MAKALAH PIO “Cara Penggunaan Tetes Mata, Salep Mata dan Inhaler”
Kelompok 3 Modustrart Putr Mardann! Muhammad "asal Muhammad #amadhan Mulan $ad
%&'(3%333) %&'(3%333* %&'(3%333& %&'(3%333+
P#O#AM ST-$I APOT.K.# ///I "AK-LTAS "A#MASI -0I1.#SITAS S.TIA 2-$I S-#AKA#TA '(%&
2A2 I P.0$AH-L-A0
A Peng Penger ert tan an O4at O4at
Obat bat
adal adalah ah
suat suatu u
bahan ahan
atau atau
pad paduan uan
bahan ahan-b -bah ahan an
yang ang
dimaksudka dimaksudkan n untuk untuk digunakan digunakan dalam menetapkan menetapkan diagnosis, diagnosis, mencegah, mencegah, mengu mengurang rangkan kan,, menghi menghilan langka gkan, n, menye menyembu mbuhka hkan n penya penyakit kit atau gejala gejala penyakit, luka atau kelaian badaniah dan rohaniah pada manusia atau hewan dan untuk memperelok atau memperindah badan atau bagian badan manusia (termasuk obat tradisional). 2 Peng Penggo golo long ngan an O4at O4at % Menur Menurut ut per perund undang ang5un 5undan dangan gan, obat digolongkan sebagai berikut : a O4at 2e 2e4as Merupakan Merupakan obat yang yang ditandai ditandai dengan dengan lingkaran lingkaran berwarna hijau dengan
tepi lingkaran berwarna hitam. Obat bebas umumnya berupa suplemen vitami vitamin n dan mineral mineral,, obat obat gosok gosok,, beberap beberapaa analge analgetik tik-ant -antipi ipireti retik, k, dan beberapa antasida. Obat golongan ini dapat dibeli bebas di potek, toko obat dan warung. 4 O4 O4at at 2e4a 2e4ass Te Ter4at r4atas as Merupakan Merupakan obat obat yang yang ditandai ditandai dengan dengan lingkaran lingkaran berwarna berwarna biru dengan dengan tepi lingkaran berwarna hitam. Obat ini juga dapat diperoleh tanpa resep dokter diapotek dan toko obat. Obat-obat yang umumnya masuk dalam golongan ini antara lain obat batuk, obat in!luen"a, obat-obat antiseptik dan tetes mata untuk iritasi ringan. 6 O4at Keras #isebu #isebutt obat obat keras keras karena karena jika jika pemaka pemakaii tidak tidak memperh memperhati atikan kan dosis, dosis, aturan pakai, dan peringatan yang diberikan dapat menimbulkan e!ek berbahaya. Obat keras merupakan obat yang hanya bisa didapatkan deng dengan an resep resep dokt dokter er dan dan hany hanyaa bisa bisa dipe dipero roleh leh di pote potek. k. #ala #alam m kema kemasa sann nny ya
dita ditand ndai ai deng dengan an ling lingka kara ran n mera merah h
deng dengan an huru huru!! $
ditengahny ditengahnya. a. %ontoh %ontoh obat ini adalah amoksilin, amoksilin, asam me!enamat dan semua obat dalam bentuk injeksi. d O4at O4at Psk Pskot otro rop pka ka &ertanda sama seperti obat keras. Merupakan "at atau obat baik ilmiah
atau atau sint sintesi esis, s, buka bukan n nark narkot otik ikaa yang yang berk berkha hasi siat at psik psikoa oakt kti! i! melal melalui ui
pengaruh selekti pada susunan sara! pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan prilaku. %ontohnya: alpra"olam, dia"epam. Mengenai obat-obat psikotropika ini diatur dalam '' *omor + tahun . /sikotropika dibagi menjadi : a. 0olongan : 1ampai sekarang kegunaannya hanya ditujukan untuk ilmu pengetahuan, dilarang diproduksi, dan digunakan untuk pengobatan. contohnya metilen dioksi metam!etamin, 2isergid acid diathylamine (21#) dan metam!etamin. b. 0olongan , dan 3 dapat digunakan untuk pengobatan asalkan sudah dida!tarkan. contohnya dia"epam, !enobarbital, lora"epam dan klordia"epoksid. e O4at 0arkotka Merupakan "at atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintesis maupun semi sintesis yang dapat menyebabkan penurunan atau
perubahan
kesadaran,
hilangnya
rasa,
mengurangi
sampai
menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan ('' no. 44 th tentang *arkotika). Obat ini pada kemasannya dengan lingkaran yang didalamnya terdapat palang (5) berwarna merah. Obat narkotika penggunaannya diawasi dengan ketat sehingga obat golongan narkotika hanya dapat diperoleh di apotek dengan resep dokter asli (tidak dapat menggunakan copy resep). #alam bidang kesehatan, obat-obat narkotika biasa digunakan sebagai anestesi6obat bius dan analgetik6obat penghilang rasa sakit. %ontoh obat narkotika adalah : codipront (obat batuk), M17 (analgetik) dan !entanil (obat bius). ' Menurut kegunaann!a, obat digolongkan sebagai berikut : a. 'ntuk menyembuhkan (terapeutik) b. 'ntuk mencegah (pro!ilaktik) c. 'ntuk diagnosis (diagnostic) 3 Menurut 6ara penggunaann!a , obat digolongkan sebagai berikut : a. Medicamentum ad usum internum (untuk pemakaian dalam), yaitu
melalui oral, diberi etiket putih. b. Medicamentum ad usum e8ternum (untuk pemakaian luar), yaitu selain pemakaian melalui saluran pencernaan, diberi etiket biru. ) Menurut 6ara ker7an!a, obat digolongkan sebagai berikut :
a. 2okal: bekerja pada jaringan setempat. %ontoh: pemakaian topical6 pada kulit. b. 1istemik: obat didistribusikan ke seluruh tubuh melalui oral. * a. b. c. d. e.
Menurut sum4ern!a , obat digolongkan sebagai berikut : #ari tumbuhan, misal : digitalis, kina #ari hewan, misal : minyak ikan, cera, adeps lanae #ari mineral, misal : iodikalii, para!!in, vaselin #ari sintetis, misal : kam!er sintetis, vitamin % #ari mikroba, misal : antibiotic penisilin
& Menurut 4entuk dan sedaann!a , obat digolongkan sebagai berikut :
a. &entuk padat : serbuk, tablet, pil, kapsul, suppositoria. - &entuk setengah padat : salep, krim, pasta, gel, serata, ossulenta. b. &entuk cair6 larutan : potio, sirup, eliksir, tetes mata, obat kumur, injeksi, in!use, lotio, dll - - &entuk gas : inhalasi, spray, aerosol. + Menurut proses 8solog dan 4okman!a, obat digolongkan sebagai
berikut : a. Obat !armakodinamis,
yang
bekerja
dengan
mempercepat
atau
memperlambat proses !isiologos atau !ungsi biokimia tubuh, contoh 2hormone, diuretic, hipnotik, dan obat-obat otonom. b. Obat kemoterapetik, dapat membunuh parasit dan kuman di dalam tubuh, missal : antikanker, antibiotic, antiparasit. c. Obat diagnostic. 9aitu membantu melakukan diagnosis atau pengenalan penyakit, misalnya sul!at untuk diagnosis pengakit saluran lambung-usus. 2A2 II ISI
A T.T.S MATA 9-TTA. OPTHALICA.:
Obat tetes mata adalah sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan untuk mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata disekitar kelopak mata dan bola mata. 1ediaan ini diteteskan kedalam mata sebagai antibakterial, anastetik, midriatik, miotik, dan antiin!lamasi. 'ntuk membuat sediaan yang tersatukan, maka kita perlu memperhatikan beberapa !aktor persyaratan berikut : . arus steril atau bebas dari mikroorganisme
/emakaian tetes mata yang terkontaminasi mikroorganisme dapat terjadi rangsangan berat yang dapat menyebabkan hilangnya daya penglihatan atau terlukanya mata sehingga sebaiknya dilakukan sterilisasi atau menyaring larutan dengan !ilter pembebas bakteri. 4. 1edapat mungkin harus jernih /ersyaratan ini dimaksudkan untuk menghindari rangsangan akibat bahan padat. ;iltrasi dengan kertas saring atau kain wol tidak dapat menghasilkan larutan bebas partikel melayang. Oleh karena itu, sebagai material penyaring kita menggunakan leburan gelas, misalnya
. /ada pemakaian tetesan biasa, larutan yang nyaris tanpa rasa nyeri adalah larutan dengan p ,=,. *amun, daerah p +,+-,> masih dapat diterima. /engaturan p sangat berguna untuk mencapai rasa bebas nyeri, meskipun kita sangat sulit merealisasikannya. >. arus tidak mengiritasi dan tidak menimbulkan rasa sakit pada mata, maka dikehendaki sedapat mungkin harus isotonis. $andungan elektrolit dan koloid di dalamnya, cairan air mata memiliki tekanan osmotik, yang nilainya sama dengan darah dan cairan jaringan. &esarnya adalah ?,@+-?,A M /a (@,+-A atmos!ir), penurunan titik bekunya terhadap air ?,+4?$ atau konsentrasinya sesuai dengan larutan natrium klorida ?,B dalam air. %airan mata isotonis dengan darah dan mempunyai nilai isotonis sesuai dengan larutan *a%l / ?,B. 1ediaan tetes mata sebaiknya dibuat mendekati isotonis agar dapat diterima tanpa rasa nyeri dan tidak dapat menyebabkan keluarnya air mata, yang dapat mencuci keluar bahan obatnya. 2arutan hipertonis relati! lebih dapat diterima dari pada hipotonis. +. Cat pengawet dalam larutan tetes mata 1yarat "at pengawet bagi larutan obat tetes mata:
arus bersi!at bakteriostatik dan !ungistatik. 7erutama si!at bakteriostatik
terhadap pseudomonas aeruginosa karena sangat berbahaya pada mata yang terin!eksi. arus tidak mengiritasi jaringan mata, kornea, dan konjungtiva
arus kompatibel dengan bahan obat
7idak menimbulkan alergi
#apat mempertahankan aktivitasnya dalam kondisi normal
7ipe "at pengawet yang dianjurkan untuk larutan obat tetes mata ada > macam: Dster dari p-hidroksi asam ben"oat, terutama nipagin dan nipasol
1enyawa merkuri organic, seperti !enil merkuri nitrat dan timerosol
Cat pembasah kationik seperti, ben"alkonium khlorid dan setil peridinium
klorid #erivat alkohol seperti, klorbutanol, !enil etil alcohol
3iskositas dalam larutan mata
@. 1ur!aktan dalam pengobatan mata 1ur!aktan sering digunakan dalam larutan mata karena mempunyai !ungsi sebagai "at pembasah atau "at penambah penetrasi. Penggolongan o4at mata 4erdasarkan 8armakolog
. Obat mata sebagai anti-in!ekti! dan antiseptik %ontohnya :lbucetine eye drop + ml, ? ml, + ml, dan oint =,+ g 4. Obat mata mengandung kortikosteroid %ontohnya :%elestone eye drop + ml =.Obat mata sebagai antiseptik dengam kortikosteroid
%ontohnya :%endo Eitrol + ml dan ? ml >.Obat mata mempunyai e!ek midriatik %ontohnya :%endo 7ropine + ml, ? ml dan + ml +.Obat mata mempunyai e!ek miotik %ontohnya :%endo %arpine + ml, ? ml dan + ml @.Obat mata mempunyai e!ek glaukoma %ontohnya :sotic dretor + ml .Obat mata mempunyai e!ek lain %ontohnya :%atarlent eye drop + ml
Keuntungan o4at tetes mata ;
. 2arutan mata memiliki kelebihan dalam hal homogentas, bioavailabilitas, dan kemudahan penanganan. 4. 1uspensi mata memiliki kelebihan dimana adanya partikel "at akti! dapat memperpanjang waktu tinggal pada mata sehingga meningkatkan waktu terdisolusinya oleh air mata, sehingga terjadi peningkatan bioavailabilitas dan e!ek terapinya. =. 7idak menganggu penglihatan ketika digunakan
Kerugan o4at tetes mata
$erugian yang prinsipil dari larutan mata adalah waktu kontak yang relati! singkat antara obat dan permukaan yang terabsorsi. Cara penggunaan Tetes Mata ;
. &acalah petunjuk obat tetes mata pada kemasan. da beberapa jenis obat tetes mata yang harus dikocok terlebih dahulu sebelum digunakan. 4. %uci tangan.
=. 1ebaiknya duduk di depan cermin sehingga nda bisa melihat apa yang nda lakukan. >. &ersihkan mata dari seluruh sisa-sisa air mata atau kotoran mata dengan tisu bersih. +. &uka tutup botol obat tetes mata. @. %ondongkan kepala nda ke belakang. . 7arik dengan lembut kelopak mata bawah, sehingga membentuk kantung dan melihatlah ke atas (ke arah kelopak mata atas). A. /egang botol atau pipet obat tetes mata, lalu remas dengan lembut sehingga
satu tetesan jatuh ke mata. emas lagi botol obat jika dosis yang disarankan lebih dari satu tetes. /erlu diperhatikan, lokasi meneteskannya adalah pada kelopak mata bawah (pada kantung), bukan pada mata hitam. #an jangan sampai ujung botol mengenai mata nda. . $edip-kedipkan mata sehingga cairan menyebar ke seluruh permukaan bola mata. ?. &ersihkan sisa cairan obat tetes mata yang keluar dari mata dengan tisu
bersih. . 'langi langkah ini pada mata yang satu lagi (jika pengobatan untuk dua mata). 4. 7utup kembali botol.
=. &erhati-hatilah agar jangan sampai ujung botol atau pipet obat tetes mata tersentuh dengan apapun, termasuk jari nda. >.
sekitar + menit setelah menggunakan tetes mata yang pertama. +. %uci tangan untuk menghilangkan sisa obat
2 SAL.P MATA
1alep mata adalah salep yang digunakan pada mata. /ada pembuatan salep mata harus diberikan perhatian khusus. 1ediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas (nonim, +). 1alep adalah sediaan setengah padat yang mudah dioleskan dan digunakan sebagai obat luar. &ahan obatnya harus larut atau terdispersi homogen dalam dasar salep yang cocok (nie! 4???). &erbeda dengan salep dermatologi, salep mata harus steril. 1alep mata harus memenuhi uji sterilitas sebagaimana tertera pada kompendia resmi.
S!arat5s!arat salep mata ;
) 1alep mata dibuat dari bahan yang disterilkan dibawah kondisi yang benar benar aseptik dan memenuhi persyaratan dari tes sterilisasi resmi. 4) 1terilisasi terminal dari salep akhir dalam tube disempurnakan dengan menggunakan dosis yang sesuai dengan radiasi gamma. =) 1alep mata harus mengandung bahan yang sesuai atau campuran bahan untuk mencegah
pertumbuhan
atau
menghancurkan
mikroorganisme
yang
berbahaya ketika wadah terbuka selama penggunaan. &ahan antimikroba yang biasa digunakan adalah klorbutanol, paraben atau merkuri organik. >) 1alep akhir harus bebas dari partikel besar. +) &asis yang digunakan tidak mengiritasi mata, membiarkan di!usi obat melalui pencucian sekresi mata dan mempertahankan aktivitas obat pada jangka waktu tertentu pada kondisi penyimpanan yang sesuai. 3aselin merupakan dasar salep mata yang banyak digunakan. &eberapa bahan dasar salep yang dapat menyerap, bahan dasar yang mudah dicuci dengan air dan bahan dasar larut dalam air dapat digunakan untuk obat yang larut dalam air. &ahan dasar salep seperti ini memungkinkan dispersi obat larut air yang lebih baik tetapi tidak boleh menyebabkan iritasi pada mata. @) 1terilitas merupakan syarat yang paling penting, tidak layak membuat sediaan larutan mata yang mengandung banyak mikroorganisme yang paling berbahaya adalah Pseudomonas aeruginosa. n!eksi mata dari organisme ini dapat
menyebabkan
kebutaan,
bahaya
yang
paling utama
adalah
memasukkan produk nonsteril kemata saat kornea digososk. &ahan partikulat yang dapat mengiritasi mata menghasilkan ketidaknyamanan pada pasien.
suatu
anggapan batasan
mekanisme
pertahanan
mata
menjelaskan dengan sendirinya bahwa sediaan mata harus steril. ir mata tidak seperti darah tidak mengandung antibodi atau mekanisme untuk memproduksinya. Mekanisme utama untuk pertahanan melawan in!eksi mata adalah aksi sederhana pencucian dengan air mata dan suatu en"im yang ditemukan dalam air mata (li"osim) yang mempunyai kemampuan
menghidrolisa selubung polisakarida dari beberapa mikroorganisme, satu dari mikroorganisme yang tidak dipengaruhi oleh li"osim yakni yang paling mampu menyebabkan kerusakan mata yaitu Pseudomonas aeruginosa ( Bacilllus pyocyamis). n!eksi serius yang disebabkan mikroorganisme ini ditunjukkan dengan suatu pengujian literatur klinis yang penuh dengan istilah-istilah seperti enukleasi mata dan transplantasi kornea. /enting untuk dicatat bahwa ini bukan mikroorganisme yang jarang, namun juga ditemukan disaluran intestinal, dikulit normal manusia dan dapat menjadi kontaminan yang ada diudara.
2ass salep mata
#asar salep pilihan untuk salep mata harus tidak mengiritasi mata dan harus memungkinkan di!usi bahan obat ke seluruh mata yang dibasahi karena sekresi cairan mata. #asar salep mata yang digunakan juga harus bertitik lebur yang mendekati suhu tubuh. #alam beberapa hal campuran dari petroletum dan cairan petrolatum (minyak mineral) diman!aatkan sebagai dasar salep mata. $adang-kadang "at yang bercampur dengan air seprti lanolin ditambahkan kedalamnya. al ini memungkinkan air dan obat yang tidak larut dalam air bertahan selama sistem penyampaian (nsel, A). Oculenta sebagai bahan dasar salep mata sering mengandung vaselin, dasar absorpsi atau dasar salep larut air. 1emua bahan yang dipakai untuk salep mata harus halus, tidak enak dalam mata. 1alep mata terutama untuk mata yang luka. arus steril dan diperlukan syarat-syarat yang lebih teliti maka harus dibuat seksama. 1yarat oculenta adalah: .7idak boleh mengandung bagian-bagian kasar. 4.#asar salep tidak boleh merangsang mata dan harus memberi kemungkinan obat tersebar dengan perantaraan air mata. =.Obat harus tetap berkhasiat selama penyimpanan. >.1alep mata harus steril dan disimpan dalam tube yang steril (nie!, 4???).
2e4erapa hal !ang perlu dperhatkan dalam men!edakan sedaan salep mata ;
. 1ediaan dibuat dari bahan yang sudah disterilkan dengan perlakuan aseptik yang ketat serta memenuhi syarat uji sterilitas. &ila bahan tertentu yang digunakan dalam !ormulasi tidak dapat disterilkan dengan cara biasa, maka dapat digunakan bahan yang memenuhi syarat uji sterilitas dengan pembuatan secara aseptik. 1alep mata harus memenuhi persyaratan uji sterilitas. 1terilitas akhir salep mata dalam tube biasanya dilakukan dengan radiasi sinar F. $emungkinan kontaminasi mikroba dapat dikurangi dengan melakukan pembuatan uji dibawah 2;. 4. 1alep mata harus mengandung bahan atau campuran bahan yang sesuai untuk mencegah pertumbuhan atau memusnahkan mikroba yang mungkin masuk secara tidak sengaja bila wadah dibuka pada waktu penggunaan. $ecuali dinyatakan lain dalam monogra!i atau !ormulanya sendiri sudah bersi!at bakteriostatik. =. Gadah salep mata harus dalam keadaan steril pada waktu pengisian dan penutupan. Gadah salep mata harus tertutup rapat dan disegel untuk menjamin sterilitas pada pemakaian pertama. Keuntungan dan kerugan
$euntungan utama suatu salep mata terhadap larutan untuk mata adalah penambah waktu hubungan anatara obat dengan obat dengan mata, dua sampai empatkali lebih besar apabila dipakai salep dibandingkan jika dipakai larutan garam. 1atu kekurangan bagi pengggunaan salep mata adalah kaburnya pandangan yang terjadi begitu dasar salep meleleh dan menyebar melalui lensa kontak
(nsel,
A).
1ediaan
mata
umumnya
dapat
memberikan
bioavailabilitas lebih besar daripada sediaan larutan dalam air yang ekuivalen. al ini disebabkan karena waktu kontak yang lebih lama sehingga jumlah obat yang diabsorbsi lebih tinggi. 1alep matadapat mengganggu penglihatan, kecuali jika digunakan saat akan tidur.
Cara penggunaan salep mata ;
. Mencuci tangan
4. tur posisi pasien dengan kepala menengadah =. &ersihkan daerah kelopak dan bulu mata dengan kapas lembab dari sudut mata ke arah hidung, apabila sangat kotor basuh dengan air hangat. >. &uka mata dengan menekan perlahan-lahan bagian bawah dengan ibu jari, jari telunjuk di atas tulang orbita.
+. /egang aplikator salep di atas pinggir kelopak mata kemudian pencet tube sehingga obat keluar dan berikan obatpada kelopak mata bawah. (kira - kira H inci kecuali ada petunjuk lainnya) pada sakus konjungtiva. @. 7utup mata dengan kasa bila perlu. . /englihatannya akan kabur sebentar. A. &erikan pada waktu tidur jika memungkinkan . %uci tangan
Harus dperhatkan ;
indari penggunaan obat tetes mata atau salep mata setelah dibuka lebih dari =? hari, karena obat tidak bebas kuman lagi. indari penggunaan obat tetes mata atau salep mata oleh lebih dari satu orang, agar tidak
terjadi
penulaan in!eksi. C I0HAL.# nhaler adalah suatu alat untuk penggunaan obat secara inhalasi. nhalasi
menurut ;armakope ndonesia Ddisi 3 (; 3) adalah sediaan obat atau larutan atau suspensi terdiri atas satu atau lebih bahan obat yang diberikan melalui saluran napas hidung atau mulut untuk memperoleh e!ek lokal atau sistemik.
'mumnya
inhaler
ditujukan
untuk
penggunaan obat asma
atau %hronic Obstructive /ulmonary #isease (%O/#), karena dengan cara ini obat dapat langsung masuk ke paru-paru sehingga dapat bekerja lebih cepat untuk mengatasi serangan asma dan e!ek sampingnya lebih minimal. &erdasarkan bentuk obat yang dibawanya, inhaler dibedakan menjadi = macam, yaitu aerosol inhaler, dry powder inhaler, dan nebuliser. %
Aerosol Inhaler
Cat akti!nya dalam bentuk aerosol yang tersuspensi dalam propelan, yaitu suatu gas inert bertekanan yang ber!ungsi sebagai pendorong. /ada saat alat ditekan, maka propelan akan mendorong beberapa dosis obat dalam satu hembusan, bersamaan dengan itu pengguna harus menarik napas dalam agar obat terbawa masuk ke dalam saluran pernapasan.
ditekan sejumlah dosis terukur terdorong ke dalam saluran perna!asan Cara Penggunaan ; . 7erlebih dahulu #7 dikocok agar obat tetap homogen, 4. 7utup kanister dibuka. =. nhaler dipegang
tegak,
kemudian
penderita
melakukan
ekspirasi
(mengeluarkan na!as) maksimal secara perlahan >. Mulut inhaler diletakkan di antara gigi, lalu bibir dirapatkan dan dilakukan inspirasi (menarik na!as) perlahan sampai maksimal.
+. /ada pertengahan inspirasi kanister ditekan agar obat keluar. @. /enderita menahan napas ? detik atau ? hitungan pada inspirasi maksimal. . 1etelah =? detik atau menit prosedur yang sama diulang kembali. 4: Inhaler $oss Terukur dengan spa6er 1pacer digunakan jika terjadi kesulitan menggunakan M#, spacer
membantu penghantaran obat ke saluran perna!asan. /enggunaan spacer direkomendasikan untuk anak-anak. Cara Penggunaan ;
. $ocok inhaler 4. 2epaskan penutup inhaler =. Masukkan inhaler ke dalam spacer >. $eluarkan 6 buang na!as +. Masukkan spacer ke dalam mulut, letakkan diantara gigi lalu bibir dirapatkan @. 7ekan bagian atas dari inhaler . 2akukan inspirasi perlahan sampai maksimal A.
. /isahkan inhaler dari spacer. 4. &ilas spacer dengan air hangat (seminggu sekali). =. &iarkan mengering dengan sendirinya >. /astikan saluran tidak terhambat dengan meniup spacer.
' $r! Po
Cat akti!nya dalam bentuk serbuk kering yang akan tertarik masuk ke paru-paru saat menarik napas. /ada inhaler jenis ini tidak terdapat propelan untuk mendorong obat masuk ke dalam saluran napas. &iasanya dosisnya lebih kecil, dan ada indikator untuk menunjukkan berapa dosis yang tersisa.
Harus dperhatkan ;
. 1elalu periksa jumlah dosis yang terlihat pada #ose counter 4.
telah
menggeser6mendorong
tuas
pada
#iskus,
mengarahkan mouthpiece ke arah bawah karena obat akan terbuang
jangan
Cara Penggunaan ;
. 2etakkan #iskus pada telapak tangan (posisi : ibu jari pada 7humb 0rip), dorong ke arah kanan s6d terdengar I$likJ 4. 1etelah terbuka, maka terlihat Mouthpiece6tempat hisap =. 0eser #ose lever, dgn cara mendorong tuas s6d terdengar I$likJ. Maka akan mengurangi angka pada #ose %ounter >. $eluarkan6buang na!as +. 2etakkan alat di mulut yaitu diantara bibir @. isap obat dengan menarik na!as dalam . $eluarkan alat dari mulut A. 7ahan napas ? detik, kemudian berna!aslah secara perlahan . 7utup #iskus dgn mendorong kembali thumb grip ke arah berlawa nan
3 T-#2-HAL.# Cara penggunaan ;
. 2epaskan tutup turbuhaler, tarik inhaler ke atas 4. /utar turbuhaler ke kanan, selanjutnya ke kiri dengan cepat. $emudian akan terdengar I$likJ =. $eluarkan6buang na!as >. 2etakkan alat di mulut yaitu pada diantara bibir +. isap obat dengan menarik na!as kuat K dalam @. $eluarkan alat dari mulut . 7ahan napas ? detik, kemudian berna!aslah secara perlahan. A. 7utup kembali turbuhaler
Harus dperhatkan ;
1elalu perhatikan jumlah dosis yang tersisa pada window ) HA0$IHAL.# Cara Penggunaan ;
. &uka tutup handihaler 4. 7arik Imouth pieceJ hingga tempat kapsul obat terl ihat =. &uka bungkus kapsul >. 7empatkan di bagian tengah handihaler +. 7utup kembali bagian Imouth pieceJ hingga terdengar bunyi klik @. 7ekan bagian yang untuk melubangi kapsul . &uang napas untuk mengosongkan udara paru, kemudian lakukan inspirasi maksimal A. 7ahan napas selama beberapa detik, kemudian buang napas seperti biasa . 'langi langkah *o. dan *o.A untuk kedua kalinya dengan kapsul obat yang sama (untuk memperoleh dosis penuh).
* 0.2-LI=.#
Cat akti!nya dalam bentuk uap, pada penggunaannya perlu menggunakan masker atau mouthpiece untuk menghirup uap obat. 7idak dibutuhkan koordinasi pada penggunaan inhaler jenis ini, hanya perlu bernapas seperti biasa dan uap akan terhirup bersama tarikan napas. *ebuliser biasanya digunakan
di
rumah
sakit
untuk
penanganan
serangan
asma
yang
membutuhkan inhalasi dosis besar, tetapi sekarang sudah jarang digunakan karena inhalasi dosis besar dapat dilakukan dengan spacer.
Cara Penggunaan ;
. &uka tutup tabung obat nebuli"er dan masukkan cairan obat ke dalamnya. 4. 2etakkan Imouth pieceJ di antara gigi K bibir (atau dapat juga digunakan masker uap untuk anak-anak). =. 7ekan tombol IOnJ >. &ernapas dgn normal dan hirup uap obat yang keluar sampai obat habis +. Matikan nebuli"er @. &ersihkan wadah obat pada nebuli"er menggunakan air hangat, biarkan mengering.
Harus dperhatkan ;
1etelah
menggunakan
alat
inhalasi
yang mengandung
kortikosteroid,
seperti: 1eretide nhaler, 1eretide #iscus, 1ymbicort 7urbuhaler kumurkumur dengan air bersih untuk menghindari in!eksi jamur.
2A2 III P.0-T-P
A Kesmpulan
#ari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa beberapa obat memiliki cara penggunaan yang berbeda-beda tergantung dari e!ek yang diharapkan (lokal6sistemik). #isamping indikasi dan dosis yang tepat, prosedur6cara penggunaan sediaan obat yang benar tentu sangat mempengaruhi keberhasilan suatu terapi, untuk itu poteker juga dituntut untuk dapat memberikan pelayanan in!ormasi obat (/O) yang benar, salah satunya yaitu cara bagaimana menggunakan obat tertentu.
$A"TA# P-STAKA
nie!, Moh, 4???, lmu Meracik Obat, 0adjah Mada 'niversity /ress, 9ogyakarta nie!, Moh. 4??@, lmu Meracik Obat. 0ajah Mada 'niversity press, 9ogyakarta nonim.+. Farmakope Indonesia Edisi IV .