Obat – Obatan Anestesi
Dr.MM Rudi Prihatno, dr., MKes, MSi.Med, SpAn-KNA Bagian Anestesiologi & Reanimasi Jurusan Kedokteran FKUniversitas Jenderal Soedirman Purwokerto
¨
¨
Obat anestesi merupakan obat-obatan yang digunakan untuk mencapai trias anestesia, yang ditujukan untuk membantu tindakantindakan operatif ataupun invasif lain. Trias anestesi : hipnotik, analgetik, dan relaksasi
¨
¨ ¨ ¨ ¨
Memberikan rasa nyaman, menghilangkan kekhawatiran, memberikan ketenangan, amnesia, analgesia dan mencegah muntah. Memperlancar induksi Mengurangi dosis obat anestesi Menekan refleks yang tidak diharapkan Mengurangi sekresi dan resiko aspirasi
¨ ¨
Antikolinergik : SA, Skopolamin, Glikopirolat Hipnotik sedatif : ¡ ¡
¨ ¨
Barbiturat : fenobarbital Benzodiazepin : diazepam, midazolam
Narko-analgetik : morfin, pethidine Tranquilizer (antihistamin) : ¡ ¡
Phenothiazine chlorpromazine
¨
Kegunaan : ¡ ¡ ¡ ¡
¨
Mengurangi kejadian hipersekresi Kardioproteksi terhadap refleks vagal Mengatasi bradikardi Melindungi efek muskarinik terhadap obat-obatan reversal pelumpuh otot non-depolarisasi
Dosis : ¡ ¡ ¡
Premedikasi : 0,01 mg/kg (i.m) 1-1,5 jam pra operasi Reversal non-depolarisasi : 0,02 mg/kg (i.v) sebelum neostigmin Intoksikasi pestisida : 1-2 mg
¨
Efek : ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡
¨
Dosis : ¡ ¡
¨
Hipotensi Sedasi Analgetik ringan Depresi sirkulasi & respirasi yang minimal Depresi kortex serebri Hati – hati pada penderita porfiria Anak : 3-5 mg/kg Dewasa : 100 – 200 mg
Preparat : Luminal
¨
Efek : ¡ ¡
¡ ¡ ¡ ¨
antikolinergik lemah & tak berkhasiat analgetik SSP : mengantuk, mengontrol kejang, mengurangi rasa takut & cemas, amnesia anterograde, tidak meningkatkan CBF. SR : depresi nafas ringan, bila berlebihan bisa gagal nafas. SKV : peningkatan HR, tidak mendepresi myokard SMS : potensiasi dengan pelumpuh otot non-depolarisasi, mengurangi spasme otot dan spastik.
Dosis : ¡ ¡
Premedikasi : 0,2 mg/kg (i.m) Indukasi : 0,2-0,6 mg/kg (i.v)
¨
Efek : ¡ ¡ ¡ ¡ ¡ ¡
¨
Hipnotik sedatif Amnesia anterograde SA like effect (HR meningkat) Relaksan otot yang ringan Vasodilatasi perifer Mudah melewati sawar darah plasenta
Dosis : ¡ ¡ ¡
Premedikasi : 0,07-0,2 mg/kg (i.m/i.v) Induksi : 0,15-0,45 mg/kg (i.v) Drips : 0,03-0,02mg/kg/jam
¨
Efek : ¡ ¡ ¡
CNS : depresi kesadaran, anxietas, sensasi nyeri, dan respirasi Stimulasi pusat muntah, sekresi ADH Otot polos : ú depresi tonus vaskuler & peristaltik ú Stimulasi bronkoonstriksi, sphincter usus, spasme bilier
¡ ¨
¨
¨
Memacu sekresi katekolamin, pelepasan histamin dan antikolinergik
Keuntungan : mengurangi kecemasan & menimbulkan ketenangan, menurunkan dosis obat anestesi, mencegah takipneu, dan memberi analgesi. Kerugian : menyebabkan konstipasi, mual, depresi respirasi, depresi reflek batuk, adiksi. Dosis : 10 – 20 mg.
¨
¨
Efek = morfin, akan tetapi potensinya hanya 1/6 – 1/10 morfin. Durasi analgetik pendek, menyebabkan kantuk, meningkatkan tekanan LCS, hipotensi (pada i.v), SA like effect, histamine release, urtikaria, vertigo, muntah. Dosis : ¡ ¡ ¡ ¡
Premedikasi : 25-100 mg Analgesi pasca operasi : 50-100 mg i.m/p.o Mengurangi takipneu selama anestesi : 10-20 mg i.v Labour pain relief : 75-100 mg
Procaine
Lidocaine
Bupivacaine
Ester
Amida
Amida
Pendek
Sedang
Panjang
Potensi
1
3
15
Toksisitas
1
2
10
45’
60-90’
180’
Biotransformasi
Plasma
Hepar
Hepar
Dosis maksimal
12 mg/kg
6 mg/kg
2 mg/kg
2-3’
5’
15’
Golongan Aksi
Durasi
Onset
Ada 2 golongan : 1. 2.
Depolarizing : suxamethonium Non-depolarizing : tubocurarine, pancuronium, vecuronium, atracurium.
Obat-obatan golongan depolarizing suatu saat dapat berfungsi sebagai non-depolarizing, dan disebut dengan dual block atau biphasic block.
Non – Depolarizing
Depolarizing
-
+
Antikolnesterase Depolarizing Adrenaline
Eter Halothane Asidosis Non-depolarizing
Durasi
Lama
Sebentar
Onset
> 2 menit (kec. Rocuronium)
Sebentar (bila tidak dual block)
Fasikulasi Efek berkurang
¨
¨
¨ ¨
Biasanya digunakan sebagai obat-obatan untuk induksi pada tindakan anestesi umum. Ketamin dapat digunakan juga sebagai obat tunggal pada teknik anestesi intravena total (TIVA) Berfungsi sebagai sedasi Preparat : sodium thiopental, ketamin, propofol, dan dapat juga diazepam atau midazolam
¨
¨
Kegunaan : sebagai obat induksi, suplementasi dari anestesi regional, antikonvulsan, mengurangi peningkatan TIK, brain protector. Dosis : ¡ ¡ ¡
¨
Induksi : 3-5 mg/kg (i.v), pada anak 5-6 mg/kg. Antikonvulsan : 0,5-2 mg/kg (i.v) Penurunan ICP : 1-4 mg/kg (i.v)
Efek samping : ¡ ¡ ¡
Depresi respirasi, laryngospasme Batuk, vertigo, euphoria, disorientasi, anafilaktik Kolaps sirkulasi
¨
¨
Kegunaan : sebagai induksi sedasi sadar, pemeliharaan anestesi. Efek samping : ¡ ¡ ¡
¨
Bradikardi, hipotensi, aritmia Depresi nafas, apneu, bronko-laryngospasme Nyeri pd tempat suntikan
Dosis : 2-2,5 mg/kg (i.v)
¨ ¨ ¨
¨ ¨
Sediaan : 100 μg/ml (2ml) Agonis adrenergik-α2. Mekanisme kerja adalah menghambat pelepasan norepinefrin yang menyebabkan berkurangnya eksitasi pada sistem saraf pusat. Berfungsi sebagai sedatif dan neuroproteksi. Efek samping : bradikardi, hipotensi, alergi. Penggunaan : operasi bedah saraf, bedah jantung, sedasi di ICU.
¨
¨
Kegunaan : sebagai anestesi tunggal pada operasi singkat, anestetik disosiatif, khususnya utk pasien hipovolemik atau resiko tinggi, baik utk pasien hipotensi. Efek samping : ¡ ¡ ¡ ¡
¨
Hipertensi, tekikardi, aritmia Depresi nafas, apneu, laryngospasme Mual, muntah, hipersalivasi Peningkatan ringan TIO
Dosis : ¡ ¡
Induksi : 1-2 mg/kg (i.v) atau 10 mg/kg (i.m) Drip : 1-2 mg/kg/jam (CR) atau 2-3 mg/kg/jam (SR)
¨
Ada 2 macam : ¡ ¡
¨
¨
Gas : N2O, siklopropan Volatil : eter, halotan, enfluran, isofluran, sevofluran, dan desfluran.
Volatil digunakan sebagai anestesi umum yang utama pada pasien dengan ETT atau mask. N2O lebih bersifat sebagai analgetik kuat.
¨
¨
Kegunaan : sebagai analgesi inhalasi dan suplemen anestesi, dan dapat berfungsi sebagai anestetik yang lemah. Efek samping : ¡ ¡ ¡ ¡ ¡
Hipotensi, aritmia Depresi nafas, apneu, hipoksia berat Pusing, peningkatan TIO & TIK Mual, muntah Hipertermi maligna
¨ ¨
Kegunaan : anestesi inhalasi Efek samping : ¡ ¡ ¡ ¡ ¡
¨
Hipotensi, aritmia, bradikardi Depresi nafas, apneu Hipertermi maligna Pusing, peningkatan TIO dan TIK Hepatotoksik
Keuntungan : ¡ ¡
Induksi cepat Bronkodilator & tidak mengiritasi jalan nafas
¨ ¨
Kegunaan : anestesi inhalasi Efek samping : ¡ ¡ ¡ ¡
¨
Hipotensi, aritmia Depresi nafas, apneu Kejang, pusing, penongkatan TIK & CBF Hipertermi maligna, peningkatan gula darah
Keuntungan : ¡ ¡ ¡
Relaksasi otot culup baik Unirritable dan sekresi SKV relatif stabil
¨ ¨
Kegunaan : sebagai anestesi inhalasi Efek samping : ¡ ¡ ¡
Hipotensi, takikardi, aritmia, steal arteri koroner Hipertermi maligna, peningkatan glukosa Pusing, peningkatan TIK dan CBF
¨ ¨
Kegunaan : anestesi inhalasi Efek samping : ¡ ¡ ¡ ¡ ¡
Hipotensi, takikardi, aritmia Hipertermi maligna Pusing, peningkatan TIK dan CBF Gangguan fungsi ginjal Depresi nafas, apneu