El ABCDE de la evaluación educativa.Descripción completa
MODELO DE PROTOCOLO DE TRENODescrição completa
wef34f
parkinson
FISIOTERAPI PADA PENDERITA CP
wef34fFull description
Keperawatan MuskuloskeletalFull description
penatalaksanaan asites
hipertensi di puskesmas
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
prsentasi loh
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Full description
mDeskripsi lengkap
Penatalaksanaan Kegawatdaruratan A. Definisi Definisi Kegaw Kegawatda atdarura ruratan tan Kegawatdaruratan secara umum dapat diartikan sebagai suatu
beberapa korban akan membutuhkan membutuhkan perhatian dari pada yang lain 0ida 0idak k
menu menund ndaa
peng pengir irim iman an
korb korban an
ke
*uma *umah h
#aki #akitt
keadaan keadaan yang dinilai dinilai sebagai sebagai keterga ketergantun ntungan gan seseoran seseorang g dalam dalam
sehubun sehubungan gan dengan dengan kondisi kondisi serius. serius. Pada penderit penderitaa trauma trauma
menerima tindakan medis atau evaluasi tindakam operasi dengan
waktu sangat penting oleh karena itu diperlukan adanya suatu
segera. segera. Berdasar Berdasarkan kan definisi definisi tersebut tersebut the America American n College College of
cara yang mudah dilaksanakan.
Emergency Emergency Physicians states dalam melakukan penatalaksanaan
Proses ini dikenal sebagai initial aassesment "penilaian awal( dan
kegawat kegawatdaru darurata ratan n memiliki memiliki prinsip prinsip awal awal dalam dalam mengeva mengevaluas luasi i
meliputi "A01# %&&2(
melaksanakan melaksanakan dan menyediakan menyediakan terapi pada pasien!pasien dengan
Persiapan
trauma yang tidak dapat di duga sebelumnya serta penyakit lainnya
0riase
"#tone$umphries %&&'(. Penatala Penatalaksan ksanaan aan awal dalam dalam kegawatd kegawatdarur aruratan atan merupak merupakan an aplik aplikasi asi terlat terlatih ih dari dari prins prinsip! ip!pri prinsi nsip p pena penanga ngana nan n pada pada saat saat ter)adinya kecelakaan atau dalam kasus!kasus penyakit mendadak dengan dengan menggun menggunakan akan fasilitas! fasilitas!fasil fasilitas itas atau benda!b benda!benda enda yang yang
Primary survey"ABCDE( *esusitasi 0ambahan terhadap primary surveydan resutisasi #econdary survey pemeriksaan head to toedan anamnesis 0ambahan terhadap secondary survey Pemantauan dan re!evaluasi berkesinambungan Penanganan definitif
tersedia pada saat itu. $al ini merupakan merupakan metode penanganan yang telah diu)i sampai korban dipindahkan ke *umah #akit atau lokasi dimana dimana keteramp keterampilan ilan dan peralata peralatan n yang yang layak layak tersedia tersedia "#keet "#keet +,,-(. Penatalaksanaan awal diberikan untuk /empertahankan hidup /encegah kondisi men)adi lebih buruk /eningkatkan pemulihan
• • •
#eseorang yang memberikan penatalaksanaan awal harus /engka)i sesuatu /emnentukan diagnosis untuk setiap korban
B. Prima Primary ry #urvey #urvey Pena Penata tala laks ksan anaa aan n
awal awal
pada pada
prim primar ary y
surv survey ey
dila dilaku kuka kan n
pendekatan pendekatan melalui ABCDE yaitu yaitu A Airway Airway men)aga men)aga airwayd airwaydenga engan n kontrol kontrol servikal servikal "cervica "cervicall spine control( B Breathing men)aga pernafasan dengan ventilasi C Circulation dengan kontrol perdarahan "hemorrage control( D Disability status neurologis
/emberikan penanganan yang cepat dan adekuat mengingat
bahwa korban mungkin memiliki lebih dari satu cedera dan 1
E E3posure4environmental control membuka ba)u penderita
serta nasofaringeal "7alls %&+&(. 8saha untuk membebaskan
tetapi cegah hipotermia
)alan nafas harus melindungi vertebra servikal. Dalam hal ini dapat dimulai dengan melakukan chin lift atau )aw thrust. Pada
a( Airway Airway mana)emen merupakan hal yang terpenting dalam resusitasi dan membutuhkan keterampilan yang khusus dalam penatalaksanaan keadaan gawat darurat oleh karena itu hal pertama yang harus dinilai adalah kelancaran )alan nafas yang meliputi pemeriksaan )alan nafas yang dapat disebabkan oleh benda asing fraktur tulang wa)ah fraktur manibula atau maksila fraktur laring atau trakea. 5angguan airway dapat timbul secara mendadak dan total perlahan!lahan dan sebagian dan progresif dan4atau berulang. /enurut A01# %&&2
Kematian!kematian
dini
karena
masalah
airway
seringkali masih dapat dicegah dan dapat disebabkan oleh Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan airway Ketidakmampuan untuk membuka airway Kegagalan mengetahui adanya airway yang dipasang secara keliru Perubahan letak airway yang sebelumnya telah dipasang Kegagalan mengetahui adanya kebutuhan ventilasi Aspirasi isi lambung
Bebasnya )alan nafas sangat penting bagi kecukupan ventilasi dan oksigenasi. 6ika pasien tidak mampu dalam mempertahankan )alan nafasnya patensi )alan nafas harus dipertahankan dengan cara buatan seperti reposisi chin lift )aw thrust atau melakukan penyisipan airway orofaringeal
penderita yang dapat berbicara dapat dianggap bahwa )alan nafas bersih walaupun demikian penilaian terhadap airway harus tetap dilakukan. Penderita dengan gangguan kesadaran atau 5lasgow Coma #cale sama atau kurang dari ' biasanya memerlukan pemasangan airway definitif. Adanya gerakan motorik yang tak bertu)uan mengindikasikan perlunya airway definitif.
Penilaian bebasnya airway dan
baik!tidaknya
pernafasan harus diker)akan dengan cepat dan tepat. Bila penderita mengalami penurunan tingkat kesadaran maka lidah mungkin )atuh ke belakang dan menyumbat hipofaring. Bentuk sumbatan seperti ini dapat dengan segera diperbaiki dengan cara mengangkat dagu "chin lift maneuver( atau dengan mendorong rahang bawah ke arah depan ")aw thrust maneuver(. Airway selan)utnya dapat dipertahankan dengan airway orofaringeal "oropharyngeal airway( atau nasofaringeal "nasopharingeal airway(. 0indakan!tindakan
yang digunakan
untuk membuka
airway dapat menyebabkan atau memperburuk cedera spinal. 9leh karena itu selama melakukan prosedur!prosedur ini harus dilakukan
imobilisasi
segaris
"in!line
immobili:ation(
"A01#%&&2( 2
0eknik!teknik mempertahankan airway
atau mengubah patah tulang tanpa cedera spinal men)adi patah tulang dengan cedera spinal.
+. $ead tilt Bila tidak sadar pasien dibaringkan dalam posisi terlentang dan hori:ontal kecuali pada pembersihan )alan napas dimana bahu dan kepala pasien harus direndahkan dengan posisi semilateral untuk memudahkan drainase lendir cairan muntah atau benda asing. Kepala diekstensikan dengan cara meletakkan satu tangan di bawah leher pasien dengan sedikit mengangkat leher ke atas. 0angan lain diletakkan pada dahi depan pasien sambil mendorong 4 menekan ke belakang. Posisi ini dipertahankan sambil berusaha dengan memberikan inflasi bertekanan positif secara intermittena "Alkatri
5ambar %.+. $ead!tilt chin!lift maneuver "sumber European *esusciation Council 5uidelines for *esusciation %&+&(.
%&&;(. %. Chin lift 6ari !)emari salah satu tangan diletakkan bawah rahang
=. 6aw thrust Penolong berada disebelah atas kepala pasien. Kedua
yang kemudian secara hati!hati diangkat ke atas untuk
tangan pada mandibula )ari kelingking dan manis kanan
membawa dagu ke arah depan.
dan kiri berada pada angulus mandibula )ari tengah dan
dengan ringan menekan bibir bawah untuk membuka
telun)uk kanan dan kiri berada pada ramus mandibula
mulut ibu )ari dapat )uga diletakkan di belakang gigi seri
sedangkan ibu )ari kanan dan kiri berada pada mentum
"incisor( bawah dan secara bersamaan dagu dengan hati!
mandibula. Kemudian mandibula diangkat ke atas
hati
melewati molar pada ma3illa "Arifin %&+%(.
diangkat.
/aneuver
chin
lift
tidak
boleh
menyebabkan hiperekstensi leher. /anuver ini berguna pada
korban trauma
karena tidak
membahayakan
penderita dengan kemungkinan patah ruas rulang leher 3
refleks )alan napas bawah "Kene davis %&&;(.0eknik Posisikan kepala pasien lurus dengan tubuh. Kemudian pilih ukuran pipa orofaring yang sesuai dengan pasien. $al ini dilakukan dengan cara menyesuaikan ukuran pipa oro!faring dari tragus "anak telinga( sampai ke sudut bibir. /asukkan pipa orofaring dengan tangan kanan lengkungannya menghadap ke atas "arah terbalik( lalu masukkan ke dalam rongga mulut. #etelah u)ung pipa mengenai palatum durum putar pipa ke arah +'& dra)at. Kemudian dorong pipa dengan cara melakukan )aw thrust dan kedua ibu )ari tangan menekan sambil mendorong pangkal pipa oro!faring dengan hati!hati sampai bagian yang keras dari pipa berada diantara gigi atas dan bawah terakhir lakukan fiksasi pipa orofaring. Periksa dan pastikan )alan nafas bebas "1ihat rasa dengar(. >iksasi pipa oro!faring dengan cara memplester pinggir atas dan bawah pangkal pipa rekatkan plester sampai ke pipi 2. 9ropharingeal Airway "9PA(
digunakan
untuk
pasien "Arifin %&+%(.
membebaskan )alan napas pada pasien yang kehilangan
4
-. ?asopharingeal Airway
. Airway definitive 0erdapat tiga )enis airway definitif yaitu pipa orotrakeal pipa nasotrakeal dan airway surgical "krikotiro idotomi
airway nasofaringeal lebih disukai dibandingkan airway
atau trakeostomi(. Penentuan pemasangan airway
orofaring karena lebih bisa diterima dan lebih kecil
definitive didasarkan pada penemuan!penemuan klinis
kemungkinannya merangsang muntah "A01# %&&2(.
antara lain "A01# %&&2( Adanya apnea Ketidakmampuan mempertahankan airway yang
0eknik Posisikan kepala pasien lurus dengan tubuh. Pilihlah ukuran pipa naso!faring yang sesuai dengan cara menyesuaikan ukuran pipa nasofaring dari lubang hidung sampai tragus "anak telinga(. Pipa nasofaring diberi pelicin dengan K@ )elly "gunakan kasa yang sudah diberi. K@ )elly(. /asukkan pipa naso!faring dengan cara memegang pangkal pipa naso!faring dengan tangan kanan lengkungannya menghadap ke arah mulut "ke bawah(. /asukkan ke dalam rongga hidung dengan perlahan sampai batas pangkal pipa. Patikan )alan nafas
bebas dengan cara!cara yang lain Kebutuhan untuk melindungi airway bagian bawah
dari aspirasi darah atau vomitus Ancaman segera atau bahaya potensial sumbatan
airway Adanya cedera kepala yang membutuhkan bantuan
nafas "5C# '( Ketidakmampuan mempertahankan oksigenasi yang
adekuat dengan pemberian oksigen tambahan lewat masker wa)ah
sudah bebas "lihat dengar rasa( " Arifin %&+%(. 5
aktor yang paling
menentukan dalam pemilihan
intubasi
orotrakeal atau nasotrakeal adalah pengalaman dokter. Kedua teknik tersebut aman dan efektif apabila dilakukan dengan tepat. Ketidakmampuan melakukan intubasi trakea merupakan indikasi yang )elas untuk melakukan airway surgical. Apabila pernafasan membaik )aga agar )alan nafas tetap terbuka dan periksa dengan cara "$affen Karren +,,%( 1ihat "look( melihat naik turunnya dada yang
simetris dan pergerakan dinding dada yang adekuat. Dengar "listen( mendengar adanya suara pernafasan pada kedua sisi dada. *asa "feel( merasa adanya hembusan nafas.
C. Breathing 9ksigen sangat penting bagi kehidupan. #el!sel tubuh memerlukan
pasokan
konstan
9%
yang
digunakan
untuk
menun)ang reaksi kimiawi penghasil energi yang menghasilkan C9% yang harus dikeluarkan secara terus!menerus "#herwood %&&+(. Kegagalan dalam oksigenasi akan menyebabkan hipoksia yang diikuti oleh kerusakan otak disfungsi )antung dan akhirnya kematian "$agberg%&&-(. Pada keadaan normal oksigen diperoleh dengan bernafas dan diedarkan dalam aliran darah ke seluruh tubuh "#mith %&&;(. Airway yang baik tidak dapat men)amin pasien dapat bernafas dengan baik pula "Dolan $olt %&&'(. /en)amin terbukanya airway merupakan langkah awal yang penting untuk pemberian oksigen. 9ksigenasi yang memadai menun)ukkan pengiriman oksigen yang sesuai ke)aringan untuk memenuhi kebutuhan
6
metabolik efektivitas ventilasi dapat dinilai secara klinis "Buono Davis Barth %&&;(. Apabila pernafasan
tidak
adekuat
ventilasi
dengan
menggunakan teknik bag!valve!face!mask merupakan cara yang efektif teknik ini lebih efektif apabila dilakukan oleh dua orang dimana kedua tangan dari salah satu petugas dapat digunakan untuk men)amin kerapatan yang baik "A01# %&&2(. Cara melakukan pemasangan face!mask"Arifin %&+%( +. Posisikan kepala lurus dengan tubuh %. Pilihlah ukuran sungkup muka yang sesuai "ukuran yang sesuai bila sungkup muka dapat menutupi hidung dan mulut pasien tidak ada kebocoran( =. 1etakkan sungkup muka "bagian yang lebar dibagian mulut( 2. 6ari kelingking tangan kiri penolong diposisikan pada angulus
#edangkan
apabila
pernafasan
tidak
membaik
dengan
mandibula )ari manis dan tengah memegang ramus mandibula
terbukanya airway penyebab lain harus dicari.Penilaian harus
ibu )ari dan telun)uk memegang dan memfiksasi sungkup muka -. 5erakan tangan kiri penolong untuk mengekstensikan sedikit
dilakukan dengan melakukan inspeksi palpasi perkusi dan
kepala pasien . Pastikan tidak ada kebocoran dari sungkup muka yang sudah dipasangkan ;. Bila kesulitan gunakan dengan kedua tangan bersama!sama "tangan kanan dan kiri memegang mandibula dan sungkup muka bersama!sama( '. Pastikan )alan nafas bebas "lihat dengar rasa( ,. Bila yang digunakan A/B8!BA5 maka tangan kiri memfiksasi sungkup muka sementara tanaga kanan digunakan untuk memegang bag"kantong( reservoir sekaligus pompa nafas bantu "suee:e!bag(
auskultasi pada toraks. Penilaian awal tersebut dilakukan untuk menilai apakah terdapat keadaan!keadaan seperti tension pneumotoraks massive haemotoraks
open
pneumotoraks
dimana
keadaan!keadaan
tersebut harus dapat dikenali pada saat dilakukan primary survey.Bila
ditemukannya
keadaan!keadaan
tersebut
maka
resusitasi yang dilakukan adalah " #itohang %&+%( a. /emberikan oksigen dengan kecepatan +&!+% 14menit b. 0ension pneumotoraks ?eedle insertion "< Cath ?o. +2( di
d. 9pen pneumotoraks 1uka diututp dengan kain kasa yang
%. 6ika teraba pulsasi pada arteri brachial maka tekanan darah
diplester pada tiga sisi "flutter!type valveefect(
minimal ;& mm$g sistol =. 6ika teraba pulsasi pada arteri femoral maka tekanan darah
Pulse o3ymeter dapat digunakan untuk memberikan informasi
minimal ;& mm$g sistol 2. 6ika teraba pulsasi pada arteri carotid maka tekanan darah
tentang saturasi oksigen dan perfusi perifer penderita. Pulse o3ymeter adalah metoda yang noninvansif untuk mengukur saturasi oksigen darah aterial secara terus menerus "A01# %&&2(.
minimal & mm$g sistol Perdarahan eksternal harus cepat dinilai dan segera dihentikan bila ditemukan dengan cara menekan pada sumber perdarahan baik
D. Circulation Perdarahan merupakan penyebab kematian setelah trauma "Dolan$olt %&&'(. 9leh karena itu penting melakukan penilaian dengan cepat status hemodinamik dari pasien yakni dengan
secara manual maupun dengan menggunakan perban elastis. Bila terdapat gangguan sirkulasi harus dipasang sedikitnya dua < line yang berukuran besar. Kemudian lakukan pemberian larutan *inger laktat sebanyak % 1 sesegera mungkin "A01# %&&2(.
menilai tingkat kesadaran warna kulit dan nadi "A01#%&&2(. a. 0ingkat kesadaran Bila volume darah menurun perfusi otak )uga berkurang yang menyebabkan penurunan tingkat kesadaran. b. 7arna kulit 7a)ah yang keabu!abuan dan kulit ektremitas yang pucat merupakan tanda hipovolemia. c. ?adi Pemeriksaan nadi dilakukan pada nadi yang besar seperti a. femoralis dan a. karotis "kanan kiri( untuk kekuatan nadi kecepatan dan irama. Dalam keadaan darurat yang tidak tersedia alat!alat maka secara cepat kita dapat memperkirakan tekanan darah dengan meraba pulsasi "$affen Karren +,,%( +. 6ika teraba pulsasi pada arteri radial maka tekanan darah minimal '& mm$g sistol 8
*espon to verbal P *espon to pain 8 8nrespon 5#C "5lasgow Coma #cale( adalah sistem skoring yang sederhana untuk menilai tingkat kesadaran pasien. +. /enilai eye openingF penderita "skor 2!+( Perhatikan apakah penderita a. /embuka mata spontan b. /embuka mata )ika dipanggildiperintah atau dibangunkan c. /embuka mata )ika diberi rangsangan nyeri "dengan menekan u)ung kuku )ari tangan( d. 0idak memberikan respon %. /enilai best verbal responseF penderita "skor -!+( Perhatikan apakah penderita a. 9rientasi baik dan mampu berkomunikasi b. Disorientasi atau bingung c. /engucapkan kata!kata tetapi tidak dalam bentuk kalimat d. /engerang "mengucapkan kata !kata yang tidak )elas
E. Disability /en)elang akhir primary survey dilakukan evaluasi terhadap keadaan neurologis secara cepat. $al yang dinilai adalah tingkat kesadaran ukuran dan reaksi pupil. 0anda!tanda lateralisasi dan tingkat "level( cedera spinal "A01# %&&2(. Cara cepat dalam mengevaluasi status neurologis yaitu dengan menggunakan AP8
artinya( e. 0idak memberikan respon =. /enilai best motor responF penderita "skor !+( Perhatikan apakah penderita a. /elakukan gerakan sesuai perintah b. Dapat melokalisasi rangsangan nyeri c. /enghindar terhadap rangsangan nyeri d. >leksi abnormal "decorticated( e. Ektensi abnormal "decerebrate( f. 0idak memberikan respon
sedangkan 5#C "5lasgow Coma #cale( merupakan metode yang
*ange skor =!+- "semakin rendah skor yang diperoleh
lebih rinci dalam mengevaluasi status neurologis dan dapat
semakin )elek kesadaran(
dilakukan pada saat survey sekunder "6umaan %&&'(. AP8 yaitu A Alert 9
Penurunan tingkat kesadaran perlu diperhatikan pada empat
/erupakan bagian akhir dari primary survey penderita harus
kemungkinan penyebab "Pre!$ospital 0rauma 1ife #upport
dibuka keseluruhan pakaiannya kemudian nilai pada keseluruhan
Committee %&&%(
bagian tubuh. Periksa punggung dengan memiringkan pasien
+. %. =. 2.
dengan cara log roll. #elan)utnya selimuti penderita dengan selimut
Penurunan oksigenasi atau4dan penurunan perfusi ke otak 0rauma pada sentral nervus system Pengaruh obat!obatan dan alcohol 5angguan atau kelainan metabolik
kering dan hangat ruangan yang cukup hangat dan diberikan cairan intra!vena yang sudah dihangatkan untuk mencegah agar pasien tidak hipotermi.