MAKANAN CAIR/ENTERAL
MAKALAH
Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Dietetika Dasar
disusun oleh:
Alia Rizli Meidina
Dea Syofiatul R
Lugina Rizky Khaerunisa
Wisal Andiani
JURUSAN GIZI PROGRAM DIPLOMA III
POLITEHNIK KESEHATAN KEMENKES RI BANDUNG
2015
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah swt, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang karena atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya makalah ini bisa terselesaikan. Shalawat dan salam untuk junjungan Nabi Besar Muhammad saw, beserta para sahabatnya, serta pengikutnya sampai akhir zaman. Makalah ini berjudul "Makanan Cair atau enteral". Makalah ini disusun dengan tujuan memudahkan penulis dalam proses belajar mengajar, guna menambah wawasan bagi rekan-rekan sehingga mampu untuk berpikir agar menjadi lebih maju. Penulis menyadari bahwa penyelasaian makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, saran, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak atas dukungannya. Semoga bantuan yang telah rekan-rekan berikan akan menjadi amal ibadah yang tak ternilai harganya. Besar harapan penulis makalah ini dapat bermanfaat. Saran dan kritik yang membangun penuis harapkan demi perbaikan dan pengembangan makalah ini.
Cimahi, Maret 2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Makanan cair merupakan makanan yang karena konsistensinya diberikan kepada pasien kritis (infeksi akut, demam sangat tinggi, nafsu makan sangat rendah, stroke, tidak dapat mengunyah/sulit menelan). Macam makanan cair ada makanan cair bening/jernih, makanan cair penuh, dan makanan cair kental. Tujuan pemberian makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan gizi.
Makanan diberikan dalam bentuk cair yang dibuat dengan susu atau tanpa susu. Syarat pemberian makanan cair yaitu jumlah makanan cair yang diberikan disesuaikan dengan kebutuhan cairan dan energi, bila diberikan lewat pipa, konsistensi dibuat sedemikian rupa hingga dapat melalui pipa yang digunakan untuk bayi dan anak, tidak merangsang saluran cerna, diberikan dalam porsi kecil dan sering (6-8 kali sehari), dan osmolaritas <400 mOsm/L.
BAB II
MAKANAN CAIR
Pengertian Makanan cair
Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair. Makanan cair diberikan kepada pasien yang mengalami gangguan mengunyah, menelan, mencernakan makanan yang disebabkan oleh menurunnya kesadaran, suhu tinggu, rasa mual, muntah, pasca pendarahan saluran cerna serta pra-pasca bedah. Makanan cair dapaat diberikan secara oral atau Parenteral. Makanan diberikan dalam bentuk cair yang dibuat dengan susu atau tanpa susu. Bila terjadi diare pemakaian gula dikurangi dan susu bubuk penuh (full cream) diganti dengan susu tanpa lemak (skim milk) atau susu rendah glukosa. Jika pasien tidak tahan susu sapi maka diberikan makanan cair tanpa susu.
Makanan cair dibagi menjadi 3 jenis yaitu makanan cair jernih, makanan cair penuh dan makanan cair kental.
Makanan Cair Jernih
Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan tembus pandang bila diletakan dalam wadah bening. Jenis cairan yang diberikan tergantung pada penyakit atau jenis operasi yang dijalani.
Tujuan diet makanan cair jernih adalah untuk:
Memberikan makanan dalam bentuk cair yang memenuhi kebutuhan cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit maninggalkan sisa (residu)
Mencegah dehidrasi dan menghlangkan rasa haus
Syarat diet makanan cair jernih adalah sebagai berikut:
Makanan diberikan dalam bentuk cair jernih yang tembus pandang
Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat
Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap
Sangat rendah sisa (residu)
Diberikan hanya selama 1-2 hari
Porsi kecil dan diberikan sering
Makanan cair jernih diberikan kepada pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu, keadaan mual dan muntah dan sebagai makanan tahap awal pasca pendarahan saluran cerna. Nilai gizinya sangat rendah karena hanya terdiri dari sumber karbohidrat.
Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari buah, air gula, kaldu jernih, serta cairan yang mudah dicerna seperti cairan yang mengandung maltodekstrin. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi tiggi dan rendah sisa.
Makanan Cair Penuh
Makanan cair penuh merupakan makanan yang berbentuk cair atau semicair pada suhu ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pandangbila diletakan dalam wadah bening. Jenis makana yang diberikan bergantung pada keadaan pasien. Makan ini dapat langsung diberikankepada pasien atau sebagai perpindahan dari makana cair jernih ke makanan cair kental.
Tujuan diet makanan cair penuh adalah:
Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang memenuhi kebutuhan gizi
Meringankan kerja saluran cerna
Syarat-syarat diet makanan cair penuh adalah sebagai:
Tidak merangsang saluran cerna
Bila diberikan lebih dari 3hari harus dapat memenuhi kebutuhan energi dan protein
Kandungan energi minimal 1 kkal/ml. Konsentrasi cairan dapat diberikan secara bertahap dari ½, ¾ sampai penuh.
Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau bebas laktosa, formula dengan asam lemak rantai sedang (MCT),formula dengan protein yang terhidrolisa, formula tanpa susu, formuladengan serat dan sebgainya
Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan tambhan ferosulfat, vitamin B kompleks dan vitamin C
Sebaiknya osmolaritas < 400 Mosml.
Makanan cair penuh diberikan kepada pasien yang mempunyai masalah untuk mengunyah , menelan atau mencernakan makanan padat, misalnya pada operasi mulut tau tenggorokan dan pada kesadaran menurun. Makana ini dapt diberikan melalui oral, piipa atau enterak (Naso Gastric Tube = NGT) secara bolus atau drip tetes. Ada dua golongan makana cair penuh yaitu formula rumah sakit (FRS) dan formula komersial (FK).
Formula Rumah Sakit
Dgn susu (whole/skim) : lambung, usus halus dan kolon bekrja normal
Yang dianjurkan yaitu susu penuh, maizena, telur ayam, margarin, minyak, gula dan sari buah.
Makanan blender : memerlukan tambahan makanan berserat
Yang dianjurkan yaitu nasi tim, telur ayam, daging giling, ikan, tahu, tempe, wortel, labu kuning dan sari buah
Rendah laktosa : tidak tahan terhadap laktosa (lactosa intolerance)
Yang dianjurkan yaitu susu rendah laktosa, maizena, telur ayam, margari, minyak, gula dan sari buah
Tanpa susu : tidak tahan protein susu
Yang dianjurkan yaitu kacang hijau, tahu, tempe, wortel, sari buah, telur dan tepung serealia
Formula Komersial
Rendah/bebas laktosa : tidak tahan terhadap laktosa
Dengan MCT1 : malabsrobsi lemak
Dengan BCAA2 : sirosis hati
Protein tinggi : katabolisme meningkat
Protein rendah : gagal ginjal
Protein terhidrolisa : alergi protein
Tanpa susu : tidak tahan proein susu
Dengan serat : perlu suplemen serat
Rendah sisa : reseksi usus
Indeks glikemik rendah : diabetes melitus
Makanan Cair Kental
Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi kental atau semipadat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses mengunyah dan mudah ditelan. Menurut keadaan penyakit, makanan cair kental dapat diberikan langsung kepada pasien atau merupakan perpindahan dari makanan penuh ke makanan saring.
Tujuan diet makanan cair kental adalah memberikan makanan yang tidak memerlukan proses mengunyah, mudah ditelan dan mencegah terjadiny aspirasi yang memenuhi kebutuhan gizi.
Syarat-syarat makanan cair kental adalah sebagai berikut:
Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna
Cukup energi dan protein
Diberikan bertahap menuju makanan lunak
Porsi diberikan kesil tapi sering (tiap 2-3 jam)
Makanan cair kental diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menenlan, serta untuk mencegah aspirasi (cairan masuk kedalam saluran pernafasan) seperti pada penyakit yang disertau peradangan, ulkus peptikum, atau gangguaan struktural atau motorik pada rongga mulut. Makanan ini dapat mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
BAB III
PEMBAHASAN
Formula Makanan Cair (Energi 1800 kkal, Protein 50 g)
Bahan Makanan
Berat
Keterangan
(gram)
Maizena
20
Diencerkan dengan ditambahkan susu cair
Telur ayam
100
Direbus terlebih dahulu
Tempe
50
Dikukus terlebih dahulu
Kacang hijau
20
Direndam dulu lalu direbus sampai matang
Labu kuning
100
Dikukus terlebih dahulu
Margarin
20
Gula pasir
150
Sari mangga
100
Sari melon
90
Susu cair
150
Bahan Makanan
Berat
Energi
Protein
Lemak
KH
(gram)
(kkal)
(gram)
(gram)
(gram)
Maizena
20
68,2
0,06
0
17
Telur ayam
100
154
12,4
10,8
0,7
Tempe
50
100,5
10,4
4,4
6,75
Kacang hijau
20
64,6
4,58
0,3
11,36
Labu kuning
100
51
1,7
0,5
10
Margarin
20
144
0,12
16,2
0,8
Gula pasir
150
591
0
0
94
Sari mangga
100
46
0,4
0,2
11,9
Sari melon
90
34,38
0,54
0,18
7,47
Susu cair
150
384,75
18,45
22,5
27,15
JUMLAH
1638,43
48,65
55,08
187,13
Air matang :
Formula Makanan cair untuk 1 kali pemberian (200 cc/ 300 kkal)
Formula Makanan cair (Enegi 1600 kkal, Protein 40 g)
No
Bahan Makanan
Berat
Keterangan
(gram)
1
Maizena
20
Diencerkan dengan ditambahkan susu cair
2
Kuning telur
125
Direbus terlebih dahulu
3
Pisang
100
4
Labu kuning
100
Dikukus terlebih dahulu
5
Air jeruk manis
100
6
Susu kedelai
250
7
Gula pasir
160
8
Minyak
5
9
Kacang hijau
10
Direndam dulu lalu direbus sampai matang
10
Melon
90
11
Tahu
55
Dikukus terlebih dahulu
No
Bahan Makanan
Berat
Energi
Protein
Lemak
Karbo
(gram)
(kkal)
(gram)
(gram)
(gram)
1
Maizena
20
68,6
0,1
0
17
2
Kuning telur
125
443,75
20,38
39,88
0,88
3
Pisang
100
108
1
0,8
24,3
4
Labu kuning
100
51
1,7
0,5
10
5
Air jeruk manis
100
44
0,8
0,2
11
6
Susu kedelai
250
102,5
8,8
6,3
12,5
7
Gula pasir
160
582,4
0
0
150,4
8
Minyak
5
45,1
0
5
0
9
Kacang hijau
10
32,3
2,29
0,15
5,68
10
Melon
90
34,4
0,5
0,2
7,5
11
Tahu
55
37,4
4,3
2,5
0,9
JUMLAH
1549,45
39,87
55,53
240,16