Persalinan Postterm (serotinus) Pengertian Persalinan postterm adalah persalinan melampaui umur hamil 42 minggu dan pada janin terdapat tanda postmaturitas (Manuaba, 2007). Definisi standar untuk kehamilan dan persalinan leat bulan adalah 2!4 hari setelah hari pertama menstruasi terakhir, atau 2"0 hari setelah o#ulasi. $stilah leat bulan (postdate) digunakan karena tidak men%atakan se&ara langsung pemahaman mengenai lama kehamilan dan maturitas janin ( 'arne% elen, 2007). Persalinan postterm menunjukkan kehamilan berlangsung sampai 42 minggu (2!4 hari) atau lebih, dihitung dari hari pertama haid terakhir menurut rumus aegele dengan siklus haid rata*rata 2" hari (Prairohardjo, 200"). Etiologi Menurut +arono Prairohardjo dalam bukun%a ($lmu ebidanan, 200") faktor pen%ebab kehamilan postterm adalah a. Pengaruh Progesteron Penurunan hormon progesteron dalam kehamilan diper&a%a merupakan kejadian perubahan endokrin %ang %ang penting dalam mema&u proses biomolekuler pada persalinan dan meningkatkan sensiti#itas uterus terhadap oksitosin , sehingga terjadin%a kehamilan dan persalinan postterm adalah karena masih berlangsungn%a pengaruh progesteron. progesteron. b. eori /ksitosin Pemakaian oksitosin untuk induksi persalinan pada kehamilan postterm memberi kesan atau diper&a%a baha oksitosin se&ara fisiologis memegang peranan penting dalam menimbulkan persalinan dan pelepasan oksitosin dari neurohipofisis ibu hamil %ang kurang pada usia kehamilan lanjut diduga sebagai salah satu faktor pen%ebabn%a. &. eori ortisol1 janin Dalam teori ini diajukan baha sebagai 3pemberi tanda untuk dimulain%a persalinan adalah janin, diduga akibat peningkatan tiba*tiba kadar kortisol plasma janin. ortisol janin akan mempengaruhi plasenta sehingga produksi produksi progesteron berkurang dan memperbesar sekresi estrogen, selanjutn%a berpengaruh terhadap meningkatn%a produksi prostaglandin. Pada &a&at baaan janin seperti anansefalus, hipoplasia adrenal janin, dan tidak adan%a kelenjar hipofisis pada janin akan men%ebabkan kortisol janin tidak diproduksi dengan baik sehingga kehamilan dapat berla ngsung leat bulan. d. +araf 5terus ekanan pada ganglion ser#ikalis dari pleksus 6rankenhauser akan membangkitkan kontraksi uterus. Pada keadaan di mana tidak ada tekanan pada pleksus ini, seperti pada kelainan letak, tali pusat pendek dan bagian baah masih tinggi kesemuan%a diduga sebagai pen%ebabn%a. e. eriditer eberapa penulis men%atakan baha seseorang ibu %ang mengalami kehamilan postterm mempun%ai ke&enderungan untuk melahirkan leat bulan pada kehamilan berikutn%a. Mogren (8!!!) seperti dikutip unningham, men%atakan baha bilamana seseorang ibu mengalami kehamilan postterm saat melahirkan anak perempuan, maka besar kemungkinan anak perempuann%a mengalami kehamilan postterm. Diagnosa idak jarang seorang bidan mengalami kesulitan dalam menentukan diagnosis karena diagnosis ditegakkan berdasarkan umur kehamilan, bukan terhadap kondisi kehamilan. Diagnosis dapat ditentukan melalui (Prairohardjo, 200") -
a. 9ia%at aid Diagnosis tidak sulit untuk ditegakkan apabila hari pertama haid terakhir (P) diketahui dengan pasti. 5ntuk ria%at haid %ang dapat diper&a%a, diperlukan beberapa kriteria antara lain8) Penderita harus %akin betul dengan P*n%a 2) +iklus 2" hari dan teratur :) idak minum pil antihamil setidakn%a : bulan terakhir +elanjutn%a diagnosis ditentukan dengan menghitung menurut rumus aegele. erdasarkan ria%at haid, seseorang penderita %ang ditetapkan sebagai kehamilan dan persalinan postterm kemungkinan adalah sebagai berikut8) erjadi kesalahan dalam menetukan tanggal haid terakhir atau akibat menstruasi abnormal. 2) anggal haid terakhir diketahui jelas, tetapi terjad kelambatan o#ulasi. :) idak ada kesalahan menentukan haid terakhir dan kehamilan memang berlangsung leat bulan (keadaan ini sekitar 20*:0; dari seluruh penderita %ang diduga kehamilan postterm). b. 9ia%at Pemerikasaan 1ntenatal 8) es ehamilan ila pasien melakukan tes imunologik sesudah terlambat 2 minggu, maka dapat diperkirakan kehamilan memang telah berlangsung < minggu. 2) =erak >anin =erak janin atau ?ui&kening pada umumn%a dirasakan ibu pada umur kehamilan 8"*20 minggu. Pada primigra#ida dirasakan sekitar umur kehamilan 8" minggu, sedangkan pada multigra#ida pada 8< minggu. Petunjuk umum untuk menentukan persalinan adalah ?ui&kening ditambah 22 minggu pada primigra#ida atau ditambah 24 minggu pada multigra#ida. :) Den%ut >antung >anin (D>>) Dengan stetoskop @aene& D>> dapat didengar mulai umur 8"*20 minggu, sedangkan dengan Doppler dapat terdengar pada umur kehamilan 80*82 minggu. ehamilan dapat din%atakan sebagai kehamilan postterm bila didapat : atau lebih dari 4 kriteria hasil pemeriksaan sebagai berikut8) elah leat :< minggu sejak tes kehamilan positif. 2) elah leat :2 minggu sejak D>> pertama terdengar dengan Doppler. :) elah leat 24 minggu sejak dirasakan gerakan janin pertama kali. 4) elah leat 22 minggu sejak terdengarn%a D>> pertama kali dengan stetoskop @aenne&. &. inggi 6undus 5teri Dalam trimester pertama pemeriksaan tinggi fundus uteri serial dalam sentimeter dapat bermanfaat bila dilakukan pemeriksaan se&ara berulang tiap bulan. @ebih dari 20 minggu, tinggi fundus uteri dapat menentukan umur kehamilan se&ara kasar. d. Pemeriksaan 5ltrasonografi (5+=) ila telah dilakukan pemeriksaan ultrasonografi serial terutama sejak trimester
pertama,hamper dapat dipastikan usia kehamilan. Pada trimester pertamapemeriksaan panjang kepala*tungging (&ron*rump length9@) memberikan ketepatan kurang lebih 4 hari dari taksiran persalinan. e. Pemeriksaan 9adiologi Dapat dilakukan dengan melihat pusat penulangan. =ambaran epifiisis femur bagian distal paling dini dapat dilihat pada kehamilan :2 minggu, epifisis tibia proksimal terlihat setelah umur kehamilan :< minggu dan epifisis kuboid pada kehamilan 40 minggu. f. Pemeriksaan @aboratorium 8) adar lesitinspinngomielin ila lesitinspinngomielin dalam &airan amniom kadarn%a sama, maka umur kehamilan sekitar 22*2" minggu, lesitin 8,2 kali kadar spingomielin- 2"*:2 minggu, pada kehamilan genap bulan rasio menjadi 2-8 . Pemeriksaan ini tidak dapat dipakai untuk menentukan kehamilan postterm, tetapi han%a digunakan untuk menentukan apakah janin &ukup umurmatang untuk dilahirkan %ang berkaitan dengan men&egah kesalahan dalam tindakan pengakhiran kehamilan. 2) 1kti#itas tromboplastin &airan amniom astell berhasil membuktikan baha &airan amnion memper&epat aktu pembekuan darah. 1ktifitas ini meningkat dengan bertambahn%a umur kehamilan. Pada umur kehamilan 48*42 minggu 11 berkisar antara 4A*
emungkinan komplikasi pada persalinan postterm adalaha. erhadap $bu Persalinan postterm dapat men%ebabkan distosis karena aksi uterus tidak terkoordinir, janin besar, moulding kepala kurang. Maka akan sering dijumpai seperti partus lama, kesalahan letak, inersia uteri, distosia bahu, robekan luas jalan lahir, dan perdarahan postpartum. al ini akan menaikkan angka mordibitas dan mortalitas (Prairohardjo, 200<). b. erhadap >anin Permasalahan kehamilan leat aktu adalah plasenta tidak sanggup memberikan nutrisi dan pertukaran /2/2 sehingga mempun%ai risiko as fiksia, hipoksia, hipo#olemia, asidosis, hipoglikemia, hipofungsi adrenal sampai kematian dalam rahim (+aifuddin, 2002).
Tanda Bayi Postmatur
anda postmatur dapat di bagi dalam : stadium (Prairohardjo, 200") a. +tadium $ ulit menunjukkan kehilangan #erniks kaseosa dan maserasi berupa kulit kering, rapuh dan mudah mengelupas. b. +tadium $$ =ejala diatas disertai pearnaan mekonium (kehijauan) pada kulit. &. +tadium $$$ erdapat pearnaan kekuningan pada kuku, kulit dan tali pusat.
Menurut Manuaba 2007, tanda ba%i postmatur adalaha. iasan%a lebih berat dari ba%i matur ( B 4000 gram). b. ulang dan sutura kepala lebih keras dari ba%i matur. &. 9ambut lanugo hilang atau sangat kurang. d. 'erniks kaseosa di badan berkurang. e. uku*kuku panjang. f. 9ambut kepala agak tebal. g. ulit agak pu&at dengan deskuamasi epitel.
Penatalaksanaan
indakan %ang penting dilakukan (+aifuddin, 2002) adalaha. +etelah usia kehamilan B 40*42 minggu %ang penting adalah monitoring janin sebaik* baikn%a. b. 1pabila tidak ada tanda*tanda insufisiensi plasenta, persalinan spontan dapat ditunggu dengan pengaasan ketat. &. @akukan pemeriksaan dalam untuk menilai kematangan ser#iks, kalau sudah matang boleh dilakukan induksi persalinan dengan atau tanpa amniotomi. d. ila 8) 9ia%at kehamilan %ang lalu ada kematian janin dalam rahim. 2) erdapat hipertensi, pre*eklampsia. :) ehamilan ini adalah anak pertama karena infertilitas. 4) Pada kehamilan B 40*42 minggu. Maka ibu diraat di rumah sakit. e. indakan operasi seksio sesarea dapat dipertimbangkan pada. 8) $nsufisiensi plasenta dengan keadaan ser#iks belum matang. 2) Pembukaan %ang belum lengkap, persalinan lama dan terjadi gaat janin. :) Pada primigra#ida tua, kematian janin dalam kandungan, pre*eklampsia, hipertensi menahun, anak berharga (infertilitas) dan kesalahan letak janin.
f. Pada persalinan per#aginam harus diperhatikan baha partus lama akan sangat merugikan ba%i, janin postmatur kadang*kadang besar dan kemungkinan diproporsi sefalo*pel#ik dan distosia janin perlu dipertimbangkan. +elain itu janin postmatur lebih peka terhadap sedatif dan narkosa, jadi pakailah anestesi konduksi.
D1619 P5+11 Manuaba. 2007. Pengantar uliah /bstetri. >akarta- Penerbit uku edokteran -C= Prairoharjo, +arono.200". $lmu ebidanan. >akarta- a%asan ina Pustaka Prairoharjo, +arono.200<. uku 1&uan asional Pela%anan esehatan Maternal Dan eonatal. >akarta - a%asan ina Pustaka +aifuddin, 1bdul ari. 2002. esehatan Maternal dan eonatal. >akarta- a%asan ina Pustaka 'arne%, elen Dkk.2007. uku 1jar 1suhan ebidanan ed.4 #o8. >akarta.C=