Presentasi Referat Skizofrenia Pembimbing
: Dr Dr.. Soehend Soehendro, ro, Sp.KJ
Ruth Dameasih Natasya Pangaribuan Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Jiwa Rumah Sakit Bhayangkara Tk. I R. Said Sukanto Periode 28 April 2014 – 30 Mei 2014
Definisi •
Istilah Skizofrenia Skizofrenia diciptakan oleh Bleuler (psikiater dari Swiss) dari bahasa Yunani skhizo = split / membelah, dan phren =mind / pikiran berarti : terbelahnya/ terpisahnya antara emosi dan pikiran/intelektual “people with schizophrenia are split off from reality and can’t distinguish what is real from what is not real”
PPDGJ III suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab (banyak belum diketahui) dan perjalanan penyakit (tak selalu bersifat kronis atau “deteriorating”) yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, fisik, dan sosial budaya. Pada umunya ditandai oleh penyimpangan yang fundamental dan karakteristik dari pikiran dan persepsi, serta oleh afek yang tidak wajar ( inappropriate) clear consciousness consciousness) dan atau tumpul (blunted ), ), kesadaran yang jernih (clear
kemampuan intelektual biasanya tetap terpelihara, walaupun kemunduran kognitif tertentu dapat berkembang kemudian.
Etiologi •
Model Diathesis Stress
•
Faktor Biologis + Faktor Psikologis Kerentanan (vulnerability)
stress (life stress)
Faktor protektif & Resiko
Resiko Berkembangnya gangguan psikotik
Resiko simtom kembali berulang
Faktor Biologis •
Patofisiologi skizoprenia melibatkan system dopaminergik dan serotonergik.
•
Hipotesis/teori tentang patofisiologi skizoprenia :
•
Pada pasien skizoprenia terjadi hiperreaktivitas sistem Dopaminergik
•
Hiperdopaminergia Hiperdopamin ergia pada sistem mesolimbik berkaitan dengan gejala positif
•
Hipodopaminergia Hipodopaminer gia pada sistem mesocortis dan nigrostri nigrostriatal atal
bertanggungjawab thd gejala negatif dan gejala ekstrapiramidal
Dopamine receptors
Jalur Dopaminergik
1. 2. 3. 4.
Jalurr nigr Jalu nigros ostr tria iata tal: l: dar darii subst substan anti tia a nigr nigra a ke ke basal basal gan gangli glia a fungsi gerakan, EPS jalur jal ur me mesol solim imbik bik : dari dari te tegme gment ntal al ar area ea men menuju uju ke sis siste tem m limb limbik ik memori, sikap,kesadaran, proses stimulus jalur jal ur me mesoc socort ortic ical al : dari dari te tegme gment ntal al are area a menuj menuju u ke ke fro front ntal al cort cortex ex kognisi, fungsi sosial, komunikasi, respons terhadap stress jalur jal ur tub tuber eroin oinffend endibu ibular lar:: dari dari hipo hipota talam lamus us ke ke kele kelenja njarr pitu pituit itary ary pelepasan prolaktin
•
Reseptor dopamine yang terlibat adalah reseptor dopamine-2 (D2) dijumpai peningkatan densitas reseptor D2 pada jaringan otak pasien skizoprenia
•
Peningkatan aktivitas sistem dopaminergik pada sistem mesolimbik
bertanggungjawab terhadap gejala positif •
Peningkatan aktivitas serotonergik menurunkan aktivitas dopaminergik pada sistem mesocortis bertanggung-jaw bertanggung-jawab ab terhadap gejala negatif
Faktor Psik Psikososi ososial al •
•
Status Sosioek Sosioekonomi onomi –
Area Urban dengan de ngan status status sosioekonomi s osioekonomi rendah
–
Sumber stres bagi penderita
Faktor keluarga –
Meningkatkan Meningkatk an stress emosional
Gejala Gangguan Gang guan Skizofrenia Skizofrenia
Gejala Positif •
Waham/Delusi –
•
Halusinasi –
•
Auditorik, visual
Disorganisasi Pembicaraan –
•
Bizzare, sistematik, paranoid
Vibergeration, Viberger ation, echolalia, clang assosiation
Disorganisasi Disorg anisasi perilaku –
Stupor katatonia,katalepsia
Gejala Nega Negatif tif 5A •
Avolition
•
Alogia
•
Affective flattening
•
Anhedonia
•
Asociality
Kriteria Krit eria Diagnosis American Psychiatric Association Kriteria diagnosis DSM-IV ( American menetapkan an enam kriteria diagnostik: )menetapk A. Gej Gejala ala kar karakt akteri erist stik: ik: dua dua (ata (atau u lebih) lebih) beri beriku kut, t, masin masinggmasing ditemukan untuk bagian waktu yang bermakna selama periode 1 bulan (atau kurang kurang jika diobati dengan berhasil): •
1. 2. 3. 4. 5.
Waham Halusinasi Bicar Bic ara a ter terdis disor orga ganis nisasi asi (mi (misal salny nya, a, ser sering ing men menyim yimpan pang g atau inkoheren) Peril Pe rilaku aku ter terdis disor org gani anisas sasii atau atau ka kata taton tonik ik ya yang ng jel jelas as Gejala negatif
Kriteria Krit eria Diagnosis B.
Dis isfu fung ngsi si so sosi sial al atau pe pek ker erja jaan an
C.
Durasi –
D.
Paling sedikit 6 bulan 1 bulan kriteria A
Peny Pe nyin ingk gkir iran an gan ganggu gguan an skiz skizoa oafe fekt ktif if dan gan ganggu gguan an moo mood d –
Tidak ada episode depresif berat, manik, atau campuran yang telah terjadi bersama-sama bersama-sam a dengan gejala fase aktif; atau
–
Jika episode mood telah terjadi selama gejala fase aktif, durasi totalnya adalah relatif singkat dibandingkan durasi periode aktif dan residual.
E.
Pen enyi ying ngki kirran zat at/k /kon ondi disi si me medi diss umu umum m
F.
Hubu Hu bung ngan an den denga gan n gang ganggu guan an per perk kem emba bang ngan an perv pervas asif if
Sub Tipe Gangguan Gang guan Skizofrenia Skizofrenia Skizofrenia Skizofr enia paranoid Skizofrenia Skizofr enia disorg disorganisasi anisasi Skizofrenia katatonik Skizofrenia Skizofr enia tidak terperinci Skizofrenia Residual
1996 Alloy, Acocella dan Bootzin menggolongkan hanya 3 sub tipe skizofrenia yang benar-benar menggambarkan fase aktif dari gejala-gejala skizofr skizofrenia enia
Skizoforenia Skizof orenia Tipe Tipe Paranoid •
sub tipe sizofrenia yang terdiri dari kelainan psikosis yang berkembang perlahan-lahan ditandai dengan waham yang menetap, tidak berubah, sistematis dan mempunyai alasan-alasan yang tidak masuk akal. –
–
•
Referance erance”, “Ideas of Ref –
–
•
Waham yang mencolok (kebesaran) Pengalaman Peng alaman halusinasi auditorik yang muncul dalam bentuk yang konsisten. Waham VS halusinasi Kesan pribadi terhadap segala hal
Diagnosis skizofrenia paranoid paranoid dalam DSM IV
Skizoforenia Tipe Disorganisasi •
•
Bentuk skizofren herbefrenik yang dahulu dikemukak dik emukakan an oleh Kraeplin, pada DSM-IV-TR disebut skizofr skizofren en disorgansasi 3 gejala utama (DSM IV) –
disorganisasi isi pembicaraan
–
gangguan mood
–
perilaku yang tidak terorganisir (bizzare).
Skizoforenia Skizof orenia Tipe Kat Katatonik atonik •
•
Gangguan perilaku motoric yang sangat jelas yang ditampilkan oleh penderitanya . Ciri utama skizofrenia tipe katatonik menurut DSM-IV adalah gangguan pada psikomotor yang dapat meliputi: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Katalepsi, waxy flexibility, tsupor jangka jangka waktu yang lama excess ssiive motor acti tiv vity gaduh , tanpa disertai emosi dan rangsangan dari luar. yang ang ekstrim, yaitu ketidakinginan untuk mengikuti Negativism y instruksi atau melakukan kebalikan dari instruksi yang diberikan. Rigidity Mutism bizarre posture Echolia
Skizoforenia Tidak Terinci •
•
Fluktuasi gejala yang cepat. Ketidakpastian dalam menggolongkan jenis subtype yang sesuai.
Skizoforenia Residual •
•
Menurut DSM IV Individu I ndividu hanya pernah mengalami setidaknya satu periode skizofrenia tetapi tidak lagi memanifestasikan gejala-gejala gejala-gejal a utamanya Gejala yang di timbulkan dari tipe ini adalah : Penumpulan emosional Menarik diri dari lingkungan sosial perilaku eksentrik pikiran yang tidak logis pengenduran asosiasi ringan
•
Untuk suatu diagnosis yang meyakinkan, meyakinkan, persyaratan berikut ini harus dipenuhi : –
Gejala “negative” dari skizofrenia yang menonjol misalnya perlambatan psikomotorik, aktivitas menurun, afek yang menumpul, sikap pasif dan ketiadaan inisiatif, kemiskinan dalam kuantitas atau isi pembicaraan, komunikasi non-verbal yang buruk seperti dalam ekspresi muka, kontak mata, modulasi suara, dan posisi tubuh, perawatan diri dan kinerja sosial yang buruk;
–
Sedikitnya Sedikitny a ada riway riwayat at satu episode psik psikotik otik yang jelas di d i masa lampau yang memenuhi kriteria untuk diagnosis skizof skizofenia; enia;
–
Sedikitnya sudah melampaui kurun waktu satu tahun dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah sangat berkurang (minimal) dan telah timbul sindrom skizofrenia; a; “negative” dari skizofreni
–
Tidak terdapat dementia atau penyakit / gangguan otak organik lain, depresi kronis atau institusionalisasi yang dapat menjelaskan disabilitas negative tersebut.
Tahap Perkembangan Gangguan Skizofrenia •
Fase Prodromal –
–
Terjadi penurunan atau perburukan kemampuan penderita dalam menjalankan beberapa fungsi dalam kehid kehidupan upan hilangnya minat terhadap aktivitas sosial serta meningkatnya kesulitan dalam memenuhi tanggung jawab/tuntutan jawab/tuntutan hidup sehari-hari.
•
Fase Akut –
•
•
Saat dimana gejala-gejala gangguan skizofrenia telah benar-benar muncul pada penderita. pe nderita.
Fase Pemulihan –
Pasien dalam pengobatan
–
Gejala + dan -
Fase Residual
Tatalaksana •
Hospitalisasi
•
Penanganan Penang anan Biologis
•
Penanganan Psikologis
Hospitalisasi •
untuk tujuan diagnostic
•
menstabilkan menstabilk an medikasi
•
•
keamanan psien karena gagasan gagasan bunuh diri atau membunuh perilaku yang sangat kacau atau tidak sesuai, termasuk ketidakmampuan ketidakmampuan memenuhi kebutuhan dasar.
Penanganan Pe nanganan Biologis A. Ter erap apii Kej Kejut utan an lis listr trik ik / Electroconvulsive Therapy B. Terapi Ob Obat
antipsikotik
Tipikal
- Generasi lama - Memblok reseptor dopamin D2 - Efek samping EPS besar - Efektif untuk mengatasi gejala positif
Atipikal
- Generasi lebih baru (th 1990an) - Memblok reseptor 5-HT2, efek blokade dopamin rendah - Efek samping EPS lebih kecil - Efektif untuk mengatasi gejala baik positif maupun negatif
Antipsikotis Tipikal •
Phenothiazine –
Aliphatic chlophromazine
–
Piperidine Tioridazin
–
Piperazine Flufenazin
•
Thioxenthensin Thiotixene
•
Butyrophonon haloperidol
Antipsikotis Tipikal • Klorpromazin • Tioridazin • Mesoridazin • Flufenazin • Perfenazin • Thiotixene • Haloperidol • Loxapin • Molindon
Low Potency
High Potency
Antipsikotis Antipsik otis Atipikal •
Clozapin
•
Olanzapin
•
Ziprasidon
•
Risperidon
•
Quetiapin
•
Aripiprazol
Antagonis reseptor 5-HT, 5-HT, Blokade dopamin rendah
Efek samping Relatif
•
EPSD dijumpai pada obat antipsikotik antipsikotik tipikal
•
efek antikolinergik (mulut kering, pandangan kabur, konstipasi, retensi urin, penurunan memori) pada antipsik antipsikotik otik potensi rendah (exp: klorpromazin)
•
tardive dyskinesia gerakan yg tidak terkontrol, terkontrol, terutama pada mulut, lidah
•
efek pada kardiov kardiovaskuler askuler (hipotensi ortostati ortostatik) k) pada obat tipikal dan atipikal
•
efek pada fungsi seksual dan endokrin
•
Kejang potensi tertinggi pada pemakaian klorpromazin atau klozapin
Efek samping Utama •
•
•
dystonic reaction (kekejangan otot yang nyeri) –
banyak dijumpai pada obat antipsikotik potensi tinggi
–
diatasi dengan obat antikolinergik (benztropin, THF, atau difenhidramin)
Pseudoparkinsonism –
adanya blockade dopaminergik di striatum muncul gejala mirip Parkinson
–
diatasi dengan antikolinergik (benztropin) atau amantadin
akathisia ( tidak bisa duduk tenang, dan gerak gerakan-gerak an-gerakan an yang tidak bisa berhenti) –
paling tidak responsive terhadap terapi turunkan dosis, atau
–
diatasi dengan propanolol atau benzodiazepine (lorazepam, klonazepam)
Penanganan Psikologi Psikologiss A. Ter erapi api Ps Psik ikodi odinami namik ka B. Pela elati tiha han n ket keter eramp ampil ilan an sosi sosial al C. Ter erap apii Per eril ilak aku u D. Ter erapi api Kel elua uarrga
Terima Kasih