatan 16 mm (disk 10 mm) 23
TES-TES LAIN -
Bile solubility test Hasil (+):
Hasil (-) S. viridans
S. pneumoniae
Jernih, karena bakteri mengaalami lisis
Tujuan tes ini : untuk membedakan pneumokokus (S. pneumoniae) dari streptokokus alfa hemolitikus lainnya (S. viridans)
Koloni pneumokokus akan cepat mengalami lisis pada penambahan empedu, sedangkan S. viridans tidak 24
ALAT DAN BAHAN • Pemeriksaan langsung-Gram Alat : Gelas obyek Ose steril atau kapas lidi steril Lampu spiritus Rak pengecatan Bahan : Spesimen (sesuai dengan tempat infeksi) Cat Gram Formalin 1 % 25
ALAT DAN BAHAN Isolasi dan kultur Alat : • Ose steril atau kapas lidi steril • Lampu spiritus • Inkubator Bahan : • Bahan pemeriksaan • Agar darah 26
SELAMAT MENGERJAKAN Terima kasih
27