teknik teknik dalam pengemasan yang dipakai di industriFull description
daFull description
pengemasan sangat penting
Bahan Kemas KacaFull description
HIGIENEFull description
aFull description
teknik pengemasanFull description
Seed discoveringFull description
abcjsifjoi
Rancangan dan Pengembangan Formula Oleh : Ilham Kuncahyo, M.Sc, Apt. Departemen Teknologi dan Formulasi – Bidang Saint, USB Surakarta FORMULASI TAHAP PRE FORMULASI ……… (1) TAHAP FORMUL…Full description
Perkembangan
polimerisasiFull description
PerkembanganDeskripsi lengkap
Soal PengemasanFull description
Soal Pengemasan
INDENTIFIKASI DAN ANALISIS KEMASAN MAKANAN DAN MINUMAN DI PASARAN
Bahan Kemas Kaca
A. Tahap pengemasan Pengemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. Teknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plstik yang dengan drastic mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer. Berbagai jenis bahan pengepak seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan jenis teknologi baru bagi berbagai jus serta produk cair yang dapat dikemas dalam keadaan qaseptiis steril. Sterilisasi bahan kemasan biasanya dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen peroksida dan sinar UV atau radiasi gama. Jenis generasi baru bahan makanan pengemas ialah lembaran plstik berpori yang disebut Sspore 2226, sejenis platik yang memilki lubang – lubang . Plastik ini sangat penting penngunaanya bila dibandingkan dengan plastic yang lama yang harus dibuat lubang dahulu. Jenis plastic tersebut dapat menggeser pengguanaan daun pisang dan kulit ketupat dalam proses pembuatan ketupat dan sejenisnya. (http://zaifbio.wordpress.com/2009/02/02) B. Tahap distribusi dan penyimpanan Setelah proses pengolahan selesai sebelum makanan siap dikonsumsi maka disimpan pada tempat tersendiri untuk menghindari terjadinya cemaran. Menurut Kep Menkes No.715/Menkes/SK/V/2003 tentang persyaratan hygiene sanitasi penyimpanan makanan terolah adalah: a. Penyimpanan makanan terolah sebaiknya tertutup dan disimpan pada suhu ±10ºC. b. Penyimpanan makanan jadi: Terlindung dari debu, bahan kimia berbahaya, serangga dan hewan.
Makanan cepat busuk disimpan dalam suhu panas 65,5ºC atau lebih atau disimpan dalam suhu dingin 4ºC. Makanan cepat busuk untuk penggunaan dalam waktu lama (lebih dari 6 jam) disimpan
dalam suhu -5ºC sampai -1ºC. (http://ajangberkarya.wordpress.com/2008/05/03/) Pangan yang telah diproduksi dengan cara-cara yang baik masih dapat mengalami kerusakan akibat penanganan yang tidak benar selama pengangkutan dan penyimpanan. Karena itu, pelaksanaan cara distribusi yang baik penting untuk dilaksanakan. Pedoman Cara Distribusi Pangan Yang Baik ditetapkan oleh Menteri yang bertanggungjawab di bidang perindustrian, pertanian, atau perikanan sesuai bidang tugas dan kewenangan masing-masing. Dalam pedoman ini dapat disimak hal-hal yang berkenaan dengan cara bongkar muat, pengendalian suhu, kelembaban dan tekanan udara selama distribusi dan penyimpanan serta sistem pencatatan untuk penelusuran distribusi pangan. (Safety Food.pdf)
Pedoman Cara Distribusi Pangan yang Baik adalah cara distribusi yang memperhatikan aspek keamanan pangan, antara lain dengan cara : a. melakukan cara bongkar muat pangan yang tidak menyebabkan kerusakan pada pangan b. mengendalikan kondisi lingkungan, distribusi dan penyimpanan pangan khususnya yang berkaitan dengan suhu, kelembaban, dan tekanan udara c. mengendalikan sistem pencatatan yang menjamin penelusuran kembali pangan yang didistribusikan. (http://riessya.wordpress.com/2011/01/31/)