Kelompok 5 : Vandhe andhe Melsa.S 1. V 2. Len Lenii Triani Triani 3. Rawdatul Fadilla 4. Rohaya 5. Karim Abdullah 6. M Gherald Erlangga
AMINA
AMINA
Pengertian
Amina merupakan senyawa organik dan gugus fungsional yang isinya terdiri dari senyawa nitrogen atom denganpasangan denganpasangan sendiri Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter terhadap air.
Rumus umum untuk senya se nyawa wa amina adalah Cn H2n+3 N
Klasifikasi amina didasarkan atas jumlah atom H dalam NH 3 yang digantikan oleh gugus alkil/ aril : 1. amina primer Bila yang diganti hanya satu atom H 2. amina sekunder , bila yang diganti dua buah atom H , bila yang diganti tiga buah atom H 3. amina tersier
Kelas kimiawi
Amina
Gugus
Rumus
Amina primer
RNH2
Amina sekunder Amina tersier
Rumus Awalan struktura l
Akhiran
Contoh
amino-
-amina
Metilamin a
R 2NH
amino-
-amina
Dimetila mina
R 3N
amino-
-amina
Trimetila mina
Tata Nama o
Nama sistematik untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara seperti nama sistematik alkohol, monohidroksi akhiran – a dalam nama alkana induknya diganti oleh kata amina
Tata Nama
Amina alifatik sederhana dinamakan dengan gugus alkil yang terikat pada atom N dan diberi akhiran amin. H
CH3 CH3
CH
CH2
CH3
NH2
CH2
N
CH CH3
isobutilamin 1 CH3
etilisopropilamin
CH2
N CH2
CH CH3
trietilamin 3
2 CH3
CH3
Sistem IUPAC, gugus NH2 dinamakan gugus amino O NH2
CH2
CH2
OH
2-amino etanol
NH2
CH2
CH2
C
asam- 3-amino propanoat
COOH
NH2 asam -p-aminobenzoat -4-aminobenzoat
OH
Tata Nama :
Jika atom N mengikat 4 gugus hidrokarbon akan bermuatan positif dam dikenal sebagai ion ammonium kuartener
CH3 CH3
+ N
CH3 CH3
-
Cl
CH3 tetrametil ammonium klorida
CH3
+ N
CH3
-
OH
CH3 tetrametil ammonium hidroksida
Tata Nama :
Senyawa yang mengandung gugus NH2 pada cincin benzena dinamakan sebagai derivat anilin. –
NH2
NH2
NH2 CH3
anilin
O CH3 p-metoksianilin (p-anisidin)
o-metilanilin (o-toluidin)
Tata Nama :
Senyawa siklis dimana satu atom C atau lebih diganti dengan atom nitrogen, diberi nama khusus sebagai heterosiklik amin. N N
N H piperidin 2
N
N
H
N
N
piridin
pirimidin
CH3
pirrolidin 2
N-metilpirrolidin 3
N H pirrol
N H imidasol
Contoh : CH3- CH-CH3 = 2-propanamina
│ NH2 CH3-CH2-CH-CH2-CH3 = 3-pentanamina
│ NH3
Trivial Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan gugus-gugus alkil/aril yang terikat pada atom N dengan ketentuan bahwa urutan penulisannya harus memperhatikan urutan abjad huruf terdepan dalam nama gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di belakang nama gugus-gugus tersebut.
Contoh CH3
│ CH3
NH2
——
CH
——
C
—
NH2
—
│ CH3 Metilamina tersier-butilamina
Sifat-Sifat Amina o
Sifat Fisika
Amina berbobot moekul rendah berupa gas atau cair pada suhu kamar Amina dengan jumlah atom di bawah enam biasanya larut dalam air
Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan
Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat .
o
Sifat Kimia
Pada senyawa dengan rantai pendek, merupakan senyawa polar yang mudah larut dalam air.
Memiliki titik didih dan titik leleh yang dengan seiring bertambah cenderung bertambah panjangnya rantai karbon
Semua amina bersifat sebagai basa lemah dan larutan amina dalam air bersifat basa.
Nama
Rumus Struktur
Metilamin
CH3NH2
Dimetilami (CH3)2NH n Trimetilami (CH3)3N n Etilamin CH3CH2NH
Titik Kelarutan Didih (°C) dalam Air (g 100mL) 6,3
–
∞
7,5
∞
3,0
∞
17,0
∞
185,0
∞
184,0
3,7
2
Benzilamin C6H5CH2N H2 Anilin C H NH
Isomerisasi Amina Isomerisasi yang terbentuk pada senyawa-senyawa amina adalah isomer rangka. Isomer rangka adalah kesamaan rumus molekul namun memiliki perbedaan kerangka secara struktural. Contohnya: C4H11N
Reaksi Amina
Reaksi Amina dengan Asam Nitrit 1.
Amina alifatik primer dengan HNO2 menghasilkan alkohol disertai pembebasan gas N2 menurut persamaan reaksi di bawah ini :
CH3-CH-NH2 + HNO2→ CH3-CH-OH + N2 + H2O
│
│
CH3
CH3
Isopropilamina (amina 1°) isopropil alkohol (alkohol 2°)
2. Amina alifatik/aromatik sekunder dengan HNO2
menghasilkan senyawa N-nitrosoamina yang mengandung unsur N-N=O Contoh : H N=O N + HNO2 → N + H2OCH3CH3 N-metilanilina N-metilnitrosoanilina
3. Amina alifatik/aromatik dengan HNO2 memberikan hasil
reaksi yang ditentukkan oleh jenis amina tersier yang digunakan. Pada amina alifatik/aromatik tersier reaksinya dengan HNO2 mengakibatkan terjadinya substitusi cincin aromatik oleh gugus NO. –
Contoh : CH3 CH2 N + HNO2 → N + H2O CH3 CH3 N,N-dietilanilina p-nitroso – N,N- dimetilanilina
4. Amina aromatik primer jika direaksikan dengan
HNO2 pada suhu 0°C menghasilkan garam diazonium. Contoh: NH2 + HNO2 + HCl N= : Cl + 2H 2O Anilina benzenadiaazonium klorida
Pembuatan Amina 1. Alkilasi ammonia dan amina
Reaksinya adalah substitusi nukleofilik (SN2) H NH3 + CH3Cl
CH3
N
-
H Cl
H metilammonium klorida
+
CH3 NH3
+ NH3
+
CH3 NH2 + NH4 metil amin
2. Reduksi gugus nitro
Amina aromatis dibuat dari reduksi nitro aromatis. Biasanya digunakan Fe/uap, Zn/HCl atau gas H2/Pt atau Ni. NO2
NH2 + 3 Zn + 6HCl
+ 3 ZnCl2 + 2 H2O
Cl
Cl NH2
NO2
+ 3 H2
CO2H
Pt/Ni + 2 H2O
CO2H
3. Reduksi Amida Amina 1 , 2 , dan 3 (alifatis) dibuat dengan cara mereduksi senyawa amida dengan katalis logam atau LiAlH4.
O CH3CH2 C
NH 2
LiAlH 4
CH3CH2CH2 NH2
H2O
propilamin
O O NH2 C
(CH2)4
C
NH 2
+ 4H2
NH2CH2
(CH2)4
CH2NH 2
1, 6 heksadiamin
2 NH3 + propil bromida
Nitrobenzen + 3Zn + 6 HCl
P-hidroksi nitrobenzen + 3H2
Butanamida + LiAlH4/H2O
Pentanamida + 3H2
Penggunaan Amina
Sebagai katalisator Dimetil amina : pelarut, absorben gas alam, pencepat vulkanisasi, membuat sabun, dll. Trimetil amina : suatu penarik serangga
AMIDA
Pengertian
Amida adalah suatu jenis senyawa kimia yang dapat memiliki dua pengertian. Jenis pertama adalah gugus fungsional organik yang memiliki gugus karbonil (C=O) yang berikatan dengan suatu atom nitrogen (N), atau suatu senyawa yang mengandung gugus fungsional ini. Jenis kedua adalah suatu bentuk anion nitrogen.
Sifat-sifat Fisik Amida Polar b. Mudah larut di dalam air karena dengan adanya gugus C=O dan N-H memungkinkan terbentuknya ikatan hidrogen. c. Umumnya berupa padat pada suhu kamar a.
Sifat-sifat Kimia Amida Dalam mempelajari sifat-sifat kimia masing-masing kelompok turunan asam karboksilat, terlebih dahulu harus dipahami. Ciri-ciri umum reaksinya seperti yang di uraikan di bawah ini : Keberadaan gugus karbonil dalam turunan asam karboksilat sangat menentukan kereaktifan dalam reaksinya, walaupun gugus karbonil tersebut tidak mengalami perubahan. Gugus asil ( R-C=O ) menyebabakan turunan asam karboksilat mudah mengalami substitusi nukleofilik. Dalam substitusi ini, atom/gugus yang berkaitan dengan gugus asil digantikan oleh gugus lain yang bersifat basa. Pola umum reaksi substitusi nukleofilik tersebut dituliskan dengan persamaan reaksi
Tata Nama Amida
IUPAC Dalam senyawa amida, gugusfungsi asil berkaitan dengan gugus NH2. Dalam pemberian namanya, akhiran Oat atau –
–
At dalam nama asam induknya diganti dengan kata amida.
–
Contoh :
CHCONH2
= metanamida
CH3CONH2
= eteanamida
CH3CH2CONH2
= propanamida
Sedangkan untuk rantai yang bercabang, pemberian nama pada amida karbon pada CONH2 dianggap sebagai atom karbon nomor 1, contoh : –
Formamida (trivial) Contoh: CH3CH2CH2CONH2 :Butiramida (trivial)
Pembuatan Amida 1. 2. 3. 4.
Reaksi anhidrida dengan ammonia Reaksi ester dengan ammonia Reaksi klorida asam dengan ammonia Pemanasan garam ammonium karboksilat