PLANNING
1. Mencari kasus filariasis sedini mungkin di wilayah wilayah puskesmas
untuk
melakukan pengobatan 2. Memberikan penyuluhan kesehatan daerah wabah di puskesmas. 3. Menganalisa dan mengumpulkan data tentang penyakit filariasis. 4. Menyelidiki ada atau tidaknya laporan yang masuk, menemukan kasuskasus untuk mengetahui sumber daerah penularan filariasis. 5. Melaporkan penyakit filariasis yang ada di wilayah sekitar puskesmas. 6. Menyelidiki penularan penyakit untuk mencegah penyebaran penyakit penyakit 7. Menyembuhkan penderita hingga sehat. 8. Menjalankan program DEPKES RI untuk melakukan pemberantasan filariasis limfatik dengan Pemberian Diethyl Carbamazine Citrate (DEC) dan Albendazole Albendazole setahun sekali selama 5 tahun. Serta dilakukan pengobatan secara masal dengan menggunakan Diethly Carbamazine citrate(DIE) citrate(DIE) dan dan Albendazole. 9. Pemberantasan vektor nyamuk dengan beberapa cara yaitu : a.
melakukan
pemberantasan
jentik-jentik
nyamuk
di
tempat
perkembangbiakan nyamuk. b. Melakukan pemberantasan sarang nyamuk dengan menggunakan insektisida
dengan
menggunakan
tehknik
pengasapan
( thermal (thermal
fogging ), ), atau dengan pengabutan (cold ( cold fogging ). ). c. Pemberantasan jentik nyamuk dengan menggunakan abate( sand granules) granules) yang dibagikan secara gratis di daerah sekitar puskesmas yang terdapat kasus filariasis atau di daerah yang terdapatkasus filariasis. 10. Program masyarakat sehat dengan melakukan pemberdayaan masyarakat dengan menggerakan kader-kader posyandu didaerah puskesmas untuk memberikan penjelasan mengenai pola hidup sehat dan cara menerapkan pola hidup sehat demi terwujudnya lingkungan lingkungan masyarakat yang sehat.
11. Melakukan program 3M yakni menguras bak mandi, tempayan atau TPA
minimal seminggu sekali. Selanjutnya menutup TPA rapat-rapat dan langkah terakhir dari 3M adalah membersihkan halaman rumah dari barang-barang yang memungkinkan untuk nyamuk bersarang. 12. Pelatihan kader untuk melakukan penyuluhan kesehatan di masyarakat
ORGANIZING
1. Staff kesehatan masyarakat 2. Staff kesehatan lingkungan 3. Staff program pemberantasan penyakit 4. Staff untuk sanitasi air bersih 5. Staff yang bertugas memberi penyuluhan kesehatan 6. Kader kesehatan posyandu ACTUATING
1. Pengamatan penyakit (Surveilens) Dalam sistem ini dapat dilakukan kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit atau masalah-masalah kesehatan dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan dan penularan penyakit atau masalah – masalah ksehatan tersebut agar dapat melakukan tindakan penanggulangan secraa efektif dan efisien melalui proses
pengumpulan
data,
pengolahan
dan
enyebaran
informasi
epidemiologi kepada penyelenggara program kesehatan. Sistem surveilans merupakan tatanan prosedur penyelenggaraan surveilans epidemiologi yang terintegrasi antara unit-unit penyelenggara surveilens dengan laboratorium, sumber-sumber data, pusat penelitian dan usat kajian dan penyelenggaraan program kesehatan. a. Pengumpulan dan pengolahan data kesakitan /surveilans terpadu penyakit (STP)
b. Pengumpulan dan pengolahan data kematian c. Peningkatan laporan mingguan wabah 2. Pengendalian penyakit dengan vektor berbasis Binatang (P2B2) a. Penemuan, pelaporan dan pelacakan kasus filariasus yang dilakukan oleh petugas Diagnosis penyakit filariasis ditegakkan dengan beberapa kriterias yaitu : adanya demam tinggi, pembengkakan kelenjar getah bening (biasanya di daerah pangkal paha), tampak salah satu kaki atau kedua kaki membesar akibat sumbatan KGB, terdapat microfilaria atau macrofilaria dalam apusan darah. b. Penyelidikan epidemiologi Kunjungan ke rumah yang mengalami kasus filariasis dan rumah disekitarnya dalam radius sekurang-kurangnnya 100 meter (20 rumah) serta di sekolah jika kasus filariasis terdapat pada anak-anak. Kegiatan ini meliputi : pencarian kasus tersangka filariasis, penemuan adanya jentik nyamuk yang merupakan vektor penyakit dimaksudkan untuk mencegah
terjadinya
penularan
dapat
dilakukan
Penyemprotan
insektisida. c. Fogging fokus Fogging fokus harus didahului dengan tindakan penyuluhan PSN-3M (Pemberantasan sarang Nyamuk- Menguras,menutup dan mengubur) dan abatisasi selektif. Lalu dilakukan foggi pada daerah yang terdapat sarang nyamuk. d. Pemberantasan Vektor intensif di kelurahan yang endemis filariasis Dapat dilakukan dengan penyuluhan sebagai tindakan endahuuan agar mayarakat melakukan apa yang dianjurkan petugas kesehatan. Pemberantasan intensif dilakukan di kelurahan endemis tinggi dengan cara 1.
Fogging fokus Hanya dilakukan bila hasil PE memenuhi kriteria dan dilakuakn pada masyarakat ekonomi menegah kebawah.
2. Abatisasi selektif Dilaksanakan di kelurahan endemis terutama di sekolah dan tempat- tempat umum 3. Gerakan PSN 4. kegiatan Bulan bakti 3M masyarakan dan pemerintah dapat melakukan pemberantasan jentik nyamuk secara serentak sehingga dapat menurunkan risio penularan enyakit dengan vektor pembawa nyamuk. Lakukan kegiatan 3M secara teratur setiap bulan sehingga dapat menjadi kegiatan rutin masyarakat dan membiasakan masyarakat untuk mewujudkan budaya bersih dan anti nyamuk. 5. Penyuluhan Usaha ini dilakukan agar maysarakan melakukan usaha-usaha pencegahan dan membantu mengendalikan penyakit dengan nyamuk sebagai vektor pembawa , dengan cara: 1) Melaksanakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 2) Berobat sedini mungkin ke puskesmas bila adatanda-tanda filariasis 3) Mengikuti petujunjuk petugas pelaksana pengasapan/abatisasi 4) Mengikuti kegiatan Bulan Bakti 3M CONTROLLING
1. Pembuatan absensi untuk penanggung jawab kegiatan dan penyerahan materi penyuluhan kesehatan kepada Puskesmas 2. Menyerahkan laporan tentang jumlah masyarakat yang menderita filariasis 3. Bekerja sama dengan Posyandu setempat untuk penggerakan kader dalam melakukan penyuluhan hidup sehat. 4. Mengontrol pengobatan masal dalam pemberantasan filariasis. 5. Mengontrol ketersediaan dan
Pemberian Diethyl Carbamazine
Citrate (DEC) dan Albendazole setahun sekali selama 5 tahun.
6. Mengontrol program PSN dan 3M yang dilakukan oleh puskesmas. 7. Mengawasi dan mengontrol staff/ kader yang bertugas dalam melakukan penyuluhan hidup sehat di masyarakat. 8. Pengontrolan kegiatan bulan bakti 3M yang dilakukan sebulan sekali di masyarakat. 9. Pembuatan laporan mengenai kegiatan bulan bakti yang dilakukan sebulan sekali di masyarakat. 10. Pengontrolan pemberian bubuk abate di masyarakat. 11. Pembutan laporan penyediaan bubuk abate yang diberikan secara gratis di masyarakat.
PLANNING, ORGANIZATION, ACTUATING, AND CONTROLLING (POAC) PENYAKIT FILIRIASIS DI PUSKESMAS No.
1
Jenis Kegiatan Analisis Situasi
Uraian Kegiatan
mengumpulkan data penyakit filariasus : 1. jumlah kasus dan faktor resiko dari filariasis 2. analisis data penyakit filariasis
2
Identifikas mengidentifikasi i Masalah penyebab filariasis
3
Menetapk an Prioritas Masalah
4
Program
1. menentukan determinan penyakit filariasis 2. melakukan skorsing terhadap determinan penyakit filariasis menetapkan hasil skorsing terbesar sebagai prioritas masalah 1. Penyuluhan kepada staff kesehatan masyarakat 2. Penyuluhan staff kesehatan masyarakat kepada masyarakat 3. penyebarluasan informasi melalui media
Tujuan
Penanggu ng Jawab Kepala Puskesmas
Rp. 150.000
12 Agustu s 2014
Kepala Puskesmas
Rp. 150.000
13 Agustu s 2014
Kepala Puskesmas
Rp. 150.000
14 Agustu s 2014
Kepala Puskesmas dan staff kesehatan masyaraka t
Rp. 600.000
Sasaran
Waktu
Untuk Tim mengumpulk Surveila an data/fakta ns yang berkaitan dengan penyakit filariasis yang dijadikan dasar penyusunan perencanaan Untuk Tim mengumpulk Surveila an data/fakta ns yang terkait dengan penyebab penyakit filariasis Untuk Tim menentukan Surveila prioritas ns masalah yang dijadikan dasar penyusunan perencanaan
11 Agustu s 2014
Untuk memberikan pelatihan kepada staff kesehatan masyarakat dan pengetahuan kepada
Staff kesehata n masyara kat dan Masyara kat
Biaya
5
Mengkaji 1. membandingkan Hambatan besar program dengan dan tenaga staff kesehatan Kelemaha masyarakat n Program 2. menghitung besar biaya yang digunakan
6
Menyusun Rencana Kegiatan
7
Organisasi dan Staff
8
Pelaksana 1. melakukan an pelatihan dan penyuluhan kepada staff kesehatan masyarakat 2. melakukan penyuluhan epada Masyarakat 3. melakukan penyebarluasan informasi melalui media elektronik dan media cetak Evaluasi 1. melakukan penilaian atas program yang telah dilaksanakan 2. melihat besar hasil atau efek dari program yang telah dilaksanakan
9
1. Persiapan 2. Pelaksanaan 3. Penilaian
1. menentukan struktur organisasi dalam pelaksanaan program 2. menentukan tugas masing-masing tenaga staff
masyarakat mengenai penyakit filariasis Untuk Staff mengetahui kesehata hambatan dan n kelemahan masyara program yang kat akan dilakukan Untuk Staff memperjelas kesehata sistem n kegiatan yang masyara akan kat dilaksanakan Untuk Seluruh menentukan tenaga tugas dan staff tempat puskesm masingas masing tenaga pelaksana program Untuk Staff melaksanaka kesehata n program n yang telah masyara disusun kat dan dalam Masyara perencanaan kat
Untuk menunjukkan efektifitas program yang telah dilaksanakan.
Staff kesehata n masyara kat dan Masyara kat
15 Agustu s 2014
Kepala Puskesmas
Rp. 400.000
18 Agustu s 2014
Kepala Puskesmas
Rp. 500.000
19 Agustu s 2014
Kepala Puskesmas
Rp. 200.000
20 -23 Agustu s 2014
Kepala Puskesmas
Rp. 7.500.00 0
27 agustus 2014
Kepala Puskesmas
Rp. 500.000
PLANING OF ACTION (POA)
NO
Masalah KESLING Penyakit berbasis lingkungan (Filariasis) dengan vektor pembawa nyamuk
Kegiatan Penyuluhan :
Sasaran
WAKTU
Tempat
Masyarakat Posko 1 di puskesmas lingkungan Selasa, 1-061. 3M (Menutup, puskesmas 2014 Menguras dan Selasa, 1-06Mengubur) 2014 2. Pentingnny a fogging Jumat, 4-06-2014 untuk pemberanta Selasa, 8-06san sarang 2014 nyamuk dengan Selasa, 8-06menggunak 2014 an insektisida Selasa,8-06-2014 di daerah endemis Kamis, 17-06filariasis. 201 3. Pentinggny a menggunak an abate untuk memberant as jentik nyamuk.
Penanggung Jawab Kegiatan Pak Camat