PERSALINAN PADA PRESENTASI SUNGSANG 1.
Persalinan pervaginam: a. Persalinan sungsang spontan pervaginam (cara Bracht) b.
Ek stra strak si si
bok ong ong parsialis
c.
Ek stra strak si si
bok ong ong / k ak i totalis
2. Persalinan perabdominal: Sectio Caesar Indik asi asi Sectio Caesar: Janin besar Janin
³viable´ dengan gawat janin
Nilai
anak sangat tinggi ( high social value baby )
eadaan K eadaan
umum ibu buru k
Inpartu tapi dengan k eemajuan majuan persalinan yang tida k memuas k an an ( partus lama, ³secondary arrest³ dsbnya) dsbnya)
Panggul sempit atau k elainan elainan bentu k panggul
stensi k epala epala Hipere k stensi
Bila sudah terdapat indi k asi asi penga k hiran hiran
k ehamilan ehamilan
dan pasien masih belum inpartu (beberapa ahli
mencoba untu k mengak hiri hiri k ehamilan ehamilan dengan o k sitosin sitosin drip) Disfungsi
uterus (beberapa ahli mencoba untu k menga k hiri hiri persalinan dengan o k sitosin sitosin drip)
Presentasi bo k ong ong tidak sempurna atau presentasi k ak i
Janin
sehat preterm pada pasien inpartu dan atau terdapat indi k asi asi untuk segera menga k hiri hiri k ehamilan ehamilan atau
persalinan. Gangguan pertumbuhan intrauterine
iwayat R iwayat
obstetri buru k
O perator
berat
tidak berpengalaman dalam mela k u k an an pertolongan persalinan sungsang spontan pervaginam
Pasien menghenda menghenda k i untuk dilak uk an an sterilisasi setelah persalinan ini .
Tehnik Pertolongan Persalinan P ersalinan Sungsang Mekanisme Persalinan Sungsang Spontan Per Vaginam Perbedaan antara persalinan pada presentasi sungsang dengan persalinan pada presentasi belakang ke pala.
Pada presentasi sungsang, lahirnya bo k ong ong dan bagian Pada presentasi bela k ang ang k epala, epala, bila k epala epala sudah lahir mak a sisa tubuh janin a k an an mengalami proses persalinan selanjutnya dan umumnya tanpa k esulitan esulitan.
tubuh janin tida k selalu dapat dii k uti uti dengan persalinan k epala epala
spontan .
secara
pertolongan
memerluk an an
Dengan
persalinan
k eterampilan eterampilan
demi k ian ian
sungsang k husus husus
dari
ma k a pervaginam
penolong
persalinan.
Engagemen
dan desensus bo k ong ong terjadi melalui masu k nya nya diameter bitrochanteric bo k ong ong melalui diameter oblique
panggul.
Panggul anterior ana k umumnya mengalami desensus lebih cepat d ibanding k an an panggul posterior .
0
Pada saat bertemu dengan tahanan jalan lahir terjadi putar pa k si dalam sejauh 45 dan dii k uti dengan pemutaran panggul anterior k earah arcus pubis sehingga diameter bi-trochanteric menempati diameter antero-posterior pintu bawah panggul .
Setelah putar pak si dalam, desensus bo k ong terus berlanjut sampai perineum teregang lebih lanjut oleh bo k ong dan panggul anterior terlihat pada vulva .
Melalui
Tubuh
k ak i
gerak an laterofle k si tubuh janin, panggul posterior lahir melalui perineum.
ana k menjadi lurus ( laterofle k si berak hir ) sehingga panggul anterior lahir dibawah arcus pubis . Tung k ai dan
dapat lahir secara spontan atau atas bantuan penolong persalinan .
Setelah bok ong lahir, terjadi putar pa k si luar bok ong sehingga punggung berputar
k eanterior
dan
k eadaan
ini
menunjukk an bahwa saat itu diameter bisacromial bahu sedang melewati d iameter oblique pintu atas panggul .
Bahu selanjutnya mengalami desensus dan mengalami putar pa k si dalam sehingga diameter bis-acromial berada pada diameter antero-posterior jalan lahir .
Segera setelah bahu, k epala ana k yang umumnya dalam k eadaan flek si mak simum masuk panggul melalui diameter oblique dan k emudian dengan cara yang sama mengalami putar pa k si dalam sehingga bagian teng k uk janin berada dibawah simfisis pubis. Selanjutnya k epala ana k lahir melalui gera k an flek si.
Engagemen
bok ong dapat terjadi pada diameter tranversal panggul dengan sacrum di anterior atau posterior .
Mek anisme
persalinan pada posisi tranversal ini sama dengan yang sudah diurai k an diatas, perbedaan terleta k pada 0
jauhnya putar pa k si dalam ( dalam k eadaan ini putar pa k si dalam berlangsung sejauh 90 ).
K adang- k adang
putar pa k si dalam terjadi sedemi k ian rupa sehingga punggung ana k berada dibagian posterior dan
pemutaran semacam ini sedapat mung k in dicegah oleh k arena persalinan k epala dengan dagu didepan a k an jauh lebih sulit bila dibanding k an dengan dagu di bela k ang selain itu dengan arah pemutaran seperti itu
k emungk inan
terjadinya
hiperek stensi k epala anak juga sangat besar dan ini a k an memberi k emung k inan terjadinya ³after coming head´ yang amat besar .. PENATALAKSANAAN PERSALINAN
Selama proses persalinan, resi k o ibu dan ana k jauh lebih besar dibanding k an persalinan pervaginam pada presentasi bela k ang k epala.
1.
Pada saat masu k k amar bersalin perlu dila k uk an penilaian secara cepat dan cermat mengenai : k etuban,
k eadaan
selaput
fase persalinan, k ondisi janin serta k eadaan umum ibu .
2.
Dila k uk an
3.
Persiapan tenaga penolong persalinan ± asisten penolong persalinan - do k ter ana k dan ahli anaesthesi .
pengamatan cermat pada
DJJ
dan k ualitas his dan k emajuan persalinan .
Persalinan s pontan pervaginam (s pontan Bracht) terdiri dari 3 taha pan : 1.
Fase
lambat pertama : dari lahirnya bo k ong sampai umbili k us (scapula) .
o
Mulai
o
Disebut
fase lambat oleh
k arena
tahapan ini tida k perlu ditangani secara tergesa-gesa
mengingat tidak ada bahaya pada ibu dan ana k yang mung k in terjadi. 2.
Fase cepat:
lahirnya umbili k us sampai mulut .
o
Mulai
o
Pada fase ini,
k epala
janin masu k panggul sehingga terjadi o k lusi pembuluh darah talipusat
antara k epala dengan tulang panggul sehingga sir k ulasi uteroplasenta terganggu .
o
Disebut
fase cepat oleh k arena tahapan ini harus terselesai k an dalam 1 ± 2 k ali k ontrak si uterus
(sek itar 8 menit). 3.
Fase
lambat kedua: o
Mulai
o
Fase
lahirnya mulut sampai seluruh k epala.
ini disebut fase lambat oleh k arena tahapan ini tida k boleh dilak uk an secara tergesa-gesa
untuk menghidari de k ompresi
k epala
yang terlampau cepat yang dapat menyebab k an
perdarahan intra k ranial.
Teknik pertolongan sungsang spontan pervaginam (spontan BRACHT ) 1.
Pertolongan dimulai setelah bo k ong nampa k di vulva dengan penampang se k itar 5 cm.
2.
Sunti kk an 5 unit ok sitosin i.m dengan tujuan bahwa dengan 1 ±2 his berik utnya fase cepat dalam persalinan sungsang spontan pervaginam a k an terselesai k an.
3.
mengguna k an tangan yang dilapisi oleh
Dengan
k ain
setengah basah, bo k ong janin dipegang sedemi k ian rupa
sehingga k edua ibu jari penolong berada pada bagian bela k ang pang k al paha dan empat jari-jari lain berada pada bok ong janin . 4.
Pada saat ibu meneran, dila k uk an gera k an mengarah k an punggung ana k k e perut ibu ( gerak hiperlordosis )sampai k edua k ak i
5.
anak lahir .
Setelah k ak i lahir, pegangan dirubah sedemi k ian rupa sehingga
k edua
ibu jari sek arang berada pada lipatan paha
bagian bela k ang dan k e empat jari-jari berada pada pinggang janin . 6.
Dengan
pegangan tersebut, dila k uk an gerak an hiperlordosis dilanjut k an ( gerak mendek atk an bok ong ana k pada perut
ibu ) sedi k it k earah k iri atau k earah k anan sesuai dengan posisi punggung ana k. 7.
Gerak an
hiperlordosis tersebut terus dila k uk an sampai a k hirnya lahir mulut-hidung-dahi dan seluruh k epala ana k.
8.
Pada saat melahir k an
k epala,
asisten melak u k an tek anan suprasimfisis searah jalan lahir dengan tujuan untu k
mempertahank an posisi fle k si k epala janin 9.
Setelah ana k lahir, perawatan dan pertolongan selanjutnya dila k u k an seperti pada persalinan spontan pervaginam pada presentasi bela k ang k epala. Prognosis y
Prognosis lebih buruk dibandingk an persalinan pada presentasi bela k ang k epala.
y
Prognosa lebih buru k oleh k arena: o
Per ki raan besar ana k sulit ditentuk an sehingga sulit diantisipasi terjadinya peristiwa ³after coming head´ .
o
K emungk inan
ruptura perinei totalis lebih sering terjadi .
Sebab kematian anak: 1.
Tali
pusat terjepit saat fase cepat.
2.
Perdarahan intrak ranial ak ibat dek ompresi mendada k wak tu melahir k an k epala ana k pada fase lambat
k edua .
3.
Trauma
collumna vertebralis .
4.
Prolapsus talipusat .
Ekstraksi Parsial Pada Persali nan Sungsang Pervaginam = Manual Aid Terdiri
dari 3 tahapan :
1.
Bok ong sampai umbili k us lahir secara spontan (pada fran k breech) .
2.
Persalinan bahu dan l engan dibantu oleh penolong .
3.
Persalinan k epala dibantu oleh penolong . PERSALINAN BAHU DAN LENGAN 1.
Pegangan pada panggul ana k sedemik ian rupa sehingga ibu jari penolong berdampingan pada os sacrum dengan k edua jari telunjuk pada k rista iliak a anterior superior ; ibu jari pada sa k rum sedang k an jari-jari lain berada didepan pang k al paha (gambar 3)
.
2.
Dila k uk an
trak si curam k ebawah sampai menemui rintangan (hambatan) jalan lahir .
3.
Selanjutnya bahu dapat dilahir k an dengan mengguna k an salah satu dari cara-cara berik ut: 1.
Lovset.
2.
K lasi k.
3.
Müller .
1. Persalinan bahu dengan cara LOVSET PRINSIP
Memutar
0
badan janin setengah lingkaran (180 ) searah dan berlawanan arah jarum jam sambil mela k uk an
trak si curam k ebawah sehingga bahu yang semula dibela k ang a k an lahir didepan (dibawah simfsis) . Hal
tersebut dapat terjadi oleh k arena : y
Adanya
in k linasi panggul (sudut antara pintu atas panggul dengan sumbu panggul)
y
Adanya
lengk ungan jalan lahir dimana dinding sebelah depan lebih panjang dibanding leng k ungan dinding sacrum
disebelah bela k ang Sehingga setiap saat bahu posterior a k an berada pada posisi lebih rendah dibanding k an posisi bahu anterior Tehnik Dilakukan pemutaran 180 0 sambil melakukan traksi curam kebawah sehingga bahu belakang menjadi bahu depan
dibawah arcus pubis dan dapat dilahirkan K euntungan
2.
persalinan bahu dengan cara Lovset :
1.
Tek nik sederhana
2.
Hampir
3.
K emungk inan
selalu dapat di k erjak an tanpa melihat posisi l engan janin . infek si intrauteri n minimal.
Persalinan bahu dengan cara KLASIK
pula sebagai tehni k DEVE NTER .
y
Disebut
y
n Melahir ka
y
Dipilih
lengan bela k ang dahulu dan k emudian melahir ka n lengan depan dibawah simfisis .
bila bahu tersang k ut di pintu atas panggul.
Prinsip M elahirkan lengan belakang lebih dulu (oleh k arena ruangan panggul sebelah bela k ang/sacrum relatif lebih luas
didepan ruang panggul sebelah depan) dan
k emudian
melahir ka n lengan depan dibawah arcus pubis
Tehnik : 1.
K edua
pergelangan
k ak i
dipegang dengan ujung jari tangan
k anan
penolong berada diantara
k edua
pergelangan k ak i anak , k emudian di elevasi sejauh mung k in dengan gera k an mendek atk an perut ana k pada perut ibu . 2.
Tangan k iri
penolong dimasu kk an k edalam jalan lahir, jari tengan dan telunju k tangan k iri menyelusuri
bahu sampai menemuk an fosa cubiti dan k emudian dengan gera k an
³mengusap
muka janin ´, lengan
posterior bawah bagian ana k dilahir ka n. 3.
n Untu k melahir ka
lengan depan, pegangan pada pergelangan
k ak i
janin diubah .
Dengan
tangan k anan
penolong, pergelangan k ak i janin dipegang dan sambil dila k uk an trak si curam bawah mela k u k an gera k an seolah ³mende k atk an punggung janin pada punggung ibu´ dan
k emudian
lengan depan
dilahir ka n dengan cara yang sama . 1.
Bila dengan cara tersebut pada no 3 diatas lengan depan sulit untu k dilahir ka n, mak a lengan tersebut diubah menjadi lengan bela k ang dengan cara: o
Gelang
bahu dan lengan yang sudah lahir dice k ap dengan k edua tangan penolong sedemi k ian
rupa sehingga
k edua
ibu jari penolong terleta k dipunggung ana k dan sejajar dengan sumbu
badan janin ; sedang k an jari-jari lain didepan dada . o
Dila k uk an
pemutaran tubuh ana k k earah perut dan dada ana k sehingga lengan depan menjadi
terletak dibelak ang dan dilahir ka n dengan cara yang sudah dijelas k an pada no 2 K euntungan
: Umumnya selalu dapat dikerjakan pada persalinan bahu
K erugian : M asuknya
3.
tangan kedalam jalan lahir meningkatkan resiko infeksi
Persalinan bahu dengan cara Muller
Prinsip
n Melahir ka
bahu dan lengan depan lebih dahulu dibawah simfisis melalui e k strak si ; disusul melahir ka n lengan
belak ang di bela k ang ( depan sacrum ) .
Dipilih
bila bahu tersang k ut di Pintu Bawah Panggul
Teknik : 1.
Bok ong dipegang dengan p egangan ³femuropelvi k ´.
2.
Dengan
cara pegangan tersebut, dila k uk an trak si curam bawah pada tubuh janin sampai bahu depan lahir
dibawah arcus pubis dan selanjutnya lengan depan dilahir k an dengan mengait lengan depan bagian bawah . 3.
Setelah bahu dan lengan depan lahir, pergelangan
k ak i
dicek ap dengan tangan
k anan
dan dila k uk an elevasi
serta trak si k eatas (trak si dan elevasi sesuai arah tanda panah) sampai bahu bela k ang lahir dengan sendirinya . Bila tidak dapat lahir dengan sendirinya, dila k uk an k aitan untuk melahir ka n lengan bela k ang anak
K euntungan
: oleh karena tangan penolong tidak masuk terlalu jauh kedalam jalan lahir maka resiko infeksi berkurang .
Melahirkan
LENGAN MENUNJUK.
NUCHAL AR M bila pada persalinan sungsang, salah satu lengan ana k berada dibelak ang leher dan menunju k k esatu arah
tertentu. Pada situasi seperti ini, persalinan bahu tida k dapat terjadi sebelum lengan yang bersang k utan dirubah menjadi didepan dada . Bila
lengan yang menunjuk adalah lengan po steri or : (dekat
dengan sakrum)
Bila
lengan yang menunjuk adalah lengan anteri or :
(dekat dengan sinfisis) maka :
Penanganan dila k u k an dengan cara yang sama, perbedaan 1.
Tubuh
janin dice k ap sedemi k ian rupa sehingga
k edua
ibu jari penolong berada dipunggung ana k
sejajar dengan sumbu tubuh ana k dan jari-jari lain
terletak pada cara memegang tubuh ana k dimana pada k eadaan
ini k edua ibu jari penolong berada didepan dada
sementara jari-jari lain dipunggung janin .
didepan dada . 2.
Badan
ana k
menunjuk nya
180
diputar lengan
yang
0
searah
dengan
dibela k ang
leher
sehingga lengan tersebut a k an menjadi berada didepan dada (menjadi lengan depan) . 3.
Selanjutnya lengan depan dilahir ka n dengan tehni k persalinan bahu cara
Melahirkan
LENGAN
lurus disamping k epala. k eadaan
K LASIK .
MENJUNGKIT K eadaan
adalah suatu
k eadaan
dimana pada persalinan sungsang pervaginam lengan ana k
ini menyulit k an terjadinya persalinan spontan pervaginam . Cara terbai k untu k mengatasi
ini adalah melahir k an lengan ana k dengan cara LOVSET.
Bila
terjadi kemacetan bahu dan lengan saat melakukan pertolongan persalinan sungsang secara spontan
( Bracht), lakukan pemeriksaan lanjut untuk memastikan bahwa kemacetan tersebut tidak disebabkan oleh lengan yang menjungkit .
PERSALINAN KEPALA ~ After Coming Head
Pertolongan untu k melahir k an k epala pada presentasi sungsang dapat dila k uk an dengan berbagai cara : 1.
Cara MOURICEAU
2.
Cara PRAGUE TERBALIK
Cara MOURICEAU ( V iet ± Smellie)
Cara PRAGUE TERBALIK
penolong yang sesuai dengan mu k a janin
Tangan
dimasukk an
k e
dalam
jalan
lahir .
Jari
Dilakukan
bila occiput dibelakang (dekat dengan
tengah sacrum) dan muka janin menghadap simfisis .
dimasukk an k e dalam mulut dan jari telunjuk dan jari k eempat
menceng k eram fossa
k anina,
1.
sedang jari
belak ang
tangan yang lain menceng k eram leher . 1.
Tubuh
Satu tangan mence k ap leher dari sebelah
2.
Tangan
k ak i
2.
3.
ana k diletakk an
penolong lain memegang pergelangan
dan
k emudian
di elevasi
k eatas
sambil
Belak ang leher ana k dice k ap diantara jari
mela k uk an trak si pada bahu janin sedemi k ian
telunju k dan jari tengah tangan yang lain .
rupa sehingga perut ana k mendek ati perut ibu.
Assisten
membantu
dengan
mela k u k an
tek anan pada daerah suprasimfisis untu k mempertahank an posisi fle k si k epala janin. 4.
punggung
diatas telapa k tangan tersebut .
ana k diletakk an diatas lengan bawah
penolong, seolah ana k ³menunggang k uda´.
dan
Tra k si
curam bawah terutama dila k uk an oleh
tangan yang dileher .
3.
Dengan
larynx sebagai hypomochlion
anak dilahir ka n.
k epala
EKSTRAKSI TOTAL PADA PERSALINAN SUNGSANG PERVAGINAM
Persalinan sungsang pervaginam dimana k eseluruhan proses persalinan ana k dik erjak an sepenuhnya oleh penolong persalinan . Jenis
ek strak si total :
1.
Ek strak si
bok ong
2.
Ek strak si k ak i
EKSTRAKSI BOKONG
Tindak an
EKSTRAKSI KAKI
ini di k erjak an pada letak bokong murni 1.
dengan bo k ong yang sudah berada didasar panggul .
Setelah persiapan selesai, tangan penolong yang
Tehnik :
sesuai
dengan
k ecil
bagian
dimasukk an secara obstetris
ana k
k edalam
jalan
lahir, sedang k an tangan lain membu k a labia. 1.
Jari
telunju k penolong yang sesuai dengan
bagian k ecil anak dimasu kk an jalan lahir dan
2.
diletakk an pada lipat paha depan ana k. Dengan
jari tersebut, lipat paha di k ait.
at memper ku
k aitan
tersebut,
k aitan
3.
Tangan
yang diluar (de k at dibagian fundus
uteri)
mende k at k an
k ak i
janin
mempermudah tinda k an mencari Bila dengan trak si tersebut trochanter depan sudah terlihat dibawah arcus pubis, jari
k emudian
sehingga sendi lutut menjadi fle k si.
k ebawah .
2.
dengan
mela k uk an flek si dan abdu k si paha janin
lain
dan i k ut melak u k an trak si
k ak i
belak ang lutut (fosa poplitea) dan
penolong mencek ap pergelangan tangan yang melak uk an
yang didalam mencari
menyelusuri bo k ong ± pang k al paha sampai
Untu k
tangan
Tangan
untuk
k ak i
janin
k ak i
anak
tersebut diatas. 4.
telunju k tangan lain segera mengait lipat paha
Setelah lutut flek si, pergelangan dipegang diantara jari
belak ang dan secara serenta k melak u k an
k e
II dan III dan
dituntun k eluar dari vagina .
trak si lebih lanjut untuk melahir k an bok ong. 3.
Setelah
bok ong
lahir,
bo k ong
dipegang
dengan pegangan ³femuropelvi k ´ dan janin
Rangkaian
langkah mencari dan menurunkan kaki
pada persalinan
sungsang (maneuver Pinard)
dilahir ka n dengan cara yang sudah dijelas k an pada ek strak si bok ong parsialis.
1.
K edua
tangan penolong memegang betis ana k
dengan meleta kk an k edua ibu jari dibela k ang betis sejajar dengan sumbu panjangnya dan jari-jari lain didepan tulang k ering.
Dengan
pegangan ini dilak uk an trak si curam bawah pada k ak i sampai pangkal paha lahir 2.
Pegangan
k ini
dipindah k an
mungk in dengan
k edua
k eatas
setinggi \
ibu jari dibela k ang
paha pada sejajar sumbu panjangnya dan jari lain didepan paha .
Dengan
pegangan ini
pangk al paha ditari k curam bawah sampai trochanter
depan
lahir
(
gambar
24)
K emudian
dilak uk an trak si curam atas pada
pangk al paha untuk melahir k an trochanter belak ang sehingga a k hirnya seluruh bo k ong lahir . 3.
Setelah bok ong lahir, dilak uk an pegangan femuropelvik dan dilak uk an trak si curam dan selanjutnya untu k menyelesai k an persalinan bahu dan lengan serta k epala seperti yang sudah dijelas k an.
KOMPLIKASI PERSALINAN SUNGSANG PERVAGINAM K omplik asi
ibu
K omplik asi y
1.
Perdarahan
2.
Trauma
anak
Sufokasi / aspirasi :
Bila sebagian besar tubuh janin sudah lahir, terjadi pengecilan rongga uterus 3. Infe k si
jalan lahir
lasi dan menimbul k an anok sia. yang menyebab k an gangguan sir ku
K eadaan
ini
merangsang janin untu k bernafas dalam jalan lahir sehingga menyebab k an terjadinya aspirasi . y
Asfiksia :
Selain hal diatas, anok sia juga disebab k an oleh terjepitnya talipusat pada fase cepat y
Trauma intrakranial:
Terjadi
sebagai a k ibat : y
Panggul sempit
y
Dilatasi
y
Persalinan
servi k belum mak simal (after coming head) k epala
terlalu cepat (fase lambat
k edua
terlalu
cepat) y
Fraktura
Terjadi
y
/ dislokasi:
ak ibat persalinan sungsang secara operatif y
Frak tura
tulang k epala
y
Frak tura
humerus
y
Frak tura k lavi k ula
y
Frak tura
y
Dislok asi
femur bahu
Paralisa nervus bra chialis yang menyebab k an paralisa lengan terjadi
ak ibat tek anan pada ple k sus brachialis oleh jari-jari penolong saat mela k uk an trak si dan juga a k ibat regangan pada leher saat membebas k an lengan .
KELUHAN UMUM SELAMA KEHAMILAN Keluhan subjektif : y y y
rasa lesu Mengantuk nyeri k epala
Mual
y y y
K eadaan
ini disebab k an oleh vasodilator perifer pada k ehamilan muda sehingga menyebab k an hipotensi
dan muntah
Terutama
pagi hari k adar estrogen dan atau hC G yang mak an sedi k it tapi sering , menghindari ma k anan berlema k , pedas dan asam,
Vit
B k omplek ,
Vit
C dan sedative.
Konstipasi : y y
ak ibat efe k relak sasi otot polos progesteron A bsorbsi air di usus mening k at Terutama
Ptialismus Hipersalivasi
berlebihan dapat diatasi dengan pemberian extractum belladona 8 ± 15 mg 4 dd
1.
Pi ca y y
mengganggu status gizi . Diatasi dengan penjelasan yang memadai mengenai arti penting dan manfaat nutrisi yang bai Dapat
k selama k ehamilan
Gangguan miksi y y
y
Bendungan vas k ular pada vesi k a urinaria dan adanya perubahan hormon dapat merubah fungsi vesica urinaria . Pada k ehamilan lanjut, a k ibat pembesaran uterus dan te k anan bagian terendah janin yang menyebab k an penurunan k apasitas vesi k a urinaria dapat menyebab k an k eluhan mi k si semak in bertambah . Disuria dan hematuria merupa k an tanda adanya infe k si sehingga diperluk an tindak an diagnosti k lebih lanjut dan pemberian terapi .
Varices y y y
Varises
dapat muncul ditung k ai atau vulva terjadi ak ibat aliran balik vena yang terganggu oleh uterus yang membesar . Dapat diatasi d engan penggunaan ³ stockings´ elastis dan meninggi k an tungk ai saat istirahat .
Terapi spesifik ( injeksi atau pembedahan) pada varises adalah merupakan kontraindikasi selama kehamilan . Varises superfisial dapat m erupakan tanda adanya penyakit vena dan harus dievaluasi untuk mencegah kemungkinan trombosis . Oedema y y y y
Edema
generalisata yang meliputi tangan dan mu k a dapat merupa k an tanda terjadinya pree k lampsia ± ek lampsia. saat k ehamilan merupa k an ak ibat dari retensi cairan dibawa pengaruh hormon ovarium-plasenta dan steroid . lasi. Pengangk atan tungk ai dan ibu dalam k eadaan miring dapat memperbai k i sir ku P emberian diuretik merupakan kontraindikasi selama kehamilan . Edema
Nyeri sendi , nyeri panggul dan tekanan panggul y
y
y
Ibu hamil sering mengeluh adanya ³ unstable pelvis´ yang menimbul k an rasa nyeri . Penggunaan k orset sek itar paha dan istirahat dapat mengurangi rasa nyeri tersebut . N yeri punggung terutama saat berbaring disebab k an oleh k etegangan otot punggung yang mengalami k ontrak si terus menerus selama pasien berdiri untu k mempertahank an k eseimbangan dan posisi tubuh a k ibat perut yang membesar . Bantal punggung hangat dan menggoso k punggung dapat mengurangi k eluhan tersebut .
Kejang tungkai bawah
pada tung k ai dapat disebab k an oleh k adar k alsium yang rendah atau k enai k an k adar fosfor . : s uplemen yang mengandung calcium phosphate, calcium carbonat atau calcium lactat . Aluminium hidrok sida 8 ml 3 dd 1 sebelum ma k an dapat memperbai k i absorbsi fosfat dan calcium . Terapi simptomati k : masase, terapi panas lo k al dan menggera kk an tungk ai secara pasif .
y
K ejang
y
Terapi
y y
Tangan dirasa ketat dan kebas y
y
di k eluh k an oleh 5% wanita hamil . Penyebab k eadaan ini adalah sindroma ³ plexus brachialis tracti on´ . K eluhan dirasa k an saat pagi dan malam hari sebagai suatu anestesia parsial dan ganggguan propriosepsi manual . K eluhan dapat juga disebab k an oleh sindroma carpal-tunnel . Acrodyesthesia
Keputihan : berlebihan dari lendir servik dan peningkatan vaskularitas vagina menyebabkan pengeluaran cairan keputihan dari vagina selama kehamilan . Hal ini tidak perlu dipermasalahk an dan dapat diatasi dengan senantiasa menjaga k ebersihan (mencuci vulva setelah buang air k ecil, menjaga agar k elembaban vulva tida k menjadi sema k in bertambah) .
S ekresi
K omplik asi
yang sering terjadi adalah infe k si dengan candida albican. Hal ini dipermudah dengan mening k atnya k elembaban dan suhu genitalia ibu hamil serta mening k atnya gli k ogen vagina sehingga bai k bagi pertumbuhan jamur . K eluhan utama berupa k eluarnya cairan vagina berlebihan disertai rasa gatal dan pedih . Pada k asus ini harus dilak uk an pemeri k saan hapusan vagina . Infek si dengan trichomonas vaginalis
fluor putih dan berbuih .
Gonoc occ us fluor seperti nanah . Candida albi cans fluor berbentu k gumpalan putih atau k uning dan gatal .
Selama k ehamilan juga sering terjadi vaginosis bakterial dan k ejadian ini sering ber ka itan dengan persalinan preterm . candidiasis dan trichomoniasis adalah dengan clotrimazole intravagina. Mesk ipun tidak mengatasi infe k si pada k ehamilan tetapi terapi dapat meringan k an gejala dan menurun k an k emung k inan infe k si pada janin . Terapi
BATASAN LETAK JANIN y
y y y
Letak Sikap Presentasi Posisi
antara sumbu panjang ibu dengan sumbu panjang janin ( Letak lintang , letak memanjang , leta k oblique). : Flek si atau deflek si ( dalam k eadaan normal semua persendian janin intrauterin dalam k eadaan fle k si ) : Bagian terendah janin ( presentasi k epala , presentasi sungsang ) : Orientasi dari bagian janin (denominator) dengan panggul ibu ( U bun k ecil k iri depan , sacrum k iri melintang , dagu k anan depan dsb nya ) :
Hubungan
P ada P emeriksaan P alpasi
Abdomen , Seorang P emeriksa Harus Dapat M enjawab 6 P ertanyaan P enting
1. Apakah tinggi fundus uteri sesuai dengan perkiraan usia kehamilan 2.
Apakah janin berada pada letak memanjang
3.
Bagaimana presentasi janin dalam uterus
4. Apakah janin berada pada presentasi vertex ( belak ang k epala) y y y y
5.
y y
y
6.
Flek si k epala
sempurna Dagu menempel bagian depan dada Bagian terendah subocciput Presentasi normal pada persalinan fisiologis per vagina . Bagaimana posisi janin Posisi adalah hubungan antara bagian terendah janin (denominator ) d engan panggul ibu Bila janin pada posisi posterior ( occiput berputar k earah sacrum dan mu k a janin berputar k edepan ) ma k a persalinan a k an berlangsung lebih lama Pada presentase bela k ang k epala (vertex) yang terjadi pada proses persalinan normal per vaginam ma k a ubun ubun k ecil berada dibagian anterior . Apakah kepala sudah engage
Yang dima k sud dengan engagemen adalah desensus diamater biparietal melalui pintu atas panggul Cara paling mudah untu k menentu k an jumlah bagian k epala yang masih berada diatas pintu atas panggul adalah dengan menilai berapa jari bagian k epala janin masih diatas simfisis . Bila k epala sudah engage, ma k a bagian k epala yang masih ada diatas simfisis adalah 2 jari ( 2/5 ) atau k urang. Engagemen
biasanya terjadi saat inpartu dan apa k ah bagian terendah sudah masu k dalam pintu atas panggul atau belum dan sampai berapa jauh masu k nya bagian terendah janin (presentasi) dalam pintu atas panggul diguna k an pemeri k saan Leopold IV. Bagian terendah janin sudah masuk PAP Bagian terendah janin masih belum masu k PAP USIA
BERAT BADAN TINGGI BADAN
ABNOR MALITAS ORGAN REPRODUKSI
stru k tur uterus atau servi k antara lain uterus duple k ± in k ompetensia servi k ± mioma uteri ± k ista ovarium dapat meningk at k an resi k o terjadinya k esulitan k ehamilan persalinan sebagai beri k ut : A bnormalitas
y y y y
Persalinan sulit A bortus Posisi abnormal Persalinan dengan sectio caesar
KARAKTERISTIK SOSIAL Wanita tidak menikah - S osial ekonomi rendah ± meningk atk an resi k o k ehamilan dan persalinan . Alasan yang dapat menjelask an hal ini sangat tida k jelas namun sering k ali ter ka it erat dengan k arak teristi k lain yang dijumpai pada wanita yang masu k k edalam k elompo k ini. Sebagai misalnya mere k a lebih banyak merok ok atau minum al k ohol dibandingk an mengk onsumsi diet yang sehat, jauh dari jangk auan aparat k esehatan, cenderung memili k i gangguan psi k ologi dan emosi yang tinggi .
MASALAH
PADA KEHAMILAN DAN PERSALINAN SEBELUMNYA
Pada wanita dengan riwayat buru k pada k ehamilan atau persalinan yang lalu ( ³ bad obstetric history ³) cenderung a k an mengalami peristiwa obstetri k ulangan serupa pada k ehamilan yang beri k utnya. Masalah tersebut antara lain : y y y y y y y y y y
Bayi preterm Bayi dengan berat badan lahir rendah Bayi dengan k elainan k ongenital A bortus Persalinan posmatur Persalinan dengan bayi besar Ink ompatibilitas R hesus yang memerlu k an tranfusi pada neonatus Persalinan dengan sectio caesar Persalinan yang bera k hir dengan stillbirth ( k ematian sek itar persalinan ) Perdarahan pasca persalinan a k ibat atonia uteri
FAKTOR
RESIKO YANG TERJADI SELAMA KEHAMILAN
Selama k ehamilan, dapat terjadi masalah atau k ondisi yang ber k embang sehingga k ehamilan menjadi memili k i resik o tinggi. Seperti misalnya wanita hamil yang terpapar pada bahan material tertentu yang bersifat teratogen seperti bahan k imia tertentu, obat, infek si . Atau terjadi gangguan tertentu yang ter ka it dengan k ehamilan itu sendiri . Obat ± obat / bahan yang berpengaruh terhadap janin : y y y y y y y y y y
Isotretinoin ± obat jerawat Antikonvulsan ± lithium Antibiotika ± streptomycin , k anamycin an tetracyclin Thalidomid Warfarin ACE (angistensin converting enzym) inhibitor ± bila di k onsumsi pada trimester k e II dan III Blokade asam folat ± methotrexate , trimethoprim Alkohol ± sindroma fetal alcohol Cocain ± solusio plasenta, persalinan preterm dan stillbirth Merokok ± persalinan preterm, plasenta previa, solusio plasenta, k etuban pecah dini, pertumbuhan janin terhambat ± PJT , gangguan k epribadian ana k dan mental retardasi .
KOMPLIKASI KEHAMILAN YANG TIDAK BERKAITAN LANGSUNG DENGAN KEHAMILAN y y y
Penyak it infek si yang menyebabk an demam tinggi Penyak it yang memerluk an pembedahan abdomen Penyak it ak ibat perubahan yang terjadi selama k ehamilan :
o
Tromboemboli
o
Anemia
o
Infe k si trak tus urinarius
KOMPLIKASI KEHAMILAN YANG BERKAITAN LANGSUNG DENGAN KEHAMILAN
Penyak it atau k elainan yang dapat berpengaruh secara langsung pada i bu dan ana k selama k ehamilan dan persalinan . y y y
Plasenta previa Solusio plasenta K elainan letak