Penyakit Gondongan (Mumps atau Parotitis) adalah suatu penyakit menular dimana sesorang sesoran g terinfe terinfeksi ksi oleh virus (Param (Paramyxov yxovirus) irus) yang meny menyerang erang kelen kelenjar jar ludah (kelenjar parotis) di antara telinga dan rahang sehingga menyebabkan pembengkakan pada leher bagian atas atau pipi bagian bawah. Penyakit gondongan tersebar terse bar di seluruh dunia dan dapat timbul tim bul seca secara ra end endemik emik ata atau u epi epidem demik ik Gan Ganggu gguan an ini cen cender derung ung meny menyeran erang g ana anak!a k!anak nak dibawah usia "# tahun (sekitar $#% kasus).(&arta kasus).(&arta Medika') Parotitis Paroti tis ialah penyakit penyakit virus akut yang biasanya biasanya menyerang kelenjar kelenjar ludah terutama kelenjar parotis (sekitar *% kasus). Gejala khas yaitu pembesaran pembesaran kelenjar ludah terutama kelenjarr parotis. Pada saluran kelenjar kelenja kelenjar ludah terjadi kelainan berupa pembengkaka pembengkakan n sel epitel pelebaran dan penyumbatan saluran. Pada orang dewasa infeksi ini bisa menyerang testis (buah +akar) sistem saraf pusat pankreas prostat payudara dan organ lainnya. ,dapun mereka yang beresiko besar untuk menderita atau tertular penyakit ini adalah mereka yang menggunakan mengg unakan atau mengk mengkonsum onsumsi si obat! obat!obatan obatan tertentu untu untuk k menek menekan an hormo hormon n kelenj kelenjar ar tiroid dan mereka yang kekurangan +at -odium dalam tubuh (umarmo'$) Menuru Men urutt um umarm armo o (' ('$) $) pen penyak yakit it gon gondon dong g (mu (mump mps s par paroti otitis tis)) dap dapat at dit ditula ularka rkan n melalui/ ".
0ontak langsung
'.
Perc Pe rcik ikan an lu luda dah h (d (dro ropl plet et))
1.
Muntahan
2.
3is isaa pul pulaa mel melal alui ui ai airr ken kenci cing ng 4idak 4i dak sem semua ua ora orang ng yan yang g teri terinfe nfeksi ksi men mengal galami ami kel keluh uhan an bah bahkan kan sek sekita itarr 1! 1!2% 2%
penderita tidak menunjukkan tanda!tanda sakit (subclinical). Mereka dapat menjadi sumber penularan seperti halnya penderita parotitis yang nampak na mpak sakit. s akit. Masa tunas (masa inkubasi) parotitis sekitar "2!'2 hari dengan rata!rata "5!"$ hari. 2.2 Etiologi Parotitis
,gen penyebab parotitis epidemika adalah anggota dari kelompok paramyxovirus yang juga termasuk didalamnya virus parainfluen+a meas les dan virus newcastle disease. diseas e. 6kuran dari partikel paramyxovir paramyxovirus us sebesar 7 1 m8. 9i 9irus rus telah diisolasi dari ludah cairan serebrospinal darah urin otak dan jaringan terinfeksi lain. Mumps merupakan virus :;, rantai ran tai tun tungga ggall gen genus us Rubulavirus Rubulavirus subfamily subfamily Paramyxovirinae Paramyxovirinae d dan an fam family ily Paramyxoviridae Paramyxoviridae.. 9irus 9i rus mump mumpss mempu mempunyai nyai ' gliko glikoprotein protein yaitu hamagl hamaglutinin utinin!neuram !neuramidase idase dan perpad perpaduan uan
protein. 9irus ini juga memiliki dua komponen yang sanggup memfiksasi yaitu / antigen atau yang dapat larut (soluble) yang berasal dari nukleokapsid dan antigen 9 yang berasal dari hemaglutinin permukaan. 9irus ini aktif dalam lingkungan yang kering tapi virus ini hanya dapat bertahan selama 2 hari pada suhu ruangan. Paramyxovirus dapat hancur pada suhu <2 => oleh formalin eter serta pemaparan cahaya ultraviolet selama 1 detik. 9irus masuk dalam tubuh melalui hidung atau mulut.9irus bereplikasi pada mukosa saluran napas atas kemudian menyebar ke kalenjar limfa local dan diikuti viremia umum setelah "'!'# hari (masa inkubasi) yang berlangsung selama 1!# hari. elanjutnya lokasi yang dituju virus adalah kalenjar parotis ovarium pancreas tiroid ginjal jantung atau otak. 9irus masuk ke system saraf pusat melalui plexus choroideus lewat infeksi pada sel mononuclear. Masa penyebaran virus ini adalah '!1 minggu melalui dari ludah cairan serebrospinal darah urin otak dan jaringan terinfeksi lain. 9irus dapat diisolasi dari saliva *!5 hari sebelum onset penyakit dan hari sesudah munculnya pembengkakan pada kalenjar ludah. Penularan terjadi '2 jam sebelum pembengkakan kalenjar ludah dan 1 hari setelah pembengkakan menghilang (umarmo'$) 2.3 Klasifikasi Parotitis
a. Parotitis 0ambuhan ,nak!anak mudah terkena parotitis kambuhan yang timbul pada usia antara " bulan hingga akhir masa kanak!kanak.0ambuhan berarti sebelumnya anak telah terinfeksi virus kemudian kambuh lagi. b. Parotitis ,kut Parotitis
akut
ditandai
dengan rasa sakit yang
mendadak
kemerahan dan
pembengkakan pada daerah parotis. ?apat timbul sebagai akibat pasca!bedah yang dilakukan pada penderita terbelakang mental dan penderita usia lanjut khususnya apabila penggunaan anestesi umum lama dan adanya gangguan dehidrasi. 2.4 Manifestasi Klinis Parotitis
4idak semua orang yang terinfeksi oleh virus Paramyxovirus mengalami keluhan bahkan sekitar 1!2% penderita tidak menunjukkan tanda!tanda sakit (subclinical). ;amun demikian mereka sama dengan penderita lainnya yang mengalami keluhan yaitu dapat menjadi sumber penularan penyakit tersebut. Masa tunas (masa inkubasi) penyakit Gondong sekitar "'!'2 hari dengan rata!rata "5!"$ hari. ,dapun tanda dan gejala yang timbul setelah terinfeksi dan berkembangnya masa tunas dapat digambarkan sebagai berikut / ". Pada tahap awal ("!' hari) penderita Gondong mengalami gejala/ demam (suhu badan 1$# 7 2 derajat celcius) sakit kepala nyeri otot kehilangan nafsu makan nyeri
rahang bagian belakang saat mengunyah dan adakalanya disertai kaku rahang (sulit membuka mulut). '. elanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar di bawah telinga (parotis) yang diawali dengan pembengkakan salah satu sisi kelenjar kemudian kedua kelenjar mengalami pembengkakan. 1. Pembengkakan biasanya berlangsung sekitar 1 hari kemudian berangsur mengempis. 2. 0adang terjadi embengkakan pada kelenjar di bawah rahang (submandibula) dan kelenjar di bawah lidah (sublingual). Pada pria dewasa adalanya terjadi pembengkakan buah +akar (testis) karena penyebaran melalui aliran darah.
2.! Patofisiologi Parotitis
Pada umumnya
penyebaran
paramyxovirus sebagai agent penyebab parotitis
(terinfeksinya kelenjar parotis) antara lain akibat/ ". Percikan ludah '. 0ontak langsung dengan penderita parotitis lain 1. Muntahan 2. urine 9irus tersebut masuk tubuh bisa melalui hidung atau mulut. 3iasanya kelenjar yang terkena adalah kelenjar parotis. -nfeksi akut oleh virus mumps pada kelenjar parotis dibuktikan dengan adanya kenaikan titer -gM dan -gG secara bermakna dari serum akut dan serum konvalesens. emakin banyak penumpukan virus di dalam tubuh sehingga terjadi proliferasi di parotis@epitel traktus respiratorius kemudian terjadi viremia (ikurnya virus ke dalam aliran darah) dan selanjutnya virus berdiam di jaringan kelenjar@saraf yang kemudian akan menginfeksi glandula parotid. 0eadaan ini disebut parotitis. ,kibat terinfeksinya kelenjar parotis maka dalam "!' hari akan terjadi demam anoreksia sakit kepala dan nyeri otot (Mansjoer '). 0emudian dalam 1 hari terjadilah pembengkakan kelenjar parotis yang mula!mula unilateral kemudian bilateral disertai nyeri rahang spontan dan sulit menelan. Pada manusia selama fase akut virus mumps dapat diisoler dari saliva darah air seni dan liAuor. Pada pankreas kadang!kadang terdapat degenerasi dan nekrosis jaringan. 2.". Ko#likasi klinis
0omplikasinya meliputi septicemia osteomielitis mandibular ekstensi fasial obstruksi jalan napas mediastinitis thrombosis vena jugulris interna dan disfungsi nervus fasialis.
Gondongan
telah
dilaporkan
menyebabkan
meningoensefalitis
pankretitis
orkitis
miokarditis perikarditis arthritis dan nefritis. Bampir semua anak yang menderita gondongan akan pulih total tanpa penyulit tetapi kadang gejalanya kembali memburuk setelah sekitar ' minggu. 0eadaan seperti ini dapat menimbulkan komplikasi dimana virus dapat menyerang organ selain kelenjar liur. Bal tersebut mungkin terjadi terutama jika infeksi terjadi setelah masa pubertas. ?ibawah ini komplikasi yang dapat terjadi akibat penanganan atau pengobatan yang kurang dini menurut ;elson (') / ". Meningoensepalitis Penderita mula!mula menunjukan gejala nyeri kepala ringan yang kemudian disusul oleh muntah!muntah gelisah dan suhu tubuh yang tinggi (hiperpireksia). 0omplikasi ini merupakan komplikasi yang sering pada anak!anak. '. 0etulian 4uli saraf dapat terjadi unilateral jarang bilateral walaupun insidensinya rendah ("/"#.) parotitis adalah penyebab utama tuli saraf unilateral kehilangan pendengaran mungkin sementara atau permanen. 1. Crkitis Peradangan pada salah satu atau kedua testis. etelah sembuh testis yang terkena mungkin akan menciut. Darang terjadi kerusakan testis yang permanen ehingga kemandulan dapat terjadi pada masa setelah puber dengan gejala demam tinggi mendadak menggigil mual nyeri perut bagian bawah gejala sistemik dan sakit pada testis. 4estis paling sering terinfeksi dengan atau tanpa epidedimitis. 3ila testis terkena infeksi maka terdapat perdarahan kecil. Crkitis biasanya menyertai parotitis dalam $ hari setelah parotitis. 0eadaan ini dapat berlangsung dalam 1 7 "2 hari. 4estis yang terkena menjadi nyeri dan bengkak dan kulit sekitarnya bengkak dan merah. :ata!rata lamanya 2 hari. ekitar 1!2% testis yang terkena menjadi atrofi. Gangguan fertilitas diperkirakan sekitar "1%. 4etapi infertilitas absolut jarang terjadi. 2. Ensefalitis atau Meningitis Peradangan otak atau selaput otak. Gejalanya berupa sakit kepala kaku kuduk mengantuk koma atau kejang. #!"% penderita mengalami meningitis dan kebanyakan akan sembuh total. " diantara 2!*. penderita yang mengalami ensefalitis cenderung mengalami kerusakan otak atau saraf yang permanen seperti ketulian atau kelumpuhan otot wajah.
#. Coforitis 4imbulnya nyeri dibagian pelvis ditemukan pada sekitar 5% pada penderita wanita pasca pubertas *. ,rtiris Darang ditemukan pada anak!anak. ,tralgia yang disertai dengan pembengkakan dan kemerahan sendi biasanya penyembuhannya sempurna. Manifestasi lain yang jarang tapi menarik pada parotitis adalah poliarteritis yang sering kali berpindah! pindah. Gejala sendi mulai "!'minggu setelah berkurangnya parotitis. 3iasanya yang terkena adalah sendi besar khususnya paha atau lutut. Penyakit ini berakhir "!"' minggu dan sembuh sempurna. 5. kelainan pada mata 0omplikasi ini meliputi dakrioadenitis pembengkakan yang nyeri biasanya bilateral dari kelenjar lakrimalisF neuritis optik (papillitis) dengan gejala!gejala bervariasi
dari
kehilangan
penglihatan
sampai
kekaburan
ringan
dengan
penyembuhan dalam "7' hariF uveokeratitis biasanya unilateral dengan fotofobia keluar air mata kehilangan penglihatan cepat dan penyembuhan dalam ' hariF skleritis tenonitis dengan akibat eksoftalmusF trombosis vena sentral. 2.$. Penatalaksanaan Parotitis
Parotitis merupakan penyakit yang bersifat self!limited (sembuh@hilang sendiri) yang berlangsung kurang lebih dalam satu minggu. 4idak ada terapi spesifik bagi infeksi virus MumpsH oleh karena itu pengobatan parotitis seluruhnya simptomatis dan suportif. Pasien dengan parotitis harus ditangani dengan kompres hangat siala gog seperti tetesan lemon dan pijatan parotis eksterna. >airan intravena mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi karena terbatasnya asupan oral. Dika respons suboptimal atau pasien sakit dan mengalami dehidrasi maka antibiotik intravena mungkin lebih sesuai. 3erikut tata laksana yang sesuai dengan kasus yang diderita/ ". Penderita rawat jalan Penderita baru dapat dirawat jalan bila tidak ada komplikasi (keadaan umum cukup baik). a. -stirahat yang cukup di berikan kompres. b. Pemberian diet lunak dan cairan yang cukup c. 0ompres panas dingin bergantian d. Medikamentosa
e. ,nalgetik!antipiretik bila perlu • • •
metampiron / anak I * bulan '# 7 # mg@hari maksimum ' g@hari parasetamol / 5# 7 " mg@kg33@hari dibagi dalam 1 dosis hindari pemberian aspirin pada anak karena pemberian aspirin berisiko menimbulkan indrom :eye yaitu sebuah penyakit langka namun mematikan. Cbat!obatan anak yang terdapat di apotik belum tentu bebas dari aspirin. ,spirin seringkali disebut juga sebagai salicylate atau acetylsalicylic acid.
'. Penderita rawat inap Penderita dengan demam tinggi keadaan umum lemah nyeri kepala hebat gejala saraf perlu rawat inap diruang isolasi. a. ?iet lunak cair dan 404P b. ,nalgetik!antipiretik c. 3erikan kortikosteroid untuk mencegah komplikasi 1. 4atalaksana untuk komplikasi yang terjadi a. Encephalitis simptomatik
untuk
encephalitisnya.
Jumbal
pungsi
berguna
untuk
mengurangi sakit kepala. b. Crkhitis ! istrahat yang cukup ! pemberian analgetik ! sistemik kortikosteroid (hidrokortison "mg @kg@'2 jam peroral selama '!2 hari c. Pankreatitis dan ooporitis imptomatik saja 2.% Pen&ega'an
Pencegahan terhadap parotitis epidemika dapat dilakukan secara imunisasi pasif dan imunisasi aktif. ". Pasif Gamma globulin parotitis tidak efektif dalam mencegah parotitis atau mengurangi komplikasi. '. ,ktif ?ilakukan dengan memberikan vaksinasi dengan virus parotitis epidemika yang hidup tapi telah dirubah sifatnya (Mumpsvax!merck sharp and dohme) atau diberikan subkutan
pada anak berumur "# bulan (;gastiyah '5). 9aksin ini tidak menyebabkan panas atau reaksi lain dan tidak menyebabkan ekskresi virus dan tidak menular. Menyebabkan imunitas yang lama dan dapat diberikan bersama vaksin campak dan rubella (MM: yakni vaksin Mumps Morbili :ubella). Pemberian vaksinasi dengan virus mumpsH sangat efektif dalam menimbulkan peningkatan bermakna dalam antibodi mumpsH pada individu yang seronegatif sebelum vaksinasi dan telah memberikan proteksi "# sampai # %. Proteksi yang baik sekurang!kurangnya selama "' tahun dan tidak mengganggu vaksin terhadap morbili rubella dan poliomielitis atau vaksinasi variola yang diberikan serentak. 0ontraindikasi/ 3ayi dibawah usia " tahun karena efek antibodi maternalF -ndividu dengan riwayat hipersensitivitas terhadap komponen vaksinF demam akutF selama kehamilanF leukimia dan keganasanF limfomaF sedang diberi obat!obat imunosupresif alkilasi dan anti metabolitF sedang mendapat radiasi. 3elum diketahui apakah vaksin akan mencegah infeksi bila diberikan setelah pemaparan tetapi tidak ada kontraindikasi bagi penggunaan vaksin MumpsH dalam situasi ini 2.( Pe#eriksaan Diagnostik
a. ?arah rutin 4idak spesifik gambarannya seperti infeksi virus lain biasanya leukopenia ringan yakni kadar leukosit dalam satu liter darah menurun. ;ormalnya leukosit dalam darah adalah 2 x " @J darah .dengan limfositosis relatif namun komplikasi sering menimbulkan leukositosis polimorfonuklear tingkat sedang. b. ,milase serum 3iasanya
ada
kenaikan amilase
serum kenaikan cenderung
dengan
pembengkakan parotis dan kemudian kembali normal dalam kurang lebih ' minggu. 0adar amylase normal dalam darah adalah !"15 6@J darah. c. Pemeriksaan serologis ,da tiga pemeriksaan serologis yang dapat dilakukan untuk menunjukan adanya infeksi virus (;elson ') yaitu/ •
Hemaglutination inhibition (HI) test 6ji ini menerlukan dua spesimen serum satu serum dengan onset cepat dan serum yang satunya di ambil pada hari ketiga. Dika perbedaan titer spesimen 2 kali selama infeksi akut maka kemungkinannya parotitis.
•
Neutralization (NT) test
?engan cara mencampur serum penderita dengan medium untuk biakan fibroblas embrio anak ayam dan kemudian diuji apakah terjadi hemadsorpsi. Pengenceran serum yang mencegah terjadinya hemadsorpsi dinyatakan oleh titer antibodi parotitis epidemika. 6ji netralisasi asam serum adalah metode yang paling dapat dipercaya untuk menemukan imunitas tetapi tidak praktis dan tidak mahal. •
Complement – ixation (C) test 4es fiksasi komplement dapat digunakan untuk menentukan jumlah respon antibodi terhadap komponen antigen dan 9 bagi diagnosa infeksi parotitis epidemika akut. ,ntibodi terhadap antigen 9 mencapai titer puncak dalam " bulan dan menetap selama * bulan berikutnya dan kemudian menurun secara lambat ' tahun sampai suatu jumlah yang rendah dan tetap ada. Peningkatan 2 kali lipat dalam titer dengan analisis standar apapun menunjukan infeksi yang baru terjadi. ,ntibodi terhadap antigen timbul cepat sering mencapai maksimum dalam satu minggu setelah timbul gejala hilang dalam * sampai "' minggu.
d. Pemeriksaan 9irologi -solasi virus jarang sekali digunakan untuk diagnosis. -solasi virus dilakukan dengan biakan virus yang terdapat dalam saliva urin likuor serebrospinal atau darah. 3iakan dinyatakan positif jika terdapat hemardsorpsi dalam biakan yang diberi cairan fosfat!;a>l dan tidak ada pada biakan yang diberi serum hiperimun.
Diagnosa Dan Inter)ensi Keera*atan
a.
?iagnosa / Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mencerna nutrien adekuat akibat kondisi infeksi 4ujuan /
Menunjukkan peningkatan berat badan mencapai rentang yang diharapkan
0riteria hasil/ 3erat badan kembali ke rentang normal ; o
-ntervensi
:asional
"3erikan makan lembut sedikit demi sedikit dan makanan
kecil
tambahan
yang
Makanan yang keras tidak
tepat. mampu dikunyah oleh pasien
parotitis. Menghindari makanan asam
Makanan
asam
menmbah rasa tidak nyaman pada pasien parotitis.
'3erikan
diet
cair
atau
makanan
selang 3ila masukan kalori gagal untuk
@hiperalimentasi bila diperlukan
memenuhi kebutuhan metabolic dukungan
nutrisi
digunakan
untuk
dapat mencegah
malnutrisi 3erikan minum yang sedikit!sedikit tetapi Membasahi selaput lendir mulut 1sering
yang kurang basah karena jarang
b. ?iagnosa
digunakan / Gangguan rasa aman dan nyaman berhubungan dengan manifestasi klinis akibat parotitis dan pengaruh lingkungan
4ujuan
/ pasien dapat merasakan kembali rasa aman dan nyaman seiring dengan proses penyembuhan
0riteria Basil/ Pasien ikut serta dan bekrjasama dalam proses mengembalikan rasa aman dan nyaman ; o
-ntervensi -stirahat selama periode demam
:asional Pada
perode
metabolism "
sehingga
.
demam
tubuh
tinggi
istirahat
dapat
Mengurangi metabolism tubuh dan mempercepat kesembuhan klien 0ompres dingin pada daerah bengkak
0arena terjadi infeksi suhu di sekitar
'
lokasi
mengalami
.
?engan
pembengkakan peningkatan
kompres
dingin
diharapkan suhu dapat turun dan mengurangi pembengkakan c. ?iagnosa / :esiko komplikasi berhubungan dengan pembengkakan kelenjar parotis 4ujuan
/ menghilangkan factor resiko komplikasi
0riteria hasil / komplikasi tidak terjadi
; o
-ntervensi
Mengurangi
terjadinya
:asional komplikasi
dengan 0ortikosteroid dapat menekan
pemberian obat pt/ 0ortikosteroid selama '!2 pertumbuhan mikroba dan " hari dan globulin Globulin mencegah terjadinya orkitis Pantau jantung dengan pemasangan E0G '