PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS) BIOLOGI BERBASIS KONTEKSTUAL PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN KELAS XI SMA Liana Devista, Renny Risdawati, Siska Nerita Program Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
ABSTRACT Student Work Sheet (LKS) is a sheet contains work to be done by students. Sheet sare typically in the form of instructions, the steps to complete at ask and the task to be performed. LKS is a contextual-based instructional materials created as a guide in conducting learning, where work sheet sare presented leading todaily life so that the students are able to connect the material they learn to real world situations and encourage them to use it ineveryday life.This type of research is the development of research
by using 4-D models that consists of 4 stages, define, design, develop and disseminate. At this stage of develop test the validity and practicalities. These data were analyzed with descriptive analysis. LKS validity test results from didactic aspects, technical construction and the validator shows that LKS produced valid with a value 88.8%. LKS practicalities of test results from the aspects of ease of use, the benefits, and time efficiency of learning by teachers and students indicate that the resulting practical worksheets to the value of 84.09%. This suggests that from this research has generated worksheets based contextual on the material digestive system is valid and practical. Keywords: Student Work Sheet (LKS), Contextual, Digestive System. tercantum dalam kurikulum 2006.
PENDAHULUAN Salah diberikan biologi
satu
dalam adalah
pencernaan,
materi mata
pelajaran
mengenai
pada
yang
materi
sistem sistem
pencernaan siswa diharapkan untuk bisa
menghubungkan
materi
pelajaran dengan dunia nyata, sesuai dengan standar kompetensi yang
Untuk
itu
guru
harus
mampu
membuat
suatu
perangkat
pembelajaran
yang cocok,
salah
satunya yaitu lembar kerja siswa (LKS). Berdasarkan pengamatan dari tiga sekolah yang ada di kota Padang yaitu, MAN 2 Padang, MAN 3 Padang, dan SMA 5 Padang, LKS
yang
digunakan
tidak
berbasis
kontekstual.
mendorong
siswa
menerapkannya
LKS yang dipakai di sekolah
untuk
dalam
dapat
kehidupan
mereka. Menurut Muslich (2007: 41)
pada umumnya tidak mencantumkan
landasan
tujuan pembelajaran sehingga pada
kontekstual adalah konstruktivisme.
soal tes dan evaluasinya juga tidak
Menurut
sesuai dengan tujuan pembelajaran
dalam
yang seharusnya dicapai oleh setiap
siswa didorong untuk mengerti apa
siswa.
makna belajar, apa manfaatnya dan Belajar adalah suatu proses
filosofis
pendekatan
Sardiman
(2003:
pembelajaran
222)
kontekstual
bagaimana mencapainya.
perubahan tingkah laku individu
Menurut Lufri, (2007: 54)
akibat interaksi dengan lingkungan.
ciri-ciri
Menurut Sardiman (2010 dalam
adalah
Delta, 2012: 9) perubahan tidak
Menekankan pada problem solving.
hanya berkaitan dengan penambahan
2) Mengenal bahwa pembelajaran
ilmu
juga
perlu terjadi pada berbagai konteks.
berbentuk kecakapan, keterampilan,
3) Membantu para siswa belajar
sikap, pengertian, harga diri, minat,
bagaimana
watak dan penyesuaian diri. Belajar
meraka sendiri sehingga mereka
adalah suatu proses yang kompleks
dapat menjadi para pelajar yang
yang terjadi pada diri setiap orang
teratur
sepanjang hidupnya (Arsyad, 2002:
pembelajaran
1).
konteks
pengetahuan,
tetapi
Menurut Sanjaya (2003: 255) pembelajaran
kontekstual
adalah
suatu strategi pembelajaran yang menekankan pada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya
dengan
situasi kehidupan nyata sehingga
pembelajaran sebagai
kontekstual
berikut
memonitor
sendiri.
4)
1)
belajar
Mengaitkan
dalam
kehidupan
ini.
berbagai siswa.
5)
Mendorong para siswa belajar satu sama
lainnya.
6)
Menggunakan
penilaian autentik. METODE PENELITIAN Penelitian
ini
merupakan
penelitian pengembangan (Research and the development) 4-D models
dengan model procedural. Prosedur
HASIL DAN PEMBAHASAN
penelitian pengembangan meliputi
Dari penelitian yang telah
tahap pendefenisian (define), tahap
dilakukan didapatkan bahwa LKS
perencanan
tahap
yang dihasilkan telah valid dan
pengembangan (develop), dan tahap
praktis. Dari penilaian 6 orang
penyebaran (disseminate).
validator
(design),
Uji coba dilakukan kepada
yang
telah
dipilih
didapatkan nilai valid 88,8% dengan
siswa SMA Negeri 5 Padang, yaitu
kriteria
di kelas XI IPA 5 yang jumlah siswa
praktikalitas yang telah dilakukan
saat
oleh guru dan siswa didapatkan nilai
penelitian
dilakukan
adalah
sebanyak 32 orang.
valid,
sedangkan
untuk
84,03% dengan kriteria praktis. Dari
Jenis data adalah data primer,
hasil
penelitian
tersebut
dapat
LKS
yang
yaitu data pertama diperoleh secara
dikatakan
langsung dari hasil validasi LKS
dihasilkan telah valid dan praktis
yang diberikan kepada 6 orang
untuk digunakan dalam kegiatan
validator, dan data kedua diperoleh
proses pembelajaran.
pada pelaksanaan uji coba dari angket
uji
praktikalitas
yang
diberikan kepada guru dan siswa. Instrumen yang digunakan
Hasil validasi LKS berbasis kontesktual ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini. Tabel 1. Hasil Validasi LKS
untuk mengumpulkan data dalam No
penelitian ini adalah angket uji 1
validitas LKS oleh dosen dan guru, dan angket uji praktikalitas LKS yang diisi oleh guru dan siswa. Analisis data penelitian ini dilakukan
dengan
bahwa
2 3
Aspek penilaian
1 2 Syarat 3 4 didaktik 9 4 Syarat 2 2 konstruksi 4 6 Syarat 1 2 teknis 7 0 Rata-rata
Hasil
Validator 3 4 3 4 9 6 2 2 2 6 1 1 5 8
validasi
5 4 2 2 5 1 8
LKS
6 4 5 2 6 1 9
Nilai Validitas(%)
Kriteria
88,54
Valid
88,69
Valid
89,17
Valid
88,8
Valid
yang
menggunakan
ditampilkan pada Tabel 1 di atas
statistik deskriptif. Analisis meliputi
menunjukkan bahwa secara umum
analisis validitas LKS dan analisis
penilaian validator terhadap LKS
praktikalitas LKS.
adalah valid dengan nilai rata-rata validitas 88,8%. Hal ini berarti
bahwa LKS yang dihasilkan sudah valid dan dapat digunakan setelah
Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas LKS oleh Siswa No.
Aspek
dilakukan perbaikan dari beberapa revisi yang diberikanoleh validator.
1
Revisi I LKS dilakukan sesuai
2
dengan saran dari 6 orang validator.
3
Sedangkan untuk hasil uji
Kemudahan dalam penggunaan Manfaat yang didapat Efisiensi waktu pembelajaran Rata-rata
Nilai Praktikalitas (%)
Kriteria
87,2
Praktis
88,0
Praktis
83,2
Praktis
86,15
Praktis
praktikalitas dari guru dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Dari Tabel 3 tersebut dapat
Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas LKS oleh Guru No .
1 2 3
Aspek
Kemudahan dalam penggunaan Manfaat yang didapat Efisiensi waktu pembelajaran Rata-rata
dilihat bahwa secara umum hasil uji praktikalitas oleh siswa terhadap
Nilai Praktikalitas (%) 88,86
Kriteria
81,9
Praktis
75
Cukup Praktis
kriteria
81,92
Praktis
praktikalitas oleh siswa, maka LKS
Praktis
LKSberbasis kontekstual ini adalah praktis
dengan
rata-rata
nilai
praktikalitas 86,15%. Berdasarkan yang terdapat
pada
uji
yang dihasilkan temasuk kedalam Dari Tabel 2 di atas dapat
kriteria praktis untuk digunakan dari
dilihat bahwa secara umum penilaian
aspek
tingkat kepraktisan LKS oleh guru
penggunaan, manfaat yang didapat
adalah praktis dengan rata-rata nilai
dan efisiensi waktu pembelajaran.
praktikalitas 81,93%. Berdasarkan kriteria
yang
terdapat
pada
uji
kemudahan
dalam
Analisis
data
hasilvalidasiLKS
berbasis
praktikalitas, LKS yang dihasilkan
kontekstual
pada
materi
sistem
temasuk ke dalam kriteria praktis
pencernaan
yang
telah
direvisi
untuk
menunjukan
digunakan
dari
segi
bahwa
LKS
yang
kemudahan dalam penggunaandan
dikembangkan telah valid. Aspek-
efisiensi waktu pembelajaran.
aspek yang direvisi sesuai dengan
Hasil dari uji praktikalitas
hal-hal
yang
disarankan
oleh
yang diisi oleh siswa dapat dilihat
validator. Aspek yang diamati dalam
pada tabel berikut ini.
uji validitas LKS adalah didaktik,
konstruksi
dan
teknis.
Dengan
Dari penelitian yang telah
demikian LKS yang dihasilkan telah
dilakukan dapat disimpulkan bahwa
memenuhi kriteria sebuah LKS yang
LKS yang dihasilkan telah valid dan
baik dari segi didaktik, konstruksi
praktis. LKS dapat digunakan dan
dan teknis. Hal ini sejalan dengan
dimanfaatkan
pendapat Anggaryani (2006 dalam
pembelajaran.
Safita, 2009: 37-38)bahwa kriteria LKS
dalam
Berdasarkan
kegiatan
hal-hal
yang
yang baik itu adalah yang
telah diuraikan di atas, maka dapat
memenuhi aspek didaktik, konstruksi
disarankan beberapa hal sebagai
dan teknis.
berikut yaitu: (a). Sebelum dilakukan
Dari keseluruhan hasil uji validitas
dan
mengenai
LKS,
uji
praktikalitas
dapat
diketahui
penelitian kepada siswa, disarankan agar produk bahan ajar diberikan kepada siswa 1 minggu sebelum
bahwa LKS yang dihasilkan adalah
penelitian
valid dan praktis. Hal ini dapat
waktu mengerjakan LKS di sekolah
menjawab beberapa permasalahan
lebih efektif lagi, (b). Pelaksanaan
yang dikemukakan di latar belakang.
penelitian
Dengan
dilakukan
tidak
sekolah,
sehingga
adanya
kontekstual materi
ini
sistem
LKS
berbasis
khususnya
pada
pencernaan
dilaksanakan,
sehingga
disarankan hanya
untuk pada
data
1
hasil
ini
penelitian yang akan didapatkan
diharapkan
siswa
bisa
menjadi lebih banyak lagi, (c).
menghubungkan
materi
pelajaran
Disarankan agar peneliti selanjutnya
dengan
dunia
nyata,
selain
itu
dapat mengembangkan LKS berbasis
dengan mengerjakan latihan dan
kontekstual
soal-soal di LKS diharapkan siswa
lainnya.
lebih bisa berpikir kritis. Siswa juga diharapkan tidak hanya menghafal materi pelajaran, tapi juga bisa memaknai apa yang dipelajarinya. KESIMPULAN DAN SARAN
untuk
materi
yang
DAFTAR RUJUKAN Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Delta,
Dian.2012. Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS)
Biologi SMA Berbasis Kontekstual Pada Materi Sitem Pernapasan. Skripsi. Padang: Universitas Negeri Padang. Lufri.2007. Strategi Pembelajaran Biologi. Padang: UNP Press. Muslich, Masnur. 2008. KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara. Sanjaya, Wina. 2003.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Cipta. Sardiman. 2010. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.