PERSALINAN SUNGSANG DEFINISI
Letak Letak sung sang merupa merupakan kan keadaa keadaan n dimana dimana janin janin terleta terletak k memanj memanjang ang/me /membu mbujur jur denga engan n kepala kepala difund difundus us uteri uteri dan bokong bokong dibagi dibagian an bawah bawah kavum kavum uteri. uteri. Presen Presentasi tasi sungsa sungsang ng terjad terjadii bila bila panggu panggull atau atau ekstrem ekstremita itass bawah bawah janin janin berada berada di pintu pintu atas atas pangg pa nggul. ul. Denga De nga n ins i nside idens nsii angka ang ka kejad kej adia ian n 3 – 4%. 4% . Dikenal beberapa jenis klasifikasi letak sungsang !akni" #. Frank breech atau bokong murni $&'(&%) !aitu tampak ekstremitas bawah mengalami fleksi pada sendi panggul dan ekstensi pada sendi lutut sehingga kaki terletak berdekatan dengan kepala. *. Comp Comple lete te bree breech ch atau atau bokong bokong sempurna sempurna $'#&% $'#&%)) !aitu !aitu satu satu atau atau kedua kedua lutut lutut dalam dalam keadaan fleksi. 3. Foot ling atau incomplete atau presentasi kaki $#&'3&%) !aitu satu atau kedua kaki atau lutut terletak di bawah bokong bokong sehingga kaki atau lutut ba!i terletak paling bawah pada jalan lahir. Presentasi Presentasi sungsang pada kehamilan tunggal dengan berat badan + *&& gram" 4&% adal adalah ah FrankBreech, #&% #&% adal adalah ah Compl Complete ete Breech, Breech, dan dan &% &% adal adalah ah Foot ling Breech. ,edangkan presentasi sungsang pada kehamilan tunggal dengan -erat -adan anin *&& gram" 0% adalah Frank adalah Frank Breech Breech #&% adalah Complete Breech dan *% adalah adalah Foot ling Breech. Breech. Posisi jani ja nin n pada pad a pres pr esen enta tasi si sungs su ngsan ang g diten dit entuk tukan an denga de ngan n mengg me ngguna una kan sa1r sa 1rum um sebagai denominator $ fe $ feta tall point poi nt of refe re fere rence nce to the th e mat ernal er nal pelv pe lvis is ). ,tatio ,tation n janin ja nin pada pa da pres pr esent entas asii sungs sun gsang ang adal ad alah ah ketin ket inggi ggian an sa1r sa 1rum um terha te rhada dap p spina sp ina is1h is 1hia iadi1 di1a. a.
#
PREVALENSI
2ejadian presentasi bokong ditemukan sekitar 3'4% dari seluruh persalinan tunggal. ortalitas perinatal " kematian perinatal #3 kali lebih tinggi daripada kematian perinatal pada presentasi kepala. orbiditas perinatal " '( kali lebih tinggi daripada presentasi kepala. ambaran ini dipengaruhi usia kehamilan berat janin dan jenis presentasi bokong. ,ebab utama kematian perinatal pada presentasi bokong " hipoksia trauma persalinan prematuritas dan kelainan kongenital. 2elainan kongenital terdapat 0'#5% pada presentasi bokong dibandingkan *'3% pada presentasi kepala.
ETIOLOGI
6aktor'faktor !ang memegang peranan dalam terjadin!a letak sungsang diantaran!a ialah prematuritas rnultiparitas hamil kembar hidramnion hidrosefalus pla senta previa dan panggul sempit. 2adang'kadang juga disebabkan oleh kelainan uterus $seperti fibroid) dan kelainan bentuk uterus $malformasi). Plasenta !ang terletak didaerah kornu fundus uteri dapat pula men!ebabkan letak sungsang karena pla sen ta meng ura ngi lua s r ua ng an d id ae ra h f und us . 2e la in an f et us j ug a da pa t m e n ! e b a b k a n
letak
sungsang seperti malformasi 78, massa dileher aneuploidi.
DIAGNOSIS
2ehamilan dengan letak sungsang seringkali oleh ibu hamil din!atakan bahwa kehamila nn!a tera sa la in dari kehamila n se belumn!a kare na perut tera sa penuh dibagian atas dan gerakan lebih han!ak dibagian bawah. Pada kehamilan
*
pertama kalin!a mungkin belum bisa dirasakan perbedaann!a. Dapat ditelusuri dari riwa!at kehamilan sebelumn!a apakah ada !ang sungsang. Pada pemeriksaan luar berdasarkan pemeriksaan Leopold ditemukan bahwa Leopold 9 difundus akan teraba bagian !ang keras dan bulat !akni kepala. Leopold 99 teraba pu nggung disatu sisi dan bagian ke1il disisi lain. Le opold 999 '9: ter aba bokong dibagian bawah uterus. 2adang'kadang bokong janin teraba bulat dan dapat memberi kesan seolah'olah kepala tetapi bokong tidak dapat digerakkan semudah kepala. Den!ut jantung janin pada umumn!a ditemukan setinggi pusat atau sedikit lebih tinggi daripada umbili1us . Pada pemeriksaan dalam pada kehamilan letak sungsang apabila didiagnosis dengan pemeriksaan luar tidak dapat dibuat oleh karena dinding perut tebal uterus berkontraksi atau air ketuban ban!ak. ,etelah ketuban pe1ah dapat lebih jelas adan!a bo ko ng vang ditandai dengan adan!a sakrum kedua tuberositas iskii dan anus. -ila dapat dir aba kak i maka har us dib eda kan den gan tangan. Pada kaki terdapat tumit sedangkan pada tangan ditemukan ibu jari vang letakn!a tidak sejajar dengan jari'jari lain da n pa nj an g jar i ku ra ng le bi h sam a de ng an pa nj an g te la pa k ta ng an . Pada persalinan lama bokong mengalami edema sehingga kadang'kadang sulit untuk membedakan bokong dengan muka. Pemeriksaan !ang teliti dapat membedakan bokon g denga n mu ka karena jari !ang akan dimasukkan ke dalam anus mengalami rintangan otot sedangkan jari !ang dimasukkan kedalam mulut akan meraba tulang rahang dan alveola tanpa ada hambatan mulut dan tulang pipi akan membentuk segitiga sedangkan anus dan tuberosis iskii membentuk garis lurus. Pada presentasi bokong kaki sempurna kedua kaki dapat d iraba disamping bokong sedangka n pada pres entasi bokon g tidak sempum a han!a ter aba satu ka ki disamping bokong. 9nformasi !ang paling akurat berdasarkan lokasi sakrum dan prosesus untuk diagnosis posisi.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Dilakukan jika masih ada keragu'raguan dari pemeriksaan luar dan dalam sehingga harus di pertimbangkan untuk melakukan pemeriksaan ultrasonografik atau ; 9 $ M a g n e t i c R e s o n a n c e I m a g i n g ) . Pemeriksaan ultrasonografik !ang dilakukan oleh operator berpengalaman dapat menentukan presentasi janin sikap ukuran jumlah kehamilan lokasi plasenta jumlah 1airan amnion dan malformasi jaringan lunak atau tulang janin. Pada foto rontgen $bila perlu) untuk menentukan posisi tungkai bawah konfirmasi letak janin serta fleksi kepala menentukan adan!a kelainan bawaan anak. 3
ambar Pemeriksaan radiologi !ang menunjukkan adan!a presentasi sungsang dengan jenis 6rank -ree1h.
PENATALAKSANAAN
#. Dalam 2ehamilan Pada umur kehamilan *5'3& minggu men1ari kausa daripada letak sungsang
yakni dengan USG; seperti plasenta previa, kelainan kongenital, kehamilan ganda, kelainan uterus. Jlka tidak ada kelainan pada hasil USG, maka dilakukan knee chest position atau dengan versi luar $jika tidak ada kontraindikasi). :ersi luar sebaikn!a dilakukan pada kehamilan 34'35 minggu. Pada umumn!a versi luar sebelum minggu ke 34 belum perlu dilakukan karena kemungkinan besar janin masih dapat memutar sendiri sedangkan setelah minggu ke 35 versi luar sulit dilakukan karena janin sudah besar dan jumlah air ketuban relatif telah berkurang. ,ebelum melakukan versi luar diagnosis letak ja ni n ha ru s pa sti se da ngka n de n!ut ja nt ung ja ni n ha ru s da la m ke ad aa n ba ik .
4
2ontraindikasi untuk melakukan versi luar< panggul sempit perdarahan antepartum hipertensi hamil kembar plasenta previa. 2eberhasilan versi luar 3'50 % $rata'rata 5 %). Peningkatan keberhasilan terjadi pada multiparitas usia kehamilan frank breech, letak lintang. 8ewman membuat prediksi keberhasilan versi luar berdasarkan penilaian seperti -hisop skor (Bhisop-like score). Skor
0
1
2
3
Pembukaan serviks
&
#'*
3'4
=
Panjang serviks $1m)
3
*
#
&
,tation
'3
'*
'#
=#=*
2onsistensi
2aku
,edang
Lunak
Position
posterior
id
anterior
>rtin!a" 2eberhasilan &% jika nilai +* dan #&& % jika nilai ?. 2alau versi luar gagal karena penderita menegangkan otot'otot dinding perut penggunaan narkos is dapat dipert imba ngkan tetapi kerugiann!a anta ra la in" narkosis harus dalam lepasn!a plasenta karena tidak merasakan sakit dan digunakann!a tenaga !ang berlebihan sehingga penggunaan narkosis dihindari pada versi luar. *. Dalam Persalinan enolong persalinan letak sungsang diperlukan lebih ban!ak ketekunan dan k e s ab a r an d i b an d i ng k an d e n ga n p e r sa l i na n l e t ak k e p al a . P e r ta m a ' ta m a hendakn!a ditentukan apakah tidak ada kelainan lain !ang menjadi indikasi seksio seperti kesempitan panggul plasenta previa atau adan!a tumor dalam rongga panggul. Persalinan pada letak sungsang dapat dilakukan dengan * 1ara !aitu persalinan pervaginam atau perabdominal $seksio sesaria). Penentuan 1ara persalinan adalah sangat individual kriteria pada tabel dibawah dapat digunakan untuk menentukan 1ara persalinan per vaginam atau per abdominal $ se1tio 1aesar ) "
Persalia !er"a#ia$
Se%&io %aesar
Presentasi @6rank -ree1hA Bsia kehamilan C 34 minggu - *&&&'3&& 2epala fleksi Bkuran panggul adekuat $berdasarkan E'ra!
Presentasi @footlingA anin preterm $*'34 minggu) - 3&& gr atau + #&& gr 2epala janin defleksi atau hiperekstensi Panggul sempit atau ukuran dalam nilai
pelvimetr!)
@borderline @
Diameter transversa P>P ## 1m dan diameter anteroposterior #& < Diameter tranversal panggul tengah
#& 1m
dan
diameter anteroposterior ## 1m. idak ada indikasi se1tio 7aesar pada ibu -agian terendah janin belum engage. atau anak anin previable $ usia kehamilan +* minggu G + (&& gr) 2elainan 1ongenital = Proses persalian berlangsung
Partus lama Primi tua 9nfertilitas atau ;iw. Fbstetri1 buruk
normal Letak kai pada kehamilan * minggu tanpa
mekipun sudah diren1anakan se1tion 7aesar
disertai
kelianan
1ongenital
$men1egah
$persalian per vaginam masih merupakan prolaps tali pusat) pilihan dibandingkan ,7 )
2etuban pe1ah dini
Persalia Per"a#ia$
ekanisme persalinan letak sungsang berlangsung melalui tiga tahap !aitu" •
Persalinan bokong
•
Persalinan bahu
•
Persalinan kepala janin
ekanisme letak sungsang dapat dilihat dalam gambar berikut"
0
ipe dari presentasi bokong"
a) Presentasi
bokong
$ frank breech) b) Presentasi
bokong
kaki
sempurna
$complete breech) 1) Presentasi bokong kaki tidak sempurna dan presentasi kaki $incomplete
or
footling )
•
-okong masuk ke pintu atas posisi
panggul
dalam
melintang
atau
miring. •
,etelah
trokanter
belakang men1apai dasar panggul terjadi putaran
paksi
dalam
sehingga depan
trokanter berada
di
bawah simfisis.
•
Penurunan
dengan
bokong trokanter
belakangnya berlanjut, sehingga
distansia
bitrokanterika janin berada di pintu bawah panggul.
(
•
erjadi
persalinan
b ok on g,
d en ga n
t ro ka nt er
d ep an
sebagai hipomoklion. •
,etelah
trokanter
belakang
lahir
terjadi
fleksi lateral janin untuk pe rsal ina n
tr ok an te r
depan
sehingga
seluruh
bokong
janin
lahir.
•
ika
bokong
tidak
mengalami
kemajuan
selama
kontraksi
berikutn!a dapat
episiotomi
dilakukan
dan
bokong dilahirkan dengan traksi ke bawah perut.
•
erjadi putar paksi luar !ang
menempatkan
punggung ba!i ke arah perut ibu. •
Penurunan
bokong
berkelanjutan sampai
kedua
tungkai bawah lahir.
5
•
ika
kaki
keluar
janin
telah
penolong
dapat
men!usupkan sepanjang dan
tangan
kaki
melahirkan
anterior kaki
dengan fleHi dan abduksi sehingga
bagian
badan
lainn!a dapat dilahirkan.
•
-ahu janin men1apai pelvi1 IgutterI $jalan sempit) dan melakukan
putar
paksi
dalam sehingga diameter bia1romion terdapat pada diameter
anteroposterior
diameter pelvi1 bagian luar. •
,e1ara
simultan
bokong
melakukan rotasi anterior ?&o. 2epala janin kemudian masuk ke tepi pelvik sutura sagitalis berada pada tepi diameter
transversal.
Penurunan ke dalam pelvi1 terjadi dengan fleHi dari kepala.
Pada persalinan pervaginam, berdasarkan tenaga yang dipakal
dalam melahirkan janin pervaginam, persalinan pervaginam dibagi menjadi 3, yaitu a) Persalinan spontan (spontaneous breech), janin dilahirkan dengan kekuat an da n tenaga ibu s endiri. 7ara i ni laJim dis ebut 1ara -ra1ht. b) anual aid (partial breech etraction! assiste" breech "eliver#), janin dilahirkan ?
sebagian menggunakan tenaga dan kekuatan i bu dan sebagian lagi dengan tenaga penolong. 1) Kkstraksi sungsang (total breech etraction), janin dilahirkan seluruhn!a dengan memakai tenaga penolong.
Prose'(r !er&olo#a !ersalia s!o&a ( spontaneous breech)
ahapan " #. ahap pertama " fase lambat !aitu mulai melahirkan bokong sampai pusat $skapula depan). *. ahap kedua" fase 1epat !aitu mulai dari lahirn!a pusat sampai lahirn!a mulut. 3.
ahap ketiga" fase lambat !aitu mulai lahirn!a mulut sampai seluruh kepala lahir.
eknik " #.
,ebelum melakukan pimpinan persalinan penolong harus memperhatikan sekali
lagi persiapan untuk ibu, janin, maupun penolong. !ada persiapan kelahiran janin harus selalu disediakan "unam !iper. . *.
9bu tidur dalam posisi litotomi sedang penolong berada didepan vulva. #etika
timbul his ibu disuruh mengejan dan merangkul kedua pangkal paha. !ada saat bokong mulai membuka vulva (crowning) disuntikan $%& unit oksitosin intramuskuler. 3.
Kpisiotomi dikerjakan saat bokong membuka v u lv a . , e ge r a s e te l ah b ok on g l ah ir b ok on g di1engkram se1ara -ra1ht !aitu kedua ibu jari penolong sejajar sumbu panjang paha sedangkan jani'jari lain memegang panggul.
4.
!ada setiap his, ibu disuruh mengejan. !ada waktu tali pusat lahir dan tampak teregang, tali pusat dikendorkan. #emudian penolong melakukan hiperlordosis pada badan
janin
guna mengikuti
gerakan
rotasi anterior, yaitu punggung janin didekatkan ke punggung ibu. !enolong
hanya mengikuti gerakan ini tanpa melakukan
tarikan, sehingga gerakan tersebut dis esu aik an b era t
ba dan
ja ni n.
'e rsa maa n
de ng an
den gan
gay a
dilakukannya
#&
hiferlordossis, seorang asisten melakukan ekspresi #risteller pa da fundus uteri sesuai dengan sumbu panggul. (engan gerakan hi pe rl or dos si s ini berturut%turut lahir pusar, perut, badan lengan, dagu,
.
mulut
dan
akhirnya
kepala.
anin !ang baru lahir segera diletakan diperut ibu. -ersihkan jalan nafas dan rawat tali pusat.
2euntungan " Dapat mengurangi terjadin!a baha!a infeksi oleh karena tangan penolong tidak ikut masuk ke dalam jalan lahir. Dan juga 1ara ini !ang paling mendekati persalinan fisiologik sehingga mengurangi trauma pada janin. 2erugian " Dapat mengalami kegagalan sehingga tidak semua persalinan letak sungsang dapat dipimpin se1ara -ra1ht. erutama terjadi peda keadaan panggul sempit janin besar jalan lahir kaku seperti pada primigravida adan!a lengan menjungkit atau menunjuk.
Prose'(r Ma(al Ai' (partial breech extraction; assisted breech delivery) ##
9ndikasi " Dilakukan jika pada persalinan dengan 1ara -ra1ht mengalami kegagalan misaln!a terjadi kema1etan saat melahirkan bahu atau kepala. Dan memang dari awal sudah diren1anakan untuk manual aid. ahapan " #. ahap pertama "lahirn!a bokong sampai pusar !ang dilahirkan dengan kekuatan dan tenaga ibu sendiri. *. ahap kedua " lahirn!a bahu dan lengan !ang memakai tenaga penolong. 7ara/teknik untuk melahirkan bahu dan lengan ialah se1ara "
a)
2lasik $Deventer)
b)
ueller
1)
Lovset
d)
-i1kenba1h.
3. ahap ketiga " lahirn!a kepala dapat dengan 1ara a)
auri1eau $:eit',mellie)
b) 8ajouks 1)
igand artin'in1kel
d)
Parague terbalik
e)
7unam piper
Tekik )
ahap pertama persalinan se1ara bra1ht sampai pusat lahir. ahap kedua melahirkan bahu dan langan oleh penolong !ang dapat dilakukan dengan teknik" #.
7ara klasik Prinsip melahirkan bahu dan lengan se1ara klasik ini melahirkan lengan belakang lebih dulu karena lengan belakang berada di ruang !ang luas $sa1rum) kemudian melahirkan lengan depan !ang berada di bawaah simpisis. 2edua kaki janin dipegang dengan tangan kanan penolong pada pergelangan kakin!a dan dielevasi ke atas sejauh mungkin sehingga perut janin
mendekati
perut
ibu.
-ersamaan dengan itu tangan kiri penolong dimasukkan ke dalam #*
jalan lahir dan dengan jari tengah dan telunjuk menelusuri bahu janin sampai pada fossa kubiti kemudian lengan bawah dilahirkan dengan gerakan seolah'olah lengan bawah mengusap muka janin. Bntuk melahirkan lengan depan pergelangan kaki janin diganti dengan tangan kanan penolong dan ditarik 1uram ke bawah sehingga punggung janin mendekati punggung ibu. Dengan 1ara !ang sama lengan depan dilahirkan. 2euntunga 1ara klasik adalah pada umumn!a dapat dilakukan pada semua persalinan letak sungsang tetapi kerugiann!a lengan janin relative tinggi didalam panggul sehingga jari penolong harus masuk ke dalam jalan lahir !ang dapat manimbulkan infeksi. *.
7ara ueller Prinsip melahirkan bahu dan lengan se1ara ueller ialah melahirkan bahu dan lengan depan
lebih
ekstraksi
dulu
baru
dengan kemudian
melahirkan bahu dan lengan belakang. dipegang
-okong dengan
janin femuro'
pelvik !aitu kedua ibu jari penolong diletakkan sejajar spina sakralis media dan jari telunjuk pada krisat iliaka dan jari'jari lain men1engkram bagian depan. 2emudian badan ditarik ke 1uram ke bawah sejauh mungkin sampai bahu depan tampak di bawah simpisis dan lengan depan dilahirkan dengan mengait lengan bawahn!a. ,etelah bahu depan dan lengan lahir tarik badan janin ke atas sampai bahu belakang lahir. angan penolong tidak masuk ke dalam jalan lahir sehingga mengurangi infeksi. 3.
7ara lovset Prinsip melahirkan persalinan se1ara Lovset ialah memutar badan
janin
lingkaran
dalam
bolak'balik
setengah sambil
dilakukan traksi 1uram ke bawah sehingga bahu !ang sebelumn!a berada di belakang akhirn!a lahir dibawah simpisis dan lengan dapat dilahirkan. 2euntungann!a !aitu sederhana dan jarang gagal dapat dilakukan pada semua letak sungsang minimal baha! infeksi. 7ara lovset tidak dianjurkan dilakukan pada sungsang dengan primigravida janin besar panggul sempit. #3
4.
7ara -i1khenba1h Prinsip melahirkan ini merupakan kombinasi antara 1ara ueller dengan 1ara klasik.
ahap ketiga " melahirkan kepala !ang men!usul $after coming hea" ) #.
7ara auri1eau $:eit',mellie) angan penolong !ang sesuai dengan muka janin dimasukkan ke dalam jalan lahir. ari tengah dimasukkan ke dalam mulut
dan
jari
telunjuk
dan
jari
keempat men1engkeram fossa kanina sedang jari lain men1engkeram leher. -adan anak diletakkan diatas lengan bawah
penolong
seolah'olah
janin
menunggang kuda. ari telunjuk dan jari ketiga penolong !ang lain men1engkeram leher janin dari punggung. 2edua tangan penolong menarik kepala janin 1uram ke bawah sambil seorang asisten melakukan ekspresi kristeller. enaga tarikan terutama dilakukan oleh penolong !ang men1engkeram leher janin dari arah punggung. -ila suboksiput tampak dibawah simpisis kepala dielevasi keatas dengan suboksiput sebagai hipomoklion sehingga berturut'turut lahir dagu mulut hidung mata dahi ubun'ubun besar dan akhirn!a lahirn!a seluruh kepala janin. *.
7ara Prague erbalik eknik ini dipakai bila oksiput dengan ubun'ubun ke1il berada di belakang dekat sa1rum dan muka janin menghadap simpisis. ,atu tangan penolong men1engkeram leher dari bawah dan punggung janin diletakkan pada telapak tangan penolong. angan penolong !ang lain memegang kedua pergelangan
kaki
kemudian
ditarik
keatas
bersamaan dengan tarikan pada bahu janin sehingga perut janin mendekati perut ibu. Dengan laring sebagai hipomoklion kepala janin dapat dilahirkan. 3.
7ara 7unam Piper ,eorang asisten memegang badan janin pada kedua kaki dan kedua lengan janin #4
diletakkan dipunggung janin. 2emudian badan janin dielevasi ke atas sehingga punggung janin mendekati punggung ibu. Pemasangan 1unam piper sama prinsipn!a dengan pemasangan pada letak belakang kepala. Man!a saja 1unam dimasukkan dari arah bawah sejajar dengan pelipatan paha belakang. ,etelah oksiput tampak dibawah simpisis 1unam dielevasi ke atas dan dengan suboksiput sebagai hipomoklion berturut'turut lahir dagu mulut muka dahi dan akhirn!a seluruh kepala lahir. 4.
7ara 8aujoks eknik ini dilakukan apabila kepala masih tinggi sehingga jari penolong tidak dimasukkan ke dalam mulut janin. 2edua tangan penolong !ang men1engkeram leher janin menarik bahu 1uram kebawah dan bersamaan dengan itu seorang asisten mendorong kepala janin kearah bawah. 7ara ini tidak dianjurkan lagi karena menimbulkan trauma !ang berat.
Prose'(r Eks&raksi S(#sa# #.
eknik ekstraksi kaki angan dimasukkan ke dalam jalan lahir men1ari kaki depan dengan menelusuri bokong pangkal paha sampai lutut kemudian melakukan abduksi dan fleksi pada paha janin sehingga kaki bawah menjadi fleksi. angan !ang dikuar mendorong fundus uterus ke bawah. ,etelah kaki bawah fleksi pergelangan kaki dipegang oleh jari kedua dan jari ketiga dan dituntun keluar dari vagina sampai batas lutut. 2edua tangan memegang betis janin
kaki ditarik 1uram
kebawah sampai
pangkal paha lahir. Pangkal paha dipegang kemudian tarik 1uram ke bawah trokhanter depan lahir. 2emudian pangkal paha dengan pegangan !ang sama dielevasi keatas sehingga trokhanter belakang lahir dan bokong pun lahir. ,etelah bokong lahir maka untuk melahirkan janin selanjutn!a dipakai teknik pegangan femuro'pelviks badan janin ditarik 1uram kebawah sampai pusat lahir. ,elanjutn!a untuk melahirkan badan janin !ang lainn!a dilakukan 1ara persalinan !ang sama seperti pada manual aid. *.
eknik ekstraksi bokong Dilakukan pada letak bokong murni $frank bree1h) dan bokong sudah berada di dasar panggul sehingga sukar menurunkan kaki. ari telunjuk tangan penolong !ang searah #
bagian ke1il janin dimasukkan ke dalam jalan lahir dan diletakkan di pelipatan paha depan. Dengan jari telunjuk ini pelipatan paha dikait dan ditarik 1uram kebawah sehingga trokhanter tampak dibawah simpisis maka jari telunjuk penolong !ang lain segera mengait pelipatan paha ditarik 1uram kebawah sampai bokong lahir. ,etelah bokong lahir bokong dipegang se1ara femuro'pelviks kemudian janin dapat dilahirkan dengan 1ara manual aid. Prose'(r Persalia S(#sa# Pera*'o$ia$
Persalinan letak sungsang dengan seksio sesaria sudah tentu merupakan !ang terbaik ditinjau dari janin. -an!ak ahli melaporkan bahwa persalinan letak sungsang pervaginam memberi trauma !ang sangat berarti bagi janin. 8amun hal ini tidak berarti bahwa semua letak sungsang harus dilahirkan perabdominam. Persalinan diakhiri dengan seksio sesaria bila" #.
Persalinan pervaginam diperkirakan sukar dan berbaha!a $disproporsi feto pelvi1 atau skor Na1htu1hni >ndros O 3). Skor +a%,&(%,i A'ros Para$e&er Nilai 0 Paritas Primi Pernah letak sungsang idak - 30& g Bsia kehamilan 3? minggu ,tation + '3 Pembukaan serviks * 1m >rti nilai"
1 multi # kali 304?'3#(0 g 35 minggu '* 3 1m
2 ' * kali + 3#(0 g + 3( minggu '# atau 4 1m
O 3 " persalinan perabdominam 4 " evaluasi kembali se1ara 1ermat khususn!a berat badan janin bila nilai tetap dapat dilahirkan pervaginam. " dilahirkan pervaginam.
*.
ali pusat menumbung pada primi/multigravida.
3.
Didapatkan distosia
4.
Bmur kehamilan" '
Prematur $K6-*&&& gram)
'
Post date $umur kehamilan C 4* minggu)
. 8ilai anak $han!a sebagai pertimbangan)
;iwa!at persalinan !ang lalu" riwa!at persalinan buruk milai so1ial janin tinggi. #0
0.
2omplikasi kehamilan dan persalinan" '
Mipertensi dalam persalinan
'
2etuban pe1ah dini
KOMPLIKASI
2omplikasi persalinan letak sungsang antara lain" #.
*.
Dari faktor ibu" '
Perdarahan oleh karena trauma jalan lahir atonia uteri sisa pla1enta.
'
9nfeksi karena terjadi se1ara as1endens melalui trauma $endometritits)
'
rauma persalinan seperti trauma jalan lahir simfidiolisis.
Dari faktor ba!i" '
Perdarahan seperti perdarahan intra1ranial edema intra1ranial perdarahan alat'alat vital intra'abdominal.
'
9nfeksi karena manipulasi
'
rauma persalinan seperti dislokasi/fraktur ektremitas persendian leher rupture alat' alat vital intraabdominal kerusakan pleksus bra1hialis dan fasialis kerusakan pusat vital di medulla oblongata trauma langsung alat'alat vital $mata telinga mulut) asfiksisa sampai lahir mati.
PROGNOSIS
>ngka kematian ba!i pada persalinan letak sungsang lebih tinggi bila dibandingkan dengan letak kepala. ,ebab kematian perinatal !ang terpenting akibat terjepitn!a tali pusat antara kepala dan panggul pada waktu kepala memasuki rongga panggul serta akibat retraksi uterus !ang dapat men!ebabkan lepasn!a pla1enta sebelum kepala lahir. 2elahiran kepala janin !ang lebih lama dari 5 menit umbili1us dilahirkan akan membaha!akan kehidupan janin. ,elain itu bila janin berbafas sebelum hidung dan mulut lahir dapat membaha!akan karena mu1us !ang terhisap dapat men!umbat jalan nafas. -aha!a asfiksia janin juga terjadi akibat tali pusat menumbung hal ini sering dijumpai pada presentasi bokong kaki sempurna atau bokong kaki tidak sempurna tetapi jarang dijumpai pada presentasi bokong. DAFTAR PUSTAKA
7unningham 6. et al. *&&. -ree1h Presentation and Deliver! 9n" illiams Fbstetri1s.**st edition. 8ew Qork" 1 raw Mill edi1al Publising Division &?'30.
#(
2ampono
8ugroho
dkk.
*&&5.
Persalinan
,ungsang.
>vailable
from"
http"//geo1ities.1om/abudims/1klobpt?.html. $>11essed" *&&5 F1tober *0). anuaba 9.-. #??. Persalinan ,ungsang dalam" Fperasi 2ebidanan 2andungan dan 2eluarga -eren1ana untuk Dokter Bmum. akarta" Penerbit -uku 2edokteran K7 #(4'*. ,upono. Pimpinan persalinan letak sungsang. Dalam" 9lmu kebidanan bagian patologi. -agian Fbstetri dan inekologi/6akultas 2edokteran Bniversitas ,riwija!a/;umah ,akit Bmum Pusat dr. ohammad Moesin Palembang #?53<#'33. inkjosastro Manifa dkk. *&&0. Letak ,ungsang dalam 9lmu kebidanan edisi keenam. akarta" Qa!asan -ina Pustaka ,arwono Prawirohardjo 0&0'0** inkjosastro Manifa dkk. *&&&. 9lmu -edah 2ebidanan edisi pertama 1etakan kelima. akarta" Qa!asan -ina Pustaka ,arwono Prawirohardjo #&3'#3*. iknjosastro M. *&&*. Patologi Persalinan dan Penanganann!a dalam 9lmu 2ebidanan edisi ke'3. akarta" Qa!asan -ina Pustaka" 0&('0**.
#5