OTITIS MEDIA SUPURATIF KRONIK Pengertian OMSK ialah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus menerus atau hilang timbul. Sekret mungkin encer atau kental, bening, atau berupa nanah. (Nurbaiti, 1997)
Etiologi Faktor-faktor yang menyebabkan penyakit infeksi telinga tengah supuratif menjadi kronis antara lain : 1.
Gang Ganggu guan an fung fungsi si tuba tuba eusta eustach chiu ius s yan yang g kro kroni nis s aki akiba batt : a.
Infeksi hidung dan tenggorok yang kronis atau berulang.
b.
Obstruksi anatomik tuba eustachius parsial / total
2.
Perf Perfor oras asii mem membran bran timp timpan anii yang yang men menetap etap
3.
Terjadi Terjadinya nya metaplasi metaplasia a skuam skuamosa osa atau perubah perubahan an patologi patologik k menet menetap ap lainnya lainnya pada pada telin telinga ga tengah. tengah.
4.
Obstr Obstruks uksii meneta menetap p terhada terhadap p aerasi aerasi telin telinga ga tenga tengah h atau rong rongga ga masto mastoid. id. Hal Hal ini dapat dapat diseba disebabka bkan n oleh jarin jaringan gan parut, penebalan mukosa, polip, jaringan granulasi (timpanosklerosis).
5.
Terd Terdap apat at daer daerah ah-da -daera erah h deng dengan an seku sekuest ester er atau atau oste osteom omiel ieliti itis s persis persisten ten di di mastoi mastoid. d.
6.
FaktorFaktor-fakto faktorr konstitu konstitusi si dasar dasar seperti seperti alergi, alergi, kelem kelemaha ahan n umum, umum, atau atau perubah perubahan an mekan mekanisme isme pertaha pertahanan nan tubuh. tubuh.
Klasifikasi OMSK OMSK dibagi menjadi 2 jenis yaitu : 1.
OMSK tip tipe e benig nigna (tip tipe mu mukosa osa = titipe aman) Proses peradangan terbatas pada mukosa saja, dan biasanya tidak mengenai tulang. Perforasi terletak di sentral. Umumnya OMSK tipe benigna jarang menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Pada OMSK tipe benigna tidak terdapat kolesteatom.
2.
OMSK tip tipe e mal malig ign na (ti (tip pe tu tulang = tip tipe ba bahaya) ya) OMSK tipe maligna ialah OMSK yang disertai dengan kolesteatoma. Perforasi terletak pada marginal atau di atik, kadang-kadang terdapat juga kolesteatoma dengan perforasi subtotal. Sebagian komplikasi yang berbahaya atau total timbul pada atau fatal, timbul pada OMSK tipe maligna.
Manifestasi Klinik
Perforasi pada marginal atau pada atik. Abses atau kiste kiste retroaurikuler retroaurikuler (belakang (belakang telinga) telinga)
Polip atau jaringan granulasi di liang telinga luar yang verasal dari dalam telinga tengah.
Terlihat kolesteatom pada telinga tengah (sering terlihat di epitimpanum).
Sekret berbentuk nanah dan berbau khas (aroma kolesteatom)
Terlihat bayangan kolesteatom pada foto rontgen mastoid.
Komplikasi Menurut Adam dkk, komplikasi OMSK diklasaifikasikan sebagai berikut : A.
B.
Komplikasi di telinga telinga tengah tengah : 1.
Perforasi persisten
2.
Erosi tulang pendengaran
3.
Paralisis nervus fasial Komplikasi di telinga dalam :
1.
Fistel labirin
2.
Labirinitis supuratif
3.
Tuli saraf
C.
Komplikasi di ekstrasdural : 1.
Abses ekstradural
2.
Trombosis sinus lateralis
3.
Petrositis
D.
Komplikasi ke susunan saraf pusat : 1.
Meningitis
2.
Abses otak
3.
Hidrosefalus otitis
Terapi Terapi OMSK memerlukan waktu lama serta harus berulang-ulang. Sekret yang keluar tidak langsung cepat kering atau selalu kambuh lagi. Keadaan ini antara lain disebabkan oleh satu atau beberapa keadaan : 1.
Adanya perforasi membran timpani yang permanen sehingga telinga tengah berhubungan dengan dunia luar.
2.
Terdapat sumber infeksi di laring, nasofaring, hidung, dan sinus paranasal.
3.
Sudah terbentuk jaringan patologi yang irreversibel dalam rongga mastoid.
4.
Gizi dan higiene yang kurang.
Prinsip Terapi OMSK tipe Benigna Ialah dengan konservatif atau medikamentosa. Bila sekret yang keluar terus menerus, maka diberi obat pencuci telinga berupa larutan H 2O2 3% selama 3 – 5 hari. Setelah sekret berkurang, maka terapi dilanjutkan dengan memberikan obat tetes telinga yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid. Bila sekret sudah kering tetapi perforasi masih ada, setelah diobservasi selama 2 bulan, maka idealnya dilakukan miringoplasti atau timpanoplasti. Operasi ini bertujuan untuk menghentikan infeksi secara permanen, memperbaiki membran timpani yang perforasi, mencegah terjadinya komplikasi atau kerusakan pendengaran yang lebih berat serta memperbaiki pendengaran. Bila terdapat sumber infeksi yang menyebabkan sekret tetap ada atau terjadinya infeksi berulang, maka sumber infeksi itu harus diobati terlebih dahulu, mungkin juga perlu dilakukan pembedahan, misalnya adenoidektomi dan tensilektomi.
Prinsip Terapi OMSK tipe Maligna Ialah pembedahan yaitu mastoidektomi dengan atau tanpa timpanoplasti. Terapi konservatif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan. Bila terdapat abses sub periosteal retroaurikuler, maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum dilakukan mastoidektomi.
Jenis Pembedahan Pada OMSK Ada beberapa jenis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronis, baik tipe benigna atau maligna, antara lain : 1.
Mastoidektomi Sederhana. Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang pada pengobatan konservatif tidak sembuh. Dengan tindakan operasi ini dilakukan pembersihan ruang mastoid dari jaringan patologik. Tujuannya ialah supaya infeksi tenang dan telinga tidak berair lagi. Pada operasi ini fungsi pendengaran tidak diperbaiki.
2.
Mastiodektomi Radikal.
Operasi ini dilakukan pada OMSK maligna dengan infeksi atau kolesteatom yang sudah meluas. Pada operasi ini rongga mastoid dan kavum timpani dibersihkan dari semua jaringan patologik. Dinding batas antara liang telinga luar dan telinga tengah dengan rongga mastoid diruntuhkan, sehingga ketiga daerah anatomi tersebut menjadi satu ruangan. Tujuan operasi nin adalah untuk membuang semua jaringan patologik dan mencegah komplikasi ke intra kranial. Fungsi pendengaran tidak diperbaiki. Kerugian operasi ini ialah pasien tidak diperbolehkan renang seumur hidup, pasien harus kontrol teratur, pendengaran berkurang sekali. Modifikasi operasi ini ialah dengan memasang tandur (graft) pada rongga operasi serta membuat meatal / plasti yang lebar, sehingga rongga operasi kering permanen, tetapi terdapat cacat anatomi yaitu meatus luar liang telinga menjadi lebar. 3.
Mastiodektomi Radikal dengan modifikasi (Operasi Bondy) Operasi ini dilakukan pada OMSK dengan kolesteatom di daerah atik, tetapi belum merusak kavum timpani. Seluruh rongga mastoid dibersihkan, dan dinding posterior liang telinga direndahkan. Tujuan operasi ialah, untuk membuang semua jaringan patologik dari rongga mastoid dan mempertahankan pendengaran yang masih ada.
4.
Miringoplasti Operasi ini merupakan jenis timpanoplasti yang paling ringan, dikenal juga dengan nama timpanoplasti tipe I. Rekonstruksi hanya dilakukan pada membran timpani. Tujuan operasi ini ialah untuk mencegah berulangnya infeksi telinga tengah pada OMSK tipe benigna dengan perforasi yang menetap. Operasi ini dilakukan pada OMSK tipe benigna yang sudah tenang dengan ketulian ringan yang hanya disebabkan oleh perforasi membran timpani.
5.
Timpanoplasti Operasi ini dikerjakan pada OMSK tipe benigna dengan kerusakan yang lebih berat atau OMSK tipe benigna yang tidak bisa ditenangkan dengan pengobatan medikamentosa. Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran. Pada operasi ini, selain rekonstruksi membran timpani juga dilakukan rekonstruksi tulang pendengaran (timpanoplasti tipe II, II, IV, V sebelum rekonstruksi dikerjakan lebih dahulu dilakukan eksplorasi kavum timpani dengan atau tanpa mastoidektomi untuk membersihkan jaringan patologis. Tidak jarang, operasi ini terpaksa dilakukan 2 tahap dengan jarak waktu 6 –12 bulan
6.
Timpanoplasti dengan pendekatan ganda ( Combined Approach Tympanoplasty) Merupakan teknik operasi timpanoplasti yang dikerjakan pada kasus OMSK tipe maligna atau benigna dengan jaringan granulasi yang luas. Tujuan operasi ialah untuk menyembuhkan penyakit serta memperbaiki pendengaran tanpa melakukan teknik mastiodektomi radikal. Membersihkan kolesteatom dan jaringan granulasi di kavum timpani, dikerjakan melalui 2 jalan ( combined Approach) yaitu melalui liang telinga dan rongga mastoid dengan melakukan timpanotomi posterior.