PENDAHULUAN
Pengertian umum dari kemasan adalah suatu benda yang digunakan untuk wadah atau tempat dan dapat memberikan perlindungan sesuai dengan tujuannya. Adanya kemasan dapat membantu mencegah ataupun mengurangi kerusakan, melindungi bahan yang ada di dalamnyan dari pencemaran pencemaran serta gangguan fisik seperti gesekan, benturan dan getaran. getaran. Dari segi promosi promosi kemasan berfungsi sebagai perangsang atau daya tarik pembeli. Bahan atau produk pangan bila tidak dikemas dapat mengalami kerusakan akibat serangga maupun mikroba (bakteri, (bakteri, kapang dan khamir). Kerusakan bias terjadi mulai dari bahan pangan sebelum dipanen, setelah dipanen, selama penyimpanan, pada saat transportasi dan distribusi maupun selama penjualan. penjualan. Pengemasan Pengemasan menjadi hal penting penting karena akan memudahkan memudahkan kegiatan transportasi dan penyimpanan. Karbonasi merupakan proses penginjeksian gas-gas CO2 (karbon dioksida) ke dalam minuman minuman sehingga sehingga memiliki memiliki penampilan gelembung-gel gelembung-gelembung embung yang memberi memberi kesan segar. Gelembung-gelembung CO2 tersebut juga memberi efek kepuasan yang sangat khas apabila dikonsumsi, yaitu rasa menggigit di lidah. Dalam bahasa sehari-hari, minuman ringan sering disebut juga sebagai minuman bersoda. Kemasan minuman bersoda umumnya kaleng atau botol, baik botol gelas maupun botol polietilen. Pemilihan kemasan didasarkan pada kemampuan dalam mencegah pelepasan CO2.
PEMBAHASAN
1
Menurut Menurut Suyitno Suyitno (1990), untuk minuman minuman karbonasi karbonasi harus dipilih dipilih kemasan kemasan yang kuat, tahan tumbukan dan benturan, tidak tembus cahaya dan permeabilitasnya terhadap gas rendah, sehingga jenis kemasan yang sesuai adalah poliakrilonitril. Bahan Bahan kemasa kemasan n gelas gelas memil memiliki iki sifat sifat tahan tahan terhada terhadap p tekanan tekanan dari dari dalam. dalam. Bahan Bahan gelas gelas terbuat dari 10% tanh lempung, 15% soda abu dan pasir silica sekitar 75% dan sedikit tambahan alumuniu, oksida, kalium oksida, magnesium oksida dan dicairkkan pada suhu 15400C. oleh karena itu kemasan gelas sangat sesuai untuk mengemas minuman berkarbonat, seperti soft seperti soft drink , bir dan bahan-bahan bahan-bahan yang mengandung mengandung aerosol (Erliza (Erliza dan Sutedja, Sutedja, 1987). Wadah gelas kedap terhada terhadap p semua semua gas sehing sehingga ga mengunt menguntungk ungkan an bagi bagi minuma minuman n karbona karbonasi si karena karena kecepat kecepatan an difusinya difusinya sama dengan 0. Wadah gelas barrier terhadap terhadap benda padat, cair dan gas sehingga baik sebagai pelindung terhadap kontaminasi bau dan cita rasa. Sifat-sifat ketahanan gelas dapat diawetkan dengan cara memberi lapisan yang tidak bereaksi dengan gelas, misalnya minyak silicon, oksida logam, lilin, resin, belerang, polietilen. Walaupun mudah pecah tetapi gelas mempunyai kekuatan mekanik yang tinggi. Wadah gelas lebih tahan terhadap terhadap kompresi dari dalam dibandingkan dibandingkan tekanan dari luar. Sifat seperti ini penting untuk pembotolan minuman berkarbonasi. Daya tahan gelas mencapai 1,5 x 105 kg/cm2 (Brody, 1972). Daya tahan ini dipengaruhi oleh komposisi, ketebalan dan bentuk dari wadah gelas. Daya tahan relative dari berbagai bentuk gelas dapat dilihat pada table berikut.
Table 1.1 Daya tahan relative dari berbagai bentuk gelas.
Sumber: Brody, 1972
2
Kemasa Kemasan n gelas gelas ringan ringan merupa merupakan kan gagasa gagasan n dari dari produs produsen en gelas gelas untuk untuk mengand mengandaka akan n inovasi inovasi terutama terutama pada botol minuman minuman ringan ringan berkarbonasi berkarbonasi agar dapat bersaing dengan kemasan plastic, kemasan karton dan kaleng yang lebih praktis, lebih ringan dan lebih murah. bottle ) yang volume 425gr adalah 180gr, dan ini Berat kemasan gelas ringan (light (light weight bottle) bera berart rtii terj terjad adii pengu pengura rang ngan an bera beratt sebe sebesa sarr 57,6% 57,6% jika jika diban dibandi ding ng deng dengan an kema kemasa san n boto botoll konvensional yang beratnya 425gr. Hal ini memungkinkan penanganan yang lebih mudah dan biaya transportasi yang lebih murah juga. Pengemasan minuman dengan wadah alumunium harus diberi pelapis, epoksivinil atau vinil organosol untuk minuman ringan atau minuman berkarbonasi (Brody, 1972). Komponen Vinil mempunyai daya adhesi dan fleksibilitas tinggi, tahan terhadap asam dan basa, tapi tidak tahan tahan terhada terhadap p suhu suhu tinggi tinggi pada proses proses steri sterilis lisasi asi.. Digunak Digunakan an untuk untuk produk produk juice juice buah buah dan minuman berkarbonasi (Syarief et (Syarief et all , 1989). Kaleng dua lembar lembar adalah kaleng yang dibuat dari bahan bahan baku baku plat plat timah timah,, alumun alumunium ium atau atau lakur lakur (alloy (alloy). ). Pembua Pembuatan tan kaleng kaleng dua lembar lembar dapat dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu proses draw-and-wall-iron (DWI) dan proses draw-and-redraw (DRD). (DRD). Proses Proses DWI mengha menghasil silkan kan kaleng kaleng dengan dengan berkar berkarbon bonasi asi dimana dimana bahan bahan pengema pengemass mendapat tekanan setelah pengisian. Kaleng DRD menpunyai dinding yang lebih tebal dan dapat digunakan untuk mengemas bahan pangan yang disterilisasi dimana diperlukan adanya ruang vakum pada kaleng selama pendinginan. all (1989) Menurut Menurut Syarief Syarief et all (1989),, kopoli kopolimer mer polist polistire iren n terdir terdirii dari dari monome monomerr stiren stiren,, akrilo akrilonit nitril ril dan butadi butadiene ene dengan dengan jumlah jumlah yang yang bervar bervarias iasi. i. Resin Resin nitri nitrill yang yang tinggi tinggi dapat dapat meningkatkan sifat pelindung terhadap gas sehingga cocok digunakan untuk wadah minuman berkarbonasi, bird an air mineral. Botol plastic yang menggunakan PET mampu menahan tekanan yang berasal dari minuman berkarbonat. Berbagai kemasan plastic memiliki berbagai keunggulan dan kelemahan, khususnya terhadap daya permeabilitas atau
barrier terhadap bebeapa jenis gas dan uap air, sehingga
memungkinkan terjadinya perpindahan molekul-molekul gas baik luar plastic (udara) maupun sebaliknya dari makanan ke luar melalui lapisan plastic. Adanya perpindahan senyawa-senyawa tersebut dapat menimbulkan berbagai bentuk penyimpanan organoleptik, baik rasa maupun Bau. Untuk minuman karbonasi, lepasnya karbondioksida dari dalam minuman ke dalam dinding kemasan plastic dan akhirnya keluar ke udara akan menurunkan cita rasa.
3
Pada pengemasan produk dalam bentuk botol, fungsi tutup sangatlah penting. Mulai dari fungsi utamanya sebagai penutup, juga memiliki fungsi yang lain seperti sebagai penjaga higienitas produk, tempat segel, penahan tekanan (pada minuman beralkohol atau karbonasi).
DAFTAR PUSTAKA 4
Brody. A.L. 1972. Aseptic Food Technology. Aug. 70-74.
Erliza dan Sutedja. 1987. Pengantar pengemasan. Laboratorium Pengemasan.
Mathlo Mathlouth uthi, i, M.1994. M.1994. Editor Editor.. Food Food Packagi Packaging ng and Prese Preserva rvatio tion. n. Blacki Blackiee Academ Academic ic and Profesional. Chapman and Hall. London. Suyitno. 1990. Bahan-bahan Pengemas. PAU. UGM. Yogyakarta.
Syarief, R., S.Santausa, St.ISmayana B. 1989. Teknologi Pengemasan Pangan. LaboratoriuM, Rekayasa Proses Pangan, PAU Pangan dan Gizi, ipb.
5