NOMENKLATUR DAN BENTUK OBAT ORAL
PENGERTIAN OBAT
OBAT adalah Zat yang digunakan digunak an dalam diagnosis, terapi, penyembuhan, penurunan dan pencegahan penyakit NOMENKLATUR OBAT
1
Nomenklatur = nama obat Terbagi Terbagi menjadi : !imia: memberi gambaran pasti komposisi obat "# Asam Asam asetilsalisilat
$ %eneric: diberikan oleh pabrik yang pertama kali memproduksi obat sebelum mendapat i&in dan dilindungi hokum "# Aspirin "# Aspirin '
O((icial
)
*agang: nama yang digunakan pabrik untuk memasarkan obat "# Bufferin Bufferin
BENTUK-BENTUK OBAT
1
+ulis -serbuk.
/ampuran kering bahan obat atau &at kimia yang dihaluskan, ditujukan untuk pemakaian luar $
+uleres
0erbuk yang dibagi bobot yang kurang lebih sama, dibungkus menggunakan bahan pengemas yang cocok untuk sekali minum /ontohnya adalah puyer '
Tablet Tablet -compressi.
0ediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler kedua permukaan rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau lebih dengan atau tanpa bahan tambahan acamnya: Tablet Tablet kempa, Tablet Tablet cetak, Tablet Tablet trikurat, Tablet hipodermik, Tablet sublingual, Tablet Tablet bukal, Tablet Tablet e((erescent, Tablet Tablet kunyah kun yah )
+il -pilulae.
Bentuk sediaan padat bundar dan kecil mengandung bahan obat dan dimaksudkan untuk pemakaian oral
2
!apsul -capsule.
0ediaan padat yang terdiri dari obat dalam cangkang keras atau lunak yang dapat larut
3
!aplet -kapsul tablet.
erupakan sediaan padat kompak dibuat secara kempa cetak, bentuknya oal seperti kapsul
4
5arutan -solutions.
0ediaan cair yang mengandung satu atau lebih &at kimia yang dapat larut, biasanya dilarutkan dalam air, yang karena bahan6bahannya, cara peracikan, atau penggunaannya, tidak dimasukkan dalam golongan produk lainnya
7
0uspense -suspensions.
0ediaan cair mengandung partikel padat tidak larut terdispersi dalam (ase cair acam suspense antara lain: suspense oral, suspense topical, suspense tetes telinga, suspense optalmik, suspense sirup kering 8
"mulsi -elmusiones.
0ediaan berupa campuran dari dua (ase dalam system disperse, (ase cairan yang satu terdispersi sangat halusn dan merata dalam (ase cairan lainnya, umumnya distabilkan oleh &at pengemulsi 19 %alenik erupakan sediaan yang dibuat dari bahan baku yang berasal dari hean atau tumbuhan yang disari
11 "kstrak-e#tractum. 0ediaan yang pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi &at dari simplisisa nabati atau simplisia heani menggunakan &at pelarut yang sesuai 1$ ;n(usa 0ediaan cair yang dibuat dengan mengekstraksi simplisia nabati dengan air pada suhu 89 derajat celcius selama 12 menit 1' ;munoserum -immunosera.
0ediaan yang mengandung immunoglobulin khas yang diperoleh dari serum hean dengan pemurnian
1) 0alep -unguenta.
0ediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lendir
12 0uppositoria
0ediaan padat dalam berbagai bobot dan bentuk, yang diberikan melalui rectal, agina atau uretra, umumnya meleleh, melunak atau melarut pada suhu tubuh
13 Obat tetes -guttae.
0ediaan cair berupa larutan, emulsi atau suspense, dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar *igunakan dengan cara meneteskan menggunakan penetes yang menghasilakan tetesan setara dengantetesan yang dihasilkan penetes baku yang disebutkan (armakope ;ndonesia 14 ;njeksi -injections. 0ediaan steril berupa larutan, emulsi atau suspense atau serbuk yang harus dilarutkan atau disuspensikan terlebih dahulu sebelum digunakan, yang disuntikan dengan cara merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau selaput lender
STANDART OBAT
0tandar yang diterima masyarakat harus memenuhi kriteria :
1
!emurnian emenuhi standar kemurnian tipe dan konsentrasi &at lain dalam obat
$
+otensi !onsentrasi obat akti( dalam preparat obat potensi obat
' Bioaailability !emampuan obat lepas dari dosis, larut, diabsorpsi dan diedarkan tubuh
)
!emanjuran
2
!eamanan *inilai menurut e(ek samping obat
FARMAKOKINETIK
erupakan ilmu tentang cara obat masuk ke tubuh, mencapai tempat kerja, dimetabolisme dan keluar dari tubuh Terdiri dari absorpsi, distribusi, metabolism dan ekskresi
MACAM2 FARMAKOKINETIK
1
Absorpsi
olekul obat masuk dalam darah *ipengaruhi oleh rute pemberian obat, dan kondisi ditempat absorpsi
*istribusi
5aju dan luas distribusi bergantung pada si(at (isik dan kimia obat dan (isiologis indiidu Obat diberikan berdasarkan berat dan komposisi tubuh deasa Obat mudah keluar dari ruang intersisial ke intraaskuler 5atihan (isik, udara hangat, badan menggigil akan mengubah sirkulasi local !onsentrasi obat bergantung pada jumlah pembuluh darah dalam jaringan *erajat ikatan protein dan protein serum mempengaruhi distribusi obat Obat yang terikat protein akan sulit menghasilkan aktiitas (armakologis '
etabolisme
Biotrans(ormasi dipengaruhi en&im yang mendetoksi(ikasi, memecah dan melepas &a t kimia dan biologis Terjadi di hati, parur6paru, ginjal, darah dan usus )
"kskresi
Obat keluar dari tubuh melalui ginjal, hati, usus, paru dan kelenjar eksokrin !elenjar eksokrin mengekskresi obat larut lemak 0aluran cerna menjadi jalur lain ekskresi obat
EFEK OBAT
1
"(ek terapeutik
"(ek samping
"(ek sekunder yang tidak diharapkan pada obat "(ek samping dianggap tidak berbahaya Bila e(ek samping ini sampai menghilangkan e(ek terapeutik maka obat dapat dihentikan '
"(ek toksik
Terjadi setelah klien minum dengan dosis tinggi Obat berlebihan dalam tubuh memberikan e(ek mematikan )
Timbulnya e(ek yang tidak diperkirakan, meliputi klien bereaksi berlebihan, tidak berlebihan atau berlebihan tidak normal 2
Toleransi obat
!lien yang sering memakai obat nyeri hanya memiliki toleransi obat 0ehingga klien perlu meningkatkan dosis untuk meredakannya 4
;nteraksi obat
Terjadi pada indiidu dengan konsumsi beberapa obat "(ek sinergis dapat terjadi pada konsumsi $ obat atau lebih ;nteraksi obat selalu diharapkan 7
Obat memiliki aktu paruh serum yakni aktu yang dibutuhkan proses sekresi untuk menurunkan konsentrasi serum sampai setengahnya +eraat dapat mengantisipasi e(ek obat jika mengetahui interal aktu kerja obat :
a
Aitan kerja obat : periode aktu setelah obat diberikan
b
!erja puncak obat : aktu yang dibutuhkan sampai konsentrasi tertinggi pada obat
c
*urasi kerja obat : lamanya obat untuk menghasilkan respon
d
+lateu : konsentrasi serum dipertahankan setelah obat kembali diberikan
RUTE PEMBERIAN OBAT
1 +emberian Oral 6 +aling mudah dan paling umum digunakan 6 Obat diberikan melalui mulut dan ditelan 6 5ebih murah $ +emberian 0ublingual 6 *irancang supaya, setelah diletakkan di baah lidah dan kemudian larut, mudah di absorpsi 6 Obat yang diberikan dibaah lidah tidak boleh ditelan 6 Bila ditelan, e(ek yang diharapkan tidak akan dicapai 6 !lien tidak boleh minum sampai seluruh obat larut ' +emberian Bukal 6