POAC : Planning, Organizing, Actuating, Controlling Planning
Dalam perencanaan ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan. Yaitu harus SMART ( Paul J. Meye)r yaitu yaitu •
•
•
•
•
Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak terlalu melebar dan terlalu idealis. Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat keberhasilannya. Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan anggan-angan. Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan. Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan bulanan triwulan semesteran atau tahunan. !ehingga mudah dinilai dan die"aluasi.
Organizing
#gar tujuan tercapai maka dibutuhkan pengorganisasian. Yaitu Yaitu membagi-bagi tugas sesuai dengan keahliannya masing-masing Actuating
!etiap !DM harus bekerja sesuai dengan tugas fungsi dan peran keahlian dan kompetensi masing-masing !DM untuk mencapai "isi misi dan program kerja organisasi yang telah ditetapkan. Controlling
#gar pekerjaan berjalan sesuai dengan "isi misi aturan dan program kerja maka dibutuhkan pengontrolan. $aik $aik dalam bentuk super"isi pengawasan inspeksi hingga audit. #gar dapat diketahui penyimpangan-penyimpangan yang terjadi. UNSUR POKOK MANAJEMEN
$erdasar definisi (%omisi &endidikan #dministrasi %esehatan #merika !erikat' ditemukan faktor pokok yang berperan penting dalam menetukan keberhasilan manajemen kesehatan 5 unsur pokok ana!""n k"s"#atan adalah) •
masukan (input' adalah segala sesuatu yg dibutuhkan untuk dapat melaksanakan pekerjaan manajemen Menurut (%omisi &endidikan #dministrasi %esehatan #merika !erikat' input ada * macam)
+. !umber !umber (resou (resource rces' s' ,. Tatac Tatacara ara (pro (prosed sedure ures' s' *. %esan %esanggu ggupan pan (cap (capaci acity' ty' Menurut arrington merson dalam &hiffner John /. dan &resthus 0obert 1. (+234' manajemen mempunyai lia unsur $5M% yaitu)
+. Men ) sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi ,. Money ) $esar-kecilnya hasil kegiatan dapat diukur dari jumlah uang yang beredar dalam perusahaan *. Materials ) bahan setengah jadi (raw material' dan bahan jadi 5. Machines ) memberi kemudahan atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efesiensi kerja . Methods ) suatu tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan manajer Pros"s $proc"ss% adalah langkah, yang harus dilakukan • untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan &roses dikenal dengan nama fungsi manajemen Macam fungsi manajemen) +. Menurut (%omisi &endidikan #dministrasi %esehatan #merika !erikat' ada 3) &lanning 6rgani7ing Directing 8ontrolling 8oordinating "aluation (&6D88' ,. Menurut /reeman ada 3) &lanning #ctuating 8oordinating 9uidance /reedom 0esponsibility (Y/0' *. Menurut 9eorge 0. Terry ada 5) &lanning 6rgani7ing #ctuating 8ontrolling (&6#8' 5. Menurut $arton ada :) &lanning 6rgani7ing !taffing $udgeting ;mplementing 8oordinating 0eporting "aluation (&6!$;80' 5& M"nurut 'ut#"r M& (ullick a)a *: Planning, Organizing, Sta++ing, ir"cting, Coor)inating, R"porting, -u)g"ting $POSCoR-% 3. Menurut endry /ayol ada ) &lanning 6rgani7ing 8ommanding 8oordinating 8ontroling (&6888'
•
K"luaran $output%: adalah hasil dari suatu pekerjaan manajemen
Sasaran $targ"t% adalah kepada siapa output yang dihasilkan yakni upaya kesehatan tsb ditujukan +. <%& untuk perseorangan ,. <%M untuk masyarakat (keluarga dan kelompok' •
Macam sasaran) +. !asaran langsung (direct target group' ,. !asaran tidak langsung (indirect target group' •
S"rta )apak $ipact% adalah akibat yang ditimbulkan oleh output
PRO-'EM SO'./N( C0C'E $S/K'US SO'US/ MASA'A1%
>angkah-langkah dalam problem sol"ing cycle ini yaitu )
+. ,. *. 5. . 3.
#nalisis situasi ;dentifikasi masalah &rioritas masalah #lternatif solusi &elaksanaan solusi terpilih "aluasi solusi yang dilaksanakan
Entr"pr"n"urs#ip
ntrepreneurship tidak selalu berhubungan dengan uang. ntrepreneurship adalah sebuah mindset atau pola pikir yang seharusnya dimiliki oleh setiap orang. !eseorang yang memiliki jiwa ntrepreneurship inilah yang disebut sebagai ntrepreneur. !eorang entrepreneur selalu dianjurkan untuk memiliki pola pikir yang diluar kebiasaan orang pada umumnya. ntrepreneur akan lebih sering menggunakan otak kanan untuk menghasilkan kreati"itas-kreati"itas baru.
PATIENT SAFETY
Patient Safety atau keselamatan pasien adalah suatu system yang membuat asuhan pasien di rumah sakit menjadi lebih aman.
!istem ini mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
,'
&astikan identifikasi pasien
*'
%omunikasi secara benar saat serah terima pasien
2& TUJUAN PATIENT SAFETY
5'
&astikan tindakan yang benar pada sisi tubuh yang benar
Tujuan ?&atient safety@ adalah
'
%endalikan cairan elektrolit pekat
+.
3'
&astikan akurasi pemberian obat pada pengalihan pelayanan
B'
indari salah kateter dan salah sambung slang
:'
9unakan alat injeksi sekali pakai
Terciptanya budaya keselamatan pasien di 0!
,. Meningkatnya akuntabilitas rumah sakit thdp pasien dan masyarakatA *.
Menurunnya %TD di 0!
5. Terlaksananya program-program pencegahan shg tidak terjadi pengulangan %TD. 3& 'AN(KA14'AN(KA1 PE'AKSANAAN PATIENT SAFETY
2' Tingkatkan kebersihan tangan untuk pencegahan infeksi nosokomial. 8& Tu!u# Stan)ar K"s"laatan Pasi"n $"ngacu pa)a 9 Hspital Patie!t Safet# Sta!(ar(s) 7ang )ik"luarkan ol"# *i!t Cmmisi! ! Accre(itati! f Health Or"a!i+ati!s$ /llinois, USA $ ta#un 88%,7aitu:
&elaksanaan ?&atient safety@ meliputi +. & S"6ilan solusi k"s"laatan Pasi"n )i RS $WHO Cllabrati!" Ce!tre fr Patie!t Safet#$ % Ma# %&&' %, 7aitu:
+' &erhatikan nama obat rupa dan ucapan mirip (look-alike sound-alike medication names'
ak pasien
Standarnya adalah &asien C keluarganya mempunyai hak untuk mendapatkan informasi tentang rencana C hasil pelayanan termasuk kemungkinan terjadinya %TD (%ejadian Tidak Diharapkan'.
Kriterianya adalah
,'
Mengetahui kewajiban dan tanggung jawab
+'
*'
Mengajukan pertanyaan untuk hal yg tdk dimengerti
5'
Memahami dan menerima konsekuensi pelayanan
'
Mematuhi instruksi dan menghormati peraturan 0!
3'
Memperlihatkan sikap menghormati dan tenggang rasa
B'
Memenuhi kewajiban finansial yang disepakati
*.
%eselamatan pasien dan kesinambungan pelayanan
arus ada dokter penanggung jawab pelayanan
,' Dokter penanggung jawab pelayanan wajib membuat rencana pelayanan *' Dokter penanggung jawab pelayanan wajib memberikan penjelasan yang jelas dan benar kepada pasien dan keluarga tentang rencana dan hasil pelayanan pengobatan atau prosedur untuk pasien termasuk kemungkinan terjadinya %TD ,.
Mendidik pasien dan keluarga
Standarnya adalah
Standarnya adalah
0! harus mendidik pasien C keluarganya tentang kewajiban C tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.
0! menjamin kesinambungan pelayanan dan menjamin koordinasi antar tenaga dan antar unit pelayanan.
Kriterianya adalah:
Kriterianya adalah:
%eselamatan dalam pemberian pelayanan dapat ditingkatkan dgn keterlibatan pasien adalah partner dalam proses pelayanan. %arena itu di 0! harus ada system dan mekanisme mendidik pasien C keluarganya tentang kewajiban C tanggung jawab pasien dalam asuhan pasien.Dengan pendidikan tersebut diharapkan pasien C keluarga dapat)
+'
*'
koordinasi pelayanan mencakup peningkatan komunikasi
+'
5'
komunikasi dan transfer informasi antar profesi kesehatan
Memberikan info yg benar jelas lengkap dan jujur
koordinasi pelayanan secara menyeluruh
,' koordinasi pelayanan disesuaikan kebutuhan pasien dan kelayakan sumber daya
5. &enggunaan metode-metode peningkatan kinerja untuk melakukan e"aluasi dan program peningkatan keselamatan pasien Standarnya adalah 0! harus mendesign proses baru atau memperbaiki proses yg ada memonitor C menge"aluasi kinerja melalui pengumpulan data menganalisis secara intensif %TD C melakukan perubahan untuk meningkatkan kinerja serta %&.
,' &impinan menjamin berlangsungnya program proaktif identifikasi risiko %& C program mengurangi %TD. *' &impinan dorong C tumbuhkan komunikasi C koordinasi antar unit C indi"idu berkaitan dengan pengambilan keputusan tentang %& 5' &impinan mengalokasikan sumber daya yg adekuat utk mengukur mengkaji C meningkatkan kinerja 0! serta tingkatkan %&.
Kriterianya adalah +' !etiap rumah sakit harus melakukan proses perancangan (design' yang baik sesuai dengan @Tujuh >angkah Menuju %eselamatan &asien 0umah !akit@. ,'
!etiap rumah sakit harus melakukan pengumpulan data kinerja
*'
!etiap rumah sakit harus melakukan e"aluasi intensif
5' !etiap rumah sakit harus menggunakan semua data dan informasi hasil analisis .
&eran kepemimpinan dalam meningkatkan keselamatan pasien
Standarnya adalah +' &impinan dorong C jamin implementasi progr %& melalui penerapan ?B >angkah Menuju %& 0! @.
' &impinan mengukur C mengkaji efektifitas kontribusinyadalam meningkatkan kinerja 0! C %&. Kriterianya adalah +' Terdapat tim antar disiplin untuk mengelola program keselamatan pasien. ,' Tersedia program proaktif untuk identifikasi risiko keselamatan dan program meminimalkan insiden *' Tersedia mekanisme kerja untuk menjamin bahwa semua komponen dari rumah sakit terintegrasi dan berpartisipasi 5' Tersedia prosedur ?cepat-tanggap@ terhadap insiden termasuk asuhan kepada pasien yang terkena musibah membatasi risiko pada orang lain dan penyampaian informasi yang benar dan jelas untuk keperluan analisis.
' Tersedia mekanisme pelaporan internal dan eksternal berkaitan dengan insiden 3'
Tersedia mekanisme untuk menangani berbagai jenis insiden
B' Terdapat kolaborasi dan komunikasi terbuka secara sukarela antar unit dan antar pengelola p elayanan :'
,' mengintegrasikan topik keselamatan pasien dalam setiap kegiatan inser"ice training dan memberi pedoman yang jelas tentang pelaporan insiden.
Tersedia sumber daya dan sistem informasi yang dibutuhkan
*' menyelenggarakan pelatihan tentang kerjasama kelompok (teamwork' guna mendukung pendekatan interdisiplin dan kolaboratif dalam rangka melayani pasien. B. %omunikasi merupakan kunci bagi staf untuk mencapai keselamatan pasien.
2' Tersedia sasaran terukur dan pengumpulan informasi menggunakan kriteria objektif untuk menge"aluasi efekti"itas perbaikan kinerja rumah sakit dan keselamatan pasien 3.
Mendidik staf tentang keselamatan pasien
Standarnya adalah +' 0! memiliki proses pendidikan pelatihan C orientasi untuk setiap jabatan mencakup keterkaitan jabatan dengan %& secara jelas. ,' 0! menyelenggarakan pendidikan C pelatihan yang berkelanjutan untuk meningkatkan C memelihara kompetensi staf serta mendukung pendekatan interdisiplin dalam pelayanan pasien. Kriterianya adalah +' memiliki program diklat dan orientasi bagi staf baru yang memuat topik keselamatan pasien
Standarnya adalah +' 0! merencanakan C mendesain proses manajemen informasi %& untuk memenuhi kebutuhan informasi internal C eksternal. ,'
Transmisi data C informasi harus tepat waktu C akurat. Kriterianya adalah
+' disediakan anggaran untuk merencanakan dan mendesain proses manajemen untuk memperoleh data dan informasi tentang hal-hal terkait dengan keselamatan pasien. ,' Tersedia mekanisme identifikasi masalah dan kendala komunikasi untuk mere"isi manajemen informasi yang ada
2& Tu!u# langka# "nu!u k"s"laatan pasi"n RS $6"r)asarkan KKP4RS No&4.///485% s"6agai pan)uan 6agi sta+ Rua# Sakit
•
• •
+. $angun kesadaran akan nilai keselamatan &asien ?ciptakan kepemimpinan C budaya yang terbuka dan adil@ Bagi Rumah sakit:
Bagi Tim: • •
•
• • •
%ebijakan) tindakan staf segera setelah insiden langkah kumpul fakta dukungan kepada staf pasien keluarga %ebijakan) peran C akuntabilitas indi"idual pada insiden Tumbuhkan budaya pelaporan C belajar dari insiden >akukan asesmen dg menggunakan sur"ei penilaian %&
Bagi Tim: •
•
#nggota mampu berbicara peduli C berani lapor bila ada insiden >aporan terbuka C terjadi proses pembelajaran serta pelaksanaan tindakan=solusi yg tepat
,. &impin dan dukung staf anda ?bangunlah komitmen Cfocus yang kuat C jelas tentang %& di 0! anda@ Bagi Rumah Sakit: •
#da anggota Direksi yg bertanggung jawab atas %&
Di bagian-, ada orang yg dpt menjadi ?&enggerak@ (champion' %& &rioritaskan %& dlm agenda rapat Direksi=Manajemen Masukkan %& dlm semua program latihan staf
•
#da ?penggerak@ dlm tim utk memimpin 9erakan %& Jelaskan rele"ansi C pentingnya serta manfaat gerakan %& Tumbuhkan sikap ksatria yg menghargai pelaporan insiden
*. ;ntegrasikan akti"itas pengelolaan risiko ?kembangkan sistem C proses pengelolaan risiko serta lakukan identifikasi C asesmen hal yg potensial brmasalah@ Bagi Rumah Sakit: •
• •
!truktur C proses mjmn risiko klinis C non klinis mencakup %& %embangkan indikator kinerja bagi sistem pengelolaan risiko 9unakan informasi dr sistem pelaporan insiden C asesmen risiko C tingkatkan kepedulian thdp pasien
Bagi Tim: •
•
Diskusi isu %& dlm forum, utk umpan balik kpd mjmn terkait &enilaian risiko pd indi"idu pasien
•
&roses asesmen risiko teratur tentukan akseptabilitas tiap risiko C langkah memperkecil risiko tsb
Bagi Tim: •
5. %embangkan sistem pelaporan ?pastikan staf #nda agar dg mudah dpt melaporkan kejadian=insiden serta 0! mengatur pelaporan kpd %%&-0!@
•
•
argai C dukung keterlibatan pasien C kel. bila tlh terjadi insiden &rioritaskan pemberitahuan kpd pasien C kel. bila terjadi insiden !egera stlh kejadian tunjukkan empati kpd pasien C kel.
Bagi Rumah sakit: •
>engkapi rencana implementasi sistem pelaporan insiden ke dlm maupun ke luar yg hrs dilaporkan ke %%&0! &0!;
Bagi Tim: •
Dorong anggota utk melaporkan setiap insiden C insiden yg telah dicegah tetapi tetap terjadi juga sbg bahan pelajaran yg penting
3. $elajar dan berbagi pengalaman tentang %eselamatan pasien ?dorong staf anda utk melakukan analisis akar masalah utk belajar bagaimana C mengapa kejadian itu timbul@ Bagi Rumah Sakit: •
•
. >ibatkan dan berkomunikasi dengan pasien ?kembangkan cara-cara komunikasi yg terbuka dg pasien@ Bagi Rumah Sakit •
• •
%ebijakan ) komunikasi terbuka ttg insiden dg pasien C keluarga &asien C keluarga mendpt informasi bila terjadi insiden Dukunganpelatihan C dorongan semangat kpd staf agar selalu terbuka kpd pasien C kel. (dlm seluruh proses asuhan pasien
!taf terlatih mengkaji insiden scr tepat mengidentifikasi sebab %ebijakan) kriteria pelaksanaan #nalisis #kar Masalah (Root ause !nalysis"R!) atau #ailure Modes $ %ffe&ts !nalysis (#M%!) atau metoda analisis lain mencakup semua insiden C minimum + E per tahun utk proses risiko tinggi
Bagi Tim: • •
Diskusikan dlm tim pengalaman dari hasil analisis insiden ;dentifikasi bgn lain yg mungkin terkena dampak C bagi pengalaman tersebut
B. 8egah cedera melalui implementasi system %eselamatan pasien ?9unakan informasi yg ada ttg kejadian=masalah utk melakukan perubahan pd sistem pelayanan@
+. 0umah sakit agar membentuk Tim %eselamatan &asien 0umah !akit dengan susunan organisasi sebagai berikut) %etua) dokter #nggota) dokter dokter gigi perawat tenaga kefarmasian dan tenaga kesehatan lainnya.
Bagi Rumah Sakit: •
•
• • •
Tentukan solusi dg informasi dr sistem pelaporan asesmen risiko kajian insiden audit serta analisis !olusi mencakup penjabaran ulang sistem penyesuaian pelatihan staf C kegiatan klinis penggunaan instrumen yg menjamin %& #sesmen risiko utk setiap perubahan !osialisasikan solusi yg dikembangkan oleh %%&0!-&0!;
Bagi Tim: • • •
%embangkan asuhan pasien menjadi lebih baik C lebih aman Telaah perubahan yg dibuat tim C pastikan pelaksanaannya
'AN(KA1 'AN(KA1 KE(/ATAN PE'AKSANAAN PATIENT SAFETY AA'A1 a& i Rua# Sakit
,. 0umah sakit agar mengembangkan sistem informasi pencatatan dan pelaporan internal tentang insiden *. 0umah sakit agar melakukan pelaporan insiden ke %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' secara rahasia 5. 0umah !akit agar memenuhi standar keselamatan pasien rumah sakit dan menerapkan tujuh langkah menuju keselamatan pasien rumah sakit. . 0umah sakit pendidikan mengembangkan standar pelayanan medis berdasarkan hasil dari analisis akar masalah dan sebagai tempat pelatihan standar-standar yang baru dikembangkan. 6& i Pro;insi
+. Melakukan ad"okasi program keselamatan pasien ke rumah sakit-rumah sakit di wilayahnya ,. Melakukan ad"okasi ke pemerintah daerah agar tersedianya dukungan anggaran terkait dengan program keselamatan pasien rumah sakit. *. Melakukan pembinaan pelaksanaan program keselamatan pasien rumah sakit
c& i Pusat
+. Membentuk komite keselamatan pasien 0umah !akit dibawah &erhimpunan 0umah !akit !eluruh ;ndonesia ,. Menyusun panduan nasional tentang %eselamatan &asien 0umah !akit *. Melakukan sosialisasi dan ad"okasi program keselamatan pasien ke Dinas %esehatan &ropinsi=%abupaten=%ota &0!; Daerah dan rumah sakit pendidikan dengan jejaring pendidikan.
dan mereka memegang peran kunci dalam membangun dan mempertahankan fokus patient safety di dalam 0!. 8& T#ink sall an) ak" t#" rig#t t#ing "as7 to )o
Memberikan pelayanan kesehatan yang aman bagi pasien mungkin membutuhkan langkah-langkah yang agak kompleks. Tetapi dengan memecah kompleksitas ini dan membuat langkah-langkah yang lebih mudah mungkin akan memberikan peningkatan yang lebih nyata. 2& Encourag" op"n r"porting
5. Mengembangkan laboratorium uji coba program keselamatanpasien.
!elain itu menurut asting 9 ,443 ada delapan langkah yang bisa dilakukan untuk mengembangkan budaya Patient safety ini
$elajar dari pengalaman meskipun itu sesuatu yang salah adalah pengalaman yang berharga. %oordinator patient safety dan manajer 0! harus membuat budaya yang mendorong pelaporan. Mencatat tindakan-tindakan yang membahayakan pasien sama pentingnya dengan mencatat tindakan-tindakan yang menyelamatkan pasien. Diskusi terbuka mengenai insiden-insiden yang terjadi b isa menjadi pembelajaran bagi semua staf.
& Put t#" +ocus 6ack on sa+"t7 3& Mak" )ata captur" a priorit7
!etiap staf yang bekerja di 0! pasti ingin memberikan yang terbaik dan teraman untuk pasien. Tetapi supaya keselamatan pasien ini bisa dikembangkan dan semua staf merasa mendapatkan dukungan patient safety ini harus menjadi prioritas strategis dari rumah sakit atau unit pelayanan kesehatan lainnya. mpat 86 0! yang terlibat dalam safer patient initiati'es di ;nggris mengatakan bahwa tanggung jawab untuk keselamatan pasien tidak bisa didelegasikan
Dibutuhkan sistem pencatatan data yang lebih baik untuk mempelajari dan mengikuti perkembangan kualitas dari waktu ke waktu. Misalnya saja data mortalitas. Dengan perubahan data mortalitas dari tahun ke tahun klinisi dan manajer bisa melihat bagaimana manfaat dari penerapan patient safety. 5& Us" s7st"s4=i)" approac#"s
%eselamatan pasien tidak bisa menjadi tanggung jawab indi"idual. &engembangan hanya bisa terjadi jika ada sistem pendukung yang adekuat. !taf juga harus dilatih dan didorong untuk melakukan peningkatan kualitas pelayanan dan keselamatan terhadap pasien. Tetapi jika pendekatan patient safety tidak diintegrasikan secara utuh kedalam sistem yang berlaku di 0! maka peningkatan yang terjadi hanya akan bersifat sementara. >& -uil) ipl""ntation kno=l")g"
!taf juga membutuhkan moti"asi dan dukungan untuk mengembangkan metodologi sistem berfikir dan implementasi program. &emimpin sebagai pengarah jalannya program disini memegang peranan kunci. Di ;nggris pengembangan mutu pelayanan kesehatan dan keselamatan pasien sudah dimasukkan ke dalam kurikulum kedokteran dan keperawatan sehingga diharapkan sesudah lulus kedua hal ini sudah menjadi bagian dalam budaya kerja. *& /n;ol;" pati"nts in sa+"t7 "++orts
%eterlibatan pasien dalam pengembangan patient safety terbukti dapat memberikan pengaruh yang positif. &erannya saat ini mungkin masih kecil tetapi akan terus b erkembang. Dimasukkannya perwakilan masyarakat umum dalam komite keselamatan pasien adalah salah satu bentuk ko ntribusi aktif dari masyarakat (pasien'. !ecara sederhana pasien bisa diarahkan untuk menjawab ketiga pertanyaan berikut) apa masalahnyaF #pa yang bisa kubantuF #pa yang tidak boleh kukerjakanF
?& ";"lop top4class pati"nt sa+"t7 l"a)"rs
&rioritisasi keselamatan pasien pembangunan sistem untuk pengumpulan data-data berkualitas tinggi mendorong budaya tidak saling menyalahkan memoti"asi staf dan melibatkan p asien dalam lingkungan kerja bukanlah sesuatu hal yang bisa tercapai dalam semalam. Diperlukan kepemimpinan yang kuat tim yang kompak serta dedikasi dan komitmen yang tinggi untuk tercapainya tujuan pengembangan budaya patient safety. !eringkali 0! harus bekerja dengan konsultan leadership untuk mengembangkan kerjasama tim dan keterampilan komunikasi staf. Dengan kepemimpinan yang baik masing-masing anggota tim dengan berbagai peran yang berbeda bisa saling melengkapi dengan anggota tim lainnya melalui kolaborasi yang erat.
5& ASPEK 1UKUM TER1AAP PATIENT SAFETY
#spek hukum terhadap ?patient safety@ atau keselamatan pasien adalah sebagai berikut << Tentang %esehatan C << Tentang 0umah !akit &
K"s"laatan Pasi"n s"6agai /su 1uku
a.
Pasal () ** +o.,"-/
?&elaksanaan &elayanan kesehatan harus mendahulukan keselamatan nyawa pasien.@
b.
Pasal -n ** +o.00"-/
?&asien berhak memperoleh keamanan dan keselamatan dirinya selama dalam perawatan di 0umah !akit.
?0umah sakit bertanggung jawab secara hukum terhadap semua kerugian yang ditimbulkan atas kelalaian yang dilakukan tenaga kesehatan di 0!.@ c.
c.
Pasal 0 (-) ** +o.00"-/
Pasal 1 ** +o.,"-/
+' ?!etiap orang berhak menuntut 9.0 terhadap seseorang tenaga kesehatan dan=atau penyelenggara kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat kesalahan atau kelalaian dalam &elkes yang diterimanya.@
?0umah sakit tidak dapat dituntut dalam melaksanakan tugas dalam rangka menyelamatkan nyawa manusia.@
2&
,' ?G..tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan darurat.@
8&
Tanggung !a=a6 1uku Rua# sakit
a.
Pasal -/2 ** +o.00"-/
-ukan tanggung !a=a6 Rua# Sakit
Pasal 0 (3) ** +o.00"-/ Tentang Rumah sakit ?0umah !akit Tidak bertanggung jawab secara hukum apabila pasien dan=atau keluarganya menolak atau menghentikan pengobatan yang dapat berakibat kematian pasien setelah adanya penjelasan medis yang kompresehensif. ?
@Memberi pelayanan kesehatan yang aman bermutu antidiskriminasi dan efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan 0umah !akit.@
3&
1ak Pasi"n
a.
Pasal -d ** +o.00"-/
b.
?!etiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan kesehatan yang bermutu sesuai dengan standar profesi dan standar prosedur operasional@
Pasal 0, ** +o.00"-/
b.
Pasal -e ** +o.00"-/
?!etiap pasien mempunyai hak memperoleh layanan yang efektif dan efisien sehingga pasien terhindar dari kerugian fisik dan materi@ c.
Pasal -4 ** +o.00"-/
?!etiap pasien mempunyai hak tujuan tindakan medis alternatif tindakan risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi dan prognosis terhadap tindakan yang dilakukan serta perkiraan biaya pengobatan@ d.
Pasal -5 ** +o.00"-/
?!etiap pasien mempunyai hak menggugat dan=atau menuntut 0umah !akit apabila 0umah !akit diduga memberikan pelayanan yang tidak sesuai dengan standar baik secara perdata ataupun pidana@
5&
K"6i!akan 7ang "n)ukung k"s"laatan pasi"n
Pasal 0 ** +o.00"-/ +'
*' 0! melaporkan kegiatan keselamatan pasien kepada komite yang membidangi keselamatan pasien yang ditetapkan oleh menteri 5' &elaporan insiden keselamatan pasien dibuat secara anonym dan ditujukan untuk mengoreksi system dalam rangka meningkatkan keselamatan pasien.
&emerintah bertanggung jawab mengeluarkan kebijakan tentang keselamatan pasien. %eselamatan pasien yang dimaksud adalah suatu system dimana rumah sakit membuat asuhan pasien lebih aman. !ystem tersebut meliputi) a.
#ssessment risiko
b.
;dentifikasi dan pengelolaan yang terkait resiko pasien
c.
&elaporan dan analisis insiden
d.
%emampuan belajar dari insiden
e.
Tindak lanjut dan implementasi solusi meminimalkan resiko
0! wajib menerapkan standar keselamatan pasien
,' !tandar keselamatan pasien dilaksanakan melalui pelaporan insiden menganalisa dan menetapkan pemecahan masalah dalam rangka menurunkan angka kejadian yang tidak diharapkan.
>& MANAJEMEN PATIENT SAFETY
&elaksanaan Patient Safety ini dilakukan dengan system &encacatan dan &elaporan serta Monitoring san "aluasi
. &impinan rumah sakit melaporkan insiden dan hasil solusi masalah ke %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' setiap terjadinya insiden dan setelah melakukan analisis akar masalah yang bersifat rahasia.
*& S/STEM PENCACATAN AN PE'APORAN PAA PATIENT SAFETY 6& i Propinsi a& i Rua# Sakit
+. !etiap unit kerja di rumah sakit mencatat semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (%ejadian Hyaris 8edera %ejadian Tidak Diharapkan dan %ejadian !entinel' pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit.
Dinas %esehatan &ropinsi dan &0!; Daerah menerima produk produk dari %omite %eselamatan 0umah !akit
c& i Pusat
,. !etiap unit kerja di rumah sakit melaporkan semua kejadian terkait dengan keselamatan pasien (%ejadian Hyaris 8edera %ejadian Tidak Diharapkan dan %ejadian !entinel' kepada Tim %eselamatan &asien 0umah !akit pada formulir yang sudah disediakan oleh rumah sakit. *. Tim %eselamatan &asien 0umah !akit menganalisis akar penyebab masalah semua kejadian yang dilaporkan oleh unit kerja 5. $erdasarkan hasil analisis akar masalah maka Tim %eselamatan &asien 0umah !akit merekomendasikan solusi pemecahan dan mengirimkan hasil solusi pemecahan masalah kepada &impinan rumah sakit.
+. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' merekapitulasi laporan dari rumah sakit untuk menjaga kerahasiaannya ,. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' melakukan analisis yang telah dilakukan oleh rumah sakit *. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' melakukan analisis laporan insiden bekerjasama dengan rumah sakit pendidikan dan rumah sakit yang ditunjuk sebagai laboratorium uji coba keselamatan pasien rumah sakit
5. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit (%%&0!' melakukan sosialisasi hasil analisis dan solusi masalah ke Dinas %esehatan &ropinsi dan &0!; Daerah rumah sakit terkait dan rumah sakit lainnya.
?& MON/TOR/N( AN E.A'UAS/ a& i Rua# sakit
&impinan 0umah sakit melakukan monitoring dan e"aluasi pada unit-unit kerja di rumah sakit terkait dengan pelaksanaan keselamatan pasien di unit kerja 6& i propinsi
Dinas %esehatan &ropinsi dan &0!; Daerah melakukan monitoring dan e"aluasi pelaksanaan &rogram %eselamatan &asien 0umah !akit di wilayah kerjanya c& i Pusat
+. %omite %eselamatan &asien 0umah !akit melakukan monitoring dan e"aluasi pelaksanaan %eselamatan &asien 0umah !akit di rumah sakit-rumah sakit ,. Monitoring dan e"aluasi dilaksanakan minimal satu tahan satu kali.