Bagian Ilmu Kesehatan Anak
Tutorial Klinik Stase
Tropik Infeksi
Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman
PAROTITIS DENGAN KEJANG DEMAM SEDERHANA
oleh:
RR.KHAIRIYAH AMALIA NIM. 04.45383.00173.09 Pembimbing:
dr. Indra Tamboen, Sp.A
Dibawakan Dalam Rangka Tugas Kepaniteraan Klinik Pada Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Mulawarman 2012
LAPORAN KASUS
Identitas Pasien
Nama
: An. MB
Umur
: 2 tahun
J. Kela Kelamin min : LakiLaki-la laki ki MRS
: 15 maret 2012
Anamnesis
Kejang dialami 1 hari sebelum MRS saat demam di rumah sebanyak 1 kali dan selama < 5 menit dan kejang dialami seluruh tubuh. Demam ⊕ 1 hari sebelum MRS, terus menerus sepanjang hari. Nyeri dan bengkak pada daerah bawah telinga telinga 2 hari sebelum sebelum MRS. Bengkak awalnya dirasakan di bawah telinga sebelah kanan, namun sekarang bengkak dirasakan pada kedua bawah telinga. Nyeri saat berbicara, menelan,dan saat mengunyah. Riwayat Riwayat kontak kontak dengan dengan anak tetangg tetanggaa yang memili memiliki ki pembeng pembengkaka kakan n pada kedua kedua bawah telinga. telinga. Riwayat kejang sebelumnya tidak ada.
Pemeriksaan Fisik
Kead Keadaa aan n umum umum : saki sakitt seda sedang ng Kesadaran
: compos mentis
Tanda anda vital ital
: Nadi adi
: 90 x/m x/menit enit,, regul eguler er,, kuat kuat angka ngkatt, isi isi cuku cukup p
Frekuensi Frekuensi nafas : 24 x/menit
: 37,5 °C per aksiler
Suhu tubuh Stat Status us Gizi izi
: BB : 14 kg PB : 100 cm
Kepa Kepala la-L -Leh eher er : Anem Anemia ia (-/ (-/-) -),, ikte ikteru russ (-/(-/-), ), Far Farin ing g hipe hipere remi miss ( - ), Pse Pseud udom omem embr bran an (-), pembesaran kelenjar parotis dextra et sinistra, warna tidak kemerahan,tidak panas saat diraba, padat kenyal, nyeri tekan, batas tidak terfiksir, dan batas tidak tegas,tidak ditemukan pus saat ditekan pada duktus stesoni, pembesaran KGB ∅. Genit nitali alia
: Ti Tidak dak te terdapa apat ke kemerahan han at atau oe oedem dema pa pada ke kedua dua te testis.
Ekst Ekstre remi mita tass
: Akr Akral al hang hangat at,, Cap Capil illa lary ry refi refill ll (< 2 det detik ik). ).
Pemeriksaan neurologis
: Re Reflek Fisiologis DEXTRA APR
:
+N
+ N
KPR
:
+N
+ N
Bicef
:
+N
+ N
Tricef
:
+N
+N
Refleks Patologis
(-)
Pemeriksaan Penunjang
Lekosit 4900; Hb 9,9 gr%; HCT 27,3%;Trombosit 134.000 gr/dL
Diagnosis Banding
SINISTRA
: 1. Parotitis 2. Parotitis supuratifa 3. Parotitis berulang
Diagnosis Kerja Sementara
: Parotitis
Diagnosis Komplikasi
: Keja Kejang ng Dema Demam m Sed Seder erha hana na
Diagnosis Lain
: Anemia
Penatalaksanaan
: IVFD IVFD D5 D5 ½ NS 12 tet tetes es/me /menit nit (ma (makr kro) o) Parasetamol sirup 3 x 1 1/2 cth Ampicillin inj 4 x 350 mg Prednison 1 tab ( pulv ) 3 x 1 Diazepam 2 tab ( pulv ) 3 x 1
Usulan Penatalaksanaan :
IVFD D5 ½ NS 12 tpm ( makro ) Paracetamol syrup 3 x 1 ½ cth Diazepam 5 mg ( pulv ) 3 x 1 pada saat demam > 380C Prednison 1 tab ( pulv ) 3 x 1
Prognosis
:
Bonam
PEMBAHASAN
A. Anam Anamne nesi siss 1. Ke Keja jang ng saa saat dem demam
Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu rektal di atas 38o C) tanpa adanya infeksi susunan saraf pusat atau gangguan elektrolit akut, terjadi pada anak di atas umur 6 bulan – 5 tahun . Etiologi
Penyebab yang pasti dari dari terjadinya terjadinya kejang demam demam tidak diketahui. diketahui. Faktor Faktor resiko resiko kejang kejang demam demam yang penting penting adalah adalah demam demam tinggi tinggi.. Namun Namun kadang-k kadang-kada adang ng demam yang tidak begitu tinggi dapat menyebabkan kejang. Selain itu terdapat faktor resiko resiko lain, lain, seperti seperti riwaya riwayatt kejang kejang demam demam pada orang tua atau atau saudara saudara kandung, kandung, perkembangan perkembangan terlambat, terlambat, problem pada masa neonatus, anak dalam perawatan khusus, khusus, dan kadar natrium rendah. Kejang demam biasanya berhubungan berhubungan dengan demam yang tiba-tiba tinggi dan keban kebanyak yakan an terj terjadi adi pada pada hari hari pert pertam amaa anak anak menga mengalam lamii dema demam. m. Dala Dalam m lite litera ratur tur disebutk disebutkan an bahwa bahwa infeksi infeksi oleh oleh virus virus herpes herpes simplek simplekss manusia manusia 6 yang merupak merupakan an penyebab dari Roseola Roseola sering menjadi penyebab pada 20 % pasien kejang demam serangan serangan pertama. pertama. Disentri Disentri karena Shigella juga sering menyebakan menyebakan demam tinggi dan kejang demam pada anak-anak. Dan pada sebuah studi dibicarakan mengenai adanya hubungan antara kejang demam yang berulang dengan infeksi virus influenza A.(5) Demam dapat muncul pada permulaan penyakit infeksi (extra Cranial), yang disebabkan oleh banyak macam agent, antara lain :
Bakteri
•
Penyakit pada Tractus Respiratorius :
Pharingitis
Tonsilitis
Otitis Media
Laryngitis
Bronchitis
Pneumonia
•
Pada Gastro Intestinal Tract :
Dysenteri Baciller, Shigellosis
Sepsis.
•
Pada tractus Urogenitalis :
Pyelitis
Cystitis
Pyelonephritis
Virus:
Terutama yang disertai exanthema :
Varicella
Morbili
Dengue
Exanthemasubitum
Patofisiologi
Untuk mempertahankan hidupnya, sel otak membutuhkan energi yaitu senyawa gluko glukosa sa yang yang didapa didapatt dari dari pros proses es meta metabol bolis isme me sel. sel. Sel-s Sel-sel el otak otak dike dikeli lili lingi ngi oleh oleh membran yang dalam keadaan normal membran sel neuron dapat dilalui dengan mudah oleh ion Kalium (K +) dan sangat sulit dilalui dilalui oleh ion Natrium (Na+) dan elektrolit elektrolit lain kecuali Clorida (Cl-). Akibatnya konsentrasi ion K + di dalam sel neuron tinggi dan konsentrasi ion Na+ rendah. Keadaan sebaliknya terjadi di luar sel neuron. Karena perbedaan perbedaan jenis dan konsentrasi konsentrasi ion ion di dalam dan di luar luar sel tersebut tersebut maka terjadi terjadi beda potensial potensial yang disebut disebut ‘Potensial ‘Potensial Membran Membran Sel Neuron’. Neuron’.
Gambar 2. Potensial Membran Sel Neuron
Untuk menjaga keseimbangan potensial membran sel diperlukan energi dan enzim enzim Na-K-A Na-K-ATP TP ase yang terdapat terdapat di permuk permukaan aan sel. sel. Keseim Keseimbang bangan an potensi potensial al membran sel dipengaruhi oleh: 1. 2.
Peru Peruba baha han n kons konseentra ntrasi si ion ion di ruan ruang g eks ekstr tras asel elul uler er.. Rangs Rangsang angan an yang yang data datangn ngnya ya men mendad dadak ak bai baik k rangs rangsang angan an mek mekani anis, s, kim kimia iawi wi ata atau u aliran listrik dari sekitarnya.
3.
Perub Perubaha ahan n pat patofi ofisi siol olog ogii dar darii mem membra bran n kar karena ena penya penyaki kitt ata atau u fakt faktor or ketur keturuna unan. n. Sebuah potensial aksi akan terjadi terjadi akibat adanya perubahan potensial membran
sel yang didahului dengan stimulus membrane sel neuron. Saat depolarisasi, channel
ion Na+ terbuka dan channel ion K + tertutup. tertutup. Hal ini menyebabkan influx dari ion Na+, sehingga sehingga menyeba menyebabkan bkan potensi potensial al membra membran n sel lebih lebih positi positif, f, sehingg sehinggaa terbent terbentukl uklah ah suatu potensial aksi. Dan sebaliknya, untuk membuat keadaan sel neuron repolarisasi, channel ion K + harus harus terbuka terbuka dan channel channel ion Na+ harus tertutup, agar dapat terjadi efluks ion K + sehingg sehinggaa mengem mengembali balikan kan potensia potensiall membra membran n lebih lebih negati negative ve atau atau ke potensial potensial membrane membrane istirahat. istirahat. Renjata Renjatan n listri listrik k akan akan diteru diteruskan skan sepanja sepanjang ng sel neuron. neuron. Dan diantar diantaraa 2 sel neuron, terdapat celah yang disebut sinaps, yang menghubungkan akson neuron presinaps dan dendrite neuron post sinaps. Untuk menghantarkan arus listrik pada sinaps ini, dibutuhkan peran dari suatu neurotransmitter.
Ada dua tipe neurotransmitter, yaitu : 1.
Eksi Eksita tato tori rik, k, neuro neurotr tran ansm smit iter er yang yang memb membua uatt poten potensi sial al memb membra rane ne lebi lebih h posit positif if dan mengeksitasi neuron post sinaps
2.
Inhibitorik, neuritransmiter yang membuat potensial membrane lebih negative sehingga sehingga menghamb menghambat at transm transmisi isi sebuah sebuah impuls impuls.. Sebagai Sebagai contoh contoh : GABA GABA (Gamma Aminobutyric Acid ). ). Dalam medis sering digunakan untuk pengobatan epilepsy dan hipertensi. Kejang terjadi akibat lepas muatan paroksismal yang berlebihan dari sebuah
fokus kejang atau dari jaringan normal yang terganggu akibat suatu keadaan patologik. Aktivitas kejang sebagian bergantung kepada lokasi lepas muatan yang berlebihan tersebut. Lesi di otak tengah, talamus, dan korteks serebri kemungkinan besar bersifat epileptogenik sedangkan lesi di serebelum dan batang otak umumnya tidak memicu
kejang. kejang. Ditingk Ditingkat at membra membran n sel, sel, fokus fokus kejang kejang memperl memperlihat ihatkan kan beberapa beberapa fenome fenomena na biokimiawi, biokimiawi, termasuk termasuk yang berikut berikut : •
Inst Instab abil ilit itas as memb membra ran n sel sel sara saraf, f, sehi sehing ngga ga sel sel lebi lebih h muda mudah h meng mengal alam amii pengaktifan. pengaktifan.
•
Neuron-neuron Neuron-neuron hipersensitif hipersensitif dengan ambang untuk melepaskan melepaskan muatan menurun dan apabila terpicu akan melepaskan muatan secara berlebihan.
•
Kelaina Kelainan n polaris polarisasi asi ( polaris polarisasi asi berleb berlebih, ih, hipopol hipopolaris arisasi asi,, atau atau selang selang waktu waktu dalam repolarisasi ) yang disebabkan oleh kelebihan asetilkolin atau defisiensi GABA. Pada Pada keada keadaan an demam demam,, kenai kenaika kan n suhu suhu 1o C akan akan mengakib mengakibatka atkan n kenaika kenaikan n
metabolisme basal 10-15% dan peningkatan kebutuhan oksigen sampai 20%. Jadi pada kenaikan suhu tertentu dapat terjadi perubahan keseimbangan dari membran dan dalam waktu waktu yang singkat singkat terjadi terjadi difusi difusi ion Kalium Kalium dan Natrium Natrium melalui melalui membra membran n sel, sel, dengan akibat lepasnya muatan listrik yang demikian besar sehingga dapat meluas ke seluruh sel maupun ke membran sel tetangga dengan bantuan neurotransmitter dan terjadilah kejang. Pada anak dengan ambang kejang yang rendah kenaikan suhu sampai 38o C sudah terjadi kejang, Namun pada anak dengan ambang kejang yang tinggi, kejang baru terjadi terjadi pada suhu diatas 40o C. Terulangnya kejang demam lebih sering terjadi pada anak dengan dengan ambang ambang kejang kejang rendah. Kejang demam yang berlangsung singkat umumnya tidak berbahaya dan tidak meninggalkan gejala sisa. Tetapi kejang demam yang berlangsung lama (>15 menit) biasanya disertai disertai dengan apneu, meningkatnya meningkatnya kebutuhan kebutuhan oksigen oksigen dan energi untuk kontraks kontraksii otot otot skelet skeletal al yang mengaki mengakibat batkan kan hipokse hipoksemia mia,, hiperka hiperkapneu pneu,, dan asidos asidosis is
laktat. laktat. Hipote Hipotensi nsi arteri arterial al disert disertai ai dengan dengan aritmia aritmia jantung jantung dan kenaika kenaikan n suhu suhu tubuh tubuh disebabkan meningkatnya aktivitas berakibat meningkatnya metabolisme otak.
Awal (< 15 menit) Lanjut (15-30 menit) Berkepanjangan (>1jam) Menin Meningk gkat atnya nya kece kecepat patan an Menur Menurunn unnya ya tekan tekanan an Hipotensi disertai
denyut jantung Meni Mening ngka kattnya nya
darah berkurangnya berkurangnya aliran darah teka tekana nan n Menurunnya gula darah sere serebr brum um sehi sehing ngga ga terj terjad adii
darah Meningkatnya
kadar Disrit Disritmia mia
hipotensi serebrum Gangguan Gangguan sawar sawar darah darah otak otak
glukosa yang yang meny menyeb ebab abka kan n Meningk Meningkatny atnyaa suhu suhu pusat pusat Edema paru nonjantung serebrum tubuh Meni Mening ngka katn tnya ya sel sel dara darah h
edem edemaa
putih Tabel 1. Efek Fisiologis Kejang
Rangkaian kejadian di atas adalah faktor penyebab terjadinya kerusakan neuron otak pada kejang yang lama. Faktor yang terpenting adalah gangguan peredaran darah yang mengakibatkan hipoksia sehingga berakibat meningkatnya permeabilitas vaskular dan udem udem otak otak serta serta kerusak kerusakan an sel neuron. Kerusakan Kerusakan anatomi anatomi dan fisiol fisiologi ogi yang bersifat bersifat menetap menetap bisa terjadi terjadi di daerah medial lobus temporalis temporalis setelah setelah ada serangan serangan kejang yang berlangsung lama. Hal ini diduga kuat sebagai faktor yang bertanggung jawab terhadap terhadap terjadinya terjadinya epilepsi. epilepsi. Manifestasi Klinis
Terj Terjad adin inya ya bang bangki kita tan n keja kejang ng dema demam m pada pada bayi bayi dan dan anak anak keba kebany nyak akan an bersamaan bersamaan dengan kenaikan suhu badan yang tinggi dan cepat, yang disebabkan disebabkan oleh infeksi di luar sistem saraf pusat, misalnya karena Tonsillitis, Bronchitis atau Otitis Media Akut. Serangan kejang biasanya terjadi dalam 24 jam pertama sewaktu demam, berlangsung berlangsung singkat, singkat, dengan sifat bangkitan bangkitan kejang berbentuk berbentuk tonik, klonik, tonikklonik, fokal atau akinetik.
Umumnya kejang berhenti sendiri. Begitu kejang berhenti untuk sesaat anak tidak memberikan reaksi apapun, tetapi setelah beberapa detik atau menit anak akan terbangun dan sadar kembali tanpa ada kelainan neurologi. Living Stone membagi kriteria kejang menjadi 2, yaitu: 1.
Kejang Demam Sederhana / KDS
2.
Epil pilepsi psi yang yang Dipro provoka vokassi oleh De Demam Epile Epilepsi psi yang yang dipr diprovo ovoka kasi si oleh oleh dema demam m diteg ditegakk akkan an apabi apabila la keja kejang ng tida tidak k
memenuhi memenuhi salah satu atau lebih kriteria kriteria KDS. Kejang pada Epilepsi adalah merupakan dasar kelainan, sedang demam adalah faktor pencetus terjadinya serangan. Adapun kejang demam dibagi menjadi 2 bentuk (menurut (menurut Lwingstone), Lwingstone), yaitu : 1.
Keja Kejang ng dem demam seder sederha hana na (Simp Simple le Febr Febril ilee Seiz Seizur uree), deng dengan an cir ciri-ci i-ciri ri geja gejalla klinis sebagai berikut :
Kejang berlangsung singkat, < 15 menit
Kejang umum tonik dan atau klonik
Umumnya berhenti sendiri
Tanpa gerakan fokal atau berulang dalam 24 jam
2.
Keja Kejang ng dema demam m kompl komplik ikat ataa (Comp (Comple lex x Febri Febrile le Seiz Seizur ure) e),, denga dengan n cirri cirri-c -cir irii gejal gejalaa klinis sebagai berikut :
Kejang lama > 15 menit
Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang parsial
Berulang atau lebih dari 1 kali dalam 24 jam. Gejala-gejala yang dapat timbul setelah kejang adalah, otot-otot menjadi lebih
lunak, dan dalam beberapa kejadian seseorang dapat menjadi bingung dan lupa akan kejadian sebelumnya, mengantuk dan sakit kepala.
2. Demam
Demam Demam sebaga sebagaii akibat akibat peningk peningkatan atan pusat pusat pengatu pengaturr suhu di area area preopti preoptik k hipotalamus anterior yang dipengaruhi oleh pirogen. Pirogen adalah suatu zat yang menyebabkan demam, terdapat 2 jenis pirogen yaitu pirogen eksogen dan pirogen endogen. Pirogen eksogen berasal dari luar tubuh yaitu pirogen mikrobial dan pirogen non-mikrobial. Pirogen mikrobial diantaranya seperti bakteri gram positif, bakteri gram negatif negatif,, virus virus maupun maupun jamur; jamur; sedangk sedangkan an piroge pirogen n non-mik non-mikrob robial ial antara antara lain lain proses proses fagositosis, fagositosis, kompleks antigen-antibodi antigen-antibodi,, steroid steroid dan sistem sistem monosit-makrof monosit-makrofag; ag; yang keseluruhannya tersebut mempunyai kemampuan untuk merangsang pelepasan pirogen endogen endogen yang disebu disebutt dengan dengan sitokin sitokin yang diantar diantaranya anya yaitu yaitu interle interleuki ukin-1 n-1 (IL-1) (IL-1),, Tumor Necrosis Factor (TNF), Factor (TNF), limfosit yang teraktivasi, interferon (INF), interleukin-2 (IL-2) dan Granulocyte-ma Granulocyte-macrophage crophage colony-stimula colony-stimulating ting factor (GM-CSF). factor (GM-CSF). Sebagian besar sitokin ini dihasilkan dihasilkan oleh makrofag makrofag yang merupakan merupakan akibat reaksi terhadap terhadap pirogen pirogen
eksogen. eksogen.
Dimana sitokin-sitoki sitokin-sitokin n ini merangsang merangsang hipotalamus hipotalamus untuk
meningkatkan sekresi prostaglandin, yang kemudian dapat menyebabkan peningkatan suhu tubuh. Demam pada diare dapat dimungkinkan karena proses peradangan atau sebagai akibat dari dehidrasi.
3. Nyeri dan bengkak pada Kelenjar Parotis
Penyebab parotitis adalah paramyx adalah paramyxovirus ovirus dengan ukuran sedang (diameter 120 sampai sampai 200nm.) 200nm.).. virus virus ini mempuny mempunyai ai inti inti bagian bagian dalam dalam heliks heliks yang erat erat (RNA (RNA beruntai beruntai tunggal) tunggal) tertutup tertutup dalam bungkus bungkus bagian bagian luar luar lipid dan dan glikoprotein. glikoprotein. Hanya satu satu jenis antigenic antigenic yang yang diketahui. diketahui.1,3,4 PATOGENESIS
Virus masuk melalui saluran nafas selama periode inkubasi 12 sampai 25 hari. Virus ini bereplikasi bereplikasi di saluran saluran nafas atas dan limfonodus servikalis servikalis yang berlangsung berlangsung selama 3-5 hari, dari sini menyebar melalui aliran darah ke jaringan sasaran seperti kelenjar parotis dan meningen. Setelah bereplikasi awal di tempat-tempat ini terjadi viremi viremiaa sekunde sekunder. r. Hal ini menyeba menyebabkan bkan terkena terkenanya nya berbaga berbagaii organ, organ, seperti seperti gonad, gonad, pancreas, pancreas, tiroid, tiroid, mammae, mammae, hati, h ati, jantung, dan ginjal. Adenitis kelenjar liur diduga oleh beberapa orang sebagai sebagai akibat sekunder viremia awal, tetapi penyebaran langsung langsung dari saluran nafas tidak dikesampingkan sebagai mekanisme alternative. Viremia biasanya terjadi hampir di seluruh infeksi disertai gangguan fungsi ginjal yang dapat diketahui. Virus masuk ke sistem saraf pusat melalui pleksus koroideus lewat infeksi pada sel mononuklear. Virus bermultiplikasi pada koroid dan sel ependim pada permukaan epite epitell ventr ventrike ikell dan sel ini meng mengal alam amii desk deskuam uamas asii ke caira cairan n sere serebro brosp spina inall dan menyebabkan menyebabkan meningitis. meningitis. Pada ensefalitis ensefalitis selain terjadi demielinasi demielinasi periventrikula periventrikular r juga terjadi terjadi infiltrasi infiltrasi perivaskulero perivaskuleroleh leh sel mononuklear mononuklear dan proliferasi proliferasi dari mikrogial mikrogial rod-cel . Berbag Berbagai ai mekanis mekanisme me patogene patogenesis sis diperki diperkiraka rakan n terjadi terjadi pada jaringa jaringan n yang terinfeksi virus ini. Teori apoptosis menjelaskan terjadinya apoptosis pada sel yang terinfeksi virus. Sel akan menjadi mudah mengalami apoptosis setelah mendapatkan stress dari luar. menyebabkan peningkatan IgG dan IgM yang dapat terdeteksi terdeteksi Paramyxovirus Paramyxovirus menyebabkan dengan ELISA ( enzyme linked immunosorbent immunosorbent assay ). IgM meningkat pada stadium awal infeksi ( hari kedua sakit ), mencapai puncaknya dalam minggu pertama dan bertahan bertahan 5-6 bulan. Immunoglobulin Immunoglobulin G muncul pada akhir minggu pertama, pertama, mencapai puncaknya hingga 3 minggu dana bertahan bertahan seumur hidup. Imuglobulin Imuglobulin A juga meningkat saat terjadinya infeksi. Imunitas dihubungkan dengan adanya antibodi yang menetralkan. Mekanisme imun seluler diduga mendukung pathogenesis penyakit akut dan kesembuhan. Seperti
infek infeksi si virus virus sist sistem emik ik lainn lainnya ya,, paroti parotiti tiss dapat dapat menye menyebab babkan kan supre supresi si seme sementa ntara ra hipersensitivitas jenis lambat terhadap antigen yang telah dikenal sebelumnya, seperti protein protein tuberkulin. tuberkulin.1 MANIFESTASI KLINIS
Kejadian Protitis terbagi menjadi dua stadium, yaitu Stadium Prodromal yang muncul muncul pada 1sampai 1sampai 2 hari hari dan Stadium Stadium Pembeng Pembengkaka kakan n yang muncul muncul 7 sampai sampai 9 hari.2 Gejala Gejala pertam pertamaa dari dari parotit parotitis is adalah adalah nyeri nyeri ketika ketika mengunya mengunyah h atau menelan, menelan, terutama jika menelan cairan asam. Jika kelenjar liur disentuh, maka akan timbul nyeri. Gejala parotitis muncul dalam waktu 12 sampai 24 hari setelah terinfeksi.3 Mulainy Mulainyaa parotit parotitis is biasany biasanyaa tiba-tib tiba-tiba, a, meskipu meskipun n mungki mungkin n didahul didahului ui oleh oleh periode prodromal prodromal seperti seperti malaise, malaise, anoreksia, anoreksia, rasa menggigil, menggigil, demam, nyeri tengg tenggoro orokan kan,, dan dan nyeri nyeri pada pada sudut sudut rahan rahang. g. Akan Akan teta tetapi, pi, pada pada beber beberapa apa kasus, kasus, pembengkakan pembengkakan parotis merupakan merupakan petunjuk penyakit pertama. pertama. Kelenjar Kelenjar membesar membesar secara progresif dalam waktu 1 sampai 3 hari, dan pembengkakan menghilang dalam satu minggu setelah pembengkakan maksimal. Kelenjar yang membengkak meluas dari telinga telinga sampai sampai bagian bagian bawah bawah ramus ramus mandibu mandibula la dan sampai sampai bagian bagian inferio inferiorr arkus arkus zygomaticus, seringkali menggeser telinga ke atas dan keluar. Kulit di atas kelenjar biasanya tidak hangat atau eritema, eritema, berlawanan berlawanan dengan tanda yang ditunjukkan ditunjukkan oleh bakteri parotitis. parotitis. Edema parotitis dijelaskan sebagai “elatoinosa” dan jika kelenjar yang terkena terpunt terpuntir, ir, maka maka kelenjar kelenjar menggu menggulung lung seperti seperti jelli. jelli. Pembeng Pembengkaka kakan n dapat dapat hannya hannya mengenai kelenjar submaksilaris dan sublingualis dan dapat meluas sampai bagian anterior dada, menimbulkan edema parasternal. Terkenanya kelenjar submaksilaris saja sudah dapat menyebabkan kesulitan dalam membedakan parotitis dari adenitis servikal akut. akut. Pembeng Pembengkaka kakan n glottis glottis jarang jarang terjadi terjadi,, tetapi tetapi jika jika terjadi terjadi akan membutu membutuhkan hkan trakeostomi. Umumnya, parotitis disertai dengan temperature 37,8 sampai 39,4 0C (100
sampai 1030F), malaise, sakit kepala, dan anoreksia, tetapi gejala sistemik mungkin tidak ada, khususnya pada anak. Pada sebagian besar pasien, keluhan utama adalah kesulitan makan, menelan, dan berbicara.5 Epididimoorkitis
Parotitis disertai komplikasi orkitis pada 20 sampai 30 persen laki-laki pasca pubertas. pubertas. Terkenanya Terkenanya testis biasanya biasanya tampak 7 sampai 10 hari setelah setelah mulainya mulainya parotitis, parotitis, maskipun maskipun mungkin terjadi terjadi lebih dahulu atau muncul secara bersamaan. bersamaan. Terk Terken enan anya ya gona gonad d terj terjad adii bila bilate tera rall pada pada 3 samp sampai ai 17 pers persen en pasi pasien en deng dengan an epididimoorkitis. Orkitis ditandai dengan timbulnya lagi malaise dan rasa menggigil, sakit kepala, nausea, dan muntah. Testis menjadi sangat membengkak dan nyeri akut. Kadang terdapat epididimitis tanpa orkitis. Pembengkakan, nyeri, dan peka menetap selama 3 sampai 7 hari dan berkurang secara bertahap, lisis demam biasanya paralel dengan berkurangnya pembengkakan. Suhu tubuh kadang turun dengan krisis. Orkitis parotitis parotitis diikuti diikuti dengan atrofi atrofi testis testis yang progresif progresif pada sebagian sebagian kasus. kasus. Bahkan setelah setelah orkitis bilateral, strilitas tidak biasa terjadi, menyatakan atrofi yang signifikan tidak terjadi. Akan tetapi, jika atrofi testis bilateral terjadi setelah parotitis, sterilitas atau jumlah sperma sperma di bawah normal cukup sering sering terjadi. Infark paru paru terjadi setelah setelah orkitis parotitis. parotitis. Hal ini terjadi akibat thrombosis thrombosis vena dalam prostat dan pleksus pelvikus bersamaan bersamaan dengan dengan inflamasi inflamasi testis. testis.1 Pankreatitis
Terserangnya pancreas merupakan manifestasi parotitis yang berbahaya dan jarang disertai komplikasi komplikasi renjatan renjatan atau pembentukan pseudokista. pseudokista. Pancreatitis Pancreatitis diduga pada pasien dengan nyeri abdominal an sensitivitas sensitivitas yang abnormal bersamaan dengan tand tandaa klin klinis is atau atau epid epidem emio iolo logi gicc
paro paroti titi tis. s. Hal Hal
ini ini suli sulitt
dibu dibukt ktik ikan an,,
kare karena na
hiperamilasemia, tanda pankretitis juga sering terdapat pada parotitis. Beberapa kali gejalanya gejalanya menyerupai menyerupai gastroenterit gastroenteritis. is. Meskipun Meskipun diabetes diabetes atau indufisiensi indufisiensi pancreas
jarang terjadi terjadi setelah setelah pancreatitis pancreatitis parotitis, parotitis, beberapa beberapa anak menderita menderita diabetes yang sulit sulit dikontrol beberapa minggu setelah parotitis. Terserangnya Sistem Saraf Pusat
Pasien parotitis sebagian besar mengalami peningkatan sel, biasanya limfosit, cairan serebrospinal, sedangkan yang lainnya berupa gejala meningitis, leher kaku, sakit kepala, dan mengantuk. Pada kasusu yang khas, mulainya tanda dan gejala system saraf pusat yang nyata terjadi 3 sampai 10 hari setelah mulainya parotitis. parotitis. Akan tetapi, gangg ganggua uan n syst system em sara saraff pusat pusat timb timbul ul sebel sebelum um parot parotit itis is atau atau 2 sampa sampaii 3 ming minggu gu kemudian. 1 Manifestasi Lain
Virus parotitis cenderung menyerang jaringan kelenjar. Inflamasi dari kelenjar lakrimalis, timus, tiroid, payudara, dan ovarium kadang terjadi. Virus parotitis terlibat sebag sebagai ai penye penyebab bab tiro tiroid idit itis is subak subakut. ut. Miks Miksed edem emaa okul okuler er pada pada paroti parotiti tiss meli meliput putii dakri dakrioad oaden enit itis is,, neur neurit itis is optik optika, a, kera kerati titi tis, s, irit iritis is,, konju konjungt ngtivi iviti tis, s, dan dan epis episkle klerit ritis is.. Miokarditis Miokarditis parotitis secara primer ditandai dengan abnormalitas elektrokardiogram elektrokardiogram yang bersifat sementara. Hal ini biasanya tidak menyebabkan penyakit simtomatik atau mengganggu fungsi jantung, tapi kematian yang jarang terjadi pernah dilaporkan. Demikian pula, terlibatnya hepar dimanfestasikan dengan abnormalitas ringan dari fungsi hati, tapi ikterus dan tanda klinis lainnya karena kerusakan hati sangat jarang terjadi. Trakebronkitis Trakebronkitis dan pneumonia pneumonia interstisial interstisial juga menyertai menyertai infeksi infeksi parotitis, parotitis, khususnya pada anak kecil. Manifetasi Manifetasi lain yang jarang terjadi pada parotitis parotitis tapi sangat menari adah poliartritis yang seringkali berpindah-pindah. Gejala sendi mulai muncul 1 sampai 2 minggu dan berakhir sekitar 1 sampai 12 minggu. Munculnya yang biasa biasa terlam terlambat bat setelah setelah parotit parotitis is dan kegagal kegagalan an mengis mengisolas olasii virus virus dari dari cairan cairan sinovial sinovial menunju menunjukkan kkan mekanis mekanisme me yang diperant diperantari ari imunolo imunologik. gik. Glomer Glomerulon ulonefr efriti itiss
perdarahan perdarahan akut tanpa ditemukan ditemukan adanya streptokokosis streptokokosis telah dilaporkan dilaporkan setelah setelah parotitis. parotitis. Hubungan Hubungan kedua kedua penyakit ini tidak tidak jelas. jelas.1 Komplikasi Lanjut
Infeksi parotitis yang persisten dapat dianggap sebagai penyebab dari miositis badan inklusi, inklusi, miopati miopati inflamasi inflamasi kronik yang terjadi terutama terutama pada decade keenam. Tida terdapat bukti bahwa keturunan dengan defek congenital lebih sering terjadi pada ibu yang menderita parotitis selama kehamilan. Akan tetapi, penyakit parotitis selama trimester pertama kehamilan disertai dengan meningkatnya resiko abortus spontan.1,2 B.
Pemeriksaan Fisik
Berdasarkan tanda vital semua dalam batas normal, tidak didapatkan kenaikan suhu saat dilakukan pemeriksaan. C. Pemeriksaan laboratorium
Lekosit 4900; Hb 9,9 gr%; HCT 27,3%;Trombosit 134.000 gr/dL Pada parotit parotitis is tanpa tanpa komplik komplikasi asi jumlah jumlah leukosi leukositt normal normal,, meskipu meskipun n terdapa terdapatt leukopenia ringan dan limfositosis relatif. Akan tetapi, pasien dengan orkitis parotitis menunj nunjuk ukka kan n
leukos ukosiitosis
yang
nya nyata
denga ngan
per pergesera seran n
ke
kiri.
Pada
meningoensefalitis, hitung jenis sel darah putih biasanya dalam batas normal. Laju endap darah biasanya normal, tapi ada kemungkinan menigkat jika melibatkan testis atau pancreas. Kadar serum amilase amilase maningkat maningkat baik pada pancreatitis pancreatitis maupun adenitis kelenjar liur. Kada serum lipase meningkat hanya pada pancreatitis yang didalamnya juga terjadi terjadi hiperglike hiperglikemia mia dan glukosuri glukosuria. a. 1,4 D. Diagnosis banding
Parotitis
Parotitis Supuratifa
Parotitis berulang
Demam,Lesu, nyeri, pada
Demam tinggi, nyeri pada
Klin Klinis is
otot otot teru terutam tama a otot leher,
otot
kadang
tidak,
sakit
pembengkakan
pada pembengkakan
yang
kepala,
pembeng pembengkaka kakan n
frek freku uen
parotis
unilatera unilateral, l, dapat dapat diikuti diikuti
parotis, dapat unilateral/
bilateral/unilateral, bilateral/unilateral, serta
pembesaran
bilatera bilateral, l, biasany biasanya a tidak tidak
kelenjar ludah yang lain
kelenjar ludah yang lain,
subl sublin ingu gual al atau atau akan kan
submaksila, dapat terjadi edema
laring,
tidak,
tonsil
teta etapi bisa isa kulit
di
jug juga
diikuti
kele kelenj njar ar
pembesaran
kelenjar ludah yang lain.
atas
dan kelenjar panas, memerah,
palat palatum um mole mole sehin sehingga gga dan dan mendorong
pada
dari dari
terl terlih ihat at,,
kelenjar parotis biasanya
sepe sepert rtii
kelenjar kelenjar
leher,
kada kadang ng
ke
nyeri
tekan.
Pus
dapat dilihat bila duktus
tengah ten gah.. Pada Pada anak anak lakilaki- stesoni ditekan. laki dapat diikuti dengan pemb embeng engkak kakan
pada
testis. Gangguan saat berbicara,
Gangguan
mengunyah dan menelan
mengunyah
Peny Penyeb ebab ab : Viru Viruss RNA RNA
Penyebab
rantai
Stap Staphi hilo loco cocc ccus us
tunggal
Rubu Rubulav laviru irus, s,
: Penyebab tidak jelas aure aureus us,,
subfam subfamili ili Fusobacterium,
Paramyxovirinae, Paramyxovirinae, family Bacteroides,
E.
-
saat
Paramyxoviridae
Peptostreptococcus.
Pengobatan si simptomatis
Antibiotik
Usulan Pe Penatalaksanaan
dan
Pengobatan si simptomatik.
IVFD D5 ½ NS 12 tpm ( makro )
Pada pasien dengan dengan kesulitan kesulitan makan, terapi cairan cairan yang digunakan adalah adalah cairan yang menga mengandu ndung ng gluko glukosa sa 5 %, sehin sehingg ggaa pada pada pasie pasien n ini dibe diberi rikan kan D5 ½ NS. NS. Maka Maka pemberian pemberian cairannya cairannya adalah adalah : 100 cc x 10 kg : 1000 cc 50 cc x 4 kg
: 200
1200 ml ( 24 jam ) 50 ml ( jam ) -- > 12 tpm ( makro ) Parasetamol sirup 3 x 1 ½ cth (jika demam)
Obat ini mempunyai nama generik acetaminophen. Parasetamol adalah drivat paminofe aminofenol nol yang mempuny mempunyai ai sifat sifat antipire antipiretik tik / analges analgesik. ik. Paracet Paracetamo amoll utamany utamanyaa digunakan untuk menurunkan panas badan yang disebabkan oleh karena infeksi atau sebab sebab yang yang lainn lainnya ya.. Disa Disampi mping ng itu, itu, para parace cetam tamol ol juga juga dapat dapat digun digunaka akan n untuk untuk meringankan gejala nyeri dengan intensitas ringan sampai sedang. Ia aman dalam dosis standar, tetapi karena mudah didapati, overdosis obat baik sengaja atau tidak sengaja sering terjadi. Mekanis Mekanisme me kerja kerja yang sebenar sebenarnya nya dari paraset parasetamol amol masih masih menjadi menjadi bahan bahan perdebatan. perdebatan. Parasetamol Parasetamol menghambat menghambat produksi produksi prostaglandin prostaglandin (senyawa (senyawa penyebab penyebab inflamasi), namun parasetamol hanya sedikit memiliki khasiat anti inflamasi. Telah dibukt dibuktika ikan n bahwa bahwa paras paraset etam amol ol mamp mampu u mengu mengura rangi ngi bentu bentuk k tero teroks ksida idasi si enzim enzim sikl siklook ooksi sige genas nasee (COX (COX), ), sehin sehingg ggaa meng mengham hambat batnya nya untuk untuk memb membent entuk uk senya senyawa wa penyebab inflamasi inflamasi (4,5). Sebagaimana Sebagaimana diketahui diketahui bahwa enzim siklooksigenas siklooksigenasee ini berperan berperan pada metabolisme metabolisme asam arakidonat menjadi prostaglandin prostaglandin H2, suatu molekul yang tidak stabil, yang dapat berubah menjadi berbagai senyawa pro-inflamasi.
Kemungk Kemungkinan inan lain lain mekani mekanisme sme kerja kerja paraset parasetamol amol ialah ialah bahwa bahwa paraset parasetamo amoll menghambat enzim siklooksigenase seperti halnya aspirin, namun hal tersebut terjadi pada kondisi inflamasi, inflamasi, dimana terdapat terdapat konsentrasi konsentrasi peroksida peroksida yang tinggi. tinggi. Pada kondisi ini oksidasi parasetamol juga tinggi, sehingga menghambat aksi anti inflamasi. Hal ini menyebabkan parasetamol tidak memiliki khasiat langsung pada tempat inflamasi, namun malah bekerja di sistem syaraf pusat untuk menurunkan temperatur tubuh, dimana kondisinya tidak oksidatif. Dosis: 10-15 mg/KgBB/kali 10 mg x 14 kg = 140 mg 15 mg x 14 kg = 210 mg 140-210 mg/kali Sediaan: 125 mg/5 ml x 187,5 ml jadi dapat diberikan 1 1/2 cth
Diazepam 5 mg ( pulv ) 3 x 1 pada saat demam > 38 0C
Diazepa Diazepam m merupak merupakan an turunan turunan bezodia bezodiazepi zepin. n. Kerja Kerja utama utama diazepam diazepam yaitu yaitu potensiasi potensiasi inhibisi inhibisi neuron neuron dengan dengan asam gamma-a gamma-aminobut minobutirat irat (GABA) (GABA) sebagai sebagai mediator mediator pada sistim sistim syaraf pusat. Dimetabolisme Dimetabolisme menjadi metabolit metabolit aktif yaitu Ndesmetildiazepam dan oxazepam. Kadar puncak dalam darah tercapai setelah 1 - 2 jam pemberian pemberian oral. Waktu paruh bervariasi bervariasi antara 20 - 50 jam sedang waktu paruh desmetildiazepam bervariasi hingga 100 jam, tergantung usia dan fungsi hati. Indikasi Indikasi Diazepam digunakan untuk memperpendek mengatasi gejala yang timbul seperti gelisah yang berlebihan, diazepam juga dapat diinginkan untuk gemeteran, kegilaan dan dapat dapat menyer menyerang ang secara secara tiba-t tiba-tiba. iba. Halusi Halusinasi nasi sebaga sebagaii akibat akibat mengkons mengkonsums umsii alkohol. diazepam juga dapat digunakan untuk kejang otot, kejang otot merupakan penyakit neurologi. neurologi. dizepam digunakan digunakan sebagai obat penenang dan dapat juga dikombinasikan dengan obat lain. Kontraindikasi Kontraindikasi 1. Hipersensitivitas
2. Sensitivitas silang dengan benzodiazepin lain 3. Pasien koma 4. Depresi SSP yang sudah ada sebelumnya 5. Nyeri berat tak terkendali 6. Glaukoma sudut sempit 7. Kehamilan atau laktasi 8. Diketahui intoleran terhadap alkohol atau glikol propilena (hanya injeksi) Efek Samping Samping Sebagai Sebagaimana mana obat, obat, selain selain memili memiliki ki efek efek yang mengunt menguntungk ungkan an diazepa diazepam m juga juga memili memiliki ki efek efek samping samping yang perlu perlu diperhat diperhatikan ikan dengan dengan seksam seksama. a. Efek Efek samping samping diazepam memiliki tiga kategori efek samping, yaitu : 1. Efek samping yang sering terjadi, seperti : pusing, mengantuk 2. Efek samping yang jarang terjadi, seperti : Depresi, Impaired Cognition 3. Efek samping yang jarang sekali terjadi,seperti : reaksi alergi, amnesia, anemia, angioedema, angioedema, behavioral behavioral disorders, disorders, blood dyscrasias, blurred vision, kehilangan keseimbangan, constipation, coordination changes, diarrhea, disease of liver, drug dependence, dysuria, extrapyramidal disease, false Sense of well-being, fatigue, fatigue, general general weakness, weakness, headache disorder, hypotension, Increased bronchial secret secretions ions,, leukope leukopenia, nia, libido libido changes changes,, muscle muscle spasm, spasm, muscle muscle weaknes weakness, s, nausea nausea,, neutrope neutropenia nia disorde disorder, r, polydip polydipsia sia,, prurit pruritus us of skin, skin, seizure seizure disord disorder, er, sialor sialorrhea rhea,, skin skin rash, rash, sleep sleep automat automatism ism,, tachyar tachyarrhyt rhythmi hmia, a, trombo trombosit sitope openia, nia, tremors, visual changes, vomiting, xerostomia. Perhitungan dosis : 0,3 – 0,5 mg/kgbb/kali 0,3 x 14 : 4,2 mg 0,5 x 14 : 7 Sediaan tab 5 mg diberikan 1 tab ( pulv )
Prednison 1 tab ( pulv ) 3 x 1
Senyawa teroid adalah senyawa golongan lipid yang memiliki stuktur kimia tertentu yang memiliki tiga cincin sikloheksana dan satu cincin siklopentana. Suatu moleku molekull steroid steroid yang dihasil dihasilkan kan secara secara alami alami oleh oleh korteks korteks adrenal adrenal tubuh tubuh dikenal dikenal dengan nama senyawa kortikosteroid. kortikosteroid. Kortikosteroid Kortikosteroid sendiri digolongkan digolongkan menjadi dua berdasarkan berdasarkan aktifitas aktifitasnya, nya, yaitu glukokort glukokortikoid ikoid dan mineralo mineralokortikoi kortikoid. d. Glukoko Glukokorti rtikoid koid
memili memiliki ki peranan peranan pada metabol metabolisme isme glukosa, glukosa, sedangka sedangka
mineralokortikosteroid memiliki retensi garam. Pada manusia, glukortikoid alami yang utama adalah kortisol atau hidrokortison, sedangkan mineralokortikoid utama adalah aldosteron. Selain steroid alami, telah banyak disintetis glukokortikoid sintetik, yang termasuk golongan obat yang penting karena secara luas digunakan terutama untuk pengobatan pengobatan penyakit-penyaki penyakit-penyakitt inflasi. inflasi. Contoh antara
lain
adalah deksametason, deksametason,
prednison, prednison, metil metil prednisolon, prednisolon, triamsin triamsinolon olon dan betameta betametason. son. Kortiko Kortikoste steroid roid bekerja bekerja dengan dengan mempeng mempengaru aruhi hi kecepata kecepatan n sintet sintetis is protein. protein. Molekul hormon memasuki sel melewati membran plasma secara difusi pasif. Hanya di jaringan jaringan target target hormon
ini bereaksi bereaksi dengan reseptor reseptor protein protein yang spesifik spesifik dalam
sitoplasma sel dan membentuk kompleks reseptor-steroid. Kompleks ini mengalami perubahan komfor komformasi, masi, lalu lalu bergerak menuju menuju nukleus dan dan berikatan berikatan dengan kromatin. kromatin. Ikatan ini menstimulasi transkripsi RNA dan sintetis protein spesifik. Induksi Induksi sinteti sintetiss protein protein ini yang akan menghas menghasilka ilkan n efek efek fisiol fisiologi ogik k steroid steroid.. Menurut Menurut Theodor Theodorus us (1994) (1994) tentang indikasi indikasi,, kontra kontra
indikas indikasi, i, intera interaksi ksi obat, efek
samping dari penggunaan prednison yaitu: Indikasi Indikasi :Insufisiensi :Insufisiensi adrenal, adrenal, nefrotik nefrotik sindrom, sindrom, penyakit penyakit kolagen, kolagen, asma bronchial, bronchial, penyakit jantung, jantung, reumatik, reumatik, leukemia leukemia limfositik, limfositik,
limfoma, limfoma, edema serebral, serebral,
konjungtifitis alergika, otitis eksterna, penyakit kulit. Kontra indikasi indikasi :Infeksi :Infeksi jamur jamur sistemik, sistemik, hipersens hipersensitifit itifitas, as, hati-hati hati-hati pemberian pemberian pada penderita penderita colitis colitis ulserasif, ulserasif, insufisiens insufisiensii ginjal, ginjal, hipertensi, hipertensi, infeksi infeksi pirogenik pirogenik
Interaksi Interaksi obat obat :Fenitan, :Fenitan, fenobarbit fenobarbital, al, efedrin, efedrin, rifampin, rifampin, meningkatkan meningkatkan bersihan bersihan obat obat ini. Merubah Merubah
respon respon anti anti koagula koagulan n bila bila dibe diberi ri
bersam bersama, a, kejadi kejadian an
hiperkak hiperkakemi emiaa
meningkat bila diberi bersama diuretika hemat kalsium. Efek samping :Mual, penurun berat badan, jerawat, lemah, menipisnya tulang, retensi cairan, ulkus reptikum, bingung. Pemberian dosis : 1 – 2 mg/kgbb/ hr 1 x 14 kg : 14 mg/hr 14/3 : 4,6 mg 2 x 14 : 28 mg/hr 28/3 : 9,3 mg Sediaan tab 5 mg 1 tab ( pulv )
Tidak ada pengobatan yang spesifik untuk infeksi virus parotitis. Pasien dengan parotitis parotitis sebaiknya sebaiknya mendapat perawatan perawatan mulut, mulut, analgesik, analgesik, dan diet yang dihaluskan. dihaluskan. Istirahat di tempat tidur hanya dianjurkan untuk pasien demam.1,2 F.
Prognosis
Bonam
Pada pasien ini tidak tidak ditemuka ditemukan n adanya adanya penyebar penyebaran an virus virus ke kelenjar kelenjar dan organ , ataupun ke susunan saraf pusat. Serta tidak ditemukan adanya komplikasi lanjutan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Isselbacher, Isselbacher, dkk. Harrison: Harrison: Prinsip-Prins Prinsip-Prinsip ip Ilmu Penyakit Dalam. Dalam. Jakarta: Jakarta: EGC; 1999:2 2. Parotitis Epidemica Gondong/Mumps Evailable at www.scribd.com 3. Mumps (Parotitis (Parotitis Epidemika). Epidemika). Kumpulan Kumpulan Referat Referat dan Karya Tulis Kedokteran, Kedokteran, 2010 4. BM,Erwanto, R,Okki. Gondongan (Mumps).2010 5. Templer,JW,dkk. Parotitis/Mumps. Web MD Professional.2009