Nama : HASAN DJADID ANPM/Semester : 1431010056 / IIRomb./Grup : III / DNPM/Teman Praktek : 1431010058 AMALIA IMAS LARISSALABORATORIUM TEKNIK KIMIAFAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRIUPN "VETERAN" JAWA TIMURPraktikum : KIMIA ANALISAPercobaan : PEMISAHAN ANIONTanggal : 21 APRIL 2015Pembimbing :Ir. ATIK WIDIATI , MT
Nama : HASAN DJADID A
NPM/Semester : 1431010056 / II
Romb./Grup : III / D
NPM/Teman Praktek : 1431010058
AMALIA IMAS LARISSA
LABORATORIUM TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UPN "VETERAN" JAWA TIMUR
Praktikum : KIMIA ANALISA
Percobaan : PEMISAHAN ANION
Tanggal : 21 APRIL 2015
Pembimbing :Ir. ATIK WIDIATI , MT
DRAFT
DRAFT
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Ilmu Kimia Analisa adalah ilmu yang mempelajari tentang sediaan obat dan zat-zat yang terkandung di dalamnya, serta cara-cara pengolahannya. Jadi sangatlah perlu bagi seorang farmasis, untuk mengetahui tentang seluk beluk tentang pengidentifikasian dan pemisahan suatu zat dalam suatu sampel. Untuk itu pengetahuan tentang analisis kualitatif sangat esensial untuk dijadikan salah satu keahlian bagi seorang farmasist. Inilah yang menjadi sebab praktikum ini dilaksanakan
Faktor pendorongnya praktikum analisis kualitatif ini dilakukan karena praktikan harus mengetahui dan mengenal cara-cara analisis kualitatif. Praktikum diperlukan untuk mendukung pengetahuan farmasis tentang analisa kualitatif, selain pengetahuan teori. Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum.
Perlunya diadakan pengenalan terhadap anion sebagai dasar dalam malakukan analisa pada kegiatan-kegiatan praktikum di farmasi. Kita dapat lebih mengenal sifat-sifatnya dan cara-cara analisanya dengan bantuan praktikum.
Dalam hal ini pemeriksaan atau pemisahan anion merupakan salah satu cara analisis kualitatif. Dengan memakai reagensia golongan secara sistematik, dapat ditetapkan keberadaan suatu anion. Pengetahuan tentang analisa ini akan memberi manfaat ke depan untuk mengetahui seberapa aman sebuah produk digunakan, apakah mengandung bahan-bahan yang berbahaya bagi kesehatan manusia. Hal inilah yang mendasari dilakukannya percobaan analisa kualitatif anion.
I.2Tujuan
Menentukasn sifat dan karakteristik dari anion
Menentukan anion dari suatu zat yang diidentifikasi
Mengerti cara mengidentifikasi spesifik anion dari sampel
I.3 Manfaat
Praktikan dapat menganalisa anion
Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi dari masing-masing anion
Praktikan dapat mengamati dan mengetahui reaksi-reaksi ion yang terjadi pada saat percobaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 Secara Umum
Untuk tinjauan analisis kualitatif sistematik, kation-kation diklasifikasikan dalam ilmu golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu tehadap beberapa reagensia. Reagen golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah Asam klorida, Hidrogen sulfida, Amonium sulfida, dan Amonium karbonat. Klasifikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak.
Secara prinsip, zat yang akan diidentifikasi dilarutkan kemudian ditambahkan pereaksi tertentu yang sesuai, yang akan mengendapkan segolongan kation sebagai garam yang sukar larut atau hidroksidanya. Pereaksi haruslah sedemikian rupa sehingga pengendapan kation golongan kation selanjutnya tidak terganggu atau sebelumnya dapat dengan mudah dihilangkan dari larutan yang hendak dianalisis.
Untuk identifikasi senyawa organik, pada umumnya didasarkan atas kelarutannya dalam air. Jika senyawa tidak larut dalam air, maka harus dilakukan destruksi. Cara destruksi tergantung dari senyawa yang hendak dianalisis dan ditentukan dengan bantuan percobaan pendahuluan. Prinsip destruksi ini terdiri dari pelelehan campuran senyawa yang sukar larut dalam pereaksi yang sesuai dalam jumlah yang berlebih. Akibatnya reaksi akan digeser sempurna ke arah reaksi.
Berbeda dengan pemeriksaan kation, untuk pemeriksaan anion tidak ada suatu sistematika tertentu sehingga untuk pemeriksaan ini harus dilakukan reaksi-reaksi terhadap masing-masing anion.
Pelaksanaanpemeriksaan anion dilakukandalam 2 tahapyaitu :
Penyelidikanpendahuluandari anion
Di dalampenyelidikandari anion dipakaizatpadat 2 gram.
Sifatdaribeberapa anion inidapatdiuraikanmenjadi gas-gas yang dapatdikenal.Zatpadatitudimasukkandalamtabungpereaksi ,kemudiandiberi :
Asamsulfatencer
Asamsulfatpekat
Dibuat larutan dari garam natrium dan anion-anion yang akan diselidiki dengan melarutkan zat padat (garam) setelah itu ditambahkan larutan jenuh dari Na2CO3. Saring, cuci endapannya. Tapisan ini (S) dugunakan untuk npenyelidikan selanjutnya.
Skema Klasifikasi
Metode yang tersedia untuk mendeteksi anion tidaklah sesitematik seperti metode yang telah diuraikan dalam bab-bab terdahulu untuk kation. Sampai kini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum kedalam golongan-golongan utama, dan pemisahan berikutnya yang tanpa dapat diragu-ragukan lagi dari masing-masing golongan menjadi anggota-anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri.
Skema klasifikasi yang berikut ternyata telah berjalan dengan baik dalam praktek. Pada hakekatnya, proses-proses yang dipakai dapat dibagi dalam (A) proses yang melibatkan identifikasi produk-produk yang mudah menguap, yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam, dan (B) proses yang tergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
A. Kelas A yaitu proses yang melibatkan identifikasi zat mudah menguap yang diperoleh pada pengolahan dengan asam-asam:
1. Gas dilepaskan kedalam HCl encer atau H2SO4 encer; karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfida, nitrit, hipoklorit, sianida dan sianat.
2. Gas atau uap asam dilepaskan dengan H2SO4 pekat. Meliputi zat-zat dari (I) ditambah zat yang berikut : flourida, heksaflourosulfat, klorida, bromida, iodida, nitrat, klorat (bahaya), perklorat, permanganat (bahaya), bromat, borat, heksasianofenat (III), tiosianat, format, asetat, oksalat, tartrat dan sitrat.
B. Kelas B yaitu proses yang bergantung pada reaksi-reaksi dalam larutan.
1. Reaksi pengendapan yaitu sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silika, heksaflourosilikat, salisilat, benzoate dan suksinat.
2. Reaksi oksidasi dan reduksi dalam larutan yaitu manganat, permanganate, kromat, dan dikromat.
(http://lunetaaureliafatma.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-kimia-analitik.html Diakses pada 24 Maret pukul 23.52)
Metode untuk mendeteksi anion tidaklah sistematik seperti pada metode untuk mendeteksi kation. Sampai saat ini belum pernah dikemukakan suatu skema yang benar-benar memuaskan, yang memungkinkan pemisahan anion-anion yang umum ke dalam golongan utama, dan dari masing-masing golongan menjadi anggota golongan tersebut yang berdiri sendiri. Pemisahan anion-anion ke dalam golongan utama tergantung pada kelarutan garam pelarutnya. Garam kalsium, garam barium, dan garam zink ini hanya boleh dianggap berguna untuk memberi indikasi dari keterbatasan-keterbatasan metode ini. Skema identifikasi anion bukanlah skema yang kaku, karena satu anion termasuk dalam lebih dari satu sub golongan (Svehla. 1999. "Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I". Jakarta :Erlangga)
Untuk memudahkan menganalisa anion, diusahakan dulu dalam bentuk senyawa yang mudah larut dalam air. Umumnya garam-garam natrium mudah larut dalam garam karbonat dari logam-logam berat sukar larut dalam air, sehingga apabila zat yang akan dianalisa berupa zat yang sukar larut atau memberi endapan dengan Na2CO3, maka dibuat dahulu berupa ekstrak soda, kemudian dipisahkan dari endapan yang mengganggu tersebut
(KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium Kimia Analisa.2000 Surabaya ; Universitas Airlangga)
Analisa kualitatif menggunakan dua macam uji, reaksi kering dan reaksi basah. Reaksi kering dapat diterapkan untuk zat-zat padat dan reaksi basah untuk zat dalam larutan. Reaksi kering ialah sejumlah uji ynag berguna dapat dilakukan dalam keadaan kering, yakni tanpa melarutkan contoh. Petunjuk untuk operasi semacam ialah pemanasan, uji pipa tiup, uji nyala, uji spektroskopi dan uji manik. Reaksi basah ialah uji yang dibuat dengan zat-zat dalam larutan. Suatu reaksi diketahui berlangsung dengan terbentuknya endapan, dengan pembebasan gas dan dengan perubahan warna. Mayoritas reaksi analisis kualitatif dilakukan dengan cara basah
(Svehla. 1999. "Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I". Jakarta :Erlangga)
Kimia analisis secara garis besar dibagi dalam dua bidang yang disebut analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis kualitatif membahas identifikasi zat-zat. Urusannya adalah unsur atau senyawaan apa yang terdapat dalam suatu sampel atau contoh. Pada pokoknya tujuan analisis kualitatif adalah memisahkan dan mengidentifikasi sejumlah unsur Analisis kuantitatif berurusan dengan penetapan banyak suatu zat tertentu yang ada dalam sampel atau contoh
(Svehla. 1999. "Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I". Jakarta :Erlangga)
Ada pula identifikasi anion berdasarkan reaksi dalam larutan, yaitu anion yang diidentifikasi dengan reaksi pengendapan dan dengan reaksi redoks. Reaksi pengendapan umumnya terjadi saat proses pemisahan yang kemudian dilanjutkan dengan uji identifikasi, namun tidak ada jenis anion tertentu yang termasuk dalam kelompok reaksi pengendapan karena hal tersebut sesuai dengan uji lanjutannya. Pembentukan endapan karena adanya senyawa baru setelah bereaksi. Banyak sekali reaksi yang di gunakan dalam analisis anorganik kualitatif melibatkan pembentukan endapan. Endapan adalah zat yang memisahkan dari suatu fase padat keluar dari larutan endapan, mungkin berupa Kristal (kristalin) atau koloid dan dapat dikeluarkan dari larutan dengan penyaringan. Endapan terbentuk jika larutan menjadi terlalu jenuh dengan zat yang bersangkutan ke larutan (S) satu endapan, menurut defenisi adalah sama dengan konsentrasi molar dari larutan jenuhnya. Kelarutan tergantung pada berbagai kondisi seperti suhu, tekanan, konsentrasi bahan-bahan lain dalam larutan itu dan pada komposisi pelarutnya.
(Svehla. 1999. "Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I". Jakarta :Erlangga)
Berikut merupakan Anion yang digolongkan berdasarkan reaksi redoks, yaitu :
1. Anion Pengoksidasi
· Anion dalam kelompok ini adalah ClO4-, ClO3-, NO3, SO42-, Cr2O72-, IO3, dan lain-lain
· Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3(jenuh), lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.
(Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta ; Kementrian pendidikan dan kebudayaan )
2. Anion Preduksi
· Anion dalam kelompok ini adalah S2-, S2O32-, SO3-, Cl-, CNS-, CN-,[Fe(CN)6)4]
· Prinsip kerjanya adalah mula-mula sampel ditambahkan Na2Co3(jenuh), lalu dipanaskan selama 10 menit kemudian filtrat ditambahkan dengan HCl pekat dan MnCl2. Apabila warna sampel berubah menjadi hitam atau coklat berarti sampel tersebut mengandung anion pengoksidasi.
Anion lainnya tidak memberikan reaksi dengan asam sulfat pekat dalam keadaan dingin, tetapi nitrat bereaksi menghasilkan uap coklat dari NO2 yang dihasilkan, dan asetat memberikan bau khas cuka jika direaksikan dengan asam sulfat pekat.
Untuk praktikum kali ini dilakukan pemisahan dan identifikasi anion-anion berikut Nitrat, Permanganat, Kromat, Sulfat, Ferisianida, Karbonat, Asam Cuka, dan ion Hidroksida pada Magnesium Hidroksida. Anion-anion tersebut banyak kita jumpai dalam reaksi kimia ada yang berguna sebagai pengoksidasi, ada yang bergabung dengan logam seperti natrium dan kemudian membentuk garam, serta ada pula yang menandakan sifat alkalis (basa).
Nitrat, NO3-. Kelarutan : Semua nitrat larut dalam air. Nitrat dari merkurium dan bismut menghasilkan garam basa setelah diolah dengan air; garam-garam ini larut dalam asam nitart encer. Nitrat bertindak sebagai oksidator atau zat pengoksidasi. Fungsi dari zat pengoksidasi adalah sebagai berikut memberi oksigen kepada zat lain, memindahkan hidrogen dari zat lain, mengambil elektron dari zat lain.
(Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta ; Kementrian pendidikan dan kebudayaan )
II.2 Sifat Bahan
K2Cr2O7:
Sifat kimia :
Berbau
berwarna kuning
berbentuk bubuk
beracun
mudah terbakar
sifat fisika :
Massa molar : 194.19 g mol 1
Densitas : 2.7320 g/cm3
Titik didih : 1,000 °C (1,830 °F; 1,270 K)
Titik leleh : 968 °C (1,774 °F; 1,241 K)
Kelarutan dalam air : 62.9 g/100 mL (20 °C)
75.1 g/100 mL (80 °C)
79.2 g/100 mL (100 °C)
(http://en.wikipedia.org/wiki/Potassium_dichromate Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.13)
Aquadest
Sifat fisika :
Nama sistematis : air
Nama alternatif : aqua, dihidrogen monoksida, hidrogen hidroksida
Rumus molekul : H2O
Massa molar : 18.0153 gr/mol
Densitas dan Fase : 0,998 gr/cm3 (cairan pada 20 oC) 0,92 gr/cm3 (padatan)
Titik lebur : 0 oC (273.15 K) (32 oF)
Titik didih : 100 oC (373.15 K) (212 oF)
Kalor jenis : 4814 J/(kg.K) (cairan pada 20 oC)
Memiliki pH =7
Sifat kimia :
Cairan tidak berbau
Merupakan senyawa kovalen
Tidak dapat larut dalam minyak dan membentuk 2 lapisan
Sebagai pelarut
Tidak mengalami disosiasi kuat
(http://id.wikipedia.org/wiki/Air. Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 15.56)
Asam Sulfat
Sifat Fisika :
Rumus Molekul H2SO4 .
Massa molar 98,08 g/mol.
Penampilan cairan bening.
Tak bewarna.
Tak berbau.
Densitas 1,84 g/cm3, cair.
Sifat Kimia :
Kelarutan dalam air tercampur penuh.
Keasaman (pKa)-3
Viskositas 26,7 cP ( 200 C )
Fungsi :
Untuk mengasamkan larutan.
(http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_sulfat.Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.12)
Kalsium Hidroksida
SifatFisika
Nama lain :Calcium(II) hydroxide, Pickling lime,
Hydrated lime,
Rumus molekul : Ca(OH)2.
Rasanya : Garam.
BeratMolekul : 58,44 g / mol
Warna : Putih.
pH (1% soln / air) : Netral 7
TitikDidih : 1413 ° C (2575,4 ° F)
Melting Point : 801 ° C (1473,8 ° F)
Spesifik Gravity : 2.165 (Air = 1)
Sifat Kimia
PropertiDispersi: Lihatkelarutandalam air.
kelarutan:Mudahlarutdalamair dingin,air panas.Larutdalamgliserol,danamonia.Sangatsedikitlarutdalamalkohol.tidaklarutdalamAsamklorida.
(http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.23)
Timbal Asetat
Sifat fisik :
Rumus molekul : C4H6O4Pb
Massa molekul : 325.29 g·mol 1
Densitas : 3.25 g/cm3 (20 °C, anhydrous)
2.55 g/cm3 (trihydrate)
1.69 g/cm3 (decahydrate)
4. titik lebur : 280 °C (536 °F; 553 K) (anhydrous)
75 °C (167 °F; 348 K)
(trihydrate) decomposes[4] at 200 °C
(http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetatepada 24 Maret 2015 pukul 16.45)
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
III.1. Bahan yang digunakan
H2SO4
H2O
HNO3
C4H6O4Pb
K2Cr2O7
Ca(OH)2
III.2 Alat-alat yang digunakan
Labu Ukur
Gelas Ukur
Beaker Glass
Pipet Tetes
Spatula
Kertas Saring
Neraca Analitik
Steambath
Kaki Tiga
Bunsen
Erlenmeyer
Corong
RakTabung Reaksi
Kawat nikrom
Steambath
Pipet tetes
Tabung Reaksi
Gelas Ukur
Beaker Glass
Kertas Saring
Penjepit
Rak Tabung Reaksi
Bunsen
Spatula
Neraca Analitik
Kaki Tiga
Labu Ukur
Corong
Cawan Porselen
III.3 Gambar Alat
III.4. ProsedurKerja
Pelaksanaanpemeriksaan anion dilakukandalam 2 tahapyaitu :
Penyelidikanpendahuluandari anion
Di dalampenyelidikandari anion dipakaizatpadat 2 gram.
Sifatdaribeberapa anion inidapatdiuraikanmenjadi gas-gas yang dapatdikenal.Zatpadatitudimasukkandalamtabngpereaksi ,kemudiandberi :
Asamsulfatencer
Asamsulfatpekat
Lakukanmasing-masingdalamkeadaandinginsetelahitudipanaskan.
Denganasamsulfatencer
No.
Pengamatan
Kesimpulan
Timbul gas takberwarna, takberbaudanmengeruhkan air kapur
CO2darikarbohidratatau bicarbonate
Timbuluapcoklatmerahdanberbau
NO2darinitrat
Timbul gas hijaukuning, berbaurangsang, kemerahankemudianmemucatkankertaslakmus
Cl2darihypoclorida
Timbul gas danberbau. Merubahwarnakertas yang dibasahidengan K2CrO4menjadihijaudanmelarutkanfuchasin
SO2darisulfat
Terjadi gas takberwarnadan member test seperti (4) terjadiendapan S
SO2dan S daritiosulfat
Timbul gas takberwarna, baubusuk. Membuathitamkertassaring yang dibasahidenganPbasetat. Merubahkertas Cadmium asetatmenjadikuning.
H2S dari sulfide
Berbaucuka
CH3COOH dariasetat
Denganasamsulfatpekat
No.
Pengamatan
Kesimpulan
Timbul gas takberwarna, berbaudanberasa di udara. Jikagelaspengadukdibasahidengan gas itumakatimbulkabut NH4Cl. Gas Cl2timbulpadapemberian MnO2
HCldariclorida
Timbul gas berbaupedas, berwarnamerah, membentukkabut di udara. Jikadiberi MnO2makatimbuluapmerahdenganbirudari H2S
HBrdan Br2dari bromide
Timbuluap violet disertaidenganuapasamseiring SO2dan H2S
HI dan I2dari iodide
Timbulasapkadang-kadangberwarnacoklatdari gas SO2. Dapatmembirukanlarutan, jikadireaksikandenganlogam Cu
HNO3dan NO2darinitrat
Timbul gas kuningdalamkeadaandingindanberbau, mudahmeletus
ClO2darichorat
Timbul gas takberwarna, terbakardenganberwarnabiru
CO dariformiat
Timbul gas takberwarna. Mengeruhkan air kapur, terbakardenganwarnabiru
CO dan CO2darioksalat
Penyelidikan anion dalamlarutan
Dibuat larutan dari garam natrium dan anion-anion yang akan diselidiki dengan melarutkan zat padat (garam) setelah itu ditambahkan larutan jenuh dari Na2CO3. Saring, cuci endapannya. Tapisan ini (S) dugunakan untuk penyelidikan selanjutnya.
Asamkan 3 ml dari larutan (S) denagn HCl, didihkan untuk menghilangkan karbondioksida dan tambahkan 1 ml BaCl2, endapan putih menunjukkan adanya sulfat.
Asamkan 3 ml dari larutan (S) dengan H2SO4encer dan tambahkan 1 ml. Hilangnya warna dari permanganat menunjukkan adanya reduksi sulfit,tiosulfat, sulfide, nitrit, bromide, atau iodide. Kalau permanganat itu tidak hilang warnanya pada keadaan dingin, panaskan dan amati hasilnya. Hilangnya warna pada pemanasan bersama-sama dengan pembentukan dari golongan-golongan karbondioksida (penyelidikan dengan air kapur) menunjukkan adanya oksalat.
Asamkan 10 ml dari larutan (S) dengan asam nitrat encer. Didihkan sampai 5 menit u ntuk menghilangkan gas-gas yang keluar. Gunakan larutannya untuk penyelidikan selanjutnya. Tambahkan 1 ml asam nitrat pekat, kemudian larutkan argentums nitrat sampai terjadi endapan sempurna. Saring dan cuci endapan dengan asam nitrat sangat encer.
Filtrat :
tambahkan larutan natrium hidroksida tetes demi tetes dengan diaduk hati-hati sampai larut muda tak tepat netral terhadap lakmus, kemudian tambahkan 0,5 ml asam asetat encer dan 1 ml dari argentum nitrat sampai endapan sempurna. Ini terjadi pada endapannya dengan air panas. Endapan putih menunjukkan oksalat. Ini terjadi pada penyelidikan kalsium klorida. Endapan kuning menunjukkan fosial. Ini ditunhjukkan pada penyelidikan moliodata.
Endapan :
Pindahkan endapan ke dalam gelas kecil. Berikan 1-2 garam butir seng dan 5-10 ml larutan asam sulfat. Setelah 10 menit saring endapannya, cuci dengan sedikit asam sulfat encer. Bagilah filtrat dalam dua bagian. Ini diselidiki untuk klorida, bromide, dan iodide berturut-turut.
Penyelidikan untuk klorida yang bersama-sama adanya dengan bromid dan iodide. Asamkan dengan asam sulfat encer. Panaskan kira-kira 800C dan dimasukkan udara dalam larutan sampai menjadi tidak berwarna. Selidiki larutan yang tidak berwarna untuk klorida dengan argentums nitart dan asam nitrat encer.
Pada larutan tambahkan asam sulfat encer sampai asam dan 1-2 ml karbon tetraklorida. Berikan 1-2 tetes larutan natrium hypoklorida encer dan diaduk. Warna ungu tua pada lapisan tetraklorida menynjukkan adanya iodie. Berikan larutan hypoklorid tetes demi tetes untuk mengoksidasi iodide dan menjadi iodat dan aduk pada tiap pemberian. Warna ungu tua lenyap dan warna merah coklat dari lapisan karbon tetraklorida akan timbul kalau ada bromide
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Calcium_hydroxide
diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.23
Anonim.2014. http://en.wikipedia.org/wiki/Lead(II)_acetate
Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.24
Anonim.2014.http://en.wikipedia.org/wiki/sodium_carbonate
diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.45
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Air.
Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 15.56
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_asetat.
Diakses pada 24 Maret 2015 pukul 16.12
Anonim.2014.http://id.wikipedia.org/wiki/Asam_klorida.
Diakses pada 24 Maret pukul 16.48
Anonim.2014.http://lunetaaureliafatma.blogspot.com/2014/04/laporan-praktikum-kimia-analitik.html
Diakses pada 24 Maret pukul 23.52
Anonim: Petunjuk Praktek Kimia Analisa.1972 Jakarta : Kementrian pendidikan dan kebudayaan
KELOMPOK KEILMUAN KIMIA ANALITIK: Petunjuk Praktium Kimia Analisa.2000 Surabaya : Kimia Analisa
Svehla. 1999. "Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro Dan Semimikro Bagian I". Jakarta :Erlangga