Perkembangan sosial kanak-kanak mementingkan hubungan baik/ sosial dengan individu di persekitarannya.Full description
perkembangan kanak kanakFull description
Full description
Full description
PKK
Awal Matematik Kanak - Kanak Prasekolah
Konsep Perkembangan Sosioemosi Kanak-kanak 2014
Full description
Tugasan perkembangan kanak-kanak 1PISMP. PKK. Perkembangan kognitif dan bahasa kanak-kanak.
ujian peperkisaan EDU 3102 pada tahun 2013
proforma EDUP3023 Perkembangan Kanak-Kanak.
http://namakushap.blogspot.com/
penyakit yang biasa dialami oleh kanak-kanak prasekolah
Penjelasan tentang massa perkembangan
esei kanak-kanak masalah penglihatanFull description
ssssssssxxxxFull description
Nota Tentang Pengakap Kanak-Kanak
Perkembangan Kognitif pada Masa Kanak-kanak Akhir 1. Teori Perkembangan Perkembangan Kognitif Kognitif Piaget: Tahap Pra Operasional Operasional v -Subtahap ungsi Simbolik !Santro"k# $ife Span% v -Subtahap Pemikiran &ntuitif !Santro"k# !Santro"k# $ife Span% v -Keterbatasan Pemikiran Praoperasional !'erk% v (. Teori Perk Perkemba embangan ngan )*got )*gotsk sk* * -+ona Perkembangan Proksimal !'erk%) -Private Spee"h !'erk% v -,e"tive So"ial &ntera"tion !'erk%) . Pemr Pemros osesa esan n &nfor &nformas masii -Perhatian !Attention% !'erk% -Memor* !'erk% -Problem Solving !'erk% -Teori Pikiran Anak A nak !'erk% ! 'erk% /. Perk Perkemb emban angan gan 'ahas 'ahasa a -)o"abular* !'erk% -0rammar !'erk% -onversation !'erk% 2. Pendidi Pendidikan kan Masa Kanak-kan Kanak-kanak ak A3al A3al v -)ariasi Pendidikan Anak 4sia 5ini !Santro"k# Masa Perkembangan Anak% v -Mendidik Anak *ang Tidak Mampu !Santro"k# Masa Perkembangan Anak%
PERKEMBANGAN KOGNITIF PADA MASA KANAK-KANAK AWAL
Teori Perkembangan Kognitif Piaget Ta!a" Pra O"era#iona$ Tahap Pra Operasional berlangsung antara usia (-6 tahun. Pada tahap tersebut# anak-anak me3akili dunia dengan kata-kata# "itra# dan gambar-gambar. Pada tahap inilah konsep *ang stabil terbentuk# penalaran mental mun"ul# egosentrisme mulai kuat dan kemudian lemah# serta ke*akinan terhadap hal *ang magis terbentuk. Pemikiran praoperasional tidak lain merupakan masa tunggu *ang longgar bagi pemikiran operasional konkret# 3alaupun label praoperasional menekan kan bah3a anak pada tahp ini belum berpikir se"ara operasional. Apa itu operasi7 Operasi !operation% adalah perangkat tindakan terinternalisasi *ang memungkinkan anak melakukan se"ara mental apa *ang telah dilakukan se"ara 8sik sebelumn*a. Operasi sangat terorganisasi dan sesuai dengan aturan 9aturan dan prinsip-prinsip logika tertentu. Operasi tampak dalam bentuk pemikiran operasional konkret dan dalam bentuk lain pemikiran operasional formal. Pemikiran pada tahap praoperasional ka"au dan tidak terorganisasi dengan baik. Subtahap Pemikiran Praoperasional Pemikiran praoperasional uga men"akup peralihan penggunaan simbol dari *ang (animisti" kepada *ang lebih "anggih. Pemikiran praoperasional dibagi menadi ( subtahap: 1. Subtahap ungsi Simbolis !S*mboli" un"tion Substage% Subtahap ungsi Simbolis adalah sub tahap pertama pemikiran praoperasional *ang teradi kira-kira antara usia (-/ tahun. Pada subtahap ini# anak-anak mengembangkan kemampuan untuk memba*angkan se"ara mental suatu obek *ang tidak ada. Kemampuan untuk berpikir simbolis ini disebut sebagai fungsi simbolis. Anak-anak ke"il menggunakan desain "oret"oret untuk menggambarkan manusia# rumah# mobil# a3an dan lain-lain. Mungkin karena anak-anak ke"il tidak terlu peduli akan realitas# gambargambar mereka penuh kha*al dan penuh da*a "ipta. Matahari biru# langit kuning# dan mobil mengambang di a3an di dunia simbolis dan imainatif mereka. Sedangkan pada tahun-tahun sekolah dasar# gambar anak-anak menadi lebih realistis# rapi# dan teliti. (. Subtahap Pemikiran &ntuitif !&ntuitive Thought Substage% Subtahap pemikiran intuitif adalah tahap kedua dari pemikiran pra operasional# *ang berlangsung antara usia / hingga 6 tahun. 5alam subtahap ini# anak-anak mulai menggunakan pemikiran primitif dan ingin mengetahui a3aban dari semua pertan*aan. Pada usia 2 tahun# anak-anak mulai
menan*akan pertan*aan ;mengapa< kepada orang de3asa di sekitarn*a. Pertan*aan-pertan*aan ini menunukkan ketertarikan anak-anak dalam memikirkan dan mengetahui mengapa segala hal menadi sebagaimana adan*a. 'erikut adalah "ontoh pertan*aan *ang ditan*akan anak selama usia / sampai = tahun !,lkind# 1>6=%: ;Apa *ang membuat kau tumbuh7<# ;Siapakah *ang menadi ibu saat semua orang masih ba*i7<# ;Mengapa daundaun atuh7<# dan ; Mengapa matahari bersinar7<. Piaget men*ebut subtahap ini sebagai subtahap intuitif karena anak-anak terlihat sangat *akin akan pengetahuan dan pemahamann*a# tapi tidak men*adari bagaimana mereka mengetahui apa *ang mereka ketahui. 'egitulah# mereka mengetahui sesuatu tanpa menggunakan pemikiran rasional. Keterbatasan Pemikiran Pra Operasional Terdapat beberapa keterbatasan dalam pemikiran praoperasional# *aitu 1. ,gosentris dan Animistik 'agi Piaget#kekurangan *ang paling serius dari pemikiran pra operasional# *ang mendasari kekurangan *ang lain# adalah egosentrisme# *aitu ketidakmampuan untuk membedakan antara sudut pandang orang lain dengan sudut pandangn*a sendiri. Piaget per"a*a bah3a ketika anak-anak pertama kali menggambarkan dunia# mereka fokus pada sudut pandang mereka. Oleh karena itu# mereka sering berasumsi bah3a orang lain melihat# berpikir# dan merasakan hal *ang sama sebagaimana mereka. 5emonstrasi Piaget *ang paling me*akinkan megenai egosentrisme adalah ;masalah tiga gunung< ! three mountains problem%. Pada per"obaan ini# anak-anak diminta melihat buah gunung *ang dibedakan dengan 3arna dan benda *ang berada di pun"akn*a. Pada gungung pertama terdapat salib merah# pada gunung kedua terdapat rumah ke"il# dan gunung ketiga tertutup salu. Kemudian# sebuah boneka diletakkan di sisi *ang lain dari gununggunung tersebut. Anak-anak pada tahap praoperasional tidak dapat memilih gambar *ang menggambarkan gunung-gunung tersebut dari sudut pandang si boneka. Mereka malah memilih gambar *ang menunukkan sudut pandang mereka. Piaget uga mengnggap bah3a egosentrisme inilah *ang mendasari mun"uln*a pemikiran animistik pada anak-anak tahap praoperasional. Pemikiran nimisti" adalah keper"a*aan bah3a benda mati memiliki kualitas seperti makhluk hidup# misaln*a dapat berpikir# merasa# berharap dan lainlain.
(. Ketidakmampuan untuk Mengkonservasi !&nabilit* to onserve% Tugas Konservasi !onservation Task%Piaget membuktikan salah satu keterbatasan dalam pemikiran pra operasional. Konservasi meruuk pada pemahaman bah3a karakteristik 8sik sebuah obek akan tetap sama# 3alaupun penampilan luar dari obek itu diubah. Tugas Konservasi Piaget bisa dilakukan dengan memperlihatkan anak dua gelas berisi air *ang tinggin*a sama kemudian anak ditan*a apakah kedua gelas ini berisi air *ang umlahn*a sama. Setelah mereka mena3ab *a# salah satu gelas tersebut dituangkan airn*a ke 3adah *ang lebih tinggi. Ketika ditan*a: ;apakah air dalam gelas tersebut tetap sama umlahn*a atau berubah<# anak pada masa praoperasional akan mena3ab bah3a umlah airn*a sudah berubah karena permukaan air terlihat lebih tinggi. Ketidakmampuan anak-anak untuk mengkonservasi ini dipengaruhi oleh beberapa aspek dari pemikiran mereka. Pertama# pemahaman mereka terpusat# atau dapat disebut sentrasi !"entration%. Mereka berfokus pada satu aspek dalam situasi dan mengabaikan aspek penting *ang lain. Kedua# anakanak mudah teralihkan dengan penampilan perseptual !per"eptual appearan"e% benda. Ketiga# anak-anak memperlakukan keadaan a3al dan akhir dari "airan tersebut sebagai keadian *ang tidak berhubungan# dan mengabaikan perubahan dinamis !penuangan air% diantara dua keadaan tersebut. iri tidak logis *ang paling penting dalam pemikiran praoperasional adalah ireversibilitas# *aitu ketidakmampuan untuk se"ara mental memahami rangkaian langkah dalam suatu masalah dan membalikan arahn*a# mengembalikan ke titik a3al. ?eversibilitas adalah bagian dari setiap operasi logis.
. Ketidakmampuan melakukan klasi8kasi hierarkis Ketidakmampuan untuk melakukan operasi logis men*ebabkan anakanak prasekolah mengalami kesulitan dalam melakukan klasi8kasi hierarkis !hierar"ial "lassi8"ation%# *aitu mengorganisasi obek ke dalam kelas-kelas dan subkelas berdasarkan persamaan atau perbedaan *ang dimiliki obek tersebut. Piaget mendemonstrasikan keterbatasan ini dalam class inclusion problem. 5alam demonstrasi ini# anak-anak diperlihatkan bunga-bunga dengan dua 3arna berbada# *aitu bunga biru dan bunga kuning# dimana bunga kuning berumlah lebih ban*ak daripada bunga biru. Kemudian# anak ditan*a: ;manakah *ang lebih ban*ak# bunga atau bunga kuning7<. Anakanak pada masa pra operasional akan mena3ab bah3a bunga kuning lebih ban*ak karena mereka tidak men*adari bah3a baik bunga kuning maupun bunga biru berada dalam satu kategori *ang sama# *aitu bunga.
Teori So#iok%$t%ra$ &'got#k'
5alam teorin*a# )*gotsk* men*atakan bah3a anak-anak dan lingkungan sosial bekera sama untuk membentuk kognisi. Selama masa kanak-kanak a3al# pertumbuhan *ang "epat dalam bahasa memperluas kemampuan mereka dalam berpartisipasi dalam dialog sosial dengan orang-orang *ang lebih berpengetahuan# *ang mendorong untuk menguasai tugas-tugas penting. Segera setelah itu anakanak mulai berkomunikasi dengan diri mereka sendiri sebagaimana mereka berkomunikasi dengan orang lain. &ni meningkatkan kompleksitas mereka dalam berpikir dan kemampuan mereka dalam mengendalikan prilaku. Private Spee"h @ika memperhatikan anak-anak dalam aktivitas sehari-hari# mereka sering kali berbi"ara keras terhadap diri mereka sendiri. )*gotsk* berpendapat bah3a anakanak bi"ara pada diri mereka sendiri sebagai pembimbingan diri !self-guidan"e%. Karena bahasa membantu mereka untuk memikirkan aktivitas mental dan prilaku dan memilih tindakan. )*gotsk* menganggap itu sebagai dasar bagi semua proses kognitif *ang lebih tinggi# termasuk perhatian *ang terkontrol# mengingat dengan sengaa# dan memanggil kembali# kategorisasi# peren"anaan# peme"ahan masalah# dan reeksi diri. Seirng dengan bertambah de3asan*a si anak dan ia merasa tugastugas tersebut menadi lebih mudah# pembi"araan mereka erhdap diri sendiri terinternalisasi menadi inner spee"h# *aitu dialog verbal *ang kita lakukan dengan diri kita sendiri ketika berpikir dan bertindak dan sistusi sehari-hari. +ona Perkembangan Proksimal ! Zone Of Proximal Development% Keper"a*aan )*gotsk* pada pentingn*a pengaruh sosial# terutama instruksi atau arahan# pada perkembangan kognitif anak terlihat pada konsepn*a tentang +ona Perkembangan Proksimal !+one Of ProBimal 5evelopment%. +ona Perkembangan Proksimal !+P5% adalah istilah )*gotsk* untuk rentangan berbagai tugas *ang terlalu sulit bagi anak-anak untuk dikuasai sendir dan apa *ang dapat mereka "apai dengan bimbingan orang de3asa atau anak lain *ang lebih terampil. Oleh karena itu# batas ba3ah dari +P5 adalah tingkat kemampuan *ang dapat diraih anak-anak se"ara mandiri dan batas atasn*a adalah adalah tugas tambahan *ang dapat dikuasai anak-anak dengan bantuan pengaar *ang kompeten.
&nteraksi Sosial *ang ,fektif 4ntuk meningkatkan perkembangan kognitif anak# interaksi sosial harus memiliki dua "iri penting. Cang pertama adalah inter#%b(ekti)ita## *aitu proses dimana dua partisipan *ang memulai tugas dengan pemahaman *ang berbeda sampai pada pemahaman bersama. intersubektivitas men"iptakan kesamaan untuk komunikasi# karena masing-masing pasangan men*esuaikan dengan perspektif *ang lain. Cang kedua adalah #*a+o$,ing # *aitu pen*esuaian dukungan *ang diberikan selama sesi pengaaran untuk men*esuaikan tingkat kinera anak. Ketika anak han*a memiliki sedikit gagasan mengenai bagai mana harus melanutkan# orang de3asa menggunakan arahan langsung# men*arankan strategi# dan memberikan alasan-alasan untuk menggunakann*a. Ketika kemampuan anak meningkat# s"aolder *ang efektif se"ara bertahap mengurangi bantuan dan memberikan tanggung a3ab kepada si anak. Kemudian anak-anak mengambil dialog ini# menadikann*a bagian dari private spee"h mereka# dan menggunakann*a dalam usaha mandiri mereka.
Pemro#e#an Informa#i Perhatian !Attention% Perhatian !Attention% dide8nisikan sebagai pemfokusan sumber da*a mental dalam memilih informasi. Kemampuan anak untuk memperhatikan meningkat selama tahun prasekolah. Sebagai perbandingan# anak-anak prasekolah dapat
diobservasi ketika menonton televisi selama setengah am. Satu penelitian merekam kegiatan anak-anak di rumah mereka. 5alam >> keluarga *ang diamati selama /=6( am# perhatian visual terhadap televise meningkat se"ara dramatisselama tahun prasekolah. Anak-anak terutama membuat kemauan dalam dua aspek perhatian# *aitu perhatian eksekutif dan perhatian berkelanutan. Per!atian ek#ek%tif !executive attention% melibatkan peren"anaan tindakan# mengalokasikan perhatian terhadap tuuan# mengenali kesalahan dan kompensasi# memantau kemauan tugas-tugas# dan berurusan dengan perbedaan atau keadaan sulit. Per!atian berke$an(%tan !sustained attention% adalah keterlibatan *ang terfokus dan diperpanang dengan obek# tugas# keadian# atau aspek-aspek lain dari lingkungan. Damun "ontrol perhatian anak-anak prasekolah masih kurang memadai# setidakn*a dalam ( hal berikut. Dimensi mencolok versus relevan. Anak-anak usia prasekolah "enderung memperhatikan stimulus *ang menonol atau men"olok# bahkan ketika stimulus tersebut tidak relevan untuk meme"ahkan masalah atau mengerakan tugas. Sebagai "ontoh# ika seorang badut *ang men"olok memberikan arahan untuk men*elesaikan masalah# anak-anak prasekolah "enderung lebih memperhatikan badut tersebut daripada arahan *ang diberikann*a. Setelah usia = atau 6 tahun# anak-anak memperhatikan dengan lebih e8sien kepada dimensi tugastugas *ang relevan seperti arahan untuk meme"ahkan masalah. Perubahan tersebut men"erminkan perubahan dalam "ontrol kognitif terhadap perhatian# sehinggan anak bertindak kurang impulsive dan lebih mendalam. Perencanaan. Meskipun se"ara umum anak meren"anakan peningkatan sebagai bagian kemauan dalam perhatian eksekutif# ketika peneliti meminta anak untuk menilai apakah dua gambar *ang komplek adalah sama# anak prasekolah "enderung menggunakan strategi *ang berbaha*a# tidak memeriksa semua detil saat mengambil keputusan. •
•
Memori !Memor*% Memori adalah pen*impanan informasi sepanang 3aktu *ang merupakan proses sentral dalam perkembangan kognitif anak-anak. Memori terbagi menadi ( #*aitu memori angka panang dan memori angka pendek. 5alam memori angka pendek !short-term memor*% # individu men*impan informasi selama E detik ika tidak ada pengulangan informasi. Penelitian dengan tugas rentang memori
menunukkan bah3a memori angka pendek meningkat pada masa kanak-kanak a3al. 'eberapa faktor *ang mempengaruhi memori angka panang anak-anak. Cang pertama# ada perbedaan usia dalam kerentanan anak terhadap sugesti. Anak-anak prasekolah merupakan kelompok usia *ang paling mudah terpengaruh dibanding dengan anak-anak *ang lebih tua dan orang de3asa. Sebagai "ontoh# anak-anak prasekolah lebih mudah per"a*a pada informasi *ang diberikan setelah suatu keadian. Cang kedua# ada perbedaan individu dalam kerentanan. 'eberapa anak prasekolah sangat resisten terhadap sugesti pe3a3an"ara# sementara *ang lain men*erah pada sedikit sugesti . Cang ketiga# teknik 3a3an"ara dapat menghasilkan distorsi substansialdalam laporan anak-anak mengenai peristi3a *ang men"olok. Anak-anak mudah terpengaruh tidak han*a mengenai detail-detail ke"il# namun uga pada aspek-aspek utama pada peristi3a. Strategi dan Peme"ahan Masalah Strategi terdiri atas aktivitas mental *ang disengaa untuk meningkatkan pemrosesan informasi. Sebagai "ontoh# mengulang informasi dan mengorganisasikann*a merupakan dua strategi khas *ang digunakan oleh anakanak *ang lebihtua dan orang de3asa untuk mengingat lebih efektif. 'iasan*a# anak-anak tidak menggunakan pengulangan dan organisasi untuk mengingat. Selama masa kanak-kanak a3al# toddler *ang se"ara relative didorong oleh stimulus berubah menadi seorang anak *ang mampu melakukan peme"ahan masalah *ang terarah pada tuuan dan eksibel. Para peneliti menemukan bah3a pada usia sekitar / tahun# anak-anak memperoleh perspektif konsep *ang memungkinkan mereka memahami bah3a sebuah stimulus dapat dielaskan dalam dua "ara *ang berbeda.
Perkembangan Ba!a#a Memahami onologi dan Morfologi Selama tahun-tahun prasekolah# se"ara bertahap anak-anak menadi lebih sensitif terhadap bun*i kata-kata *ang diu"apkan dan semakin mampu memproduksi semua bun*i dari bahasa mereka !Dational ?esear"h oun"il%. Pada saat anak-anak berusia tahun# mereka dapat memproduksi semua huruf vokal dan sebagian besar konsonan !Menn F Stoel-0ammon%. Pada saat anak-anak bergerak keluar dari uaran dua kata# mereka menunukkan pemahaman mengenai aturan morfologi. Anak-anak mulai menggunakan kata amak dan bentuk posesif !seperti dogs dan dogGs%. Mereka menempatkan akhiran *ang sesuai untuk kata kera !seperti 9s dan 9ed%. Mereka menggunakan preposisi !seperti in dan on%# artikel !seperti a dan the% dan berbagai bentuk kata kera to be. Perubahan dalam Sintaksis dan Semantik Anak-anak prasekolah uga belaar dan menerapkan aturan sintaksis. Mereka semakin menunukkan penguasaan aturan kompleksmengenai pen*usunan katakata *ang benar. Kemauan dalam semanti" uga men"irikan masa kanak-kanak a3al. Perkembangan kosakata merupakan hal dramatis. 'eberapa ahli telah
men*impulkan bah3a antara usia 1H bulan dan = tahun# anak-anak belaar satu kata baru setiap am bangun tidur. Pada saat mereka masuk kelas satu# diperkirakan bah3a anak-anak tahu sekitar 1/.EEE kata. Kemauan-kemauan dalam Pragmatik Perubahan dalam pragmatik uga menandai perkembangan bahasa anakanak. Anak-anak mulai terlibat dalam 3a"ana *ang diperpanang. Sebagai "ontoh# mereka belaar aturan-aturan buda*a spesi8k mengenai berbi"ara dan sopan santu# serta menadi peka untuk men*esuaikan u"apan mereka dalam situasi *ang berbeda. Saat anak-anak semakin besar# mereka menadi semakin mampu berbi"ara mengenai hal-hal *ang tidak ada disini dan tidak saat ini. Sekitar usia /-2 tahun# anak-anak belaar untuk mengubah ga*a bi"ara mereka agar sesuai dengan situasi. Sebagai "ontoh# mereka berbi"ara dengan "ara *ang berbeda kepada anak *ang berusia ( tahun dibandingkan dengan teman seba*a mereka. Mereka uga berbi"ara dengan "ara *ang berbeda kepada orang de3asa dibandingkan teman seba*a. Mereka menggunakan bahasa *ang lebih sopan dan formal terhadap orang de3asa. Kemauan-kemauan dalam bahasa *ang teradi pada masa kanak-kanak a3al meletakkan dasar untuk perkembangan lebih lanut pada tahun-tahun sekolah dasar atau masa kanak-kanak akhir.
&aria#i ,a$am Pen,i,ikan Kakak-Kanak Aa$ Ada beberapa variasi dalam "ara mendidik anak usia kanak-kanak a3al. 1. The hild-entered Kindergarten Pengasuhan adalaha aspek kun"i dalam "hild-"entered kindergarten# *ang menekankan pendidikan pada seluruh anak dan memerhatikan perkembangan 8sik# kognitif# dan sosioemosional mereka. &nstruksi diorganisasikan di sekitar kebutuhan# ketertarikan# dan ga*a belaar si anak. Perhatian lebih dipusatkan pada proses belaar daripada pada apa *ang dipelaari. hild-"entered kindergarten menghormati tiga prinsip: Setiap anak mengikuti pola perkembangan *ang unikI anak-anak belaar paling baik melalui pengalaman langsung dengan orang atau dengan bendaI bermain sangat penting dalam perkembangan anak. 'ereksperimen# mengeksplorasi# menemukan# men"oba# restrukturisasi# berbi"ara# dan mendengarkan adalah kegiatan *ang sering dalam program TK *ang sangat baik. Program-program tersebut erat selaras dengan status perkembangan anak /- dan 2 tahun. (. Pendekatan Montessori Sekolah Montessori dipolakan setelah 8lsafat pendidikan Maria Montessori !1H6E-1>2(%# seorang &talia dokter-berubah-pendidik# *ang pada a3al abad ke-(E membuat pendekatan revolusioner untuk pendidikan anak. Pendekatan Montessori adalah 8lsafat pendidikan di mana anak-anak diberi kebebasan *ang "ukup besar dan spontanitas dalam memilih kegiatan. Mereka diiJinkan untuk berpindah dari satu aktivitas ke aktivitas lainn*a *ang mereka
inginkan. 0uru bertindak sebagai fasilitator daripada pengarah. 0uru menunukkan anak bagaimana melakukan kegiatan intelektual# menunukkan "ara *ang menarik untuk mengeksplorasi materi kurikulum# dan mena3arkan bantuan ketika anak memintan*a. 5engan mendorong anak-anak untuk membuat keputusan dari usia dini# peme"ah masalah *ang mandiri *ang dapat membuat pilihan dan mengatur 3aktumereka se"ara efektif.< 'eberapa ahli perkembangan mendukung pendekatan Montessori# tetapi *ang lain per"a*a bah3a itu mengabaikan pembangunan sosioemosional anak. Sebagai "ontoh# meskipun Montessori mendorong kemandirian dan pengembangan keterampilan kognitif# itu pendekatan ini kurang menekankan interaksi verbal antara guru dan anak dan interaksi teman seba*a. Kritikus Montessori uga berpendapat bah3a itu membatasi permainan imainatif dan ketergantungan pada bahan self-korektif mungkin tidak "ukup memungkinkan untuk kreativitas dan untuk berbagai ga*a belaar.