PEMBAHASAN
Crossm Crossmatc atch h adalah adalah reaksi reaksi silang silang invitr invitro o antara antara darah darah pasien pasien dengan dengan darah darah donor donor. Pemeriksaan ini dilakukan sebelum dilakukannya transfusi darah. Uji silang atau crossmatch diperlukan sebelum melakukan transfusi darah untuk melihat apakah darah pasien sudah sesuai dengan dengan donor, donor, sehing sehingga ga golong golongan an darah darah pasien pasien dan donor donor sebelum sebelumny nyaa harus harus diketa diketahui hui dan diharapkan sama. Tujuan dari pemeriksaan ini adalah untuk memastikan bahwa transfusi darah
tidak menimbulkan reaksi apapun pada resipien serta sel-sel sel-sel darah merah bisa mencapai
masa
hidup
maksimum
setelah
diberikan.
Uji
silang
serasi
dilakukan
untuk
memastikan bahwa tidak ada antibodi pada darah pasien yang akan bereaksi dengan darah donor atau atau sebal sebalik ikny nya. a. ahk ahkan an wala walaupu upun n golo golong ngan an dara darah h !" dan dan #h pasie pasien n dan dono donorr tela telah h diketahui, adalah hal mutlak untuk melakukan uji silang serasi.
Uji crossmat crossmatch ch ini pentin penting g bukan bukan hanya hanya pada transfus transfusii tetapi tetapi juga juga ibu hamil hamil yang yang kemungk kemungkina inan n terkena terkena penyak penyakit it hemoli hemolitik tik pada pada bayi bayi baru baru lahir lahir.. Penting Pentingnya nya pemeri pemeriksa ksaan an crossm crossmatc atch h ini pada pada ibu hamil hamil juga juga bertuj bertujuan uan supaya supaya mencega mencegah h kemungk kemungkina inan n terjad terjadiny inyaa hemolitik pada bayi baru lahir akibat adanya perbedaaan golongan darah antara ibu dan bayi yang dikandungnya. Tujuan dilakukan periksaan uji silang adalah $ %"de &ani, &ani, '()*+. ). Untuk melihat melihat apakah darah darah dari dari pendonor pendonor cocok cocok dengan penerim penerimaa %resipien+ %resipien+.. '. Untuk Untuk konfirm konfirmasi asi golonga golongan n darah darah.. *. Untuk Untuk mencari mencari tahu atau atau apakah darah darah donor yang akan ditran ditranfus fusika ikan n itu nantinya nantinya akan dilawa dilawan n oleh oleh serum serum pasien pasien didala didalam m tubuhn tubuhnya, ya, atau atau adakah adakah plasma plasma donor donor yang yang turut turut ditransfus ditransfusikan ikan akan melawan melawan sel pasien didalam didalam tubuhnya tubuhnya hingga akan memperberat memperberat anemia, anemia, disamp disamping ing kemungk kemungkina inan n adanya adanya reaksi reaksi hemoli hemoliti tik k transf transfusi usi yang yang biasany biasanyaa membahayakan pasien. Prinsip crossmatch ada dua yaitu ayor dan inor, yang penjelasannya sebagai berikut $ a. ayor crossm crossmatch atch adalah adalah serum penerim penerimaa dicampur dicampur dengan sel donor donor.. aksudnya aksudnya apakah apakah sel donor itu akan dihancurkan oleh antibodi dalam serum pasien. b. inor crossmatch adalah plasma donor dicampur dengan sel penerima. &ang dengan maksud apakah sel pasien akan dihancurkan oleh plasma donor %"de &ani, &ani, '()*+.
ika golongan darah !" penerima dan donor sama, baik mayor maupun minor test tidak bereaksi. ika berlainan misalnya, donor golongan darah " dan penerima golongan d arah ! maka pada test minor akan terjadi aglutinasi %ndah /esuma 0ewi, '()1+.
0alam praktikum ini, pemeriksaan uji silang serasi %crossmatch+ dilakukan pada dua donor dengan metode aglutinasi %konvensional+. 2ampel pendonor yang digunakan dalam praktikum ini terdiri dari donor dengan kode () dan (', dengan bahan yang disediakan berupa plasma dan suspensi sel darah merah 13. 2edangkan sampel resipien atau "2 atas nama da yang berasal dari #2UP 2anglah, disediakan bahan pemeriksaan berupa serum dan suspensi sel darah merah 13. Uji silang serasi ini dilakukan melalui tiga tahap yaitu $ a. Tahap $ 4ase suhu kamar di dalam saline medium Pada tahap ini dilakukan pada suhu ruangan dimana disiapkan enam buah tabung serologis yang dengan ukuran )'561 mm dengan diberi label terlebih dahulu. Pada tabung pertama digunakan sebagai pemeriksaan ayor dimana dilakukan penambahan ' tetes serum "2 lalu ditambahkan ) tetes sel darah 13 donor kode (). Pada tabung kedua untuk pemeriksaan ayor dilakukan penambahan ' tetes serum "2 lalu ditambahkan ) tetes sel darah 13 donor kode ('. Tabung ketiga sebagai inor dengan penambahan ' tetes plasma donor kode () lalu ditambahkan ) tetes sel darah "2 13. Tabung keempat sebagai inor dengan penambahan ' tetes plasma donor kode (' lalu ditambahkan ) tetes sel darah "2 13. Tabung kelima digunakan sebagai !uto Control dengan penambahan ' tetes serum "2 dan ) tetes sel darah "2 13, dan pada tabung keenam sebagai !uto Pool dilakukan dengan penambahan ' tetes pool plasma donor dan ) tetes sel darah pool donor 13. /emudian dilakukan homogenisasi dengan mengocoknya hingga tercampur, kemudian disentrifuge dengan kecepatan *((( rpm selama )1 detik. 0igunakannya sentrifuge untuk mempercepat proses aglutinasi sehingga pada akhir sentrifuge yang semula larutan bercampur maka akan terjadi pemisahan antara bagian bening dan sel darah yang telah teraglutinasi. 2etelah dilakukan sentrifugasi maka diperoleh bagian merah %sel darah+ yang teraglutinasi dari bagian bening, kemudian hasil dibaca secara makroskopis dengan cara mengocok tabung secara perlahan. 2etelah dikocok, sel darah tersebut kembali bercampur dengan bagian yang bening, sehingga hasil tersebut dinyatakan negatif dan pemeriksaan perlu dilakukan pada tahap selanjutnya yaitu tahap fase '.
Pada pemeriksaan uji silang serasi selain menggunakan pemeriksaan terhadap tabung mayor dan minor, juga dilakukan pemeriksaan terhadap auto control dan auto pool. Tabung auto control yang berisi campuran ' tetes serum "2 dan ) tetes sel darah "2 13 bertujuan untuk mendeteksi apakah terdapat kelainan atau reaksi hemolisis dan aglutinasi yang mungkin terjadi pada darah resipien itu sendiri. 2ementara itu, pada tabung auto pool diisi dengan ' tetes pool plasma donor dan ) tetes sel darah pool donor 13. Pool plasma donor merupakan campuran antara ) tetes plasma donor kode () dengan ) tetes plasma donor kode ('. egitu juga dengan pool sel darah donor 13, yang merupakan campuran antara ) tetes sel darah donor kode () suspensi 13 dengan ) tetes sel darah donor kode (' suspensi 13. Tabung auto pool ini berfungsi untuk mendeteksi adanya kelainan atau reaksi hemolisis dan aglutinasi yang mungkin terjadi antara kedua darah donor tersebut. ika terdapat kelainan pada darah resipien atau donor itu sendiri, maka uji silang serasi tentu tidak dapat dilanjutkan. 4ase ) ini dapat mendeteksi antibodi komplit yang bersifat g %!ntibodi dingin+, misalnya $ %oe, '())+. /etidakcocokkan pada golongan darah !". • !danya antibodi komplit, seperti$ anti , anti 7ewis, anti-8, anti P-), anti-!), anti-9, • anti-. b. Tahap $ 4ase inkubasi *6(C di dalam medium bovine albumin ''3 Pada tahap ini dilakukan penambahan bovine albumin ''3 sebanyak ' tetes lalu dihomogenkan dan diinkubasi selama )1 menit pada suhu *6oC di dalam inkubator, namun pada saat praktikum digunakan oven sebagai pengganti inkubator. 4ungsi oven sebenarnya hampir sama dengan inkubator dimana pada oven tetap diatur dengan suhu *6(C. nkubasi ini bertujuan agar antibodi dapat melekat pada sel. nkubasi tidak diperbolehkan lebih dari )1 menit karena akan menyebabkan terjadinya aglutinasi nonspesifik. 2etelah diinkubasi, selanjutnya tabung disentrifuge kembali dengan kecepatan *((( rpm selama )1 detik. /emudian dilakukan pengamatan secara makroskopis ada tidaknya aglutinasi dengan cara mengocok perlahan hasil sentrifugasi tadi. !pabila terjadi aglutinasi maka hasil positif, sebaliknya, apabila tidak terjadi aglutinasi maka hasil tersebut dinyatakan negatif. erdasarkan pengamatan yang dilakukan saat praktikum diperoleh hasil negatif sehingga dilanjutkan pada tahap selanjutnya yaitu tahap indirect comb test.
4ase ' akan dapat mendeteksi beberapa antibodi sistem #hesus, seperti$ anti 0, anti:, anti-c, dan antibodi lainnya seperti anti-7ewis. Pada fase ini antibodi inkomplit dapat mengikat sel darah merah sehingga pada fase dengan bantuan penambahan Coomb;s serum terjadi reaksi positif. !ntibodi inkomplit adalah anti-0, anti-:, anti-e, anti-C, anti-c, anti-0uffy, anti-/ell, anti-/idd, anti-2, dan lain-lain %oe, '())+.
c. Tahap $ ndirect Combs Test Pada tahap ini merupakan uji antiglobulin untuk mendeteksi g< yang dapat menimbulkan masalah dalam transfusi yang tidak dapat terdeteksi pada kedua fase sebelumnya. 2emua antibodi inkomplit yang terikat pada sel darah merah di fase akan beraglutinasi %positif+ setelah penambahan Coomb;s serum. Pada tahap ini sel darah merah atau hasil negatif dari fase dicuci dengan larutan saline atau 8aCl (,=3 sebanyak * kali untuk mendapat sel eritrosit yang benar-benar bersih dan pekat. Pencucian dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan >at sisa atau pengotor yang dapat mengganggu reaksi antara coomb;s serum dengan sel darah. /emudian ditambahkan ' tetes coomb;s serum yang mengandung serum hewan yang mengandung anti >at spesifik terhadap globulin manusia. /emudian dihomogenkan dan disentrifuge kembali dengan kecepatan *((( rpm selama )1 detik dan hasil reaksi dibaca secara makroskopis. !pabila positif maka akan terjadi aglutinasi yang menandakan adanya anti >at yang melapisi eritrosit, sedangkan apabila tidak terjadi aglutinasi maka hasil dinyatakan negatif. d. Uji ?aliditas ?alidasi dilakukan untuk mengetahui apakah pemeriksaan yang dilakukan dari fase sampai fase telah benar atau tidak. Uji validasi ini dilakukan dengan menambahkan ) tetes CCC %Coomb;s Control Cell+ terhadap hasil dari coomb;s test yang menunjukkan hasil negatif, kemudian disentrifuge dengan kecepatan *((( rpm )1 detik. 9asil positif akan menunjukkan adanya aglutinasi sehingga reaksi silang dianggap valid, sedangkan apabila hasil validasi negatif atau tidak terjadi aglutinasi maka dapat dikatakan reaksi silang tidak valid atau harus dilakukan pengujian ulang pada pemeriksaan crossmatch ini.
/arena seluruh tabung menunjukkan hasil negatif, maka pada seluruh tabung dilakukan uji validitas untuk mengetahui apakah uji silang yang telah dilakukan valid atau tidak. Tabung
mayor, minor, dan auto control seluruhnya menunjukkan hasil uji yang valid. 9asil ini ditunjukkan dari adanya aglutinasi pada tabung, namun aglutinasinya lemah. Teknik pengocokan tabung pada saat membaca hasil dari uji validitas berbeda dengan fase uji silang. 0imana aglutinasi yang terjadi adalah aglutinasi lemah dan akan jelas terlihat apabila diamati dengan mikroskop.
Pengamatan secara makroskopis pada saat praktikum dalam uji validitas menunjukkan hasil positif yang ditandai dengan adanya aglutinasi pada setiap tabung. 0engan demikian maka dapat dinyatakan bahwa reaksi silang %crossmatch+ antara pendonor kode () dan (' dengan resipien %"2+ atas nama da dinyatakan valid. 9al yang harus diperhatikan bahwa saat mengocok tabung untuk menentukan hasil uji validitas harus dilakukan dengan perlahan karena aglutinasi yang terbentuk merupakan aglutinasi lemah, dimana apabila dikocok terlalu kuat akan menyebabkan hilangnya aglutinasi.
erdasarkan hasil pemeriksaan uji silang serasi %crossmatch+ antara darah donor kode () dan (' dengan darah resipien %"2+ atas nama da, baik pada fase sampai fase menunjukkan hasil negatif yang ditandai dengan tidak adanya aglutinasi dan tidak terjadi reaksi hemolisis pada sampel saat pengujian. 9al ini mengindikasikan bahwa darah resipien %"2+ atas nama da tersebut cocok@kompatibel dengan darah pendonor kode () dan (', sehingga darah kedua donor tersebut dapat diberikan kepada resipien atas nama da tersebut. Pada uji validitas juga diperoleh hasil positif yang ditandai dengan adanya aglutinasi, hal ini berarti bahwa hasil tes valid %benar+ sehingga hasil pemeriksaan boleh diberikan kepada pasien.
Uji silang serasi dapat memberikan hasil negatif palsu. "leh sebab itu, dalam melakukan pemeriksaan uji silang serasi perlu memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut $ %oe, '())+. ). 8aCl (,=3 %saline+ harus bersih, jernih, tidak berwarna dan tidak terkontaminasi dengan '. *. . 1.
serum. 2uhu inkubator harus *6AC. Baktu inkubasi harus tepat. Pencucian sel darah merah harus bersih. 9asil negatif harus dikontrol dengan menggunakan Coombs Control Cells.
Uji silang dapat memberikan hasil positif %inkompatibel+, karena$ %oe, '())+. 1.
!ntibodi inkomplit, diantaranya $ anti-0, anti-:, anti-e, anti-C, anti-c, anti-0uffy, anti-
/ell, anti-/idd, anti-2, dan lain-lain. '. !utoantibodi dalam serum pasen *. !ntibodi yang tidak termasuk dalam sistem golongan darah . Tidak ditemukannya kelainan immunolodi dalam serum pasen. 0arah inkompatibel adalah darah resipien yang pada uji silang serasi memberikan hasil ketidakcocokan dengan darah donor dengan demikian tidak bisa ditransfusikan. 9al ini perlu dilakukan pemeriksaan lanjutan untuk mencari penyebab reaksi inkompatibel. etode silang serasi metode manual memiliki beberapa kekurangan, diantaranya $ %#iesti :kasanti dkk, '()D+. a. b. c. d. e. f. g. h.
Perlu banyak orang @ tenaga pelaksana. 9asil subyektif tergantung pengalaman operator. 9asil reaksi tidak stabil. Pencucian kurang sempurna dapat menyebabkan hasil false %-+. Pengerjaan tidak sempurna, skor reaksi dapat turun @ negatif. Pembacaan reaksi memerlukan mikroskop. Perlu menggunakan CCC %Control Coomb;s Cell+ untuk cek reaksi negatif. 9asil reaksi secara visual tidak dapat didokumentasikan, dokumentasi hanya berupa
i.
laporan kerja. Baktu pengerjaannya lama.
etode uji silang serasi %crossmatch+ lainnya yang lebih akurat untuk melihat kecocokan antara darah donor dan resipien yaitu, uji silang serasi %crossmatch+ metode gel yang memiliki tahapan yang terstandarisasi, sederhana, cepat, serta memberikan hasil yang obyektif.
SIMPULAN
erdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai berikut$ ). Uji silang serasi merupakan pemeriksaan untuk memastikan bahwa transfusi darah tidak menimbulkan reaksi apapun pada resipien serta sel-sel darah merah bisa mencapai masa hidup maksimum setelah diberikan transfusi. '. Uji silang serasi dilakukan dalam * fase yaitu fase %fase suhu kamar di dalam saline medium+, fase ' %fase inkubasi *6AC di dalam medium bovine albumin ''3+, dan fase *
%ndirect Coombs Test+, serta tahap validitas untuk mendeteksi reaksi silang valid@tidak valid. *. erdasarkan praktikum mengenai uji silang serasi %crossmatching + antara darah resipien atas nama da dengan darah dua donor kode () dan (' ialah cocok @ kompatibel dan reaksi silang valid.
DAFTAR PUSTAKA
0ewi,
ndah
/esuma.
'()1. Pemeriksaan
Uji
Silang
Serasi.
EonlineF.
Tersedia$
http$@@documents.tips@
[email protected]. E0iakses$ )( "ktober '()D. '(.'G BT!F oe.
'()).
Makalah
tentang
Pelayanan
Transfusi
Darah.
EonlineF.
Tersedia$
http$@@joevha.blogspot.co.id@'())@(
[email protected].
E0iakses$
)) "ktober '()D. )=.*( BT!F #iesti :kasanti, #achmawati , ansyur !rif. '()D. Uji Silang Serasi dengan Metode Gel . EonlineF.
Tersedia$
http$@@dokumen.tips@documents@uji-silang-serasi-dengan-metode-
gelppt5.html. E0iakses$ )( "ktober '()D. )=.'* BT!F &ani,
"de.
'()*.
Crossmatch.
EonlineF.
Tersedia$
http$@@odeyoni.blogspot.co.id@'()*@(@crossmatchH'*.html. E0iakses$ )' "ktober '()D. )=. BT!F