Kode Etik Profesi antara lain, Auditor, Psikologi dan Advokat
etika bisnisDeskripsi lengkap
ETBIS BAB 8Full description
ETIKA BISNIS Bab 8: Periklanan dan Etika K. BertensFull description
ETIKA BISNIS Bab 8: Periklanan dan Etika K. BertensDeskripsi lengkap
Etika-bisnis-dan-profesi-pdf
kasus Bank Duta di Ujung TandukFull description
Etika Profesi
Etika ProfesiDeskripsi lengkap
Analisis Kasus Etika ProfesiFull description
Analisis Kasus Etika ProfesiDeskripsi lengkap
kasus etikaDeskripsi lengkap
materi etika bisnisDeskripsi lengkap
materi etika bisnis
kasus etika bisnisDeskripsi lengkap
Kasus etika bisnisDeskripsi lengkap
Etika bisnis Sukrisno Shoes Bab 4Deskripsi lengkap
Etika Bisnis mengenai perusahaan tahu di Kabupaten BangkalanDeskripsi lengkap
BisnisFull description
Full description
NAMA
: CHRISTY NAVIDA PRAYITNO PUTRI
NIM
: 150810301089
MATA KULIAH
: ETIKA PROFESI DAN BISNIS
PEMBAHASAN KASUS BAB 8 ETIKA BISNIS DAN PROFESI 1. Cobalah anda identifikasi pelanggaran prinsip etika dan aturan etika apa saja yang telah dilanggar oleh AA dengan mengacu pada pedoman kode etik AICPA! Jawaban : menurut pengamatan saya mengenai kasus ini adalah terdapat berbagai penyimpangan yang melanggar ketentuan kode etik AICPA, prinsipprinsip yang dilanggar adalah mengenai independensi dimana sebuah KAP itu haruslah memiliki kemandirian yang tidak boleh di pengaruhi pihak lain apalagi klien, kalau dikasus ini pihak AA sangat dipengaruhi bahkan dikontrol oleh pihak enron sendiri. Lalu yang kedua yaitu pelanggaran mengenai prinsip integritas dan objektivitas yang mana seharusnya dalam sebuah KAP itu tidak boleh ada konflik kepentingan yang mana pada akhirnya akan berdampak pada dilakukannya pelanggaran tika, dalam kasus ini sangat kental dengan adanya konflik kepentingan dalam penilaian itu sendiri, karena banyak para anggota AA itu direkrut dari pihak enron jadi disini jelas para pegawai yang berasal dari enron akan melakukan manipulasi penilaian sesuai dengan yang diinginkan. Dan disini juga adanya pelanggaran objektifitas itu sendiri, karena dalam penilaiannya pihak AA tidak objekif namun terdapat unsur subjektifnya. Mungkin menurut saya pelanggaran yang dilakukan adalah seperti diatas. 2. Bagaimana pelanggaran etika tersebut dapat dijelaskan bila menggunakan pedoman kode etik IFAC? Jawaban : jadi disini sebenarnya seorang akuntan itu haruslah bekerja dengan tujuan untuk melayani kepentingan publik bukan kepentingan perorangan. Jadi apabila pihak KAP AA ini hanya condong pada perusahaan enron maka ini tidak sesuai dengan ciri-ciri ini, karena penilaian yang harus dilakukan oleh sebuah lembaga KAP adalah emberikan penilaian yang wajar yang mana hasil penilaiannya itu dapat digunakan oleh berbagai pihak yang membutuhkannya. Nah jadi disini menurut pedoman kode etik IFAC sebenarnya seorang akuntan itu tidak hanya melayani kepentingan klien saja namun juga untuk kepentingan
publik. Independensi yang tidak ada dalam KAP AA ini menjadikan mereka mudah dan berani dalam melakukan pelanggaran prinsip-prinsip dasar yang harus dipatuhi oleh seorang akuntan itu sendiri. Maka dari itulah janganlah selalu tergoda dengan gemerlap harta karena uang dan harta hanyalah titipan. 3. Coba anda identifikasi ketentuan-ketentuan yang ada dalam sarbanes-oxley act untuk mengatasi ancaman pelanggaran etika sebagaimana yang telah dilakukan oleh personel AA! Jawaban : yaitu dengan membentuk public company accounting oversigh board (PCAOB) yang bertujuan untuk mengawasi audit atas perusahaan publik dan melindungi kepentingan investor, melarang jasa non audit secara spesifk, perputaran partner jadi disini sebuah KAP tidak bisa memberikan layanan audit kepada klien yang sama secara terus menerus, laporan kepada komite audit jadi seotang auditorium haruslah melaporkan kepada komite audit. 4. Bagaimana anda menjelaskan perilaku pejabat puncak enron? Jawaban : menurut saya apa yang dilakukan oleh pihak AA maupun enron merupakan tindakan yang mementingkan diri sendiri, padahal seorang akuntan itu bekerja untuk kepentingan publik. Jadi bisa dikatakan mereka tu masih belum memiliki kesadaran manusia secara utuh, karena apabila mereka memilikinya pastilah mereka tidak akan melakukan semua itu yang mana sangat merugikan pihak lain. Karena sesungguhnya manusia dikatakan manusia secara utuh apabila mereka dapat menggunakan semua kecerdasan secara seimbang, karena apabila seseorang itu hanya mementingakan diri sendir maka mereka tidak menggunakan seluruh kecerdasan mereka.