CASE REPORT
Preseptor: dr. Fatah S. Wibawa, Sp. THT-KL
Diss! O"eh: Ria Arisa!di, S.Ked #$#%'&(
KEPA)*TERAA) KL*)*K *L+ KESEHATA) TEL*)A, H*D), TE)OROK, EDAH KEPALA DA) LEHER R+AH SAK*T ++ DAERAH DR. H. ADL +OELOEK FAKLT AKLTAS KEDOKTERA) KED OKTERA) )*/ERS*TAS LA+P) '
A * PE)DAHLA)
#.#. #.#. Lata Latarr e e"a "a1a 1a!2 !2
Otiti Otitiss Medi Mediaa Supu Supura ratif tif Kron Kronik ik (OMS (OMSK) K) atau atau yang yang biasa biasa diseb disebut ut “con “conge gek” k” adal adalah ah radan radang g kron kronis is telin telinga ga tenga tengah h deng dengan an adan adanya ya luba lubang ng (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani) dan riwayat keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) lebih dari 2 bulan baik terus menerus atau hilang timbul! Sekret mungkin serous mukous atau purulen! "2 Otitis media supuratif kronik merupakan penyakit #$# yang paling banyak ditemukan di negara sedang berkembang! Secara umum insiden OMSK dipengaruhi oleh ras dan faktor sosioekonomi! %re&alensi OMSK di 'ndonesia adalah * dan termasuk dalam klasifikasi tinggi dibandingkan dengan dengan bebera beberapa pa negara negara lain! lain! +erdas +erdasark arkan an Sur&ei Sur&ei ,asiona ,asionall Kesehat Kesehatan an 'ndera %englihatan dan %endengaran oleh -epartemen Kesehatan .!' tahun "//01"// angka kesakitan (morbiditas) #elinga $idung dan #enggorok (#$#) di 'ndonesia sebesar * dengan pre&alensi morbiditas tertinggi pada kasus telinga dan gangguan pendengaran yaitu sebesar * dan pre&alensi otitis media supuratif kronis antara 2"132*!0 OMSK dapat terbagi atas 2 yaitu otitis media supuratif kronik tubotimpani dan otitis media supuratif kronik atikoantral! OMSK atikoantral merupa merupakan kan bentuk bentuk yang yang paling paling berbah berbahaya aya karena karena sifatny sifatnyaa yang yang dapat dapat mendestruksi 4aringan sekitar sehingga s ehingga dapat menimbulkan komplikasi yang lebih berat!" OMSK OMSK merupa merupakan kan salah salah satu penyak penyakit it yang yang sering sering ditemu ditemukan kan di poliklinik maka dari itu penulis akan membahas laporan kasus mengenai OMSK!
A ** STATS STATS PAS*E)
*.
**.
*de!titas Pa Pasie!
,ama
5 ,y! ,y! #
6mur
5 72 tahun
8eni 8eniss kela kelami min n
5 %ere %eremp mpua uan n
%eker4aan
5 'bu .umah #angga
%endidikan
5 S-
9gama
5 'slam
9lamat
5 Kec! #ulang +awang: Kab! #ulang +awang +arat
Pe3e Pe3erri1s i1saa! aa! S Sb4 b4ee1ti5 1ti5 A!a3!esis
5 9utoanamnesis
Ke"ha! ta3a
5 Keluar cairan dari telinga kanan dan kiri
Ke"ha! Ta3baha!
5 %endengaran berkurang
Riwa6at Per4a"a!a! Pe!6a1it %asien datang ke poli #$#1K; #$#1K; .S6- 9M dengan keluhan keluar cairan dari
telinga kanan dan kiri se4ak bulan yang lalu! " minggu sebelum keluar cairan dari telinga pasien mengeluhkan batuk dan pilek kemudian telinga kanan nyeri seperti digigit semut dan diikuti telinga sebelah kiri! ,yeri dirasakan sepan4ang hari hilang timbul demam disangkal! Saat nyeri pasien memasukan air pada telinga dan membersihkan telinga dengan cotton bud seban sebanya yak k "<:h "<:hari ari!! Sete Setelah lah nyeri nyeri hila hilang ng kelu keluar ar caira cairan n berw berwarn arnaa puti putih h kekuningan kental tidak berbau dan tidak berdarah! 9walnya cairan keluar terus menerus namun sekitar 3 bulan yang lalu cairan keluar hilang timbul dan tidak terlalu banyak! %asien sudah berobat ke bidan sebelumnya namun
tidak ada
perubahan! %asien
berkurang di kedua telinga!
mengatakan
pendengarannya
semakin
= " minggu yang lalu pasien mengeluh batuk
dan dan hidungnya tersumbat! Keluhan dirasakan sepan4ang hari dan hilang timbul! %asien belum pernah minum obat! ,yeri pada telinga telinga terasa penuh gatal kepala berputar riwayat trauma dan telinga berdenging disangkal oleh pasien! .iwayat penurunan berat badan selama sakit disangkal!
Riwa6at Pe!6a1it Dah"
.iwayat keluhan yang sama dirasakan " tahun yang lalu namun pasien tidak pernah berobat! .iwayat 9sma disangkal! .iwayat alergi disangkal! .iwayat $ipertensi disangkal! .iwayat -iabetes Melitus disangkal! Riwa6at Pe!6a1it Ke"ar2a
.iwayat penyakit yang sama di keluarga disangkal! Riwa6at Pribadi
Membersihkan telinga menggunakan cotton bud dilakukan seminggu sekali! %asien tidak memiliki hobi berenang!
***. Pe3eri1saa! Ob4e1ti5 Stats 2e!era"is
Keadaan umum
5 +aik
Kesadaran
5 >ompos Mentis
?>S
5 @0MA3
Vital Sign
5
#ekanan darah 5 "3B:/B mm$g ,adi
5 <: menit tegangan cukup regular
,afas
5 2B <: menit teratur
Suhu
5 0o>
Kepala +entuk .ambut Muka Mata $idung Mulut #elinga
5 normocephal 5 alopecia (1) mudah rontok (1) 5 edema (1) flushing (1) deformitas (1) 5 edema palpebra (1:1) kon4ungti&a anemis (1:1) eksofthalmus (1:1) discharge (1:1) 5 de&iasi septum nasi (1) massa (1) 5 mukosa buccal hiperemis (1) atrofi papil lidah (1) pembesaran tonsil (1) 5 nyeri tekan (1:1) hiperemis (1:=) discharge (1:=)
;eher 8A% %embesaran tiroid %embesaran K?+ #rachea
5 tidak meningkat 5 (1) 5 (1) 5 de&iasi (1)
#hora< *!spe1si +entuk thoraks .etraksi
5 normochest simetris (=) 5 (1)
7a!t!2 'nspeksi %alpasi 5 %erkusi 9uskultasi
5 ictus cordis terlihat (1) ictus cordis teraba (=) kuat angkat &olume cukup 5 batas 4antung tidak melebar 5 murmur (1) gallops (1) S'1S'' reguler
Par-par 'nspeksi %alpasi %erkusi 9uskultasi
5 pergerakan napas simetris 5 ekspansi simetris nyeri tekan (1:1) 5 sonor (=:=) 5 &esikuler (=:=) ronki (1:1) wheeCing (1:1)
9bdomen 'nspeksi 9uskultasi %erkusi %alpasi
5 datar lesi (1) 5 bising usus (=) normal 5 timpani (=) batas hepar dan lien tidak melebar 5 nyeri tekan (1)
@kstremitas Superior
5lengkap tanpa cacat edema (1:1) sianosis (1:1) >.# D 2 detik
'nferior
5lengkap tanpa cacat edema (1:1) sianosis (1:1) >.# D 2 detik
Stats "o1a"is Te"i!2a a2ia!
%reaurikula
9urikula
.etroaurikula
%alpasi
Ke"ai!a!
Kelainan kongenital
De8tra 1
Si!istra 1
.adang dan tumor
1
1
#rauma Kelainan kongenital
1 1
1 1
.adang dan tumor
1
1
#rauma @dema
1 1
1 1
$iperemis
1
1
,yeri tekan
1
1
Sikatriks
1
1
Eistula
1
1
Eluktuasi ,yeri pergerakan
1 1
1 1
1 1
1 1
.uang
;apang
;apang
Sekret
9da warna putih
9da warna putih
kekuningan
Kekuningan
aurikula ,yeri tekan tragus Kelainan kongenital
>analis 9custikus @
Aris
Serumen @dema
1 9da minimal
9da minimal
8aringan granulasi
1
1
Massa
1
1
>holesteatoma
1
1
>orpus alienum
1
1
1
1
Farna
.etraksi
Sulit dinilai
$iperemis
tidak dapat dinilai
tidak dapat dinilai
.efleks cahaya
(1)
(1)
#idak intak
#idak intak
Membrana
(%erforasi sentral
(%erforasi
#impani
diameter 2 mm
sentral diameter
batas tegas)
mm batas
'ntak
tegas)
Pe3eri1saa! 5isi1 te"i!2a
.inne #est Shwabach test Kesan 5 9-S tuli konduktif
= (9-) Meman4ang
= (9S) Meman4ang
Hid!2 Rhi!os1opi
Ca93 !asi 1a!a!
Ca93 !asi 1iri
a!terior +1osa hid!2
$iperemis (=) sekret (=) $iperemis (=) sekret (1) massa (1) massa (1)
Sept3 !asi
-e&iasi (1) dislokasi (1)
-e&iasi
laserasi (1)
laserasi (1)!
i!5erior
@dema (1) hiperemis (1)
@dema (1) hiperemis (1)
i!5erior
%olip (1)
%olip (1)
Ko!1a da! 3edia +eats da! 3edia
(1)
dislokasi
(1)
+"t Da! Oro5ari!2 a2ia!
Ke"ai!a! Mukosa mulut
;idah
Ketera!2a! #enang
+ersih basahgerakan normal kesegala arah
Mulut
%alatum molle
#onsil
#enang simetris
?igi geligi
>aries (1)
6&ula
Simetris
$alitosis Mukosa
(1) #enang
+esar
#" G #"
Kripta 5
,ormal 1 ,ormal
-etritus 5
(1:1)
%erlengketan Mukosa
Earing
(1:1) #enang
?ranula
(1)
%ost nasal drip
(1)
-arah
(1)
.efle< muntah
(1)
+a1si"o5asia"
+entuk
5 Simetris
,yeri tekan
5 (1)
Leher
*/.
/.
Kelen4ar getah bening 5 #idak teraba pembesaran K?+ Massa 5 #idak ada Pe3eri1saa! Pe!!4a!2 #idak dilakukan RES+E A. Pe3eri1saa! Sb4e1ti5
a!
Keluhan utama5 keluar cairan dari telinga
b! .iwayat penyakit sekarang 5
Keluar cairan se4ak bulan yang lalu
c!
%endengaran berkurang (=)
Otalgia (1)
#elinga terasa penuh (1)
#elinga gatal (1)
Mimisan (1)
.iwayat penyakit dahulu5 .iwayat 9lergi .iwayat Keluhan yang sama .iwayat 'S%9 .iwayat 9sma
5 disangkal 5 " tahun yang lalu 5= 5 disangkal
d! .iwayat penyakit keluarga5 .iwayat 9lergi .iwayat 'S%9 .iwayat 9sma
5 disangkal 5 disangkal 5 disangkal
. Pe3eri1saa! Ob4e1ti5
a! Kepala G leher
5 -alam batas normal
b! #elinga %emerksaan .utin 6mum #elinga
5
%ada telinga kiri 5 M9@ 5 ;apang hiperemis (1) discharge (=) warna putih kekuningan serumen (=) minimal corpus alienum (1) Membran timpani 5 #idak intak perforasi central %emeriksaan .utin Khusus
5 #idak dilakukan
c! $idung 5 o
%emeriksaan .utin 6mum $idung
o
#enggorok5
5 dalam batas normal
%emeriksaan rutin umum
5 -alam batas normal
%emeriksaan rutin khusus
5 #idak dilakukan
/*. Dia2!osa a!di!2 OMSK Ease 9ktif #ipe +enigna 9uris -ekstra Sinistra OMSK Ease 9ktif #ipe Maligna 9uris -ekstra Sinista
OM9 stadium perforasi 9uris -ekstra Sinistra Otitis @ksterna 9uris -ekstra Sinistra /**. Dia2!osis Otitis Media Supuratif Kronis fase aktif tipe benigna 9-S /***.Pe!ta"a1sa!aa!
Spooling air hangat di poli #$#
>uci #elinga dengan larutan $ 2O2 * selama 13 hari < tetes dan didiamkan selama 13 menit 9-S
Sporetic "BB mg 2 < "
.hinos S. caps 2<"
*.
Ed1asi
Men4aga telinga tetap kering (tidak boleh berenang dan kemasukan air)
.
#idak menggunakan cotton bud bila telinga sakit ,utrisi yang cukup dan seimbang untuk mencegah penyakit 'S%9
Pro2!osis Huo 9d Aitam Huo 9d Eunctionam Huo 9d Sanactionam
5 ad bonam 5 dubia ad malam 5 dubia ad malam
A *** T*)7AA) PSTAKA
(.#. A!ato3i Te"i!2a Te!2ah
#elinga tengah terdiri atas5 membran timpani ka&um timpani processus mastoideus dan tuba eustachius! "3 "!
Membran #impani Membran timpani dibentuk dari dinding lateral ka&um timpani dan
memisahkan liang telinga luar dari ka&um timpani! Membran ini memiliki pan4ang &ertikal rata1rata /1"B mm diameter antero1posterior kira1kira 1/ mm dan ketebalannya rata1rata B" mm !;etak membran timpani tidak tegak lurus terhadap liang telinga akan tetapi miring yang arahnya dari belakang luar ke muka dalam dan membuat sudut 03 B dari dataran sagital dan horiContal!
Membran timpani berbentuk kerucut dimana bagian puncak dari kerucut menon4ol ke arah ka&um timpani yang dinamakan umbo! -ari umbo ke muka bawah tampak refleks cahaya ( cone of ligt )!
Membran timpani mempunyai tiga lapisan yaitu 5 " a)
Stratum kutaneum (lapisan epitel) berasal dari liang telinga!
b)
Stratum mukosum (lapisan mukosa) berasal dari ka&um timpani!
c)
Stratum fibrosum (lamina propria) yang letaknya antara stratum kutaneum dan mukosum!
Secara 9natomis membran timpani dibagi dalam 2 bagian 5" a!
%ars tensa +agian terbesar dari membran timpani yang merupakan permukaan yang
tegang dan bergetar sekelilingnya menebal dan melekat pada anulus fibrosus pada sulkus timpanikus bagian tulang dari tulang temporal! b!
%ars flaksida atau membran Shrapnell ! ;etaknya di bagian atas muka dan lebih tipis dari pars tensa! %ars flaksida
dibatasi oleh 2 lipatan yaitu 5
%lika maleolaris anterior (lipatan muka)! %lika maleolaris posterior (lipatan belakang)! Membran timpani terletak dalam saluran yang dibentuk oleh tulang
dinamakan sulkus timpanikus! 9kan tetapi bagian atas muka tidak terdapat sulkus ini dan bagian ini disebut incisura timpanika (rivini)! %ermukaan luar dari membran timpani disarafi oleh cabang ner&us aurikulo temporalis dari ner&us mandibula dan ner&us &agus! %ermukaan dalam disarafi oleh ner&us timpani cabang dari ner&us glossofaringeal! 9liran darah membrana timpani berasal dari permukaan luar dan dalam! %embuluh1pembuluh epidermal berasal dari aurikula yang merupakan cabang dari arteri maksilaris interna! %ermukaan mukosa telinga tengah didarahi oleh arteri timpani anterior cabang dari arteri maksilaris interna dan oleh stylomastoid cabang dari arteri aurikula posterior!
'.
Ka&um #impani
Ka&um timpani terletak di dalam pars petrosa dari tulang temporal bentuknya bikonkaf atau seperti kotak korek api! -iameter antero1posterior atau &ertikal "3 mm sedangkan diameter trans&ersal 21 mm! Ka&um timpani mempunyai dinding yaitu 5 bagian atap lantai dinding lateral medial anterior dan posterior! Ka&um timpani terdiri dari 5 "3 a!
#ulang1tulang pendengaran terbagi atas5 malleus (hammer:martil)
inkus (an&il:landasan) stapes (stirrup:pelana) b! Otot terdiri atas5 otot tensor timpani (muskulus tensor timpani) dan otot stapedius (muskulus stapedius)! c! Saraf korda timpani! d! Saraf pleksus timpanikus!
%rocessus mastoideus
(.
.ongga mastoid berbentuk seperti bersisi tiga dengan puncak mengarah ke kaudal! 9tap mastoid adalah fosa kranii media! -inding medial adalah dinding lateral fosa kranii posterior! Sinus sigmoid terletak di bawah duramater pada daerah ini! %ada dinding anterior mastoid terdapat aditus ad antrum!
#uba eustachius!"3
;.
#uba eustachius disebut 4uga tuba auditori atau tuba faringotimpani berbentuk seperti huruf S! #uba ini merupakan saluran yang menghubungkan ka&um timpani dengan nasofaring! %ada orang dewasa pan4ang tuba sekitar mm ber4alan ke bawah depan dan medial dari telinga tengah dan pada anak dibawah / bulan adalah "73 mm! #uba terdiri dari 2 bagian yaitu 5 a!
+agian tulang terdapat pada bagian belakang dan pendek (": bagian)!
b!
+agian tulang rawan terdapat pada bagian depan dan pan4ang (2: bagian)!
?ambar !"! 9natomi #elinga!7
(.'. De5i!isi
Otitis media adalah peradangan sebagian atau seluruh mukosa telinga tengah tuba eustachius antrum mastoid dan sel1sel mastoid! 3 Otitis media terbagi men4adi otitis media supuratif dana otitis media non supuratif! Keduanya mempunyai bentuk akut dan kronis! Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah radang kronis telinga tengah dengan adanya lubang (perforasi) pada gendang telinga (membran timpani) dan riwayat keluarnya cairan (sekret) dari telinga (otorea) lebih dari 2 bulan baik terus menerus atau hilang timbul! Sekret mungkin serous mukous atau purulen! "2 Otitis Media 9kut (OM9) dengan perforasi membran timpani dapat men4adi otitis media supuratif kronis apabila prosesnya sudah lebih dari 2 bulan! +eberapa faktor yang menyebabkan OM9 men4adi OMSK antara lain5 terapi yang terlambat diberikan terapi yang tidak adekuat &irulensi kuman yang tinggi daya tahan tubuh pasien yang rendah (giCi kurang) dan higiene yang buruk! 3
(.(. Epide3io"o2i
Otitis media supuratif kronik merupakan penyakit #$# yang paling banyak ditemukan di negara sedang berkembang! Secara umum insiden OMSK dipengaruhi oleh ras dan faktor sosioekonomi! ;ebih dari /B* beban dunia akibat OMSK ini dipikul oleh negara1negara di 9sia #enggara daerah %asifik +arat 9frika dan beberapa daerah minoritas di %asifik! Kehidupan sosial ekonomi yang rendah lingkungan kumuh dan status kesehatan serta giCi yang 4elek merupakan faktor yang men4adi dasar untuk meningkatnya pre&alensi OMSK pada negara yang sedang berkembang! %re&alensi OMSK meningkat dengan 4elas pada negara 9frika 9S@9, dan pasifik barat! -i 'ndonesia sendiri diperkirakan kurang lebih 4uta penduduk 'ndonesia menderita OMSK! Sur&ei pre&alensi di seluruh dunia menun4ukkan bahwa beban dunia akibat OMSK melibatkan 3GB 4uta orang dengan telinga berair dimana B* di antaranya (/G2BB 4uta) menderita kurangnya pendengaran yang signifikan! Secara umum pre&alensi OMSK di 'ndonesia adalah * dan termasuk dalam klasifikasi tinggi dalam tingkatan klasifikasi insidensi! %asien OMSK meliputi 23* dari pasien1pasien yang berobat di poliklinik #$# rumah sakit di 'ndonesia! +erdasarkan Sur&ei ,asional Kesehatan 'ndera %englihatan dan %endengaran oleh -epartemen Kesehatan .!' tahun "//01"// angka kesakitan (morbiditas) #elinga $idung dan #enggorok (#$#) di 'ndonesia sebesar * dengan pre&alensi morbiditas tertinggi pada kasus telinga dan gangguan pendengaran yaitu sebesar * dan pre&alensi otitis media supuratif kronis antara 2"132*! 0 -ata poliklinik #$# .S6% $! 9dam Malik Medan tahun 2BB menun4ukkan pasien OMSK merupakan 2* dari seluruh kun4ungan pasien! (.;. K"asi5i1asi
OMSK dapat dibagi atas 2 tipe yaitu 5 " a)
#ipe tubotimpani (tipe 4inak:tipe aman:tipe rhinogen) %roses peradangan pada OMSK tipe tubotimpani hanya terbatas pada
mukosa sa4a dan biasanya tidak mengenai tulang! #ipe tubotimpani ditandai oleh adanya perforasi sentral atau pars tensa dan ge4ala klinik yang ber&ariasi dari luas dan keparahan penyakit! +eberapa faktor lain yang mempengaruhi keadaan ini terutama patensi tuba eustachius infeksi saluran nafas atas pertahanan mukosa terhadap infeksi yang gagal pada pasien dengan daya tahan tubuh yang rendah!
-isamping itu campuran bakteri aerob dan anaerob luas dan dera4at perubahan mukosa serta migrasi sekunder dari epitel skuamosa 4uga berperan dalam perkembangan tipe ini! Sekret mukoid kronis berhubungan dengan hiperplasia goblet sel metaplasia dari mukosa telinga tengah pada tipe respirasi dan mukosiliar yang 4elek! b) #ipe atikoantral (tipe ganas:tipe tidak aman:tipe tulang) %ada tipe ini ditemukan adanya kolesteatom dan berbahaya! %erforasi tipe ini letaknya marginal atau di atik yang lebih sering mengenai pars flaksida! Karakteristik utama dari tipe ini adalah terbentuknya kantong retraksi yang berisi tumpukan keratin sampai menghasilkan kolesteatom! Kolesteatom adalah suatu massa amorf konsistensi seperti mentega berwarna putih terdiri dari lapisan epitel bertatah yang telah mengalami nekrotik! Kolesteatom merupakan media yang baik untuk pertumbuhan kuman yang paling sering adalah proteus dan pseudomonas! $al ini akan memicu respon imun lokal sehingga akan mencetuskan pelepasan mediator inflamasi dan sitokin! Sitokin yang dapat ditemui dalam matrik kolesteatom adalah interleukin-1 interleukin-6 tumor necrosis factor-α dan transforming growth factor ! Iat1Cat ini dapat menstimulasi
sel1sel
keratinosit
matriks
kolesteatom
yang
bersifat
hiperproliferatif destruktif dan mampu berangiogenesis! Massa kolesteatom ini dapat menekan dan mendesak organ sekitarnya serta menimbulkan nekrosis terhadap tulang! #er4adinya proses nekrosis
terhadap tulang diperhebat oleh
reaksi asam oleh pembusukan bakteri! "3 Kolesteatom dapat dibagi atas 2 tipe yaitu5 3 "!
Kongenital
2!
-idapat! Kolesteatom didapat dapat terbagi atas5
Primary acquired cholesteatoma!
Kolesteatom yang ter4adi tanpa didahului oleh perforasi membran timpani pada daerah atik atau pars flasida!
Secondary acquired cholesteatoma. Kolesteatoma yang terbentuk setelah ter4adi perforasi membran timpani! Kolesteatom terbentuk sebagai akibat dari masuknya epitel kulit dari liang
telinga atau dari pinggir perforasi membran timpani ke telinga tengah (teori migrasi) atau ter4adi akibat metaplasia mukosa ka&um timpani karena iritasi infeksi yang berlansung lama (teori metaplasia) +erdasarkan letak perforasi pada membran timpani penting untuk menentukan 4enis OMSK! %erforasi membran timpani dapat ditemukan di daerah antara lain5 Per5orasi se!tra"
%erforasi terdapat di pars tensa sedangkan seluruh tepi perforasi masih terdapat membran timpani Per5orasi 3ar2i!a"
Sebagan tepi perforasi langsung berhubungan dengan anulus atau sulkus timpanikum Per5orasi ati1
%erforasi pada pars flaksida!
a3bar '. #ipe1tipe perforasi pada membran timpani secara skematis (.<. Pato2e!esis
OMSK dimulai dari episode infeksi akut terlebih dahulu! %atofisiologi dari OMSK dimulai dari adanya iritasi dan inflamasi dari mukosa telinga tengah yang disebabkan oleh multifaktorial diantaranya infeksi yang dapat disebabkan oleh &irus atau bakteri gangguan fungsi tuba alergi kekebalan tubuh turun lingkungan dan sosial ekonomi! Kemungkinan penyebab terpenting mudahnya anak mendapat infeksi telinga tengah adalah struktur tuba pada anak yang berbeda dengan dewasa dan kekebalan tubuh yang belum berkembang sempurna sehingga bila ter4adi infeksi 4alan napas atas maka lebih mudah ter4adi infeksi telinga tengah berupa Otitis Media 9kut (OM9)! " .espon inflamasi yang timbul adalah berupa udem mukosa! 8ika proses inflamasi ini tetap ber4alan pada akhirnya dapat
menyebabkan ter4adinya ulkus dan merusak epitel! Mekanisme pertahanan tubuh penderita dalam menghentikan infeksi
biasanya menyebabkan terdapatnya
4aringan granulasi yang pada akhirnya dapat berkembang men4adi polip di ruang telinga tengah! 8ika lingkaran antara proses inflamasi ulserasi infeksi dan terbentuknya 4aringan granulasi
ini berlan4ut terus akan merusak 4aringan
sekitarnya!"
Sembuh: normal Egs!tuba tetap terganggu 'nfeksi (1) #ekanan negatif ?angguan tuba
telinga tengah
efusi
OM@ #uba tetap terganggu
%erubahan tekanan tiba1tiba
= ada infeksi
9lergi 'nfeksi Sumbatan 5 Sekret
Otitis Media 9kut (OM9)
Sembuh sempurna
Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK)
OMSK tipe benigna
Otitis media @fusi (OM@)
OMSK tipe maligna
?ambar !2 %atogenesis Otitis Media 3
(.$. Fa1tor Risi1o
#er4adi OMSK hampir selalu dimulai dengan otitis media berulang pada anak 4arang dimulai setelah dewasa! Eaktor infeksi biasanya berasal dari nasofaring (adenoiditis tonsilitis rinitis sinusitis) dan mencapai telinga tengah melalui tuba eustachius! Eungsi tuba eustachius yang abnormal merupakan faktor
predisposisi yang di4umpai pada anak dengan palatoskisis dan sindrom down! 9danya tuba patulous menyebabkan refluk isi nasofaring yang merupakan faktor insiden OMSK yang tinggi di 9merika Serikat! Eaktor host yang berkaitan dengan insiden OMSK yang relatif tinggi adalah defisiensi imun sistemik! Kelainan humoral seperti hipogammaglobulinemia dan cell-mediated (infeksi $'A) dapat timbul sebagai infeksi telinga kronis!
Eaktor1faktor risiko OMSK antara lain 5 " "! ;ingkungan! $ubungan penderita OMSK dan faktor sosial ekonomi belum 4elas tetapi terdapat hubungan erat antara penderita dengan OMSK dan sosio ekonomi dimana kelompok sosio ekonomi rendah memiliki insiden yang lebih tinggi! #etapi sudah hampir dipastikan bahwa hal ini berhubungan dengan kesehatan secara umum diet dan tempat tinggal yang padat! 2! ?enetik! Eaktor genetik masih diperdebatkan sampai saat ini terutama apakah insiden OMSK berhubungan dengan luasnya sel mastoid yang dikaitkan sebagai faktor genetik! Sistem sel1sel udara mastoid lebih kecil pada penderita otitis media tapi belum diketahui apakah hal ini primer atau sekunder! ! Otitis media sebelumnya! Secara umum dikatakan otitis media kronis merupakan kelan4utan dari otitis media akut dan atau otitis media dengan efusi tetapi tidak diketahui faktor apa yang menyebabkan satu telinga dan berkembangnya penyakit ke arah keadaan kronis! 0! 'nfeksi %roses infeksi pada otitis media supuratif kronis sering disebabkan oleh campuran mikroorganisme aerobik dan anaerobik yang multiresisten terhadap standar yang ada saat ini! Kuman penyebab yang sering di4umpai pada OMSK ialah Pseudomonas aeruginosa sekitar 3B* Proteus sp. 2B* dan Staphylococcus aureus 23*!
8enis bakteri yang ditemukan pada OMSK agak sedikit berbeda dengan kebanyakan infeksi telinga lain karena bakteri yang ditemukan pada OMSK pada umumnya berasal dari luar yang masuk ke lubang perforasi tadi!
3! 'nfeksi saluran nafas atas! +anyak penderita mengeluh sekret telinga sesudah ter4adi infeksi saluran nafas atas!
'nfeksi
&irus
dapat mempengaruhi mukosa
telinga tengah
menyebabkan menurunnya daya tahan tubuh terhadap organisme yang secara normal berada dalam telinga tengah sehingga memudahkan pertumbuhan bakteri! ! 9utoimun! %enderita dengan penyakit autoimun akan memiliki insidens lebih besar terhadap otitis media kronis! 7! 9lergi! %enderita alergi mempunyai insiden otitis media kronis yang lebih tinggi dibanding yang bukan alergi! Jang menarik adalah di4umpainya sebagian penderita yang alergi terhadap antibiotik tetes telinga atau bakteri atau toksin1 toksinnya namun hal ini belum terbukti kebenarannya! ! ?angguan fungsi tuba eustachius! $al ini ter4adi pada otitis kronis aktif dimana tuba eustachius sering tersumbat oleh edema!
+eberapa faktor1faktor yang menyebabkan perforasi membran timpani menetap pada OMSK5"0"3
'nfeksi yang menetap pada telinga tengah mastoid yang mengakibatkan produksi sekret telinga purulen berlan4ut!
+erlan4utnya obstruksi tuba eustachius yang mengurangi penutupan spontan pada perforasi!
+eberapa perforasi yang besar mengalami penutupan spontan melalui mekanisme migrasi epitel!
%ada pinggir perforasi dari epitel skuamous dapat mengalami pertumbuhan yang cepat diatas sisi medial dari membran timpani! %roses ini 4uga mencegah penutupan spontan dari perforasi!
(.0. e4a"a K"i!is 1.
#elinga berair (otorea) Sekret bersifat purulen (kental putih) atau mukoid (seperti air dan encer) tergantung stadium peradangan! Sekret yang mukus dihasilkan oleh akti&itas kelen4ar sekretorik telinga tengah dan mastoid! %ada OMSK tipe ganas unsur mukoid dan sekret telinga tengah berkurang atau hilang karena rusaknya lapisan mukosa secara luas! Suatu sekret yang encer berair tanpa nyeri mengarah kemungkinan tuberkulosis! "
2.
?angguan pendengaran 'ni tergantung dari dera4at kerusakan tulang1tulang pendengaran! +iasanya di4umpai tuli konduktif namun dapat pula bersifat campuran! ?angguan pendengaran mungkin ringan sekalipun proses patologi sangat hebat karena daerah yang sakit ataupun kolesteatom dapat menghantar bunyi dengan efektif
ke fenestra o&alis! %ada OMSK tipe maligna
biasanya didapat tuli konduktif berat karena putusnya rantai tulang pendengaran tetapi sering kali 4uga kolesteatom bertindak sebagai penghantar suara sehingga ambang pendengaran yang didapat harus diinterpretasikan secara hati1hati! %enurunan fungsi koklea biasanya ter4adi perlahan1lahan dengan berulangnya infeksi karena penetrasi toksin melalui 4endela bulat (foramen rotundum) atau fistel labirin tanpa ter4adinya labirinitis supuratif! +ila ter4adinya labirinitis supuratif akan ter4adi tuli saraf berat! $antaran tulang dapat menggambarkan sisa fungsi koklea! " (.
Otalgia (nyeri telinga)
9danya nyeri tidak laCim dikeluhkan penderita OMSK dan bila ada merupakan suatu tanda yang serius! %ada OMSK keluhan nyeri dapat karena terbendungnya drainase pus! ,yeri dapat berarti adanya ancaman komplikasi akibat hambatan pengaliran sekret terpaparnya durameter atau dinding sinus lateralis atau ancaman pembentukan abses otak! ,yeri telinga mungkin ada tetapi mungkin oleh adanya otitis eksterna sekunder! ,yeri merupakan tanda berkembang komplikasi OMSK seperti petrositis subperiosteal abses atau trombosis sinus lateralis! ;.
Aertigo Aertigo pada penderita OMSK merupakan ge4ala yang serius lainnya! Keluhan &ertigo seringkali merupakan tanda telah ter4adinya fistel labirin akibat erosi dinding labirin oleh kolesteatom! %ada penderita yang sensitif keluhan &ertigo dapat ter4adi karena perforasi besar membran timpani yang akan menyebabkan labirin lebih mudah terangsang oleh perbedaan suhu! %enyebaran infeksi ke dalam labirin 4uga akan menyebabkan keluhan &ertigo! Aertigo 4uga bisa ter4adi akibat komplikasi serebelum! Eistula merupakan temuan yang serius karena infeksi kemudian dapat berlan4ut dari telinga tengah dan mastoid ke telinga dalam sehingga timbul labirinitis dan dari sana mungkin berlan4ut men4adi meningitis! 64i fistula perlu dilakukan pada kasus OMSK dengan riwayat &ertigo! 64i ini memerlukan pemberian tekanan positif dan negatif pada membran timpani!
#anda1tanda klinis OMSK tipe maligna 5 a!
9danya abses atau fistel retroaurikular
b!
8aringan granulasi atau polip di liang telinga yang berasal dari ka&um timpani!
c!
%us yang selalu aktif atau berbau busuk (aroma kolesteatom)
d!
Eoto rontgen mastoid adanya gambaran kolesteatom!
?ambar !! %erforasi Membran #impani!
?ambar !0! Otitis Media Supuratif Kronik!
(.%. Dia2!osis
-iagnosis OMSK ditegakan dengan cara5 " "!
9namnesis (history-taking ) %enyakit telinga kronis ini biasanya ter4adi perlahan1lahan dan penderita
seringkali datang dengan ge4ala1ge4ala penyakit yang sudah lengkap! ?e4ala yang paling sering di4umpai adalah telinga berair! %ada tipe tubotimpani sekretnya lebih banyak dan seperti benang tidak berbau busuk dan intermiten! Sedangkan pada tipe atikoantral sekretnya lebih sedikit berbau busuk kadangkala disertai pembentukan 4aringan granulasi atau polip dan sekret yang keluar dapat bercampur darah! 9da kalanya penderita datang dengan keluhan kurang pendengaran atau telinga keluar darah!
2!
%emeriksaan otoskopi %emeriksaan otoskopi akan menun4ukan adanya dan letak perforasi! -ari
perforasi dapat dinilai kondisi mukosa telinga tengah!
!
%emeriksaan audiologi @&aluasi audiometri dan pembuatan audiogram nada murni untuk menilai
hantaran tulang dan udara penting untuk menge&aluasi tingkat penurunan pendengaran dan untuk menentukan gap udara dan tulang! 9udiometri tutur berguna untuk menilai L speech reception threshold pada kasus dengan tu4uan untuk memperbaiki pendengaran!
0!
%emeriksaan radiologi %emeriksaan radiografi daerah mastoid pada penyakit telinga kronis
memiliki nilai diagnostik yang terbatas bila dibandingkan dengan manfaat otoskopi dan audiometri! %emeriksaan radiologi biasanya memperlihatkan mastoid yang tampak sklerotik dibandingkan mastoid yang satunya atau yang normal! @rosi tulang yang berada di daerah atik memberi kesan adanya kolesteatom! %royeksi radiografi yang sekarang biasa digunakan adalah proyeksi schuller dimana pada proyeksi ini akan memperlihatkan luasnya pneumatisasi mastoid dari arah lateral dan atas! %ada ># scan akan terlihat gambaran kerusakan tulang oleh kolesteatom ada atau tidaknya tulangGtulang pendengaran dan beberapa kasus terlihat fistula pada kanalis semisirkularis horiContal!"
3!
%emeriksaan bakteriologi Falaupun perkembangan dari OMSK merupakan kelan4utan dari mulainya
infeksi akut bakteri yang ditemukan pada sekret yang kronis berbeda dengan yang ditemukan pada otitis media supuratif akut! +akteri yang sering di4umpai pada OMSK adalah Pseudomonas aeruginosa Staphylococcus aureus dan Proteus sp! Sedangkan bakteri pada otitis media supuratif akut adalah Streptococcus pneumonie dan . influen!a./ 'nfeksi telinga biasanya masuk melalui tuba dan berasal dari hidung sinus paranasal adenoid atau faring! -alam hal ini penyebab biasanya adalah pneumokokus streptokokus atau . influen!a! 9kan tetapi pada OMSK keadaan ini agak berbeda karena adanya perforasi membran timpani maka infeksi lebih sering berasal dari luar yang masuk melalui perforasi tadi!
(.=. Pe!ata"a1sa!aa!
%ada waktu pengobatan haruslah die&aluasi faktor1faktor yang menyebabkan penyakit men4adi kronis perubahan1perubahan anatomi yang menghalangi penyembuhan serta menganggu fungsi dan proses infeksi yang terdapat di telinga! +ila didiagnosis kolesteatom maka mutlak harus dilakukan operasi tetapi obat 1obatan dapat digunakan untuk mengontrol infeksi sebelum operasi! "3
%rinsip pengobatan tergantung dari 4enis penyakit dan luas infeksi yang dapat dibagi atas5 konser&atif dan operasi
9!
Otitis media supuratif kronik benigna
a)
Otitis media supuratif kronik benigna tenang Keadaan ini tidak memerlukan pengobatan dan dinasehatkan untuk 4angan mengorek telinga air 4angan masuk ke telinga sewaktu mandi dilarang berenang dan segera berobat bila menderita infeksi saluran nafas atas! +ila fasilitas
memungkinkan
sebaiknya
dilakukan
operasi
rekonstruksi
(miringoplasti timpanoplasti) untuk mencegah infeksi berulang serta gangguan pendengaran!
b)
Otitis media supuratif kronik benigna aktif
%rinsip pengobatan OMSK adalah 5 "!
Membersihkan liang telinga dan ka&um timpani (toilet telinga) #u4uan toilet telinga adalah membuat lingkungan yang tidak s esuai untuk perkembangan mikroorganisme karena sekret telinga merupakan media yang baik bagi perkembangan mikroorganisme!
>ara pembersihan liang telinga (toilet telinga)5" a)
#oilet telinga secara kering (dry mopping )! #elinga dibersihkan dengan kapas lidi steril setelah dibersihkan dapat di
beri antibiotik berbentuk serbuk! >ara ini sebaiknya dilakukan di klinik atau dapat 4uga dilakukan oleh anggota keluarga! %embersihan liang telinga dapat dilakukan setiap hari sampai telinga kering! b)
#oilet telinga secara basah ( syringing )! #elinga disemprot dengan cairan untuk membuang debris dan nanah
kemudian dibersihkan dengan kapas lidi steril dan diberi serbuk antibiotik! Meskipun cara ini sangat efektif untuk membersihkan telinga tengah tetapi dapat mengakibatkan penyebaran infeksi ke bagian lain dan ke mastoid! %emberian serbuk antibiotik dalam 4angka pan4ang dapat menimbulkan reaksi sensitifitas
pada kulit! -alam hal ini dapat diganti dengan serbuk antiseptik misalnya asam boric dengan iodine!
c)
#oilet telinga dengan pengisapan ( suction toilet) %embersihan dengan suction pada nanah dengan bantuan mikroskopis
operasi adalah metode yang paling populer saat ini! Setelah itu dilakukan pengangkatan mukosa yang berproliferasi dan polipoid sehingga sumber infeksi dapat dihilangkan! 9kibatnya ter4adi drainase yang baik dan resorbsi mukosa! %ada orang dewasa yang kooperatif cara ini dilakukan tanpa anastesi tetapi pada anak1anak diperlukan anestesi! %encucian telinga dengan $ 2O2 * akan mencapai sasarannya bila dilakukan dengan “displacement methode” seperti yang dian4urkan oleh Mawson dan ;udmann!
%emberian antibiotika 5"
2! a!
9ntibiotik topikal %emberian antibiotik secara topikal pada telinga dan sekret yang banyak
tanpa dibersihkan dulu adalah tidak efektif! +ila sekret berkurang atau tidak progresif lagi diberikan obat tetes yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid! 'rigasi dian4urkan dengan garam faal agar lingkungan bersifat asam yang merupakan media yang buruk untuk tumbuhnya kuman! Mengingat pemberian obat topikal dimaksudkan agar masuk sampai telinga tengah maka tidak dian4urkan antibiotik yang ototoksik misalnya neomisin dan lamanya tidak lebih dari " minggu! >ara pemilihan antibiotik yang paling baik dengan berdasarkan kultur kuman penyebab dan u4i resistensi! 9ntibiotika topikal yang dapat dipakai pada otitis media kronik adalah 5 "! %olimiksin + atau polimiksin @ Obat ini bersifat bakterisid terhadap kuman gram negatif! 2! ,eomisin Obat bakterisid pada kuman gram positif dan negatif! #oksik terhadap gin4al dan telinga! ! Kloramfenikol
Obat ini bersifat bakterisid terhadap basil gram positif dan negatif kecuali Pseudomonas aeruginosa.
9ntibiotik sistemik!"
b!
%emilihan antibiotik sistemik untuk OMSK 4uga sebaiknya berdasarkan kultur kuman penyebab! %emberian antibiotika tidak lebih dari " minggu dan harus disertai pembersihan sekret profus! +ila ter4adi kegagalan pengobatan perlu diperhatikan faktor penyebab kegagalan yang ada pada penderita tersebut! -engan melihat konsentrasi obat dan daya bunuhnya terhadap mikroba antimikroba dapat dibagi men4adi 2 golongan! ?olongan pertama daya bunuhnya tergantung kadarnya! Makin tinggi kadar obat makin banyak kuman terbunuh misalnya golongan aminoglikosida dan kuinolon! ?olongan kedua adalah antimikroba yang pada konsentrasi tertentu daya bunuhnya paling baik! %eninggian dosis tidak menambah daya bunuh antimikroba golongan ini misalnya golongan beta laktam! 6ntuk bakteri aerob dapat digunakan golongan kuinolon (siprofloksasin dan ofloksasin) atau golongan sefalosforin generasi ''' (sefotaksim seftaCidin dan seftriakson) yang 4uga efektif untuk %seudomonas tetapi harus diberikan secara parenteral! 6ntuk bakteri anaerob dapat digunakan metronidaCol yang bersifat bakterisid! %ada OMSK aktif dapat diberikan dengan dosis 0BB mg per 4am selama 2 minggu atau 2BB mg per 4am selama 210 minggu!
+!
Otitis media supuratif kronik maligna!"3 %engobatan yang tepat untuk OMSK maligna adalah operasi! %engobatan
konser&atif dengan medikamentosa hanyalah merupakan terapi sementara sebelum dilakukan pembedahan! +ila terdapat abses subperiosteal maka insisi abses sebaiknya dilakukan tersendiri sebelum kemudian dilakukan mastoidektomi! 9da beberapa 4enis pembedahan atau teknik operasi yang dapat dilakukan pada OMSK dengan mastoiditis kronis baik tipe benigna atau maligna antara lain 5 "!
Mastoidektomi sederhana ( simple mastoidectomy)
2!
Mastoidektomi radikal
!
Mastoidektomi radikal dengan modifikasi
0!
Miringoplasti
3!
#impanoplasti
!
%endekatan
ganda
timpanoplasti
(com"ined
approach
tympanoplasty) #u4uan operasi adalah menghentikan infeksi secara permanen memperbaiki membran timpani yang perforasi mencegah ter4adinya komplikasi atau kerusakan pendengaran
yang
lebih
berat
serta
memperbaiki
pendengaran!
?ambar !3! %edoman #atalaksana OMSK 3 (.#&. Ko3p"i1asi
%aparella dan Shumrick ("/B) membagi komplikasi OMSK dalam 5 " 9!
Komplikasi otologik
"!
Mastoiditis koalesen
2!
%etrositis
!
%aresis fasialis
0!
;abirinitis
+!
Komplikasi intrakranial "!
9bses ekstradural
2!
#rombosis sinus lateralis
!
9bses subdural
0!
Meningitis
3!
9bses otak
!
$idrosefalus otitis
>ara penyebaran infeksi 5 "!
%enyebaran hematogen
2!
%enyebaran melalui erosi tulang
!
%enyebaran melalui 4alan yang sudah ada!
%er4alanan komplikasi infeksi telinga tengah ke intra kranial harus melewati macam lintasan 5" "!
-ari rongga telinga tengah ke selaput otak Melalui 4alan yang sudah ada seperti garis fraktur tulang temporal bagian
tulang yang lemah atau defek karena pembedahan dapat memudahkan masuknya infeksi! 2!
Menembus selaput otak! -imulai begitu penyakit mencapai dura menyebabkan pakimeningitis! -ura
sangat resisten terhadap penyebaran infeksi akan menebal hiperemi dan lebih melekat ketulang! 8aringan granulasi terbentuk pada dura yang terbuka dan ruang subdura yang berdekatan! !
Masuk ke 4aringan otak! %embentukan abses biasanya ter4adi pada daerah diantara &entrikel dan
permukaan korteks atau tengah lobus serebelum! >ara penyebaran infeksi ke 4aringan otak ini dapat ter4adi baik akibat tromboflebitis atau perluasan infeksi ke ruang Virchow #o"in yang berakhir di daerah &askular subkortek!
(.##. Pro2!osis
%asien dengan OMSK memiliki prognosis yang baik apabila dilakukan kontrol yang baik terhadap proses infeksinya! %emulihan dari fungsi pendengaran ber&ariasi dan tergantung dari penyebab! $ilangnya fungsi pendengaran oleh gangguan konduksi dapat dipulihkan melalui prosedur pembedahan walaupun hasilnya tidak sempurna!"B Keterlambatan dalam penanganan karena sifat tidak acuh dari pasien dapat menimbulkan kematian yang merupakan komplikasi lan4ut OMSK yang tidak ditangani dengan segera! Kematian akibat OMSK ter4adi pada "* pasien karena telah mengalami komplikasi intrakranial yaitu meningitis! "B
A */ A)AL*S*S KASS
-efinisi otitis media supuratif kronik (OMSK) menurut F$O adalah adanya otorea yang menetap atau rekuren selama lebih dari 2 minggu dengan perforasi membran timpani! +erdasarkan '>-1"B diagnosis OMSK ditegakkan 4ika terdapat perforasi membran timpani disertai pengeluaran sekret ter4adi selama minimal dalam minggu dimana sekret yang keluar dari telinga tengah ke telinga luar dapat berlangsung terus1menerus atau hilang timbul! Menurut +uku #$# EK6' edisi keenam Otitis Media Supuratif Kronik (OMSK) adalah infeksi kronis di telinga tengah dengan perforasi membran timpani dan sekret yang keluar dari telinga tengah terus1menerus atau hilang timbul yang berlangsung lebih dari 2 bulan! %ada pasien menun4ukkan manifestasi klinis otorea yaitu telinga mengeluarkan cairan putih susu se4ak bulan yang lalu terdapat riwayat keluhan yang sama sebelumnya pada satu tahun yang lalu ditemukannya perforasi sentral membran timpani pada telinga kiri dan kanan tidak ditemukan kolesteatom maka pasien dapat didiagnosis menderita Otitis Media Supuratif Kronik!
Eaktor risiko timbulnya OMSK adalah gangguan fungsi tuba eustachius akibat infeksi hidung dan tenggorokan yang berlangsung kronik atau sering berulang obstruksi tuba pembentukan 4aringan ikat penebalan mukosa polip adanya 4aringan granulasi timpanosklerosis OMSK 4uga lebih mudah ter4adi pada orang yang pernah terkena penyakit telinga pada masa kanak1kanak perforasi membran timpani persisten ter4adinya metaplasia pada telinga tengah otitis media yang &irulen memiliki alergi keadaan imunitas yang menurun! %asien menderita OMSK tipe benigna karena telinga mengeluarkan sekret dan ditemukannya membran timpani yang mengalami perforasi sentral tanpa terbentuknya kolesteatoma 4aringan granulasi destruksi ke tulang ataupun adanya komplikasi lain! -alam otitis media pendengaran biasanya berkurang akibat tuli konduktif yang berkisar antara 2B13B d+! %emeriksaan fungsi pendengaran biasanya dilakukan untuk mengetahui 4enis ketulian dan dera4at ketulian pasien serta untuk menge&aluasi kondisi pasien apakah sudah mengalami perbaikan atau belum! #impanometri biasanya dilakukan bersama dengan audiometri! -alam otitis media 4uga dapat dilakukan pneumotoskopi untuk mengetahui pergerakan membran timpani apakah ada kekakuan atau tidak! 8ika membran timpani sudah mengalami perforasi sekecil apapun pemberian angin terhadap membran timpani tidak akan membuatnya bergerak! 9n4uran pemeriksaan fungsi pendengaran dalam kasus ini adalah pemeriksaan
.inne dan Swabach audiometri %ada pemeriksaan
.inne
diharapkan negatif agar sesuai dengan keadaan tuli konduktif! %ada pemeriksaan Swabach diharapkan hasilnya meman4ang untuk menun4ang adanya tuli konduktif! #uli konduktif pada pasien diakibatkan oleh adanya cairan atau pus dalam telinga tengah yang menyebabkan gangguan pergerakan tulang1tulang pendengaran (maleus inkus dan stapes) sehingga konduksi suara men4adi terhambat!Selain itu sekret nasofaringeal dapat refluks ke telinga tengah sehingga clearance ca&um timpani menurun! ,amun pada beberapa kasus OMSK dapat menimbulkan tuli sensorineural dan tuli campur! 6ntuk menentukan 4enis bakteri yang men4adi penyebab infeksi pada pasien dibutuhkan pemeriksaan kultur spesimen! Kultur 4uga berguna untuk
memilih 4enis antibiotik yang spesifik untuk melawan bakteri penyebabnya! %rinsip terapi OMSK tipe benigna adalah terapi konser&atif atau dengan medikamentosa! +ila sekret keluar secara terus menerus larutan $2B2 * diberikan untuk 13 hari! #u4uan toilet telinga adalah membuat lingkungan yang tidak sesuai untuk perkembangan mikroorganisme karena sekret telinga merupakan media yang baik bagi perkembangan mikroorganisme! Secara klinis $2B2 * dapat menghancurkan serumen mengobati telinga berair dan membersihkan tuba &entilasi yang tersumbat! %emberian $2O2 berfungsi untuk membuat suasana yang tidak baik untuk perkembangan bakteri! ,anti setelah sekret berkurang diberikan tetes telinga yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid! Karena obat tetes telinga banyak yang memiliki efek samping ototoksik maka tetes telinga dian4urkan hanya dipakai " atau 2 minggu dan pada OMSK yang sudah tenang! Secara oral dapat diberikan antibiotika 9mpicilin atau @ritromisin bila pasien alergi terhadap %enicillin! 8ika dicurigai resisten maka diberikan ampicilin asam kla&ulanat! ,amun cara pemilihan antibiotika yang paling baik ialah berdasarkan kultur kuman penyebab dan u4i resistensi! Sefalosporin menghambat pembentukan dinding selbakteri dengan inhibisi transpeptidasi peptidoglikan dan akti&asi enCim autolitik dalam dinding sel bakteri! Sefalosporin generasi ke (>efi
DAFTAR PSTAKA
"! -4aafar I9! Kelainan telinga tengah! -alam5 Soepardi @9 'skandar , @d! +uku a4ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher! @disi kelima! 8akarta5 EK6' 2BB"! h! 0/12 2! 9dams E; +oies ;. $igler %9! +uku 94ar %enyakit #$#! th ed! 8akartaN +alai %enerbit EK6'N "//7 ! $elmi! Komplikasi otitis media supuratif kronis dan mastoiditis! -alam5 Soepardi @9 'skandar , @d! +uku a4ar ilmu kesehatan telinga hidung tenggorok kepala leher! @disi kelima! 8akarta5 EK6' 2BB"! h! 17 0! %aparella MM 9dams ?; ;e&ine S>! %enyakit telinga tengah dan 5.
6.
mastoid! -alam5 @ffendi $ Santoso K @d! +O'@S buku a4ar
penyakit #$#! @disi ! 8akarta5 @?> "//75 1"" +erman S! Otitis media in de&eloping countries! %ediatrics! 8uly 2BB! 9&ailable from 6.;5 http5::www!pediatrics!org: #hapa , Shirasta& .%! 'ntrakranial complication of chronic suppuratif otitis media attico1antral type5 e